Pendahuluan Laporan
Pendahuluan Laporan
A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita terdapat hasil
konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa).Kehamilan merupakan suatu proses
yang alamiah dan fisiologis (Yanti, 2017).
TINJAUAN TEORI
PERSALINAN
A. Pengertian
Sulistyawati mengemukakan persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan
diakhiri dengan kelahiran plasenta (Sholichah, Nanik 2017: 80).
B. Jenis-jenis persalinan
a. Persalinan Spontan, yaitu persalinan yang prosesnya berlangsung
dengan kekuatan ibunya sendiri (Oktarina, Mika. 2016: 2).
b. Persalinan Buatan, yaitu persalinan yang prosesnya berlangsung dengan
bantuan tenaga dari luar misalnya dengan forceps/ vakum, atau dilakukan
operasi sectio caesarea.
c. Persalinan Anjuran, yaitu persalinan yang dibantu dengan jalan
rangsangan misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin.
C. Tanda-tanda persalinan
a. Adanya kontraksi Rahim
b. Keluarnya lender bercampur darah
c. Keluarnya air ketuban
d. Pembukaan serviks
D. Mekanisme persalinan
a. Engagment
b. Penurunan (Descent)
c. Fleksi
d. Rotasi internal
e. Ekstensi
f. Restitusi
g. Rotasi eksternal
E. Tahapan persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur
dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka
lengkap (10 cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase, yaitu:
1) Fase Laten
Fase laten dimulai sejak awal berkontraksi yang menimbulkam
penipisan dan pembukaan serviks bertahap, berlangsung hingga
serviks membuka kurang dari 4 cm pada umumnya fase laten
berlangsung hingga 8 jam.
2) Fase aktif
Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10
cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm/jam (nulipara atau
primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm pada multipara. Pada
fase aktif kala II terjadi penurunan bagian terendah janin tidak boleh
berlangsung lebih dari 6 jam.
b. Kala II (Pengeluaran janin)
Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada kala pengeluaran janin his
terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali.
c. Kala III
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta. Proses
ini berlangsung setelah kala II yang tidak lebih dari 30 menit, kontraksi
uterus berhenti sekitar 5-10 menit.
d. Kala IV (Observasi)
Kala IV persalinan adalah dimulai dari lahirnya plasenta sampai dua jam
pertama postpartum (Kumalasari, Intan. 2015: 99)
TINJAUAN TEORI
NIFAS
A. Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula (sebelum
hamil). Sulistyawati (2009) mengemukakan bahwa masa nifas berlangsung
selama kirakira 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu
akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis.
(Satukhilmiyah, 2013: 1). Periode post partum adalah periode yang dimulai
segera setelah kelahiran anak dan berlanjut selama sekitar 6-8 minggu setelah
melahirkan dimana ibu kembali kekeadaan semula sebelum hamil (Alkinlabil,
et al, 2013: 254).
C. Lochea
Akibat involusi uteri, lapisan luar desidua yang mengelilingi situs plasenta
akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar bersama dengan sisa
cairan. Pencampuran antara darah dan desidua inilah yang dinamakan lokia
(Heryani, 2010: 30). Menurut Kemenkes RI (2014), definisi lochea adalah
ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea dibagi menjadi 4 tahapan
yaitu:
a. Lochea Rubra/ Merah (Cruenta).
Lochea ini muncul pada hari ke-1 sampai hari ke-3 masa postpartum.
b. Lochea Sanguinolenta
Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir.
Berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 postpartum.
c. Lochea Serosa
Lochea ini bewarna kuning kecoklatan karena mengandung serum,
leukosit, dan robekan/ laserasi plasenta. Muncul pada hari ke-8 sampai
hari ke-14 postpartum.
d. Lochea Alba/ Putih
Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lender servik, dan
serabut jaringan yang mati. Lochea alba bias berlangsung selama 2 sampai
6 minggu postpartum.
D. Adaptasi psikolohis ibu nifas
Tahapan adaptasi psokologis masa nifas menurut Reva Rubin yaitu:
a. Periode Taking In (hari ke 1-2 setelah melahirkan)
1) Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain,
2) Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya.
3) Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan,
4) Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan
tubuh ke kondisi normal,
5) Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan
peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses
pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b. Periode Taking On/ Taking Hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan)
1) Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan
tanggung jawab akan bayinya,
2) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK,
BAB, dan daya tahan tubuhnya,
3) Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti
menggendong, menyusui, memandikan, dan mengganti popok,
4) Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan krikan pribadi,
5) Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak
mampu membesarkan bayinya.
c. Periode Letting Go (berlangsung 10 hari setelah melahirkan).
1) Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan
serta perhatian keluarga.
2) Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan
memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam
kebebasan dan hubungan sosial,
3) Deprsei postpartum sering terjadi pada masa ini (Pitriani, Risa. 2014:
7-8).
TINJAUAN TEORI
BAYI BARU LAHIR
A. Definisi
bayi baru lahir menurut Marmi (2012), adalah bayi yang baru mengalami
proses kelahiran dan berusia 0-28 hari. Masa neonatal adalah masa sejak lahir
sampai dengan 4 minggu (28 hari), sesudah kelahiran dimana ada tiga masa
yaitu neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan
sesudah lahir, Neonatus dini adalah usia -7 hari dan Neonatus lanjut adalah
usia7-28 hari (Sholichah, Nanik :2017 :80).
TINJAUAN TEORI
KELUARGA BERENCANA
A. Definisi
Keluarga berencana adalah salah satu metode untuk mengendalikan
jumlah penduduk (Meihartati, 2017). Keluarga berencana (family planning/
planned parenthood) merupakan suatu usaha menjarangkan atau
merencanankan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi
(Winarsih, 2015).
d. Kerugian/kekurangan
1) Dapat menimbulkan efek samping nyeri kepala, peningkatan berat
badan, timbulnya jerawat, perubahan perasaan (mood), dan
gelisah.
2) Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan, sehingga klien tidak dapat memberhentikan sendiri
pemakaiannya.
3) Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual
seperti HIV/AIDS.
4) Efektivitas menurun bila penggunaan obat-obat tuberkulosis atau
epilepsi (Kumalasari, Intan: 282-283).
e. Indikasi
Kriteria yang dapat menggunakan implan yaitu:
1) Wanita usia produuktif
2) Wanita yang menghendaki kontasepsi jangka panjang
3) Wanita dalam masa menyusui
4) Wanita pascakeguguran (abortus)
5) Wanita yang tidak menginginkan anak lagi, tetapi tidak ingin
menggunakan kontrasepsi mantap (MOW).
6) Wanita dengan kontaindikasi hormon esterogen.
7) Serta wanita yang sering lupa minum jika
8) menggunakan kontrasepsi pil.
f. Kontraindikasi
Kriteria yang tidak dapat menggunakan implan yaitu:
1) Wanita hamil/ di duga hamil
2) Wanita yang pernah mengalami perdarahan pervaginam yang
belum jelas penyebabnya.
3) Wanita yang menderita kanker payudara.
4) Wanita yang tidak dapat menerima perubahan pola menstruasinya
5) Wanita dengan riwayat diabetes melitus, penyakit jantung dan
mengalami varises (Kumalasari, Intan,2015: 280-282).
3. IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR/ IUD adalah alat kontrasepsi modern yang telah dirancan
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan, masa aktif dan fungsi
kontrasepsinya), diletakkan dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi,
menghalangi fertilisasi, dan menyulitkan telur berimplantasi dalam uterus.