Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer, Volume 3, No 2, Juli 2023 || ISSN 2775-8958 (Media Online)

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KOLELITIASIS


DENGAN PENERAPAN TERAPI MURRATAL UNTUK MENGATASI
NYERI DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
SURABAYA
Imamatul Faizah1 , Dewi Puspa Giri2
1
Dosen, 2 Mahasiswa
1
Profesi Ners, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Abstrak
Latar Belakang: Kejadian kolelitiasis cenderung meningkat karena perubahan perilaku gaya hidup pada
masyarakat. Keluhan klinis yang sering ditemukan adalah nyeri akut pada perut kanan atas dan nyeri epigastrium.
Tujuan: Untuk memberikan gambaran Asuhan Keperawatan pada pasien kolelitiasis dengan penerapan terapi
murratal untuk mengatasi nyeri di ruang dahlia Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Metode: Tindakan
keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri, yakni terapi murratal menggunakan media Al-quran untuk
membantu meningkatkan perubahan yang spesifik dalam tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis.
Analisis ini menggunakan desain deskriptif dengan penelitian study kasus yang menggambarkan pengelolaan
kasus dalam mengaplikasikan evidence based nursing practice dengan menggunakan pendekatan proses Asuhan
Keperawatan. Hasil: Hasil analisis Asuhan Keperawatan terdapat pengaruh dari penerapan terapi murratal Al-
Qur’an dengan kriteria hasil keluhan nyeri dari skala 2 (cukup meningkat) menjadi 4 (cukup menurun), tampak
meringis dari skala 3 (sedang) menjadi skala 4 (cukup menurun), gelisah dari skala 3 (sedang) menjadi skala 4
(cukup menurun), tekanan darah dari skala 4 (cukup membaik) menjadi 5 (membaik) Kesimpulan: Terapi
murratal Al-Qur’an efektif untuk mengatasi masalah keperawatan nyeri akut pada pasien kolelitiasis.

Kata Kunci : Kolelitiasis, nyeri akut, terapi murratal,

Analysis of Nursing Care in Cholelithiasis Patients Using Murratal Therapy to


Overcome Pain in the Dahlia Room, Jemursari Islamic Hospital Surabaya

Abstrack

Background: The incidence of cholelithiasis tends to increase due to changes in lifestyle behavior in society.
The most common clinical complaints are acute pain in the right upper abdomen and epigastric pain. Aim: To
provide an overview of nursing care for cholelithiasis patients with the application of murratal therapy to treat
pain in the dahlia room at Jemursari Islamic Hospital, Surabaya. Method: Nursing actions taken to reduce pain,
namely murratal therapy using the Al-Quran media to help increase specific changes in the body both
physiologically and psychologically. This analysis uses a descriptive design with case study research that
describes case management in applying evidence based nursing practice using the Nursing Care process
approach. Results: The results of the analysis of Nursing Care showed that there was an influence from the
application of Al-Qur'an murratal therapy with the criteria for the results of pain complaints from a scale of 2
(severely increased) to 4 (simply decreased), looked grimacing from a scale of 3 (moderate) to a scale of 4
(moderately decreased) ), anxiety from scale 3 (moderate) to scale 4 (moderately decreased), blood pressure
from scale 4 (moderately improved) to 5 (improved) Conclusion: Al-Qur'an murratal therapy is effective for
treating acute pain nursing problems in cholelithiasis patients.
Keywords: Cholelithiasis, acute pain, murratal therapy
Korespondensi:
Imamatul Faizah, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Kampus A Jl. SMEA NO.57 Surabaya, Tel (031)
8291920, 8284508 Email : Imamatul@unusa.ac.id

