METPEN
METPEN
OLEH:
IMAM TANTOWI 61201164
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing
Dalam dunia kontruksi Teknik Sipil, Beton merupakan salah satu meterial
yang sangan baik digunakan sebagai struktur, baik sebagai struktur utama maupun
struktur pelengkap. Beton merupakan material yang terdiri dari beberapa macam
material yaitu Semen, Agregat halus ( Pasir ), Agregat Kasar ( Batu Pecah,
Krikil ), dan Air . Beton merupakan material yang dapat mampu menahan gaya
tekan dan memiliki daya tekuk yang baik, namun beton kurang baik dalam
menerima gaya tarik, pemberian tulangan berupa baja pada beton adalah agar
beton dapat menahan gaya tarik yang diterima oleh beton.
Harga baja dipasaran terus mengalami kenaikan dan semakin mahal hal ini
juga mempengaruhi pada biaya pembuatan struktur beton bertulang, hal ini
mengharuskan untuk mengganti atau mencari bahan alternatif lain yang memiliki
sifat dan karakteristik seperti baja dari segi kekuatan. Bambu merupakan material
yang dinilai memiliki kekuatan yang menyerupai baja yaitu dapat menahan beban
tarik.
“Jika aku tak bisa mengubah masa lalu, Beri aku kesempatan untuk mengubah
masa depan.”
( Anonime )
COVER .....................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................
ABSTRAK.................................................................................................................i
ABSTRACT...............................................................................................................ii
MOTTO......................................................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 6
1.4 Batasan Penelitian................................................................................................ 6
1.5 Luaran yang diharapkan ...................................................................................... 7
1.6 Manfaat ............................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton ................................................................................................................... 9
2.2 Kuat Tekan ......................................................................................................... 9
2.2.1 Standar Deviasi............................................................................................. 11
2.3 Kuat Tarik Lentur ................................................................................................ 12
2.4 Korelasi Kuat Tekan dengan Kuat Tarik Lentur Beton....................................... 13
2.5 Penyusun Beton ................................................................................................... 15
2.5.1 Semen............................................................................................................ 15
2.5.2 Agregat Halus................................................................................................ 16
2.5.3 Agregat Kasar................................................................................................ 16
2.5.4 Air................................................................................................................. 16
2.6 Bambu.................................................................................................................. 17
2.6.1 Bambu Petung .............................................................................................. 17
2.6.2 Sifat-Sifat dan Karakteristik Bambu Petung................................................. 18
2.7 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rencana Penelitian ............................................................................................. 21
3.2 Lokasi penelitian dan waktu penelitian ............................................................... 21
3.3 Subjek dan objek penelitian................................................................................. 21
3.4 Tahapan penelitian............................................................................................... 22
3.5 Indikator capaian ................................................................................................. 23
3.6 Teknik pengumpulan data ................................................................................... 23
3.7 Desain Penelitian.................................................................................................. 24
3.7.1 Alat Pengujian............................................................................................. 24
3.7.2 Tahapan Penelitian...................................................................................... 25
3.8. Flow Chart .......................................................................................................... 31
3.7 Analisis data......................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Rencana Anggaran
Biaya (RAB) ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat ketuntasan
untuk tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan Kontruksi, Fakultas Teknik,
Program studi Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.
Tugas ini terwujud atas bimbingan, pengarahandan dukungan dari
berbagai pihak. Dengan selesainya tugas ini tak lupa kami sampaikan ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Heri Sujatmiko, M.T selaku pembimbing dan dosen pengampu
mata kuliah Metode Pelaksanaan Kontruksi.
2. Kedua Orang Tua yang selalu senantiasa mendoakan dan mendukung kami
dalam mewujudkan cita-cita dan impian kami.
3. Kepada Saudaraku Hendra Ahmad Faesal ucapan terimaksih selalu kami
ucapkan karena telah dengan sabar dan tetap mau menjadi orang yang selalu
ada saat dibutuhkan dalam penyusunan proposal ini dari awal hingga akhir.
4. Rekan-Rekan Mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas 17
Agustus 1945 yang telah mendukung, memberi saran dan kritik yang
membangun serta membarikan ide dan pemikiran sehingga dapat
terselesaikannya tugas penelitian ini dengan baik dan tepat waktu.
Serta penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dan mendukung penyusunan tugas ini hingga selesai yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan tugas ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan diluar pengetahuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya tugas ini, semoga tugas
ini dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi, kami mohon maaf. Akhir
kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Teknik Sipil.
