Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI DAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN
PASIEN DENGAN RESIKO,
KENDALA DAN KEBUTUHAN
KHUSUS
Nomor : 440/ /25/2023
Terbit ke :1
No. Revisi :1
SOP Tanggal Terbit : 11 April 2023
Dinkes Kabupaten Halaman : 1/4 UPTD Puskesmas
Tanggamus Gisting

Ditetapkan Ka.UPTD FRAN ADRIAN, S.Kep


Puskesmas Gisting NIP. 19731123 199302 1 001

1. Pengertian prosedur untuk melakukan identifikasi pasien dengan resiko,


kendala bahasa, budaya, atau kendala lain, serta pasien dengan
kebutuhan khusus, antara lain balita, ibu hamil, disabilitas, lanjut
usia dan upaya pemenuhannya yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya hambatan atau tidak optimalnya proses asesmen maupun
pemberian asuhan klinis pada pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah identifikasi dan


pemenuhan kebutuhan pasien dengan resiko, kendala, dan
kebutuhan khusus.

3. Kebijakan SK Ka. UPTD Puskesmas Gisting nomor 440/2322/25/2023


Tentang pelayanan klinis UPTD Puskesmas Gisting.

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11


Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infek si di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Puskesmas.

5. Prosedur/Langkah- 1. Alat :
Langkah a. Alat tulis
b. Rekam Medis
c. Stempel/cap
d. Kalung penanda pasien
2. Bahan :
a. Formulir-formulir terkait
3. Langkah – langkah :
a. Petugas informasi menggunakan alat pelindung diri (APD).
b. Petugas informasi menyapa pasien dengan ramah (5S).
c. Petugas informasi mengamati dan menanyakan keluhan
pasien.
d. Petugas informasi mengidentifikasi secara visual resiko,
kendala, dan kebutuhan khusus yang di miliki pasien:
1. Identifikasi resiko meliputi resiko infeksi dan resiko
jatuh, resiko infeksi untuk pasien dengan transmisi
droplet (pasien influenza, ISPA, COVID 19), dan
transmisi airbone/udara (pasien TB, COVID 19,
varicella/cacar, campak), untuk resiko jatuh petugas
mengidentifikasi dengan pengkajian menggunakan
metode GET UP AND GO.
2. Identifikasi kendala meliputi kendala Bahasa (pasien
tidak bisa berbahasa Indonesia), kendala budaya (pasien
tidak mau antri dan minta di segerakan), kendala
administrasi (pasien tidak membawa persyaratan
pendaftaran/pelayanan)
3. Identifikasi kebutuhan khusus (pasien balita, ibu hamil,
disabilitas, lanjut usia)
e. Petugas melakukan pemenuhan kebutuhan bagi pasien
berdasarkan hasil identifikasi :
1. Pasien dengan resiko infeksi transmisi droplet, petugas
memberikan nomor antrian prioritas dan mempersilakan
pasien langsung menuju unit pelayanan untuk segera di
layani dan memasangkan kalung penanda pasien warna
kuning, dan memberikan masker ke pasien bila tidak
memakai masker, kemudian petugas memberikan
edukasi tentang kebersihan tangan, etika batuk, dan jaga
jarak minimal 1 meter.
2. Pasien dengan resiko infeksi transmisi airbone, petugas
memberikan nomor antrian prioritas dan mempersilakan
pasien langsung menuju unit pelayanan untuk segera di
layani dan memasangkan kalung penanda pasien warna
kuning, dan memberikan masker ke pasien dan keluarga
dengan keluhan batuk (bila tidak memakai masker)
kemudian petugas memberikan edukasi tentang
kebersihan tangan, etika batuk, pemakaian dan
pelepasan APD, pengendalian lingkungan, pengelolaan
limbah, dan jaga jarak minimal 1 meter.
3. Pasien dengan resiko jatuh, untuk resiko tinggi petugas
memasangkan kalung penanda pasien warna merah, dan
mengantarkan pasien menuju ruang UGD dengan
menggunakan kursi roda. Untuk resiko sedang petugas
memasangkan kalung penanda pasien warna kuning,
memberikan nomor antrian prioritas dan mempersilakan
pasien langsung menuju unit pelayanan untuk segera di
layani, dan petugas menyediakan kursi roda bagi pasien.
Untuk pasien tidak beresiko, petugas memasangkan
kalung penanda pasien warna hijau, memberikan nomor
antrian non prioritas dan mempersilakan pasien
menunggu di ruang tunggu pelayanan.
4. Pasien dengan kendala bahasa (tidak bisa berbahasa
Indonesia, menggunakan bahasa jawa dan lampung),
petugas di unit-unit pelayanan melayani pasien
menggunakan bahasa jawa dan lampung (puskemas
mempersiapkan petugas yang bisa bahasa jawa dan
lampung).
5. Pasien dengan kendala budaya (pasien tidak mau antri
dan minta di segerakan), petugas memberikan edukasi
dan menjelaskan prosedur pendaftaran, apabila pasien
masih tidak mau antri, petugas mempersilahkan pasien
ke unit pelayanan pengaduan untuk dilakukan edukasi
lebih lanjut.
4. Pasien dengan kendala administrasi (pasien tidak
membawa persyaratan pendaftaran/pelayanan), petugas
memberikan informasi tentang persyaratan dan prosedur
pendaftaran, dan meminta pasien untuk melengkapi
persyaratan pendaftaran dalam waktu 1x24 jam, dan
meminta nomor telepon pasien atau keluarga untuk
mengingatkan kembali bila belum melengkapi
persyaratan pendaftaran, dan mencatat pasien dalam
buku register khusus pasien dengan kendala
administrasi.
5. Pasien dengan kebutuhan khusus (balita, ibu hamil,
disabilitas, lanjut usia) petugas memberikan nomor
antrian prioritas dan mempersilakan pasien langsung
menuju unit pelayanan sesuai kondisi pasien.
f. Petugas mendokumentasikan hasil identifikasi pasien.

6. Bagan alir
Petugas informasi menggunakan alat
pelindung diri (APD)

Petugas informasi menyapa pasien dengan ramah (5S)

Petugas informasi mengamati dan menanyakan keluhan


pasien.

Petugas informasi mengidentifikasi secara visual resiko,


kendala, dan kebutuhan khusus yang di miliki pasien

Petugas melakukan pemenuhan kebutuhan bagi


pasien berdasarkan hasil identifikasi

Petugas mendokumentasikan hasil identifikasi


pasien

7. Hal-hal yang perlu Pelaksanaan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan
di perhatikan resiko, kendala, dan kebutuhan khusus dilaksanakan sesuai
prosedur.

8. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Pelayanan pemeriksaan umum
3. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
4. Pelayanan kesehatan ibu dan KB
5. Pelayanan kesehatan anak
6. Pelayanan kesehatan lansia
7. Pelayanan konsultasi
8. Pelayanan gawat darurat dan tindakan
9. Pelayanan rawat inap
10.Pelayanan laboratorium
11.Pelayanan farmasi
9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Formulir- formulit terkait
10. Rekaman Historis
Perubahan No Yang di rubah Perubahan Tanggal mulai di
berlakukan
- - - -

Anda mungkin juga menyukai