Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN

KEJUJURAN PADA SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1


KOTA SEMARANG

Chomsatun1
Madrasah Aliah Negeri 1 Semarang
chomsatun14@yahoo.com

Abstrak: tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi Pendidikan


Karakter (Kedisiplinan dan Kejujuran) di MAN 1 Kota Semarang. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik, instrument dimana peneliti
berperan sebagai peneliti sendiri. Tehnik pengumpulan data dalam dokumentasi,
wawancara dan observasi. Tahapan pra-lapangan, pekerjaan lapangan dan
penyusunan laporan. Teknis analisis data dilakukan pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Adapun pengecekan keabsahaan data
melalui kredibility, transferability, dependability, dan konfirmability. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertama kemampuan sumber daya manusia dalam
pemahaman Pendidikan Karakter di MAN 1 Kota Semarang sudah mendukung
pelaksanaan KBM mengintegrasikan pendidikan karakter, tetapi sebagian guru
dalam pelaksanaan KBM belum sesuai dengan RPP pendidikan karakter. Kedua
organisasi pendidikan karakter di MAN 1 Kota Semarang telah dilaksanakan sesuai
prosedur yang berlaku di buku panduan madrasah. Ketiga sarana dan prasarana
MAN 1 Kota Semarang sudah tersedia dan mencukupi kebutuhan, Keempat
pendidikan Karakter melalui pelaksanaan pembelajaran di MAN 1 Kota Semarang
sudah terlaksana dengan adanya tata tertib madrasah yang dipatuhi seluruh warga
madrasah. Kelima Pelaksanaan Pendidiian Karakter melalui kegiatan
Ekstrakulikuler, Ko-kulikuler dan tata tertib sudah dilaksanakan dengan adanya
kegitaan ekstrakuikuler yang memiliki karakter seperti PMR, Pramuka dan
Paskibra.

Kata kunci: pendidikan, karakter, disiplin, jujur

PENDAHULUAN dalam Undang-undang Republik


Tujuan pendidikan nasional Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
mengalami perkembangan dari tahun ke Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
tahun. Pada awalnya, pendidikan hanya bahwa ―pendidikan nasional berfungsi
berorentasi pada pribadi subjek peserta mengembangkan kemampuan dan
didik. Namun lambat laun makna membentuk watak serta peradaban bangsa
pendidikan berkembang menjadi yang bermanfaat dalam rangka
pengembangan potensi yakni mencerdaskan kehidupan bangsa,
pengembangan secara jasmani dan rohani bertujuan untuk berkembangnya potensi
maksudnya agar peserta didik memiliki siswa agar menjadi manusia yang beriman
kepribadian dan ketrampilan yang didasari dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
oleh kecerdasan spiritual dan kekuatan Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
akhlak mulia. Seperti yang tercantum cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
1
Guru Madrasah Aliah Negeri 1 Semarang

105
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

warga negara yang demokratis serta dalam taraf perlu pembenahan secara
bertanggung jawab‖. serius oleh pihak madrasah. Upaya
Peraturan Menteri Agama Republik peningkatan kedisiplinan siswa itu perlu
Indonesia nomor 16 Tahun 2010 pasal 6 dilakukan karena selama ini masih saja
(d) menyatakan bahwa ―membangun sikap ada pelanggaran-pelanggaran yang
mental peserta didik untuk bersikap dan dilakukan oleh siswa. Sebagai contoh
berprilaku jujur, amanah, disiplin, bekerja mereka masih banyak yang terlambat
keras, mandiri, percaya diri, kompetitif, datang ke madrasah, tidak mengikuti
kooperarif, ikhlas, dan bertanggung upacara bendera dengan tertib, tidak
jawab‖. memasukkan baju ketika berada di
Pendidikan karakter menjadi fokus lingkungan madrasah, ramai di kelas. Dari
utama pendidikan di Indonesia pada saat berbagai kenyataan di atas, dapat dilihat
ini, karena berbagai macam permasalahan bahwa ternyata pemberlakuan disiplin
yang dihadapi bangsa Indonesia terkait siswa MAN 1 Kota Semarang belum
dengan kemorosotan moral dan etika di berjalan sesuai harapan sehingga perlu
Indonesia. Persoalan yang muncul di dilakukan upaya-upaya untuk
masyarakat seperti korupsi, kekerasan, meningkatkan kedisiplinan siswa.
kejahatan seksual, perusakan, perkelahian Jujur merupakan kesesuaian antara
massa, kehidupan ekonomi yang ucapan dengan kenyataan atau antara
konsumtif, kehidupan politik yang tidak keadaan yang terlihat dengan keadaan
produktif, dan sebagainya menjadi topik yang tersembunyi. Jika seseorang
pembahasan hangat di media massa. mengucapkan perkataan sesuai dengan
Kedisiplinan merupakan salah satu apa yang ada dalam hatinya dan
nilai yang penting untuk ditanamkan dan dibuktikan dengan perbuatannya, dia
dikembangkan dalam diri siswa. Disiplin dikatakan orang jujur. Orang yang
perlu ditegakkan karena melatih sikap bersikap sesuai dengan keyakinan yang
mental dan keteguhan hati dalam terdapat dalam hatinya juga disebut orang
melaksanakan apa yang semestinya jujur. Inilah pengertian jujur secara
dilakukan dan telah diputuskan. Bagi umum. Beratnya masalah dalam
siswa, disiplin di sekolah diwujudkan kehidupan, mendorong orang untuk
dengan mematuhi peraturan sekolah. memilih dusta dari pada jujur. Menurut
Dengan disiplin segala sesuatu akan mereka, berdusta bisa mempermudah
terlaksana dengan baik, tepat dan teratur jalan untuk mendapatkan berbagai
karena menaati aturan atau tata nilai keinginan dan tujuan. Sebaliknya, mereka
tertentu yang telah ditetapkan. Tugas guru menganggap kejujuran sebagai kerugian
di sekolah adalah memantapkan dan yang sering berujung pada kegagalan.
mengembangan nilai-nilai yang telah ada Konsep kantin kejujuran sistem self
dalam diri peserta didik agar menjadi service sudah mulai diadopsi berbagai
kepribadian yang membentuk watak. sekolah dan instansi di tanah air. Salah
Namun, keadaan disiplin siswa satunya adalah kantin kejujuran atau
MAN 1 Kota Semarang ternyata masih

