Anda di halaman 1dari 5

FINAL ASPEK HUKUM SOSIAL DAN SISTEM

INFORMASI

Nama : Muhammad Riyan Fahlevi


Nim : 210503106
Dosen pengajar : Umar Bin Abd.Aziz, S.Ag.,S.S.,M.A.

1. Perkembangan Teknologi Informasi telah memberi pengaruh yang signifikan terhadap


sosial ekonomi masyarakat. Salah satunya adalah munculnya usaha bisnis online (e-
commerce). Sebutkan lima model e-commerce dan jelaskan masing-masing model
tersebut lengkap dengan contoh.

 Business-to-Consumer (B2C):
Model B2C melibatkan transaksi antara perusahaan (penjual) dengan
konsumen (pembeli). Pada model ini, perusahaan menjual produk atau layanan
secara langsung kepada konsumen melalui platform online. Contoh terkenal
dari model ini adalah Amazon.com, di mana konsumen dapat membeli
berbagai produk dari berbagai kategori secara online.

 Business-to-Business (B2B):
Model B2B melibatkan transaksi antara dua perusahaan. Dalam model
ini,perusahaan menjual produk atau layanan mereka kepada perusahaan lain
melalui platform online. Contoh dari model ini adalah Alibaba.com, yang
menyediakan platform untuk perusahaan di seluruh dunia untuk melakukan
perdagangan antara satu sama lain.

 Consumer-to-Consumer (C2C):
Model C2C melibatkan transaksi antara konsumen satu dengan konsumen
lainnya melalui platform online. Dalam model ini, individu menjual produk
atau layanan mereka kepada individu lainnya. Contoh populer dari model ini
adalah eBay, di mana individu dapat menjual barang bekas atau tidak terpakai
kepada individu lain melalui platform online.

 Consumer-to-Business (C2B):
Model C2B melibatkan transaksi antara konsumen dengan perusahaan. Dalam
model ini, konsumen menawarkan produk atau layanan mereka kepada
perusahaan dan perusahaan memilih untuk membelinya. Contoh dari model ini
adalah situs freelance seperti Upwork atau Fiverr, di mana individu dapat
menawarkan keterampilan mereka kepada perusahaan untuk proyek tertentu.

 Mobile Commerce (M-Commerce):


Model M-Commerce melibatkan transaksi e-commerce yang dilakukan
melalui perangkat mobile, seperti ponsel atau tablet. Ini memungkinkan
konsumen untuk melakukan pembelian melalui aplikasi atau situs web yang
dioptimalkan untuk perangkat mobile. Contoh dari model ini adalah aplikasi
belanja online seperti Lazada atau Tokopedia, di mana pengguna dapat
membeli produk melalui ponsel mereka.
2. Perkembangan Teknologi Informasi telah berdampak terhadap etika dan hukum
informasi. O’Brien James A memperkenalkan empat prinsip etika teknologi
informasi. Sebutkan dan jelaskan empat prinsip etika tersebut.

 Prinsip Kepemilikan dan Privasi:


Prinsip ini menekankan pentingnya menghormati hak kepemilikan dan privasi
individu terkait dengan informasi mereka. Hal ini berarti bahwa setiap
individu memiliki hak atas informasi pribadi mereka sendiri, dan informasi
tersebut tidak boleh digunakan atau diakses tanpa izin mereka. Prinsip ini juga
mendorong perlindungan terhadap data pribadi dan menjaga kerahasiaan
informasi yang sensitif.

 Prinsip Akurasi:
Prinsip ini menuntut bahwa informasi yang disampaikan dan dikelola dalam
teknologi informasi harus akurat, lengkap, dan dapat diandalkan. Informasi
yang salah atau tidak akurat dapat memiliki dampak serius, seperti membuat
keputusan yang salah atau merugikan individu atau organisasi. Oleh karena
itu, penting untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam
konteks teknologi informasi diperoleh dari sumber yang terpercaya dan
dikelola dengan teliti.

 Prinsip Aksesibilitas Universal:


Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa akses terhadap
teknologi informasi dan informasi itu sendiri tersedia untuk semua individu
tanpa diskriminasi. Teknologi informasi harus dirancang dan
diimplementasikan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keterbatasan
individu yang berbeda, termasuk orang dengan disabilitas. Prinsip ini
mendorong inklusi digital dan kesetaraan akses terhadap sumber daya
informasi.

 Prinsip Etika Profesional:


Prinsip ini menyoroti tanggung jawab etis yang dimiliki oleh para profesional
di bidang teknologi informasi. Para profesional diharapkan untuk berperilaku
secara etis, menjunjung tinggi integritas, dan bertanggung jawab atas tindakan
mereka dalam penggunaan dan manajemen teknologi informasi. Prinsip ini
juga melibatkan penerapan standar dan kode etik yang relevan untuk
memastikan praktik yang bermoral dan bertanggung jawab dalam bidang
teknologi informasi.

3. Jelaskan bagaimana peran media sosial dalam pemenuhan hak kebebasan berekspresi
dan apa saja yang membatasi kebebasan berekspresi tersebut.

 Peran Media Sosial dalam Pemenuhan Hak Kebebasan Berekspresi:

 Platform untuk Menyampaikan Pendapat: Media sosial memberikan platform


yang luas dan mudah digunakan untuk individu menyampaikan pendapat,
gagasan, dan pandangan mereka tentang berbagai topik.
 Pemberdayaan Individu: Media sosial memberikan kesempatan bagi individu
untuk mengungkapkan diri, mempromosikan identitas mereka, dan
mengekspresikan kreativitas melalui berbagi konten, seperti tulisan, gambar,
dan video.

 Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas: Media sosial memungkinkan


individu untuk menyebarkan informasi, melaporkan pelanggaran, dan
memantau kegiatan publik.

