Bab 4 Modul Ajar Marbi Klas 8 Resensi Buku Fiksi
Bab 4 Modul Ajar Marbi Klas 8 Resensi Buku Fiksi
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai jenis teks (nonfiksi
dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik
aktual yang didengar.
Kompetensi Awal:
Menemukan informasi dalam Resensi Buku Fiksi.
Menganalisis informasi dalam Resensi Buku Fiksi.
Memaknai informasi dalam Resensi Buku Fiksi.
Model Pembelajaran:
Tatap muka/Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi informasi dari teks resensi buku fiksi
yang disimak.
Pemahaman Bermakna:
Keterampilan menyimak Resensi Buku Fiksi melatih kemampuan peserta didik dalam
memahami dan menyerap informasi yang terkandung di dalamnya.
Keterampilan menyimak Resensi Buku Fiksi melatih kemampuan dalam menemukan butir-
butir penting yang terkandung di dalamnya sehingga mampu memperkuat karakter yang
mencerminkan profil pelajar Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
Pernahkah kamu menyimak Resensi Buku Fiksi, baik dalam bentuk audio, audio visual
(video), atau dilaporkan secara langsung oleh orang lain?
Butir-butir penting apa sajakah yang terkandung dalam Resensi Buku Fiksi yang pernah
kamu simak?
Persiapan Pembelajaran:
Menyiapkan materi Resensi Buku Fiksi dalam bentuk audio, tayangan video, dibacakan
secara langsung.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Menyimak Resensi Buku Fiksi.
Menemukan informasi dalam Resensi Buku Fiksi yang disimak.
Menilai informasi dalam Resensi Buku Fiksi yang disimak.
Soal:
Petunjuk:
Kerjakan secara berkelompok (setiap kelompok terdiri 4-5 peserta didik)!
1. Simaklah Resensi Buku Fiksi” melalui media yang ditayangkan guru! Catatlah informasi-
informasi penting yang terkandung di dalamnya, lakukanlah eksplorasi untuk menjelajahi
informasi yang terdapat dalam teks yang disimak.
Setelah menyimak tayangan resensi yang berjudul “Pulang”, kerjakanlah tugas berikut
secara berpasangan.
a. Apa maksud judul novel "Pulang"?
b. Siapakah penulis buku tersebut?
c. Sesuaikah judul tersebut dengan isinya?
d. Apa kelebihan novel tersebut dan apa kekurangannya?
e. Siapakah sasaran yang tepat sebagai pembaca novel tersebut?
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara berkelompok
Hasil kerja kelompok
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2018. Marbi: Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.
Membaca dan Memirsa Resensi Buku Fiksi
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan dari berbagai jenis teks misalnya teks deskripsi, narasi,
puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati,
kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan
audiovisual.
Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan
kualitas data serta membandingkan informasi pada teks.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual
yang dibaca dan dipirsa.
Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian,
empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual.
Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data
serta membandingkan informasi pada teks.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca
dan dipirsa.
Kompetensi Awal:
Membaca dan memahami informasi dalam Resensi Buku Fiksi.
Model Pembelajaran:
Tatap muka/Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu menentukan gagasan dan pesan dalam resensi buku fiksi yang dibaca.
Pemahaman Bermakna:
Keterampilan membaca Resensi Buku Fiksi merupakan salah satu bagian dari budaya
literasi yang perlu terus ditumbuhkembangkan agar menjadi generasi masa depan yang
memiliki kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual yang memadai.
Keterampilan membaca Resensi Buku Fiksi melatih kemampuan menemukan butir-butir
informasi penting yang terkandung di dalamnya sehingga mampu memperkuat karakter
yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
Pernahkah kamu membaca Resensi Buku Fiksi, baik media cetak maupun media elektronik
(internet)?
Masih ingatkah kamu dengan topik yang dibahas dalam Resensi Buku Fiksi yang kamu
baca?
Butir-butir informasi penting apa sajakah yang masih kamu ingat dalam Resensi Buku Fiksi
yang pernah kamu baca?
Persiapan Pembelajaran:
Menyiapkan materi Resensi Buku Fiksi.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Membaca Resensi Buku Fiksi.
Mengidentifikasi ciri-ciri Resensi Buku Fiksi.
Soal:
Petunjuk:
Kerjakan secara berkelompok!
Anggaplah cerita berikut merupakan buku, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan
yang mengikutinya!
Senandung pemujaan rembulan yang perih itu sering kali menghanyutkan mimpi para
penduduk kampung ketika malam mencapai puncak kematangan yang sempurna. Oleh angin
yang bertiup dari lembah kematian, suara senandung yang perih itu seperti diterbangkan menuju
ke pintu langit hingga membahana ke seluruh penjuru kampung dengan nada yang lembut,
tetapi menyayat-nyayat rongga telinga.
Menurut penuturan beberapa penduduk, perempuan itu berwajah rata dengan rambut
tergerai memanjang hingga menyentuh lututnya. Wajah perempuan bergaun putih itu selalu
menengadah ke langit, menatap rembulan yang dipujanya.
“Apakah perempuan itu juga yang menggerakkan burung-burung gagak itu?” “Tidak
tahu.”
“Hantukah dia?” “Tidak tahu.”
“Apakah dia membawa tongkat?” “Tidak.”
“Pernahkah sampeyan mendekatinya?” “Pernah.”
“Kapan?”
….
Percakapan dua penduduk kampung di tengah kesunyian dan kesiur angin yang
mencekam itu tiba-tiba terhenti ketika serombongan burung gagak berkaok-kaok, berkelebat di
atas bubungan atap-atap rumah, menaburkan hawa busuk ke seluruh penjuru kampung. Konon,
burung-burung gagak itu diyakini sebagai jelmaan arwah para penghuni lembah kematian. Para
penduduk juga meyakininya sebagai pertanda buruk. Sebuah bencana akan melanda
perkampungan di bibir hutan jati itu.
***
Azan Subuh menggema dari corong surau satu-satunya di perkampungan sunyi itu.
Gemanya memantul dan menampar-nampar dinding bukit. Para penduduk tergeragap. Seperti
digerakkan oleh sesuatu yang gaib, para penduduk menghapus sisa-sisa mimpi. Lantas,
menggeliat, bergerak membuka pintu-pintu rumah yang dingin berkabut. Dalam sekapan dingin
yang menggigit, telinga para penduduk tiba-tiba saja menangkap raungan tangis dari sudut
perkampungan.
“Siapa yang meninggal, “Tidak tahu.”
Siapa yang meninggal, Yu?” “Tidak tahu.”
Seperti mendapatkan isyarat para penduduk bergegas menuju k raungan tangis itu.
Sesekali ter suara batuk tua, tangis bocah, ayam, dan lenguh kerbau. Para datang berduyun-
duyun bagaika masyarakat purba menuju ke
“Kenapa kamu, Nduk? Kenapa?” teriak histeris seorang perempuan separuh ditingkah
raungan tangis yang membahana, memecah kesunyian pagi.
“Ayo, Nduk, bangun.” teriak seorang lelaki separuh baya dengan suara tangis tertahan.
Rombongan penduduk yang baru saja datang berdesakan mengerumuni seorang gadis kecil yang
sudah tak berdaya. Bola mata mereka nanar, gagal membendung kawah air mata yang jebol di
bendungan pelupuk mata. Tangis histeris bersambung-sambungan. Mereka menyaksikan gadis
kecil yang biasa berdandan dengan rambut dikepang dua itu sudah tak bernyawa. Tubuhnya
terbujur kaku.
Tak seorang pun penduduk yang bisa memahami, kenapa gadis kecil berkepang dua yang
suka memburu capung dan kupu-kupu ketika senja jatuh itu tiba-tiba harus meninggalkan
kampung kelahirannya untuk selama-lamanya. Padahal, senja tadi, gadis kecil itu masih bermain-
main dengan capung dan kupu-kupu. Rambut kepangnya bergulir ke kiri dan ke kanan setiap kali
dia berlari. Bahkan, dia sempat minta minum kepada seorang penduduk ketika rasa haus
mencekik kerongkongannya.
Gadis kecil itu anak perempuan Kang Badrun dan Yu Darmi satu-satunya. Empat anaknya
yang lain laki-laki yang sulit diharapkan masa depannya. Gadis kecil berkepang dua itulah yang
didambakan Kang Badrun dan Yu Darmi dapat mengangkat martabat keluarganya. Kelak ia
diharapkan mengikuti jejak gadis tetangganya merantau ke negeri orang. Kemudian ia akan
mengumpulkan bekal hidup dan sepetak tanah sebagai kado yang “wajib” dipersembahkan
kepada orang tuanya sebelum disunting seorang lelaki. Kang Badrun dan Yu Darmi sangat
menyayanginya. Namun, agaknya Tuhan berkehendak lain. Harapan Kang Badrun dan Yu Darmi
terkubur sudah bersama jasad anaknya yang telah terbujur kaku. Tak berdaya.
Seperti biasanya, para penduduk bergegas menyiapkan upacara pemakaman. Hampir tak
ada seorang pun penduduk yang berangkat ke ladang atau berjualan kayu rencek ke pasar.
Mereka suntuk meringankan beban duka yang tengah menjerat Kang Badrun dan Yu Darmi.
Hanya anak-anak penggembala dengan cambuk di tangan yang rutin menggiring hewan-hewan
peliharaan menuju ke sebuah lembah.
Ketika matahari sepenggalah, para penduduk segera memberangkatkan berkepang dua
itu menuju lembah kematian. Di tengah yang melilit, kematian gadis kecil berkepang dua itu
merupakan malapetaka bagi Kang Badrun dan Yu Darmi. penderitaan hidup mereka setelah
sekian tahun lamanya terbenam dalam lumpur kemiskinan bersama anak- mereka yang tidak
jelas dan pasti masa depannya. hanya mengandalkan hidup dengan berjualan kayu rencek ke
sebuah pasar yang jauh.
***
Penderitaan hidup Kang Badrun dan Yu Darmi makin sempurna ketika salah satu anak
lelakinya tertangkap mencuri uang milik kepala dusun. Sudah jatuh, tangga. Kang Badrun dan Yu
Darmi pun terpaksa diusir kelahiran yang mereka cintai sesuai dengan adat yang telah disepakati
oleh para tetua kampung. Tidak pandang bulu. Siapa pun yang melakukan pencurian,
keluarganya harus meninggalkan kampung. Tak jelas, ke mana keluarga yang bernasib kurang
beruntung itu pergi. Satu hal yang pasti, semenjak kematian gadis berkepang dua dan kepergian
keluarga Kang Badrun, kampung bagaikan dipayungi jubah Malaikat Maut. Hawa busuk kematian
tercium di setiap sudut dan pintu-pintu rumah penduduk.
Sejak saat itu pula, para penduduk sering terusik oleh kehadiran gerombolan burung
gagak yang berkaok-kaok di atas bubungan atap-atap rumah. Hal yang membuat pori-pori
mereka makin merinding, hampir setiap malam mereka menyaksikan seorang perempuan
bergaun putih yang suka menunggui rembulan di bibir lembah kematian.
“Apakah perempuan bergaun putih itu jelmaan gadis berkepang dua yang arwahnya
penasaran?”
“Tidak tahu. Tapi kalau kecil berkepang dua. Perem menyentuh lututnya..”
“Tapi kenapa munculnya
“Tidak tahu.”
“Kalau memang per kenapa dan dari mana dia
“Tidak tahu.”
….
Percakapan dua penduduk kampung di tengah kesunyian dan kesiur angin yang
mencekam itu tiba-tiba terhenti ketika serombongan kaok, berkelebat di atas bu rumah,
menaburkan hawa penjuru kampung. Konon, burung-burung gagak itu diyakini sebagai jelmaan
arwah para penghuni lembah kematian. Para penduduk juga meyakininya sebagai pertanda
buruk. Sebuah bencana akan melanda perkampungan di bibir hutan jati itu.
Para penduduk tersentak ketika mendengar kabar bahwa jumlah perempuan bergaun
putih yang setia menunggui bukit di bibir lembah kematian itu makin bertambah setiap malam.
Potongan tubuh, wajah, dan rambutnya sangat mirip. Para perempuan bergaun putih yang
selalu menengadah ke langit menatap rembulan yang dipujanya itu terlihat samar-samar di
bawah siraman sinar rembulan sepotong semangka yang temaram. Terdengar senandung koor
yang pedih, menggema dari pinggang bukit lembah kematian.
….
RESENSI NOVEL
Judul Buku : Milea Dengarlah Suara Dilan
Pengarang : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tahun Terbit : Agustus 2016
Tebal Halaman : 360 halaman
Sinopsis Buku
Novel ini merupakan seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990, dan Dilan, Dia
Dilanku Tahun 1991. Jika tidak mengikuti dua novel sebelumnya, pasti kamu akan kebingungan
untuk menyimak novel Milea ini. Novel ini adalah jawaban atas keresahan pembaca novel Dilan
sebelumnya. Novel Milea ini adalah jawaban atas semua pertanyaan dan kebingungan pembaca
saat membaca dua novel sebelumnya.
