Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengendalian internal yang sering juga disebut sebagai
pengendalian manajemen dalam pengertian yang paling luas mencakup
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian,
informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Pengendalian internal
berfungsi sebagai lini depan untuk menjaga aktiva dan mendeteksi
terjadinya kesalahan, kecurangan, penyimpangan dan ketidakpatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundangan-undangan (Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara, 2007:72). Sistem pengendalian intern
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen (S.P. Hariningsih, 2006:129). Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal
sangat penting dalam menjaga asset perusahaan dan mencegah terjadinya
kecurangan yang disengaja oleh pihak tertentu.
Dalam buku Auditing dan Jasa Assurance jilid I (Alvin A. Arens,
2008:370) menyebutkan bahwa manajemen memiliki tiga tujuan umum
dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif yaitu: (1)
reliabilitas pelaporan keuangan; (2) efesiensi dan efektivitas operasi. (3)
ketaatan pada hukum dan peraturan.
Manajemen merancang sistem pengendalian internal untuk
mencapai ketiga tujuan ini. Fokus auditor, baik dalam audit atas laporan
keuangan maupun audit atas pengendalian internal, tertuju pada
pengendalian atas reliabilitas pelaporan keuangan ditambah pengendalian
atas operasi dan ketaatan pada hukum serta peraturan yang dapat secara
material mempengaruhi pelaporan keuangan. Fungsi dari auditor internal
adalah memeriksa secara langsung pengendalian-pengendalian internal
(internal controls) yang dijalankan oleh perusahaan dan memberikan
rekomendasi serta perbaikan-perbaikan atas pengendalian internal ke arah

1
yang lebih baik, dengan harapan tercapainya tujuan-tujuan dari
pengendalian internal tersebut (R.Dian Marisa, 2007).
Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara
manajemen dan dan auditor. Manajemen bertanggung jawab untuk
menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas.
Manajemen juga diharuskan untuk melaporkan secara terbuka tentang
keefektifan pelaksanaan pengendalian tersebut. Sebaliknya, tanggung
jawab auditor mencakup memahami dan menguji pengendalian internal
atas pelaporan keuangan. Auditor juga diwajibkan untuk menerbitkan
laporan audit tentang penilaian manajemen atas pengendalian internalnya,
termasuk pendapat auditor mengenai keefektifan pelaksanaan
pengendalian tersebut (Alvin A. Arens, 2008:371).
Dari penjabaran diatas, dapat dilihat bahwa manajemen dan auditor
internal memiliki perannya masing-masing dalam menjaga efektivitas
pengendalian internal. Manajemen dan auditor internal harus saling
bekerjasama untuk melihat sistem pengendalian internal yang ada dalam
suatu perusahaan sudah berjalan dengan semestinya atau tidak berjalan
dengan semestinya. Pelaksanaan audit menjadi penting guna mengurangi
risiko informasi. Risiko informasi mencerminkan kemungkinan bahwa
informasi yang melandasi keputusan risiko bisnis ternyata tidak akurat.
Penyebab yang mungin bagi risiko informasi ini adalah kemungkinan
tidak akuratnya laporan keuangan. (Alvin A. Arens, 2008:7).
Peran auditor internal menjadi sangat penting untuk mengurangi
segala bentuk risiko yang dapat terjadi dalam sebuah perusahaan. Risiko
adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan
kerugian (Abbas Salim, 2007:4). Risiko muncul ketika terdapat lebih dari
satu kemungkinan hasil (outcome), dan hasil yang paling akhir ini tidak
dapat diketahui. Meskipun semua bisnis mengandung ketidakpastian,
lembaga keuangan menghadapi jenis-jenis risiko yang secara alamai
muncul dari aktivitas yang mereka jalankan. Tujuan dari setiap lembaga
keuangan adalah untuk memaksimalkan profit dan nilai tambah bagi
pemegang saham dengan menawarkan berbagai bentuk layanan

2
keuangan, terutama dengan mengelola risiko (Ikhwan Abidin Basri,
2008:9)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pengendalian intern?
2. Apa saja unsur-unsur pengendalian intern?
3. Apa manfaat pengendalian intern?