104
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

empedu, dan infeksi atau radang pada


empedu. Liver penderita kolelitiasis
LATAR BELAKANG
mengekskresi empedu yang sangat jenuh
Kolelitiasis merupakan masalah dengan kolesterol. Kolesterol yang
kesehatan masyarakat karena frekuensi berlebihan mengendap di dalam kandung
kejadiannya yang tinggi dan empedu sehingga membentuk batu
menyebabkan beban finansial maupun empedu, dan gangguan kontraksi
beban sosial bagi masyarakat (Khalilati, kandung empedu. Faktor hormon
N., & Humaidi, 2019). Saat ini, kejadian (hormon kolesistokinin dan sekretin)
kolelitiasis cenderung meningkat karena dapat dikaitkan dengan keterlambatan
perubahan perilaku gaya hidup pada pengosongan kandung empedu, infeksi
masyarakat sehingga kadar kolestrol bakteri atau radang empedu dapat
meningkat (Nabu, 2019). Adanya menjadi penyebab terbentuknya batu
kolelitiasis (batu empedu) di dalam empedu. Mukus dapat meningkatkan
kandung empedu menyebabkan viskositas empedu dan unsur sel atau
penyempitan pada duktus sistikus dan bakteri dapat berperan sebagai pusat
dapat mempengaruhi kerja empedu pengendapan. Infeksi lebih timbul akibat
(Lucyani, 2019). Keluhan klinis yang dari terbentuknya batu, dibanding
sering ditemukan adalah nyeri akut pada penyebab terbentuknya kolelitiasis.
perut kananatas dan nyeri epigastrium. Kolelitiasis dapat menyebabkan berbagai
Angka kejadian kolelitiasis komplikasi yang berupa kolelitiasis akut,
Amerika Serikat terdapat dua puluh juta peritonitis, ikterus obstruktif, kolangitis,
orang, serta setiap tahunnya terdapat pancreatitis, dan perubahan keganasan.
kenaikan 1,3% dengan keluhan nyeri Respons komplikasi akut penyakit
akut. Prevalensi kolelitiasis pada wanita kolelitiasis mulai dari peradangan.
Amerika Serikat meningkat sekitar 1% Menyebabkan suhu meningkat, respon
per tahun, sedangkan pada pria sekitar kolik bilier (nyeri) akan meningkatkan
0,5% per tahun (Yuli, A., & Amaliyyah, kebutuhan metabolisme tubuh sehingga
2021). Kolelitiasis biasanya terjadi pada pasien akan mengalami nyeri pada
orang dewasa sekitar 20%. Perempuan abdomen. (Yuli, A., & Amaliyyah, 2021)
lebih banyak yaitu 67,71% daripada laki- Terapi farmakologis untuk
laki 32,29% (Yuli, A., & Amaliyyah, menangani nyeri pada pasien kolelitiasis
2021). Berdasarkan studi kolesitografi diantaranya, pemberian analgetik, lisis
oral di Indonesia pada tahun 2018 batu yaitu disolusi batu dengan sediaan
didapatkan laporan angka insidensi garam empedu kolelitolitik, ESWL
kolelitiasis terjadi pada wanita sebesar (extracorporeal shock wave lithiripsy),
76% dan pada laki-laki 36% dengan usia pengeluaran secara endoskopi,
lebih dari 40 tahun dengan keluhan nyeri laparoskopi kolesistektomi, dan open
akut (H. M., Dijkgraaf, M. G. W., & De kolesistektomi, sedangkan terapi non
Reuver, 2021). Hasil pengamatan di farmakologis diantaranya relaksasi,
ruang dahlia pasien dengan penyakit distraksi, dan murratal. Terapi murratal
kolelitiasis merupakan kasus terbanyak adalah tindakan keperawatan yang
ke 3 dari 7 kasus penyakit dengan dilakukan untuk mengurangi nyeri,
jumlah pasien sebanyak 2 orang pada tindakan murratal menggunakan media
bulan Oktober 2022. Al- quran (baik dengan mendengarkan
Faktor predisposisi kolelitiasis atau membaca) untuk membantu
diantaranya gangguan metabolisme yang meningkatkan perubahan yang spesifik
menyebabkan terjadinya perubahan dalam tubuh baik secara fisiologis
komposisi empedu, adanya statis maupun psikologis. Terapi murratal dapat

105
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

memperbaiki suasana hati (mood) pasien, sehingga keluarga juga dapat berperan
murratal menimbulkan perasaan tenang aktif dalam pemeliharaan keesehatan baik
dan menyebabkan rileks sehingga nyeri individu itu sendiri maupun orang lain
berkurang. Selain dapat menurukan nyeri disekitarnya. Di rumah sakit setiap hari
pada pasien, terapi murratal dapat diberikan terapi murratal dengan
menurunkan frekuensi respirasi ireguler pembacaan sholawat dan surah Al-
secara signifikan. Murratal dikatakan Fatihah saja, peneliti menggunakan terapi
sebagai ansiolitik atau agenrelaksasi yang murratal surah Ar-Rahman selama 3x24
efektif, disimpulkan bahwa murratal jam setelah adzan dhuhur dilakukan
memberikan keuntungan bagi pasien selama 5-10 menit, lalu mengevaluasi
rawat jalan (Khalilati, N., & Humaidi, respon pasien.
2019). Berdasarkan uraian diatas,
Intervensi dan implementasi peneliti ingin mengetahui, “Bagaimana
keperawatan yang dilakukan adalah Analisis Asuhan Keperawatan Pada
pemberian terapi murratal AL-Qur’an. Pasien Kolelitiasis dengan Penerapan
Penerapan terapi murratal merujuk pada Terapi Murratal untuk Mengatasi Nyeri
skripsi pendukung yang berjudul di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
“Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Jemursari Surabaya?”
kolelitiasis di ruang baitussalam 2 RSI
Sultan Agung Semarang” Terapi METODE
murratal yang akan diterapkan sesuai
1. Desain Penelitian
dengan Standard Intervensi Keperawatan
Analisis ini menggunakan desain
Indonesia (SIKI) (Yuli, A., & Amaliyyah,
2021). Melalui terapi pembacaan Al deskriptif dengan penelitian study kasus
Quran terjadi perubahan arus listrik di yang menggambarkan pengelolaan
otot, perubahan sirkulasi darah, kasus dalam mengaplikasikan evidence
perubahan detak jantung dan kadar darah based nursing practice dengan
pada kulit. Perubahan tersebut menggunakan pendekatan proses
menunjukan adanya penurunan Asuhan Keperawatan.
ketegangan saraf reflektif yang
mengakibatkan terjadinya vasodilatasi 2. Lokasi dan Waktu
dan peningkatan kadar darah dalam kulit, Lokasi pada analisis Asuhan
diiringi dengan penurunan frekuensi Keperawatan ini dilakukan di Ruang
detak jantung. Pemberian Terapi bacaan Dahlia Rumah Sakit Islam Jemursari
Al Quran terbukti mengaktifkan sel-sel Surabaya, Lama analisis Asuhan
tubuh dengan mengubah getaran suara Keperawatan pada pasien adalah 3 hari,
menjadi gelombang yang ditangkap oleh yaitu mulai tanggal 17-19 Oktober 2022.
tubuh, menurunkan rangsangan reseptor Lama waktu menyesuaikan dengan
nyeri sehingga otak mengeluarkan opioid lama pasien dirawat dirumah sakit.
natural endogen. Opioid ini bersifat
permanen untuk memblokade nociceptor 3. Subjek
nyeri (Khalilati, N., & Humaidi, 2019). Analisis Asuhan Keperawatan ini
Solusi masalah pada pasien dilakukan pada 1 pasien yang
dengan kolelitiasis adalah memberikan mengalami penyakitkolelitiasis dengan
Asuhan Keperawatan yang dapat masalah keperawatan nyeri akut di
memberikan informasi tentang ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
bagaimana tanda, gejala, cara Jemursari Surabaya.
pencegahan, cara pengobatan dan 4. Pengumpulan Data
penanganan pasien dengan kolelitiasis

