Bab 1-5 Eoq
Bab 1-5 Eoq
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
(2.1)
bahan baku simpangan:
(2.2)
Maka, untuk menghitung nilai 𝑍 digunakan rumus :
"! %"&
𝑍$ = '
(2.3)
dengan :
(2.4)
dengan:
Rumus nya sebagai berikut
Harga pesanan (S) ditampilkan dengan setiap pesanan. Nilai ini hanya
menunjukkan harga per pesanan, bukan total harga pesanan. Dimana sebelumnya
dihitung total biaya stock TH per tahun, maka total biaya pemesanan TS dihitung
dari jumlah pemesanan pada tahun tersebut.
𝐷𝑆 9;
𝑇𝐼𝐶 = 𝑄 +
:
𝑑 𝐷𝑆 𝑄𝐻
𝑇𝐼𝐶′ = 𝑑2𝑄3 < 𝑄 + 2 =
$ 𝐷𝑆 $ 𝑄𝐻
𝑇𝐼𝐶′ = " #+ " #
$(&) 𝑄 $(&) 2
$ 9#$# ;
𝑇𝐼𝐶′ = (𝐷𝑆𝑄−1 )+1$ %
$(&) :
;
𝑇𝐼𝐶′ = -1(𝐷𝑆𝑄%6%6 ) +
:
;
𝑇𝐼𝐶′ = −𝐷𝑆𝑄%7 +
:
A87 ;
𝑇𝐼𝐶′ = +
9² :
Untuk,
𝑇𝐼𝐶’ = 0
Maka:
A87 ;
9²
+ :
=0
; 87
=
: 9²
𝑄²𝐻 = 2𝐷𝑆
:87
𝑄² =
;
:87
𝑄='
;
(2.16)
dengan:
METODOLOGI PENELITIAN
1. Observasi
Akan melakukan atau mengujungi langsung objek penelitian yakni pada UD. Niar
berada di kotaMedan untuk mendapatkan data yang diperlukan berupa jumlah
pemesanan dan pemakaian bahan baku kain, benang dan payet tahun 2020,biaya
pemesanan bahan baku kain, benang, dan payet tahun 2020, biaya penyimpanan
bahan baku kain, benang, dan payet tahun 2020.
2. Interview
wawancara ialah tahapan dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
penelitian. wawancara dilakukan terhadap sejarah UD. Niar
Tabel 4.3 Biaya Pemesanan Bahan Baku di UD. Niar Tahun 2020
Jumlah 12.500.000
Semua persediaan di UD. sehingga kuantitas tidak terlepas dari nilai kuantitas atau
jumlah bahan yang dipesan. Niar membebankan biaya berlangganan yang sama. 12
pesanan per tahun. Dengan menggunakan rumus (2.10):
Jumlah 40.000.000
∑# 0 "
!$%( .! / . )
S=&
1/,
2.,))
S=&
,+ / ,
S = 21,53
160 − 175
𝑍: = = −0,70
21,53
170 − 175
𝑍; = = −0,23
21,53
150 − 175
𝑍< = = −1,16
21,53
180 − 175
𝑍= = = 0,23
21,53
200 − 175
𝑍> = = 1,16
21,53
180 − 175
𝑍? = = 0,23
21,53
150 − 175
𝑍@ = = −1,16
21,53
150 − 175
𝑍6A = = −1,16
21,53
190 − 175
𝑍66 = = 0,70
21,53
200 − 175
𝑍67 = = 1,16
21,53
c. Menentukan nilai 𝐹(𝑍$ ) dimana 𝑖 = 1, 2, 3, … , 12 dengan menggunakan
persamaan (2.4) daftar luas dibawah kurva normal 𝐹(𝑍$ ) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑍$ )
𝐹(𝑍6 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,62) = 0,9474
𝐹(𝑍7 ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,70) = 0,2420
𝐹(𝑍: ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,70 ) = 0,2420
𝐹(𝑍; ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,23) = 0,4090
𝐹(𝑍< ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16) = 0,1230
𝐹(𝑍= ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,23) = 0,5910
𝐹(𝑍> ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,16) = 0,8770
𝐹(𝑍? ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,23) = 0,5910
𝐹(𝑍@ ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16 ) = 0,1230
𝐹(𝑍6A ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16) = 0,1230
𝐹(𝑍66 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,70) = 0,7580
𝐹(𝑍67 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,16 ) = 0,8770
^# ,^% ,^& ,^) ,^* ,^+ ^, ,^- ,^. ,^#/ ,^## ,^#% W:
𝑆(𝑍W ) = W:
= W:
= 1
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍Y ) = = = 0,25
W: W:
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍g ) = = = 0,25
W: W:
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍WZ ) = = = 0,25
W: W:
Tabel 4.6 Uji Normalitas Liliefors Data Persediaan Bahan Baku Kain
No 𝑿𝒊 𝒁𝒊 𝑭(𝒁𝒊 ) 𝑺(𝒁𝒊 ) |𝑭(𝒁𝒊 ) − 𝑺(𝒁𝒊 )|
∑# 0 "
!$%( .! / . )
S=&
1/,
4,.5))
S=&
,+ / ,
S = 86,13
.! / .0
𝑍( =
3
840 − 700
𝑍6 = = 1,62
86,13
640 − 700
𝑍7 = = −0,70
86,13
640 − 700
𝑍: = = −0,70
86,13
680 − 700
𝑍; = = −0,23
86,13
600 − 700
𝑍< = = −1,16
86,13
720 − 700
𝑍= = = 0,23
86,13
800 − 700
𝑍> = = 1,16
86,13
720 − 700
𝑍? = = 0,23
86,13
600 − 700
𝑍@ = = −1,16
86,13
600 − 700
𝑍6A = = −1,16
86,13
760 − 700
𝑍66 = = 0,70
86,13
800 − 700
𝑍67 = = 1,16
86,13
c. Menentukan nilai 𝐹(𝑍$ ) dimana 𝑖 = 1, 2, 3, … , 12 dengan menggunakan
persamaan (2.4) daftar luas dibawah kurva normal 𝐹(𝑍$ ) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑍$ )
𝐹(𝑍6 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,62) = 0,9474
𝐹(𝑍7 ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,70) = 0,2420
𝐹(𝑍: ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,70 ) = 0,2420
𝐹(𝑍; ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,23) = 0,4090
𝐹(𝑍< ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16) = 0,1230
𝐹(𝑍= ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,23) = 0,5910
𝐹(𝑍> ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,16) = 0,8770
𝐹(𝑍? ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,23) = 0,5910
𝐹(𝑍@ ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16 ) = 0,1230
𝐹(𝑍6A ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16) = 0,1230
𝐹(𝑍66 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,70) = 0,7580
𝐹(𝑍67 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,16 ) = 0,8770
^# ,^% ,^& ,^) ,^* ,^+ ^, ,^- ,^. ,^#/ ,^## ,^#% W:
𝑆(𝑍W ) = = = 1
W: W:
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍Y ) = = = 0,25
W: W:
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍g ) = = = 0,25
W: W:
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍WZ ) = = = 0,25
W: W:
Tabel 4.8 Uji Normalitas Liliefors Data Persediaan Bahan Baku Benang
No 𝑿𝒊 𝒁𝒊 𝑭(𝒁𝒊 ) 𝑺(𝒁𝒊 ) |𝑭(𝒁𝒊 ) − 𝑺(𝒁𝒊 )|
∑# 0 "
!$%( .! / . )
S=&
1/,
2.,))
S=&
