Anda di halaman 1dari 9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Anak Usia 3-4 Tahun


Anak usia dini memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda
dengan orang dewasa, tingkat kecerdasannyapun juga berbeda-beda antara
anak satu dengan yang lainnya, sehingga memberikan pemahaman kepada
orang tua khususnya dan pendidik pada umumnya untuk lebih mengenal
tumbuh kembang mereka dengan memberikan stimulasi atau rangsangan
yang tepat.
Pada anak usia dini selain senang membongkar pasang segala sesuatu
untuk memenuhi rasa ingin tahunya, anak juga mulai gemar bertanya
walaupun masih dalam bahasa yang sederhana. Sebagai pendidik kita perlu
memfasilitasi keingintahuan anak tersebut, misalnya dengan menyediakan
berbagai media yang dapat digunakan oleh anak Selain itu, setiap pertanyaan
anak perlu dilayani dengan jawaban yan baik dan komprehensif, tidak sekedar
menjawab. Meskipun banyak terdapat kesamaan dalam pola perkembangan,
setiap anak meski kembar tetap memiliki keunikan sendiri-sendiri, misal
dalam hal gaya belajar, minat yang dapat berasal dari faktor genetis dan
lingkungan.
Anak usia 3-4 tahun juga Memiliki imajinasi dan fantasi yang kaya
merka senang membayangkan berbagai hal yang berhubungan jauh
melampaui kondisi nyata. Anak dapat menceritakan berbagai hal dengan
sangat meyakinkan seolah-olah dia mengalaminya sendiri, padahal itu adalah
hasil fantasi atau imajinasinya sendiri.

B. Hakikat Perkembangan motorik halus


1. Pengertian Perkembangan motoric Halus
Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan
menggunakan jari- jemari tangan dan pergerakan tangan yang tepat. Gerakan
motorik halus tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga, namun gerak

8
motorik halus membutuhkan koordinasi mata dan tangan. Oleh karena itu
kalau koordinasi antara mata dan tanganya cukup baik maka motorik halusnya
berkembang dengan baik. Keterampilan motorik halus lebih lama tercapainya
karena membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya : konsentrasi,
kehati-hatian dan koordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain.

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian


tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil saja, seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan. Gerakan ini
membutuhkan koordinasi mata dan tangan. (Bambang Sujiono,
dkk.2010 :1.17)

Sedangkan menurut Sumantri (2005 : 143) keterampilan motorik halus


adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari
jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata
dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat
intuk bekerja dan obyek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin
misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain.

Gerakan motorik halus yang terlihat pada anak usia dini antara lain
adalah anak mulai bisa menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri,
dan sebagainya. Perkembangan merupakan proses memperoleh keterampilan
dan pola gerakan yang dapat dilakukan anak.

Tahapan Perkembangan motorik halus

Pada Permendikbud nomor 137 tahun 2014 dijabarkan tentang standar


tentang tingkat pencapaian perkembangan anak. Standar tingkat Modul
Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini pencapaian perkembangan
motorik halus anak usia dini

Tahapan perkembangan motorik halus anak usia dini Usia Tingkat


Pencapaian Perkembangan :

a) Anak 3 bulan
1. Memiliki refleks menggenggam jari ketika telapak tangannya

9
disentuh.

2. Memainkan jari tangan dan kaki

3. Memasukkan jari ke dalam mulut

b) 3-6 bulan
1. Memegang benda dengan lima jari

2. Memainkan benda dengan tangan

3. Meraih benda di depannya

c) 6-9 bulan
1. Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput)

2. Meremas

3. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain

d) 9-12 bulan
1. Memasukkan benda ke mulut

2. Menggaruk kepala

3. Memegang benda kecil atau tipis (misal: potongan buah

atau biskuit).

4. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain


e) 12-18 bulan
1. Membuat coretan bebas

2. Menumpuk tiga kubus ke atas

3. Memegang glas dengan dua tangan

4. Memasukkan benda-benda ke dalam wadah

5. Menumpahkan benda-benda dari wadah

f) 18-24 bulan
1. Membuat garis vertikal atau horisontal

10
2. Membalik halaman buku walaupun belum sempurna
3. Menyobek kertas.
g) 2-3 tahun
1. Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan lima jari

2. Melipat kain/kertas meskipun belum rapi/lurus

3. Menggunting kertas tanpa pola

4. Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih

seperti sikat gigi, sendok

h) 3-4 tahun
1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam tempat penampung

(mangkuk, ember)

2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol (potongan lidi, kerikil,

biji-bijian)

3. Meronce benda yang cukup besar

4. Menggunting kertas mengikuti pola garis lurusnya

i) 4-5 tahun
1. Membuat garis vertikal, hoizontal, lengkuk kiri/kanan,

miring kiri/kanan, dan lingkaran

2. Menjiplak bentuk

3. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan

yang rumit

4. Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan

suatu bentuk

dengan menggunakan berbagai media

5. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan

11
berbagai media

6. Mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus

(menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir,

memilin, memeras)

j) 5-6 tahun
1. Menggambar sesuai gagasannya

2. Meniru bentuk

3. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

4. Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar

5. Menggunting seuai dengan pola

6. Menempel gambar dengan tepat

7. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar

C. Pengertian dan Tujuan Menulis Permulaan Pada Anak Usia Dini


1. Pengertian Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan
atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat
seperti pena atau pensil. Namun dengan semakin berkembangnya
teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan
menggunakan komputer atau laptop. Menulis merupakan salah satu
keterampilan mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu:
meletakkan simbol grafis,memahami hubungan antara bunyi dan
bentuk huruf, menyebutkan simbol huruf,mengenal suara huruf awal
dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya yang mewakili bahasa
yang dimengerti orang lain ,Abdurrahman,(2009).