106
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

warsis yang ada di MAN 1 Kota kehidupan peserta didik sehari-hari di


Semarang. masyarakat.
Dalam proses pembentukan akhlaq Tujuan penelitian ini adalah untuk
manusia, pendidikan memberikan mengetahui bagaimanakah kemampuan
kontribusi yang sangat besar. Pendidikan sumber daya manusia dalam pemahaman
merupakan sarana dalam membangun Pendidikan Karakter di MAN 1 Kota
watak dan karakter seseorang melalui Semarang, untuk mengetahui
proses pembelajaran yang terarah. Seperti bagaimanakah organisasi dan manajemen
halnya penerapan media dan sumber pelaksanaan Pendidikan Karakter di MAN
pembelajaran yang memfokuskan 1 Kota Semarang, untuk mengetahui
pendidikan sifat shiddiq. Konsep kantin bagaimanakah dukungan pembiayaan
kejujuran sistem self service sudah mulai dalam implementasi Pendidikan Karakter
diadopsi berbagai sekolah dan instansi di di MAN 1 Kota Semarang, untuk
tanah air. Salah satunya adalah kantin mengetahui bagaimanakah dukungan
kejujuran atau warsis yang ada di MAN 1 sarana prasarana dalam Implementasi
Kota Semarang Pendidikan karakter di MAN 1 Kota
MAN 1 Kota Semarang termasuk Semarang.
salah satu sekolah Islam dengan konsep Implementasi adalah bentuk
pendidikan yang memadukan ilmu pengoperasionalisasian atau
pengetahuan umum dan ilmu keislaman penyelenggaraan aktivitas yang telah
serta nilai-nilai sosial tertentu untuk ditetapkan berdasarkan undang-undang
membentuk pendidikan karakter. Dalam dan menjadi kesepakatan bersama di
proses implementasi pendidikan karakter antara pemangku kepentingan
di MAN 1 Kota Semarang yang paling (stakeholders), aktor, organisasi, prosedur,
menonjol adalah memupuk dan dan teknik secara sinergis yang
menanamkan kedisiplinan dan kejujuran digerakkan untuk bekerjasama guna
merupakan aspek penting yang sangat menerapkan kebijakan ke arah tertentu
menunjang kegiatan pembelajaran yang yang dikehendaki.
efektif. MAN 1 Kota Semarang adalah salah
Oleh karena itu, pendidikan karakter satu sekolah Islam dengan konsep
di MAN 1 Kota Semarang dapat pendidikan yang memadukan ilmu
diintegrasikan dalam pembelajaran pada pengetahuan umum dan ilmu keislaman
setiap mata pelajaran. Materi serta nilai-nilai sosial tertentu untuk
pembelajaran yang berkaitan dengan membentuk pendidikan karakter. Dalam
norma atau nilai-nilai pada setiap mata proses Implementasi Pendidikan Karakter
pelajaran perlu dikembangkan, di MAN 1 Kota Semarang yang paling
dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks menonjol adalah memupuk dan
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, menanamkan kedisiplinan dan kejujuran
pembelajaran nilai-nilai tidak hanya pada merupakan aspek penting yang sangat
tataran kognitif, tetapi menyentuh pada menunjang kegiatan pembelajaran yang
internalisasi dan pengamalan nyata dalam efektif.

107
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

Kebijakan adalah serangkaian (empat) faktor yang berpengaruh terhadap


tindakan seseorang, atau pemerintah implementasi kebijakan publik merupakan
dalam suatu lingkungan tertentu dengan teori yang relevan dan lebih sesuai untuk
menunjukkan hambatan-hambatan dan menganalisis implementasi. kebijakan
kesempatan-kesempatam terhadap usulan publik bidang pendidikan di Indonesia,
kebijakan tersebut dalam rangka mencapai meskipun tidak harus diadopsi secara
tujuan tertentu (Sugiyono, 2010: 8). sama persis. Oleh karena itu, perlu
Kebijakan juga merupakan arah tindakan dilakukan beberapa penyesuaian, dengan
yang mempunyai maksud yang ditetapkan 4 (empat) faktor yaitu: Kemampuan
oleh seorang aktor dalam mengatasi suatu sumber daya manusia dalam pemahaman
masalah atau suatu persoalan (Budi yang jelas terhadap tugas yang diberikan
Winarno, 2006: 3). Definisi tersebut sehingga kebijakan publik dapat
menekankan pentingnya implementasi dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan yang dilakukan oleh instruksi/ketentuan pembuat kebijakan,
pemerintah. Selanjutnya menurut Dunn organisasi dan manajemen sebagai support
(2006: 58) bahwa usaha dalam rangka system seharusnya dapat memberikan
implementasi kebijakan berarti melakukan fasilitas terhadap berjalanya implementasi
pelaksanaan dan pengendalian arah kebijakan terutama dalam pelaksanaan
tindakan kebijakan sampai dengan pelayanan pendidikan kepada masyarakat,
tercapainya hasil kebijakan. sarana prasarana merupakan faktor yang
Dibandingkan dengan teori-teori menjembatani antara birokrasi dan
lain, teori implementasi kebijakan publik implementasi kebijakan, pembiayaan
Gerston apabila digunakan untuk pendidikan pada hakekatnya akuntabilitas
menganalisis implementasi kebijakan harus dilaksanakan pada keseluruhan
publik bidang pendidikan dalam kerangka komponen implementasi kebijakan
otonomi daerah di Indonesia merupakan terhadap efektifitas pelayanan pendidikan.
teori yang paling sesuai meskipun perlu Pada dasarnya tujuan pendidikan
diadopsi dengan berbagai penyesuaian karakter lebih mengutamakan
agar lebih sesuai dengan realitas pertumbuhan moral individu yang ada
implementasi kebijakan pendidikan di dalam lembaga pendidikan (Doni
Indonesia saat ini. Grindle (1008) Koesoma, 2007: 134). Selain itu Masnur
mengingatkan para pengambil kebijakan Muslich (2011: 81) menjelaskan bahwa
dan pelaksana lapangan tentang tujuan pendidikan karakter adalah untuk
kemungkinan terjadinya gap meningkatkan mutu penyelenggara dan
(kesenjangan) antara tujuan kebijakan hasil pendidikan yang mengarah pada
yang diambil dan hasil yang dicapai di pencapaian pembentukan karakter dan
lapangan. akhlak mulia peserta didik secara utuh,
Dari berbagai teori implementasi terpadu dan seimbang. Seperti dikatakan
kebijakan publik yang dipaparkan, oleh Suryosubroto (2010: 170) supaya
Baedhowi (2010) menyatakan bahwa teori tujuan pendidikan karakter tercapai tugas
Gerston yang mensyaratkan adanya 4 guru tidak hanya mengajar tapi juga harus

108
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

melibatkan diri dalam masalah strategi pencapaian kompetensi siswa


manajemen. dengan pendekatan metode dan teknik
Sekarang ini pendidikan karakter pembelajaran (Zubaedi, 2011: 185).
memang menjadi isu utama dunia Selanjutnya Zubaedi menyatakan salah
pendidikan, untuk memperbaiki mutu satu cara yang relevan diterapkan adalah
pendidikan di Indonesia, maka pemerintah pengintegrasikan karakter ke setiap mata
melalui Dirjen Pendidikan Islam pelajaran yang tertera dalam kurikulum
Kementerian Agama, dan Kementerian sekolah. Perangkat pembalajaran berbasis
Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan pendidikan karakter tersusun 3 (tiga)
Pengembangan Pusat Kurikulum sudah tahapan pembelajaran yang saling
mencanangkan penerapan pendidikan mempengaruhi satu sama lainnya yaitu
karakter untuk semua tingkat dari SD perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
hingga Perguruan Tinggi. Kementerian (Sahlan, 2012: 43).
Agama (2010: 54) menegaskan bahwa Kementerian Agama (2011: 40)
dimanapun di dunia ini pendidikan menegaskan bahwa pembelajaran
karakter selalu merupakan sebuah usaha pendidikan karakter akan terasa
untuk mempersiapkan generasi muda bagi mempunyai makna jika materi
kehidupan. pelajarannya relevan dengan
Begitu juga Kementerian Pendidikan kehidupannya. Sehingga semangat belajar
Nasional, (2010: 3) juga menegaskan akan tumbuh dengan sendirinya saat siswa
bahwa pendidikan karakter memiliki merasa ada benang merah antara pelajaran
peran penting dan sentral dalam yang diterima dengan persoalan hidupnya.
pengembangan potensi manusia, termasuk Kemudian, siswa perlu dibimbing untuk
potensi mental oleh karena itu pendidikan menemukan hubungan antara pengetahuan
karakter diharapkan terjadi transformasi yang telah diperoleh dengan ketrampilan
yang dapat menumbuh kembangkan emosional dalam memecahkan
karakter positif, serta mengubah watak permasalahan agar pengetahuan tersebut
dari yang tidak baik menjadi baik. Ki tidak hanya diingat dan berhenti di
Hajar Dewantara (2010: 4) dengan tegas memorinya tapi benar-benar dipahami dan
menyatakan bahwa ―pendidikan karakter bisa diterapkan dalam keseharian siswa.
merupakan daya upaya untuk memajukan Jadi keberhasilan pendidikan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan karakter tersebut sangat tergantung pada
batin, karakter), pikiran‖. Jadi dapat upaya manusia dalam mengarahkannya,
disimpulkan bahwa pendidikan karakter baik melalui pendidikan maupun
merupakan wahana utama penciptaan lingkungan yang kondusif
menumbuhkembangkan karakter yang yang diciptakan oleh guru dan orang
baik. tuanya. Hal inilah yang memberikan
Sementara itu model pembelajaran harapan akan perlunya pendidikan
pendidikan karakter yang tergambar dari karakter untuk memberikan pengaruh
awal sampai akhir yang disajikan secara positif bagi perkembangan karakter anak.
khas oleh guru di kelas yang terdapat

109
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

Untuk mencapai keberhasilan diperlukan menurut (Yusuf Muhammad


pendidikan karakter yang diharapkan Al Hasan, 2010: 52) contoh sederhana
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, antara lain berupa disiplin waktu, siswa
dibutuhkan metode yang tepat agar harus mematuhi waktu yang tepat untuk
pencapaiannya semakin terarah dan berangkat dan pulang sekolah, belajar,
efektif, maka tidak hanya meningkatkan menunaikan sholat jama’ah dan kegiatan
aspek kognitif semata, akan tetapi harus rutin lainya.
seluruh dimensi; spiritual, emosi sosial, Dalam menanamkan kedisiplinan
kreativitas, dan motorik juga harus pada siswa, guru sebagai pendidik harus
dikembangkan secara terfokus dan bertanggungjawab untuk mengarahkan
terstruktur. apa yang baik, menjadi tauladan, sabar
Dalam implementasi jenis dan penuh pengertian. Guru harus mampu
pendidikan karakter yang dipilih tentu menumbuhkan dalam peserta didik,
akan dapat berbeda antara satu sekolah terutama disiplin diri. Seperti yang
yang satu dengan sekolah yang lain. Hal diungkapkan E.Mulyasa (2006: 109)
itu tergantung pada kepentingan, kondisi mengenai pentingnya kedisiplinan maka,
satuan pendidikan masing-masing. Di guru harus mampu melakukan hal-hal
antara berbagai nilai yang dikembangkan, sebagai berikut: (1) membantu
dalam pelaksanaannya dapat dimulai dari mengembangkan pola perilaku dalam
nilai yang esensial, sederhana, dan mudah dirinya, (2) membantu peserta didik
dilaksanakan sesuai dengan kondisi meningkatkan standar perilakunya, (3)
masing-masing sekolah, terutama di MAN menggunakan pelaksanaan aturan sekolah
1 Kota Semarang menerapkan karakter sebagai alat untuk menegakkan disiplin.
kejujuran dan kedisiplinan. Sedangkan Ahmad Rohani (2010: 134)
Jika anak mampu berdisiplin diri menjelaskan dengan disiplin, anak didik
maka secara maknai ia memiliki bersedia untuk tunduk dan mengikuti
kemampuan untuk mengantisipasi, peraturan tertentu dan menjahui larangan
mengakomodasi, dan mewarnai arus tertentu
globalisasi dan bukan hanyut dan larut Berdasarkan paparan di atas, maka
dalam arus global diungkapkan oleh (Moh dapat disimpulkan bahwa peraturan
Shochib, 2000: 17). Demikianlah berfungsi sebagai pedoman perilaku,
seharusnya bagi proses pendidikan hukuman sebagai akibat dari pelanggaran
melalui disiplin, bahwa setiap siswa didik peraturan, penghargaan berfungsi sebagai
harus dikenalkan dengan tata tertib, penguatan positif untuk berperilaku baik
diusahakan untuk memahami dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
manfaat/kegunaannya, dilaksanakan serta konsisten dalam mentaati peraturan
dengan tanpa paksaan, termasuk juga dan cara yang digunakan untuk
usaha melakukan pengawasan terhadap mengajarkan peraturan dan diwujudkan
pelaksanaannya, diperbaiki jika dengan memiliki komitmen dalam
dilanggar/tidak dipatuhi termasuk juga melaksanakan peraturan.
diberikan sanksi atau hukuman jika

110
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

Sedangkan tujuan kejujuran menurut karenanya keaktifan siswa merupakan hal


Barmawie Umary (2011: 2) adalah supaya yang penting.
dapat terbiasa atau melakukan yang baik,
indah, mulia, terpuji, serta menghindari METODE
yang buruk, jelek, hina dan tercela maka, Metode pendekatan dalam penelitian
hubungan kita dengan Allah SWT dan ini adalah metode kualitatif. Penelitian
dengan sesama makhluk selalu terpelihara kualitatif pada hakekatnya adalah
dengan baik dan harmonis. Selanjutnya mengamati orang dalam lingkungan
Barmawie Umary merumuskan, hidupnya, berinteraksi dengan mereka,
bahwasanya apa yang disebut dengan berusaha memahami bahasa dan tafsiran
jujur adalah sebuah sikap yang selalu mereka tentang dunia sekitarnya yang
berupaya menyesuaikan atau mencocokan dijelaskan oleh Nasution (2008: 5). Dalam
antara informasi dengan fenomena. Moh. penelitian ini menggunakan pendekatan
Athiyah (2011: 104) menjelaskan tujuan kualitatif naturalistik tentang bagaimana
dari pendidikan moral adalah membentuk implementasi pendidikan karakter di
orang-orang yang bermoral baik, keras MAN 1 Kota Semarang. Metode
kemauan, sopan dalam bicara dan penelitian naturalistik artinya suatu
perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan metode yang ditujukan untuk
perangai, bersifat bijaksana, sempurna, mengungkapkan suatu realitas
sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. sebagaimana apa adanya dalam konteks
Untuk siswa sendiri kejujuran dapat kehidupan sosial. Diharapkan dengan
dilihat dari tingkah laku dan kebiasaan di metode ini akan ditemukan makna-makna
lingkungan sekolah sehari-hari selama yang tersembunyi dibalik obyek ataupun
proses belajar mengajar berlangsung, subyeknya yang akan diteliti apa adanya,
apakah siswa benar-benar jujur telah tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga
mengerti dan memahami materi yang kondisi keadaan sesungguhnya (Sugiyono,
diajarkan atau tidak pernyataan dari 2010: 2).
(Muhaimin, 2011: 164). Tingkat Penelitian kualitatif sebagai prosedur
pemahaman siswa saat proses mengajar penelitian menghasilkan data deskriptif
berkaitan juga dengan tingkat kejujuran yang berupa kata-kata tertulis atau lesan
para siswa saat ujian berlangsung. dari orang–orang dan perilaku yang dapat
Kejujuran dapat ditanamkan sebagai diamati. Data kualitatif yang didapatkan
prinsip sekolah dan siswa juga dilibatkan tidak hanya dipaparkan tapi juga dianalisis
untuk ikut menghargai prinsip ini, seperti berdasarkan apa yag diperoleh di lapangan
membuat papan pengumuman yang oleh karena itu penelitian ini merupakan
menyatakan kebanggaan terhadap penelitian deskritip kualitatif.
kejujuran juga dapat dilakukan dengan Data tersebut berasal dari
melibatkan siswa. Bagaimanapun juga wawancara, catatan lapangan, foto,
sekolah bukan sekedar tempat guru videotapae, dokumen pribadi, catatan atau
mengajar melainkan tempat siswa belajar memo, dan dokumen resmi lainnya.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan

111
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

sebanyak mungkin data tentang aturan dokumentasi. Data dikumpulkan


yang digunakan MAN 1 Kota Semarang, berdasarkan observasi situasi yang wajar
pelaksanaan atau penerapan tata tertib sebagaimana adanya, tanpa
siswa yang diwujudkan dalam perilaku mempengaruhi subjek yang diteliti.
siswa, dan hal-hal yang terkait dengan Adapun data yang dikumpulkan adalah
pendidikan kedisiplinan dan kejujuran. berhubungan dengan fokus penelitian
Peneliti akan menganalisis dan menelaah yaitu Implementasi Pendidikan Karakter
setiap bagian satu demi satu dengan kata (Kedisiplinan dan Kejujuran) Pada Siswa
tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana MAN 1 Kota Semarang.
terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan Adapun jenis data yang
oleh peneliti dipergunakan adalah data primer yaitu
Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh secara langsung dari
instrumennya adalah orang atau human lapangan melalui pengamatan,
instrumen yaitu peneliti sendiri. wawancara, dicatat atau direkam, data
Pengambilan sampel sumber data Sekunder yaitu data yang dapat
dilakukan secara purposive dan snowbaal, mendukung data primer, diperoleh dari
teknik pengumpulan data dengan hasil-hasil penelitian terdahulu, peraturan-
trianggulasi. peraturan, buku-buku, literatur, dokumen-
Oleh karena peneliti adalah dokumen, majalah, koran dan lain-lain
instrumen kunci, maka data-data yang yang berkaitan dengan permasalahan.
dikumpulkan membutuhkan analisis Metode atau teknis analisis yang
lapangan sekaligus untuk mempermudah digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam penyiapan laporan hasil penelitian. teknik analisis taksonomis (taxonomy
Sebagai instrumen kunci penelitian, analysis), yaitu bentuk analisis yang lebih
peneliti harus mampu menyesuaikan diri rinci dan mendalam dalam membahas
dengan situasi dan kondisi di lapangan. suatu tema atau pokok permasalahan.
Hubungan baik antara peneliti dengan Pada analisis ini, fokus penelitian maupun
subyek penelitian (baik sebelum, ketika pembahasan kendati dikerahkan pada
dan sesudah) sesungguhnya memiliki bidang atau aspek tertentu, namun
kebermaknaan untuk keberhasilan dalam mendiskripsikan fenomena yang menjadi
proses pengumpulan data. Hubungan baik tema sentral dari permasalahan diungkap
dalam hal ini, akan dapat menjamin dan lebih rinci. Dengan demikian bidang yang
menumbuhkan kepercayaan dan saling ditonjolkan perlu dilacak secara lebih
pengertian. Dengan tingkat kepercayaan mendalam dan terinci struktur internalnya
yang tinggi, maka akan dapat membantu penjelasan dari (Faisal, 2009: 90).
bagi kelancaran proses penelitian, Data yang dipastikan telah
sehingga data yang diinginkan akan dapat terkumpul melalui observasi, wawancara
diperoleh dengan mudah dan lengkap mendalam dan analisis dokumen
Dalam penelitian ini, peneliti mengenai Implementasi Pendidikan
mengumpulkan data lengsung dengan Karakter di MAN 1 Kota Semarang baik
mengadakan observasi, wawancara, dan kemampuan sumber daya manusia dalam

112
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

pemahaman pendidikan karakter, manusia, ada tidaknya pembagian tugas


organisasi dan dukungan sarana prasarana, masing-masing personil, bagaimana
maka akan dapat diketahui bagaimana sosialisasi tentang implementasi
Implementasi Kebijakan bidang pendidikan karakter.
Pendidikan dilakukan, kemudian diolah Sumber daya manusia memegang
dan dianalisis secara kualitatif naturalistik peranan penting dalam implementasi
artinya suatu metode yang ditujukan untuk sebuah kebijakan, dalam hal ini
mengungkapkan suatu realitas implementasi pendidikan karakter. Sesuai
sebagaimana apa adanya dalam konteks dengan Undang-undang nomor 14 Tahun
kehidupan sosial. Hasil observasi, 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal
wawancara, dan analisis dokumen 9 menyebutkan bahwa kualifikasi
kemudian diolah berdasarkan interpretasi akademik seorang guru adalah sarjana
pemikiran informasi atau subyek untuk atau diploma empat. Jika dilihat dari
melengkapi analisis tersebut. dokumentasi maka guru MAN 1 Kota
Dalam penelitian kualitatif, kegiatan Semarang sudah memenuhi kualifikasi
pemeriksaan dan pengecekan terhadap akademik. Kualifikasi akademik berkaitan
keabsahan data adalah tradisi yang sangat erat dengan kompetensi guru, utamanya
penting. Dari data-data penelitian baik kompetensi professional yang sesuai
dalam bentuk observasi maupun dengan Undang-undang tersebut di atas.
wawancara dengan informan, di Jika kualifikasi akademiknya rendah maka
sinergikan dengan dokumen-dokumen kompetensi profesionalnya juga rendah,
pendukung dengan tetap dan akan menjadi penghambat dalam
mempertimbangkan aspek kepercayaan, implementasi sebuah kebijakan yang
keteralihan, kebergantungan dan berkaitan dengan pendidikan karakter.
kepastian. Menurut Moleong (2007: 324) Untuk menjawab tantangan di atas,
menjelaskan bahwa untuk menetapkan berdasarkan dokumen dari Kemenag hal
keabsahan data diperlukan teknik yang perlu dilaksanakan di madrasah
pemeriksaan yang didasarkan atas adalah peningkatan sumber daya
sejumlah kriteria tertentu. Ada 4 (empat) ketenagaan, pengelolaan pendidikan
kriteria yang digunakan, yaitu derajat terencana, terprogram dan
kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, kesinambungan. Oleh karena itu
dan kepastian. peningkatan sumber daya manusia
mendapat prioritas utama antara lain
HASIL PENELITIAN DAN melalui: (a) peningkatan jenjang
PEMBAHASAN pendidikan formal melalui program
Kemampuan sumber daya manusia beasiswa S1, S2, dan S3, (b) mengirim
dalam pemahaman Pendidikan Karakter tenaga guru dan pegawai untuk mengikuti
(Kedisiplinan dan Kejujuran) Pada Siswa pendidikan dan pelatihan yang
MAN 1 Kota Semarang dalam penelitian diselenggarakan Depag atau Depdiknas,
ini dilihat dari aspek bagaimana (c) mengirim tenaga guru untuk mengikuti
kualifikasi pendidikan sumber daya

