Ketika Ketetapan Kedewasaan Itu Menjadi Ajang Membentengi Diri
Ketika Ketetapan Kedewasaan Itu Menjadi Ajang Membentengi Diri
berlatih seni beladiri ketimbang menjadi dewasa sedemikian rupanya,apakah ketika seseorang
atau setiap individu menjadi dewasa dengan terlalu lambat atau terlalu cepat akan menjadi
kebutuhan yang mereka alami secara nyata, berbeda dengan adanya pandangan seksual yang
secara tiba-tiba membatasi kedewasaan itu timbul,bagaimana dengan hewan yang memulai
mencari rantai makanannya untuk kebutuhan hidupnya di alam, dengan cara itupun mereka
memamerkan kelincahan mereka kepada sang betina agar mereka tertarik untuk berhubungan
seksual begitukah.
Dengan begini revolusi manusia dan hewan dalam memenuhi kedewasaan meraka
malapetaka bagi manusia maupun hewan yang benar-benar menjalin cinta dan kasih mereka
secara alami. Bagaiamana kalau kita memikirkan sesuatu yang lebih jauh namun dekat dengan
kehidupan seseorang misalnya Tuhan dengan kesempurnaan yang telah ia miliki serta sesuatu
yang hilang tersebut kembali pada Tuhan itu sendiri, dengan ini manusia sebagai objek
Namun patut kita sajungkan lagi kepada pemilik alam semesta serta isinya oleh Tuhan itu
sendiri,tiap tiap ummatnya merasakan keabadian dalam sastra, kebudayaan serta kepercayaan
penuh terhadap sang pencipta itu sendiri,manusia dengan akalnya memperngaruhi sistem politik
dalam berkemimpinan membayang banyangi masyarakat dengan embel embel ketuhanan serta
kepercyaan itu tersesat dalam pelajaran pendidikan, yang saling berkaitan lebih terhdapat siklus
Kita adalah manusia yang penuh dalam mencintai kekasihnya secara utuh tanpa
menyakiti perasaan orang terkasih dalam hal ini memenuhi kedewasaan itu terjadi ketika
ia,aku,berpura pura maha tahu akan dewasa secara intim harus berhubungan badan berbeda jenis
secara bersakala kemudian terjadi kedewasaan itu,ada hal hal yang harus membentengi hasrat
beberapa mahluk hidup terlebih dalam memenuhi rakusnya orang orang kerumunan dalam hal
hasrat.
Kemudian beberapa orang memikirkan hal hampir sama dalam memenuhi kebutuhan
mereka secara berskala besar, dengan memenuhi system produksi pangan ataupun angan dalam
melibatkan pertumbuhan ekonomi,pemahaman,sastra dan halusinasi agar hal hal ingin digapai
secara instan terpehuni dengan gratis tanpa melibatkan individu sebagai objek.