Anda di halaman 1dari 9

JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)

Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)

Analisis Manajemen Produksi Tahu dalam


Mempertahankan Loyalitas Pelanggan pada Pabrik
Tahu Pak Maksum di Kabupaten Blitar
Istiqomah Dwi Pilianti1, Nurul Fitri Ismayanti2
1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Indonesia
E-mail: istiqomahdwi77@gmail.com, nurulv3i2s@gmail.com

Article Info Abstract


Article History An entrepreneur needs to increase efficiency and effectiveness to achieve the greatest
Received: 2022-05-15 possible goals.The vital aspect in achieving goals in a business is in the management of
Revised: 2022-06-22
Published: 2022-07-02 its production.A business will develop well if it has the right management and is
managed professionally so that the goals are achieved as desired.This research will
examine the application of tofu production management in maintaining customer
Keywords: loyalty at the Pak Maksum Tofu Factory.This research is of a descriptive type with a
Production Management; qualitative approach that uses the collection of observational data, interviews,
Customer Loyalty;
documentation, and sources that support this research.The results of the study
Factory Tofu.
explained that the management function of the tofu factory mr. Maksum was done
quite well.In addition, good relations between owners and employees and employees
with customers are able to become a strategy to attract customers.The conclusion of
this study explains that the development of Pak Maksum's tofu factory needs to be
reviewed in the aspects of capital, processing innovation, and distribution that does
not reach consumers.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Seorang pengusaha perlu meningkatkan efisiensi dan efektifitas untuk mencapai
Diterima: 2022-05-15 tujuan yang sebesar-besarnya. Aspek vital dalam mencapai tujuan pada suatu usaha
Direvisi: 2022-06-22
Dipublikasi: 2022-07-02 ada pada pengelolaan produksinya. Suatu usaha akan berkembang dengan baik jika
memiliki manajemen yang tepat dan dikelola profesional agar tujuan tercapai sesuai
dengan keinginan. Penelitian ini akan meneliti tentang penerapan manajemen
Kata kunci: produksi tahu dalam mempertahankan loyalitas pelanggan pada Pabrik Tahu Pak
Manajemen Produksi; Maksum. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
Loyalitas Pelanggan;
menggunakan pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan sumber
Pabrik Tahu.
yang mendukung penelitian ini. Hasil dari penelitian memaparkan fungsi manajemen
pada pabrik tahu Pak Maksum dilakukan dengan cukup baik. Selain itu hubungan baik
antara pemilik dengan karyawan dan karyawan dengan pelanggan mampu menjadi
strategi menarik pelanggan. Kesimpulan penelitian ini memaparkan pengembangan
pabrik tahu Pak Maksum perlu ditinjau ulang dalam aspek modal, inovasi pengolahan,
dan pendistribusian yang kurang menjangkau konsumen.
I. PENDAHULUAN pada bidang produksinya. Manajemen merupa-
Perkembangan ilmu pengetahuan dan kan pengambilan keputusan dengan merencana-
teknologi yang semakin canggih memicu adanya kan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan
perkembangan pada bidang usaha. Perkem- mengendalikan suatu kegiatan untuk mencapai
bangan tersebut setiap harinya semakin pesat tujuan dan sasaran organisasi. Selanjutnya,
dan mendorong timbulnya persaingan yang produksi merupakan proses menghasilkan
semakin tajam. Adanya persaingan usaha yang sesuatu berbentuk barang maupun jasa dalam
semakin tajam, membuat usaha yang tidak suatu periode waktu dan memiliki nilai tambah
mampu bersaing akan jatuh dan tidak dapat bagi perusahaaan. Selain itu, produksi merupa-
berkembang, oleh karena itu untuk mencapai kan proses penciptaan barang dan jasa (Wijaya
tujuan yang sebesar-besarnya para pengusaha dkk, 2020). Produksi merupakan proses
perlu meningkatkan efisiensi dan efektifitas mengubah bahan baku, bahan pembantu, tenaga
usahanya. Pada usaha di bidang manufaktur hal kerja menjadi sebuah barang jadi melalui proses
yang paling vital untuk mencapai tujuan terletak yang menggunakan mesin dan peralatan
pada pengelolaan produksinya. Pengelolaan produksi lainnya. Menurut Suyadi (Adyatami,
produksi untuk mencapai tujuan perusahaan 2020) manajemen produksi merupakan peren-
dibutuhkan perkembangan pengelolaan mana- canaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
jemen yang tepat dan dilakukan oleh profesional

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2163
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
pembuatana barang yang berasal dari bahan nya. Adanya kenaikan harga kedelai sebagai
baku dan bahan penolong lainnya. bahan baku utama membuat manajemen
Pada perusahaan manufaktur proses pro- produksi yang baik dan efektif dibutuhkan untuk
duksinya memberikan nilai tambah sehingga mempertahankan usaha tetap berjalan dan
bahan baku tersebut memiliki nilai lebih. Pada berkembang saat harga bahan baku tidak stabil.
