Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN

Daun

Disusun Oleh:

Muhammad Haidil (2220801018)

Dosen Pengampu:
Ike Apriani, M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
organ tubuh tumbuhan, baik-bagiannya, bentuk ataupun fungsinya. Secara
umum, tumbuhan memiliki tiga organ dasar yaitu akar, batang dan daun
(Savitri, 2018).
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam
menjalankan proses fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomassa
sebagai sumber energi bagi organisme lainnya termasuk manusia. Daun
tumbuhan dapat dibedakan menurut bentuk, ukuran dan beragam sifat
lainnya. Berdasarkan kejadiannya, daun dibedakan atas daun tunggal dan
daun majemuk. Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya terdiri dari
satu helaian daun, sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian
daun.
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun.
Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan
yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintetis. Helai daun
sendiri tersusun dari jaringan dasar epidermis, jaringan gantiang, jaringan
bunga karang dan jaringan pembuluh.Permukaan epidermis seringkali
terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun
dari serangga pemangsa, spora jamur ataupun tetesan air hujan.
Setiap jenis tumbuhan akan terlihat bahwa diantaranya ada yang
hanya memiliki satu helaian saja pada tangkai daunnya yang disebut daun
tunggal (folium simplex) dan ada pula tumbuhan yang tangkainya
bercabang-cabang dan pada setiap cabang tangkai terdapat helaian daun,
sehingga pada satu tangkai memiliki helaian daun lebih dari satu yaitu
daun majemuk (folium compositum). Daun tunggal yaitu dimana pada
tangkai daun (petiolus) hanya terdapat satuhelaian daun (lamina) saja.
Karena banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya bentuk daun, baik daun
tunggal maupun daun majemuk, maka perlu mempelajari bagaimana
sajakah bentuk dan pembagianya.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan prktikum morfologi daun sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis daun
2. Agar mahasiswa mengetahui bagian-bagian daun
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Daun
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena
merupakan apparatus yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan
biokimia bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Struktur daun
dikelompokkan menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar
(morfologi) daun dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk, helaian daun,
bentuk ujung daun, tepi daun dan susunan tulang daun. Struktur anatomi
daun tersusun atas tiga sistem jaringan, yakni jaringan dermal (epidermis),
jaringan dasar (parenkima) dan jaringan pembuluh (vaskular) (Moekti,
2009).
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung didaun.Fungsi daun antara lain
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap Co2 dari udara,
sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta untuk
respirasi.Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada
kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ
fotosintetik. Daun tumbuhan skulen atau xerofit juga dapat mengalami
peralihan fungsi menjadi organ penyimpanan air (Purnomo, 2010).
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu
helaian daun. Bagian dari batang tempat duduk daun disebut nodus dan
sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun tunggal
mempunyai karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian penting yang
terdapat padabatang daun selalu mempunyai bentuk tipis, melebar dan
berwarna hijau karena mengandung klofil yang melalui proses fotosintesis
dan daunpun mempunyai umur yang terbatas ( Trisnawati, 2012).
Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang dan baru pada
cabangtangkai ini terdapat helaian daunnya sehingga disini pada satu
tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun (Gembong, 2006).
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau
pelepah daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun
(Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam
tumbuhan misalnya: pohon pisang ( Musaparadisca),pohon pinang (Areca
cathechu), dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyaidaun
yang tidak lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan
kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut, daun yang
demikian disebut daun tidak lengkap (Tjitrosoepomo, 2013).
Modifikasi daun sangat bervariasi pada group tanaman yang
berbeda,beberapa tanaman primitif daunya merupakan perluasan secara
lateral dari tumbuh dimana epidermis batang dan pada beberapa tanaman
paku-pakuan dan tanaman berbiji kemungkinan merupakan sistem cabang
dengan komponen yang bergabung sebagian besar daun tanaman dikotil
dan monokotil pasti phyllase yaituberupa petiole yang pipih dan meluas
dan disokong dengan petiole (Heddy, 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Tempat Dan Waktu


Adapun praktikum mikrobiologi mengenai pengenalan alat
laboratorium dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 April 2023 Pukul
10.26-12.06 WIB yang bertempat di Laboratorium Terpadu Universitas
Islam Negeri Raden Fatah Palembang

B. Alat Dan Bahan


1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu, kertas
putih polos atau lapisan berwarna putih

2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu,
Caladium sp, Cymbopongon citratus, Artocarpus communis, Caesalpinia,
Mimosa pudica

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum kali ini adalah
1. Ambil Caladium sp, bersihkan dari tanah dan letakkan diatas kerta
lapisan putih
2. Amati dan tentukan bagian bagian radikula lalu gambar hasil
pengamatan
3. Lakukan juga Cymbopogon citratus, Artocarpus communis,
Caesalpinia pulcherima, dan Mimosa pudica.

.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keladi
Hasil pengamatan pada tumbuhan keladi (caladium sp)
Klasifikasi Keladi
Menurut Gembong (2012), tanaman keladi tumbuh-tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kigdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Sub Divisi :Angiospermae
Kelas :Monocotyledonae
Ordo :Araceales
Family :Araceae
Genus :Caladium
Spesies :Caladium sp

A B
Gambar A : Keladi (Caladium sp)
Gambar B : 1.Bentuk daun, 2. Ujung daun, 3. Pangkal daun, 4. Tepi
daun

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tumbuhan Caladium,


daun Tumbuhan talas memiliki bentuk daun bangun perisai. Menurut
Tjitrosoepomo (2012) bangun perisai (peltatus). Daun yang biasanya
bangun bulat, mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada
pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun
Tumbuhan talas memiliki ujung daun runclag (acutus). Karena
menurut Tjitrosoepomo (2012) jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu
tulare sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada
puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90°).
Tumbuhan talas memiliki bentuk pangkal daun berlekuk
(emarginatus). Menurut Tjitrosoepomo bentuk pangkal daun ini pada
daun-daun bangun jantung, ginjal, dan anak panah
Tumbuhan talas memiliki tepi daun rata (integer). Karena tepi
daun ini tidak bertoreh.

