KITA ORANG ORANG KERUMUNAN YANG PENUH KONFLIK Essay

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

KITA ORANG ORANG KERUMUNAN YANG PENUH KONFLIK

“Orang orang di kerumunan berjejalan di


lingkaran mengintari satu altar
sesembahan ,mereka menari dengan mata
terpenjam,kerasukan jiwanya sudah tak
lagi”

Sebagai pengantar yang amat kesal namun percaya pada kerumunan orang orang yang

berbeda kepala, mungkin lagu ini sudah populer dikalangan masyarakat terlebih lagi para

kerumunan remaja yang sedang mengalami fase kekeliruan terdahap pergerakan serta kasus

bercinta yang amat rumit namun percaya pada orang orang kerumunan, yang pastinya

menyelesaikan masalah tersebut dengan dada yang lapang namun sedikit kesal. Setelah

menyelesaikan hal yang dapat di cerna makanan lalu dikeluarkannya melalu system produksi

manusia dan menjadi limbah, dari sini mungkin kita bisa beranjak bagaimanakah konflik orang

orang kerumunan tersebut.

Dalam teori sosial ada agency dan structure. Agensi adalah individu atau kelompok yang

memiliki kehendak bebas. Sedangkan struktur adalah kerangka sosial tempat individu berada.

Manusia siapapun adalah agensi yang memiliki kemampuan berpikir dan berkehendak secara

mandiri. Dia, dengan pandangan dan kehendaknya, dilindungi oleh hukum sebagai hak

kebebasan berekspresi. Di saat yang sama, dia berada dalam struktur sosial yang menjadikannya

berkewajiban melakukan fungsi sosial sesuai posisi masing-masing. Dengan ini, maka setiap

manusia memiliki posisi sosial dan dituntut untuk bersinergi dengan sesama atau lintas posisi

untuk menjalankan kehidupan bersama secara harmoni.


Dengan adanya perbedaan pendirian dan keyakinan orang perorangan telah menyebabkan

konflikantar individu. Dalam konflik-konflik seperti ini terjadilah bentrokan-bentrokan

pendirian, dan masing-masing pihak pun berusaha membinasakan

lawannya.Membinasakan disini tidak selalu diartikan sebagai pembinasaan fisik, tetapi bisapula

diartikan dalam bentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan

yang tidak disetujui. Di dalam realitas sosial tidak ada satu punindividu yang memiliki karakter

yang sama sehingga perbedaan pendapa,tujuan dan keinginan yang menjadikan orang orang

kerumunan bertindak sesuai dengan kebutuhannya sendiri.

Adapun kesetaraan anatara konflik kerumunan yang muncul ialah orang miskin,orang

kaya dan orang buruk rupa, dalam sekejap mata hal hal tersebut menjadi tabu di kalangan kaum

milenial sekarang dan berdampak kesenjangan para siswa sekolah menengah ke bawah hingga

sekolah menengah keatas Mahasiswa, sebagaimana orang orang yakni bahwa dirinya adalah

orang dengan jiwa bersosialisasi sedikit kesal dengan dampak positif atau negatif,sebab anak

milenial yang awalnya hanya memilih untuk berdiam diri disekitaran rumah, sekarang berubah

sebab di kekang oleh perubahan pola pikir di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah.Hal

ini mempengaruhi pola orang tua setiap anak milenial, yang memilih sikap diam namun kesal

beberapa kemudian dengan hal hal yang berbaur kerumunan orang.

Begitu beragamnya sumber konflik yang terjadi antar manusia, sehingga sulit

itu untukdideskripsikan secara jelas dan terperinci sumber dari konflik. Hal ini dikarenakan

sesuatuyang seharusnya bisa menjadi sumber konflik, tetapi pada kelompok manusia
tertentuternyata tidak menjadi sumber konflik, demikian halnya sebaliknya. Kadang sesuatu yang

sifatnya sepele bisa menjadi sumber konflik antara manusia. Sebagai contoh konflik

yangdilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu

interaksi.Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik,

kepandaian,pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan sedikit

kesimpulan sebagai seseorang yang penuh cinta kasih kepada individu serta orang kerumunan

dalam waktu dekat ini kita hanyalah manusia manusia dengan penuh tipu daya diera modern ini

tidak ada yang sempurna,walaupun memiliki pengetahuan luas namun serakah dikerumunan.

Anda mungkin juga menyukai