4. Apa tujuan dari pengendalian intern?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengendalian intern
2. Untuk mengetahui unsur-unsur pengendalian intern
3. Untuk mengetahui manfaat pengendalian intern
4. Untuk mengetahui tujuan dari pengendalian intern

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DARI PENGENDALIAN INTERNAL


Pengertian pengendalian intern dalam buku “Accounting” yang
diterjemahkan oleh Aria Farahmita dkk, adalah: “Pengendalian internal
(internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi
usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta
peraturan telah diikuti.” (Warren Reeve Fess, 2005:235)
Pengendalian intern sangat penting bagi kelangsungan kegiatan
perusahaan. Tanpa pengendalian intern yang baik bisa menyebabkan
perusahaan tidak memperoleh laba yang optimal bahkan bisa
menyebabkan perusahaan gulung tikar.
Dari pengertian di atas dapat diuraikan bahwa manajemen
bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk investor,
kreditor dan para pemakai lainnya baik secara hukum maupun
profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan secara
benar, jujur dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi
bertujuan untuk mendorong penggunaan sumber dayanya termasuk
pegawai secara efektif dan efisien untuk mengoptimalkan tujuan
organisasi. Pengendalian juga dimaksudkan untuk mengawasi manajemen
agar setiap kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan undang-
undang yang berlaku, meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan
langsung dengan kegiatan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern di atas terdapat beberapa konsep
dasar:
1. Pengendalian intern merupakan suatu proses. Pengendalian intern
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian
intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur
perusahaan.

4
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan
hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan
oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan
komisaris, manajemen dan personel lain.
3. Pengendalian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan
komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem
pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan
dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian
intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
4. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

B. UNSUR-UNSUR DALAM SUATU PENGENDALIAN INTERNAL


Agar dapat mencapai tujuan perusahaan, maka diperlukan
pengendalian intern yang memadai. Pengendalian intern yang memadai
yaitu pengendalian intern yang memenuhi unsur-unsur yang berlaku di
perusahaan.
Menurut Mulyadi dalam buku ”Auditing” menyebutkan unsur-unsur
tersebut terdiri dari lima kategori, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalain orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
intern, menyediakan disiplin dan struktur. 1
Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan
pengendalian antara lain:
a) Integritas dan Nilai Etik
Merupakan etika entitas yang dimiliki dan standar perilaku yang
berlaku serta bagaimana mereka mengkomunikasikan dan
mengaplikasikan dalam praktik.

1
Arens, AA, dkk, Auditing dan Jasa Assurance (pendekatan terintegrasi), Jilid 1, Penerbit
Erlangga, Jakarta: 2014, hlm. 346

5
b) Komitmen terhadap kompetensi
Kompetensi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
c) Dewan Direksi dan Komite Audit
Jajaran direktur yang efektif adalah yang independen terhadap
manajemen. Komite audit bertanggung jawab sebagai komunikator, baik
bagi internal auditor maupun eksternak auditor.
d) Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
Pemahaman dan aspek-aspek tentang filosofi manajemen dan gaya
operasi memberi auditor suatu pemahaman mengenai sikap manajemen
terhadap pengendalian intern.
e) Struktur Organisasi
Pemahaman struktur organisasi memberi gambaran bagi auditor
mengenai manajemen dan elemen-elemen fungsional dari bisnis dan
bagaimana pengendalian diimplementasikan. Jajaran direktur yang efektif
adalah yang independen terhadap manajemen. Komite audit bertanggung
jawab sebagai komunikator, baik bagi internal auditor maupun eksternak
auditor.
f) Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
Pemahaman dan aspek-aspek tentang filosofi manajemen dan gaya
operasi memberi auditor suatu pemahaman mengenai sikap manajemen
terhadap pengendalian intern.
g) Struktur Organisasi
Pemahaman struktur organisasi memberi gambaran bagi auditor
mengenai manajemen dan elemen-elemen fungsional dari bisnis dan
bagaimana pengendalian diimplementasikan.
h) Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
Memberi pemahaman mengenai pengendalaian dan cara-cara yang
digunakan untuk pengendalian, perencanaan formal organisasi dan operasi,
penugasan karyawan dan kebijakan yang dimiliki entitas.
i) Praktek dan Kebijakan Sumber Daya Manusia