,+ / ,
S = 21,53
.! / .0
𝑍( =
3
210 − 175
𝑍6 = = 1,62
21,53
160 − 175
𝑍7 = = −0,70
21,53
160 − 175
𝑍: = = −0,70
21,53
170 − 175
𝑍; = = −0,23
21,53
150 − 175
𝑍< = = −1,16
21,53
180 − 175
𝑍= = = 0,23
21,53
200 − 175
𝑍> = = 1,16
21,53
180 − 175
𝑍? = = 0,23
21,53
150 − 175
𝑍@ = = −1,16
21,53
150 − 175
𝑍6A = = −1,16
21,53
190 − 175
𝑍66 = = 0,70
21,53
200 − 175
𝑍67 = = 1,16
21,53
c. Menentukan nilai 𝐹(𝑍$ ) dimana 𝑖 = 1, 2, 3, … , 12 dengan menggunakan
persamaan (2.4) daftar luas dibawah kurva normal 𝐹(𝑍$ ) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑍$ )
𝐹(𝑍6 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,62) = 0,9474
𝐹(𝑍7 ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,70) = 0,2420
𝐹(𝑍: ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,70 ) = 0,2420
𝐹(𝑍; ) = 𝑃(𝑍 ≤ −0,23) = 0,4090
𝐹(𝑍< ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16) = 0,1230
𝐹(𝑍= ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,23) = 0,5910
𝐹(𝑍> ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,16) = 0,8770
𝐹(𝑍? ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,23) = 0,5910
𝐹(𝑍@ ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16 ) = 0,1230
𝐹(𝑍6A ) = 𝑃(𝑍 ≤ −1,16) = 0,1230
𝐹(𝑍66 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 0,70) = 0,7580
𝐹(𝑍67 ) = 𝑃(𝑍 ≤ 1,16 ) = 0,8770
d. Melakukan tahapan proses dari proporsi :
]FOJFROJF ^# ,^% ,^& ,…,^' a ^(
𝑆(𝑍( ) =
O
^# ,^% ,^& ,^) ,^* ,^+ ^, ,^- ,^. ,^#/ ,^## ,^#% W:
𝑆(𝑍W ) = W:
= W:
= 1
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍Y ) = = = 0,25
W: W:
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍g ) = = = 0,25
W: W:
^* ,^. ,^#/ b
𝑆(𝑍WZ ) = = = 0,25
W: W:
Tabel 4.10 Uji Normalitas Liliefors Data Persediaan Bahan Baku Payet
No 𝑿𝒊 𝒁𝒊 𝑭(𝒁𝒊 ) 𝑺(𝒁𝒊 ) |𝑭(𝒁𝒊 ) − 𝑺(𝒁𝒊 )|
a. Untuk Kain
:87
𝑄∗ = ' ;
:(WYdZ)(W.ZcW.ddd,df)
𝑄∗ = '
Wg.Zcf,d:
= √170.624,99201
∗
𝑄 = 413,07
Maka, hasil yang didapatkan untuk kain adalah 414 buah.
Dengan rumus lainnya adalah:
8
𝐹 =9
WYdZ
𝐹=
cWb,Zf
𝐹 = 3,78
𝐹 = 4 kali pemesanan
b. Untuk Benang
:87
𝑄∗ = ' ;
7(=7;A)(6.A;6.===,=>)
𝑄∗ = H 19.047,62
6:.AAA.AAA.A;7
= H 19.047,62
𝑄 ∗ = 826,14
hasilnya untuk benang adalah 826 buah.
Dengan rumus lain adalah:
8
𝐹 =9
d:cZ
𝐹=
e:d,Wc
𝐹 = 7,55
𝐹 = 8 kali pemesanan
c. Untuk Payet
:87
𝑄∗ = '
;
:(WYdZ)(W.ZcW.ddd,df)
𝑄∗ = '
Wg.Zcf,d:
= √170.624,99201
𝑄∗ = 413,07
hasil untuk payet adalah 414 bungkus.
Dengan rumus lain adalah:
8
𝐹 =9
WYdZ
𝐹=
cWb,Zf
𝐹 = 3,78
𝐹 = 4 kali pemesanan
Tabel 4.11 Pemesanan Optimal dan Frekuensi Pemesanan Untuk
Masing-Masing Bahan Baku
Bahan Baku 𝑸∗ (kg) F (kali pesan)
Kain 413,07 4
Benang 826,14 8
Payet 413,07 4
Maka, banyaknya persediaan pengaman untuk benang yaitu sebesar 142 buah.
6
d=
7
=142,11+ (1 x 19,75)
=161,86 buah
Untuk rumus:
=35,52+ (1 x 4,93)
=40,45 bungkus
4.2.8 Penentuan Total Biaya Persediaan Bahan Baku
Economic Order Quantity, dapat dihitung tpada UD. Niar sebagai berikut:
8 9∗
TIC = 𝑆 + 𝐻
9∗ :
a. Untuk Kain
+,)) (,8,):
TIC = 1.041.666,67 + 19.047,62
(,8,): +
TIC = 15.463.480,78 + 7.868,000,39
TIC = 23.331.481,78
hasil untuk kain adalah Rp 23.331.481,78.
b. Untuk benang
4()) 4+5,,(
TIC = 1.041.666,67 + 19.047,62
4+5,,( +
TIC = 30.926.961,95 + 7.868.000,39
TIC = 38.794.961,95
Hasil untuk benang adalah Rp 38.794.961,95.
c. Untuk Payet
+,)) (,8,):
TIC = 1.041.666,67 + 19.047,62
(,8,): +
TIC = 15.463.480,78 + 7.868,000,39
TIC = 23.331.481,78
Hasil untuk payet adalah Rp 23.331.481,78.
a. Untuk Kain
8 9
TIC = 𝑆 + 𝐻
9 :
,.25) +,))
= 1.041.666,67 + 19.047,62
+,)) +
= 773.809,526 + 20.000.001
TIC = 20.773.810,53
hasil untuk kain adalah Rp 20.773.810,53
b. Untuk Benang
8 9
TIC = 𝑆 + 𝐻
9 :
5.+() 4())
= 1.041.666,67 + 19.047,62
4()) +
= 773.809,526 + 80.000.004
TIC = 80.773.813,53
Hasil untuk benang adalah Rp 80.773.813,53
c. Untuk Payet
8 9
TIC =
9
𝑆 + :
𝐻
5.+() 4())
= 1.041.666,67 + 19.047,62
4()) +
= 773.809,526 + 80.000.004
TIC = 80.773.813,53
Hasil untuk payet adalah Rp 80.773.813,53
Tabel 4.13 Perbandingan Biaya Bahan Baku UD. Niar dengan Metode EOQ
Tahun 2020
TIC Perusahaan (Rp) TIC EOQ (Rp) Selisih (Rp)
Dari tabel di atas, didapat total biaya persediaan bahan baku menurut perusahaan
UD. Niar Rp 122.321.434,59. Sedangkan menurut EOQ sebesar Rp
85.457.924,29 . Dan terdapat selisih sebesar Rp 36.863.510,3 dari biaya
persediaan bahan baku.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini akan menghasilkan Pembahasan dan hasil dari metode yang sudah
diterapkan, berdasarkan hal tersebut akan didapatkan adalah:
1. total dari transaksi pemesanan songket akan menggunakan model dari EOQ
yang menghasilkan 414 buah, pada kain menghasikjan 826 dan pada payet
menghasilkan 414
2. Total biaya persediaan bahan baku songket menghasilkan Rp20.773.810,53
untuk jenis kain, Rp80.773.813,53 untuk benang, Rp80.773.813,53 untuk
payet. Sedangkan total biaya persediaan dengan EOQ ialah
Rp23.331.481,17 untuk jenis kain, Rp38.794.961,95 untuk benang,
Rp23.331.481,17 untuk payet.
3. UD Niar dapat melakukan penghematan dengan jumlah biaya sebesar 0.9%
dengan rincian kain, 2% benang dan 3,4% jenis payet.
4. Dimana total biaya persediaan bahan baku menurut UD. Niar sebesar
Rp122.321.434,59, sedangkan menurut EOQ sebesar Rp85.457.924,29 dan
dilakukan penghematan sebesar 30,14% dari persediaan bahan baku
menurut UD. Niar Medan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, perusahaan menggunakan metode
EOQ sebagai tolok ukur untuk menetapkan kebijakan persediaan perusahaan untuk
hasil yang optimal dan biaya terendah, serta untuk mengevaluasi tingkat dampak
yang ditentukan oleh keputusan. Produksi melalui pengelolaan gudang bahan baku