Anda di halaman 1dari 13

TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN

2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

Anis Aghisty Wiguna1, Feva Tridiyawati2*


1-2
STIKes Abdi Nusantara Jakarta

Email Korespondensi: aghistyyy@gmail.com

Disubmit: 04 Juni 2022 Diterima: 07 Agustus 2022 Diterbitkan: 01 September 2022


DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i9.6863

ABSTRACT

Preschool childhood is an important period for child development. However, in


reality, not all children are able to go through a period of optimal growth and
development due to disturbances in the child's growth process and other factors.
Parenting patterns are very helpful for children to go through normal growth
and development according to their age. The purpose of this study was to
determine the effect of parenting on children's development at the Puskesmas
Kecamatan Makassar in 2022. This study was a quantitative study using cross
sectional method. The independent variable is parenting style and the
dependent variable is child development. The population of this study were all
children aged 2-5 years who were in the working area of Puskesmas Kecamatan
Makasar and used Child Health services at Puskesmas Kecamatan Makasar.
Sampling in this study used a total sampling technique with a total sample of 20
respondents. Data were collected by distributing the parenting style
questionnaire and the KPSP child development questionnaire. The analytical
method used is univariate and bivariate (Chi-Square) analysis using the SPSS 22.0
program. The results showed that as many as 13 children (76.5%), received
democratic parenting and their development was appropriate or normal. The
results of the Chi-Square test resulted in a p-value of 11.904 and sig 0.003 <
0.005, which means the influence of parenting patterns on children's
development is significant at the Puskesmas Kecamatan Makasar in 2022. From
this study, parents are expected to apply appropriate parenting styles to
children so that children's development runs normally according to their age and
midwives support early detection of child development by counseling parents
who have toddlers and conducting routine checks at the Puskesmas Kecamatan
Makasar.

Keywords: Parenting Style, Child Development, Early Childhood

ABSTRAK

Masa anak prasekolah adalah periode penting bagi perkembangan anak. Namun,
dalam kenyataannya, tidak semua anak mampu melalui masa tumbuh kembang
yang optimal karena adanya gangguan pada proses tumbuh kembang anak beserta
faktor-faktor lainnya. Pola asuh orang tua sangat membantu anak dalam
melewati pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya dengan
normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang
tua terhadap perkembangan anak di Puskesmas Kecamatan Makasar tahun 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
cross sectional. Variabel independennya adalah pola asuh orang tua dan variabel

2410
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

dependennya adalah perkembangan anak. Populasi penelitian ini adalah semua


anak berumur 2-5 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Makasar
dan menggunakan layanan Kesehatan Anak di Puskesmas Kecamatan Makasar.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Data dikumpulkan dengan
membagikan kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner perkembangan anak
KPSP. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (Chi-
Square) menggunakan program SPSS 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 13 anak (76,5%), mendapatkan pola asuh orang tua demokratis dan
perkembangannya sesuai atau normal. Adapun hasil uji Chi-Square menghasilkan
pvalue 0,003 < α 0,005 yang berarti pengaruh pola asuh orang tua terhadap
perkembangan anak yang signifikan di Puskesmas Kecamatan Makasar Tahun
2022. Dari penelitian tersebut, orang tua diharapkan untuk menerapkan pola
asuh yang tepat pada anak agar perkembangan anak berjalan dengan normal
sesuai dengan usianya serta bidan mendukung deteksi dini terhadap
perkembangan anak dengan cara penyuluhan kepada orang tua yang memiliki
balita dan melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas Kecamatan Makasar.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, Anak Usia Dini

PENDAHULUAN saraf pusat dengan organ yang


Kesejahteraan dan dipengaruhinya. Contohnya adalah
perlindungan anak telah tercantum kemampuan bicara, emosi, dan
pada Pancasila dan Undang-Undang sosialisasi (Kemenkes RI, 2016).
Dasar Negara Republik Indonesia Teori Psikoanalisa yang
Tahun 1945 serta diatur lebih lanjut diungkapkan Sigmund Freud dalam
dalam UU No. 35 Tahun 2014 sebagai (Ayun, 2017) menyebutkan bahwa
perubahan dari UU No. 23 Tahun perkembangan kepribadian pada
2002 tentang Perlindungan Anak seorang anak dipengaruhi oleh apa
Pasal 9 ayat (1) bahwa, ‘Setiap Anak yang anak terima pada masa golden
berhak memperoleh pendidikan dan age, yaitu di usia 0-6 tahun pertama
pengajaran dalam rangka kehidupan serta kemampuan dalam
pengembangan pribadinya dan melewati setiap fase perkembangan.
tingkat kecerdasannya sesuai dengan Apabila anak mendapatkan
minat dan bakat’. pendidikan juga pengasuhan yang
Menurut Pasal 1 UU No. 35 baik, maka anak dapat memiliki
Tahun 2014, ‘Anak adalah seseorang kepribadian yang baik saat dewasa.
yang belum berusia 18 (delapan Namun kenyataannya, tidak semua
belas) tahun, termasuk anak yang anak mampu melalui masa tumbuh
masih dalam kandungan’. Mulyanti, kembangnya dengan optimal karena
Kusmana, dan Fitriani (2021) anak mengalami gangguan dalam
mengungkapkan bahwa anak adalah proses tumbuh kembangnya
peniru yang ulung, jadi seluruh (Soetjiningsih, 2012 dalam Yuniarti
informasi yang diperoleh secara & Andriyani, 2017).
tidak langsung akan menjadi Keluarga merupakan
pembelajaran terhadapnya. lingkungan sosial pertama serta
Pertumbuhan akan terjadi utama bagi anak, sehingga keluarga
secara simultan dengan merupakan pengaruh terbesar dalam
perkembangan, sedangkan perkembangan anak. Keluarga
perkembangan merupakan hasil memberi dasar dalam pembentukan
interaksi dari kematangan susunan tingkah laku, watak, moral, serta

