Anda di halaman 1dari 106

TOPIK 1 : KONSEP DASAR MOTOR LISTRIK 1

FASA Pertemuan Pertama (6 JP x 45 menit)

Langkah – langkah Pembelajaran

🗹 Guru melakukan asesmen awal kepada peserta didik. Guru memberikan kertas
lembar pertanyaan yang berisi beberapa pertanyaan seperti di bawah ini dan lembar
jawaban kepada seluruh pesera didik. Peserta didik disuruh menjawab pertanyaan
yang ada.

1. Jelaskan apa yang Ananda ketahui mengenai motor listrik satu fasa

2. Apa yang menyebabkan sebuah rotor dapat berputar ?

3. Jelaskan perbedaan antara rangkaian daya, rangkaian kontrol, diagram


pengawatan dan diagram pelaksanaan.?

4. Apa gunanya sistem pengunci pada operasional rangkaian motor ?

5. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan putaran motor listrik ?

🗹 Berdasarkan jawaban yang dibuat oleh peserta didik, guru mengelompokkan peserta
didik ke dalam tiga kelompok, seperti tabel di bawah ini.

PENGELOMPOKAN PESERTA DIDIK


MULAI BERKEMBANG BERKEMBANG MAHIR
Peserta didik masuk Peserta didik masuk kategori Peserta didik masuk
kategori mulai berkembang apabila peserta kategori mahir apabila
berkembang apabila didik mampu menjawab 3 peserta didik mampu
peserta didik mampu pertanyaan asesmen awal menjawab 5 pertanyaan
menjawab kurang dari dengan benar asesmen awal dengan
3 pertanyaan asesmen benar
awal dengan benar

🗹 Guru mengaitkan konsep dasar motor listrik 1 fasa secara ringkas dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

🗹 Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari konsep dasar motor listrik 1


fasa dalam kehidupan sehari-hari
🗹 Guru meminta seluruh peserta didik agar dapat mempersiapkan diri dan
peralatan tulis, mengamati dan menyimak infografis yang akan ditayangkan guru
dalam bentuk slide.

🗹 Guru menayangkan dan menjelaskan infografis dalam bentuk slide presentasi


terkait dasar- dasar motor listrik 1 fasa.

🗹 Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta


didik terkait konsep dasar motor listrik 1 fasa, dalam 3 buah tayangan video yang
bersumber dari laman Youtube, dengan judul dan sumber video sebagai berikut :

Bagaimana cara kerja induksi motor ? – Lesics Indonesian

https://www.youtube.com/watch?v=ob2oRMEYsA0
Motor Listrik 1 Fase - Borneo Madhani Electrical

https://www.youtube.com/watch?v=y14NAexSfao
Working of SPLIT PHASE, CAPACITOR, SHADED POLE Induction Motor -
Basic Electrical Engineering - EzEd Channel
https://www.youtube.com/watch?v=1HqhoeSxaUc

🗹 Masing -masing peserta didik ditugaskan mengamati, menyimak


dan mencatat segala informasi penting yang terkait materi melalui video yang
ditayangkan guru.

🗹 Peserta didik mengajukan pendapat atau pertanyaan terkait tayangan video yang
disajikan guru.

🗹 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi dasar motor listrik 1
fasa dan mendiskusikan bagian yang belum dipahami.

🗹 Guru melakukan umpan balik terkait dasar motor listrik 1 fasa melalui kegiatan
diskusi dan tanya jawab bersama peserta didik.

🗹 Guru mengelompokkan peserta didik dengan mempertimbangkan hasil asesmen


awal bagi yang belum memahami dan memberikan penguatan bagi peserta didik
yang telah mencapai tujuan pembelajaran.

🗹 Guru memilih beberapa peserta didik yang dianggap telah memahami materi untuk
disebar pada tiap kelompok yang dibentuk dan bertindak sebagai tutor sebaya.

🗹 Guru memberikan modul belajar terkait tugas dasar motor listrik 1 fasa pada
masing-masing kelompok.

🗹 Peserta didik berdiskusi di dalam kelompok utuk mengidentifikasi,


mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan sehingga dapat menjabarkan
pembahasan utama di dalam kelompok masing – masing.

🗹 Peserta didik menyelesaikan tugas dasar motor listrik 1 fasa pada masing-masing
kelompok dalam batas waktu yang telah ditentukan secara berkelompok.
Berdasarkan hasil asesmen awal, pada kegiatan ini guru memberikan penguatan
materi kepada peserta didik yang belum menguasai materi dan memberikan
informasi tambahan kepada peserta didik yang telah menguasai materi.

🗹 Guru melakukan pengamatan, memantau dan membimbing dan memfasilitasi


peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas secara
bergiliran.
🗹 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika ada hal –
hal yang belum dipahami.

🗹 Peserta didik bersama – sama membuat simpulan pembelajaran.

🗹 Peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

🗹 Guru menyampaikan garis besar perencanaan topik pembelajaran pada pertemuan


berikutnya.

Peserta didik diminta untuk membaca materi tentang : simbol gambar listrik,
gambar kerja, dan etika menggambar instalasi motor listrik.
ASESMEN TOPIK
1

Indikator :

1. Kemampuan menjelaskan dasar – dasar motor listrik 1 fasa


2. Kemampuan mengidentifikasi bagian – bagian bagian – bagian motor listrik 1 fasa
INDIKATOR KRITERIA
MULAI BERKEMBANG MAHIR
BERKEMBANG
Kemampua Mulai mencoba Mampu Mampu menjelaskan
n menjelaskan dasar – menjelaskan dasar – dasar motor
menjelaskan dasar dasar motor listrik 1 dasar – dasar listrik 1 fasa dan
– dasar motor fasa menggunakan motor listrik 1 fasa memberikan
listrik 1 fasa bahasa yang sama menggunakan argumentasi
dengan modul bahasa sendiri menggunakan
belajar atau buku dan masih bahasa sendiri.
teks pelajaran dan memerlukan
masih memerlukan bimbingan guru.
bimbingan guru.
Kemampuan Mulai mencoba Mampu Mampu
mengidentifika mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
si bagian – bagian – bagian bagian – bagian bagian – bagian
bagian
motor listrik 1 fasa motor listrik 1 fasa motor listrik 1 fasa
bagian – bagian menggunakan menggunakan dan memberikan
motor
bahasa yang sama bahasa sendiri dan argumentasi
listrik 1 fasa dengan modul belajar masih menggunakan
atau buku teks memerlukan bahasa sendiri.
pelajaran dan masih bimbingan guru.
memerlukan
bimbingan guru.

LEMBAR PENGAMATAN (OBSERVASI)

PENGAMATAN
NAMA KEGUNAAN
KOMPONEN KOMPONEN

NO NAMA SISWA 1 2 3 4 1 2 3 4 TOTAL


1.
2.
3.
4.
5.
...
Kriterian Skor Identifikasi Nama Komponen
1 = Jika peserta didik dapat mengidentifikasi kurang dari 4 nama komponen motor
2 = Jika peserta didik dapat mengidentifikasi antara 5 sampai 8 nama komponen
3 = motor listrik didik
Jika peserta dapat mengidentifikasi antara 9 sampai 13 nama komponen
motor
listrik
4 = Jika peserta didik dapat mengidentifikasi 17 nama komponen motor listrik

Kriterian Skor Identifikasi Kegunaan Komponen

1 = Jika peserta didik dapat mengidentifikasi kurang dari 4 kegunaan komponen


2 = Jika
motorpeserta
listrik didik dapat mengidentifikasi antara 5 sampai 8 kegunaan komponen
motor
listrik
3 = Jika peserta didik dapat mengidentifikasi antara 9 sampai 13 kegunaan
komponen
listrik motor
4 = Jika peserta didik dapat mengidentifikasi 17 kegunaan komponen motor listrik

Kemampuan Kemampuan
menjelaskan mengidentifikasi Rencana Tindak
No Nama Peserta Didik dasar – dasar bagian – bagian Lanjut
motor listrik 1 bagian – bagian
fasa motor listrik 1 fasa
RENCANA TINDAK LANJUT TOPIK 1

Rencana tindak lanjut dengan tujuan melihat perkembangan pembelajaran peserta


didik, serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya. Rekomendasi yang dapat
dilakukan terhadap pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

INDIKATOR KRITERIA
MULAI BERKEMBANG MAHIR
BERKEMBANG
Kemampuan Guru menjelaskan Guru meminta Guru meminta
menjelaskan dasar kembali secara peserta didik peserta didik untuk
– dasar motor perlahan tentang mempelajari mempresentasikan
listrik 1 fasa dasar – dasar kembali materi dasar – dasar motor
motor listrik 1 fasa dasar – dasar listrik 1 fasa
selanjutnya, guru motor listrik 1 fasa menggunakan
mengajukan Lebih seksama dan bahasa sendiri di
pertanyaan lisan meminta peserta depan kelas.
kepada peserta didik untuk
didik. menjelaskan
secara lisan tanpa
bantuan buku
ataupun
bimbingan guru.
Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mengidentifika diberikan diberikan diminta
si tambahan sumber menyajikan hasil
bagian – bagian waktu dan belajar yang lebih identifikasinya
motor listrik 1 fasa melakukan disederhanakan mengenai bagian –
pendampingan oleh guru agar bagian motor listrik
kepada peserta mudah memahami 1 fasa
didik dalam dan menjelaskan menggunakan
mengidentifikasi kembali bagian – bahasa sendiri.
BAHAN BELAJAR PESERTA DIDIK

A. MOTOR LISTRIK 1 FASA

Gambar 1
Motor Induksi Satu Fasa
Sumber : Robith. 2015.

Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor listrik yang umum digunakan dalam
banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor induksi merupakan salah satu mesin
asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini beroperasi pada kecepatan dibawah
kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan magnetik
pada mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan banyaknya
kutub pada mesin.

Motor induksi selalu berputar dibawah kecepatan sinkron karena medan magnet
yang dibangkitkan stator akan menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut
dapat berputar. Namun fluks yang terbangkitkan oleh rotor mengalami lagging
dibandingkan fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga kecepatan rotor tidak akan
secepat kecepatan putaran medan magnet.

Berdasarkan suplai input yang digunakan, motor induksi dibagi menjadi dua jenis,
yaitu motor: induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa. Pada bagian ini, hanya akan
dijelaskan mengenai motor induksi 1 fasa, namun untuk prinsip kerjanya sendiri kedua
jenis motor induksi tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan dari
kedua motor induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar tanpa bantuan
gaya dari luar sedangkan motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa bantuan
gaya dari luar.
1. Konstruksi Motor Induksi Satu Fasa

Gambar 2
Bagian utama motor induksi satu fasa
Sumber : www.learnengineering.org

Terdapat 2 bagian penting pada motor induksi 1 fasa, yaitu: rotor dan stator. Rotor
merupakan bagian yang berputar dari motor dan stator merupakan bagian yang diam
dari motor. Rotor umumnya berbentuk slinder dan bergerigi sedangkan stator berbentuk
silinder yang melingkari seluruh badan rotor. Stator harus dilengkapi dengan kutub-
kutub magnet dimana kutub utara dan selatan pada stator harus sama dan dipasang
melingkari rotor sebagai suplai medan magnet dan kumparan stator untuk menginduksi
kutub sehingga menciptakan medan magnet.

Stator umumnya dilengkapi dengan stator winding yang bertujuan membantu


putaran rotor, dimana stator winding dilengkapi dengan konduktor berupa kumparan.
Selain itu, stator juga dilapisi dengan lamina berbahan dasar silikon dan besi yang
bertujuan untuk mengurangi tegangan yang terinduksi pada sumbu stator dan
mengurangi dampak kerugian akibat munculnya arus eddy (eddy current) pada stator.

Rotor umumnya dibuat dari alumunium dan dibuat bergerigi untuk menciptakan
celah yang akan diisi konduktor berupa kumparan. Selain itu, rotor juga dilapisi dengan
lamina untuk menambah kinerja dari rotor yang digunakan. Masing-masing komponen
dipasang pada besi yang ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

Gambar 3
Konstruksi Motor Induksi 1 Fasa
Sumber : http://www.britannica.com/technology/electric-motor
2. Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa

Prinsip kerja Motor Induksi 1 Fasa

Misalkan kita memiliki sebuah motor induksi 1 fasa dimana motor ini disuplai oleh
sebuah sumber AC 1 fasa. Ketika sumber AC diberikan pada stator winding dari motor,
maka arus dapat mengalir pada stator winding. Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC
pada stator winding tersebut disebut sebagai fluks utama. Karena munculnya fluks
utama ini maka fluks medan magnet dapat dihasilkan oleh stator.

Gambar 4
Dampak adanya arus pada stator
Sumber : www.learnengineering.org
Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor berputar
maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak melewati stator
winding. Karena konduktor pada rotor bergerak relatif terhadap fluks pada stator
winding, akibatnya muncul tegangan ggl (gaya gerak listrik) pada konduktor rotor sesuai
dengan hukum faraday. Anggap lagi motor terhubung dengan beban yang akan
dioperasikan. Karena motor terhubung dengan beban maka arus dapat mengalir pada
kumparan rotor akibat adanya tegangan ggl pada rotor dan terhubungnya rotor dengan
beban. Arus yang mengalir pada rotor ini disebut arus rotor. Arus rotor ini juga
menghasilkan fluks yang dinamakan fluks rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah
yang menyebabkan rotor didalam motor dapat berputar sendiri. Perlu diingat bahwa
pada kondisi awal diasumsikan rotor sudah diberi gaya luar untuk menggerakkan
konduktor pada rotor, karena jika tidak maka rotor akan diam terhadap fluks pada
kumparan stator sehingga tidak terjadi tegangan ggl pada kumparan rotor, sesuai
dengan hukum faraday. Dimisalkan Rotor sudah berputar sedikit

Gambar 5
Putaran pada rotor akibat fluks saat rotor berputar
Sumber : www.learnengineering.org
Sebelumnya telah dibahas mengenai adanya arus stator yang mengakibatkan
munculnya arus pada rotor karena hukum faraday. Masing-masing arus menghasilkan
fluks yang mempengaruhi rotor. Bagaimana fluks tersebut mempengaruhi kecepatan
putaran rotor akan dibahas pada paragraf ini. Arus stator akan menghasilkan fluks
utama, sedangkan arus pada rotor menghasilkan fluks pada rotor. Masing-masing fluks
ini akan mempengaruhi arah putaran rotor, hanya saja arah keduanya berlawanan.
Sesuai hukum lorentz, apabila kita memiliki sebuah kabel yang dialiri arus dan
terdapat fluks medan magnet disekitar kabel tersebut maka akan terjadi gaya pada
kabel tersebut. Karena besarnya fluks pada stator dan rotor relatif sama maka gaya
yang dihasilkan juga sama. Namun karena arah gaya yang berbeda mengakibatkan rotor
tidak berputar akibat kedua gaya yang saling menghilangkan. Hal ini juga yang
mengakibatkan motor induksi perlu diputar sedikit, agar salah satu gaya yang
dihasilkan oleh fluks lebih besar daripada yang lainnya sehingga rotor dapat berputar.

Gambar 6
Total fluks bernilai nol saat rotor tidak berputar
Sumber : www.learnengineering.org

Gambar 7
Terjadi perubahan fluks saat rotor berputar
Sumber : www.learnengineering.org
3. Jenis – Jenis Motor Induksi Satu Fasa

Motor listrik 1 fasa memiliki beberapa jenis yang berbeda, dan di antaranya adalah:

1. Motor Induksi 1 Fasa: Motor induksi 1 fasa adalah jenis motor listrik yang paling
umum dan banyak digunakan. Motor ini memiliki rotor yang terbuat dari
kumparan atau kisi-kisi besi

yang terputar di dalam medan magnet yang dihasilkan oleh stator. Motor induksi 1
fasa cocok untuk aplikasi dengan beban ringan hingga sedang, seperti kipas angin,
pompa air, kompresor kecil, dll.