106
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

Penulis melakukan pendekatan dengan Keperawatan dengan cara observasi dan


memperkenalkan diri, menjelaskan wawancara.
tujuan dan maksud kepada pasien. Pelaksanaan penelitian terlebih
Penulis meminta waktu kesediaan untuk dahulu mendapat persetujuan kemudian
dilakukan pengkajian. Mendapat melakukan penelitian dan dalam
persetujuan dari pasien, dan pasien pelaksanaan penelitian tetap
bersedia mengikuti penelitian memperhatikan prinsip etik, termasuk
selanjutnya yaitu menandatangani lembar persetujuan menjadi responden
informed consent untuk menjadi (informed consent), tanpa nama
responden. Penulis melakukan (anonimity), kerahasiaan (confidentiality),
wawancara dan observasi langsung berbuat baik (Beneficience) (Nabu, 2019).
terhadap pasien. Setelah data terkumpul,
penulis menentukan prioritas masalah HASIL
sesuai dengan Standard diagnosa
keperawatan Indonesia (SDKI). 1. Pengkajian Keperawatan
Penulis membuat intervensi yang Data diperoleh dari wawancara
mengacu EBN (Evidence Based inNursing) dan observasi yang dilakukan pada
dan sesuai dengan Standard intervensi tanggal 17 September 2022 saat
keperawatan indonesia (SIKI). Penerapan melakukan pengkajian pada Ny.H
terapi murratal yang dilakukan 3 hari berusia 66 tahun, berjenis kelamin
selama pasien dirawat dirumah sakit. perempuan merupakan salah satu pasien
Murratal dilakukan ± 5-10 menit dalam 1 diruang rawat inap Dahlia Rumah Sakit
kali pertemuan dengan frekuensi 1 kali Islam Jemursari Surabaya. Ny.H sudah
sehari yaitu siang selesai dhuhur. Selama menikah dan memiliki 2 orang anak,
dilakukannya terapi murratal penulis pendidikan terakhir S1 dan tidak
menilai segala respon pasien dan bekerja (Ibu RumahTangga). Ny.H
dilakukan pendokumentasian. Setelah itu bertempat tinggal dengan suami dan
peneliti mengidentifikasi kembali nyeri anak sulungnya di daerah Gayungan,
dengan menggunakan Standard luaran Surabaya. Ny H beragama Islam.
keperawatan Indonesia (SLKI). Ny.H mengatakan nyeri perut
Tahapan dalam proses sebelah kanan, nyeri jika ditekan sejak
pengumpulan data sebagai berikut: 1 hari sebelum dibawa ke rumah sakit,
melakukan pendekatan dengan nyeri berskala 6 (sedang), nyeri hilang
memperkenalkan diri dan menjelaskan timbul dan merasa gelisah dengan
tujuan kepada pasien, meminta persetujuan keadaannya. Ny.H mengatakan sudah
dengan mendandatangani informed consent. memiliki riwayat kolelitiasis sejak ± 2
Melakukan wawancara dan menentukan bulan, Ny.H mengeluh nyeri sebelah
prioritas masalah sesuai dengan Standar kanan sejak 1 hari sebelum dibawa ke
diagnosa keperawatan Indonesia (SDKI), rumah sakit, Ny.H tidak meminum obat
membuat intervensi sesuai dengan Standar selama sakit, sehingga pada tanggal 17
intervensi keperawatan Indonesia (SIKI), September 2022 pasien dibawa ke
penerapan terapi murratal dilakukan 3 hari rumah sakit dan opname kedua, dan
selama ± 5-10 menit, selama dilakukan dokter menyarankan untuk operasi batu
terapi murratal menilai segala respon empedu tersebut, agar tidak terjadi
pasien dan dilakukan pendokumentasian, komplikasi.
mengidentifikasi kembali nyeri dengan Ny.H tidak pernah mengalami
menggunakan standar luaran keperawatan kecelakaan, pernah dirawat di rumah
Indonesia (SLKI). Alat pengumpulan data sakit 2 bulan yang lalu dengan penyakit
pada pasien menggunakan lembar Asuhan yang sama, tidak memiliki riwayat

107
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

penyakit kronik atau akut sebelumnya, bibir lembab, lidah bersih, tonsil
tidak pernah dilakukan tindakan operasi normal, bentuk telinga simetris
apapun, dan tidak ada riwayat alergi kanan-kiri, alat bantu mendengar (-
makanan ataupun obat, dan Ny.H tidak ). sensesi taktil (+), sentuhan kulit
merokok. Ny.H mengatakan tidak ada (+), bentuk normal, lesi (-), simetris,
riwayat penyakit dikeluarganya baik benjolan (-), leher normal, tidak ada
menular maupun keturunan, terutama pembesaran limfe dan tiroid,
riwayat Kolelitiasis. bendungan vena jugularis (-). Tidak
Ny.H selalu berinteraksi dengan ada gangguan penglihatan,
tetangganya dengan baik dan sering penciuman, pengecapan, dan
berbincang-bincang selama bertempat pendengaran.
tinggal di daerah Gayungan, Surabaya d. B4 (Bladder): alat bantu
dan melakukan ibadah dan kegiatan pencahar/kateter (-), ADL mandiri.
pengajian dilingkungannya. Ny.H Frekuensi minum 5-8 gelas/hari.
mengatakan bahwa mempunyai Frekuensi BAK 4-6 x/hari, output
kolestrol yang tinggi, saat terakhir kali 600-1200 cc/hari. Warna jernih,
mengecek kolestrol hasilnya 349 mg/dl. bau amoniak.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital e. B5 (Bowel): Pada pemeriksaan berat
paada Ny H menunjukkan keadaan badan 75 kg, tidak ada penurunan
composmentis, wajah tampak meringis atau kenaikan dalam 1 bulan
hasil pengukuran suhu: 36,1ºC, tekanan terakhir. Mulut lembab, lidah bersih,
darah: 135/77 mmHg, frekuensi nadi : gigi bersih, nyeri telan (-). bentuk
57 x/menit, dan pernafasan : 20x/menit. abdomen simetris, ascites (+),
Pada pemeriksaan body system benjolan (-), dan lesi (-), terpasang
pasien yang meliputi b1-b6 NGT (-). Ada nyeri tekan pada
menjelaskan bahwa: kuadran kanan atas, kembung (-),
a. B1 (Breathing): tidak tampak sesak pembesaran hati dan limfa (-). Bunyi
napas, RR : 20 x/mnt, bentuk dada suara timpani. Bising usus normal 5-
simetris kanan-kiri, retraksi dada (-), 10 x/menit. Terdapat nyeri abdomen
napas cuping hidung (-), benjolan (- sebelah kanan.
), lesi (-), tidak terpasang alat bantu f. B6 (Bone): ADL mandiri, kekuatan
pernapasan. nyeri tekan (-), otot anggota gerak atas : 5555 |
ekspansi dada 3 cm (normal). bunyi 5555: dapat melakukan ROM
paru sonor (normal). irama napas secara penuh dan dapat melawan
teratur, suara napas vesikuler. tahanan yang sedang pada daerah
b. B2 (Bleeding): nyeri dada (-), bahu, lengan atas, lengan bawah
konjungtiva merah muda, sclera dan tangan. Kekuatan otot anggota
putih, tidak terpasang CVP dan JVP. gerak bawah : 5555 |5555: dapat
TD : 135/77 mmHg. nadi: 57x/mnt, melakukan ROM secara penuh dan
nadi kuat, CRT < 2 detik, akral dapat melawan tahanan secara
hangat, ictus cordis normal. irama penuh pada paha, lutut, betis dan
jantung regular, s1 s2 tunggal. kaki. Ekstremitas atas dan bawah
c. B3 (Brain):nyeri (-), kesadaran tidak ada gangguan dan kelainan,
composmentis, GCS 4-5-6, sclera kemampuan pergerakan sendi
putih, konjungtiva merah muda, bebas, parese (-), paralise (-).
pupil isokor,palpebral normal, lensa Warna kulit pucat, turgor elastis,
jernih, visus normal, reflek cahaya oedema (-). Pembesaran kelenjar
(+), alat bantu kacamata (-), tyroid (-), pembesaran kelenjar
kesulitan tidur (-), gigi palsu (-), getah bening (-), genetalia normal,

108
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

rectum normal. Implementi untuk masalah


2. Analisa Data keperawatan nyeri akut dilakukan
Pada diagnosa keperawatan yaitu melakukan pendekatan dengan
Nyeri akut berhubungan dengan memperkenalkan diri, menjelaskan
proses inflamasi dibuktikan dengan tujuan dan maksud kepada pasien. Lalu
mengeluh nyeri, tampak meringis, meminta waktu kesediaan untuk
gelisah, dan tekanan darah meningkat dilakukan pengkajian. Jika telah
di dapat data subjektif sebagai berikut : mendapat persetujuan dari pasien, dan
Ny.H mengatakan memiliki riwayat pasien bersedia mengikuti penelitian
kolelitiasis ± 2 bulan. Ny.H selanjutnya yaitu menandatangani
mengatakan gelisah. Ny.H informed consent untuk menjadi
mengatakan nyeri perut sebelahkanan, responden.
nyeri, nyeri jika ditekan sejak kemarin, Penulis melakukan wawancara
nyeri berskala 6 (sedang), nyeri hilang dan observasi langsung terhadap pasien
timbul. Ny. H mengatakan akan sesuai dengan format pengkajian
melakukan operasi. Ny H mengeluh keperawatan medikal bedah. Setelah
nyeri. Wajah Ny H tampak meringis. data terkumpul, penulis menentukan
Tekanan darah Ny H meningkat, Suhu: prioritas masalah sesuai dengan
36,1ºC, tekanan darah: 135/77 mmHg, Standard diagnosa keperawatan
frekuensi nadi : 57 x/menit, dan Indonesia (SDKI). Setelah itu penulis
pernafasan : 20x/menit. membuat intervensi yang mengacu
3. Diagnosa Keperawatan EBN (Evidence Based in Nursing) dan
Dari analisa data didapat sesuai dengan Standard intervensi
diagnosa didapat diagnosa Nyeri akut keperawatan indonesia (SIKI).
berhubungan dengan proses Penerapan terapi murratal yang
inflamasi dibuktikan dengan dilakukan 3 hari selama pasien dirawat
mengeluh nyeri, tampak meringis, dirumah sakit. Terapi murratal
gelisah, dan tekanan darah meningkat dilakukan ± 5-10 menit dalam 1 kali
4. Intervensi Keperawatan pertemuan dengan frekuensi 1 kali
Periksa Tingkat nyeri (L.08066) sehari yaitu siang selesai dhuhur.
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Selama dilakukannya terapi murratal
selama 3x24 jam diharapkan tingkat penulis menilai segala respon pasien
nyeri menurun dengan riteria hasil dan dilakukan pendokumentasian.
sebagai berikut : Keluhan nyeri dari Peneliti mengidentifikasi kembali
skala 3 (sedang) menjadi skala 5 nyeri dengan menggunakan Standard
( menurun). tampak meringis dari skala luaran keperawatan Indonesia (SLKI).
3 (sedang) menjadi skala 4 (cukup Hal ini sesuai dengan skripsi
menurun). gelisah dari skala (sedang) pendukung yang berjudul “Asuhan
menjadi skala 4 (cukup menurun). Keperawatan pada Ny.S dengan
tekanan darah dari skala 4 (cukup kolelitiasis di ruang baitussalam 2 RSI
membaik)menjadi 5 (membaik). Sultan Agung Semarang” Terapi
Semua intervensi tersebut murratal yang akan diterapkan sesuai
dilakukan untuk mendapatkan nilai dengan Standard Intervensi
luaran yang dinginkan untuk mengatasi Keperawatan Indonesia (SIKI).
nyeri akut, adapun kriteria hasilnya Sebelum melakukan terapi pada pasien,
bersumber dari buku Standart Luaran penulis membina hubungan saling
Keperawatan Intervensi (SLKI) (Tim percaya dan menjelaskan pada pasien
Pokja Slki Dpp Ppni, 2018). macam-macam terapi non farmakologi
5. Implementasi Keperawatan serta memberitahu pasien bahwa yang

109
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

akan digunakan yaitu terapi murratal dan manfaat surah yang akan
(Yuli, A., & Amaliyyah, 2021). digunakan untuk terapi, setelah itu
Penulis menjelaskan pada langsung menganjurkan pasien
pasien tujuan dan prosedur terapi yang mendengarkan dengan penuh
akan diterapkan. Dilanjutkan dengan kekhusu’an.
mendengarkan murratal melalui Pertemuan kedua dilakukan
earphone yang dihubungkan dengan pada tanggal 18 September 2022
handphone perawat. Surah Al-Quran dengan durasi 8 menit. Pada pertemuan
yang digunakan untuk terapi adalah ini difokuskan pasien mendengarkan
surah Ar-Rahman ayat 1-60 selama 5- dan mencoba merasakan sensasi dari
10 menit. Kemudian setelah terapi pembacaan Ayat suci Al-Quran pada
murratal selesai dilakukan, penulis surah Ar-Rahman.
memberikan kesempatan kepada pasien Pertemuan ketiga dilakukan
untuk mengungkapkan perasaanya pada tanggal 19 dengan durasi 10 menit
setelah mendengar murratal, hal ini dimana penulis menganjurkan pasien
sesuai dengan intervensi yang telah untuk mengelola antibiotik sesuai
direncanakan. Setelah dilakukan terapi dengan resep dokter yang telah
murratal dengan mendengarkan Ayat diberikan dan mengevaluasi keadaan
suci Al-Quran selama 3 hari, peneliti pasien setelah diberikan terapi murratal
menyarankan untuk intervensi dan menganjurkan pasien untuk
keperawatan tetap dilanjutkan secara melakukan semua yang telah diajarkan
mandiri saat timbul rasa nyeri sesuai dirumah sakit untuk diterapkan dirumah
dengan intervensi yang mengacu EBN agar pasien dapat mengurangi nyeri
(Evidence Based in Nursing) dan sesuai dikala datang kembali
dengan Standard intervensi 6. Evaluasi Keperawatan
keperawatan indonesia (SIKI) (Tim Pada evaluasi tanggal 19
Pokja Slki Dpp Ppni, 2018). september 2022 pukul 19.00 WIB
Pertemuan pertama dilakukan dengan diagnosa keperawatan Nyeri
pada 17 September 2022 dengan durasi akut berhubungan dengan proses
yang lebih lama, yaitu ±20 menit inflamasi dibuktikan dengan mengeluh
karena penulis membina hubungan nyeri, tampak meringis, tekanan darah
saling percaya, menjelaskan dan meningkat, gelisah. Didapatkan hasil :
mengajarkan pada pasien penerapan Subjektif : Ny. H mengatakan nyeri
serta tata cara terapi murratal, dimana sangat berkurang, Ny.H mengatakan
terapi ini menggunakan surah Ar- akan mendengarkan murratal dikala
Rahman ayat 1-60, agar dapat nyeri timbul saat dirumahsecara mandiri,
memberikan nilai spiritual yang akan Ny.H mengatakan sudah tidak merasa
membuat jiwa menjadi tenang dan gelisah. Objekftif :Ny. H dapat
rileks yang begitu dalam dan seakan mengulang kembali tujuan dan manfaat
merasakan ada energy baru pada tubuh. terapi murratal yang telah disampaikan,
Surah Ar-Rahman memiliki karakter Ny.H tampak senang mendengarkan
ayat yang pendek serta terdapat murratal di handphone, Keluhan nyeri
beberapa pengulangan ayat sehingga menjadi skala 5, Tampak meringis
mudah dipahami, juga surah ini menjadi skala 4, Gelisah menjadi skala
mempunyai arti Yang Maha Pengasih 4, Tekanan darah menjadi skala 51) TD:
dimana terdapat kandungan ayat 134/86 mmHg, N : 77 x/mnt 3) S :
tentang rasa sayang Allah kepada 36,1 °C, RR : 20 x/mnhg. Penilaian
umatnya. Pada pertemuan pertama ini (Assesment) Masalah teratasi.
difokuskan untuk menjelaskan tujuan

