Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arini rahmadana

Nim : 2312629
Prodi : Pendidikan IPA S3 kelas A

Field Studi
Definisi: Studi lapangan memungkinkan peneliti untuk mengamati dan mengumpulkan
data di lingkungan dunia nyata. Peneliti dapat menggunakan studi lapangan untuk
menyelidiki berbagai subjek, mulai dari perilaku hewan hingga praktik bisnis atau
pengalaman individu dalam lingkungan tertentu.
Bagaimana merencanakan studi lapangan:
1. Tentukan pertanyaan penelitian Anda
Harus membuatnya jelas, ringkas, dan spesifik
2. Identifikasi situs penelitian Anda
Situs penelitian adalah lokasi di mana Anda akan melakukan studi dan mengumpulkan
data. Berikut adalah jenis lokasi penelitian yang perlu dipertimbangkan ketika
merencanakan studi lapangan:
Habitat alami: Untuk penelitian lingkungan atau ekologi, Komunitas : Jika penelitian
Anda berkaitan dengan faktor sosial atau budaya. Organisasi : Untuk pertanyaan terkait
perilaku atau manajemen organisasi, lokasi Anda akan berada di lingkungan bisnis,
seperti lembaga nonprofit atau lembaga pemerintah, Peristiwa : Jika pertanyaan
penelitian Anda berkaitan dengan peristiwa tertentu, misalnya pada protes, festival,
atau bencana alam.
3. Tentukan metode pengumpulan data Anda
Berikut beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam studi
lapangan: Wawancara : Anda dapat mengumpulkan data tentang pengalaman,
perspektif, dan sikap orang-orang, Observasi : Metode ini melibatkan pengamatan dan
pencatatan perilaku dan interaksi dalam lingkungan tertentu, Survei : Dengan
menggunakan survei , Anda dapat dengan mudah membakukan dan menyesuaikan
pertanyaan untuk memberikan jawaban atas penelitian Anda, Analisis dokumen :
Laporan organisasi, surat, buku harian, catatan publik, kebijakan, atau postingan media
sosial dapat dianalisis untuk mendapatkan konteks.
4. Dapatkan izin yang diperlukan
mungkin memerlukan izin dari otoritas setempat, organisasi, atau individu sebelum
melakukan penelitian.
Berikut adalah beberapa contoh penelitian lapangan di berbagai bidang:
Antropologi : untuk mempelajari praktik sosial dan budaya berbagai
komunitas. Ekologi : Ahli ekologi:mempelajari perilaku organisme dan interaksinya
dengan lingkungan. Pendidikan : mempelajari pengajaran dan pembelajaran di
lingkungan dunia nyata.
Keuntungan penelitian lapangan: Keaslian, Fleksibilitas, Data yang kaya, Wawasan
baru. Kekurangan penelitian lapangan: Memakan waktu, Ketergantungan pada
peserta, Pertimbangan etis, Kausalitas.
Nama : Arini rahmadana
Nim : 2312629
Prodi : Pendidikan IPA S3 kelas A

Pedagogi Materi Subjek

Shulman (1987) membagi materi subjek dalam tiga aspek (konten, subtantif
dan sintaktikal). Pada konteks pedagogi aspek sintaktikal diadaptasikan sebagai
uapaya pengukuhan yang diwujudkan dengan menyusun konten menjadi bangunan
substansi berdasarkan hukum, teori, aturan dan sebagainya tanpa suatu
keharusan untuk memvalidasinya namun upaya memvalidasi dapat dilakukan oleh
keterampilan intelektual karena kebenaran pengetahuan yang berhasil di bangun dapat
ditentukan oleh keterpaduan konten saat mewujudkan substansinya.
Aspek Sintaktikal meliputi:
1. Mendefinisikan : proses menemukan konsep teoritis yang baru, atau meminjam
konsep yang sudah ada untuk mengembangkan teori baru (Abduction).
2. Menghubungkan: proses penalaran yang digunakan dalam teori untuk merumuskan
pertanyaan hubungan antar konstruk dan teori, biasanya melibatkan oprasional
matematis (Introduction).
3. Menguji : Proses menghubungan konsep teoritis dengan definisi oprasional
(Transduction).
4. Memproduksi: proses untuk memprediksi teori yang dapat diuji secara empirik
biasanya melalui deduksi (Production).
Aspek Subtantif meliputi:
1. Konsep Teoritis:rujukan terhadap proses atau entitas yang merupakan ide kunci.
2. Struktur Logika: Oprasi logika yang menghubungkan konsep teoretis dalam
persamaan atau pernyataan.
3. Definisi Oprasional: Pernyataan yang merujukkan bagaimana konsep teoretis
dihubungkan dengan observasi.
4. Model Teoretis: gambaran mental, analogi atau hubungan matematis yang mudah
divisualisasi.
Aspek sintaktikal pada dasarnya adalah keterampilan intelektual dalam
mewujudkan fungsi spesifik dalam menyusun struktur ilmu. Dengan demikian struktur
ilmu perlu ditampilkan untuk memperlihatkan fungsi kendali pengetahuan sintaktikal
Nama : Arini rahmadana
Nim : 2312629
Prodi : Pendidikan IPA S3 kelas A

terhadap pengetahuan substantif. Aspek Sintaktikal juga berkaitan dengan tugas


merekonstruksi pengetahuan dalam bentuk yang lebih sederhana.

Pedagogical Content Knowledge

Konsep PCK dikembangkan oleh Magnusson, Krajcik, dan Borko (1999) yaitu
dengan: mengidentifikasi hubungan antara domain pengetahuan guru yang meliputi:
1. pengetahuan materi pelajaran, baik struktur substantif dan sintaksis,
2. pengetahuan pedagogis umum,
3. pengetahuan tentang konteks, dan pusat pengetahuan guru,
4. pengetahuan tentang pedagogi (PCK).
PCK merupakan ide yang berakar dari keyakinan bahwa mengajar memerlukan lebih
dari sekedar pemberian pengetahuan muatan subjek kepada siswa dan siswa belajar
tidak hanya sekedar menyerap informasi tapi lebih dari penerapannya.
Dua bagian besar yang membentuk PCK adalah content knowledge dan
pedagogical knowledge (Irfan, Anzora, & Fuadi, 2018). Menurut Shulman (1986),
content knowledge meliputi pengetahuan konsep, teori, ide, kerangka berpikir,
metode pembuktian dan bukti. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Loughran, Berry
dan Mulhall (Williams, 2012) bahwa salah satu faktor yang memungkinkan untuk
meningkatkan keefektifan guru adalah memperkaya PCK mereka, yaitu perpaduan
khusus antara content knowledge dan pedagogical knowledge.
Komponen PCK:
1. Pengetahuan materi subjek
2. Pengetahuan pedagogik umum
3. Pengetahuan konten pedagogik
4. Pengetahuan kurikulum
5. Pengetahuan siswa dan karakternya
6. Pengetahuan strategi mengajar
7. Pemahaman konteks pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai