BAB1
BAB1
PENDAHULUAN
Laporan Eksplorasi 1
PT. Tirta Mas Mining
Dari hal tersebut diatas, maka batubara akan memberikan manfaat yang besar
baik dari segi financial maupun pertumbuhan prekonomian daerah sekitar
kegiatan
1 Kordinator 1
2 Geologist 2
3 Asisten geologist 2
4 Well site 2
5 Master bor 2
8 Logistik 1
9 Administrasi 1
10 Sopir 1
Data – data hasil penyelidikan tersebut akan dipergunakan sebagai bahan acuan
untuk menganalisa kelayakan penambangan batubara di daerah penyelidikan.
Laporan Eksplorasi 2
PT. Tirta Mas Mining
1.3. TATA GUNA LAHAN
Laporan Eksplorasi 3
PT. Tirta Mas Mining
BAB II
KEGIATAN EKSPLORASI
Dari peta Geologi akan diketahui formasi batuan pembawa batubara di daerah
penelitian sedangkan dari peta Rupa Bumi dapat diketahui gambaran tentang
topografi daerah penelitian. Kedua peta tersebut dipergunakan sebagai peta dasar
pada tahap awal eksplorasi. Data – data hasil peninjauan terdahulu juga akan
dipergunakan sebagain acuan untuk melakukan eksplorasi drilling.
Secara geografis daerah yang dilakukan penyelidiakan terletak pada garis bujur
dan lintang, seperti terlihat pada tabel.
Tabel 2.1. Daftar Koordinat Konsensi Pertambangan PT. Tirta Mas Mining
Laporan Eksplorasi 4
PT. Tirta Mas Mining
2.2. SOSIALISASI RENCANA KEGIATAN
Pemetaan geologi selama kegiatan eksplorasi survey dilakukan pertama kali pada
singkapan batubara agar penentuan ke arah jurus (streak), kemiringan (dip) dan
tebal batubara dapat diketahui melalui hasil uji coring mengambil inti sampel
batubara. Pada pemetaan geologi akan dilakukan pengeboran batubara kearah
kemiringan (dip) agar setiap lapisan batuan dapat diketahui dan kemudian kearah
jurus (streak). Pengeboran dilakukan meggunakan mesin Power Rig dan sistem
cincang dengan kedalaman 40 - 60 meter yang dilaksanakan oleh mesin bor
Power Rig. Selain itu dilakukan juga pengamatan dan pengukuran gejala – gejala
struktur yang ada dilapangan. Dari pengamatan dan pengukuran tersebut akan
dapat di rekontrusi struktur geologi daerah eksplorasi sehingga penyebaran
lapisan batubara dapat diperkirakan agar jumlah deposit batubara dapat diketahui.
Hal ini akan membantu dalam proses pengembangan penambangan batubara.
Laporan Eksplorasi 5
PT. Tirta Mas Mining
2.4. ANALISA LABORATORIUM
Sample batubara dari singkapan, sumur uji / parit uji, dan pemboran akan
dianalisa di laboratorium Sucofindo atau Geo Service. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kualitas batubara dari daerah eksplorasi. Analisa yang akan dilakukan
adalah analisa proximate yang meliputi :
Tabel 2.2. Daftar penggunaaan peralatan kegiatan eksplorasi PT. Tirta Mas
Mining
PEMETAAN OUTCROUP
Laporan Eksplorasi 6
PT. Tirta Mas Mining
4 Meteran 4 Pengukuran ketebalan batubara
Drilling eksplorasi
Pralatan pendukung
2 Kamera 4 Dokumentasi
7 Dll
Laporan Eksplorasi 7
PT. Tirta Mas Mining
BAB III
Lokasi konsesi pertambangan PT. Tirta Mas Mining seluas 6.178 ha berada di,
Formasi Warukin, Formasi Dahor. Penyebaran masing – masing formasi yang
menempati daerah penelitian dapat di lihat pada lampiran peta situasi yang ada.
(TMW) FORMASI WARUKIN : Perselingan batu pasir dan batu lempung dengan
sisipan batubara. Terendapkan dilingkungan delta. Tidak dijumpai fosil.
Umur diduga berkisar antara Miosen Tengah – Miosen Akhir, tebal
formasi antara 300 dan 500 m, Formasi Warukin menindih selaras
Formasi Berai. Lokasi tipe di Kambitin Kalimantan selatan.
(TQD) FORMASI DAHOR : Batugamping, napal dan serpih. Napal dan serpih
menempati bagian bawah formasi, sedangkan bagian tengah dan atas
dikuasai batu gamping. Fosil yang ditemukan antara lain, plangton :
globigerina binaensis KOCH, globigerina praebullooides BLOW,
globigerina dissimilis CUSHMAN & BERMUDEZ, globigerina selli BOLLI ;
bentos : Cyroidina sp.m Nonion sp, Uvigerina sp, Echinoid dan ganggang,
yang menunjukkan umur Oligosen sampai Miosen Awal dan terendapkan
di lingkungan neritik (Aziz, 1981). Tebal formasi sekitar 1100 m. lokasi
tipe G. Berai, di timur Tanjung
(TOMB) FORMASI BERAI : Batu gamping, napal dan serpih. Napal dan serpih
menempati bagian bawah formasi, sedangkan bagian tengah dan atas
dikuasai batu gamping. Fosil yang ditemukan antara lain, plangton :
Globigerina binaensis KOCH, Globigerina praebullooides BLOW,
Globigerina ciperoensis BOLLI, Globigerina dissimilis CUSHMAN dan
Laporan Eksplorasi 8
PT. Tirta Mas Mining
BERMUDES, Globigerina selli BOLLI; bentos : Cyroidina sp.m Nonion sp.,
Uvigerina sp., Echinoid dan ganggang, yang menunjukkan umur Oligosen
sampai Miosen Awal dan terendapkan di lingkungan neritik (Aziz,1981).
Tebal formasi sekitar 1100 m. lokasi tipe G. Berai, di timur Tanjung.
Untuk mengetahui kondisi geologi dan batubara daerah penelitian harus dilakukan
beberapa kegiatan eksplorasi, diantaranya pemetaan topografi, pemetaan geologi
dan pemboran eksplorasi.
Tabel 3.1. Daftar Koordinat singkapan Endapan Batubara PT. Tirta Mas
Mining
Laporan Eksplorasi 9
PT. Tirta Mas Mining
dengan mesin penggerak Yanmar TS – 150, menggunakan penginti triple tube
core barrel dengan ukuran inti NQ. 1 unit mesin bor jenis Jacro, dengan tenaga
penggerak Nombardil, pompa suplay air berupa berupa FMC dengan mesin
penggerak Yanmar TS – 150, dan pompa pembilas jenis Sanchin 45 dengan
mesin penggerak Yanmar TS – 150, menggunakan penginti triple tube core barrel
dengan ukuran inti NQ. Maksud pemboran ini adalah untuk mengetahui ketebalan
batubara, dan variasi batuan lainnya. Dari pemboran ini dapat diketahui susunan
stratigrafi, jenis batuan, overburden, interburden, serta pengambilan conto
batubara dan batuan.
Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh lapisan - lapisan batubara beserta arah
penyebaran dan sumberdaya dihitung berdasarkan Perhitungan menggunakan
metode gabungan volumetri yang disederhanakan.
Laporan Eksplorasi 10
PT. Tirta Mas Mining
Gambar 3.1. Blok diagram yang memperlihatkan lapisan batubara
Q = T x W x L x BJ
Dimana:
Laporan Eksplorasi 11
PT. Tirta Mas Mining
BAB IV
KESIMPULAN
Laporan Eksplorasi 12
PT. Tirta Mas Mining