IMAM TANTOWI
NIM. 61201164
BAB I
PENDAHULUAN
5 mm
4 mm
Gambar. 1.1 Desain Tulangan Bambu
4. Pasir yang digunakan adalah pasir yang lolos saringan No. 4
5. Semen yang digunakan adalah jenis semen PPC merk tiga roda
6. Perbandingan campuran beton adalah 1:2:3
7. Pencampuran dengan menggunakan mesin molen
8. Persentase penambahan tulangan serat bambu petung adalah 100%, 75%,
50%, dan 25% .
1.5. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penetitian ini adalah :
1. Tersusunnya suatu hasil penelitian ini dapat menjadi referensi tentang
pengaruh penambahan serat bambu petung pada tulangan terhadap kuat
tekan.
2. Menjadi referensi tentang material alternatif serat bambu sebagai
pengganti baja tulangan
1.6. MANFAAT
Berdasarakan pada uraian diatas, maka penelitian ini dengan tujuan utama
mengetahui tentang teknologi beton dengan pertimbangan antara lain :
1. Menyediakan bahan referensi tentang ilmu Teknologi Beton.
2. Meyediakan bahan bacaan yang berguna untuk menambah wawasan
tentang Ilmu Teknologi Beton.
3. Menyediakan bahan referensi tentang ilmu Beton Bertulang.
4. Menyediakan bahan referensi tentang beton dengan bambu sebagai
sebagai pengganti sebagian tulangannya.
5. Meyediakan data tentang kuat tekan beton dengan tulangan bambu sebagai
pengganti sebagian tulangannya.
6. Menyediakan referensi tentang perbandingan nilai ekonomis dari bambu
sebagai pengganti baja tulangan pada beton bertulang.
7. Memberikan data tentang kuat tekan beton dengan penambahan bilah
bambu petung sebagai tulangan pada beton.
8. Memberikan data tentang kuat tarik lentur beton dengan penambahan
bilah bambu petung sebagai tulangan pada beton.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. BETON
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan
untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain lain. Beton merupakan satu
kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat
halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen
portland atau semen hidrolik yang lain, kadang-kadang dengan bahan tambahan
(additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai
menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti
batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.
Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga-rongga udara.
Campuran bahan-bahan pembentuk beton harus ditetapkan sedimikian rupa,
sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan, memenuhi kekuatan
tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis. Beton adalah suatu bahan
bangunan yang telah digunakan secara luas. Bahan tersebut diperoleh dengan cara
mencampurkan semen, air dan agregat pada perbandingan tertentu, dimana dalam
jangka waktu tertentu akan mengeras. Defenisi beton menurut SK SNI T-15-
1990-03 adalah campuran antara semen, air dan agregat dengan atau tanpa bahan
tambahan campuran yang membentuk massa padat.
2.2 KUAT TEKAN
Kekuatan suatu material didefenisikan sebagai kemampuan dalam menahan
pembebanan atau gaya – gaya mekanis sampai terjadi kegagalan. Nilai kuat tekan
beton didapatkan melalu tata cara pengujian standar. Kuat tekan merupakan salah
satu kinerja utama beton. Kuat tekan beton adalah kemampuan beton untuk
menerima gaya tekan per satuan luas. Rumus – rumus yang digunakan pada
perhitungan kuat tekan beton :
Dengan : F’c = kuat tekan beton A,B = konstanta X = faktor air semen
2.2.1 STANDAR DEVIASI
Standar deviasi atau simpangan baku adalah persebaran data pada suatu
sampel untuk melihat seberapa jauh atau seberapa dekat nilai data dengan rata-
ratanya. Standar deviasi pertama kali ditemukan oleh Karl Pearson pada tahun
1894 dan tercatat dalam bukunya berjudul On the Dissection of Asymmetrical
Frequency Curves. Dengan kata lain, standar deviasi adalah nilai akar kuadrat dari
varians dan menunjukkan standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.
Jika nilai standar deviasi semakin kecil, artinya semakin mendekati rata-rata.
Namun jika nilai standar deviasi semakin besar, artinya semakin lebar variasi
datanya.
Standar deviasi digunakan untuk melihat jauh dekatnya sebaran data tersebut
dari rata-rata atau mean. Salah satu fungsi rumus standar deviasi adalah
memberikan gambaran tentang persebaran data terhadap rata-rata.
keterangan :
fr = kuat tarik lentur beton (MPa);
P = beban pada waktu lentur (kN);
L = panjang bentang antar perletakan (mm);
a = sepertiga panjang bentang antar perletakan (mm);
b = lebar penampang balok (mm);
h = tinggi penampang balok (mm).
2.4. KORELASI KUAT TEKAN BETON DAN KUAT TARIK LENTUR BETON
Kuat tarik lentur dan kuat tekan beton memiliki hubungan yang dirumuskan
berdasarkan korelasi kuat tarik lentur beton dan kuat tekan beton. Kuat tarik
lentur beton memiliki korelasi terhadap kuat tekan beton yaitu, semakin tinggi
kuat tekan beton maka kuat tarik lentur beton pun semakin tinggi.
Rumus empirik yang digunakan untuk memperoleh kuat tarik lentur beton
dari beberapa standar ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Rumus Empirik Kuat Tarik Lentur Beton dari Beberapa Standar
Penelitian mengenai hubungan kuat tarik lentur beton, dan kuat tekan beton
telah dilakukan oleh Vilanova dan rekan (2011). Hasil dari penelitian tersebut
disajikan dalam bentuk grafik hubungan kuat tekan beton, dan kuat tarik lentur
beton yang dibandingkan terhadap beberapa standar dapat dilihat pada Gambar
2.2
Gambar 2.2 grafik hubungan kuat tekan beton dan kuat tarik lentur beton
Pada tahun yang sama Windah dan rekan (2011) juga melakukan peneletian
mengenai kuat tarik lentur beton. Windah dan rekan melakukan evaluasi
hubungan antara kuat tekan beton rata- rata dan kuat tarik lentur beton rata- rata
dari hasil pengujian. Hasil dari pengujian Windah dan rekan disajikan dalam
bentuk grafik hubungan kuat tekan beton dan kuat tarik lentur beton yang
dibandingkan terhadap beberapa standar.
Grafik 2.3 Hubungan Kuat Tekan Beton dan Kuat Tarik Lentur Beton
BAB III
METODE PENELITIAN
1.Observasi
Keterangan :
BU 1 : Balok mutu 25 Mpa.
BU 2 : Balok mutu 25 Mpa.
BU 3 : Balok mutu 25 Mpa.
BU 1 : Balok dengan Penambahan 25% tulangan bambu
BU 2 : Balok dengan Penambahan 25% tulangan bambu
BU 3 : Balok dengan Penambahan 25% tulangan bambu
6. Tahap 5
Pada tahap ini dilakukan persiapan cetakan untuk pengujian benda uji yaitu
balok bertulang
a. Balok Bertulang
Pada tahap ini adalah melakukan persiapan untuk membuat cetakan
untuk benda uji balok dengan menggunakan kayu atau semacamnya yang
biasa disebut dengan bekisting. Persiapan cetakan untuk benda uji dilakukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
1). Menentukan dimensi balok dengan ukuran 12 x 21 x 200 cm seperti
Gambar berikut :
Gambar 3.1 Desain penampang b, h dan l balok bertulang
Persiapan Penelitian
Izin Laboratorium Pengadaan alat dan bahan
Pemeriksaaan Agregat:
TIDAK
Apakah Memenuhi
Persyaratan ?
YA
Mix Design
Perawatan beton
Kesimpulan
Selesai
ini dengan menganalisis atau melakukan uji percobaan untuk mendapatkan data
secara keseluruhan berdasarkan keterkaitan yang logis kemudian ditafsirkan
dalam keseluruhan penulisan. Mengaitkan data dapat dilakukan dengan cara
triangulasi data, yaitu mengkolaborasikan data yang diperoleh dari metode yaitu
menganalisis data hasil dari uji percobaan atau penelitian dan studi literatur.
Sehingga dapat kesesuaian data yang selanjutnya disusun secara sistematis serta
logis yang kemudian menjadi konsep pembahasan akan dipaparkan secara
deskriptif dengan memaparkan data yang bersifat kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyuda, Muhammad Fiqry. (2022). Analisa Kuat Tarik Belah Beton Self compacting
Concrete (SSC) dan Vulkanisir dan Serat Bambu, TA/ Jurnal Analisa Kuat Tarik
Belah Beton Self compacting Concrete (SSC) dan Vulkanisir dan Serat Bambu