 Faktor-Faktor yang Membatasi Kebebasan Berekspresi di Media Sosial:

 Sensor dan Pembatasan Hukum: Beberapa negara menerapkan sensor dan


pembatasan hukum yang membatasi kebebasan berekspresi di media sosial.
Tindakan ini dapat berupa pemblokiran akses ke platform, pengawasan dan
penyensoran konten, serta penuntutan hukum terhadap individu yang dianggap
melanggar hukum yang mengatur ekspresi di dunia digital.

 Pelanggaran Privasi: Media sosial dapat memperoleh dan menyimpan data


pribadi pengguna, yang dapat menimbulkan pelanggaran privasi jika tidak
dikelola dengan baik. Penggunaan data pribadi oleh pihak ketiga tanpa izin
pengguna atau penyebaran informasi pribadi secara tidak sah dapat menjadi
pembatasan terhadap kebebasan berekspresi.

 Disinformasi dan Pencemaran Nama Baik: Media sosial juga dapat menjadi
sarana penyebaran disinformasi atau hoaks yang dapat mempengaruhi opini
publik dan merugikan individu atau kelompok tertentu. Pencemaran nama
baik, penyebaran ujaran kebencian, dan pelecehan online juga dapat menjadi
pembatasan terhadap kebebasan berekspresi.

4. Pasal apa saja dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik yang terkait langsung dengan perpustakaan? Jelaskan kenapa
pasal tersebut memiliki hubungan dengan perpustakaan.

 Pasal 30 ayat (1):


Pasal ini menjelaskan tentang tindakan ilegal dalam menggunakan sistem
elektronik yang dapat dikenakan sanksi hukum. Hal ini dapat berhubungan
dengan perlindungan terhadap akses dan penggunaan yang tidak sah terhadap
koleksi digital perpustakaan atau pelanggaran terhadap hak cipta dalam
konteks perpustakaan digital.

 Pasal 27 ayat (3):


Pasal ini mengatur tentang larangan menyebarkan, mengirim, atau membuat
tersedia informasi yang melanggar kesusilaan atau melanggar hukum. Dalam
perpustakaan, pasal ini dapat berkaitan dengan penyediaan atau penyebaran
konten digital di perpustakaan yang dianggap melanggar hukum atau tidak
sesuai dengan standar etika.
 Pasal 27 ayat (4):
Pasal ini melarang setiap orang untuk membuat, mengumpulkan, atau
menyimpan informasi elektronik yang melanggar hukum dan berpotensi
merugikan orang lain. Dalam perpustakaan, pasal ini berkaitan dengan
tanggung jawab perpustakaan dalam memastikan bahwa koleksi elektronik
yang mereka sediakan tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain.

UU ITE tidak secara khusus mengatur tentang perpustakaan, pasal-pasal


tersebut dapat memiliki implikasi terhadap kegiatan perpustakaan dalam era
digital.

5. Menurut Anda apa saja keuntungan dan kerugian dari perkembangan teknologi
informasi saat ini. Jelaskan.

 Keuntungan :
 Akses Informasi yang Mudah: Teknologi informasi memberikan akses yang
lebih mudah dan cepat terhadap informasi. Melalui internet, seseorang dapat
mencari dan mendapatkan informasi dalam hitungan detik, baik dalam bentuk
teks, gambar, atau video.

 Kemudahan Komunikasi: Perkembangan teknologi informasi telah mengubah


cara kita berkomunikasi. Melalui email, pesan instan, panggilan video, dan
media sosial, komunikasi antar individu atau kelompok dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah, terlepas dari jarak geografis.

 Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: Teknologi informasi telah


meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai bidang. Automatisasi
proses bisnis, penggunaan perangkat lunak dan aplikasi yang canggih, serta
pemrosesan data yang cepat membantu mengurangi waktu dan usaha yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas, meningkatkan kinerja, dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

 Inovasi dan Pengembangan Bisnis: Perkembangan teknologi informasi


memberikan peluang untuk inovasi dan pengembangan bisnis. Start-up
teknologi, e-commerce, dan platform digital lainnya telah menciptakan
peluang baru untuk menciptakan dan mengembangkan usaha dengan model
bisnis yang baru dan menghadirkan layanan yang lebih baik kepada
konsumen.

 Kerugian:
 Privasi dan Keamanan: Perkembangan teknologi informasi juga menghadirkan
tantangan dalam privasi dan keamanan. Data pribadi yang disimpan secara
digital rentan terhadap ancaman kebocoran atau penyalahgunaan. Serangan
siber, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi menjadi risiko yang perlu
diperhatikan dan ditangani dengan serius.

 Kesenjangan Digital: Meskipun akses teknologi informasi semakin meluas,


namun kesenjangan digital masih ada. Tidak semua orang memiliki akses
yang sama terhadap perangkat, internet, dan keahlian digital. Hal ini dapat
memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi antara individu dan komunitas
yang memiliki dan tidak memiliki akses teknologi.

 Dampak Sosial dan Kesehatan: Perkembangan teknologi informasi juga


membawa dampak sosial dan kesehatan. Ketergantungan yang berlebihan
pada perangkat digital dapat mengganggu interaksi sosial langsung,
meningkatkan risiko gangguan tidur, kecanduan media sosial, serta
menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental.

 Pengangguran dan Perubahan Pekerjaan: Automatisasi dan perkembangan


teknologi informasi dapat mengubah lanskap pekerjaan dengan menggantikan
pekerjaan manusia dengan mesin atau algoritma. Hal ini dapat menyebabkan
pengangguran struktural dan membutuhkan pembaruan keterampilan agar
individu tetap relevan di pasar kerja yang terus berubah.

Anda mungkin juga menyukai