Anda di halaman 1dari 15

ENME804192

TEKNOLOGI RANTAI PASOK

Strategi Persediaan Dalam


Rantai Pasok
(Part 2)
Image : https://ndelogistic.co.id/

Achmad Riadi S.T., M.Eng., Ph.D


7th Meeting
Kebijakan Persediaan (Economic Order
Quantity/EOQ), Time to Order (Re-Order Point
/ROP)
Supply Chain Economic Order Quantity (EOQ) & Re-Order Point (ROP)

(ROP)
Economic Order Quantity (EOQ)

• Salah satu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan/order


Supply Chain

yang akan meminimumkan biaya persediaan adalah:


• Model EOQ (Economic Ordering Quantity Model)

• EOQ merupakan suatu metode yang digunakan untuk


mengoptimalkan pembelian bahan baku/produk yang dapat
menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan
dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Supply Chain Economic Order Quantity (EOQ)

 Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ:


◼ Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan
pada saat bahan tersebut perlu dibeli kembali –
Replenishment Cycle
◼ Kapan perlu dilakukan pembelian kembali –
Reorder Point
Supply Chain Economic Order Quantity (EOQ)
Supply Chain Economic Order Quantity (EOQ)
Supply Chain Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ)

• Dalam penentuan model EOQ terdapat beberapa asumsi, al:


Supply Chain

• Jumlah kebutuhan bahan baku/produk sudah dapat ditentukan terlebih


dahulu secara pasti untuk penggunaan satu periode.
• Penggunaan bahan baku/produk relatif stabil dalam satu periode.
• Harga bahan baku/produk konstan selama periode tertentu.
• Lead Time (waktu tunggu mulai dari memesan sampai barang datang)
tetap.
• Tidak terjadi stockout (kehabisan barang).
Contoh EOQ

Terdapat permintaan untuk kebutuhan elektroda selama 1 tahun di suatu galangan yaitu sebesar
10,000 pcs. Biaya per order sebesar USD 20. Carrying cost per tahun sebesar USD 4.
Supply Chain

Tentukan Economic Order Quantity untuk elektroda tersebut.

Jawaban:

D = Kebutuhan tahunan = 10,000 pcs


S = Biaya pesan (procurement cost) per order = USD 40
H = Carrying cost per tahun = USD 4

2(𝐷. 𝑆) 2(10,000 × 40)


𝐸𝑂𝑄 = = = 448 𝑝𝑐𝑠
𝐻 4

Frekwensi Order / tahun = D/EOQ = 22,3 kali

TOTAL COST = ……. ? Silahkan dihitung.


Re-Order Point (ROP)

 ROP adalah titik/tingkat persediaan, dimana pemesanan kembali harus dilakukan.


Supply Chain
 ROP = penggunaan/hari x lead time + safety stock

 Dalam pelaksanaannya, biasanya ada kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh


perusahaan, sehingga perhitungan ROP disesuaikan dengan kebijakan tersebut.

 Kebijakan berkaitan dengan Safety Stock


Re-Order Point (ROP)
Safety Stock
Supply Chain

 Persediaan tambahan yang dimiliki


untuk berjaga-jaga terhadap
perubahan tingkat penjualan atau
kelambatan produksi – pengiriman

EOQ
 Maka
◼ Persediaan awal = EOQ + Safety
stock

Safety
Stock
◼ Persediaan rata – rata
= ( EOQ + Safety Stock ) / 2
Re-Order Point (ROP)

• Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time ditambah persentase


Supply Chain
tertentu sebagai persediaan pengaman (safety stock).
• Contoh:
• Suatu perusahaan memerlukan bahan baku per hari sebanyak 500 unit
dengan waktu tunggu (lead time) 4 hari. Jika kebutuhan pengamannya
(safety stock) ditetapkan sebesar 50% dari kebutuhan per hari, tentukan
titik pemesanan kembali !
• Jawaban:
ROP = (4 x 500 unit) + 50% (4 x 500 unit)
= 2.000 unit + 1.000 unit = 3.000 unit
Re-Order Point (ROP)

• Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time ditambah penggunaan


Supply Chain
selama periode tertentu sebagai safety stock. Contoh:
• Suatu perusahaan memerlukan bahan baku per hari sebanyak 500 unit dg
waktu tunggu 4 hari. Jika kebutuhan pengamannya ditetapkan sebesar
kebutuhan selama 3 hari, tentukan titik pemesanan kembali !
• Jawaban:
ROP = (4 x 500 unit) + (3 x 500 unit)
= 2.000 unit + 1.500 unit = 3.500 unit
.
Tugas

Suatu perusahaan membutuhkan bahan baku solvent untuk


kebutuhan produksinya. Diperkirakan permintaan solvent adalah
Supply Chain

1.500 kg/minggu, biaya pemesanan (purchase or ordering cost) Rp.


400.000 per satu kali pesan, biaya penyimpanan (carrying cost)
25% dari harga beli solvent. Harga beli solvent adalah Rp.
10.000/Kg.
Jika ditetapkan safety stock sebesar 50 Kg dan lead time adalah 4
hari, maka hitunglah:

a. Total biaya yang dibutuhkan (ordering cost + carrying cost) untuk


persediaan solvent tersebut.
b. Re-order Point.

Anda mungkin juga menyukai