Anda di halaman 1dari 3

Satria Judha Prawira

225120500111039

Hambatan dan Peluang Dinamika Politik Kontemporer di Indonesia

A. HAMBATAN

1) Pendidikan Politik Masyarakat yang Rendah


Mengapa pendidikan politik menjadi penting? Karena pendidikan politik
berpengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat. Pendidikan politik juga berkaitan
dengan pendidikan formal, di mana semakin tinggi pendidikan formal seseorang maka
semakin tinggi pula daya serapnya. Namun sayangnya sebagian besar masyarakat
Indonesia adalah seorang lulusan Sekolah Dasar (SD), sehingga pemahaman dan
partisipasi politik mereka hanya ala kadarnya1.

2) Pengaruh Feodalisme
Kebiasaan feodal yang sudah ada sejak jaman kerajaan menyebabkan
masyarakat menjadi acuh tak acuh dalam memilih pemimpin. Sehingga muncullah dinasti
politik turun temurun dalam sebuah pemerintahan di daerah tertentu.

3) Faktor Kultural Agama


Faktor kultural biasanya ada dalam masyarakat adat, di mana biasanya setiap
masyarakat adat memiliki hukum dan cara memilih pemimpinnya sendiri-sendiri.
Sedangkan faktor agama dapat berpengaruh pada pemeluk-pemeluk agama yang dalam
agamanya secara gamblang menjelaskan mengenai politik dan pemilihan pemimpin.
Sehingga faktor ini rentan menjadi bahan “jualan politik”2.

4) Kemajuan Informasi yang mengarah pada Misleading


Kemajuan informasi saat ini menyebabkan arus informasi semakin deras dan
cepat yang menyebabkan informasi-informasi tersebut sulit untuk disaring. Akibatnya

1
Rusfiana, Y., & Nurdin, I., Dinamika Politik Kontemporer: Internasional dan Lokal dengan Tantangan dan Hambatan
dalam Pencapaiannya, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017), hlm. 84
2
Rusfiana, Y., & Nurdin, I., Dinamika Politik Kontemporer: Internasional dan Lokal dengan Tantangan dan Hambatan
dalam Pencapaiannya, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017), hlm. 88-89
banyak muncul berita hoax maupun berita provokasi yang berasal dari media abal-abal
yang menyebarkan informasi tanpa sumber yang jelas.

5) Moralitas Elit Politik


Saat ini moralitas elit politik sering kali dianggap buruk oleh masyarakat. Hal ini
berangkat dari maraknya kasus korupsi, kolusi, nepotisme, penyalahgunaan kekuasaan,
dll. Hal ini diperburuk dengan sistem peradilan dan penegakan hukum yang lemah dan
cenderung bertele-tele. Birokrasi yang amat panjang dan ribet juga sering kali
menghambat kemajuan di berbagai bidang seperti ekonomi dan pembangunan.

B. PELUANG
1) Perbaikan Pendidikan Politik
Pendidikan politik bertujuan untuk meningkatkan daya pikir dan daya tanggap
masyarakat terhadap masalah dan isu-isu politik. Pendidikan politik sendiri dapat
dilakukan melalui surat kabar, siaran televisi, siaran radio, lembaga-lembaga sosial,
maupun sosial media3.

2) Sosialisasi Media tentang Politik


Bentuk penyampaiannya dapat berupa iklan layanan masyarakat, program
televisi, maupun budaya populer.

3) Kolaborasi dan Integrasi Budaya dan Sistem Politik


Kolaborasi diperlukan untuk menciptakan budaya politik yang unik dan universal.
Lalu diimplementasikan menjadi bermacam-macam sesuai dengan budaya dan adat
istiadat masyarakat setempat4.

3
Rusfiana, Y., & Nurdin, I., Dinamika Politik Kontemporer: Internasional dan Lokal dengan Tantangan dan Hambatan
dalam Pencapaiannya, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017), hlm. 94
4
Rusfiana, Y., & Nurdin, I., Dinamika Politik Kontemporer: Internasional dan Lokal dengan Tantangan dan Hambatan
dalam Pencapaiannya, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017), hlm. 95-96
4) Perkembangan Demokrasi
Demokrasi yang stabil dan berkembang akan mendorong masyarakat untuk
menyuarakan aspirasinya melalui dukungan suara terhadap pasangan calon yang
dipilihnya.

5) Kondusifitas Situasi Politik


Kondusifitas dan perebaikan serta perkembangan ekonomi dapat digunakan untuk
melakukan kerja sama politik yang nantinya akan memeunculkan dinamika politik ke arah
yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai