Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN
1
yang lebih baik, dengan harapan tercapainya tujuan-tujuan dari
pengendalian internal tersebut (R.Dian Marisa, 2007).
Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara
manajemen dan dan auditor. Manajemen bertanggung jawab untuk
menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas.
Manajemen juga diharuskan untuk melaporkan secara terbuka tentang
keefektifan pelaksanaan pengendalian tersebut. Sebaliknya, tanggung
jawab auditor mencakup memahami dan menguji pengendalian internal
atas pelaporan keuangan. Auditor juga diwajibkan untuk menerbitkan
laporan audit tentang penilaian manajemen atas pengendalian internalnya,
termasuk pendapat auditor mengenai keefektifan pelaksanaan
pengendalian tersebut (Alvin A. Arens, 2008:371).
Dari penjabaran diatas, dapat dilihat bahwa manajemen dan auditor
internal memiliki perannya masing-masing dalam menjaga efektivitas
pengendalian internal. Manajemen dan auditor internal harus saling
bekerjasama untuk melihat sistem pengendalian internal yang ada dalam
suatu perusahaan sudah berjalan dengan semestinya atau tidak berjalan
dengan semestinya. Pelaksanaan audit menjadi penting guna mengurangi
risiko informasi. Risiko informasi mencerminkan kemungkinan bahwa
informasi yang melandasi keputusan risiko bisnis ternyata tidak akurat.
Penyebab yang mungin bagi risiko informasi ini adalah kemungkinan
tidak akuratnya laporan keuangan. (Alvin A. Arens, 2008:7).
Peran auditor internal menjadi sangat penting untuk mengurangi
segala bentuk risiko yang dapat terjadi dalam sebuah perusahaan. Risiko
adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan
kerugian (Abbas Salim, 2007:4). Risiko muncul ketika terdapat lebih dari
satu kemungkinan hasil (outcome), dan hasil yang paling akhir ini tidak
dapat diketahui. Meskipun semua bisnis mengandung ketidakpastian,
lembaga keuangan menghadapi jenis-jenis risiko yang secara alamai
muncul dari aktivitas yang mereka jalankan. Tujuan dari setiap lembaga
keuangan adalah untuk memaksimalkan profit dan nilai tambah bagi
pemegang saham dengan menawarkan berbagai bentuk layanan
2
keuangan, terutama dengan mengelola risiko (Ikhwan Abidin Basri,
2008:9)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pengendalian intern?
2. Apa saja unsur-unsur pengendalian intern?
3. Apa manfaat pengendalian intern?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan
hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan
oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan
komisaris, manajemen dan personel lain.
3. Pengendalian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan
komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem
pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan
dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian
intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
4. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
1
Arens, AA, dkk, Auditing dan Jasa Assurance (pendekatan terintegrasi), Jilid 1, Penerbit
Erlangga, Jakarta: 2014, hlm. 346
5
b) Komitmen terhadap kompetensi
Kompetensi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
c) Dewan Direksi dan Komite Audit
Jajaran direktur yang efektif adalah yang independen terhadap
manajemen. Komite audit bertanggung jawab sebagai komunikator, baik
bagi internal auditor maupun eksternak auditor.
d) Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
Pemahaman dan aspek-aspek tentang filosofi manajemen dan gaya
operasi memberi auditor suatu pemahaman mengenai sikap manajemen
terhadap pengendalian intern.
e) Struktur Organisasi
Pemahaman struktur organisasi memberi gambaran bagi auditor
mengenai manajemen dan elemen-elemen fungsional dari bisnis dan
bagaimana pengendalian diimplementasikan. Jajaran direktur yang efektif
adalah yang independen terhadap manajemen. Komite audit bertanggung
jawab sebagai komunikator, baik bagi internal auditor maupun eksternak
auditor.
f) Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
Pemahaman dan aspek-aspek tentang filosofi manajemen dan gaya
operasi memberi auditor suatu pemahaman mengenai sikap manajemen
terhadap pengendalian intern.
g) Struktur Organisasi
Pemahaman struktur organisasi memberi gambaran bagi auditor
mengenai manajemen dan elemen-elemen fungsional dari bisnis dan
bagaimana pengendalian diimplementasikan.
h) Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
Memberi pemahaman mengenai pengendalaian dan cara-cara yang
digunakan untuk pengendalian, perencanaan formal organisasi dan operasi,
penugasan karyawan dan kebijakan yang dimiliki entitas.
i) Praktek dan Kebijakan Sumber Daya Manusia
6
Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalm
pengendalian intern. Pengendalian intern yang dikembangkan entitas
berusaha untuk mengatur, menjaga tindakan-tindakan yang dilakukan
manusia dalam entitas.
2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap
risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar
untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penetuan risiko tujuan
laporan keuangan adalah identifikasi organisasi, analisis, dan manajemen
risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan sebagai berikut:
a) Perubahan dalam lingkungan operasi
b) Personel baru
c) Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
d) Teknologi baru
e) Lini produk, produk, atau aktivitas baru
f) Restrukturisasi korporasi
g) Operasi luar negeri
h) Standar akuntansi baru
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Umumnya
aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat
digolongkan sebagai kebijkan dan prosedur yang berkaitan dengan berikut
ini2:
a) Review terhadap kinerja
b) Pengolahan informasi
c) Pengendalian fisik
d) Pemisahan tugas
4. Informasi dan Komunikasi
2
Arens, AA, dkk, Auditing dan Jasa Assurance (pendekatan terintegrasi), Jilid 1, Penerbit
Erlangga, Jakarta: 2014, hlm. 349
7
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan,
dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem
informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami:
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan
keuangan
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam
laporan keuangan yang tercakupalam pengolahan dan pelaporan
transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak transaksi dimulai sampai
dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat
elektronik (seperti komputer dan electronic data interchange) yang
digunkan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses
informasi.
5. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan
desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan
koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara
terus menerus (ongoing activities), evaluasi secara terpisah (separate
periodic evaluations), atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
Auditor perlu memahami mengenai pemantauan untuk mengetahui
aktivitas pemantauan seperti apakah yang digunakan perusahaan dan
bagaimana aktivitas tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan
pengendalian internal bila dibutuhkan.
8
manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam perencanaan.
9
untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi
untuk menghasilkan intern akuntansi yang diteliti handal.
5) Mendorong efisiensi Pengawasan intern dalam perusahaan
ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau
setidak-tidaknya dapat mencerminkan terjadinya pemborosan
sumber daya yang tidak efisien.
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
http://warta-ekonomi.blogspot.co.id/2010/11/unsur-unsur-struktur
pengendalian.html
http://kreshna-mukti.blogspot.co.id/2012/11/internal-control.html
https://docs.google.com/file/d/0B3Ll2nL9WYQaaDNHUTljdkNNczA/edit
www.auditinfo.org/2015/05/tujuan-pengendalian-internal_1.html
12