113
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

penataran, seminar dan loka karya ilmiah bahwa dalam mengimplementasikan telah
tingkat regional maupun nasional. ada organisasi yang melaksanakannya.
Berdasarkan temuan-temuan Organisasi mempermudah agar tidak
tersebut maka dari sisi kemampuan terjadi kesimpangsiuran kegiatan yang
sumber daya manusia dalam pemahaman berkaitan dengan pendidikan baik dalam
pendidikan karakter MAN 1 Kota bentuk arahan maupun waktu pelaksanaan
Semarang dapat disimpulkan sudah baik kerja. Dalam organisasi formal
di karenakan: (a) Sosialisasi tentang memperlihatkan unsur-unsur administrasi
pembagian tugas sudah dilakukan secara yaitu kedudukan, struktur dalam
intensif untuk semua personil, (b) organisasi sebagai suatu rangkaian
Pembagian tugas (jobs distribution) dan hubungan antara satu orang dengan orang
prosedur mutu sudah dilaksanakan secara lain dalam suatu organisasi.
baik. Jika hal itu tidak hanya dipandang Berdasarkan studi dokumentasi
sebagai dokumen saja dan sudah tersebut dapat disimpulkan bahwa
diimplementasikan maka kebijakan implementasi pendidikan karakter di
pendidikan yang diambil sudah berhasil. MAN 1 Kota Semarang dalam organisasi
Menurut teori bahwa latar belakang sudah baik. Selain telah tersusun dokumen
pendidikan dan pekerjaan yang tidak yang lengkap, dokumen tersebut juga
seimbang mengakibatkan adanya telah diberikan kepada semua guru dan
imbalance structure dalam proses interaksi karyawan agar mengetahui pedoman
antar-aktor dalam implementasi kebijakan dalam menjalankan tugas sesuai dengan
pendidikan. Akibatnya, keputusan yang pembagian tugas masing-masing.
diambil dalam penentuan maupun dalam Temuan struktur organisasi peniliti
implementasi kebijakan cenderung kurang akan menggabungkan fenomena fakta
berkualitas, dan yang paling dirugikan yang ditemukan baik di MAN 1 Kota
adalah siswa sebagai pengguna kebijakan Semarang berdasarkan hasil dari beberapa
di bidang pendidikan. data dapat di simpulkan bahwa struktur
Selanjutnya dijelaskan bahwa organisasi dalam bentuk display di MAN
pemahaman yang jelas terhadap tugas 1 Kota Semarang dipasang di ruang
yang diberikan sehingga kebijakan publik kepala madrasah, ruang guru dan ruang
dapat dilaksanakan sesuai dengan tata usaha dalam bentuk huruf yang bisa
instruksi atau ketentuan pembuat dipahami dan besar.
kebijakan Organisasi MAN 1 Kota Semarang
Berdasarkan dokumentasi ditemukan sudah cukup baik strukturnya sama seperti
beberapa temuan bahwa dalam sekolah pada biasanya pembagian tugas
mengimplementasikan pendidikan ((job descriptionnya) tidak ada bedanya
karakter telah mempunyai struktur baik dari Kemenag dan Kemendiknas.
organisasi pelaksana serta tim audit Menurut teori organisasi sebagai support
internal yang secara resmi telah sytem seharusnya dapat memberikan
mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari fasilitas terhadap berjalannya
kepala madrasah. Hal ini menunjukkan implementasi kebijakan terutama dalam

114
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

pelaksanaan pelayanan pendidikan kepada Temuan renstra peneliti akan


siswa. menggabungkan fenomena fakta yang
Di dalam pelaksanaan manajemen ditemukan di MAN 1 Kota Semarang
dimulai dari perencanaan terlebih dahulu berdasarkan hasil dari beberapa data dapat
yang berfungsi untuk mengatur semua disimpulkan bahwa visi, misi dan tujuan
komponen dalam sebuah sistem dalam bentuk display di MAN 1 Kota
manajemen pendidikan. Dengan adanya Semarang tidak hafal dan belum dipahami
pengaturan semua komponen pendidikan secara komprehensif karena hanya
maka tujuan pendidikan dapat tercapai dipasang di ruang kepala madrasah dan
efektif dan efisien. kurang disosialisasikan, selain ditaruh di
Dalam rangka mewujudkan cita-cita ruang kepala madrasah juga bentuk dispay
tesebut di atas perlu disusun Renstra yang tidak terlalu besar dan maknanya sulit
hendak dicapai dalam program tahunan dipahami sehingga tidak menarik untuk
dan dalam kurun waktu lima tahun ke dibaca, namun sudah ada unsur
depan yang akan menjadi acuan bagi pendidikan karakter tentang disiplin dan
pihak-pihak terkait dalam pengembangan kejujuran.
madrasah. Di dalam renstra terdapat Hasil penelitian di MAN 1 Kota
beberapa komponen-komponen yang akan Semarang tentang kegiatan
dibahas, komponen renstra tersebut ekstrakurikuler selanjutnya. Diketahui
meliputi visi, misi, dan tujuan yang bahwa MAN 1 Kota Semarang sudah
digunakan berkaitan dengan menjalankan ekstrakurikuler yang
penyelenggaraan di madrasah memiliki muatan karakter antara lain
Dari hasil temuan diketahui bahwa Pramuka, PMR dan Paskibra. Ditinjau
MAN 1 Kota Semarang telah memiliki dari hasil prestasinya baik tingkat kota,
visi, misi yang tercantum di dokumen propinsi maupun tingkat nasional, MAN 1
renstra setelah dilakukan penelusuran visi, Kota Semarang memiliki prestasi yang
misi tersebut tidak dipahami oleh warga baik.
madrasah dikarenakan visi, misi hanya Berbagai sarana prasarana untuk
terpasang di ruang kepala madrasah, mengembangkan nilai-nilai pendidikan
sedangkan ruang guru dan kelas tidak karakter di madrasah. Sesuai dalam
terdapat display visi, misi. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 211
Dari hasil analisis data nampak Tahun 2011 tentang Pedoman
bahwa MAN 1 Kota Semarang telah Pengembangan Standar Nasional
memilki visi yang sesuai dengan standar Pendidikan. MAN 1 Kota Semarang
nasional pada Peraturan Menteri terkait sarana prasarana diketahui bahwa
Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun penerapan pendidikan karakter sarana
2003 dan sesuai dengan pendapat teori prasarana MAN 1 Kota Semarang sudah
Hidayat dan Machali (2010: 170). Visi dijalankan sesuai dengan perencanaan dari
MAN 1 Kota Semarang sudah memiliki pengelola madrasah. Namun masih
unsur pendidikan karakter. ditemukan beberapa kendala antara lain
banjir dan kebersihan.

115
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

Data dokumentasi menunjukkan mulai diadopsi berbagai madrasah dan


bahwa MAN 1 Kota Semarang telah instansi di tanah air. Salah satunya adalah
memfasilitasi sarana terkait dengan nilai warsis yang ada di MAN 1 Kota
kebersihan misalnya alat-alat kebersihan Semarang. Harapannya adalah dapat
di depan kelas seperti tempat sampah, rak mendorong siswa untuk berperilaku jujur,
sepatu, dan kran air. Berdasarkan sehingga akan mempengaruhi perilaku
wawancara yang mendalam dengan waka lainnya untuk berperan lebih baik.
kesiswaan terungkap bahwa kebijakan Kegiatan tersebut didukung oleh
madrasah untuk mendukung keberhasilan Kanwil Depag Prop Jateng setelah MAN 1
implementasi nilai kebersihan dilakukan Kota Semarang mengikuti wohshop
melalui penghargaan dan pemberdayaan interpainer yang dihadiri oleh Kejaksaan
serta menyediakan peralatan kebersihan Tinggi Jawa Tengah dan kepala Madrasah
seperti tempat sampah dan rak sepatu. Aliyah se Jawa Tengah. Tempat temuan
Dalam penerapan nilai kebersihan tersebut untuk memfasilitasi guru maupun
berdasarkan dokumentasi setiap hari peserta didik yang menemukan barang
Jum’at semua warga madrasah hilang. Kotak saran yang telah disediakan
mengadakan kegiatan kebersihan, juga mengimplementasikan sifat jujur bagi
sehingga penghijauan di halaman siswa. Berdasarkan observasi lebih jauh
madrasah tetap terjaga. Siswa diberi tugas ditemukan madrasah memfasilitasi kotak
secara terjadwal untuk membersihkan saran dan tempat barang temuan hilang
kamar mandi dan tempat sampah untuk mengimplementasikan sifat jujur
dipisahkan antara organik dan nonorganik bagi siswa.
Dalam penerapan nilai kedisiplinan
berdasarkan data dokumentasi MAN 1 KESIMPULAN DAN SARAN
Kota Semarang memfasilitasi lapangan Berdasarkan temuan penelitian
untuk upacara bendera dan tempat parkir tentang Implementasi Pendidikan
bagi guru dan siswa. Tempat parkir sangat Karakter di MAN 1 Kota Semarang, maka
luas, sehingga antara tempat parkir guru dapat disimpulkan bahwa implementasi
dan siswa terpisah yaitu bagi guru di pendidikan karakter (Kedisiplinan dan
depan sedangkan bagi siswa di belakang. Kejujuran) di MAN 1 Kota Semarang
Dalam menerapkani nilai kejujuran telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-
berdasarkan dokumentasi di MAN 1 Kota prinsip implementasi yaitu terdapat tujuan
Semarang telah memfasilitasi sarana yang jelas untuk dicapai (fungsi sasaran)
berupa tempat penemua barang yang adalah sebagai berikut kemampuan
hilang, kotak saran, dan Warsis. sumber daya manusia dalam pemahaman
Berdasarkan data dokumentasi di Pendidikan Karakter di MAN 1 Kota
lapangan pengembangan warsis di MAN 1 Semarang sudah mendukung pelaksanaan
Kota Semarang adalah bentuk terobosan KBM mengintegrasikan pendidikan
kegiatan pendidikan karakter dan sifat karakter, tetapi sebagian guru dalam
jujur bagi generasi muda khususnya siswa. pelaksanaan KBM belum sesuai dengan
Konsep warsis sistem self service sudah juklak yang ada di RPP terkait pendidikan

