Anda di halaman 1dari 1

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akut yang muncul sepanjang

tahun dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Berbagai
nyamuk spesies Aedes menjadi pembawa virus ini dan menjadi vektor penyebab penularan.
Penyebaran penyakit DBD erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan iklim yang
berhubungan dengan peningkatan populasi nyamuk sebagai pembawanya. DBD menimbulkan
beban kesehatan, ekonomi dan sosial yang signifikan pada daerah endemik. Jika dilakukan
upaya penurunan populasi nyamuk maka rantai penyebaran dapat diminimalisir. Banyaknya
faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit DBD memerlukan keterlibatan berbagai pihak
dalam rangka pencegahan dan pengendalian kejadian penyakit DBD ini.
Prevalensi Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti
berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, kasus DBD tahun 2020
kasus DBD di wilayah Kota Bengkulu sebanyak 177 kasus terdiri dari 87 kasus laki-laki dan 90
kasus perempuan dengan Incidence Rate (IR) 45 per 100.000 penduduk (Dinas Kesehatan
Kota Bengkulu, 2020). Sedangkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu,
kasus DBD tahun 2021 kasus DBD di wilayah kota Bengkulu sebanyak 117 kasus terdiri dari 68
kasus laki-laki dan 49 kasus perempuan dengan Incidence Rate (IR) 31,2 per 100.000
penduduk ( Sidharta et al., 2023).
Dalam hasil penelitian oleh Sidharta et al (2023) hasil analisis spasial didapatkan kasus
terbanyak berada di Kecamatan Gading Cempaka berjumlah 17 kasus DBD positif maupun
negatif, hal ini dikarenakan karena cukup padatnya hunian dan tempat-tempat umum lainnya.
Tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang datang dari
berbagai tempat wilayah sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran beberapa tipe virus
dengue yang cukup besar. Kemudian Kecamatan Ratu Agung merupakan daerah dengan
kasus terbanyak kedua yang berjumlah 15 kasus. Seperti halnya dengan Kecamatan Gading
Cempaka daerah ini memiliki tempat- tempat yang cukup padat berkumpulnya orang-orang
sehingga berkemungkinan untuk terjadinya penularan DBD seperti sekolah, Rumah Sakit atau
Puskesmas, sarana pelayanan kesehatan dan tempat umum lainnya. Kecamatan Selebar
merupakan Kecamatan dengan kasus DBD terbanyak ketiga yang berjumlah 13 kasus.
Berbeda dengan dua Kecamatan terbanyak lainnya daerah ini merupakan daerah yang cukup
tinggi atau perbukitan, dan daerah ini juga masih tebilang cukup banyak tumbuh-tumbuhan liar
yang berkemunkinan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Sidharta, A. A., Diniarti, F., & Darmawansyah, D. (2023). Analisis Spasial Faktor Risiko
Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Bengkulu. Jurnal Vokasi Kesehatan, 2(2), 43-56.

Anda mungkin juga menyukai