Etnografi Tren Virtual Bahasa Sosial Pada TikTok - Ratu Putri Intan Shafira - 211230106 (UAS SMT 1)
Etnografi Tren Virtual Bahasa Sosial Pada TikTok - Ratu Putri Intan Shafira - 211230106 (UAS SMT 1)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek sosio-linguistik yang terdapat pada
platform sosial bernama TikTok melalui pendekatan deskriptif analisis dengan metode
etnografi tren virtual. Ada dua tipe pengguna TikTok, yakni penonton pasif dan kreator
konten. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa TikTok memiliki pengguna dengan sudut
pandang yang beragam dari latar belakang sosial dan komunitas yang berbeda-beda pula.
Hal itu terlihat pada ciri khas masing-masing pengguna baik dalam kreasi konten maupun
dari cara mereka menggunakan aplikasi, seperti dalam berkomentar, menyukai, dan
membagikan konten. TikTok juga mempunyai algoritma yang iramanya tergantung
bagaimana sang pengguna berperilaku di aplikasi, sama halnya seperti Google. Selain
memiliki aspek negatif, TikTok juga memiliki aspek positif yang dapat dimaknai secara luas
dan bebas menurut kreatifitas. Dari hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa TikTok
merupakan aplikasi yang algoritmanya tergantung terhadap aktivitas penggunanya.
Keuntungan fungsionalitas aplikasi ini haruslah diarahkan kepada kreasi-kreasi positif
terlepas daripada negatifnya, sehingga menimbulkan umpan balik yang positif dan juga
menguntungkan karena konten-konten positif disambut lebih baik di platform sosial
manapun.
Kata kunci: Etnografi tren virtual, TikTok, konten, kreatif, keuntungan, algoritma.
ABSTRACT
This study aims to determine the socio-linguistic aspects of a social platform called TikTok
through a descriptive analysis approach using the virtual trend ethnographic method. There
are two types of TikTok users, namely passive viewers and content creators. In this study, it
was found that TikTok has users with diverse perspectives from different social and
community backgrounds. This can be seen in the characteristics of each user, both in content
creation and in the way they use the application, such as in commenting, liking, and sharing
content. TikTok also has an algorithm whose rhythm depends on how the user behaves in
the app, just like Google does. Besides having negative aspects, TikTok also has positive
aspects that can be interpreted broadly and freely according to creativity. From the results of
this analysis, it can be concluded that TikTok is an application whose algorithm depends on
the activities of its users. The functionality advantage of this application should be directed
towards positive creations regardless of the negatives, thereby generating positive feedback
and also benefiting as positive contents is welcomed more on any social platform.
Jenis video cerita berpesan moral juga (@dinda_ibrahiim), dan masih banyak
tidak kalah populer. Contohnya lagi.
adalah video yang diposting di akun
pengguna Cheryl Antoinette Banyak pun beredar kutipan-kutipan
(@cheryantoinette) tentang astronot Islami yang lalu banyak diposting
yang pamer kepada penduduk bumi ulang baik oleh pengguna TikTok
tentang hal-hal yang bisa ia lakukan di maupun aplikasi lain seperti
luar angkasa. Ia pun meminum air Instagram. Contohnya ialah potongan
dari sebuah gelas yang melayang. firman Allah dalam Ali Imron ayat 185
Ternyata air tersebut adalah air tentang kematian:
kencing temannya di luar angkasa.
Dari cerita ini dapat disimpulkan ُك ُّل َنْفٍس َذ اِئَقُة اْلَم ْو ِت
bahwa kita tidak boleh menjadi orang
yang tukang pamer. Cara Cheryl Artinya: “Setiap yang bernyawa pasti
menyuguhkan video ini sungguh akan merasakan mati”
cerdik, ia menyelipkan promosi diri
Kutipan tersebut digunakan berulang-
sebelum akhirnya Cheryl menyatakan
ulang oleh banyak pengguna TikTok,
bahwa air yang diminum tersebut
dipelopori oleh para pendakwah
adalah air kencing. Teknik ini disebut
muda TikTok yang disebutkan di atas.
plot twist yang membuat
Kutipan tersebut dibuat ulang
penontonnya terkejut karena sesuatu
menggunakan konsep kreasi konten
hal yang tidak terduga.