Penceritaann novel ini menjawab dan mengklarifikasi pernyataan atau cerita dari Milea,
misalnya mengapa Akew meninggal? Apa penyebabnya? Mengapa Dilan ada di kantor polisi?
Ternyaya Dilan tidak ditahan atas kasus Akew meninggal. Selain itu, buku ini juga mengungkap
latar belakang saat Dilan meramal Milea pada waktu berkenalan dulu.
Dilan adalah teman yang baik. Sebenarnya, Dilan juga murid yang baik untuk guru-guru
yang bisa mengerti dirinya. Orang seperti Dilan sebenarnya tidak perlu dihukum, tidak perlu
diceramahi panjang lebar. Cukup dimengerti dan sedikit diberi perhatian dengan cara yang lebih
bersahabat. Kisah percintaan Dilan dan Milea, persahabatan, keluarga, hingga kesedihan
bersatu dalam buku ini.
Kelebihan Buku
Ada beberapa kelebihan dalam novel ini, di antaranya sampul buku yang sangat kekinian
dan sesuai target pembacanya, yaitu remaja; banyak puisi yang diselipkan membuat cerita lebih
segar; model penceritaannya dibuat sangat jelas dan terstruktur. Walaupun banyak yang
beranggapan cerita dalam novel ini fiksi, tapi penceritaannya sangat tidak berlebihan dan seperti
mengalir apa adanya; ceritanya sangat ringan sehingga dapat dibaca oleh semua kalangan umur.
Kekurangan Buku
Adapun kekurangan novel ini adanya akhir cerita yang membosankan karena akhir kisah
cinta Milea dan Dilan telah diungkap pada novel seri Dilan sebelumnya. Kelemahan lainnya
adalah adanya beberapa adegan yang membuat penasaran “apakah lazim seseorang
melakukan hal itu pada tahun 90-an”. Hal ini membuat pembaca merasa sedikit janggal.
Setelah membaca resensi tersebut dan membaca novel aslinya, jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa sajakah identitas buku yang dibahas?
2. Apakah sinopsis dalam resensi bisa mewakili isi keseluruhan novel tersebut?
3. Apakah kelebihan buku yang ditulis dalam resensi telah sesuai dengan kondisi dari novel yang
seungguhnya, baik yang berkaitan dengan fisik novel maupun isi novel?
4. Apakah kekurangan buku yang ditulis dalam resensi telah sesuai dengan kondisi dari novel
yang seungguhnya, baik yang berkaitan dengan fisik novel maupun isi novel?
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara berkelompok
Hasil kerja kelompok
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2018. Marbi: Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.
Berbicara dan Mempresentasikan
Resensi Buku Fiksi
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, pemecahan masalah, dan
pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog dan dialog logis, kritis,
dan kreatif.
Peserta didik mampu menggunakan dan memaknai kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk berbicara dan
menyajikan gagasannya.
Peserta didik mampu menggunakan ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi.
Peserta didik mampu berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif, dan
santun.
Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, empati,
peduli, perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks informatif dan fiksi
melalui teks multimoda.
Peserta didik mampu mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik
aktual secara kritis.
Kompetensi Awal:
Menemukan pokok pikiran dalam Resensi Buku Fiksi.
Menemukan unsur-unsur pendukung dalam Resensi Buku Fiksi.
Profil Pelajar Pancasila:
Kritis: memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
Kreatif: menghasilkan gagasan yang orisinal.
Model Pembelajaran:
Tatap muka/Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, dan pandangan secara lisan dalam
bentuk resensi buku fiksi.
Pemahaman Bermakna:
Keterampilan menyampaikan informasi kepada orang lain secara lisan mampu menguatkan
karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.
Keterampilan menyampaikan Resensi Buku Fiksi secara lisan tak hanya sekadar mampu
menghibur orang lain, tetapi juga bisa menjadi jalan untuk mendapatkan penghasilan yang
layak.
Pertanyaan Pemantik:
Pernahkah kamu membaca atau menyimak Resensi Buku Fiksi, bahkan menyampaikannya
kepada orang lain?
Daya tarik apa saja yang terkandung dalam sebuah Resensi Buku Fiksi?