6
Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalm
pengendalian intern. Pengendalian intern yang dikembangkan entitas
berusaha untuk mengatur, menjaga tindakan-tindakan yang dilakukan
manusia dalam entitas.
2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap
risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar
untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penetuan risiko tujuan
laporan keuangan adalah identifikasi organisasi, analisis, dan manajemen
risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan sebagai berikut:
a) Perubahan dalam lingkungan operasi
b) Personel baru
c) Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
d) Teknologi baru
e) Lini produk, produk, atau aktivitas baru
f) Restrukturisasi korporasi
g) Operasi luar negeri
h) Standar akuntansi baru
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Umumnya
aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat
digolongkan sebagai kebijkan dan prosedur yang berkaitan dengan berikut
ini2:
a) Review terhadap kinerja
b) Pengolahan informasi
c) Pengendalian fisik
d) Pemisahan tugas
4. Informasi dan Komunikasi
2
Arens, AA, dkk, Auditing dan Jasa Assurance (pendekatan terintegrasi), Jilid 1, Penerbit
Erlangga, Jakarta: 2014, hlm. 349

7
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan,
dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem
informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami:
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan
keuangan
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam
laporan keuangan yang tercakupalam pengolahan dan pelaporan
transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak transaksi dimulai sampai
dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat
elektronik (seperti komputer dan electronic data interchange) yang
digunkan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses
informasi.
5. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan
desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan
koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara
terus menerus (ongoing activities), evaluasi secara terpisah (separate
periodic evaluations), atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
Auditor perlu memahami mengenai pemantauan untuk mengetahui
aktivitas pemantauan seperti apakah yang digunakan perusahaan dan
bagaimana aktivitas tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan
pengendalian internal bila dibutuhkan.

C. MANFAAT PENGENDALIAN INTERNAL


Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan
pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat
menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan

8
manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam perencanaan.

D. TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL


Tujuan pengendalian internal adalah membantu perusahaan
mencapai tujuan sesuai dengan yang direncanakan dengan berbagai
kegiatan pengendalian yang ditetapkan yang dapat menekan terjadinya
penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan.
Tujuan pengendalian internal menurut COSO
Tujuan internal control Menurut COSO (Committee of Sponsoring
Organization of the Treadway Commission).Internal Control berguna
untuk membantu manajemen untuk mencapai tujuan utamanya.
Pengendalian internalmerupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh
aktivitas Dewan Komisaris, jajaran Manajemen dan seluruh pegawai, yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar terhadap perncapaian
tujuan perusahaan yaitu :
 Keandalan pelaporan keuangan.
 Efektivitas dan efisiensi operasi.
 Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku
Menurut Mulyadi tujuan sistem pengendalian intern adalah
sebagai berikut : Menjaga kekayaan organisasi. Harta milik perusahaan
ada kemungkinan di salah gunakan atau dirusak kecuali jika dilindungi
dengan baik. Pengamanan harta milik perusahaan meliputi pengawasan
secara fisik maupun secara akuntansi. Pengamanan secara fisik dapat
dilakukan dengan cara:
1) Penunjang tanggungjawab yang jelas kepada seseorang atau
pengawasan fisik milik perusahaan
2) Harta perusahaan disimpan dengan cara yang cukup memadai
3) Penerimaan dan pengeluaran persediaan harus berdasarkan
otorisasi dari pihak berwenang.
4) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Didalam
menjalankan tugasnya manajer perlu memahami informasi yang
cermat, tepat dan dapat dipercaya. Pengawasan intern di pandang

9
untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi
untuk menghasilkan intern akuntansi yang diteliti handal.
5) Mendorong efisiensi Pengawasan intern dalam perusahaan
ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau
setidak-tidaknya dapat mencerminkan terjadinya pemborosan
sumber daya yang tidak efisien.

10
BAB III
KESIMPULAN

Pengendalian internal tidak hanya struktur organisasi, metode, dan ukuran-


ukuran saja, namun termasuk juga kegiatan dan prosedur. Struktur organisasi,
metode, dan ukuran-ukuran tersebut merupakan bagian dari suatu proses yang
dihasilkan oleh pihak internal maupun eksternal, untuk memberikan jaminan yang
masuk akal untuk tercapainya tujuan-tujuannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://warta-ekonomi.blogspot.co.id/2010/11/unsur-unsur-struktur
pengendalian.html

http://kreshna-mukti.blogspot.co.id/2012/11/internal-control.html

https://docs.google.com/file/d/0B3Ll2nL9WYQaaDNHUTljdkNNczA/edit

www.auditinfo.org/2015/05/tujuan-pengendalian-internal_1.html

12

Anda mungkin juga menyukai