2. Serai
Hasil pengamatan pada tumbuhan serai (Cymbopogon citratus)
Klasifikasi Serai
Menurut Gembong (2012), tanaman serai tumbuh-tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Cymbopogon
Spesies : Cymbopogon citratus (DC.)

A B
Gambar A : Serai (Cymbopogon citratus)
Gambar B : 1.Bentuk duan, 2. Ujung daun, 3. Tulang daun, 4. Tepi daun

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tumbuhan Cymbopogon


citratus, adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang
dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan
(Tjirosoepomo. 2012).

3. Sukun
Hasil pengamatan pada tumbuhan sukun (Artocarpus communis)
Klasifikasi sukun
Menurut Gembong (2012), tanaman sukun tumbuh-tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus communis

A B
Gambar A : Sukun
Gambar B : 1. Ujung tumbuhan, 2. Pangkal daun, 3. Tulang daun, 4. Tepi
Daun
Berdasarkan pengamatan pada tumbuhan sukun, tumbuhan ini
memiliki ujung daun meruncing. Menurut Tjitrosoepomo (2012)
meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing tetapi titik
pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dar dugaan, hingga
ujung daun nampak sempit panjang dan runcing
Tumbuhan sukun memiliki pangkal daun runcing (acutus)
Tumbuhan sukun ini memiliki tulang daun menjari. daun-daun yang
bertulang menjari (polmineruis), yaitu kalau dari ujung tangkai daun
keluar beberapa tulang yang memenea, memperlihatkan susunan
seperti jari-jari pada tangan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal, yang di
tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke samping
semakin pendek (Tjitrosoepomo. 2012), Tumbuhan sukun memiliki
tepi daun bertoreh (divisus)

4. Putrimalu
Hasil pengamatan pada tumbuhan Putrimalu (Mimosa pudica)
Klasifikasi putrimalu
Menurut Gembong (2012), tanaman putri malu tumbuh-tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa
Spesies : M. Pudica
A B
Gambar A : Putrimalu
Gambar B : 1.Anak daun, 2.tangkai anak daun, 3. ibu tangkai daun

Berdasarkan hasil pengamatan, Menurut(Tjirosoepomo. 2012).


Daun putri malu atau dikenal dengan daun sikejut ( Mimosa pudica L.)
termasuk kedalam daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk
ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari
dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu
tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun
majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip,
misalnya daun sikejut ( Mimosa pudica L) dimana ia termasuk kedalam
daun menyirip genap ganda dua yang sempurna (Tjirosoepomo. 2012).

5. Kembang merak
Hasil pengamatan pada tumbuhan kembang merak (Caesalpinia
pulcherima)
Klasifikasi kembang merak
Menurut Gembong (2012), tanaman kembang merak tumbuh-
tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Fabales
Famili : Caesapiniacea
Genus : Caesalpini
Species : C. pulcherrima

Gambar A : 1. foliolum, 2. Petiolus

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kembang merak


(Caesalpiniapulcherrima) merupakan jenis bunga majemuk tak terbatas
(inflorescentia racemosa)yang ibu tangkainya dapat tumbuh secara terus
menerus dengan cabang-cabang yangdapat bercabang lagi atau tidak. Dan
memiliki tipe bunga tandan, yaitu ibutangkainya bercabang, dan cabang-
cabangnya masing-masing mendukung satu bungapada ujungnya.
Kembang merak ini letak bunganya berada pada ujung batang(terminalis).
Bentuk kembang merak ini seperti tabung
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Daun tumbuhan pada umumnya memiliki 3 bagian yaitu Daun
memiliki tiga bagian yaitu pelepah daun (vagina), tangkai daun (petilus),
dan helaian daun (lamina).
Pada beberapa daun ada yang memiliki alat tambahan. Alat tambaan
pada daun yaitu daun penumpuh (stipula), selaput bumbung (ocrea), dan
lidah-lidah daun (liguna)
Bentuk bangun daun ada yang bertoreh da nada yang tidak bertoreh.
Bagian terlebar daun ada terletak di tengah daun adapula yang di pinggir
daun.

B. Kesimpulan
Praktikan berharap agar dalam praktikum selanjutnya dapat
berlangsung denganlebih tenang, sehingga praktikan dapat memanfaatkan
waktu yang telahdisediakan dengan seefisien mungkin. Serta praktikan
berharap agar tidak hanya para praktikan yang mematuhi tata tertib pada
saat di dalam laboratorium, namun para asisten juga sehingga praktikum
dapat berjalan lebih tertib
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti R, Mulyono. 2015. Khasiat & Manfaat Daun Serai Jakarta:


Agromedia Pustaka.
Isserep. 2017. Penuntun Praktikum Morfologi Dan Fisiologi Tumbuhan.
Makassar : Stikes Mega Rezky.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2012. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Savitri, Evika Sandi. 2018. Struktur Perkembangan Tumbuhan (Anatomi
Tumbuhan). Malang : Uin Press
Silalahi, Marina. 2016. Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Universitas
Kristen Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai