Makalah Tentang
Makalah Tentang
MAKALAH
FUNGSI FUNGSI KRITIS
UNTUK MANAJEMEN STRATEJIK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. NURMA YATI
2.ALDES RISKY
3. YAYAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Fungsi Fungsi Kritis Manajemen Startejik” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Strategik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Manajemen Strategis bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
2
2.7 Isu Isu Mengenai Manajemen Strategis....................................................... 21
3.1.Kesimpulan........................................................................................................ 25
3.2 saran…………………………………………………………………….......... 26
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
3
organisasi.
4
batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif
orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan
demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang
disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing,
pasar,
5
6) Apa saja fungsi kritis dalam manajemen stratejik?
6
BAB 2
PEMBAHASAN
7
meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen
dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-
rata
8
3) Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor
seluruh hasil- hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk
mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-
langkah perbaikan jika diperlukan.
9
Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk
mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan
pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/
berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi
yang baik untuk hari ini dan hari esok.
10
dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang
nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi
tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan
sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan,
pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap
dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan
radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam
kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko.
B. Berpikir Strategis
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini
dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada
pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA,
SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor
makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya
pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh.
Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan
luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang
ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja,
inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut
11
dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra- tegi, baik yang klasik
(siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey,
PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya
sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya atau tema tertentunya.
C. Manajemen Strategis
12
struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional,
divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian
tujuan dari kebijakan yang dibuat.
13
kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.Implementasi strategi
sering disebut tahap tindakan manajemen strategis.Strategi implementasi berarti
memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan
menjadi tindakan.Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen
strategis.Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak
berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh
informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-
faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar
untuk mengevaluasi strategi adalah:
2) Mengukur prestasi,
14
3) Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi)
untuk mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk
menetapkan strategi seolah- olah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan
visi-misi, sampai terealisasinya program.
A. Perencanaan tindakan.
15
dilakukan pada tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian
(sasaran) dan rencana kegiatan (program dan anggaran) yang benar-benar sesuai
dengan arahan (visi, misi, gool) dan strategi yang telah ditetapkan organisasi.
B. Implementasi.
1. Proses identifikasi
16
Pada prinsipnya dapat dikatakan bahwa fase identifikasi adalah fase
mengevaluasi tujuan dan sasaran, sejauh mana program-program yang
digambarkan dalam tujuan dan sasaran itu dapat direalisasikan. Evaluasi
semacam ini biasanya dilakukan dalam sebuah rapat kerja, yang melibatkan
para karyawan dan terutama semua pimpinan unit kerja yang turut bertanggung
jawab atas suksesnya organisasi. Persoalannya ialah seberapa jauh suatu rapat
kerja mampu mengenali dan mendefinisikan masalah-masalah itu serta
mengidentifikasi faktor-faktorpenyebabnya.
2. Proses pengembangan
17
Ada tiga kegiatan utama yang dilakukan para pembuat keputusan selama
fase pengembangan ini, yaitu mempelajari secara seksama dan teliti akan
kemampuan organisasi, kemudian merumuskan kekuatan dan kelemahannya.
Sesudah itu, mempelajari secara seksama kecenderungan-kecenderungan dalam
lingkungan eksternal, lalu merumuskan peluang-peluang yang tersedia, dan
kemungkinan tantangan atau ancaman yang bisa berdampak luas terhadap
kegiatan organisasi. Langkah terakhir adalah mengintegrasikan semua faktor
stratejik yang sempat dideteksi dalam lingkungan internal dan lingkugan
eksternal. Hal ini disebut analisis SWOT.
3. Proses penyelesaian
Dalam tahap ini manajemen sudah harus mempunyai gagasan yang jelas
mengenai tingkat perubahan yang diinginkan baik menyangkut struktur
organisasi, budaya perusahaan, maupun gaya kepemimpinan.
18
2.6 Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi
a. Manfaat
19
8) Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
b. Resiko
20
Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan
mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang
diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang
tepat untuk diaplikasikan.
21
"Pabrik Semen di Aceh, Semen Padang, Semen Baturaja, Semen Gresik,
dan Semen Tonasa terpaksa menurunkan kapasitas produksinya, karena semen
mereka tidak laku karena kalah bersaing. Di situs jual beli online harga semen
lokal itu berkisar di Rp 51 ribu sedangkan semen asal Tiongkok berkisar di
hargap Rp 34 ribu," ujarnya.
Selain itu, lebih jauh Andre menduga jika ada agenda semen asal China
ingin mengambil alih pasar semen di Indonesia dengan langkah awal menjual
harga semennya di pasaran atau predatory pricing tersebut. Jika mereka
berhasil menghancurkan pasar perusahaan semen dalam negeri, menurutnya
tidak menutup kemungkinan jika nantinya perusahaan-perusahaan semen dalam
negeri akan diambil alih oleh perusahaan semen asal Negeri Tirai Bambu
tersebut.
Dilihat dari kutipan berita di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masalah
yang terjadi akibat masuk nya semen yang berasal dari china memiliki harga
yang lebih murah dibandingkan semen yang di produksi dalam negeri sehingga
Industri Semen Indonesia berkemungkinan kalah saing.
22
2.8 fungsi kritis dalam manajemen stratejik
23
6. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja: Untuk menentukan apakah strategi
berhasil, organisasi perlu memiliki metrik yang jelas dan KPI untuk
mengukur kinerja mereka. Evaluasi kinerja berkala membantu organisasi
untuk mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu
ditingkatkan.
7. Manajemen Risiko Strategis: Setiap strategi membawa risiko, dan
fungsi manajemen risiko strategis membantu organisasi mengidentifikasi,
menilai, dan mengelola risiko ini. Ini mencakup pengembangan rencana
mitigasi risiko untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi.
8. Komunikasi dan Penggerak Organisasi: Komunikasi yang efektif
tentang strategi sangat penting untuk memotivasi dan memandu
karyawan. Fungsi ini melibatkan pengembangan pesan strategis yang
jelas, komunikasi secara konsisten, dan memastikan bahwa semua
anggota organisasi memahami peran mereka dalam mencapai tujuan
strategis.
9. Pembelajaran Organisasi: Organisasi yang sukses adalah yang dapat
belajar dari pengalaman mereka sendiri dan dari lingkungan mereka.
Fungsi pembelajaran organisasi memastikan bahwa organisasi dapat
menyesuaikan strategi mereka seiring berjalannya waktu dan berdasarkan
pelajaran dari masa lalu.
10. Pemantauan Lingkungan Bisnis: Bisnis yang berubah-ubah
memerlukan pemantauan konstan terhadap lingkungan bisnisnya. Fungsi
ini melibatkan pengumpulan data, analisis tren, dan pemahaman
mendalam tentang perubahan dalam industri, teknologi, dan regulasi
yang dapat memengaruhi strategi organisasi.
24
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya
organisasi. Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan
mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak
realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan
pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat.
25
faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga
mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak
tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam
penyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas.
3.2 Saran
26
Daftar Pustaka
David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
https://www.hestanto.web.id/manajemen-strategis/
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4015449/kalah-saing-dengan-produk-
china-industri- semen-ri-terancam-bangkrut
https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/11/proses-pengambilan-keputusan-
stratejik.html