perusahaan jasa proses produksi disebut dengan Manajemen produksi yang buruk ketika bahan
proses operasi sehingga manajemen produksi baku mengalami kenaikan harga akan membuat
disebut dengan manajemen operasi (Wahjono, pengrajin tahu mengeluh dan menutup pabrik-
2010). Menurut Poerwodarminto (dalam Rifa’i, nya karena kerugian yang terjadi tidak dapat
2019) loyal merupakan kepatuhan yang memiliki tertutupi oleh pengusaha. Berdasarkan pe-
makna penurut, setia, tetap, atau teguh hati, maparan tersebut, adanya kenaikan harga bahan
loyalitas pelanggan memiliki arti kebiasaan baku kedelai berpengaruh kepada perekonomian
seseorang membeli suatu produk yang masyarakat Indonesia yang salah satunya dialami
ditawarkan pada periode tertentu dan kesetiaan- oleh pengrajin tahu. Situasi dan kondisi seperti
nya mengikuti semua penawaran perusahaan. ini mengharuskan para pengrajin tahu untuk
Salah satu usaha yang ada di Indonesia adalah dapat mengelola kegiatan produksi dengan baik
usaha yang menghasilkan produk tahu. Tahu agar usaha tetap beroperasi. Salah satu pabrik
dibuat dengan bahan baku utama kedelai yang tahu yang berada di Dusun Prambutan, Desa
menjadi sumber utama protein nabati. Rahadian Kawedusan Kecamatan Ponggok Kabupaten
Rundjan mengatakan bahwa tahu merupakan Blitar adalah Pabrik Tahu Pak Maksum. Pabrik
kuliner yang dibawa orang Tionghoa ke tahu telah berdiri sejak tahun 2013. Pemilik
Nusantara dan saat ini menjadi kuliner tertua di pabrik tahu tersebut, sebelumnya telah bekerja
Indonesia, Onghokham seorang ahli sejarah sama dengan Pak Yon membuat parik tahi di
mengatakan bahwa tahu dan tempe merupakan sekitar Candi Mleri, Desa Bagelenan Kecamatan
kuliner bersejarah yang mampu menyelamatkan Srengat. Namun, banyuaknya limbah yang
penduduk Jawa dari krisis asupan gizi. Tahu dihasilkan dan banyaknya masyarakat yang
dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang merasa terganggu mengakibatkan pabrik tahu
mengalami koagulasi dan mengandung banyak tersebut tutp. Setelah pabrik tahu pak Maksum
gizi protein, selanjutnya pemberian nama “Tahu” dan pak Yono tutup, Pak Maksum mendapatkan
berasal dari kata serapan bahasa Hokkian yang saran untuk mendirikan pabrik tahu di Desa
memiliki arti “kedelai terfementasi”. Selain itu, di Kawedusan. Oleh karena itu, pada tahun 2013
Indonesia tahu telah menjadi salah satu bahan Pak Maksum membuat pabrik sendiri dengan
kuliner tradisional Indonesia. Tekstur yang modal asal dari putranya yang bernama Pak
lembut, pengolahan yang mudah, dan dapat Pendi, berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti
dikonsumsi oleh semua usia membuat tahu tertarik untuk melakukan penelitian pada usaha
sering ditemui pada berbagai kuliner masyarakat Pabrik Tahu Pak Maksum untuk mengetahui
Indonesia (Aladin dkk, 2020). Banyaknya faktor penerapan manajemen produksi tahu dalam
tersebut membuat tahu mudah diterima oleh mempertahankan loyalitas pelanggan pada
masyarakat Indonesia, hal ini terbukti dengan Pabrik Tahu Pak Maksum. Penjelasan fungsi
data tabel rata-rata konsumsi tahu di Indonesia pokok manajemen dijelaskan Rohmat Taufiq
sebagai berikut ini. (2013) sebagai berikut:
Tabel 1. Rata-Rata Konsumsi Tahu
Perencanaan
Rata-Rata Konsumsi Tahu Per Kapita
Seminggu Tahun 2017-2021 di Indonesia
Pengorgan
Satuan 2017 2018 2019 2020 2021 Manajemen
Produksi Loyalit
Kg 0,157 0,158 0,152 0,153 0,158 Pergeraka as
Sumber: Badan Pusat Statistik

Berdasarkan data di atas, konsumsi tahu pada Pengendal


tahun 2021 memiliki rata-rata per kapita sebesar
0,158 kg setiap minggunya. Jumlah tersebut Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
meningkat 3,27% dibandingkan dengan tahun
1. Perencanaan (planning) merupakan penentu
sebelumnya sebanyak 0,153 kg setiap minggu-
segala hal sebelum terlaksananya kegiatan.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2164
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
Fungsi perencanaan meliputi pemilihan Blitar. Pengumpulan data dengan wawancara
ragam alternatif tujuan, strategi, kebijak- dilakukan kepada enam informan, yakni Bapak
sanaan, dan taktik yang akan dijalankan. Maksum selaku pemilik Pabrik Tahu Pak
2. Pengorganisasian (organizing) merupakan Maksum, Ibu Narsih selaku istri pemilik se-
menciptakan hubungan antara fungsi-fungsi, kalihus pengelola keuangan Pabrik Tahu Pak
personalia, dan faktor fisik agar kegiatan yang Maksum, dua karyawan dan dua pelanggan
harus dilaksanakan dapat disatukan dan Pabrik Tahu Pak Maksum.
diarahkan untuk mencapai tujuan bersama.
3. Pergerakan (actuating) merupakan bagian III. HASIL DAN PEMBAHASAN
penting dari proses organisasi. Pergerakan 1. Manajemen produksi tahu pada Pabrik
merupakan tindakan pengupayaan kesediaan Tahu Pak Maksum di Kabupaten Blitar
bekerja sama secara ikhlas untuk menggapai Data yang diperoleh dari hasil wawancara
tujuan sesuai dengan perencanaan dan bersama pemilik, yakni Bapak Maksum akan
pengorganisasian pada setiap anggota dianalisis berdasarkan manajemen produksi
kelompok (Sadikin dkk, 2020). sebagi berikut:
4. Pengendalian (controlling) merupakan a) Perencanaan (Planning)
petunjuk pengawasan kepada para pelaksana Perencanaan pada Pabrik Tahu Pak
agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan Maksum diperlukan beberapa pertimbang-
rencana. Pada tahap ini pelaksana membatasi an sebagai berikut:
tindakan agar tidak terjadi penyimpangan. 1) Man (Tenaga Kerja)
Kerangka konsep di atas telah memaparkan
adanya efektivitas manajemen produksi yang
baik melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian) akan menghasilkan loyalitas
pelanggan terhadap Pabrik Tahu Pak Maksum.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan pendekatan Gambar 2. Dokumentasi bersama
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bapak Maksum selaku pemilik
Punaji Setyosari mengatakan penelitian Pabrik Tahu Pak
deskriptif merupakan penelitian yang memiliki
tujuan menjelaskan suatu keadaan, peristiwa, Tenaga kerja yang dimiliki Pabrik
objek, atau hal yang berkaitan dengan variabel- Tahu Pak Maksum untuk memproduksi
variabel dan mampu dijelaskan menggunakan tahu sebanyak 9 karyawan, berdasar-
angka atau kata-kata (Samsu, 2017), penelitian kan jumlah kuantitas tenaga kerja yang
ini menggunakan teknik pengumpulan data dimiliki Pabrik Tahu Pak Maksum masih
primer dan pengumpulan data sekunder, teknik tergolong usaha kecil, menurut BPS
pengumpulan data primer diperoleh melalui perusahaan industri pengolahan terbagi
observasi, wawancara dan dokumentasi. menjadi empat golongan salah satunya
Sedangkan, sumber data sekunder didapatkan industri kecil dengan tenaga kerja
melalui sumber yang secara tidak langsung sebanyak 5-19 karyawan. Sementara
memberikan data kepada peneliti, seperti itu, kloper atau pelanggan yang menjual-
dokumen, analisis data pada penelitian ini kan tahu Bapak Maksum berjumlah 20
dilakukan dengan mencari dan menyusun secara orang. Manusia merupakan terpenting
sistematis data hasil wawancara, catatan dan tidak tergantikan dengan lainnya,
lapangan dan dokumentasi, selanjutnya data hal ini disebabkan manusia memiliki
dipilah sesuai dengan kategori yang ada pikiran, harapan, dan gagasan yang
kemudian melakukan sintesa, dan memilah dapat menentukan keberdayaan unsur
derajat keburuhan suatu data serta terakhir lainnya untuk mencapai tujuan, sesuai
membuat simpulan untuk mudah dipahami dengan pendapat George R. Terry yang
(Hardani dkk, 2020), penelitian ini dilaksanakan menjelaskan bahwa manajemen me-
pada bulan Mei sampai Juni di Pabrik Tahu Pak rupakan pencapaian tujuan yang telah
Maksum yang berada pada Dusun Prambutan, ditetapkan berdasarkan hasil pemikiran
Desa Kawedusan Kecamatan Ponggok Kabupaten seorang manusia (Sadikin dkk, 2020).

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2165
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
4) Machine (peralatan)
2) Money (modal)
Modal awal yang digunakan Pabrik
Tahu Pak Maksum berasal dari putra
yang bernama Bapak Pendi, namun
keseluruhan Pabrik Tahu Pak Maksum
dipegang oleh Bapak Maksum dan
pengelolaan keuangan dilaukan oleh Ibu
Narsih, selaku istri Bapak Maksum,
penjelasan tersebut menjelaskan bahwa
modal, catatan keuangan, dan segala
aspek lainnya dikelola langsung oleh
pemilik Pabrik Tahu Pak Maksum. Hal Gambar 3. Alat Diesel
ini mengambarkan bahwa keterlaksana-
an biaya terlaksana dengan baik. Sesuai Pengadaan alat di Pabrik Tahu Pak
dengan penelitian Nila Rosita Dwiyanti Maksum telah disediakan oleh pemilik
dan Niken Puradiani (2019) tentang usaha, peralatan yang digunakan Pabrik
keterlaksanaan biaya pada Usaha Kecil Tahu Pak Maksum pada proses
Menengah NR telah terlaksana dengan produksi masih sederhana, pada proses
baik sesuai barapan pemilik UKM penghancuran kedelai telah mengguna-
tersebut. Modal merupakan salah satu kan diesel. Selain itu, alat yang
penentu keberhasilan pelaksanaan dipersiapkan seperti kain, gayung, batu,
kegiatan dalam mencapai tujuan, dan kayu sebagai bahan bakar untuk
dengan demikian unsur modal mem- membuat uap juga telah ada.
butuhkan proses manajemen yang baik 5) Facilities (fasilitas)
yang berdampak pada efisiensi Pabrik Tahu Pak Maksum memiliki
(Rohman, 2017). fasilitas, seperti toilet, tempat sholat,
3) Material (bahan) dan ketersediaan makanan di pabrik,
Setiap produksi tahu pada Pabrik fasilitas yang diberikan oleh Bapak
Tahu Pak Maksum bahan baku kedelai Maksum tersebut telah lengkap pada
dan air sebagai bahan utama telah usaha golongan usaha kecil, penyediaan
disediakan oleh kloper. Kloper me- fasilitas tersebut dilakukan Bapak
rupakan sebutan untuk pelanggan Maksum dengan tujuan membuat para
Pabrik Tahu Pak Maksum yang karyawan termotivasi dan nyaman saat
menjualkan hasil produksi tahu Pabrik bekerja. Meningkatkan etos kerja
Tahu Pak Maksum, pada satu periode karyawan juga diperlukan peran
produksi, Pabrik Tahu Pak Maksum perusahaan dalam pemberian motivasi
mampu memasak bisa 15-18,5 Kg untuk meningkatkan prestasi kerjan
kedelai. Hal ini juga bergantung pada para karyawan, pemberian motivasi
bahan baku yang dibawa oleh kloper. diharapkan mampu membuat karyawan
Pada manajemen material (bahan- bekerja dengan lebih efisien dan efektif.
bahan) menjadi undur penting pada Tindakan memotivasi juga ditentukan
proses pelaksanaan manajemen untuk oleh kebutuhan setiap orang. Salah satu
mencapai tujuan yang telah di- hirarki kebutuhan menurut A.H.
rencanakan (Rohman, 2017). Pada Maslow, Hasibuan adalah physiological
pabrik tahu pak maksum bahan yang needs (kebutuhan fisik dan biologis)
dikelola telah sesuai dengan harapan merupakan kebutuhan pokok manusia
pemilik usaha. Hal tersebut hampir seperti makan, minum, berpakaian,
sama dengan penelitian yang dilakukan bertempat tinggal, dan kebutuhan fisik
oleh Nila Rosita Dwiyanti dan Niken lainnya (Nugraha & Lestari, 2003).
Puradiani (2019) bahwa keterlaksanaan
bahan sudah sesuai dengan pemilik
UKM NR.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2166
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
b) Pengorganisasian (Organizing) 2) Money (uang)
1) Man (tenaga kerja) Pabrik Tahu Pak Maksum memiliki
catatan keuangan yang dikelola oleh
pemilik usaha, sehingga modal telah
terlaksana dengan baik, pembagian
uang dilakukan berdasarkan dengan
hasil kerja para karyawan, sehingga
perolehan upah antar karyawan
berbeda sesuai denga hasil yang telah
dihasilkannya, hal ini sama dengan
penelitian Efia Animatus Sholikhah dan
Luthfiyah Nurlaela (2013) yang me-
Gambar 4. Proses penghancuran nunjukkan bahwa pabrik Loe Lan Ing
kedelai melakukan pengorganisasian uang
dikelola langsung oleh pemiliknya.
Pengorganisasian produksi tahu
pada Pabrik Tahu Pak Maksum belum Tabel 2. Data Omzet Minimal Pendapatan
terstruktur dengan baik karena seluruh Kotor Pabrik Tahu Pak Maksum Perbulan
karyawan diharapkan mampu ber- Tahun 2019-2021
tanggung jawab dengan menyesuaikan Data Omzet Minimal Pendapatan Kotor Pabrik
bagian pekerjaan yang kosong, apabila Tahun 2019 2020 2021
karyawan yang tidak masuk, maka Pendapatan Rp. Rp. Rp.
Kotor 42.000.000 36.000.000 36.000.000
karyawan lain harus mampu meng-
gantikan posisinya, hal tersebut terjadi Data di atas diperoleh dari jumlah
disebabkan Pabrik Tahu Pak Maksum pendapatan hasil produksi yang dipatok
memakai sistem kerja borongan, dengan produksi minimal pertahun.
meskipun begitu para karyawan telah Pada tahun 2019 produksi dilakukan
mengetahui tanggung jawab dan aturan sebanyak 35 kali dan tahun 2020-2021
pelaksanaan yang harus dilakukan. produksi dilakukan sebanyak 30 kali.
Tidak adanya susunan organisasi secara Selanjutnya, hasil pendapatan limbah
tertulis membuat para karyawan meng- tahu yang dipatok dengan nilai tengah
ikuti arahan langsung dari pemilik dari harga terendah dengan harga
Pabrik Tahu Pak Maksum. Tidak adanya tertinggi pada Pabrik Tahu Pak Maksum
susunan organisasi juga memungkinkan diperoleh sebanyak Rp. 30.000. Pada
kesalahan karyawan yang disebabkan tahun 2022 bahan baku kedelai meng-
kecerobohan yang berdampak pada alami kenaikan dan hasil produksinya
hasil produksi tahu tidak berhasil dan diperkirakan hanya sebanyak 25 kali
harus dijadikan sebagai pakan ternak. tiap hari. Dengan demikian jumlah
Kesalahan tersebut mengakibatkan pendapatan perbulan saat harga bahan
keharusan penggantian bahan baku dan baku kedelai naik mencapai Rp.
melakukan proses produksi ulang 30.000.000.
sebagai bentuk tanggung jawab pabrik
3) Material (bahan)
kepada pelanggannya (kloper). Tidak
adanya susunan organisasi secara
tertulis sama halnya dengan penelitian
yang dilakukan oleh Efia Animatus
Sholikhah dan Luthfiyah Nurlaela
(2013) penelitian tersebut memberikan
informasi bahwa tidak ada susunan
organisasi secara tertulis sehingga
perintah langsung berasal dari pemilik
usaha yang dititipkan kepada salah satu
karyawan lama Pabrik Wingko Babat
Loe Lan Ing.
Gambar 5. Kedelai yang sudah
dibersihkan dan direndam

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2167
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
Pengadaan bahan baku pada Pabrik c) Pergerakan (actuating)
Tahu Pak Maksum tidak disediakan 1) Man (pemilik dan tenaga kerja)
langsung pemilik usaha, hal tersebut Ketika bahan baku telah dikirimkan
dilakukan untuk menghindari para tetapi tenaga kera masih kurang kar-
kloper yang tidak bertanggung jawab. yawan Bapak Maksum selaku pemilik
Dengan demikian, bahan baku Pabrik Tahu Pak Maksum harus
didaptkan dati kloper yang dibawa bergerak cepat memanggil dan me-
masing-masing. Namun, bahan baku air nanyakan karyawan yang mampu
telah disediakan pemilik Pabrik Tahu masuk kerja. Keputusan tersebut
Pak Maksum. Pada proses pembuatan membuat Pabrik Tahu Pak Maksum
tahu, air dibutuhkan sejak proses dapat beroperasi dengan baik.
penggilingan hingga menjadi tahu.
2) Material (bahan)
Produksi tahu pada Pabrik Tahu Pak
Maksum disesuaikan dengan bahan
baku yang dibawa para kloper. Hal ini
hampir sama dengan penelitian Efia
Animatus Sholikhah dan Luthfiyah
Nurlaela (2013) pengorganisasian
bahan produksi berdasarkan kebutuhan
setiap harinya dan kebutuhan bahan
pada proses produksi tergantung
peritah pemilik wingko Loe Lan Ing.
Gambar 7. kedelai sudah tersedia
sebelum proses produksi dilakukan
4) Machine (alat)
Pada Pabrik Tahu Pak Maksum
bahan baku harus tersedia sebelum
proses produksi. Hal tersebut membuat
para kloper harus mengirimkan kedelai
ke Pabrik Tahu Pak Maksum lebih awal
sebelum proses proses produksi
dimulai. Setelah bahan baku dikirimkan,
kloper dapat menunggu atau me-
Gambar 6. Peralatan produksi tahu
ninggalkannya hingga proses produksi
Kesiapan alat yang digunakan pada selesai.
proses produksi harus disiapkan se-
3) Method (cara pembuatan)
belum proses produksi dimulai. Alat
yang disiapkan seperti kain untuk
menyaring kedelai yang telah hancur
dan batu yang digunakan untuk
memadatkan endapan tahu. Persiapan
tersebut dilakukan untuk memudahkan
proses produksi berjalan baik dan
lancar, alat lainnya seperti wadah untuk Gambar 8. Proses produksi tahu
perebusan, pengendapan dan pen-
cetakan digunakan wadah yang terbuat Pabrik Tahu Pak Maksum melaukakn
dari semen yang dibentuk permanen proses pembuatan tahu dimulai dari
serta telah tertata dengan baik. Pada perendaman kedelai kurang lebih 3 jam
pengorganisasian terkadang alat belum yang kemudian dilanjutkan dengan
tertata dengan rapi sesuai dengan yang kedelai digiling menggunakan mesin
dipaparkan pada penelitian Efia diesel, selanjutnya kedelai yang sudah
Animatus Sholikhah dan Luthfiyah hancur direbus menggunakan uap
Nurlaela (2013). Penelitian tersebuut pembakaran kayu bakar, kemudian
menunjukkan bahwa peralatan pro- kedelai disaring menggunakan kain dan
duksi tidak terdata tertulis tetapi hasil saringan diendapkan dan dicetak
dilaksanakan sesuai kebutuhan. di dalam kain yang tepinya diberi kayu

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2168
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
berbentuk kotak, hasil saringan tersebut Pabrik Tahu Pak Maksum melakukan
yang menjadi tahu dan limbah pe- pengawasan secara langsung oleh
nyaringan dijual untuk pakan ternak. pemilik usaha, pengawasan dilakukan
sejak karyaan dan kloper yang meingkat
untuk meggunakan jasa produksi tahu
hingga proses produksi berlangsung.
Apabila tenaga kerja yang datang
kurang atau belum memenuhi posisi
yang dibutuhkan maka Bapak Maksum
akan mencari dan mengumpulkan
Gambar 9. Proses pembuatan tahu
karyawannya tersebut. Sementara itu,
Langkah selanjutnya, kain ditutup kloper diawasi agar dapat mnegtahui
dan di atasnya diberi batu, hal ini omset pemasukan perharinya. Selain
dilakukan untuk menghasilkan tahu itu, Bapak Maksum juga mengawasi
yang padat dengan tekstur yang lembut, selama proses produksi berlangsung
kemudian tahu dipotong sesuai dengan untuk dapat memperbaiki kesalahan-
ukuran yang telah ditetapkan Pabrik kesalahan atau hal-hal yang belum
Tahu Pak Maksum, langkah terakhir terlaksana dengan baik.
memasukkan tahu ke dalam wadah
2) Method (motode)
yang telah dibawa oleh para kloper,
perolehan tahu setelah dipotong
tergantung pada banyaknya kedelai
yang dimasak, dalam satu cetakan bisa
menghasilkan 108 atau120 potong
sehingga pada satu kali proses prodyksi
dapat menghasilkan kurang lebih 200
tahu.
4) Market (pasar)
Produksi tahu di Pabrik Tahu Pak Gambar 11. Sebelum dan sesudah tahu
Maksum dilakukan setiap hari kecuali dipotong
hari Jum’at, namun pada saat per-
mintaan produksi tahu meningkat maka Pabrik Tahu Pak Maksum ukuran
limbah tahu juga melimpah, hal tersebut tahu diukur menggunakan penggaris
daat menganggu sekitar sehingga yang sudah disesuaikan, jika bahan
pemilik usaha akan menawarkan limbah baku mengalami kenaikan harga, maka
tahunya kepada masyarakat yang kuantitas tahu (ukuran) diubah tanpa
memiliki hewan ternak. Pada kegiatan mengurangi kualitas tahu, selain itu
distribusi pemilik Pabrik Tahu Pak tampilan kepadatan dan tekstur tahu
Maksum bekerja sama dengan para juga diutamakan dalam produksi tahu di
kloper dalam memasarkannya. Pabrik Tahu Pak Maksum, dalam satu
kali produksi tahu biaya yang harus
d) Pengendalian (Controlling)
dikeluarkan oleh kloper kepada Pabrik
1) Man (orang yang mengawasi)
Tahu Pak Maksum adalah Rp. 20.000.
3) Market (pasar)
Pabrik Tahu Pak Maksum meng-
hasilkan limbah memproduksi tahu
yang dapat dijual untuk pakan ternak.
Penjualan limbah hasil produksi tahu
pada satu kali masak memiliki harga
jual senilai Rp. 25.000 hingga Rp 35.000,
harga tersebut juga akan disesuaikan
Gambar 10. Pemilik Pabrik Tahu Pak dengan pembeli. Jika limbah dibeli
Maksum mengawasi dan tampak kloper sendiri maka dijual seharga Rp.
melakukan perbaikan dalam 25.000 rupiah tetapi jika dibneli oleh
membuat uap orang lain dijual seharga Rp 35.000.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2169
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
Namun, apabila persediaan limbah tahu produksi tahu pada Pabrik Tahu Pak
banyak maka dibutuhkan kerja sama Maksum sudah sesuai dengan proses
untuk memasarkan limbah tahu kepada manajemen produksi.
konsumen yang lain, pabrik Tahu Pak 2. Fungsi pengorganisasian (organizing),
Maksum tidak berani pemasaran dapat dilihat bahwa pengorganisasian
melalui media online karena persediaan manajemen produksi tahu pada Pabrik
limbah tahu yang terbatas. Hal ini Tahu Pak Maksum sudah sesuai namun
disebabkan Pabrik Tahu Pak Maksum perlu diperbaiki lagi dalam peng-
tidak ingin mengambil resiko selalu organisasian karyawan agar lebih
menyediakan persediaan limbah tahu terstruktur.
setiap waktu. Sementara itu, ke- 3. Fungsi pergerakan (actuating), dapat
untungan Pabrik Tahu Pak Maksum dilihat bahwa pelaksanaan manajemen
didapatkan dari hasil penjualan limbah produksi tahu pada Pabrik Tahu Pak
tahu. Oleh karena itu, jumlah produksi Maksum cukup baik. Dalam hal ini ada
tahu memengaruhi kelangsungan yang harus diperbaiki pada bahan-bahan
kegiatan industri Pabrik Tahu Pak yang seharusnya dijadwalkan agar waktu
Maksum. produksi bisa dilakukan sesuai jadwal dan
terstruktur. Sehingga, karyawan yang
2. Efektifitas manajemen produksi tahu pada datang bisa tepat waktu.
Pabrik Tahu Pak Maksum di Kabupaten 4. Fungsi pengendalian (Controlling), dapat
Blitar dalam mempertahankan loyalitas dilihat bahwa pengawasan atau pengen-
pelanggan dalian manajemen produksi tahu pada
Suatu usaha yang telah didirikan tentu Pabrik Tahu Pak Maksum sudah terlaksana
memiliki tujuan yang harus dicapai, menurut dengan baik, segala usaha pasti memiliki
Rohman (2017)tujuan yang telah ditetapkan resiko tersendiri saat menjalankan
dapat dicapai perusahaan apabila meng- usahanya, sehingga dalam tahap ini perlu
gunakan manajemen (pengelolaan) sumber diubah pemikiran takut dan khawatir
daya yang baik. Kriteria Manajemen yang baik menjadi berani mengambil resiko agar
untuk pencapaian tujuan dapat dilihat dari tujuan bisa dicapai dengan baik dan lancar,
fungsi-fungsi yang ada berjalan dengan baik. sehingga dalam melakukan pemasaran
Namun, apabila fungsi-fungsi yang ada tidak boleh melalui media online, namun pada
dijalankan dengan baik, maka manajemen deskripsi bisa dijelaskan bahwa stok setiap
pada suatu perusahaan juga tidak berjalan harinya tidak menentu dan memberikan
dengan baik. Berdasarkan pemaparan yang informasi bahwa stok terbatas di setiap
telah dipaparkan, Pabrik Tahu Pak Maksum memasarkan limbah tahu melalui media
telah melakukan fungsi-fungsi manajemen online atau bisa juga mencantumkan
dengan baik. Selain itu, penerapan manajemen nomor telepon agar konsumen bisa dengan
produksi yang dilakukan Pabrik Tahu Pak mudah menanyakan persediaan limbah
Maksum telah dilakukan dengan baik dan tahu di Pabrik Tahu Pak Maksum, selain
berdampak positif untuk mempertahankan adanya strategi dalam menarik pelanggan,
loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, dapat tentu dengan adanya hubungan yang baik
disimpulkan bahwa penerapan fungsi-fungsi antara pemilik dengan karyawan,
manajemen produksi pada Pabrik Tahu Pak karyawan dengan pelanggan dan pemilik
Maksum telah dijalankan dengan cukup efektif dengan pelanggan menjadikan pelanggan
dan efisien. yang loyal terhadap Pabrik Tahu Pak
Maksum. Sehingga, manajemen produksi
IV. SIMPULAN DAN SARAN tahu pada Pabrik Tahu Pak Maksum secara
A. Simpulan keseluruhan bisa dikatakan efektif untuk
Berdasarkan hasil dari pemaparan fungsi dijalankan.