2. Tahapan Keterampilan Menulis Anak Usia Dini

12
Menurut Permendikbud. No 137 Tahun 2014 tingkat pencapaian
perkembangan motorik halus usia 4-5 tahun Terkait Tahapan
Keaksaraan; a) Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal. b)
Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di
sekitarnya. c) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi/huruf awal yang sama. d) Memahami hubungan antara bunyi
dan bentuk huruf. e) Membaca nama sendiri. f) Menuliskan nama
sendiri.
Matematika biasanya menjadi momok yang menakutkan bagi anak.
banyak anak yang mengalami kesulitan serta ketakutan yang berlebih
pada pelajaran ini. Banyak anak yang memberkan stempel negatif
pada guru mata pelajaran matematika. Misalnya, killer, galak, judes,
dan sebutan lain yang bersifat negatif.
Hal tersebut tidak serta merta kesalahan anak yang membuat
mereka memberikan panggilan negatif itu. Karena, masih banyak guru
atau pendidik yang menggunakan metode pembelajaran yang tidak
menyenangkan sehingga membuat anak merasa bosan, tidak nyaman,
serta kesulitan memahami pelajaran tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan konsep untuk pembelajaran anak usia dini, sebagai berkut :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep berarti:
pengertian, gambaran mental, dari objek, proses, pendapat (paham),
rancangan (cita-cita) yang telah dipikirkan agar segala kegiatan
berjalan dengan sistematis dan lancar, dibutuhkan suatu perencanaan
yang mudah dipahami dan dimengerti.
Konsep aksara adalah segala sesuatu yang berwujud, pengertian-
pengertian, ciri khusus, hakikat dan isi dari materi matematika (dalam
Gusniwati, 2015:28). Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut
Winkel konsep matematika dapat diartikan sebagai suatu sistem
satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri
yang sama.
Menurut (Erlinda, Tiara et al., 2019), Pentingnya kegiatan menulis
bagi anak usia dini yaitu untuk mengembangkan perkembangan

13
bahasa anak karena kegiatan menulis mempunyai hubungan erat
dengan membaca. Sedangkan manfaat bagi anak usia dini adalah
untuk melatih rasa sabar, untuk belajar merangkai kata, serta untuk
meningkatkan kreativitas, imajinasi, dan sensori anak. Anak yang
perkembangan motoriknya belum matang akan mengalami kesulitan
untuk menulis, akan terlihat dengan garis yang terputus atau
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menuliskan kata bahkan
kalimat.

D. Manfaat bermain pasir


Diantara manfaat bermain pasir bagi anak usia dini adalah ,membantu
mengembangkan motorik halus anak , dapat meningkatkan daya imajinasi
dana kreatifitas anak.dapat juga meningkatkan kemamapuan social emosiona
dapat juga menjadi sarana permainan terapi bagi anak agar anak dapat merasa
nyaman dan terhindar dari stresdan dapat juga melatihkonsep matematis bagi
anak usia dini.
Pengertian Tujuan dan Manfaat media

1. Pengertian Media Pembelajaran


Secara harfiah media adalah “perantara “yaitu perantara sumber
pesan dengan penerima pesan.Media perantara pembelajaran pada
dasarnya merupakan wahana dari pesan yang diperoleh sumber pesan
(guru) mungkin diteruskan kepada penerima pesan (anak). Pesan yang
disampaikan adalah pembelajaran dalam bentuk tema. Media
pembelajaran selalu terdiri dari dua unsur penting, unsur peralatan atau
perangkat keras dan unsur pesan yang dibawanya (Badru Zaman dkk.
2009: 4.13)
Media juga merupakan sarana untuk menyampaikan
informasi,sehinnga dapat merangsang fikiran ,perasaan, parhatian dan
minat anak.Media merupakan alat bantu yang dapat memperlancar proses
komunikasi, sehingga dapat merangsang anak untuk merespon dengan
baik semua pesan yang disampaikan.

14
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada peserta didik.
2. Tujuan dari Media Pembelajaran
Tujuan dari media pembelajaran adalah mempermudah proses
belajar mengajar, meningkatkan efisiensi belajar mengajar, menjadi
relevensi dengan tujuan belajar dan membantu konsentrasi belajar anak.
Media dalam pembelajaran dapat memperluas area of experience
guru (sumber pesan) dan anak (penerima pesan) sebagai indikator
terjadinya proses komunikasi pembelajaran yang efektif. Media
pembelajaran berperan penting sebagai alat untuk menyampaikan materi
pembelajaran dari seorang guru pada anak didiknya.

3. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat media pembelajaran adalah sebagai sarana bantu anak
untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif, merupakan
bagian integral dari seluruh proses pembelajaran, dapat menciptakan
situasi belajar yang diharapkan, dapat melihat pada tujuan atau
kemampuan yang akan dikuasai anak dan bahan ajar, dapat menangkap
tujuan atau bahan ajar lebih mudah dan cepat, lebih lama mengendap
pikirannya sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai tinggi, dan
mengurangi terjadinya verbalisme (Badru Zaman, 2004:4.13)
Media pembelajaran di taman kanak-kanak juga sangat bermanfaat
antara lain:
1. Anak dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkunganya .
2. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan/persepsi belajar pada
masing-masing anak.
3. Membangkitkan motivasi belajar anak.
4. Mengajukan pesan/informasi belajar secara konsisten dan dapat
diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
5. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.
6. Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.

15
16

Anda mungkin juga menyukai