2411
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

pendidikan anak. Pengalaman Cara anak dibesarkan dianggap


interaksi dalam keluarga akan penting bagi perkembangan anak.
menentukan pola dan tingkah laku Oleh karena itu, orang tua sebagai
anak terhadap orang lain dalam pengasuh utama berperan penting
masyarakat (Irwanto, 2020). dalam mendukung tumbuh kembang
Misalnya, seorang anak yang anak yang sehat (Zena & Heeralal,
dibesarkan oleh lingkungan keluarga 2021).
yang intesitas emosionalnya tinggi, Pola asuh merupkan pola
maka hal tersebut akan interaksi antara orang tua dengan
mempengaruhi kecerdasan anak, tentang bagaimana cara sikap
emosionalnya ketika anak dewasa. ataupun perilaku orang tua ketika
Jadi, pengasuhan serta pendidikan berinteraksi dengan anak, termasuk
yang baik dari keluarga sangat juga cara penerapan aturan,
dibutuhkan dalam pembentukan mengajarkan nilai atau norma,
kepribadian seorang anak (Ayun, memberi perhatian beserta kasih
2017). sayang, dan menunjukkan sikap
Kekhawatiran terhadap serta perilaku baik, sehingga dapat
tumbuh kembang anak sebagai dijadikan panutan bagi anaknya
bentuk keluhan utama dari orang tua (Theresia, 2009 dalam Aidah, 2020,
dapat mengarah pada kecurigaan hlm. 1). Hurlock (1990)
mengenai adanya gangguan tumbuh mengungkapkan bahwa pola asuh
kembang anak, misalnya ketika orang tua dibagi menjadi tiga,
anaknya lebih pendek dari teman antaranya adalah pola asuh otoriter,
sebayanya, kepala anak terlihat pola asuh permisif, dan pola asuh
lebih besar, umur enam bulan anak demokratis.
belum bisa tengkurap, umur delapan Setiap orang tua masing-
bulan anak belum bisa duduk, umur masing memiliki cara yang berbeda
lima belas bulan anak belum bisa untuk membesarkan anaknya,
berdiri, umur dua tahun anak belum termasuk cara pola asuh. Akan
bisa bicara, dan sebagainya (Asri, tetapi, beberapa orang tua
2018). Menurut Riskesdas (2018), terkadang tidak menyadari pola asuh
perbandingan indeks perkembangan seperti apa yang mereka terapkan.
anak usia 6-59 bulan adalah Padahal, pola asuh merupakan
sebanyak 88,3% yang terdiri dari: bagian terpenting dalam membentuk
literasi (64,4%); fisik (97,8%); sosial- tingkah laku dan kecerdasan anak.
emosional (69,9%); dan learning Perlakuan orang tua terhadap anak
(95,2%). Di tahun 2010, gangguan dapat memberikan kontribusi yang
pertumbuhan dan perkembangan sangat besar pada kompetensi sosial,
anak di Indonesia telah mencapai emosi, dan kecerdasan atau
35,7% dan tergolong ke dalam intelektual anak (Tasha, 2019).
masalah kesehatan masyarakat yang Penelitian mengenai pola asuh
tinggi menurut acuan WHO karena orang tua dan perkembangan anak
angka tersebut masih berada di atas perlu dilakukan untuk mengetahui
30% (Krisdiantini, Setyoboedi, & apakah orang tua dan keluarga
Krisnana, 2020). Kegiatan stimulasi, sebagai pendidikan pertama dalam
deteksi, serta intervensi dini akan kehidupan anak dapat
meningkatkan kualitas tumbuh mempengaruhi atau tidaknya proses
kembang anak usia dini serta tumbuh kembang anak. Maka,
kesiapan anak untuk memasuki peneliti merasa tertarik untuk
jenjang pendidikan formal melakukan penelitian mengenai
(Kemenkes RI, 2016). pengaruh pola asuh orang tua
terhadap perkembangan anak.

