Anda di halaman 1dari 3

PERAN PANCASILA PADA DINAMIKA

1. ERA AWAL KEMERDEKAAN


a. Pedoman Pembangunan: Setelah kemerdekaan, Pancasila juga berperan sebagai
panduan dalam proses pembangunan negara. Nilai-nilai Pancasila seperti keadilan
sosial dan kesejahteraan rakyat menjadi landasan bagi kebijakan pembangunan
ekonomi, politik, dan sosial. Ini membantu menciptakan negara yang adil dan merata
dalam distribusi kekayaan dan sumber daya.
b. Penentu Kebijakan Luar Negeri: Pancasila juga memengaruhi kebijakan luar
negeri Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti perdamaian abadi dan kerjasama
internasional, menjadi dasar bagi negara dalam menjalin hubungan dengan negara-
negara lain. Hal ini mencerminkan peran Pancasila dalam menjaga perdamaian dan
stabilitas di tingkat global.
c. Menjaga Keberagaman: Pancasila mendorong pengakuan terhadap keberagaman
dalam masyarakat Indonesia. Ini tercermin dalam prinsip-prinsip Pancasila yang
menghormati semua agama dan kepercayaan, serta menghargai kebudayaan yang
beragam di Indonesia. Hal ini membantu menciptakan iklim sosial yang inklusif dan
harmonis.
d. Legitimasi Pemerintahan: Pancasila juga memberikan legitimasi pada
pemerintahan Indonesia. Konstitusi Indonesia mengakui Pancasila sebagai dasar
negara, sehingga setiap pemerintahan harus berpegang pada nilai-nilai Pancasila
dalam menjalankan tugasnya. Ini memastikan bahwa pemerintahan Indonesia selalu
berusaha untuk mencapai tujuan nasional yang diwujudkan dalam Pancasila.

2. ERA ORDE LAMA

a. Nasionalisme dan Internasionalisme: Pancasila mendorong konsep nasionalisme


yang kuat, yang ditekankan oleh Presiden Soekarno. Selain itu, Pancasila juga
menekankan perdamaian dunia dan kerjasama internasional. Ini tercermin dalam
konsep "Politik Luar Negeri Bebas Aktif" yang diterapkan pada masa Orde Lama.
Pancasila menjadi dasar bagi pandangan dunia Indonesia yang mencakup
nasionalisme dan kerjasama internasional.
b. Penekanan pada Keadilan Sosial: Salah satu dari lima sila Pancasila adalah
"Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Presiden Soekarno menerapkan
kebijakan-kebijakan yang mengedepankan aspek keadilan sosial, seperti nasionalisasi
perusahaan asing dan pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
mengatasi ketidaksetaraan ekonomi.
c. Perlindungan Terhadap Keberagaman: Pancasila juga digunakan sebagai dasar
untuk melindungi keberagaman agama, budaya, dan suku bangsa di Indonesia.
Prinsip-prinsip Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, digunakan untuk menciptakan iklim sosial yang menghormati
semua elemen keberagaman dalam masyarakat.

3. Era Orde Baru

a. Kepentingan Nasional: Pancasila digunakan untuk menjelaskan dan


membenarkan kebijakan-kebijakan pemerintah, termasuk dalam konteks pertahanan
dan keamanan nasional. Pemerintah Orde Baru menggunakan Pancasila untuk
melindungi kepentingan nasional dan menghadapi ancaman terhadap keamanan
negara.
b. Pembangunan Ekonomi dan Sosial: Prinsip-prinsip Pancasila, terutama "Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," digunakan sebagai landasan bagi kebijakan
pembangunan ekonomi dan sosial di bawah pemerintahan Orde Baru. Program-
program pembangunan nasional dan proyek-proyek strategis dipandu oleh visi
keadilan sosial yang terdapat dalam Pancasila
c. Pendidikan dan Propaganda: Pemerintah Orde Baru mempromosikan Pancasila
melalui sistem pendidikan dan media massa. Pancasila diajarkan di sekolah-sekolah
sebagai mata pelajaran wajib, dan propaganda ideologi Pancasila digunakan untuk
membangun kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat.

4. Era Reformasi

a. Mendorong Demokratisasi: Pancasila menekankan aspek-aspek demokratis


seperti kedaulatan rakyat dan musyawarah untuk mufakat. Selama era Reformasi,
Pancasila digunakan untuk mendukung upaya-upaya demokratisasi, termasuk
pemilihan umum yang lebih bebas dan adil, serta partisipasi politik yang lebih luas
dari masyarakat
b. Membangun Negara Hukum: Konsep-konsep dalam Pancasila, seperti keadilan
sosial dan perlindungan hak asasi manusia, digunakan sebagai dasar untuk
membangun negara hukum di Indonesia. Pancasila menjadi panduan dalam menyusun
undang-undang dan kebijakan yang berorientasi pada keadilan dan kebebasan
individu.
c. Menjaga Kebhinnekaan: Pancasila menekankan penghormatan terhadap keberagaman
budaya, agama, dan suku bangsa. Selama era Reformasi, Pancasila digunakan untuk
mempromosikan toleransi, pluralisme, dan persatuan di tengah keberagaman yang
kaya di Indonesia.
d. Penegakan Hak Asasi Manusia: Pancasila digunakan untuk mendukung
penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Setelah Reformasi, perubahan dalam
hukum dan peradilan memungkinkan lembaga-lembaga hak asasi manusia untuk
beroperasi secara lebih efektif, dan Pancasila sering digunakan sebagai dasar moral
dalam upaya melindungi hak-hak individu.
e. Menghindari Otoritarianisme: Dalam upaya untuk menghindari kembali ke
pemerintahan otoriter, Pancasila digunakan sebagai pengingat bahwa Indonesia harus
tetap setia pada prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan. Pancasila membantu
menjaga pemerintahan yang lebih terbuka dan akuntabel.
f. Pembentukan Pemerintahan yang Lebih Responsif: Konsep Pancasila tentang
pelayanan publik yang baik dan keadilan sosial telah digunakan sebagai dasar untuk
reformasi administrasi publik di Indonesia. Reformasi ini bertujuan untuk
memastikan bahwa pemerintahan lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai