Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Lepa-lepa Open Submitted : 12/12/2020

https: //ojs.unm.ac.id/JLLO/index Reviewed : 12/01/2021


Volume 1 Nomor 2, 2021 Accepted : 16/02/2021
e-ISSN 2776-4176 Published : 28/02/2021

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dengan Tema


“Mewujudkan Kader Pemimpin Bangsa Yang Berkualitas Bertanggungjawab
Berdasarkan Nilai-Nilai Amalaqbian”

Muhammad Dian Nur Alim Mu’min1, Rabiatul Adawiah2, Nur Alam3, Muhammad Alif Isman4,
Muhammad Fadhil Zenan5.
1
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar
2
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar
3
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar
4
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar
5
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Makassar
1
muhammaddiannuralimmumin@gmail.com, 2adawiah191@gmail.com, 3anur10520@gmail.com,
4
alifisman111@gmail.com, 5mufadil466008@gmail.com

ABSTRAK
Di sekolah, banyak peserta didik yang memiliki potensi atau kemampuan yang dapat
dikembangkan dan memiliki pemikiran serta tingkah laku yang berbeda-beda. Salah satu sekolah yang
memiliki peserta didik dengan karakter dan tingkah laku terbilang labil yaitu SMKN Balanipa di
Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Beberapa peserta didik di SMKN Balanipa, terkhusus kelas X
memerlukan arahan dan binaan untuk membentuk karakter dengan nilai-nilai ‘amalaqbian’ yang ada
di Polewali Mandar, serta mengasah potensi dan kemampuan peserta didik untuk menjadi generasi
penerus bangsa yang gemilang, dalam halnya mengenai kepemimpinan. Dalam Jurnal Pelatihan Dasar
Kepemimpinan (Leadership) pada Anggota OSIS SMAK PGRI Turen Kabupaten Malang,
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau meberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS) yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai ‘amalaqbian’ dalam diri peserta didik
dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan sebagai penerus bangsa yang berkualitas, diharapkan peserta
didik mampu menjadi generasi penerus yang memiliki martabat dan karakter berkualitas untuk
menjadi pemimpin-pemimpin unggul dengan nila-nilai ‘amalaqbian’ yang telah tertanam kuat dalam
diri.

Kata kunci: LDKS, pemimpin, berkualitas, bertanggungjawab, ‘amalaqbian’.

ABSTRACT
In school, many students have the potential or abilities that can be developed and have
different thoughts and behaviors. One school that has students with unstable character and behavior
is the Balanipa Vocational High School in Polewali Mandar, West Sulawesi. Some students at SMKN
Balanipa, especially class X need direction and guidance to form characters with 'amalaqbian' values
that exist in Polewali Mandar, as well as hone the potential and abilities of students to become the
nation's bright future generation, in terms of leadership. In the Journal of Basic Leadership Training
(Leadership) at OSIS Members of SMAK PGRI Turen Malang Regency, leadership is the process of
influencing or setting an example by leaders to followers in an effort to achieve organizational goals.
With the Basic Student Leadership Training (LDKS) activity which aims to instill 'amalaqbian' values
in students and foster a leadership spirit as a quality successor to the nation, it is hoped that students
will be able to become the next generation who has dignity and quality character to become leaders. -
Excellent leaders with 'amalaqbian' values that have been deeply embedded in themselves.

Keywords: LDKS, leader, quality, responsibility, 'amalaqbian'.