2412
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

Tujuan penelitian ini adalah untuk demokratis, otoriter, dan permisif


mengetahui pengaruh pola asuh (Asri, 2018). Dalam pola asuh
orang tua terhadap perkembangan demokratis, anak akan diberikan
anak yang signifikan di Puskesmas kebebasan untuk berkreasi dan
Kecamatan Makasar Tahun 2022. bereksplorasi pada banyak hal. Pola
asuh ini menunjukkan kematangan
orang tua dalam membimbing serta
TINJAUAN PUSTAKA mengasuh anak sesuai dengan
Peran orang tua dalam kemampuan anak tanpa ada
perkembangan anak sering disebut tuntutan. Pola asuh ini tetap
dengan sosialisasi. Definisi sosialisasi memiliki aturan tentang apa yang
adalah “Proses dimana seorang boleh dan tidak boleh dilakukan
individu diajarkan keterampilan, anak. Orang tua juga memiliki
pola perilaku, nilai-nilai, serta aturan yang tegas pada anak agar
motivasi yang dibutuhkan untuk anak tetap pada jalur yang baik dan
secara kompeten berfungsi dalam tepat. Selanjutnya, pola asuh
budaya di mana anak tumbuh” otoriter tidak memberikan ruang
(Goswami UJ, 2014 dalam diskusi pada anak. Jadi, peraturan
Sukumaran & Balakrishna, 2021). dibuat untuk mengontrol anak.
Pola asuh didefiniskan sebagai Orang tua juga memberikan kontrol
variasi normal dalam upaya orang yang kuat pada perilaku anak. Jika
tua untuk mengendalikan dan anak tidak patuh atau melanggar,
membuat anak-anak mereka dapat maka orang tua akan memberikan
bersosialisasi (Baumrind, 1967 dalam hukuman, bahkan hukuman fisik.
Delvecchio, Germani, Raspa et al., Efek negatif hukuman fisik ini adalah
2020). Pola asuh orang tua adalah dapat membuat anak berperilaku
cara orang tua untuk memberikan agresif, tak percaya diri, dan
bimbingan, memberi arahan, dan pemalu. Adapun pola asuh permisif
memberi dorongan pada anak sehari- memberi kebebasan pada anak untuk
hari (Edward, 2006 dalam Yuniarti & menyatakan dorongan ataupun
Andriyani, 2017). keinginan yang ada di dalam dirinya
Tujuan utama dari pola asuh serta tidak memberikan batasan
orang tua adalah untuk yang tegas pada anak. Orang tua
mempertahankan kehidupan fisik biasanya akan mengikuti semua
serta meningkatkan kesehatan anak, keinginan anak, sehingga anak
memfasilitasi anak dalam cenderung tidak teratur dan tidak
pengembangan kemampuan anak mampu meregulasi dirinya. Orang
yang sejalan dengan tahapan tua juga biasanya memberikan
perkembangan, juga mendorong tuntutan yang kurang terkontrol
peningkatan anak untuk kemampuan terhadap perilaku anak. Jika anak
berperilaku sesuai dengan nilai melakukan kesalahan, orang tua
agama serta budayanya. Pola asuh akan jarang memberikan hukuman
orang tua yang berkaitan dengan padanya (Aidah, 2020, hlm. 2-8).
tumbuh kembang anak dapat Perkembangan adalah
membantunya untuk mencapai dan bertambahnya struktur serta fungsi
melewati pertumbuhan serta tubuh dalam kemampuan gerak
perkembangan normal sesuainya kasar, gerak halus, bicara, bahasa,
(Supartini, 2012 dalam Yuniarti & sosialisasi, serta kemandirian
Andriyani, 2017). (Kemenkes RI, 2016). Perkembangan
Hurlock (1990) berkaitan dengan berbagai hal
mengungkapkan bahwa pola asuh fungsional, misalnya perkembangan
orang tua dibagi pola asuh fungsional mata mengalami

2413
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

perubahan pasang surut sejak lahir adanya penyimpangan tumbuh


hingga mati. Adapun pertumbuhan kembang anak. Jika ditemukan
bersifat biologis, contohnya penyimpangan tersebut, maka akan
pertumbuhan tinggi badan akan dilakukan intervensi dini terhadap
dimulai sejak manusia lahir dan penyimpangan tumbuh kembang
berhenti di usia 18 tahun (Masganti anak agar tumbuh kembangnya
Sit, 2017, hlm. 3-4). kembali normal.
Anak-anak usia dini berada di
masa keemasan (golden age) sebab
pada usia dini terjadi perkembangan METODOLOGI
yang sangat menakjubkan dan Penelitian ini merupakan
mencakup perkembangan fisik dan penelitian kuantitatif dengan
psikis. Dari segi fisik, anak metode cross sectional, yaitu
mengalami pertumbuhan sel-sel otak penelitian yang mempelajari tentang
serta organ tubuh lain hingga ke dinamika korelasi di antara faktor-
perkembangan kemampuan pada faktor risiko dengan efek, dengan
motorik kasar seperti berjalan, cara pendekatan, observasi, ataupun
berlari, melompat, memanjat, dan pengumpulan data sekaligus dalam
sebagainya. Adapun perkembangan satu waktu (Siyoto & Sodik, 2015,
fisik lainnya adalah perkembangan hlm. 101). Variabel independen
pada motorik halus yang disebut juga dalam penelitian ini adalah pola asuh
kemampuan untuk melakukan orang tua dan variabel dependennya
koordinasi gerakan tangan dan mata, adalah perkembangan anak.
misalnya menggenggam, meraih, Hipotesis dalam penelitian ini adalah
menulis, dan lainnya (Masganti Sit, Ha (Hipotesis Alternatif) yang berarti
2017, hlm. 5). ada pengaruh pola asuh orang tua
Dari segi psikis, terjadi terhadap perkembangan anak yang
perkembangan seperti kemampuan signifikan di Puskesmas Kecamatan
berinteraksi dengan orang tua dan Makasar Tahun 2022 serta H0
orang lain serta kemampuan berpikir (Hipotesis 0) yang berarti tidak ada
sensori-motoris hingga kemampuan pengaruh pola asuh orang tua
berpikir pra-operasional-konkret. terhadap perkembangan anak yang
Pada tahap sensori motoris, anak signifikan di Puskesmas Kecamatan
hanya dapat memahami sesuatu Makasar Tahun 2022.
setelah ia menggunakan indranya, Penelitian ini dilakukan di
namun kemudian pemahaman Puskesmas Kecamatan Makasar.
tersebut akan berkembang ke tahap Waktu penelitian dilaksanakan pada
operasional konkret menjadi bulan Januari-Mei 2022. Populasi
pemahaman terhadap benda yang penelitian ini adalah semua anak
bercampur dengan imajinasi anak. berumur 2-5 tahun yang ada di
Perkembangan kognitif ini sangat wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
berpengaruh pada kemampuan Makasar dan menggunakan layanan
bahasa, emosional, moral, dan Kesehatan Anak di Puskesmas
kemampuan agama (Masganti Sit, Kecamatan Makasar. Sampel
2017, hlm. 5-6). merupakan sebagian dari jumlah
Stimulasi yang tepat dapat serta karakteristik yang dimiliki
merangsang otak balita sehingga populasi. Penelitian ini
perkembangan akan berjalan menggunakan teknik total sampling
optimal sesuai dengan umur anak. atau sampling penuh, yaitu seluruh
Deteksi dini penyimpangan tumbuh populasi dijadikan sebagai sampel
kembang anak perlu dilakukan agar karena jumlah populasi yang ada
dapat mendeteksi sedini mungkin

2414
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

penelitian ini kurang dari 30 orang 36, 42, 48, dan 54. Kriteria untuk
(Siyoto & Sodik, 2015 hlm. 64-65). menentukan hasil ukurnya adalah
Instrumen penelitian sebagai berikut: a. sesuai, jika
merupakan alat bagi peneliti untuk jumlah jawaban “ya” 9 atau 10; b.
mengumpulkan data, mengukur meragukan, jika jumlah jawaban
fenomena, serta menganalisis data “ya” 7 atau 8; c. penyimpangan, jika
yang sesuai dengan masalah yang jumlah jawaban “ya” 6 atau kurang.
ada pada subjek atau sampel yang Data yang telah diperoleh
diamati (Kurniawan, 2021, hlm. 1). dalam penelitian ini dianalisis
Instrumen dalam penelitian ini dengan analisis univariat dan
adalah kuesioner. Instrumen untuk bivariat. Analisis univariat bertujuan
mengetahui pola asuh orang tua untuk menjelaskan atau
menggunakan kuesioner yang mendeskripsikan karakter pada
diberikan pada orang tua. Kriteria setiap variabel. (Notoatmodjo,
untuk menentukan hasil ukurnya 2010, hlm. 18). Analisis univariat
adalah nilai jawaban A adalah 3, dalam penelitian ini menggunakan
nilai jawaban B adalah 2, serta nilai tabel distribusi frekuensi untuk
jawaban C adalah 1. Lalu, semua menggambarkan kategori jawaban
nilai jawaban dijumlah dan responden pada masing-masing
dikategorikan sebagai berikut: a. variabel. Adapun analisis bivariat
demokratis jika jumlah jawaban 50 – bertujuan untuk meneliti adanya
60; b. otoriter jika jumlah jawaban dugaan hubungan, pengaruh, dan
40 – 49; c. permisif jika jumlah korelasi terhadap dua variabel
jawaban ≤ 39. Adapun instrumen (Notoatmodjo, 2010, hlm. 183).
dalam mengukur perkembangan Analisis bivariat dalam penelitian ini
anak menggunakan KPSP (Kuesioner menggunakan adalah Chi-Square
Pra Skrining Perkembangan) untuk karena data dari dua variabel
mengetahui perkembangan anak penelitian ini bersifat kategorik
termasuk normal atau terdapat dengan menggunakan kepercayaan
penyimpangan. KPSP merupakan 95% dan tingkat signifikansi α = 0,05.
instrumen deteksi dini Jika P Value ≤ 0,05, maka Ha
penyimpangan perkembangan pada diterima, artinya ada pengaruh pola
balita serta anak prasekolah yang asuh orang tua terhadap
berisi 9-10 pertanyaan mengenai perkembangan anak yang signifikan
kemampuan perkembangan yang di Puskesmas Kecamatan Makasar
telah dicapai oleh anak. KPSP yang Tahun 2022.
digunakan adalah anak usia 24, 30,

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Pola Asuh Orang Tua di Puskesmas Kecamatan Makasar

Tabel 1. Gambaran Variabel Pola Asuh Orang Tua


Pola Asuh Orang Tua (n) (%)
Demokratis 13 65
Otoriter 2 10
Permisif 5 25
Total 20 100

Tabel 1. menunjukkan bahwa menerapkan pola asuh demokratis


terdapat 13 responden (65%) pada anak, 5 responden (25%)