2. Motor Kapasitor Start (CS) 1 Fasa: Motor ini menggunakan kapasitor pada
awalnya untuk memberikan torsi awal yang lebih tinggi, sehingga memungkinkan
motor untuk memulai
dengan beban yang lebih berat. Setelah motor mencapai kecepatan tertentu,
kapasitor bisa diputuskan dari rangkaian oleh mekanisme switch atau relay.
3. Motor Kapasitor Start-Kapasitor Run (CSCR) 1 Fasa: Motor ini menggunakan dua
kapasitor,

yaitu kapasitor start dan kapasitor run secara bersamaan. Kapasitor start
memberikan torsi awal yang tinggi, sementara kapasitor run tetap aktif saat
motor beroperasi untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja motor.

4. Motor Split Phase 1 Fasa: Motor ini memiliki dua belitan (winding) pada stator
dengan fase yang berbeda. Belitan utama memberikan medan putar tetap,
sementara belitan bantu memberikan torsi awal tambahan untuk membantu motor
memulai beban berat.

5. Motor Universal: Motor ini dirancang untuk beroperasi pada tegangan AC dan DC,
sehingga dapat digunakan di berbagai aplikasi, seperti mesin penggiling kopi,
blender, alat perkakas listrik, dll.
6. Motor Shaded Pole: Motor ini memiliki stator dengan bagian yang dililit dengan
kawat tembaga yang dikenal sebagai "shading coil" (kumparan bayangan). Motor
ini sederhana dan murah
tetapi memiliki efisiensi rendah. Digunakan pada peralatan rumah tangga ringan
seperti kipas angin kecil dan kipas angin meja.

7. Motor Synchronous: Meskipun sebagian besar motor listrik synchronous adalah


motor 3 fasa, ada juga motor synchronous 1 fasa. Motor synchronous memiliki
kecepatan yang konstan dan selaras dengan frekuensi arus listrik yang diberikan.
Motor ini digunakan dalam aplikasi di mana diperlukan kecepatan yang tepat dan
sinkronisasi waktu.

Perlu diingat bahwa setiap jenis motor 1 fasa memiliki kelebihan dan keterbatasannya
sendiri, serta cocok untuk berbagai aplikasi tertentu. Pemilihan jenis motor yang tepat
harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik aplikasi dan lingkungan operasionalnya.

Berikut ini penjelasan beberapa motor induksi 1 fasa

a. Motor Induksi Fasa Belah (Split Phase)

Motor Jenis ini menggunakan kapasitor di salah satu stator windingnya, dimana
besarnya kapasitas dari kapasitor sebisa mungkin dibuat kecil. Misalkan kita memiliki
sumber arus

2 fasa dan sumber ini disambungkan pada motor jenis ini, maka arus yang mengalir
pada salah satu winding akan membesar dan mengalami pergeseran fase. Akibat 2 hal
tersebut, motor akan dapat berputar karena perbedaan fluks dari masing-masing
winding. Torsi yang dihasilkan umumnya dapat mencapai kecepatan maksimum dari
motornya. Motor jenis ini sering dipakai pada beban 200W. Peletakan kapasitor sangat
berpengaruh pada rangkaian ini karena dapat mengubah aras fluks yang dihasilkan dan
sebagai akibatnya mengubah arah putaran rotor.

Gambar 8
Rangkaian Ekivalen Split-Phase
Sumber : www.allaboutcircuits.com

b. Motor Kapasitor Start

Motor jenis ini kurang lebih sama dengan motor induksi tipe split-phase. Perbedaannya
ialah adanya switch yang dipasang antara salah satu stator winding dan kapasitor.
Kondisi dari switch akan menjadi close saat motor mulai berputar dan menjadi open
ketika motor mulai mencapai kecepatan yang diinginkan. Umumnya belitan pada
winding yang diserikan dengan kapasitor dibuat lebih banyak untuk mencegah panas
berlebihan pada winding tersebut. Motor jenis ini dipakai pada alat elektronik yang
memakan daya tinggi seperti AC.

Gambar 9
Rangkaian Ekivalen Capacitor-Start
Sumber : www.allaboutcircuits.com

c. Motor Kapasitor Start-Run

Perbedaan motor tipe ini dengan motor sebelumnya ialah adanya kapasitor yang besar
yang di-paralel dengan switch dan kapasitor lainnya (yang kecil). Umumnya motor
induksi tipe ini bekerja pada torsi yang lebih tinggi sama seperti motor sebelumnya,
hanya saja arus yang mengaliri motor cukup kecil.

Gambar 10
Rangkaian Ekivalen Capacitor Start-Run
Sumber : www.allaboutcircuits.com
d. Motor Kutub Bayangan (Shaded Pole)

Motor ini memiliki nama Shaded Pole karena sepertiga dari kutub pada stator ditutup
dengan tembaga untuk menghasilkan perbedaan sudut fluks yang lebih besar. Akibat
perbedaan ini, rotor pada motor dapat berputar dengan mudah. Kedua winding pada
motor tipe ini tersambung paralel secara langsung (tanpa ada komponen lain), namun
pada salah satu winding diberikan coil tap untuk mengatur kecepatan motor. Motor tipe
ini memiliki torsi starting yang sangat rendah sehingga sering digunakan pada alat-alat
elektronik disekitar kita, seperti kipas angin.

Gambar 11
Rangkaian Motor Kutub BayanganShaded Pole
Sumber : www.allaboutcircuits.com
Seperti yang dijelaskan di atas, motor induksi 1 fasa tidak bisa di-start sendiri karena
fluks yang dihasilkan dari arus pada stator dan pada rotor besarnya sama namun
berlawanan arah, sehingga total fluks yang dialami oleh rotor adalah 0.

4. Keunggulan Motor Listrik 1 Fasa

Motor listrik 1 fasa memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya cocok untuk
sejumlah aplikasi tertentu, terutama pada lingkungan rumah tangga dan industri kecil.
Berikut adalah beberapa keunggulan motor listrik 1 fasa:

1. Biaya Instalasi Rendah: Motor listrik 1 fasa memiliki sistem daya yang lebih
sederhana karena

hanya memerlukan satu jalur arus bolak-balik. Hal ini membuat biaya instalasi
lebih murah dibandingkan dengan motor listrik 3 fasa yang memerlukan konfigurasi
kabel dan peralatan kontrol yang lebih rumit.

2. Mudah Digunakan dan Dioperasikan: Motor listrik 1 fasa memiliki perangkat


kendali yang lebih sederhana, sehingga mudah digunakan dan dioperasikan oleh
pengguna yang tidak memiliki pengetahuan teknis yang mendalam.3. Cocok
untuk Beban Ringan hingga Sedang: Motor listrik 1 fasa cocok untuk aplikasi
yang membutuhkan daya rendah hingga sedang, seperti kipas angin, pompa air,
mesin cuci, pengering, alat perkakas ringan, dll.
4. Tersedia di Pasaran dengan Mudah: Motor listrik 1 fasa merupakan jenis motor
yang umum dan banyak tersedia di pasaran. Ini membuatnya mudah didapatkan jika
dibandingkan dengan motor listrik dengan konfigurasi khusus.
5. Penggunaan Daya Listrik yang Efisien: Meskipun efisiensi motor listrik 1 fasa
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan motor 3 fasa pada beban dan kecepatan
tertentu, namun pada kecepatan rendah dan beban ringan, motor ini bisa cukup efisien
dalam penggunaan daya listrik.
6. Ukuran yang Kompak: Motor listrik 1 fasa umumnya memiliki ukuran yang lebih
kecil dan kompak, sehingga mudah dipasang pada ruang terbatas.

Meskipun memiliki beberapa keunggulan, motor listrik 1 fasa juga memiliki


beberapa keterbatasan. Beban awal yang tinggi dan rendahnya torsi awal adalah salah
satu kelemahan utama motor listrik 1 fasa, yang membuatnya kurang cocok untuk
aplikasi dengan beban berat atau saat harus memulai dengan torsi tinggi.

Dalam memilih jenis motor, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan aplikasi


secara keseluruhan dan memastikan motor yang dipilih sesuai dengan karakteristik
beban dan tuntutan kinerjanya.

5. Kerugian Motor Listrik 1 Fasa


Motor listrik 1 fasa memiliki beberapa kerugian dibandingkan dengan motor listrik 3
fasa dan jenis motor lainnya. Berikut adalah beberapa kerugian dari motor listrik 1 fasa:
1. Rendahnya Torsi Awal: Salah satu masalah utama dengan motor listrik 1
fasa adalah rendahnya torsi awal (starting torque). Motor ini cenderung memiliki
kesulitan dalam memulai beban berat atau saat harus mengatasi inersia tinggi pada
saat dihidupkan.

2. Ketidakseimbangan Beban: Motor listrik 1 fasa memiliki satu fasa saja, yang
menyebabkan ketidakseimbangan beban pada gulungan motor. Akibatnya, motor ini
cenderung mengalami getaran lebih tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan pada
komponen motor dan peralatan sekitarnya.

3. Efisiensi Lebih Rendah pada Beban Tinggi: Efisiensi motor listrik 1 fasa
cenderung lebih rendah pada kecepatan tinggi dan beban berat. Hal ini mengakibatkan
konsumsi daya yang lebih tinggi dan efisiensi operasional yang kurang optimal dalam
situasi ini.
4. Ukuran dan Berat yang Lebih Besar: Untuk mendapatkan daya yang cukup pada
motor listrik 1 fasa, konstruksi dan ukuran motor biasanya lebih besar dan berat
daripada motor listrik 3 fasa dengan daya yang sama. Ini dapat menjadi masalah jika
ruang terbatas atau untuk aplikasi yang membutuhkan motor dengan bobot ringan.
5. Tegangan Drop pada Jarak Jauh: Ketika motor listrik 1 fasa digunakan pada jarak
yang lebih jauh dari sumber daya atau sumber tegangan yang lemah, dapat terjadi
penurunan tegangan yang signifikan. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja motor dan
dapat menyebabkan kerusakan pada motor dan peralatan terkait.
6. Memerlukan Kapasitor: Beberapa jenis motor listrik 1 fasa, seperti motor kapasitor
start atau kapasitor start-kapasitor run, memerlukan kapasitor tambahan untuk
meningkatkan kinerja torsi awal dan efisiensi. Kapasitor ini dapat mengalami kerusakan
seiring waktu dan memerlukan perawatan atau penggantian.

Kerugian-kerugian di atas harus dipertimbangkan dengan baik saat memilih motor


untuk aplikasi tertentu. Jika aplikasi membutuhkan torsi awal yang tinggi, efisiensi
tinggi pada beban berat, atau kinerja yang stabil pada jarak yang jauh, mungkin lebih
tepat untuk mempertimbangkan motor listrik 3 fasa atau jenis motor lainnya yang
sesuai.
6. Karakteristik Motor Listrik 1 Fasa

Karakteristik motor listrik 1 fasa melibatkan beberapa aspek yang perlu dipahami
untuk memahami kinerja dan aplikasi motor ini. Berikut adalah beberapa karakteristik
utama dari motor listrik 1 fasa:

1. Rendahnya Torsi Awal (Starting Torque): Salah satu karakteristik utama motor
listrik 1 fasa adalah rendahnya torsi awal (starting torque). Motor ini cenderung
memiliki kesulitan dalam memulai beban berat atau saat harus mengatasi inersia
tinggi pada saat dihidupkan. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa jenis motor
listrik 1 fasa, seperti motor kapasitor start atau kapasitor start-kapasitor run,
menggunakan kapasitor untuk memberikan torsi awal yang lebih tinggi.
2. Efisiensi Lebih Rendah pada Beban Tinggi: Efisiensi motor listrik 1 fasa
cenderung lebih rendah pada kecepatan tinggi dan beban berat. Efisiensi akan
meningkat pada kecepatan dan beban yang lebih rendah. Oleh karena itu, motor ini lebih
cocok untuk aplikasi dengan beban ringan hingga sedang.

3. Getaran Lebih Tinggi: Motor listrik 1 fasa cenderung mengalami getaran lebih tinggi
daripada motor listrik 3 fasa karena ketidakseimbangan beban pada gulungan
motor. Getaran ini dapat menyebabkan kebisingan dan juga berkontribusi pada
keausan dan kerusakan komponen motor.

4. Ukuran dan Berat yang Lebih Besar: Untuk mendapatkan daya yang cukup, motor
listrik 1fasa biasanya memerlukan konstruksi dan ukuran yang lebih besar dan berat
daripada motor listrik 3 fasa dengan daya yang sama. Hal ini dapat menjadi masalah jika
ruang terbatas atau untuk aplikasi yang membutuhkan motor dengan bobot ringan.

5. Pemulihan Torsi Menengah: Meskipun torsi awalnya rendah, motor listrik 1 fasa
memiliki kemampuan untuk pulih dan memberikan torsi menengah saat beroperasi
pada beban normal. Ini memungkinkan motor untuk mengatasi beban normal
dengan baik setelah melewati fase start.

6. Mudah diinstal: Salah satu keunggulan motor listrik 1 fasa adalah kemudahan
instalasinya. Sistem daya yang sederhana memudahkan instalasi dan penggunaan.
7. Digunakan untuk Beban Ringan hingga Sedang: Motor listrik 1 fasa umumnya
cocok untuk aplikasi yang membutuhkan daya rendah hingga sedang, seperti kipas
angin, pompa air, mesin cuci, pengering, alat perkakas ringan, dll.
8. Tersedia di Pasaran dengan Mudah: Motor listrik 1 fasa merupakan jenis motor
yang umum dan banyak tersedia di pasaran. Ini membuatnya mudah didapatkan jika
dibandingkan dengan motor listrik dengan konfigurasi khusus.

Karakteristik-karakteristik di atas penting untuk dipertimbangkan saat memilih


motor listrik 1 fasa untuk aplikasi tertentu. Ketersediaan daya listrik, beban kerja,
efisiensi, dan ukuran motor harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih
motor yang tepat untuk kebutuhan aplikasi.

7. Pemanfaatan Motor Listrik 1 Fasa

Motor listrik 1 fasa memiliki beragam pemanfaatan dalam berbagai bidang, terutama
dalam aplikasi rumah tangga dan industri kecil. Berikut adalah beberapa pemanfaatan
umum dari motor listrik 1 fasa:

1. Kipas Angin: Motor listrik 1 fasa sering digunakan dalam kipas angin, baik kipas
langit-langit
maupun kipas meja atau kipas angin portabel. Motor ini memberikan putaran
yang cukup untuk menggerakkan kipas dan menghasilkan aliran udara.
2. Pompa Air: Motor listrik 1 fasa digunakan dalam pompa air rumah tangga dan
industri kecil.
Motor ini memberikan tenaga untuk menggerakkan impeller pompa dan memompa
air dari sumber air ke tempat yang diinginkan.
3. Mesin Cuci: Motor listrik 1 fasa digunakan dalam mesin cuci untuk menggerakkan
drum mesin dan berbagai bagian penting lainnya dalam proses pencucian pakaian.
4. Pengering Pakaian: Motor listrik 1 fasa juga digunakan dalam pengering
pakaian untuk menggerakkan drum dan kipas yang membantu proses pengeringan
pakaian.

5. Alat Perkakas Listrik: Beberapa alat perkakas listrik, seperti gergaji, mesin bor,
dan mesin gerinda ringan, menggunakan motor listrik 1 fasa untuk memberikan
tenaga gerak dan menggerakkan alat tersebut.

6. Kompresor: Motor listrik 1 fasa juga digunakan dalam kompresor kecil, misalnya,
kompresor udara portabel untuk aplikasi ringan.
7. Blender dan Mesin Penggiling: Motor listrik 1 fasa digunakan dalam peralatan
dapur seperti blender, mesin penggiling kopi, atau penggiling daging kecil.
8. Pengisian Baterai: Motor listrik 1 fasa sering digunakan pada charger
baterai untuk menggerakkan mekanisme pengisian dan mengisi baterai pada peralatan
atau kendaraan.
9. Peralatan Pertanian dan Perikanan: Beberapa peralatan pertanian dan perikanan
yang lebih kecil, seperti mesin pemotong rumput atau alat pemompa air untuk
kolam ikan, juga menggunakan motor listrik 1 fasa.

Motor listrik 1 fasa memiliki beragam aplikasi lainnya tergantung pada kebutuhan
spesifik dari masing-masing sektor industri dan rumah tangga. Meskipun memiliki
beberapa keterbatasan dalam hal torsi awal dan efisiensi pada beban tinggi, motor listrik
1 fasa tetap menjadi pilihan yang populer karena kemudahan instalasi dan biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan motor listrik 3 fasa.
REFERENSI

http://www.learnengineering.org/2013/08/single-phase-induction-motor.html
http://www.electrical4u.com/single-phase-induction-motor/

http://www.allaboutcircuits.com/textbook/alternating-current/chpt-13/single-phase-
induction-motors/

http://www.britannica.com/technology/electric-motor
https://en.wikipedia.org/wiki/Induction_motor

http://www.allaboutcircuits.com/textbook/alternating-current/chpt-13/other-
specialized-motors/

Robith, Muhammad. 2015. Prinsip Kerja Motor Induksi 1 Fasa. Diakses tanggal 18 Maret

2023 di laman : https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-1-fasa/


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TOPIK 1 (LKPD.01)
PELAKSANAAN INSTALASI MOTOR LISTRIK 1 FASA
DIOPERASIKAN DARI 1 TEMPAT SECARA MANUAL
TUGAS 1 : SOAL URAIAN

1. Jelaskan pengertian dari motor listrik (Skor maksimum 10)


2. Tuliskan bagian bagian utama dari motor 1 fasa (Skor maksimum 10)
3. Jelaskan prinsip kerja motor AC 1 fasa (Skor maksimum 10)
4. Sebutkan 4 macam motor 1 fasa yang Ananda ketahui (Skor maksimum 40)
5. Gambarkan rangkaian ekuivalen jenis motor kapasitor start (Skor maksimum 30)
TUGAS 2 : UNJUK KERJA

Melalui kegiatan diskusi kelompok, identifkasi nama-nama komponen dan fungsi kerja
pada gambar di bawah ini. Laporkan hasil diskusi kelompok Ananda.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17

Gambar
Bagian – bagian Motor Listrik

Sumber :
https://www.shutterstock.com/image-illustration/electric-motor-parts-structure-
isolated-on-2034324968
Berdasarkan pengamatan yang Ananda lakukan, tulislah nama dan fungsi benda dari
komponen motor listrik pada gambar di atas pada table di bawah ini.

NO NAMA KOMPONEN KEGUNAAN KOMPONEN

10

11

12

13

14

15

16

17
REFLEKSI DIRI TOPIK
1

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK

 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah mempelajari dasar – dasar motor
listrik 1 fasa ?
 Adakah saran atau masukan dari Ananda agar kegiatan pembelajaran berikutnya
hasilnya lebih maksimal?

LEMBAR PENILAIAN DIRI PESERTA

DIDIK Petunjuk :
Berilah tanda centang (✓) pada kolom YA atau TIDAK sesuai pilihan Ananda pada tiap-
tiap kolom sesuai nomor.

PILIHAN
NO SOAL
YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan konsep dasar motor listrik dengan
jelas
2. Saya dapat menyebutkan bagian – bagian motor listrik satu
fasa
3. Saya dapat mengidentifikasi motor listrik 1 fasa sesuai
prosedur
4. Saya dapat mengidentifikasi jenis – jenis motor listrik 1 fasa
5. Saya dapat menggambarkan salah satu symbol motor listrik
1 fasa dengan benar

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK GURU

 Apakah seluruh peserta didik merasa nyaman dengan kegiatan


pembelajaran yang dilaksanakan pada hari ini?

 Perbaikan apa saja yang diperlukan agar hasil pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dapat meningkat ?
TOPIK 2 : SIMBOL LISTRIK DAN GAMBAR KERJA

Pertemuan Kedua (6 JP x 45 menit)

Langkah – langkah Pembelajaran

🗹 Guru mengaitkan simbol listrik dan gambar kerja secara ringkas dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

🗹 Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari simbol listrik dan gambar


kerja dalam kehidupan sehari-hari

🗹 Guru meminta seluruh peserta didik agar dapat mempersiapkan diri dan
peralatan tulis, mengamati dan menyimak infografis yang akan ditayangkan guru
dalam bentuk slide.

🗹 Guru menayangkan dan menjelaskan infografis dalam bentuk slide presentasi


terkait materi simbol dan gambar kerja instalasi motor listrik.

🗹 Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta


didik terkait materi simbol listrik, dalam 2 buah tayangan video yang bersumber dari
laman Youtube, dengan judul dan sumber video sebagai berikut :

Mengenal Simbol Diagram - TS Teknikatama Official


https://www.youtube.com/watch?v=Wamti2ImOyk
Simbol-Simbol Listrik di Simurelay - Tutorial Listrik
https://www.youtube.com/watch?v=P_541KpYD3w

🗹 Masing -masing peserta didik ditugaskan mengamati, menyimak dan mencatat


segala informasi penting yang terkait materi simbol listrik melalui video yang
ditayangkan guru.

🗹 Peserta didik mengajukan pendapat atau pertanyaan terkait tayangan video yang
disajikan guru.

🗹 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi simbol listrik dan gambar
kerja serta mendiskusikan bagian yang belum dipahami.

🗹 Guru melakukan umpan balik terkait materi simbol listrik dan gambar kerja melalui
kegiatan diskusi dan tanya jawab bersama peserta didik.

🗹 Guru mengelompokkan peserta didik dengan mempertimbangkan hasil asesmen


awal bagi yang belum memahami dan memberikan penguatan bagi peserta didik
yang telah mencapai tujuan pembelajaran.

🗹 Guru memilih beberapa peserta didik yang dianggap telah memahami materi untuk
disebar pada tiap kelompok yang dibentuk dan bertindak sebagai tutor sebaya.

🗹 Guru memberikan LKPD terkait tugas simbol listrik dan gambar kerja pada
masing-masing kelompok.

🗹 Peserta didik berdiskusi di dalam kelompok utuk mengidentifikasi,


mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan sehingga dapat menjabarkan
pembahasan utama di dalam kelompok masing – masing.
🗹 Peserta didik menyelesaikan tugas simbol listrik dan gambar kerja pada masing-
masing kelompok dalam batas waktu yang telah ditentukan secara berkelompok.
Berdasarkan hasil asesmen awal, pada kegiatan ini guru memberikan penguatan
materi kepada peserta didik yang belum menguasai materi dan memberikan
informasi tambahan kepada peserta didik yang telah menguasai materi.

🗹 Guru melakukan pengamatan, memantau dan membimbing dan memfasilitasi


peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas secara
bergiliran.

🗹 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika ada hal –
hal yang belum dipahami.

🗹 Peserta didik bersama – sama membuat simpulan pembelajaran.

🗹 Peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

🗹 Guru menyampaikan garis besar perencanaan topik pembelajaran pada pertemuan


berikutnya.

