Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Laila kurniawati

NPM : 230107109P
PRODI : S1 KEBIDANAN KONVERSI Kelas B

1. Undang-undang No. 17 tahun 2023 tentang kesehatan, ada 458 pasal yang di sah kan
pada 8 agustus 2023 oleh Presiden RI Bp. Joko widodo, diundangkan oleh Menteri
Sekretaris RI Bp.Pratikno. (Terdownload)

2. Pendapat saya sebagai tenaga medis dan dalam hal ini saya sebagai Bidan, menuai pro
dan kontra disahkannya UU N0 17 tahun 2023 ini. Hal yang mengguntungkan bagi
saya sebagai bidan adalah :

1) didalam butir keenam (registrasi dan perizinan ) pasal 260 ayat 1 sampai 4,
Surat Tanda Registrasi (STR) berlaku seumur hidup tanpa perlu perpanjangan
lagi, hal ini merupakan kabar bahagia bagi bidan dan seluruh tenaga medis
tentunya karena selama ini biaya untuk perpanjangan STR sangatlah mahal
dan tidak sesuai dg gaji yg didapatkan delama bekerja .

Sementara itu, mengutip dari laman Kemenkes, terdapat sejumlah aspek


yang dinilai disempurnakan dengan kehadiran Undang-Undang Kesehatan, seperti:

1) fokus mengobati menjadi mencegah.


2) Akses layanan kesehatan yang susah menjadi mudah.
3) Industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri menjadi mandiri di dalam
negeri.
4) Sistem kesehatan yang rentan di masa wabah menjadi tangguh menghadapi
bencana.
5) Dari pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif.
6) sistem kesehatan yang rentan di masa wabah menjadi tangguh menghadapi
bencana.
7) Pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif.
8) tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata.
9) Perizinan yang rumit dan lama menjadi cepat, mudah dan sederhana.
10) tenaga kesehatan yang rentan diskriminasi menjadi dilindungi secara khusus.
11) sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terintegrasi.

3. Namun beberapa dari pasal ini juga menimbulkan kontra bagi saya (bidan) lebih
kepada ke khawatiran, seperti yang tertulis dalam BAB XVIII ketentuan
pidana,Dalam UU Kesehatan yang baru juga terdapat pasal yang mengatur tentang :
 Ancaman pidana penjara bagi mereka yang melakukan kelalaian berat. "Setiap
tenaga medis atau tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang
mengakibatkan pasien luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama
tiga tahun," demikian isi Pasal 440 ayat 1. Lantas pada ayat 2 disebutkan,
"Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan
kematian, setiap tenaga kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama
lima tahun". Hal ini tidak sebanding dg apa yg sudah kita abdikan kepada
masyarakat , kalau smpai sedikit saja kelaaain akibat dari kelelahan yg kita
alami menjadikan kita smpai terkurung di jeruji besi, harusnya pemerintah
juga dpat memperhatikan kesejahteraan kita para tenaga kesehatan bukann
hanya menuntut kita untuk kerja baik kerja benarTp kesejahteraan kita tidak
dipikirkan , seperti contoh padaa saat covid kmren kita di suruh berjuang
mati2an jd garda terdepan eh skrang pas pembukkan p3k bidan formasi yg
diterima 1 puskesmas hanya 1 bidan, tetapi guru diambil 1000 untuk formasi
yg diterima rasanya tidak adil .
 Nakes asing di Indonesia
Saya kurang setuju dengan point yang termasuk dalam UUD 17
tentang kesehatan yang satu ini, sebab menurut saya Indonesia
merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk yang banyak,
dengan itu harapannya akan banyak generasi2 penerus yang
berpotensi untuk dapat andil dalam kemajuan Negara khususnya
dalam bidang kesehatan. Saya berharap pemerintah dapat
mengutamakan warga nya (dokter, perawat, bidan, apoteker dan
profesi lainnya) untuk terlebih dulu berkembang, para nakes yang
berkualitas untuk melayani masyarakat dibidang kesehatan di
Indonesia. Bukan malah lapangan kerja dipenuhi dengan warga asing.
Tentunya untuk membuat pata tenaga kesehatan Indonesia juga ungul
dan handal, hal itu perlu nya dukungan dari pemerintah untuk mungkin
mendanai pendidikan, pelatihan dll mengingat sekolah / pendidikan
kesehatan tidak murah.

sekian buu pendapat dari saya terimkasi ...

Anda mungkin juga menyukai