2415
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

memberikan pola asuh permisif pada menyangkut dengan hidup anak


anak, dan 2 responden (10%) (Ayun, 2017). Hasil penelitian ini
menerapkan pola asuh otoriter pada mengungkapkan bahwa sebagian
anak. besar orang tua menerapkan pola
Hasil penelitian ini sejalan asuh demokratis. Hasil tersebut
dengan penelitian Yuniarti dan dapat dilihat dari hasil analisis
Andriyani (2017) yang meneliti kuesioner untuk kategori pola asuh
hubungan pola asuh orang tua demokratis, seperti: ketika tahu
dengan perkembangan anak bahwa anak sedang bermain, sikap
prasekolah di R.A Almardiyah orang tua adalah memberikan
Rajamandala dan menjelaskan kesempatan anak untuk bermain
bahwa sebagian besar orang tua dengan tetap mengawasinya; ketika
menerapkan pola asuh demokratis, anak memiliki masalah, baik dengan
yaitu sebanyak 43 responden saudara atau teman, tindakan orang
(89,6%). Hasil penelitian ini juga tua adalah memberikan kesempatan
sejalan dengan penelitian pada anak untuk bercerita tentang
Krisdiantini, Setyoboedi, dan saudara ataupun temannya dan
Krisnana (2020) yang meneliti memberi solusi; dan ketika anak
hubungan pola asuh orang tua menunjukkan kelebihannya di dalam
dengan perkembangan anak usia berekspresi, sikap orang tua adalah
prasekolah di TK Nahdlatus Subban memberikan pujian dan
Pamekasan-Madura dan menjelaskan memperhatikan bakat positifnya.
bahwa sebagian besar orang tua Hal ini menunjukan bahwa orang tua
menerapkan pola asuh demokratis, lebih memprioritaskan kepentingan
yaitu sebanyak 41 responden anak, memberikan kebebasan bagi
(83,7%). anak untuk memilih, memberikan
Pola asuh orang tua adalah kesempatan pada anak untuk
cara orang tua untuk memberikan berpendapat, serta adanya
bimbingan, memberi arahan, dan pengakuan orang tua pada
memberi dorongan pada anak sehari- kemampuan anak.
hari (Edward, 2006 dalam Yuniarti & Dalam hasil penelitian ini,
Andriyani, 2017). Perlakuan orang sebanyak 2 responden (10%)
tua terhadap anak akan menerapkan pola asuh otoriter pada
mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Pola asuh otoriter
anak. Orang tua cenderung mencerminkan orang tua dengan
menggunakan pola asuh tertentu sikap yang dan cenderung
dalam mengasuh anak. Apabila pola diskriminatif yang ditandai dengan
asuh yang diterapkan oleh orang tua tekanan anak untuk patuh terhadap
baik, maka kemampuan personal- semua perintah serta keinginan
sosial anak akan bersifat positif orang tua, ketatnya kontrol terhadap
(Hurlock, 2012 dalam Krisdiantini, tingkah laku anak, kurangnya
Setyoboedi, & Krisnana, 2020). kepercayaan orang tua terhadap
Ciri pola asuh demokratis anak, anak sering di hukum, serta
adalah adanya pengakuan orang tua jarang diberi pujian atau hadiah
terhadap kemampuan anak, ketika ia mendapat prestasi (Ayun,
pemberian kesempatan bagi anak 2017). Hasil tersebut dapat dilihat
untuk tidak selalu tergantung dari hasil analisis kuesioner untuk
kepada orang tua, memberi sedikit kategori pola asuh otoriter, seperti:
kebebasan pada anak untuk memilih ketika orang tua tahu bahwa anak
yang terbaik baginya, mendengarkan sedang bermain, sikap orang tua
pendapat anak, melibatkan anak adalah melarang anak bermain dan
dalam pembicaraan, khususnya yang menyuruhnya tetap berada di

2416
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

rumah; ketika ada teman seusia anak anak; serta dalam masalah
memiliki keunggulan yang lebih, pembagian mainan antara anak
sikap orang tua adalah menuntut dengan saudara atau orang lain, yang
anak harus lebih berprestasi pada orang tua lakukan adalah
keunggulannya; dan saat anak menyediakan banyak mainan untuk
meminta jajan di sembarang tempat membahagiakan anak. Pola asuh
atau di pinggir jalan, tindakan orang permisif ditandai dengan pemberian
tua adalah melarang dan memarahi kebebasan penuh pada anak untuk
anak untuk tidak jajan sembarangan. berperilaku sesuai keinginannya,
Hal ini menunjukkan bahwa orang orang tua tidak memberikan aturan
tua terlalu mengontrol tingkah laku serta arahan pada anak. Hal tersebut
anak, kurang percaya pada anak, menyebabkan anak akan berbuat
serta sering memarahi bahkan sesuai keinginannya sendiri,
menghukum anak. meskipun terkadang bertentangan
Sebanyak 5 responden (25%) dengan norma-norma sosial (Ayun,
menerapkan pola asuh permisif pada 2017).
anak. Hasil tersebut dapat dilihat Dari uraian pembahasan di
dari hasil analisis kuesioner untuk atas, maka pola asuh yang banyak
kategori pola asuh permisif, seperti: diterapkan oleh orang tua di wilayah
dalam suatu waktu, anak mencorat- kerja Puskesmas Kecamatan Makasar
coret tembok rumah, tindakan orang adalah pola asuh demokratis. Hal ini
tua adalah membiarkannya ditunjukkan dengan sikap orang tua
mencorat-coret tembok karena yang tidak terlalu mengontrol anak,
takut anak menangis; jika anak tetap memberikan kebutuhan anak,
melakukan kesalahan, yang memberikan kebebasan pada anak,
dilakukan sebagai orang tua adalah namun tetap menetapkan aturan
tetap mendukung segala pada anak.
tindakannya karena dia masih anak-

