Anda di halaman 1dari 2

T3 Kelas Etika TI [C]

Nama Kelompok :
● Daffa Rheza Prayoga (5026211175)
● Dzaky Wishwa Darma (5026211025)
● Aufaka Bahi Akbar (5026211154)

Kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik

Pertanyaan dan jawaban:


Cari satu perkara IT di pengadilan negeri:

Kasus ini terkait dengan penyebaran informasi melalui media sosial (TikTok) yang
menimbulkan rasa fitnah dan kebencian. Dalam konteks Indonesia, ini dapat dikaitkan dengan
UU ITE, khususnya Pasal 28 ayat 2 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik yang berbunyi: "Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi
yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan."

● Tentukan apakah masuk tempus atau locus delicti?

Untuk kasus yang kami bahas itu termasuk locus delicti karena Teori locus delicti
sering kali digunakan untuk menentukan yurisdiksi tempat kejahatan terjadi dalam kasus
konvensional maupun siber.

● Jika masuk locus , menggunakan teori apa ? alasannya ?


Kasus ini menggunakan teori akibat (leer van het gevlog). dimana Yurisdiksi
didasarkan pada tempat di mana dampak kejahatan dirasakan. Dalam kasus ini,
dampak dari postingan dirasakan di Majelis Al Busyro, Kabupaten Bogor, di mana
mereka merasa terhina. Jadi, menurut teori ini, locus delicti berada di Kabupaten Bogor.

● barang bukti yang digunakan apa? electronic atau digital?

Barang bukti yang digunakan merupakan barang bukti digital dan electronic.
Barang bukti digital berupa 1 buah akun tiktok (@aw_collection50.) dan satu bundle
tangkapan layar postingan akun tiktok atas nama @aw_collection50. Adapun barang
bukti electronic berupa 1 (satu) buah handphone merk Oppo tipe A31 dan 2 buah
simcard.

Anda mungkin juga menyukai