manajemen yang telah dijelaskan, manajemen
B. Saran
produksi telah dilaksanakan dengan cukup
Saran ini ditujukan kepada pemilik pabrik
baik, hal tersebut dapat dilihat dari penerapan
tahu Pak Maksum untuk dipertimbangkan
fungsi-fungsi manajemen, sebagai berikut:
agar pabrik tahu bisa berkembang lebih besar,
1. Fungsi perencanaan (planning), dapat
manajemennya harus diperbaiki lebih baik
dilihat bahwa perencanaan manajemen
lagi. Selain itu, modal juga penting dalam

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2170
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 7, Juli 2022 (2163-2171)
mengembangkan usaha, sehingga,mengem- Rifa’i, K. (2019). Membangun Loyalitas
bangkan produk juga diperlukan agar Pelanggan. yogyakarta: Pustaka Ilmu.
keuntungan yang didapatkan tidak hanya dari
satu produk saja. Karena pada dasarnya tahu Rohman, A. (2017). Dasar Dasar Manejemen.
bisa diolah menjadi kuliner yang bervariasi Malang: Inteligensia Media.
seperti tahu takwa, tahu goreng, dan yang
Rosita Dwiyanti, N., & Puradiani, N. (2019).
lainnya, kemudian untuk pemasarannya bisa
Manajemen Produksi Kripik Usus Dan Kripik
ditawarkan langsung kepada rumah makan
Ceker Ayam Pada Usaha Kecil Menengah
yang mengolah tahu ataupun usaha-usaha
“NR” Di Desa Sidowungu Kecamatan
kuliner lain yang menggunakan tahu sebagai
Menganti Kabupaten Gresik. Jurnal Tata
bahan-bahan dalam kuliner tersebut.
Boga, 8(1), 154–164.
DAFTAR RUJUKAN Sadikin, A., Misra, I., & Hudin, M. S. (2020).
Adyatami, F. I. (2020). Studi Manajemen Produksi Pengantar Manajemen dan Bisnis.
Batik Tanah Liek Citra di Kabupaten Yogyakarta: Penerbit K-Media.
Dharmasraya. Jurnal Tata Kelola Seni, 6(2),
77–85. Samsu. (2017). Metode penelitian: teori dan
aplikasi penelitian kualitatif, kuantitatif,
Aladin, A., Modding, B., Syarief, T., & Wiyani, L. mixed methods, serta research &
(2020). Manajemen Produksi Dan development. Pusat Studi Agama dan
Pemasaran Produk Tahu Kuring Pada Home Kemasyarakatan (PUSAKA).
Industry Tahu Kuring Makassar. Jurnal
Dinamika Pengabdian (JDP), 6(1), 141– Sholikhah, E. A., & Nurlaela, L. (2013).
149. Manajemen Produksi Usaha Wingko Khas
Kota Babat di Kecamatan Babat Kabupaten
Aspita, Y., Adriani, & Nelmira, W. (2020). Lamongan (Studi di Pabrik Wingko Loe Lan
Manajemen Produksi Usaha Bordir Ing Babat). E-journal Boga, 2(3), 86–94.
Komputer Di Nagari Ampang Gadang
Kecamatan Iv Angkek Kabupaten Agam Taufiq, R. (2013). Sistem Informasi Manajemen:
Sumatera Barat. Jurnal Pendidikan, Busana, Konsep Dasar, Analisis, dan Metode
Seni, dan Teknologi, 03(02), 61–68. Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Candra Wijaya, D., & Rifa’i, M. (2016). Dasar Trimono, S., Kirnadi, A. J., & Ifada, I. I. (2018).
Dasar Manajemen Mengoptimalkan Manajemen Produksi Perkebunana Kopi
Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Arabika (Coffee Arabica) Di Desa Kayuemas
Efesien. Perdana Publishing. Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo
Jawa Timur. Frontier Agriabisnis, 1(1), 1–7.
Hardani, H., Medica, P., Husada, F., Andriani, H.,
Sukmana, D. J., Mada, U. G., & Fardani, R. Wahjono, S. I. (2010). Bisnis Modern. Graha Ilmu.
(2020). Metode Penelitian Kualitatif &
Kuantitatif. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu. Wijaya, A., Sisca, Silitoongan, H. P., Candra, V., &
Butarbutar, M. (2020). Manajemen
Nugraha, V., & Lestari, S. (2003). Pentingnya Operasional Produksi. Medan: Yayasan Kita
Motivasi Dalam Upaya Meningkatkan Menunlis.
Produktivitas Karyawan. Journal Majalah
Ilmu Ekonomi & Bisnis, 3(2), 36–51.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 2171

Anda mungkin juga menyukai