Sifat Kebudayaan
Sifat Kebudayaan
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat
pada setiap budaya, kapan pun dan dimana pun budaya itu berada. Sifat-sifat itu adalah
sebagai berikut:
1. Budaya adalah Milik Bersama
Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan. Budaya
bukanlah milik perseorangan. Dalam catatan-catatan etnografi, tidak pernah ditemukan
budaya si Anu atau Pak Anu. yang ada adalah Budaya suku bangsa X, budaya
masyarakat bangsa Y, budaya Nasional dan seterusnya.
William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau
norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya. Apabila peraturan atau
norma tersebut dilaksanakan atau dipatuhi, akan melahirkan perilaku yang oleh
anggotanya dipandang layak dan diterima. Adapun masyarakat didefenisikan sebagai
sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu, yang secara bersama-sama
memiliki tadisi budaya yang sama.
Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila seseorang atau
sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial, terlebih dahulu ia harus
memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada didalamnya.
1. Etnosentis.
Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing,
etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri.
2. Universal.
Kebudayaan universal adalah kebudayaan yang mencari jawab atas problematika
masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian an-sich, tidak pula apriori terhadap
politisasi massa. Tetapi, lebih pada rasionalitas melihat dan menjangkau ke depan demi
perkembangan masyarakat majemuk Indonesia. Memang, kita tidak menafikan karya-
karya besar kesusasteraan yang memengaruhi masyarakat Eropa yang notabene reading
mainded. Tetapi untuk Indonesia, kebudayaan universal dituntut untuk mengempaskan
diri ke keranjang sampah masyarakatnya yang papa.
3. Alkuturasi.
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan
asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
4. Adaptif.
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri.
Kebudayaan adalah sebuah keberhasila mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan
memberikan kita sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan
hidup terhadap bentuk kehidupan yang lain.
5. Dinamis (flexibel).
Kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat dinamis.
Tanpa adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun dia akan berubah dengan
berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan ada individu-individu dalam kebudayaan itu
sendiri yang akan memperkenalkan variasi -variasi baru dalam tingkah-laku yang
akhirnya akan menjadi milik bersama dan dikemudian hari akan menjadi bagian dari
kebudayaannya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek dalam lingkungan
kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada akhirnya akan membuat
kebudayaan tersebut secara lambat laun menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi tersebut. Tiap masyarakat mempunyai suatu kebudayaan yang berbeda dari
kebudayaan masyarakat lain dan kebudayaan itu merupakan suatu kumpulan yang
berintegrasi dari cara-cara berlaku yang dimiliki bersama dan kebudayaan yang
bersangkutan secara unik mencapai penyesuaian kepada lingkungan tertentu.
6. Integratif (Integrasi).
Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi
dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan msyoritas masyarakat, namun masih
tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
http://ezyzurriyati.blogspot.com/2014/03/definisi-sifat-dan-fungsi-kebudayaan.html