Gambaran Perkembangan Anak di Puskesmas Kecamatan Makasar

Tabel 2. Gambaran Variabel Perkembangan Anak


Perkembangan Anak Frekuensi (n) Persentase (%)
Sesuai 17 85
Meragukan 3 15

Penyimpangan 0 0
Total 20 100

Berdasarkan Tabel 2, hubungan pola asuh orang tua


sebanyak 17 anak (85%) mengalami dengan perkembangan anak
perkembangan yang normal atau prasekolah di R.A Almardiyah
sesuai, sebanyak 3 anak (15%) Rajamandala dan menjelaskan
mengalami perkembangan yang bahwa sebagian besar anak, yaitu 21
meragukan, serta tidak ada anak responden (43,8%) mengalami
yang mengalami perkembangan yang perkembangan yang sesuai atau
menyimpang (0%). normal. Hasil penelitian ini juga
Hasil penelitian ini sejalan sejalan dengan penelitian
dengan penelitian Yuniarti dan Krisdiantini, Setyoboedi, dan
Andriyani (2017) yang meneliti Krisnana (2020) yang meneliti

2417
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

hubungan pola asuh orang tua perkembangan yang meragukan.


dengan perkembangan anak usia Perkembangan yang meragukan
prasekolah di TK Nahdlatus Subban terjadi karena anak tidak mampu
Pamekasan-Madura dan menjelaskan melewati atau melakukan lebih dari
bahwa sebagian besar anak, yaitu 25 2 tahapan perkembangan. Ada dua
responden (51%) mengalami kemungkinan yang mendasarinya,
perkembangan yang sesuai atau yaitu anak tidak mampu melakukan
normal. tahapan tersebut atau anak malas
Menurut Hurlock (2012) melakukan tahapan tersebut.
dalam Yuniarti dan Andriyani (2017) Setiap kelainan atau
perkembangan anak mempunyai pola penyimpangan, sekecil apapun itu,
yang teratur, berurutan, serta dapat jika tidak terdeteksi atau bahkan
diprediksi. Tiap anak memerlukan jika tidak ditangani dengan baik
pemahaman serta pemantauan yang dapat mengurangi kualitas sumber
rutin dari orang tua. Umur 2-6 tahun daya manusia di masa depan,
penting bagi anak untuk berhasil sehingga stimulasi perkembangan
dalam meningkatkan gambaran diri perlu dilakukan. Faktor-faktor yang
yang sehat, menciptakan serta mempengaruhi perkembangan anak
memelihara hubungan sosial, dan terdiri dari faktor internal dan
menetapkan dasar bagi anak untuk eksternal. Faktor internal di
keberhasilan akademik untuk antaranya ras/etnik atau bangsa,
perkembangan selanjutnya. Pada keluarga, umur, jenis kelamin, dan
tahun-tahun pertama kehidupan, genetik. Adapun faktor eksternal
pengembangan keterampilan dibagi lagi menjadi tiga, yaitu faktor
mental, fisik, pribadi, sosial- prenatal (gizi, mekanis, toksin,
emosional, moral, serta solusi untuk endokrin, radiasi, infeksi, kelainan
masalah yang terjadi dinilai sangat imunologi, anoksia embrio, psikologi
penting. Pengalaman awal yang ibu), faktor persalinan, serta faktor
negatif dapat mengganggu mental pasca persalinan (gizi, penyakit
serta kesehatan anak dan kronis atau kelainan kongenital,
mempengaruhi perkembangan lingkungan fisis dan kimia,
kognitif, perilaku, serta sosial- psikologis, endokrin, sosio-ekonomi,
emosional anak (Zena & Heeralal, lingkungan pengasuhan, stimulasi,
2021). dan obat-obatan) (Kemenkes RI,
Berdasarkan data hasil 2016).
penelitian ini diperoleh data bahwa Stimulasi yang tepat dapat
rata-rata anak memiliki merangsang otak balita sehingga
perkembangan yang sesuai dengan perkembangan akan berjalan
usianya yang berarti anak mampu optimal sesuai dengan umur anak.
melakukan kegiatan-kegiatan atau Deteksi dini penyimpangan tumbuh
tahapan sesuai dengan usia kembang anak perlu dilakukan sedini
perkembangannya. Tahapan yang mungkin. Jika ditemukan
dapat dilakukan oleh anak, misalnya penyimpangan, maka akan dilakukan
berjalan naik tangga sendiri, intervensi dini terhadap
memakai sepatunya sendiri, serta penyimpangan tumbuh kembang
mencuci tangannya sendiri dengan anak agar tumbuh kembangnya
baik setelah makan. kembali normal (Kemenkes RI,
Akan tetapi, ada beberapa 2016).
anak yang mengalami gangguan Berdasarkan uraian
dalam proses tumbuh kembangnya. pembahasan di atas, dapat
Hasil penelitian ini menunjukkan disimpulkan bahwa seluruh anak di
bahwa masih terdapat anak dengan wilayah kerja Puskesmas Makasar

2418
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

memiliki perkembangan yang sesuai masih membutuhkan pemantauan


dengan usianya atau normal. Namun, untuk menentukan semua masalah
ada beberapa anak dengan dalam perkembangan anak.
perkembangan meragukan yang

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak di Puskesmas


Kecamatan Makasar

Tabel 3. Tabulasi Silang Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap


Perkembangan Anak di Puskesmas Kecamatan Makasar Tahun 2022

Perkembangan Anak
Pola Asuh
Orang Tua Sesuai Meragukan Total
pvalue
f % f % F %
Demokratis 13 76,5 0 0 13 65
Otoriter 0 0 2 66,7 2 10
0,003
Permisif 4 23,5 1 33,3 5 25
Total 17 100 3 100 20 100

