Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ ADAB MASUK KE KAMAR MANDI “


Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah “ HADIST TARBAWI ”
Dosen Pembimbing :
H.M. FATHOLLOH, M. Pd.I

Disusun Oleh:
1. MUHAMMAD FAUZI
2. MUHAMMAD ARJU SYAFANA
3. MUHAMMAD AINUR ROFIQ

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


(STAI) DIPONEGORO TULUNGAGUNG
PROGRAM S-1 PAI
SEMESTER IV
TAHUN AJARAN 2022/2023

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas curahan nikmat
dan karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “ Adab Masuk Kamar Mandi ” dalam rangka memenuhi
menyelesaikan tugas mata kuliah Hadist Tarbawi.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

1. Dr. H. Sukarji, M.Pd.I. selaku Rektor STAI Diponegoro Tulungagung


yang telah memberikan kesempatan kepada kami menuntut ilmu di institut
ini.
2. H.M. FATHOLLOH, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing dalam mata
kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam yang telah mengajar dan
memberikan pengarahan kepada kami.
3. Teman-teman kelompok yang selalu kompak dalam setiap mengerjakan
tugas ini.
Makalah ini menjelaskan tentang “ Adab Masuk Kamar Mandi ”, penulis
menyadari bahwa adanya keterbatasan pengetahuan, rujukan, serta sumber bacaan
membuat makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat diperlukan untuk membangun makalah ini dan menutupi
kekurangannya. Semoga makalah ini dapat membantu proses pembelajaran
khususnya dalam mata kuliah Hadist Tarbawi.

Tulungagung,23Agustus 2023

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................II
BAB I...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
A. Adab Masuk Kamar Mandi..................................................................................2
B. Doa Keluar Kamar Mandi: Arab, Latin, dan Terjemahan...........................2
C. Adab Ketika Di Dalam Kamar Mandi Disertai dengan Hadits.........................3
BAB III................................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10

III
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kamar mandi atau toilet merupakan salah satu ruangan penting yang ada
dirumah serta tempat manapun. Mengapa demikian? Karena kamar mandi
menjadi tempat untuk membersihkan tubuh tetapi kamar mandi juga tempat buang
hajat / buang air. Maka dari itu kamar mandi menjadi tempat favorit makhluk-
makhluk didunia lain atau baisa kita sebut setan. Agama Islam mengajarkan kita
untuk memiliki adab ketika berada didalam kamar mandi atau toilet. Salah
satunya adalah dengan mebaca doa ketika masuk dan keluar kamar mandi. Salah
satu keutamaa doa tersebut adalah untuk membatasi pandangan setan dengan aurat
kita.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja adab-adab ketika di dalam kamar mandi ?


2. Apa saja Hadits-hadits yang mendasarinya?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui Adab-adab ketika di dalam kamar mandi


2. Untuk mengetahui Hadist-hadist yang mendasarinya

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Adab Masuk Kamar Mandi
Berikut ini adalah doa masuk kamar mandi disertai dengan tulisan arab,
latin, dan juga terjemahannya yang dapat membantu kita untuk menghafal serta
membiasakan diri untuk selalu membaca doa ketika masuk kamar mandi atau
toilet.

‫وا خ َبآ ِئث‬


ُ ‫َا لّٰل ُ ه نّ ع ْوذ ا ْل‬
‫َّم ْى ا ِب َ ك من ب ْل‬
‫ث‬
‫خ‬

Artinya : Wahai Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan


kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan.1

B. Doa Keluar Kamar Mandi: Arab, Latin, dan Terjemahan


Berikut ini adalah doa keluar kamar mandi disertai dengan tulisan arab,
latin, dan juga terjemahannya yang dapat membantu kita untuk menghafal serta
membiasakan diri untuk selalu membaca doa ketika keluar kamar mandi atau
toilet.

‫ى عّنى ذَى وعاَفا ِنى‬ ِ‫غ ْف ا ح ْم ُد‬


‫ا‬ ‫هب‬ ْ ‫ذ‬َ ‫ا‬ ‫ِهل اَّل ِذ‬ ‫َر َان ْل‬
‫ك‬

Ghufranaka. Alhamdulillahilladzi azhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii

Artinya : Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang


telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan.2

1 Al-Mundiri Hafidz, Terjemah Attarghib wat tarhib. (Surabaya: Al-Hidayah Al Qur’an


Al Karim, 2000)

2 Al-Mundiri Hafidz, Terjemah Attarghib wat tarhib. (Surabaya: Al-Hidayah Al Qur’an


Al Karim, 2000)
BAB III

2
3

C. Adab Ketika Di Dalam Kamar Mandi Disertai dengan Hadits

1. Membaca Doa Ketika Masuk Kamar Mandi

Sama seperti aktivitas lainnya, kita juga dianjurkan untuk selalu membaca
doa diatas ketika masuk dan keluar kamar mandi. Dalam beberapa hadits
Rasulullah SAW bersabda,

‫َِلال‬
‫ِنى آ ذَا دخ َ ل أ ا ْلخ ال َ ء قُو َ ل س‬ ‫ْو‬ ‫َ ن ع ُي ِ ن ا‬ ‫سْت ُر‬
‫ِب ِم‬ ‫ُم َأ ْن‬ ‫َح ُد‬ ‫َد َم ت‬ ‫َرا‬ ‫ب أ ْل ِج ّ ن‬
‫وع‬ ‫ْي‬
‫ما‬

Artinya : Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika
salah seorang di antara mereka memasuki kamar mandi, lalu dia mengucapkan
“bismillah”. (HR. Ibnu Adi, at-Thabrani)

‫خ ُبث‬
‫َ كا النَّ ِب ُّ ى – صلى هلال عليه وسلم – َذا دخ َ ل ال ا َ ل « اَّلل ِ نّى عوذُ ا ْل‬
‫َأ ِب َ ك من‬ ‫ُه َّم‬ ‫ا ْلخ‬ ‫وا ْل َخ َبا ث‬
‫ء‬
‫ِئن‬

Artinya : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki


jamban, beliau ucapkan: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal
khobaits (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan
perempuan. (HR. Bukhari)

‫ْ خ َبا ِئث‬
‫رة ِ دخ َ ل أَ َ ح ُدكُ ْم َ ف ْل َي ِ ّني عوذُ ا ْل خ‬ٌ َ ‫ن ه ِذ ِه ح ش م‬
‫ُبث ل‬ ‫من‬ ‫ك‬ َ ‫ب‬ َ
ِ ‫أ‬ ‫ اللَّ ُ ه َّم‬: ‫ُق ْ ل‬ َ
‫ إذا‬، ‫ْحت‬ ‫ا ْل ُشو‬
‫وا‬ ‫ض‬

Artinya : Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri setan,


maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC),
ucapkanlah "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-
laki dan setan perempuan" (HR. Ahmad, Ibnu Majah.3

3 Az-zarnuzi. Ta’limul Muta’allim. (Surabaya: Al-Hidayah, tt)


4
Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab Al-ilmi. (Beirut: Dar Al-Fikri, 2001) Jilid 3
5

2. Masuk Kamar Mandi dengan Mendahulukan Kaki Kiri

Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk memulai aktivitas dengan


mendahulukan tangan atau kaki kanan, tetapi ketika masuk kamar mandi kita
dianjurkan untuk mendahulukan kaki kiri. Hal tersebut sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW berikut ini.

‫شأْ ِن ِه ُك ِّل ِه‬ ‫و‬ ُ‫وط‬ ِ ‫ ْ ع ِج ُبهُ ن ِ فى تَ َن وت‬- ‫ صلى هلال عليه وسلم‬- ‫ى‬ ‫كان النَّ ِب‬
‫ِفى‬ ‫ُهو ِر‬ ‫ُّع ِل ِه َر ه‬ ‫الَت ّ َي ُّم‬
‫ِه‬ ‫ج‬
‫ِل‬

Artinya : Nabi Muhammad SAW lebih suka mendahulukan yang kanan


ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara
(yang baik-baik). (HR. Bukhari dan Muslim).4

3. Tidak Berlama-Lama Ketika di Kamar Mandi

Kamar mandi merupakan tempat setan berada, jadi tak heran apabila setan
selalu membuat kita merasa ingin selalu berlama-lama didalam kamar mandi.
Rasulullah SAW bersabda,

Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu, Nabi SAW bersabda,


“Sesungguhnya toilet ini dihadiri setan." (HR. Ahmad).5

4. Tidak Membawa Barang Apapun yang Terdapat Tulisan Allah SWT

Ketika masuk kedalam kamar mandi kita dilarang untuk membawa barang
apapun yang terdapat tulisan Allah SWT. Ini merupakan salah satu adab lainnya
ketika masuk kedalam kamar mandi.6

4 Ibnu Hajar Al-asqani, Al Imam Al Hafidz, Fathul Baari Syarah. (Jakarta : Pustaka Azzam,
2002) Jilid 5
5 Muhammad Zuhri, Terjemah Jawahirul Bukhari. (Indonesia: Darul Ihya’,
1993) 6 M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-qur’an. (Jakarta: Paramida, 1996)
6

5. Tidak Menghadap ataupun Mebelakangi Kiblat

Adab ketika berada dikamar mandi adalah tidak menghadap ataupun


membelakangi kiblat, baik ketika mandi ataupun buang hajat. Hal tersebut
dibahasa dalam sebuah hadits Nabi SAW

‫ش غ ِ ّر ا َ ل َأ ُبو َأ ُّيوب‬ ‫ِك‬ ‫سَت ْد ه‬ ‫ت سَت ْق ِبلُوا ا ْل و‬ ‫َذا َأ َت ْيتُ ُم ا ْل َغا‬


:‫ّرُقوا أ بُ وا‬ ‫ْن‬ ‫ت ِب ُر و ا‬ ‫ِقْ بَل َ ة‬ ‫ال‬ ‫ِئط‬
‫ْو‬ َ ‫ول‬ ،
‫ِ ف ستَ ْغ ََلال تَ َعالَى‬ َ‫قَ ِد ْمنَاال ش َ وج م َرا ض ُ ب َ ب َ ل ا ْل ن‬
‫ر ون ِف ُر‬ ‫ ْن‬، ‫ِقْ بَل ِة‬ ‫ْدنَا ِحي ِن َيت‬ ‫أ‬
‫َم‬
‫ح‬

Artinya : Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian


menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur
atau barat." Abu Ayyub mengatakan, "Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami
mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah
arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta'ala. (HR. Bukhari
dan Muslim).7

6. Tidak Membersihkan Alat Vital (Instinja/Cebok) dengan Tangan Kanan

Setelah selesai buang hajat kita harus membersihkan dengan tangan dan
dianjurkan menggunakan air untuk membersihkannya. Mengapa menggunakan
air? Karena hal tersebut dapat menjamin kebersihan lubang dubur dan lubang
kemih.

‫سح ِ ب َي ِمي ِن ِه‬


َ‫َيت‬ ‫س ذَ َك َر ُه ب‬ َ ‫س ى ا ِلإنَا و ِإذَا أَتَ ى ا ال‬ ‫َ َيتنََّف‬ ‫ذَا ِ ب أَ َ ح‬
‫َم و‬ ، ‫َي ِمي ِن ِه‬ ‫ْلخ َء ف م‬ ، ‫ِء‬ ‫ال‬ ‫ر ُد ُك ْم‬
‫ا‬ ‫ش‬
‫ل‬

Artinya : Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas


di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan
tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja' dengan tangan kanannya. (HR.
Bukhari dan Muslim).8

7 Sunan Ibnu Majah, Kitab al-ilmi. Bab Keutamaan Ulama’ dan anjuran mencari ilm.
(ttp: Dar Al Fikri, 2001) Jilid 1
7
8 Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab al-ilmi, Bab Keutamaan Ulama’ dan anjuran
mencari ilmu (Bentuk-bentuk Dar Al Fikri 2001) Jilid 1. Hal 183.
8

‫ َي ْع ِنى‬. ‫ِ ه أ ء وغال م َدا ْ ما ٍء‬ ‫َذا َ ج‬ - ‫ صلى هلال عليه وسلم‬- ‫كا َ ن ى‬
ٌ َ ‫ٌم َعنَا‬
‫وة ن‬ َ
‫ر لحا ِجى ج أنَا‬
‫الَّن ِب ست ِ ب ِه‬
‫ِت‬
‫م‬ ‫خ‬ ‫ْن ِجى‬

Artinya : Ketika Nabi SAW keluar untuk buang hajat, aku dan anak
sebaya denganku datang membawa seember air, lalu beliau beristinja' dengannya.
(HR. Bukhari dan Muslim)

7. Tidak Berbicara/Bernyanyi Ketika di Kamar Mandir

Siapa yang masih sering kali berbicara atau bahkan bernyanyi ketika
didalam kamar mandi? Mulai sekarang yuk kita biasakan diri untuk tidak
melakukan hal tersebut ketika sedang berada dikamar mandi. Rasulullah SAW
sendiri mencontohkan hal tersebut dan diriwayatkan dalam sebuah hadits dibawah
ini.

‫سَّل َم َ عَلْ ي ِه‬ ‫ َِلال ُ بو‬-‫صلى هلال عليه وسلم‬- ‫و َر‬ َ ‫أَ َّ ن رجال‬
‫َفَل ْم ّد‬ ‫ل‬ ‫ول‬ ّ
‫ُر‬ ‫ر‬

‫م‬

Artinya : Ada seseorang yang melewati Rasulullah SAW dan beliau


sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau
tidak membalasnya. (HR. Muslim).9

8. Jauh dari Manusia

Adab yang berikutnya letak kamar mandi atau toilet hendaklah berada
dibelakang rumah atau tersembunyi dari tempat bernaungnya manusia. Hal
tersebut sesuai dengan hadits Nabi SAW dibawah ini.

‫ َِلال‬-‫صلى هلال عليه وسلم‬- ‫ر‬ ‫ ِ فى سفَ َكا‬-‫صلى هلال عليه وسلم‬- ‫َِلال‬ َ ‫خ َر ج‬
ِ
‫ول‬ ‫ٍر ن‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫نَا‬
‫و‬ ‫و‬ ‫ر‬
‫م‬
‫َ يأْ تِ ىا ْلَب َرا حتَّى َ يتَ غ ب ال َرى‬
‫َّي ف‬ ‫َز‬
9

9 Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab al-ilmi, Bab Keutamaan Ulama’ dan anjuran
mencari ilmu (Bentuk-bentuk Dar Al Fikri 2001) Jilid 1. Hal 183.
1

Artinya : Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa


sallam ketika safar, beliau tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun
beliau pergi ke tempat yang jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat. (HR.
Ibnu Majah).

Dalam hadits lain Rasulullah SAW memberikan sebuah peringatan


bagi orang-orang yang buat hajat di sembarang tempat contohnya di tempat
umum, jalanan, atau tempat bernaungnya manusia.

‫َلال قَا َ ل « اَّل ِذى يَت َ خ ط ق س أَ و ظ ِّل ِه ْم‬ ‫و َما الل ن ا و‬ ». ‫ن‬ ‫اتَ ُّقوا اَّللعَّاَنْ ي‬
ْ َ ِ
‫ِفى‬ ‫ا‬َّ ‫ن‬‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬‫ر‬ ِ ‫َّلى ِ فى‬ ‫ر َل‬ ‫َّعانَا‬ ‫قَالُوا‬

Artinya : Hati-hatilah dengan al la'anain (orang yang dilaknat oleh


manusia)!" Para sahabat bertanya, "Siapa itu al la'anain (orang yang dilaknat oleh
manusia), wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Mereka adalah orang yang buang
hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia. (HR. Muslim).10

9. Memercikkan Air untuk Menghindari Rasa Khawatir

Ada sebuah hadits yang menceritakan Rasulullah SAW memercikan air


untuk menghilangkan rasa khawatir.

ُ ‫ض َّ َّ و ضح ج‬
‫ه‬
‫ تَ َو‬-‫صلى هلال عليه وسلم‬- ‫ى‬ ‫أَ َّ ن الن‬
‫أ رةً رةً َن فَ ْر‬ ‫ِب‬
‫م م‬

Artinya : Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu dengan satu kali -


satu kali membasuh, lalu setelah itu beliau memerciki kemaluannya. (HR. Ad-
Darimi).11

10. Membaca Doa Ketika Keluar Kamar Mandi

10 Ibnu Hajar Al asqalani, Al-iman Al hafidzh, Fathul Baari syarah (jakarta : pustaka
Azzam, 2002) jilid 5, hal 345.
11 [4] Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab Al-ilmi (Beirut : Dar Al-Fikri, 2001) Jilid 3, hal 184.
1

Adab yang terakhir adalah membaca doa ketika keluar kamar mandi. Adab
tersebut sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW yang terdapat dalam hadits
berikut ini.

‫ كان َذا َ من ا ْلغَا ِئ ِ ط قَا غ ْف َرانَ َ ك‬-‫صلى هلال عليه وسلم‬- ‫ى‬ ‫» أَ َّ ن الن‬
« ‫َل‬ ‫رج‬ ‫ِب‬
‫خ‬

Artinya : Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar


kamar mandi beliau ucapkan "ghufronaka" (Ya Allah, aku memohon ampun pada-
Mu). (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan, Ad-Darimi).12

12 [4] Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab Al-ilmi (Beirut : Dar Al-Fikri, 2001) Jilid 3, hal 184.
[5]
Ibnu Hajar Al-asqani, Al Imam Al Hafidz, Fathul Baari Syarah (Jakarta : Pustaka Azzam :
2002) Jilid 5. Hal 263.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Islam mengajarkan untuk memiliki adab ketika berada didalam kamar


mandi atau toilet. Salah satunya adalah dengan mebaca doa ketika masuk dan
keluar kamar mandi. Keutamaa doa tersebut adalah untuk membatasi pandangan
setan dengan aurat kita. Hadits adab, perbuatan, apa saja larangan saat, berlama
lama, berbicara, menyanyi dikamar mandi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mundiri Hafidz, Terjemah Attarghib wat tarhib. (Surabaya: Al-Hidayah
Al Qur’an Al Karim, 2000)
As Shobuni, Muhammad ‘Ali, Min Kunuz As Sunnah. (Jakarta: Dar Al
Kutub Al Islamiyah, 1999)
Az-zarnuzi. Ta’limul Muta’allim. (Surabaya: Al-Hidayah, tt)
Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab Al-ilmi. (Beirut: Dar Al-Fikri,
2001) Jilid 3
Ibnu Hajar Al-asqani, Al Imam Al Hafidz, Fathul Baari Syarah. (Jakarta :
Pustaka Azzam, 2002) Jilid 5.
Muhammad Zuhri, Terjemah Jawahirul Bukhari. (Indonesia: Darul Ihya’,
1993
)
M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-qur’an. (Jakarta: Paramida, 1996)
Sunan Ibnu Majah, Kitab al-ilmi. Bab Keutamaan Ulama’ dan anjuran
mencari ilm. (ttp: Dar Al Fikri, 2001) Jilid 1
[1]
Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab al-ilmi, Bab Keutamaan
Ulama’ dan anjuran mencari ilmu (Bentuk-bentuk Dar Al Fikri 2001) Jilid 1. Hal
183.
[2]
M. Dawam Rahardjo, SE, Ensiklopedi Al-qur’an (Jakarta : Paramida
1996) hal 530.
[3]
Ibnu Hajar Al asqalani, Al-iman Al hafidzh, Fathul Baari syarah (jakarta
: pustaka Azzam, 2002) jilid 5, hal 345.
[4]
Hadits Riwayat Sunan Ibnu Majah, Kitab Al-ilmi (Beirut : Dar Al-Fikri,
2001) Jilid 3, hal 184.
[5]
Ibnu Hajar Al-asqani, Al Imam Al Hafidz, Fathul Baari Syarah (Jakarta
: Pustaka Azzam : 2002) Jilid 5. Hal 263.

10

Anda mungkin juga menyukai