Makalah Adiatma
Makalah Adiatma
NAMA : ADIATMA
STAMBUK : 22008033
KELAS : VI/C
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI 2021
KATAPENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah yang maha esa karna dengan rahmat karunianya saya
selaku penyusun masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Saya harap dengan adanya makalah ini yang berjudul‘’Perbandingan Negara
Indonesia Pada Masa Orde Lama Dengan Orde Baru’’, dapat menambah wawasan
para pembaca atau penyimak dan mengetahui isi dari makalah ini.Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi dukungan dalam
meenyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu penulis sangat berharap kritik dan saran
yang membangun dari para penyimak ataupun pembaca. Dan semoga dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menyimak.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orde Baru adalah tatanan seluruh peri kehidupan rakyat, bangsa dan Negara
Republik Indonesia yang diletakkan kepada kemurnian pelaksanaan Pancasiladan
UUD1945.Orde Baru merupakan suatu reaksi dan koreksi prinsipil terhadap praktik
praktik penyelewengan yang telah terjadi pada masa lampau, yang lazim disebut zaman
Orde Lama.Pengertian Orde Baru yang terpenting adalah suatu Orde yang mempunyai
sikap dan tekad mental dan itikad baik yang mendalam untuk mengabdi kepada rakyat,
mengabdi kepada kepentingan nasional yang dilandasi falsafah Pancasila dan yang
menjunjung tinggi azas dan Undang-Undang Dasar 1945. Antara pemerintahan Orde
Baru dengan Orde Lama tidak jauh berbeda sama-sama menggunakan sistem
“Politicaland Role Sharing dan Partnership (hubungan kemitraan) antara sipil dan
militer”. Perbedaannya hanya terletak pada dasar legitimasinya, terbukti bahwa
presiden Soeharto memegang kekuasaan Eksekutif sebagai hasil dari pemilihan MPRS
dan MPR sejak tahun 1973. Kekuasaan Eksekutif yang kuat dan dominan dalam
pemerintahan Indonesia tertulis dalam UUD1945 pasa l5, berbunyi bahwa Presiden
memegang kekuasaan membentuk Undang Undang dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat, dengan kata lain Presiden memegang kekuasaan Eksekutif dan
Legislatif sekaligus.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimana perbandingan Indonesia pada masa orde Lama dan Orde Baru?
2. Bagaimana perbandingan kondisi sosial pada masa orde lama dan orde baru?
3. Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru Pada Masa Peralihannya?
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam
politik dalam negeri, dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali
dengan apa yang disebut dengan konsensus nasional. Ada dua macam konsensus
nasional, yaitu: Pertama, berwujud kebulatan tekad pemerintah dan masyarakat untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Konsensus
pertama ini disebut juga dengan konsensus utama. Kedua, konsensus mengenai cara-cara
melaksanakan konsensus utama.Konsensus kedua lahir antara pemerintah dan partai-
partai politik dan masyarakat. Berdasarkan semangat konsensus nasional itu pemerintah
Orde Baru dapat melakukan tekanan tekanan politik terhadap partai politik yang
memiliki basis massa luas dengan penyaringan partai politik pada penyeder hanaan
jumlah partai politik dalam pelaksanaan pemilu. Adapun dalam politik luar negeri,
Indonesia kembali menjadi anggota PBB dan mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia.
Karena pada masa Orde Lama, presiden Soekarno memiliki keberanian untuk menolak
kebijakan Barat dan mengambil posisi yang berseberangan dengan negara Barat dalam
konteks tertentu dan justru mengadakan hubungan dekat dengan negara Komunis hingga
membentuk Poros Jakarta-Peking-Pyongyang. Sedangkan pada masa Orde Baru,
kebijakan luar negeri Indonesia dibawah presiden Soeharto lebih lunak dibandingkan
dengan pendahulunya. Soeharto menerapkan kebijakan yang lebih pro Barat atas nama
pembangunan nasional.
B. Perbandingan kondisi sosial pada masa orde baru dan orde lama
Pemerintahan Orde Lama meninggalkan berbagai masalah serius bagi pemerintahan
Orde Baru, termasuk kelangkaan bahan pangan, hiperinflasi, produksi dalam negeri yang
nyaris terhenti, kerusakan infrastruktur, terkurasnya cadangan devisa, tingginya
tunggakan utang luar negeri, besarnya defisit APBN, dan krisis neraca pembayaran. Oleh
sebab itu sebelum pembangunan resmi dimulai, dilakukan pemulihan stabilitas disemua
aspek kehidupan. Pemerintahan Orde Baru beranggapan bahwa pembangunan ekonomi
dimungkinkan apabila stabilitas ekonomi telah dicapai. Sejak pertengahan tahun 1968,
segala potensi dan usaha dikonsentrasikan kepada stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi.
Salah satu usaha yang ditempuh adalah pengendalian harga kebutuhan pokok. Prioritas
program pembangunan pada awal tahun 1970-an adalah melakukan pembangunan
dibidang pertanian untuk mengejar keterbelakangan 13 ekonomi. Strategi ini dilakukan
karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Selain itu,
pembangunan disektor pertanian akan membuka kemungkinan pertumbuhan sektor
lainnya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada orde lama, kebijakan ekonomi
berbentuk ekonomi yang tertutup komunis atau sosialis. Dimana, didapati orientasi
sosialis atau komunis begitu kental terasa. Mungkin, karena itulah kondisi perekonomian
Indonesia pada periode ini cukup buruk yang diantaranya juga dipicu kosongnya kas
negara, eksploitasi waktu penjajahan,pihak Belanda yang menerapkan blokade ekonomi,
daninflasi.
Pada orde baru, ekonomi terbuka yang menganut paham orientasi kapitalis.
Sebenarnya gak banyak perubahan yang diterapkan pada kebijakan ekonomi ini,
setidaknya selama 32 tahun masa pemerintahan presiden Soeharto. Tapi, kondisi
ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibanding saat orde lama. Hal ini dilatar belakangi
keberhasilan pemerintah membangun stabilitas politik yang memberi efek secara
signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Karena itu juga terobosan khususnya terkait
anggaran negara cukup jarang terjadi.
A. KESIMPULAN
Pada orde lama, berlaku sistem demokrasi liberal (17 agustus 1950-5 juli
1959) dan demokrasi terpimpin (5 juli 1959-1965). Dalam sistem demokrasi
liberal kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang perdana menteri. kedaulatan
rakyat diserahkan kepada sistem multipartai sehingga saat itu muncul beragam
partai. efek negatifnya, muncul sikap politik yang saling menjatuhkan antar partai.
Sedangkan pada sistem demokrasi terpimpin,artinya negara dipimpin oleh
pemimpin atau panglima besar revolusi, yaitu presiden. Demokrasi pancasila pada
orde baru (1966-1998) berkeinginan melaksanakan pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Orde baru merencanakan dan melakukan program
pembangunan ekonomi disegala bidang untuk memperbaiki keadaan bangsa
indonesia. Hingga pada akhir tahun 1980 dan 1990 pembangunan ekonomi
berubah menjadi sistem mercusuar dan panglima. akibatnya, kesenjangan
ekonomi terjadi antara pusat dan daerah serta KKN semakin merajalela ditubuh
pemerintahan.