masing-masing namun masih tetap
Sekarang ini, tidak hanya konten mengandung intisari yang sama dari
hiburan yang dianggap tidak jelas saja pesannya. Peniruan ini tidaklah
yang muncul di TikTok. Banyak juga dilakukan melainkan diridhai oleh
bermunculan konten-konten Islami para pendakwah yang awal mulanya
yang menyejukkan dan menyentuh membuat berbagai konten semacam
hati para penontonnya, umumnya demikian, karena hal tersebut
isinya mengajak para muslim untuk merupakan pahala jariyah bagi sang
berhijrah dan kembali kepada jalan pendakwah konten. Menonton konten
Allah. Hal ini memberikan dampak semacam inipun dapat menjadi pahala
yang sangat positif baik bagi penonton yang melihatnya apabila hatinya
reguler TikTok ataupun perusahaan menjadi tersadar dan segera
TikTok Indonesia sendiri, karena melakukan amal-amal baik dan
sudah memberikan TikTok wajah bertaubat dari dosa-dosa. Lebih-lebih
yang baik. lagi orang-orang shaleh yang
menyebarluaskan pesan-pesan
Kreator konten Islam TikTok yang tersebut akan mendapatkan pahala
Basyaiban (@basyasman00), Raihan yang sama besar dengan pahala yang
Habib (@raihan.habib), A Z Z A M diperoleh orang-orang yang tersadar
(@sanjuyoksa), Adzando (@zando), untuk melakukan kebaikan karena
Umar Kilwo (@umar.kilwo), pesan-pesan kebaikan yang orang-
hiyung_agam (@heyouw0), Ramaindh orang shaleh itu sampaikan kepada
(@indahrama_), Dinda Ibrahim mereka.
Etnografi Tren Virtual Bahasa Sosial pada TikTok | Ratu Putri Intan Shafira
Indonesia adalah musik DJ remix atau tajam dan kritis alias “pedas” juga
“jedag-jedug” yang asik didengar dan cerdas, ada juga yang agreeable dan
trending diantara kalangan muda. suportif, dan ada juga yang netral atau
Tidak hanya di Indonesia, musik- moderat.
musik dari Indonesia tidak jarang
menjadi populer di negara lain seperti Di setiap vt yang fyp pasti sering
Filipina, Jepang, Thailand, hingga dijumpai beberapa istilah seperti
Amerika. Tak hanya musik jedag- “wkwk” atau “fyp”. Wkwk sendiri
jedug, tetapi music pop Indo seperti artinya ekspresi perasaan lucu atau
lagu “Bagaikan Langit – Potret” ingin tertawa. Ada juga istilah lain
sempat juga viral di negara lain. Ada yang sering muncul yaitu “nyimak”
juga penyanyi Indonesia yang yang merupakan reduksi dari kata
membuat viral sebuah lagu asing “menyimak”, “guys” merupakan
karena membawakan lagu tersebut bahasa Inggris artinya “teman-teman”,
seperti Rainych Ran “insecure” artinya tidak percaya diri,
(@rainych_official) yang menyanyikan “mentahan” artinya video orisinal,
lagu “Mayonaka no Door” sehingga BTS artinya “behind the scenes” dan
viral di TikTok. lain-lain. Beberapa ujaran berasal dari
vt yang sebelumnya atau sedang viral,
Secara deduktif, dapat kita lihat seperti “salam dari binjai”, atau
bahwa video dengan kekreatifitasan sebutan “sultan” yang berasal dari
tinggi dan spontanitas tinggi gaya hidup kreator konten TikTok
mendapatkan lebih banyak viewers yang menunjukkan kemewahan
daripada video mentah seperti video seperti seorang sultan di kerajaan
pemandangan jalanan atau suatu (contoh: Sisca Kohl).
lingkungan yang biasa-biasa saja,
apalagi yang tidak menggunakan Dari demografis pengguna TikTok,
sound effect, atau tidak mengandung terlihat bahwa bukan hanya anak-
suatu unsur yang kontroversial atau anak muda saja, namun banyak pula
menarik untuk dibahas. Video seperti orang-orang tua yang merambah ke
itu bisa saja fyp, namun dengan syarat sosial media ini, walaupun lebih
harus ada sudah diolah dengan editan banyak orang-tua yang menjadi
sedemikian rupa sehingga ada unsur penonton pasif daripada kreator
kekreatifitasan dan spontanitas di konten. Dalam hal ini, orang tua juga
dalamnya. mendapatkan keuntungan dengan
dapat memantau secara pasif aktifitas
LEVEL OBJEK buah hatinya di TikTok tanpa
sepengetahuannya.
Disini dapat kita temukan bahwa
sarana komunikasi yang paling utama Bukan hanya orangtua, anak muda
digunakan pengguna untuk pengguna TikTok yang aktif berkreasi
berinteraksi adalah kolom komentar. juga mendapatkan keuntungan
Pada kolom komentar, muncul banyak moneter. Views, likes, dan comment
sekali ragam gaya bahasa yang yang banyak, mendatangkan ‘cuan’ ke
digunakan warganet. Ada yang dompet-dompet selebritas TikTok.
penggunaan bahasanya cenderung Berekspresi sekaligus mendapatkan
Etnografi Tren Virtual Bahasa Sosial pada TikTok | Ratu Putri Intan Shafira
rezeki. Banyak jalur bagi uang untuk Instagram dan Whatsapp. Video-video
datang kepada kreator konten TikTok, teratas yang dibagikan adalah video
dari fitur monetisasi TikTok, endorse, dengan tema Islami dan menari.
hingga diundang ke acara TV. Cara Selain daripada itu filter-filter TikTok
yang menyenangkan untuk juga banyak diadopsi Instagram
mendapatkan keuntungan. seperti filter “jedag-jedug” yang
populer. Bahkan sekarang fitur video
Banyak berkeliaran sebutan-sebutan singkat diadopsi oleh YouTube dan
seperti “good-looking” atau “bad- Instagram menjadi shorts pada
looking”. Yang good-looking atau YouTube dan Reels pada Instagram.
cakep secara strata sosial memang
selalu ditempatkan lebih tinggi LEVEL PENGALAMAN
daripada yang bad-looking, ada
penelitian sosial yang mempelajari Menurut Hine (2015) apa yang
tentang hal itu, tetapi di TikTok, yang terjadi di internet sebenarnya tidak
bad-looking pun mendapatkan jauh berbeda dengan apa yang terjadi
popularitas yang menguntungkan, di dunia nyata kehidupan sehari-hari
walaupun terkadang videonya seperti penggambaran waktu, tempat
ditindas dengan hujatan. dan perilaku orang dengan
bertransformasi di internet.
Popularitas tentu adalah fenomena
yang didambakan banyak orang, Namun, pengalaman seseorang ketika
terkhusus pengguna TikTok, karena bertemu di dunia nyata ketimbang di
bisa mendatangkan pundi-pundi uang akun TikToknya bisa saja berbeda
kepada yang mengalami. Atau hanya apabila orang tersebut menggunakan
sekedar ingin disukai saja. Fenomena banyak sekali makeup pada videonya
ini menandakan aktualisasi diri plus ditambah dengan efek filter.
terutama kaum muda di masyarakat Seperti pada video-video makeup
yang ingin dikenal dan diakui. Tetapi, yang beredar di TikTok,
jangan sampai melakukan sesuatu membocorkan rahasia beberapa
yang kontroversial hanya untuk perempuan, bahkan sebenarnya, laki-
dikenal. Fenomena ini disebut dengan laki agar terlihat cantik menggunakan
“cari sensasi”. Fenomena ini memiliki makeup. Ada artis-artis TikTok yang
korelasi negatif dengan status sosial juga menipu penggemarnya dengan
yang dimiliki seseorang. Fenomena makeup dan filter. Ketika ditemui,
lain yang memiliki korelasi negatif wajahnya sangatlah tidak mirip
dengan status sosial seseorang adalah aslinya sehingga mengecewakan
“pansos” alias panjat sosial. Biasanya penggemarnya. Ini adalah efek negatif
terjadi kepada seleb terkenal yang dari penggunaan platform sosial
“numpang tenar” kepada seleb lain media virtual.
yang lebih terkenal atau lebih tinggi
status sosialnya. Namun terlepas daripada itu, platform
media sosial TikTok adalah sarana
Dari infografis konten-konten TikTok, mengekspresikan diri yang
banyak dari video-videonya tersebar menghibur dan mudah diakses. Tidak
di media sosial lain, utamanya hanya konten hiburan yang dianggap
Etnografi Tren Virtual Bahasa Sosial pada TikTok | Ratu Putri Intan Shafira