Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
2.1Pengertian anggaran kas
Anggaran Kas disebut juga dengan anggaran perusahaan kas dan ada juga yang
menyebut dengan anggaran sumber dan penggunaan kas, tetapi sebaliknya disebut anggaran
sumber dan belanja kas atau anggaran masuk dan keluar kas daripada anggaran sumber dan
penggunaan kas.
2.2Definisi anggaran kas
kas merupakan aset yang paling likuid, semakin besar kas yang dimiliki perusahaan
semakin tinggi likuiditasnya, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban
jangka pendek(utang lancar).
Kas adalah uang yang siap dan bebas digunakan. Kas meliputi uang kartal, uang giral,
dan simpanan giro di bank.
Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan
mengendalikan arus kas, memperkirakan keperluan kas, dan secara efektif menggunakan kas
yang berlebih (surplus) maupun kas yang kurang (defisit).
2.3 Tujuan penyusunan anggaran kas
Tujuan utama penyusunan anggaran kas adalah merencanakan posisi likuiditas sebagai
dasar untuk menentukan pinjaman di masa datang dan investasi yang akan dilakukan.
Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain untuk:
a. Menentukan saldo (posisi) kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi
yang dijalankan.
b. Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (defisit) kas pada waktunya.
c. Menyelaraskan kas dengan aset lancar, aset tak lancar, utang, modal,
pendapatan, dan beban.
d. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan
digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut, hal ini tampak pada arus kas keluar.
e. Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
f. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih
realisasi dengan anggaran, selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
g. Menunjukan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
2.4 Kegunaan anggaran kas
Anggaran kas berguna bagi manajemen sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai keperluan perusahaan untuk menggunakan
arus kas tersebut.
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, manajemen perlu melakukan evaluasi
terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kepastian memperolehnya, dan
Secara rinci kegunaan anggaran kas antara lain sebagai berikut:
a. Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas
secara terus-menerus.
b. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka
pendek atau pinjaman jangka panjang atau dengan tambahan modal sendiri untuk
menutupi defisit kas.
c. Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.
d. Menggunakannya dalam menentukan kemampuan perusahaan membayar
deviden kepada pemegang saham.
e. Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban
jangka pendek.
f. Menggunakannya dalam memperkuat posisi dalam penawaran.
2.5 Faktor yang mempengaruhi anggaran kas
Anggaran kas masuk dan anggaran kas keluar besar kecilnya dipengaruhi oleh faktor kegiatan
perusahaan, yaitu:
} Kegiatan Operasi
Kegiatan operasi adalah kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus-menerus. Kegiatan
operasi utama dari perusahaan adalah membeli dan menjual produk/ jasa.
} Kegiatan Investasi
Kegiatan investasi adalah kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aset tak lancar
yang digunakan perusahaan. Kegiatan incestasi seperti menjual dan membeli surat berharga
jangka panjang. Menjual dan membeli aset tetap (tanah, bangunan, kendaran dan lain-lain).
} Kegiatan Pendanaan
Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri.kegiatan
pendanaan seperti: menerima uang dalam bentuk utang yang berasal dari kreditor dan
membayar pokok utang kepada kreditor, menerima uang dari pemodal atas saham yang dijual
(setoran modal), dan membayar kepada pemodal atas saham bendahara yang dibeli (prive
untuk badan usaha yang bukan perseroan terbatas).
2.6 Pendekatan dalam penyusunan anggaran kas
Dalam menyusun anggaran kas ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:
1) Pendekatan Kas masuk dan kas keluar: Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun
kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari
anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan anggaran tambahan produk modal.
2) Pendekatan akunting keuangan: Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih dari
dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan
rekening bukan kas, seperti: beban/biaya terutang, beban/biaya bayar dimuka, depresiasi/
penyusutan/ penghapusan/amortisasi.
2.7 Penyusunan anggaran kas
Anggaran Kas dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu :
1) Bentuk tunggal: Anggaran kas bentuk tunggal disusun dengan cara mengelompokkan satu
kelompok kas masuk dan satu kelompok lagi kas masuk.
2) Bentuk campuran: Anggaran kas bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan kas
masuk dikurangkan dengan kas keluarnya sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau kas
keluar bersih dari masing-masing kegiatan perusahaan.
2.8 Contoh ilustrasi penyusunan anggaran kas
Sebagai contoh laba bersih dari dasar akrual diubah menjadi dasar kas
KETERANGAN DASAR AKRUAL DASAR KAS
jualan Rp. 1.100.000 -
Harga pokok produk terjual Rp. 600.000 -
Laba kotor Rp. 500.000 -
Beban usaha tidak termasuk Rp. 150.000
penyusutan
Laba usaha sebelum penyusutan Rp. 350.000

Penyusutan Rp. 100.000 -


laba sebelum pajak Rp. 250.000 -
Pajak 10% Rp. 25.000 -
Laba bersih Rp. 225.000 Rp. 225.000
penyusutan Rp. 100.000
Arus kas masuk bersih Rp. 325.000
atau
Laba usaha sebelum penyusutan Rp. 350.000 Rp. 350.000
penyusutan Rp. 100.000
laba sebelum pajak Rp. 250.000
Pajak 10% Rp. 25.000 Rp. 25.000
Laba bersih Rp. 225.000
Arus kas masuk bersih Rp. 325.000
Tampak arus kas masuk bersih dari kegiatan operasional adalah laba bersih Rp. 225.000
ditambah penyusutan Rp. 100.000, yaitu berjumlah Rp. 335.000, atau laba usaha sebelum
penyusutan Rp. 350.000 dikurang pajak Rp. 25.000, sehingga arus kas masuk bersih
berjumlah Rp. 325.000.
Sebagai ilustrasi dalam contoh penyusunan anggaran kas berikut ini disajikan ringkasan
transaksi dari PT.purnasari selama tahun 2017 yang dianggarkan.
Kegiatan operasi
1. Terima tagihan dari pelanggan Rp. 27.000
2. Terima dari bunga piutang Rp. 1.000
3. Terima dividen dari investasi saham Rp. 900
4. Bayar utang kepada pemasok Rp. 13.000
5. Bayar gaji dan upah Rp. 5.600
6. Bayar bunga utang Rp. 1.600
7. Bayar pajak Rp. 1.500
Kegiatan investasi:
8. Bayar beli aset tetap Rp. 30.600
9. Bayar pinjaman diberikan untuk perusahaan lain Rp. 1.100
10. Terima dari hasil jual aset tetap Rp. 6.200
Kegiatan pendanaan:
11. Terima dari hasil jual saham biasa Rp. 15.000
12. Terima dari hasil jual obligasi (utang jangka panjang) Rp. 9.500
13. Bayar dividen Rp. 1.700
14. Bayar utang jangka panjang Rp. 9.000
Adapun data dari anggaran laba rugi tahun 2017 berupa dapatan dan beban sebagai berikut:
Dapatan:
Dapatan jualan Rp. 28.500
Dapatan bunga Rp. 1.100
Dapatan dividen Rp. 9.00
Lalu jual aset tetap Rp. 7.00
Rp. 31.200
Beban:
Harga pokok produk terjual Rp. 15.100
Beban gaji dan upah Rp. 5.400
Beban penyusutan Rp. 1.800
Beban usaha lainnya Rp. 1.700
Beban pajak Rp. 1.500
Beban bunga Rp. 1.600
Rp. 27.100
Laba besih Rp. 4.100
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan perubahan kas
dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan arus kas
masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas digunakan sehingga tampak
kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Ø Kas masuk dan kas keluar diklasifikasikan dalam kegiatan utama perusahaan, yaitu kegiatan
operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.
Ø Salah satu tujuan pokok disajikan anggaran kas untuk meyediakan likuiditas organisasi, dan
manfaat (guna) anggaran untuk mengetahui posisi kemampuan membayar kegiatan rutin
(kewajiban jangka pendek), serta memperkuat posisi dalam penawaran.
Ø Anggaran kas dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu bentuk tunggal dan bentuk campuran
Ø Cara penyusunan anggaran kas ada dua yaitu: (!) pendekatan kas masuk dan kas keluar/
metode langsumg, (2) pendekatan akunting keuangan atau metode tak langsung.
3.2 Saran
Perencanaan kas akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen dalam
membuat perencanaan kas yang baik. Untuk itu sosialisasi dan pendidikan untuk
meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya perencanaan kas dan bagaimana membuat
perencanaan kas yang baik sangat diperlukan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
tersebut

Daftar pustaka
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, 2013.
G. Siegel, Budgeting (Pedoman Lengkap Langkah-langkah Penganggaran), Erlangga, 2000

Anda mungkin juga menyukai