email : lepalepa@unm.ac.id 259 halaman 259-262


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 2, 2021| 260

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hal penting yang harus dimiliki oleh sebuah negara. Dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepriabadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara (Fitriani dan Suyanto:2015). Pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan
kemampuan atau potensi peserta didik serta membentuk watak atau karakter peserta didik untuk
menciptakan bangsa yang bermartabat dalam rangka menciptakan generasi penerus bangsa dengan
pemikiran-pemikiran yang berkualitas.
Lembaga yang memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan target awal
adalah peserta didik, mulai dari murid SD sederajat, siswa SMP sederajat dan SMA sederajat, yaitu
sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang didirikan oleh pemerintah atau pun
pihak swasta dengan tujuan untuk mencerdaskan kehiduapan anak bangsa (Fitriani dan Suyanto:
2015). Di sekolah, banyak peserta didik yang memiliki potensi atau kemampuan yang dapat
dikembangkan dan memiliki pemikiran serta tingkah laku yang berbeda-beda. Peserta didik tingkatan
SMA/SMK sederajat masih memiliki watak dan karakter labil yang dimiliki, kadang membuat para
pengajar kewalahan untuk mengubah karakter peserta didik. Mengubah karakter peserta didik
merupakan tindakan yang kurang tepat, seharusnya para pengajar membentuk karakter peserta didik
agar menjadi manusia yang bermartabat dengan akhlak yang senantiasa melekat dalam
kepribadiannya.
Salah satu sekolah yang memiliki peserta didik dengan karakter dan tingkah laku terbilang labil
yaitu SMKN Balanipa di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Beberapa peserta didik di SMKN
Balanipa, terkhusus kelas X memerlukan arahan dan binaan untuk membentuk karakter dengan nilai-
nilai ‘amalaqbian’ yang ada di Polewali Mandar, serta mengasah potensi dan kemampuan peserta
didik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang gemilang, dalam halnya mengenai kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau meberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencpai tujuan organisasi (Suharso dan Alfinur: 2020). Peserta didik mampu menjadi
pemimpin-pemimpin unggul yang diharapkan bangsa untuk hadir di masa depan nilai-nilai
amalaqbian yang tertanam kuat dalam pribadinya. Pemimpin harus visioner, mampu memotivasi
mampu berkomunikasi secara efektif, mampu melahirkan kepercayaan, mampu memimpin dengan
nilai-nilai terbaik, memiliki kemampuan menyelesaikan konflik, dan berkarisma menghadapi berbagi
situasi dan kondisi dinamis yang berbeda,mengarah pada perubahan (Desthiani dan Suminar: 2020).
Berdasarkan masalah di atas, kami berisiniatif untuk mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS) untuk menanamkan nilai-nilai ‘amalaqbian’ dalam diri peserta didik dan
menumbuhkan jiwa kepemimpinan sebagai penerus bangsa yang berkualitas. Latihan Dasar
Kepenmimpinan (LDK) adalah sebuah latihan dasar tentang segala hal yang berakitan dengan
kepemimpinan (Aprianti dan Wahyuningsih” 2014). Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS) untuk mengembangkan diri dalam hal melatih kekompakan antar individu, penyaluran ide dan
pikiran yang dapat membangun kemajuan sebuah kelompok kerja sama, membentuk proses yang
mepengaruh aktivitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Aprianti dan
Wahyuningsih: 2014). Dalam hal ini kami mengadakan program kerja yaitu Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa dengan Tema Mewujudkan Kader Pemimpin Bangsa yang Berkualitas
Bertanggungjawab Berdasarkan Nilai-Nilai “Amalaqbian”.

METODE KEGIATAN
Program kerja ini memiliki objek kegiatan yaitu peserta didik SMKN Balanipa, Kecamatan
Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Dalam pengadaan Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa (LDKS) memiliki beberapa tahap pelaksanaan kegiatan, antara lain:
1. Membicarakan pengadaan LDKS di SMKN Balanipa bersama kepala sekolah, sekaligus meminta
izin akan adanya kegiatan ini.
2. Melakukan observasi, melihat lingkungan sekolah dan menentukan tempat yang tepat untuk
pengadaan LDKS.
3. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SMKN Balanipa untuk menggunakan ruangan dalam
pengadaan LDKS.
4. Membersihkan ruangan LDKS bersama dengan pengurus OSIS.
5. Penyediaan perlengkapan LDKS yang disediakan sekolah.
email : lepalepa@unm.ac.id halaman 259-262
Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 2, 2021| 261

6. Pengadaan LDKS bekerja sama dengan pengurus OSIS.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Selama pelaksanaan KKN PPL Terpadu angakata XXI di SMKN Balanipa, kami telah
merampungkan program kerja sekolah yang telah dilaksanakan selama tiga bulan. Satu di antara
program kerja sekolah yang kami adakan adalah Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).
Dengan adanya program kerja sekolah ini, diharapkan mampu mewujudkan kader pemimpin yang
berkualitas dan bertanggungjawab berdasarkan nilai-nilai ‘amalaqbian’ yang ada di Tanah Mandar. Di
sisi lain, mampu menjadi generasi penerus yang memiliki martabat dan karakter berkualitas untuk
menjadi pemimpin-pemimpin unggul dengan nila-nilai ‘amalaqbian’ yang telah tertanam kuat dalam
diri. Tahapan pengadaan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), antara lain:
1. Membersihkan ruangan yang akan ditempati peserta LDKS dan menyiapkan perlengkapan yang
akan digunakan saat LDKS.

Gambar 1.
2. Melakukan rapat pemantapan bersama anggota OSIS sebagai panitia LDKS, membahas mengenai
perlengakapan yang perlu dibawa peserta LDKS.

Gambar 2.
3. Pembukaan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) pada tanggal 3 Desember 2020 pukul
10.00 yang dibuka oleh Komite SMKN Balanipa dan dihadiri oleh tamu undangan.

Gambar 3

4. Pembawaan materi oleh penyaji dan peserta mengamati penyampaian materi dengan baik dan
saksama.

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 259-262


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 2, 2021| 262

Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6.


Materi Wawasan Kebangsaan Materi Public Speaking
Materi Persidangan

Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9.


Materi Adat dan Kebudayaan Materi Kepemimpinan dan Keorganisasian Materi Keagamaan

5. Penutupan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa pada tanggal 4 Desember 2020 pukul 11.00

Gambar 10.

KESIMPULAN DAN SARAN


Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang telah dilakukan di SMK N Balanipa
memberikan kesan mendalam, baik dari panitia atau peserta LDKS. LDKS yang telah dilakukan pada
tanggal 3-4 Desember 2020 diharapkan mampu mewujudkan kader pemimpin yang berkualitas dan
bertanggungjawab berdasarkan nilai-nilai ‘amalaqbian’ yang ada di Tanah Mandar. Di sisi lain,
mampu menjadi generasi penerus yang memiliki martabat dan karakter berkualitas untuk menjadi
pemimpin-pemimpin unggul dengan nila-nilai ‘amalaqbian’ yang telah tertanam kuat dalam diri.
Adapun saran bagi sekolah yaitu mampu mendidik peserta didik menjadi generasi penerus
bangsa dengan karakter berkualiatas dan bertanggungjawab berdasarkan nilai-nilai ‘amalaqbian’ yang
ditanam di dalam diri peserta didik. Dalam masa pandemi Covid-19, sebaiknya mematuhi protokol
kesehatan yang telah diberlakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Aprianti & Wahyuningsih. 2014. Pelaksanaan Kegiatan Dasar Kepemimpinan sebagai Wahan
Membentuk Jiwa Kepemimpinan Siswa (Studi Kasus di OSIS SMKN 1 Yogyakarta Periode
2012-2013). Jurnal Citizenship. 3(2): 127-140.
Desthiani & Suminar. 2020. Peningkatan Motivasi dan Kompetensi Latihan Dasar Kepemimpinan
Melalui Pendekatan Edutainment dengan Metode Outbond pada Mahasiswa/i Semester 1 dan 2
Prodi Sekretari D-III Tahun 2020 di Universitas Pamulang. Jurnal Ilmiah Ilmu
Sekretari/Administrasi Perkantoran. 7(2): 85-99.
Fitriani & Suyanto. 2015. Kompetensi Kepemimpinan Siswa Pasca Mengikuti Program Latihan
Dasar Kepemimpinan Siswa di SMK Negeri 12 Surabaya. Jurnal Kajian Moral dan
Kewarganegaraan. 3(3): 1354-368.
Suharso & Alfinur. 2020. Pelatihan Dasar Kepemimpinan (Leadhership) pada Anggota OSIS SMK
Turen Kabupaten Malang. Jurnal BUDIMAS. 02(01): 50-54.

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 259-262

Anda mungkin juga menyukai