110
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

Perencanaan (Plan) Intervensi tujuan dan maksud kepada pasien. Lalu


dihentikan. meminta waktu kesediaan untuk
dilakukan pengkajian. Jika telah
mendapat persetujuan dari pasien, dan
pasien bersedia mengikuti penelitian
selanjutnya yaitu menandatangani
informed consent untuk menjadi
DISKUSI responden. Penulis melakukan
wawancara dan observasi langsung
1. Analisis Asuhan Keperawatan pada terhadap pasien sesuai dengan format
Masalah Keperawatan Nyeri Akut pengkajian keperawatan medikal bedah.
Dari hasil pengkajian Ny. H Setelah data terkumpul, penulis
yang telah dilakukan pada tanggal 17 menentukan prioritas masalah sesuai
september 2022 didapatkan nyeri dengan Standard diagnosa keperawatan
abdomen dekstra dengan skala 6, nyeri Indonesia (SDKI) (Tim Pokja Sdki Dpp
hilang timbul seperti tertusuk benda Ppni, 2016). Setelah itu penulis
tajam dan wajah menyeringai. Dari data membuat intervensi yang mengacu EBN
tersebut, ditemukan masalah (Evidence Based in Nursing) dan sesuai
keperawatan nyeri akut. Dengan dengan Standard intervensi keperawatan
diagnosa keperawatan kolelitiasis yang indonesia (SIKI). Penerapan terapi
menyebabkan suhu meningkat, respon murratal yang dilakukan 3 hari selama
kolik bilier (nyeri) akan meningkatkan pasien dirawat dirumah sakit. Terapi
kebutuhan metabolisme tubuh sehingga murratal dilakukan ± 5-10 menit dalam
pasien akan mengalami nyeri pada 1 kali pertemuan dengan frekuensi 1
abdomen (Wahyuningsih, E., & kali sehari yaitu siang selesai dhuhur.
Khayati, 2021). Selama dilakukannya terapi murratal
Pengertian kolelitiasis ialah penulis menilai segala respon pasien
timbunan batu Kristal di dalam kandung dan dilakukan pendokumentasian.
empedu atau didalam saLuaran empedu. Setelah itu peneliti mengidentifikasi
Kolelitiasis juga dapat didefinisikan kembali nyeri dengan menggunakan
sebagai endapan satu atau lebih Standard luaran keperawatan Indonesia
komponen empedu seperti kolestrol (SLKI).
bilirubin, garam empedu, kalsium dan Intervensi dan implementasi
protein. (Yuli, A., & Amaliyyah, 2021). keperawatan yang dilakukan adalah
Masalah keperawatan nyeri akut pemberian terapi murratal AL-Qur’an.
yang berlanjut tanpa intervensi dapat Penerapan terapi murratal merujuk pada
menimbulkan masalah kesehatan secara skripsi pendukung yang berjudul
umum pada penderita kolelitiasis. “Asuhan Keperawatan pada Ny.S
Seperti Ny. H dengan usia lanjut yang dengan kolelitiasis di ruang baitussalam
sering mengalami nyeri pada perut 2 RSI Sultan Agung Semarang” Terapi
sebelah kanan, jika dibiarkan dan tidak murratal yang akan diterapkan sesuai
diatasi secara tepat maka dapat dengan Standard Intervensi
berkembang menimbulkan masalah Keperawatan Indonesia (SIKI). Sebelum
kesehatan lainnya salah satunya yaitu melakukan terapi pada pasien, penulis
suatu tindakan operasi pada abdomen. membina hubungan saling percaya dan
Implementasi untuk masalah menjelaskan pada pasien macam-
keperawatan nyeri akut dilakukan yaitu macam terapi non farmakologi serta
melakukan pendekatan dengan memberitahu pasien bahwa yang akan
memperkenalkan diri, menjelaskan
111
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

digunakan yaitu terapi murratal (Yuli, Terapi murratal dapat


A., & Amaliyyah, 2021). memperbaiki suasana hati (mood)
Penulis menjelaskan pada pasien pasien, murratal menimbulkan perasaan
tujuan dan prosedur terapi yang akan tenang dan menyebabkan rileks
diterapkan. Dilanjutkan dengan sehingga nyeri berkurang. Selain dapat
mendengarkan murratal melalui menurukana nyeri pada pasien, terapi
earphone yang dihubungkan dengan murratal dapat menurunkan frekuensi
handphone perawat. Surah Al-Quran respirasi ireguler secara signifikan.
yang digunakan untuk terapi adalah Murratal dikatakan sebagai ansiolitik
surah Ar-Rahman ayat 1-60 selama 5- atau agen relaksasi yang efektif,
10 menit. Kemudian setelah terapi disimpulkan bahwa murratal
murratal selesai dilakukan, penulis memberikan keuntungan bagi pasien
memberikan kesempatan kepada pasien rawat jalan (Khalilati, N., & Humaidi,
untuk mengungkapkan perasaanya 2019). Terapi murratal dapat
setelah mendengar murratal, hal ini menurunkan nyeri karena pada
sesuai dengan intervensi yang telah pembacaan disetiap ayat terjadi
direncanakan. Setelah dilakukan terapi perubahan sirkulasi darah, perubahan
murratal dengan mendengarkan Ayat detak jantug yang menunjukkan adanya
suci Al-Quran selama 3 hari, peneliti penurunan ketegangan syaraf
menyarankan untuk intervensi menjadikan pasien bisa releks dan
keperawatan tetap dilanjutkan secara tenang. Menurut Standard luaran
mandiri saat timbul rasa nyeri sesuai keperawatan Indonesia bahwa pada
dengan intervensi yang mengacu EBN diagnosa keperawatan dapat kriteria
(Evidence Based in Nursing) dan sesuai hasil keluhan nyeri, tampak meringis,
dengan Standard intervensi keperawatan gelish, dan tekanan darah meningkat
indonesia (SIKI). (Tim Pokja Siki Dpp Ppni, 2018) (SLKI,
Evaluasi keperawatan pada 2018).
Ny.H menunjukkan bahwa kriteria hasil Murratal dapat menurunkan
keluhan nyeri dari skala 2 (cukup nyeri sesuai dengan kriteria hasil pada
meningkat) menjadi 4 (cukup menurun), tingkat nyeri adalah perbandingan
tampak meringis dari skala 3 (sedang) keluhan nyeri pasien yang dirasakan
menjadi skala 4 (cukup menurun), sebelum dan sesudah dilakukan
gelisah dari skala 3 (sedang) menjadi pemberian terapi. Pasien sangat terbantu
skala 4 (cukup menurun), tekanan darah oleh terapi murratal yang membuat
dari skala 4 (cukup membaik) menjadi 5 pasien rileks dan nyeri berkurang.
(membaik). Diberikan kolaborasi Setelah dilakukan evaluasi penulis
pemberian obat injeksi ondansetron 4 memohon ijin untuk memberikan
mg diberiakan secara iv waktu murratal agar pasien tetap bias
pemberian jam 07.00 dan jam 24.00, mendengarkan murratal secara mandiri
injeksi ketorolac 30 mg diberiakan (M.Khairuzzaman, 2016)
secara iv waktu pemberian jam 07.00,
16.00 dan jam 24.00, injeksi ranitidin 2 2. Analisis penerapan terapi murratal
mg diberiakan secara iv waktu untuk mengurangi nyeri di ruang
pemberian jam 12.00 dan jam 05.00, Dahlia Rumah Sakit Islam Jemursari
drip tramadol 100 mg diberiakan secara Surabaya
iv waktu pemberian jam 07.00, 16.00
Hasil analisis didapatkan bahwa
dan jam 24.00, dan infus NaCl 1000 mg
penerapan sesuai dengan kriteria hasil
diberiakan secara iv waktu pemberian
yang telah direncanakan. Ny.H
jam 05.00.

112
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

mengatakan nyeri sudah sangat perubahan detak jantung dan kadar


berkurang, dan akan mengaplikasikan darah pada kulit. Perubahan tersebut
terapi murratal Al-Qur’an dirumahnya menunjukan adanya penurunan
secara mandiri, Ny. H tampak sudah ketegangan saraf reflektif yang
tidak meringis. TD : 134/86 mmHg, N : mengakibatkan terjadinya vasodilatasi
77 x/mnt, S : 36,1 °C, RR : 20 x/mnt, dan peningkatan kadar darah dalam
SPO2 : 100, kriteria hasil keluhan nyeri kulit, diiringi dengan penurunan
dari skala 2 (cukup meningkat) menjadi frekuensi detak jantung.
4 (cukup menurun), tampak meringis Pemberian Terapi bacaan Al
dari skala 3 (sedang) menjadi skala 4 Quran terbukti mengaktifan sel-sel
(cukup menurun), gelisah dari skala 3 tubuh dengan mengubah getaran suara
(sedang) menjadi skala 4 (cukup menjadi gelombang yang ditangkap
menurun), tekanan darah dari skala 4 oleh tubuh, menurunkan rangsangan
(cukup membaik) menjadi 5 (membaik). reseptor nyeri sehingga otak
Evaluasi hasil penerapan terapi murratal mengeluarkan opioid natural endogen.
dilakukan selama 3x selama 3 hari Opioid ini bersifat permanen untuk
dengan durasi 5-10 menit terhadap memblokade nociceptor nyeri (Yuli, A.,
Ny.H dapat disimpulkan bahwa & Amaliyyah, 2021).
penerapan tersebut mampu mengurangi
rasa nyeri yang dirasakan pasien. 3. Alternatif Problem Solving Yang
Menurut (Febyan, 2017) terapi Dapat Dilakukan
bacaan Al-Quran dapat bersinergi
Dalam mengatasi alasan
terhadap penurunan tingkat nyeri dan
keterbatasan tersebut penulis
kestabilan tanda-tanda vital. Efektifitas
memberikan alternatif, memberikan
dalam manajemen nyeri adalah
lantunan surah Ar-Rahman dengan
pemberian terapi murratal yang dapat
media Bluetooth kepada pasien dan
menimbulkan perasaan tenang dan
keluarga. Apabila pasien kesulitan
menyebabkan rileks sehingga nyeri
untuk membuka lantunan maka
berkurang. Pemberian terapi murratal
dianjurkan membuka youtube dan
dapat mempengaruhi ketegangan atau
mencari lantunan surah Ar-Rahman.
kondisi rileks padadiri seseorang karena
dapat mengeluarkan endhorpin dan KESIMPULAN
serotonin. Endorphin dan serotonin
merupakan sejenis morfin alami tubuh Analisis Asuhan Keperawatan pada
dan juga metanonin sehingga tubuh pasien kolelitiasis pada Ny. H didapatkan
merasa lebih rileks pada seseorang yang keluhan nyeri abdomen dekstra, dengan
mengalami nyeri (Wahyuningsih, E., & diagnosa keperawatan nyeri akut
Khayati, 2021). berhubungan dengan proses inflamasi
Menurut penulis terapi murratal ditandai dengan pasien mengeluh nyeri,
dapat memberikan ketenangan dan gelisah dan wajah tampak meringis.
kenyamanan tersendiri bagi Intervensi keperawatan yang digunakan
pendengarnya, sehingga rasa sakit yang yakni terapi murratal Al-Quran.
dirasakan menjadi berkurang. Hal Implementasi untuk masalah keperawatan
tersebut dapat dikuatkan oleh penelitian nyeri akut dilakukan yaitu melakukan
yang telah dilakukan oleh (Khalilati, N., pendekatan dengan memperkenalkan diri,
& Humaidi, 2019) yang menyatakan menjelaskan tujuan dan maksud kepada
bahwa melalui terapi pembacaan Al pasien. Lalu meminta waktu kesediaan
Quran terjadi perubahan arus listrik di untuk dilakukan pengkajian. Jika telah
otot, perubahan sirkulasi darah, mendapat persetujuan dari pasien, dan

113
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

pasien bersedia mengikuti penelitian H. M., Dijkgraaf, M. G. W., & De Reuver,


selanjutnya yaitu menandatangani P. R. (2021). A Clinical Decision Tool
informed consent untuk menjadi responden. For Selection Of Patients With
Penulis melakukan wawancara dan Symptomatic Cholelithiasis For
observasi langsung terhadap pasien sesuai Cholecystectomy Based On Reduction
dengan format pengkajian keperawatan Of Pain And A Pain-Free State
medikal bedah. Setelah data terkumpul, Following Surgery. Jama Surgery, 156
penulis menentukan prioritas masalah (10).Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/1
sesuai dengan Standard diagnosa 0.1001/Jamasurg.2021.3706
keperawatan Indonesia (SDKI). Setelah itu Latenstein, C. S. S., Hannink, G., Van Der
penulis membuat intervensi yang mengacu Bilt, J. D. W., Donkervoort, S. C.,
EBN (Evidence Based in Nursing) dan Eijsbouts, Q. A. J., Heisterkamp, J.,
sesuai dengan Standard intervensi Nieuwenhuijs, V. B.,
keperawatan indonesia (SIKI). Schreinemakers,J.
Penerapan terapi murratal yang Lucyani, D. F. (2019). Diganosa
dilakukan 3 hari selama pasien dirawat Kolelitiasis Dengan Tindakan
dirumahsakit. Terapi murratal dilakukan ± Laparascopy. Journal Information, 10
5-10 menit dalam 1 kali pertemuan dengan (3), 1–16
frekuensi 1 kali sehari yaitu siang selesai Mandar Maju. Muttaqin, A., & Sari, K.
dhuhur. Selama dilakukannya terapi (2014). Gangguan Gastrointestinal
murratal penulis menilai segala respon Aplikasi Asuhan Keperawatan
pasien dan dilakukan pendokumentasian. Medikal Bedah. Jakarta: Salemba
Setelah itu peneliti mengidentifikasi Medika.
kembali nyeri dengan menggunakan Mappagerang, R., Tahir, M., & Mappe, F.
Standard luaran keperawatan Indonesia (2017). Pengaruh Pemberian Terapi
(SLKI) dengan hasil evaluasi kriteria hasil Musik Terhadap Penurunan Tingkat
keluhan nyeri dari skala 2 (cukup Nyeri Pada Pasien Fraktur. Ilmiah
meningkat) menjadi 4 (cukup menurun), Kesehatan Pencerah, 6(2), 91–97.
tampak meringis dari skala 3 (sedang) Https://Stikesmu-
menjadi skala 4 (cukup menurun), gelisah Sidrap.E.Journal.Id/Jikp/Article/Down
dari skala 3 (sedang) menjadi skala 4 load/97/80
(cukup menurun), tekanan darah dari skala M.Khairuzzaman. (2016). Pemberian
4 (cukup membaik) menjadi 5 (membaik). Terapi Musik Klasik Terhadap
Terapi murratal Al-Qur’an efektif untuk Intensitas Nyeri Pada Asuhan
mengatasi masalah keperawatan nyeri akut Keperawatan Ny. M Dengan Post
pada pasien kolelitiasis. Operasi Frakturdi Ruang Mawar Rsud
Dr. Soediran Mangun Sumarso
DAFTAR PUSTAKA Wonogiri. Jurnal Keperawatan, 4 (1),
Febyan. (2017). Karakteristik Penderita 64–75.
Kolelitiasis Berdasarkan Faktor Nabu, M. (2019). Asuhan Keperawatan
Resiko Di Rumah Saki Umum Daerah Pada Nn. E.S Dengan Kolelitiasis Di
Koja. Jurnal Kedokteran Mediitek, 23 Ruang Cendana. Journal Of Chemical
(63), 50–56. Information And Modeling, 53 (9), 63.
Garden, J. (2007). Principle And Practice Nurarif, A.H., & Hardhi, K. (2015).
Of Surgey. China: Elseiver.P. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Hidayat, S. (2014). Dzikir Khafi Berdasarkan Diagnosa Medis &
Menurunkan Skal Nyeri Oateoartritis Nanda Nic Noc . Jilid 2. Jogjakarta:
Pada Lansia. Jurnal Ilmu Kesehatan, Mediaction.
1(1), 13-22

114
Imamatul & Dewi (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kolelitiasis Dengan Penerapan Terapi Murratal Untuk Mengatasi Nyeri Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya

Nurbaeti, I. (2015). Efektifitas Dzikrullah


Terhadap Penurunan Kecemasan
Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Ibu
Primigavida. Jurnal Ners, 10(1), 30-37.
Potter. &. Perry. (2010). Kebutuhan Dasar
Manusia Dan Proses Keperawatan.
Edisi 3 Jakarta: Salemba Medika.
Rilla, E.V., Ropi, H., Sriatiti, A. (2014).
Terapi Murratal Efektif Menurunkan
Tingkat Nyeri Dibanding Terapi
Musik Pada Pasien Pasca Bedah.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(2),
74-80. 56
Tim Pokja Sdki Dpp Ppni. (2016).
Standard Diagnosis Keperawatan
Indonesia (Sdki), Edisi 1.
Tim Pokja Siki Dpp Ppni. (2018).
Standard Intervensi Keperawatan
Indonesia (Siki), Edisi 1.
Tim Pokja Slki Dpp Ppni. (2018).
Standard Luaran Keperawatan
Indonesia (Slki), Edisi 1.
Wahyuningsih, E., & Khayati, N. (2021).
Terapi Murottal Menurunkan Tingkat
Nyeri Pasien Post Sectio Caesaria.
Ners Muda, 2 (1), 1.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.26
7
Yuli, A., & Amaliyyah, R. (2021).
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S
Dengan Cholelitiasis Diruang
Baitussalam 2 Rsi Sultan Agung
Semarang. February, 6.

115

Anda mungkin juga menyukai