Berdasarkan Tabel 3, dapat berarti adanya pengaruh pola asuh


diketahui bahwa dari 20 responden, orang tua terhadap perkembangan
anak yang mendapatkan pola asuh anak yang signifikan di Puskesmas
orang tua demokratis dan Kecamatan Makasar Tahun 2022.
perkembangannya sesuai atau Hasil penelitian ini sejalan
normal adalah sebanyak 13 anak dengan penelitian Yuniarti dan
(76,5%), tidak ada anak yang Andriyani (2017) yang menunjukkan
mendapatkan pola asuh orang tua ada pengaruh pola asuh orang tua
otoriter dan perkembangannya terhadap perkembangan anak di R.A
sesuai atau normal (0%), anak yang Almardiyah Rajamandala. Hasil
mendapatkan pola asuh orang tua penelitian ini juga sejalan dengan
permisif dan perkembangannya penelitian Krisdiantini, Setyoboedi,
sesuai atau normal adalah sebanyak dan Krisnana (2020) yang
4 anak (23,5%). Hasil lainnya adalah menunjukkan bahwa ada hubungan
dari 20 responden, tidak ada anak pola asuh orang tua terhadap
yang mendapatkan pola asuh orang perkembangan anak usia prasekolah
tua demokratis yang di TK Nahdlatus Subban Pamekasan-
perkembangannya meragukan (0%), Madura.
2 anak mendapatkan pola asuh orang Perkembangan anak adalah
tua otoriter dan perkembangannya bertambahnya struktur serta fungsi
meragukan (66,7%), serta hanya 1 tubuh yang lebih kompleks dan
anak yang mendapatkan pola asuh bersifat kualitatif dalam kemampuan
orang tua permisif dan gerak kasar dan gerak halus, bicara
perkembangannya meragukan dan bahasa, kemandirian, serta
(33,3%). sosialisasi (Mulyanti, Kusmana, &
Adapun hasil uji Chi-Square Fitriani, 2021). Adapun pengasuhan
dengan menggunakan rumus anak adalah proses mendorong dan
Likelihood Ratio, nilai pvalue adalah mendukung perkembangan fisik,
11,904 dan sig 0,003 < α 0,005, maka emosional, sosial, dan intelektual
Ha diterima dan H0 ditolak yang anak dari bayi hingga dewasa.

2419
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

Pengasuhan mengacu pada aspek menghambat berkembangnya


membesarkan anak selain dari kepercayaan diri anak karena anak
hubungan biologis. Pola asuh orang tidak diberi kesempatan untuk
tua berdampak langsung pada mengatasi masalahnya sendiri, serta
perilaku anak, perkembangan anak akan merasa rendah diri di
psikososial, interaksi anak dengan mata saudara dan temannya (Wong,
orang lain, persepsi dirinya, prestasi 2009 dalam Yuniarti & Andriyani,
akademik, dan lainnya (Martin D., 2017). Gaya pengasuhan ini juga
2000 dalam Sukumaran & menghasilkan anak yang kurang
Balakrishna, 2021). optimal, termasuk efikasi diri yang
Interaksi anak dengan orang lebih rendah, lebih banyak masalah
tua atau dengan lingkungan sekitar eksternalisasi dan internalisasi, dan
mampu menstimulasi perkembangan pemberontakan (Delvecchio,
ana. Interaksi positif orang tua Germani, Raspa et al., 2020).
dengan anak akan membangun Adapun pola asuh permisif yang
sebuah persepsi, membimbing, dan memberikan kebebasan penuh pada
mengendalikan berbagai perilaku anak dapat mempengaruhi sifat-sifat
negatif yang muncul pada anak serta anak, seperti memiliki prestasi yang
dapat meningkatkan kemampuan rendah, kurang pengendalian diri,
dan keterampilan yang ada pada diri serta arah hidup kurang jelas (Aidah,
anak (Andrade, 2005 dalam Asri, 2020, hlm. 5).
2018). Setiap pola asuh yang
Menurut Santrock (2007) diterapkan orang tua memiliki
dalam Yuniarti dan Andriyani (2017), dampak yang berbeda untuk anak
orang tua yang menerapkan pola dan menentukan keberhasilan
asuh demokratis lebih pendidikan karakter dan
memperlihatkan cinta dan perkembangan anak. Hal ini
kehangatan kepada anak. Dengan dibuktikan oleh hasil penelitian ini
pola asuh demokratis, orang tua yang menunjukkan bahwa adanya
harus mendengarkan anak secara pengaruh pola asuh orang tua
aktif serta penuh perhatian dan terhadap perkembangan anak yang
menyediakan waktu untuk bertemu signifikan di Puskesmas Kecamatan
dengan anak secara rutin dan positif. Makasar.
Pola asuh otoriter akan
meningkatkan ketergantungan anak,

KESIMPULAN menetapkan aturan pada anak.


Hasil penelitian ini Adapun hasil dari perkembangan
menunjukkan bahwa ada pengaruh anak adalah sebagian besar anak di
pola asuh orang tua terhadap wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
perkembangan anak yang signifikan Makasar mengalami perkembangan
di Puskesmas Kecamatan Makasar yang sesuai (85%).
Tahun 2022. Dari hasil penelitian ini Namun, beberapa anak masih
juga dapat disimpulkan bahwa megalami perkembangan yang
sebagian besar orang tua di wilayah meragukan dan membutuhkan
Puskesmas Kecamatan Makasar pemantauan lebih lanjut. Keluarga
menerapkan pola asuh demokratis diharapkan untuk dapat menerapkan
pada anaknya (65%). Pola asuh pola asuh yang tepat bagi anak serta
demokratis ditandai dengan sikap selalu memantau perkembangan dan
orang tua yang memberikan pertumbuhan anak agar berjalan
kebebasan pada anak, namun tetap dengan optimal. Selain itu,

2420
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

diharapkan bagi tenaga kesehatan di and Child’s Well-Being: The


Puskesmas Kecamatan Makasar, Mediating Role of the
khususnya bidan, agar dapat Perceived Parental Stress.
meningkatkan pemeriksaan tumbuh Europe's Journal of
kembang anak, meningkatkan Psychology. 16(3), 514–531.
pengetahuan tentang perkembangan Desmita. (2015). Psikologi
anak pada masyarakat, khususnya Perkembangan. Bandung:
orang tua, dengan cara penyuluhan, PT. Remaja Rosdakarya.
demonstrasi, seminar, dan lainnya. Hernawati, Sri. (2017). Metodologi
Penelitian ini masih memiliki Penelitian dalam Bidang
banyak kekurangan karena Kesehatan, Kuantitatif &
keterbatasan peneliti, yaitu peneliti Kualitatif. Edisi I, Cetakan I.
belum dapat menggali tentang Ponorogo: Forum Ilmiah
kualitas hubungan orang tua dengan Kesehatan (FORIKES).
anak saat penelitian ini dilakukan, Irwanto. (2020, 16 September).
sehingga peneliti hanya bisa Hubungan Jenis Pola Asuh
menggali secara kuantitas. Peneliti dengan Perkembangan Anak
selanjutkan diharapkan untuk dapat Usia 1-5 Tahun.
meneliti lebih lanjut mengenai news.unair.ac.id. Diakses 09
pengaruh pola asuh orang tua Maret 2022 dari
terhadap perkembangan anak https://news.unair.ac.id/20
dengan memperhatikan variabel 20/09/16/hubungan-jenis-
lainnya yang dapat mempengaruhi pola-asuh-dengan-
perkembangan anak serta faktor- perkembangan-anak-usia-1-
faktor yang mempengaruhi pola asuh 5-tahun/.
orang tua agar hasil yang didapat Kementrian Kesehatan RI. (2016).
lebih baik, akurat, serta jelas. Pedoman Pelaksanaan
StimulasI, Deteksi dan
lntervensi Dini Tumbuh
DAFTAR PUSTAKA Kembang Anak : Ditingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar.
Aidah, Siti Nur. (2020). Tips Menjadi Krisdiantini, Amilia, Bagus
Orang Tua Inspirasi Masa Setyoboedi, dan Ilya
Kini. Jogjakarta: Penerbit Krisnana. (2020). Hubungan
KBM Indonesia. Antara Pola Asuh Orang Tua
Asri, I G A A Sri. (2018). Hubungan dengan Perkembangan Anak
Pola Asuh Terhadap pada Usia Prasekolah.
Perkembangan Anak Usia Indonesian Midwifery and
Dini. Jurnal Ilmiah Sekolah Health Sciences Journal,
Dasar, 2(1), 1-9. 4(4), 386-394.
Ayun, Qurrotu. (2017). Pola Asuh Kurniawan, Heru. (2021). Pengantar
Orang Tua dan Metode Praktis Penyusunan Ilmu
Pengasuhan dalam Penelitian. Yogyakarta:
Membentuk Kepribadian Penerbit Deepublish.
Anak. ThufuLA: Jurnal Mulyanti, Sri, Tatang Kusmana, dan
Inovasi Pendidikan Guru Tika Fitriani. (2021). Pola
Raudhatul Athfal, 5(1), 102- Pengasuhan Orangtua
122. Terhadap Perkembangan Ana
Delvecchio, Elisa, Alessandro Usia Pra Sekolah : Literature
Germania, Veronica Raspaa, Review. Healthcare Nursing
Adriana Lisb, dan Claudia Journal, 3(2), 116-124.
Mazzeschia. Parenting Styles

2421
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728 ISSN
2022 ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 2410-2422

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).


Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sit, Masganti. (2017). Psikologi
Perkembangan Anak Usia
Dini. Edisi Pertama. Depok:
Penerbit Kencana.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. (2015).
Dasar Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.
Sukumaran, Pooja A. Dan Bhavani B.
Balakrishna. (2021).
Parenting styles and social-
emotional development of
preschool children.
International Journal of
Contemporary 8(12), 1952-
1957.
Tasha. (2018, 31 Juli). Pentingnya
Pola Asuh Tepat untuk
Membentuk Kepribadian
Anak. kemkes.go.id. Diakses
09 Maret 2022 dari
https://sehatnegeriku.kemk
es.go.id/baca/umum/201807
31/2527052/pentingnya-
pola-asuh-tepat-
membentuk-kepribadian-
anak/.
Yuniarti, Sri dan Mira Andriyani.
(2017). Hubungan Pola Asuh
Orang Tua Dengan
Perkembangan Anak
Prasekolah Di R.A
Almardiyah Rajamandala
Bulan JulI 2016. Prosiding
Seminar Nasional Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Jenderal Achmad Yani, 103-
111.
Zena, Yalemeshet Mamo dan PJH
Heeralal. (2017). The
Relationship between
Parenting Style and
Preschool Children's Social-
Emotional Development.
Universal Journal of
Educational Research 9(8),
1581-1588.

2422

Anda mungkin juga menyukai