Informasi penting apa sajakah yang masih kamu ingat berdasarkan Resensi Buku Fiksi yang
pernah kamu baca, simak, atau ceritakan kepada orang lain?
Persiapan Pembelajaran:
Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Mempresentasikan Resensi Buku Fiksi.
Soal:
1. Carilah buku fiksi di perpustakaan sekolahmu. Berikan tanggapan buku tersebut dengan
memuat hal-hal berikut ini.
a. gambaran umum isi buku; b. kelebihan dan kekurangan; c. rekomendasi.
2. Presentasikan di depan kelas hasil kerjamu dan mintalah temanmu untuk memberikan
penilaian dengan mengisi rubrik berikut.
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara berkelompok.
Hasil kerja kelompok.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif.
Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan metodologi sederhana dengan
mengutip sumber rujukan secara etis.
Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara
etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal.
Peserta didik mampu menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang memiliki
makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan
berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk
prosa dan puisi dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.
Kompetensi Awal:
Mengidentifikasi unsur-unsur Resensi Buku Fiksi berdasatkan strukturnya.
Menentukan ciri-ciri kebahasaan dalam Resensi Buku Fiksi.
Profil Pelajar Pancasila:
Kritis: memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
Kreatif: menghasilkan gagasan yang orisinal.
Model Pembelajaran:
Tatap muka/Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu menulis resensi buku fiksi secara kreatif dan kritis.
Pemahaman Bermakna:
Keterampilan menulis Resensi Buku Fiksi merupakan salah satu bagian dari budaya literasi
yang perlu terus ditumbuhkembangkan agar menjadi generasi masa depan yang memiliki
kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual yang memadai.
Keterampilan menulis Resensi Buku Fiksi memperkaya kosakata, terutama yang berkaitan
dengan upaya untuk menarik perhatian orang banyak.
Jika ditekuni, keterampilan menulis Resensi Buku Fiksi dapat dijadikan sebagai profesi
dengan penghasilan yang cukup menjanjikan.
Pertanyaan Pemantik:
Pernahkah kamu menulis Resensi Buku Fiksi dengan menggunakan fakta dan data sebagai
sumber pengembangan ide?
Menurutmu, unsur apa saja yang menjadi penentu daya tarik sebuah Resensi Buku Fiksi?
Jika kamu menulis Resensi Buku Fiksi, unsur apa saja yang menurutmu paling sulit?
Persiapan Pembelajaran:
Menyiapkan materi Resensi Buku Fiksi.
Menyiapkan struktur Resensi Buku Fiksi dan ciri-ciri kebahasaannya.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Membaca Resensi Buku Fiksi.
Mengidentifikasi unsur-unsur Resensi Buku Fiksi berdasarkan strukturnya.
Menentukan ciri-ciri kebahasaan Resensi Buku Fiksi.
Soal:
Petunjuk:
Kerjakan secara mandiri!
Pinjamlah salah satu buku fiksi di perpustakaan sekolahmu. Bacalah buku tersebut hingga tuntas.
Catatlah identitas buku, buatlah sinopsisnya, dan analisislah kelebihan dan kelemahan buku itu.
Jangan lupa tulislah pendapatmu kira-kira buku itu cocok dibaca oleh siapa. Agar tulisanmu
berkualitas, cermatilah dulu pedoman penilaiannya.
Setelah mengetahui kriteria penilaiannya, ikutilah langkah-langkah berikut.
1. Pilihlah satu buku fiksi di perpustakaan sekolahmu yang menurutmu tampak paling menarik.
2. Bacalah buku yang kamu pilih dengan saksama. Catatlah hal-hal penting dan tandai bagian-
bagian yang menurutmu istimewa dari buku itu.
3. Buatlah kerangka resensi sesuai struktur teks yang telah kamu pelajari, yaitu:
a. identitas buku,
b. orientasi,
c. sinopsis,
d. analisis dan evaluasi, dan
e. rekomendasi.
4. Kembangkanlah kerangka tersebut dengan mengisinya satu per satu sesuai dengan buku
yang telah kamu baca. Jangan lupa untuk memperhatikan ciri kebahasaan teks resensi saat
mengembangkan kerangka.
5. Baca dan periksalah hasil tulisanmu, lalu serahkanlah kepada teman, keluarga, dan guru.
Mintalah saran mereka dan perbaiki tulisanmu agar menjadi lebih baik lagi.
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara mandiri
Hasil kerja mandiri
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2018. Marbi: Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.