116
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

karakter. Organisasi Pendidikan Karakter DAFTAR PUSTAKA


di MAN 1 Kota Semarang telah Athiyah Moh , 2011 ― Dasar-dasar Pokok
dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku Pendidikan Islam ― Jakarta : Bulan
di buku panduan madrasah, sarana dan Bintang, 1984. (hlm 104).
prasarana MAN 1 Kota Semarang sudah Baedhowi, 2009, Kebijakan Otonomi
tersedia dan mencukupi kebutuhan Daerah Bidang Pendidikan.
walaupun masih diperlukan perbaikan dan Semarang: Pelita Insani. 2009 (24,
peningkatan sarana penunjang 26).
implementasi pendidikan karakter. Dunn, 2006 ―Analisis Kebijakan Publik‖,
Pendidikan. karakter melalui pelaksanaan Yogyakarta: Harindita, 2003,
pembelajaran di MAN 1 Kota Semarang (hlm 58).
sudah terlaksana dengan adanya tata tertib E Mulyasa, 2006 ― Kurikulum Berbasis
madrasah yang dipatuhi seluruh warga Kompetensi (konsep, karakteristik
madrasah, pelaksanaan pendidikan dan Implementasi ) ‖ Bandung :
karakter melalui kegiatan ekstrakulikuler, Remaja Rosdakarya, 2006. (hlm
ko-kulikuler dan tata tertib sudah 109).
dilaksanakan dengan adanya kegitaan Kementerian Agama Republik Indonesia
ekstrakuikuler yang memiliki karakter Tahun 2010 ― Wawasan
seperti PMR, Pramuka, dan Paskibra. Pendidikan Karakter dalam Islam―
Berdasarkan temuan penelitian di Jakarta: Tim Direktorat
lapangan maka peneliti mengajukan saran- Pendididan Madrasah. (hlm 54).
saran: implementasi pendidikan karakter Keputusan Manteri Agama Republik
(kedisiplinan dan kejujuran) pada siswa Indonesia Nomor 2011 tahun 2011
MAN 1 Kota Semarang sebaiknya tentang ―Pedoman Pengembangan
disesuaikan dengan konteks kehidupan Standar Nasional Pendidikan
sekarang yang mengikuti perkembangan Agama Islam pada Sekolah‖.
ilmu dan teknologi namun tetap 2012. ( hlm 40).
dijalankan sesuai aturan Al Quran dan As- Kusuma Doni, 2007 ―Pendidikan karakter
Sunnah. implementasi pendidikan karakter : Strategi mendidik anak di zaman
sebaiknya tidak hanya ditujukan kepada global‖ PT Gramedia Widiasarana
siswa, namun juga didukung oleh teladan Indonsia, Grasindo, 2007 (hlm
dari pendidik (guru), karyawan, dan 134-212).
kepala madrasah sebagai pimpinan Masnur Muslich, 2011 ― Pendidikan
madrasah sehingga dapat menghilangkan karakter: Menjawab tantangan
anggapan peraturan madrasah hanya krisis multidimensional ―: Bumi
berlaku bagi siswa, sedangkan guru, Aksara, 2011. ( hlm 81).
karyawan, dan kepala madrasah dapat Moleong, Lexy, 2007, ― Metode
bertindak melanggar peraturan atau tata Penelitian Kualitatif ‖ Cet 20
tertib madrasah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2002. (hlm 98, 128, 164, 216,
324).

117
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017

Muhaimin, 2011 ― Upaya mengefektifkan Jogyakarta: PT Rineka Cipta. (hlm


Pendidikan Islam di Sekolah ― 42-170).
Bandung: Remaja Rosdakarya, Umary Barmawie, 2011 ― Materi Aklak ―
2001. (hlm 164). Solo: CV Ramadhani, 199. (hlm
Rohani Ahmad, 2010 ― Pengelolaan 2).
Pengajaran ― Jakarta: Rineka Undang-undang Republik Indonesia No.
Cipta, 2004. (hlm 134). 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Sahlan Asmaun dan Prastyo Teguh, 2012 Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
― Desain Pembelajaran Berbasis dan penjelasnya, Yogyakarta,
Pendidikan Karakter ―. Jogyakarta: Media Wacana Press, 2003.
Penerbit Ar-Ruzz Media. (hlm 43). Winarmo Budi, 2006 ―Teori
Shochib Moh , 2000 ― Pola asuh Orangtua Kebijaksanaan Publik‖,
dalam membantu anak Yogyakarta: Pusat Antar
mengembangkan disiplin diri ― Universitas, Studi Sosial, UGM
Jakarta: Menara Mas Offset, 2000. Yogyakarta, 1989, (hlm 3).
(hlm 17) . Yusuf Muhammad Al Hasan, 2010 ―
Sugiyono, 2010 ― Memahami Penelitian Pendidikan anak dalam Islam‖
Kualitatif ― Bandung: Penerbit Jakarta: darul Haq, 2004. (hlm 52).
CV.Alfabeta, 2007. (hlm 62). Zubaedi, 2011 ―Desain Pendidikan
Suryosubroto.20 10, ― Manajemen Karakter― Jakarta: Kencana
Pendidikan di Sekolah ―. Prenada Media Group ( hlm 15,
162, 185, 191, 263).

118

Anda mungkin juga menyukai