Peserta didik diminta untuk membaca dan mempelajari materi tentang : instalasi motor
listrik dari satu tempat secara manual.
ASESMEN TOPIK 2

Indikator :

1. Kemampuan menjelaskan simbol – simbol listrik


2. Kemampuan menjelaskan diagram instalasi motor listrik 1 fasa
3. Kemampuan menggambar simbol – simbol instalasi motor listrik
4. Kemampuan menggambar berbagai diagram instalasi motor listrik 1 fasa

KRITERIA
INDIKATOR MULAI BERKEMBANG MAHIR
BERKEMBANG
Kemampuan Mulai menjelaskan Mampu menjelaskan Mampu menjelaskan
menjelaskan simbol simbol – simbol simbol – simbol simbol – simbol
– simbol listrik listrik secara listrik secara listrik dan
sederhana tetapi sederhana dan memberikan
belum mampu mampu argumentasi
berargumen dengan berargumen dengan menggunakan
bahasa sendiri dan bahasa bahasa sendiri.
masih memerlukan sendiri dan masih
bimbingan guru. memerlukan
bimbingan
guru.
Kemampuan Mulai mencoba Mampu menjelaskan Mampu menjelaskan
menjelaskan menjelaskan diagram instalasi diagram instalasi
diagram instalasi diagram instalasi motor listrik 1 fasa motor listrik 1 fasa
motor listrik motor listrik
1 fasa 1 fasa secara secara sederhana dan memberikan
sederhana tetapi dan mampu argumentasi
belum mampu berargumen dengan menggunakan
berargumen bahasa bahasa sendiri.
dengan bahasa sendiri dan
sendiri dan masih masih
memerlukan
memerlukan bimbingan guru.
bimbingan guru.
Kemampuan Mulai menggambar Mampu Mampu
menggambar simbol simbol – simbol menggambar menggambar
– instalasi motor simbol – simbol simbol – simbol
simbol instalasi listrik tetapi masih instalasi motor instalasi motor
motor listrik listrik dengan tepat listrik dengan tepat
belum tepat dan
kurang rapi. tetapi kurang rapi. dan rapi.
Kemampuan Mulai menggambar Mampu Mampu
menggambar berbagai diagram menggambar menggambar
berbagai diagram instalasi motor berbagai diagram berbagai diagram
instalasi motor listrik instalasi motor instalasi motor
listrik 1 fasa 1 fasa tetapi listrik listrik
masih belum 1 fasa dengan 1 fasa dengan
tepat dan kurang tepat tetapi tepat dan rapi.
rapi. kurang rapi.
LEMBAR PENGAMATAN (OBSERVASI)

A. SIMBOL – SIMBOL LISTRIK (TUGAS 2)


T1 T2 T3 T4 T5 TOTAL NILAI
NO NAMA SISWA K W K W K W K W K W
1.
2.
3.
4.
T1 T2 T3 T4 T5 TOTAL NILAI
NO NAMA SISWA K W K W K W K W K W
5.
...

Kerapian (K)
4 = Gambar rapi dan sesuai etika
3 = Gambar rapi dengan kekeliruan minor
2 = Gambar kurang rapi dengan kekeliruan mayor
1 = Gambar kurang rapi dengan kekeliruan mayor
Waktu Penyelesaian (W)
4 = Kurang dari batas waktu
3 = Sesuai batas waktu
2 = Lebih dari batas waktu
1 = Tidak Menyelesaikan
B. GAMBAR KERJA (TUGAS 4)

T1 T2 TOTAL NILAI
NO NAMA K W K W
SISWA
1.
2.
3.
4.
5.
...
Kerapian (K)

4 = Gambar rapi dan sesuai etika


3 = Gambar rapi dengan kekeliruan minor
2 = Gambar kurang rapi dengan kekeliruan mayor
1 = Gambar kurang rapi dengan kekeliruan mayor

Waktu Penyelesaian (W)


4 = Kurang dari batas waktu
3 = Sesuai batas waktu
2 = Lebih dari batas waktu
1 = Tidak Menyelesaikan

Kemampuan Kemampuan Kemampuan


Kemampuan menggambar menggambar
Nama menjelaskan Rencana
menjelaskan simbol – berbagai
No Peserta diagram Tindak
Didik simbol – simbol diagram Lanjut
instalasi
simbol listrik instalasi instalasi
motor listrik 1
fasa motor motor
listrik
RENCANA TINDAK LANJUT TOPIK 2

Rencana tindak lanjut dengan tujuan melihat perkembangan pembelajaran peserta


didik, serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya. Rekomendasi yang dapat
dilakukan terhadap pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

KRITERIA
INDIKATOR MULAI BERKEMBANG MAHIR
BERKEMBANG
Kemampuan Guru menjelaskan Guru meminta Guru meminta
menjelaskan simbol kembali secara peserta didik peserta didik untuk
– perlahan tentang mempelajari mempresentasikan
simbol listrik simbol – simbol kembali materi simbol – simbol
listrik selanjutnya, simbol – simbol listrik
guru mengajukan listrik lebih menggunakan
pertanyaan lisan seksama dan bahasa sendiri di
kepada peserta meminta peserta depan
didik. didik untuk kelas.
menjelaskan secara
lisan tanpa
bantuan buku
ataupun bimbingan
guru.
Kemampuan Guru Guru Guru meminta
menjelaskan menjelaskan meminta peserta didik
dasar kembali secara peserta didik untuk
diagram instalasi perlahan tentang mempelajari mempresentasikan
motor listrik 1 diagram instalasi kembali materi diagram instalasi
fasa
motor listrik 1 fasa diagram instalasi motor listrik 1 fasa
selanjutnya, guru motor listrik menggunakan
mengajukan 1 fasa lebih bahasa sendiri di
pertanyaan lisan seksama dan depan
meminta peserta
kepada peserta didik untuk kelas.
didik. menjelaskan
secara lisan tanpa
bantuan buku
ataupun
bimbingan guru.
Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menggambar simbol diberikan diberikan diminta
– tambahan waktu sumber belajar menyajikan
simbol instalasi dan tentang hasil gambar
motor melakukan simbol – simbol simbol –
listrik pendampingan yang lebih simbol instalasi
kepada peserta disederhanakan motor listrik yang
didik dalam oleh guru agar dibuat dengan rapi
menggambar mudah sesuai produr.
simbol – simbol menggambar
simbol – simbol
instalasi motor instalasi motor
listrik listrik secara
mandiri
Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menggambar diberikan diberikan sumber diminta
berbagai diagram tambahan waktu belajar tentang menyajikan hasil
instalasi motor dan melakukan simbol – simbol menggambar
listrik 1 fasa pendampingan yang berbagai diagram
kepada peserta lebih instalasi motor
didik dalam disederhanakan listrik 1 fasa yang
oleh guru agar dibuat dengan rapi
menggambar mudah
berbagai diagram sesuai produr.
menggambar
instalasi motor berbagai diagram
listrik instalasi motor
1 fasa listrik
1 fasa secara
mandiri
BAHAN BELAJAR PESERTA DIDIK
K 2 : SIMBOL LISTRIK, DAN GAMBAR KERJA
B. SIMBOL LISTRIK

Simbol listrik adalah lambang yang mewakilkan suatu komponen listrik. Simbol
listrik dibuat dengan tujuan sebagai pembeda, agar satu komponen listrik dengan
komponen lainnya dapat dibedakan dengan mudah berkat simbol tersebut.

Bagi peserta didik atau siapapun yang berkecimpung dibidang kelistrikan,


memahami simbol kelistrikan adalah suatu kewajiban. Apalagi telah menjadi suatu
materi dasar yang harus dikuasai, terutama jika masih pemula dan membutuhkan
kemampuan dasar yang benar. Terlebih seringkali terdapat masalah kemampuan dan
pengalaman belum dimiliki sempurna. Tentunya cukup berisiko terlebih jika ingin
mengerjakan suatu proyek atau pekerjaan. Penting agar seorang ahli atau profesional
memilikinya. Jika kurang paham atau ahli, tentunya memiliki risiko terlalu tinggi. Hal
ini dapat terlihat dengan risiko kesalahan pemasangan sampai kekurangan lainnya.
Tentunya hal ini akan menjadi masalah dikemudikan hari seiring berjalannya
penggunaan komponen.

Mengenali setiap simbol-simbol instalasi listrik harus dilakukan sebaik mungkin.


Pada dasarnya belajar dan menghafalkannya membutuhkan waktu cukup lama.
Tentunya disebabkan karena banyaknya ikon atau tanda dapat ditemukan.

Setelah memahami seluruh simbol kelistrikan yang ada, mereka akan dimudahkan
dalam pekerjaannya di lapangan, misalnya saja saat merancang, memasang instalasi
listrik, menguji, mengatasi permasalahan (troubleshooting) memperbaiki dan
memelihara kelistrikan. Tentunya, dengan penggunaan simbol khusus yang dipahami,
rancangan instalasi listrik dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Memahami
simbol kelistrikan juga akan mengurangi risiko kecelakaan yang bisa saja terjadi.

Saat ini, terdapat banyak simbol kelistrikan, namun semuanya harus memiliki
standar yang disepakati bersama. Simbol kelistrikan bersifat universal dan sudah diakui
di negara-negara di dunia. Secara umum, ada dua standar simbol yang umumnya
digunakan dan berbeda, yaitu IEC dan ANSI. Kedua standar simbol ini digunakan di
unit sistem yang berbeda:

1. Untuk unit sistem metrik, digunakan standar simbol International


Electrotechnical Commission (IEC). Negara – negara di wilayah Asia dan Eropa,
pemakaian simbol merujuk berdasarkan IEC.
2. Untuk unit sistem Inggris atau Amerika, digunakan standar simbol American
National standards Institute (ANSI).
Pada dunia industri, kelistrikan mesin-mesin Eropa maupun mesin asia mengikuti
Standar Internasional yaitu IEC yang merupakan kepanjangan dari International
Electrotechical Commission. Komisi ini juga mempublikasikan Standar internasional
dari Simbol listrik pada electrical drawing. Simbol Simbol Lisrik ini akan banyak
ditemui dan perlu dipahami dan dikuasai oleh Electrical Drafter, teknisi listrik, dan
instalatir agar memudahkan dalam pembacaan gambar wiring diagram pada electrical
drawing mesin industri tersebut.

Simbol-simbol listrik tersebut dapat dijelaskan sesuai dengan kelompok dan


fungsinya. Setidaknya terdapat 15 kelompok simbol-simbol yang banyak digunakan oleh
teknisi listrik, yaitu :

1. Simbol Stop Kontak (Plug)


2. Simbol Tombol Tekan Darurat (Emergency Push Button)
3. Simbol Tombol Tekan (Button)
4. Simbol Sakelar Selektor (Selector Switch)
5. Simbol gambar Magnetic Circuit Breaker dan Pengoperasian Residual Current
6. Simbol Gambar Listrik ELCB dan RCCB
7. Simbol Gambar Kumparan
8. Simbol Gambar Kontaktor dan Relay
9. Simbol Kontak Normally Open (NO)
10. Simbol Kontak Normally Closed (NC)
11. Simbol Detektor, Sensor, Saklar Batas
12. Simbol Alat Ukur Kelistrikan
13. Simbol Motor
14. Simbol Indikator, Sinyal, Alarm, Sirine
15. Simbol Transformator

Simbol Gambar Listrik Kotak kontak / Simbol Stop Kontak

Gambar 1
Macam-Macam Simbol Stop Kontak
Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada gambar diatas terdapat 5 Simbol kelistrikan dari kotak kontak atau disebut juga
Simbol Stop Kontak, yaitu :

1. Simbol Kotak kontak 2 Fasa,


2. Simbol Kotak kontak 3 Fasa,
3. Simbol Kotak kontak 3 Fasa + Netral + Pentanahan
4. Simbol Kotak kontak 3 Fasa dengan pengaman arus sisa / kebocoran arus listrik,
5. Simbol Kotak kontak 3 Fasa + Pentanahan.
Simbol Buttons dan Simbol Switches
Simbol Gambar Listrik Tombol Emergency

Gambar 2
Macam-Macam Simbol Tombol Emergency

Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada 9 gambar di atas merupakan Simbol kelistrikan dari tombol Emergency, yang
berfungsi untuk keadaan darurat yang mengharuskan untuk mematikan mesin
tersebut. Simbol tersebut secara garis besar dibedakan dari bentuk dan fungsinya,
yaitu :

1. Simbol Tombol Emergency dengan kontak Normally Open (NO) dan dengan
Kontak
Normally Closed (NC),
2. Simbol Tombol Emergency berbentuk melengkung (mushroom) dengan
kontak
Normally Open (NO) dan dengan Kontak Normally Closed (NC),,
3. Simbol Tombol Emergency dengan tambahan kunci untuk mereset tombol tersebut
dengan kontak Normally Open (NO) dan dengan Kontak Normally Closed (NC),.
Simbol Gambar Listrik Tombol / Push Button

Gambar 3
Macam-Macam Simbol Tombol Tekan dan Tombol Putar
Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada gambar diatas ada banyak macam macam dari Simbol tombol push button yang
bisa di jadikan referensi dalam membuat gambar listrik, pada gambar Simbol button
diatas dapat dibedakan dari :

1. Simbol tombol dengan kontak Normally Open


(NO)
2. Simbol tombol dengan Kontak Normally Closed
(NC),
3. Simbol tombol
tekan
4. Simbol tombol
tarik
5. Simbol tombol dengan lampu
indikator
6. Simbol tombol
putar.
Simbol Gambar Listrik Selector Switch

Gambar 4
Macam-Macam Simbol Sakelar Pemilih (Selector Switchs)
Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada gambar diatas terdapat macam macam Simbol gambar kelistrikan selector switch,
atau disebut juga dengan nama saklar pemilih, yaitu:

1. Simbol Selector Switch dengan 2 posisi dan menggunakan kunci, standby pada
posisi selector di kanan

2. Simbol Selector Switch dengan 2 posisi, standby pada posisi selector di kiri

3. Simbol Selector Switch 2x3 dengan posisi stop

4. Simbol Selector Switch dengan 3 posisi

5. Simbol Selector Switch dengan 3 posisi dan menggunakan kunci, standby pada
posisi selector di tengah

6. Simbol Selector Switch dengan 3 posisi, terdapat posisi stop

7. Simbol Selector Switch dengan 3 posisi dan menggunakan kunci, terdapat posisi
stop dan standby pada posisi selector di kanan

8. Simbol Selector Switch dengan 3 posisi dan menggunakan kunci, standby pada
posisi selector di kanan

9. Simbol Selector Switch dengan 3 posisi, standby pada posisi selector di kanan

10. Simbol Selector Switch dengan 4 posisi.


Simbol gambar Magnetic Circuit Breaker dan Pengoperasian Residual Current

Magnetic Circuit Breaker merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk


menyambung dan memutuskan arus listrik dengan otomatis, menggunakan prinsip
elektromagnetik.

Gambar 5
Macam-Macam Simbol Magnetic Circuit Breaker dan Pengoperasian Residual Current
Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada gambar diatas terdapat macam macam Simbol Magnetic Circuit Breaker berfungsi
sebagai pemutus arus yang menggunakan Elektromagnetik untuk mendeteksi gangguan
listrik.

Gambar tersebut dapat diklik untuk diperbesar sehingga anda dapat melihat dan
membaca perbedaan tiap symbol, Yaitu:

1. Simbol MCB, 3 Fasa + neutral magnetic disconnector circuit-


breaker
2. Simbol MCB, 3 poles magnetic circuit
breaker
3. Simbol MCB, 4 poles magnetic circuit
breaker
4. Simbol MCB, 4 Poles magnetic disconnector circuit-
breaker
5. Simbol MCB, 4 Poles magnetic disconnector circuit-breaker, residual current
operated
6. Simbol Magnetic circuit breaker + residual current
trigger
7. Simbol 1 Pole + neutral magnetic circuit-breaker residual current
operated
8. Simbol 1 Pole + neutral magnetic disconnector circuit-
breaker
9. Simbol Single pole magnetic circuit
breaker
10. Simbol 3 Poles + neutral magnetic disconnector circuit-breaker residual
current operated
11. Simbol 2 Poles magnetic disconnector circuit-breaker residual current
operated.

Simbol Gambar Listrik ELCB dan RCCB

Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah alat pengaman listrik yang berfungsi untuk
memutus arus, ketika terjadi kebocoran arus listrik. Sedangkan Earth Leakage Circuit
Breaker (ELCB) adalah alat pengaman listrik yang berfungsi untuk memutus arus,
ketika terjadi kebocoran arus listrik. Simbol ELCB dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

(a) (b)

ELCB 1 Fasa 2P ELCB 3 Fasa 4P

Gambar 6

Simbol ELCB 1 Fasa dan 3 Fasa

Sumber :
https://indonesian.alibaba.com/product-detail/DAQCN-Good-Quality-
ID-2P-Elcb-60467596973.html

Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCCB atau RCBO)
adalah alat pengaman listrik yang berfungsi sebagai pemutus Sirkuit arus sisa dengan
perlindungan arus lebih.

RCBO ini berfungsi untuk memutus aliran listrik ketika terjadi :

1. Arus sisa atau kebocoran arus

2. Arus lebih yang disebabkan karena beban berlebih dan hubung singkat
Simbol RCCB dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(a) (b)

RCCB 1 Fasa 2P RCCB 3 Fasa 4P

Gambar 7

Simbol ELCB 1 Fasa dan 3 Fasa


Sumber :

https://id.bossgoo.com/product-detail/nfin-rccb-residual-current-
circuit-breaker-57056103.html

Beberapa bentuk symbol pengaman pengaman terhadap arus sisa yang lain dapat dilihat
pad gambar di bawah ini.

Gambar 8
Macam-Macam Thermal Circuit Breaker dan RCCB
Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada gambar Simbol elektrik diatas merupakan Simbol dari ELCB atau Earth Leakage
Circuit Breaker sebagai pemutus arus jika terjadi kebocoran terhadap ground, Untuk
RCBO merupakan ELCB keluaran Scheineder Electric yang bayak ditemukan dipasaran,
keterangan gambar di atas :
1. Simbol ELCB, 3 Fasa + neutral magneto-thermal circuit-breaker disconnector,
residual current operated
2. Simbol ELCB, 4 Poles disconnector circuit-breaker, residual current operated
3. Simbol ELCB, 4 Poles magneto-thermal circuit-breaker, residual current operated
4. Simbol ELCB, 4 Poles residual current operated circuit-breaker
5. Simbol ELCB, 1 Pole + neutral circuit-breaker, residual current operated
6. Simbol ELCB, 1 Pole + neutral magneto-thermal circuit-breaker disconnector,
residual current operated
7. Simbol ELCB, 1 Pole + neutral residual current operated circuit-breaker
8. Simbol ELCB, 3 Poles + neutral disconnector circuit-breaker, residual current
operated
9. Simbol ELCB, 3 Poles + neutral residual current operated circuit-breaker
10. Simbol ELCB, 3 Poles disconnector circuit-breaker, residual current operated
11. Simbol ELCB, 3 Poles magneto-thermal circuit-breaker, residual current operated
12. Simbol ELCB, 3 Poles residual current operated circuit-breaker
13. Simbol ELCB, 2 Poles disconnector circuit-breaker, residual current operated
14. Simbol ELCB, 2 Poles magneto-thermal circuit-breaker disconnector, residual
current operated
15. Simbol ELCB, 2 Poles residual current operated circuit-breaker

Simbol Gambar Kumparan

Gambar 9
Macam-Macam Simbol Koil
Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Kumparan atau coil adalah gulungan kawat yang menjadi magnet sementara ketika
listrik mengalir melaluinya, yang biasa digunakan pada kontaktor, relay, timer dan lain
lain, pada gambar diatas terdapat macam macam Simbol dari coil tersebut yaitu:

1. Simbol Coil dengan 2 gulungan


2. Simbol Coil dengan 3 kutub
3. Simbol Coil Relay berkedip
4. Simbol Instantaneous relay coil
5. Simbol Latching Relay Coil
6. Simbol Mechanical lock Relay Coil
7. Simbol Polarized Relay Coil
8. Simbol Unlatching Relay Coil
9. Simbol Remanence Relay Coil
10. Simbol Coil delay, 3 poles time delayed relay coil at rest
11. Simbol Coil dengan waktu tunggu, Rest time delayed relay coil
12. Simbol Coil dengan Waktu Tunggu, Work time delayed relay coil
13. Simbol Coil dengan Waktu Tunggu, Work/rest time delayed relay coil
Simbol Gambar Kontaktor dan
Relay

Gambar 10
Macam-Macam Simbol Kontak Kontaktor
Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada Simbol Kelistrikan kontaktor ini merupakan Simbol kontak utama dari kontaktor
atau relay, yaitu:

1. Simbol kontaktor / relay, 2 poles NO power contact


2. Simbol kontaktor / Relay, 3 poles NO power contact
3. Simbol kontaktor / Relay, 4 poles NO power contact
4. Simbol kontaktor / Relay, Bipolar power contact
5. Simbol kontaktor, Bipolar power contact with mechanical lock
6. Simbol kontaktor / Relay, 4 Poles power contact
7. Simbol kontaktor, 4 Poles power contact with mechanical lock
8. Simbol kontaktor / Relay, Single pole power contact
9. Simbol kontaktor / Relay, 3 Poles power contact
10. Simbol kontaktor,3 Poles power contact with mechanical lock
Simbol Kontak Normally Open (NO)

Gambar 11

Macam-Macam Simbol Kontak Normally Closed (NC)


Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Gambar diatas merupakan macam macam Simbol dari kontak NC :

1. Simbol NC Contact
2. Simbol NC contact, delayed at rest
3. Simbol NC Contact, Off delay
4. Simbol NC contact, thermally operated
5. Simbol NC delayed contact
6. Simbol NC fuse melting contact
7. Simbol NC instant. contact auto return
8. Simbol NC instant. contact maint. position
9. Simbol NC instantaneous contact
10. Simbol NC lead contact
11. Simbol NC position switch
12. Simbol NC thermal contact

Simbol Kontak Normally Closed (NC)

Gambar 12
Macam-Macam Simbol Kontak Normally Open (NO)

Sumber :
https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Gambar diatas merupakan macam macam Simbol kontak NO, yaitu:

1. Simbol NO Contact
2. Simbol NO contact, delayed at rest
3. Simbol NO contact, delayed at work
4. Simbol NO contact, Off Delay
5. Simbol NO contact, On delay
6. Simbol NO delayed contact
7. Simbol NO fuse melting contact
8. Simbol NO instant. contact auto return
9. Simbol NO instant. contact maint. position
10. Simbol NO instantaneous contact
11. Simbol NO lead contact
12. Simbol NO position switch
13. Simbol NO thermal contact
Simbol Detektor, Sensor, Saklar Batas

Gambar 13

Sumber : Macam-Macam Simbol Limit, Sensor dan Detektor

https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada gambar diatas dapat anda klik untuk memperbesar gambar, gambar Simbol diatas
mencakup:

1. Simbol Analogue sensor


2. Simbol Limit contact
3. Simbol Pressure contact
4. Simbol Limit switch (roller contact)
5. Simbol Limit switch contact (arrow)
6. Simbol NC dan NO current sensor
7. Simbol NC dan NO flow sensor
8. Simbol NC dan NO frequency sensor
9. Simbol NC dan NO level sensor
10. Simbol NO dan NC light barrier
11. Simbol NO dan NC pressure sensor
12. Simbol NO dan NC proximity sensor
13. Simbol NO dan NC rotation sensor
14. Simbol NC dan NO speed sensor
15. Simbol NO dan NC thermal sensor
16. Simbol Thermocouple
17. Simbol NO dan NC voltage sensor
Simbol Alat Ukur Kelistrikan

Gambar 14

Macam-Macam Simbol Alat Ukur Kelistrikan


Sumber :

https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Simbol diatas merupakan gambar kelistrikan alat ukur kelistrikan :

1. Simbol Ammeter atau amper meter


2. Simbol Frequencymeter
3. Simbol Wattmeter
4. Simbol Energy meter
5. Simbol Ohmmeter
6. Simbol Pulse Meter
7. Simbol Time Meter
Simbol Motor

Gambar 15

Macam-Macam Simbol Motor Listrik


Sumber :

https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Pada gambar diatas merupakan Simbol Simbol motor listrik yang digunakan pada
electrical drawing yang merupakan standar Simbol kelistrikan Internasional, Yaitu:

1. Simbol 3 Fasa motor


2. Simbol Three Fasa + ground alternating current motor, delta coupling
3. Simbol Three-Fasa + ground alternating current motor, 6 terminals
4. Simbol Three-Fasa alternating current motor
5. Simbol Three-Fasa alternating current motor, 3 terminals
6. Simbol Three-Fasa alternating current motor, 3 terminals + ground
7. Simbol Three-Fasa alternating current motor, 6 terminals
8. Simbol Three-Fasa alternating current motor, delta coupling
9. Simbol Three-Fasa wound-rotor induction motor
10. Simbol Three-Fasa wound-rotor induction motor, 3 bornes
11. Simbol Three-Fasa wound-rotor induction motor, 6 terminals
12. Simbol Three-Fasa wound-rotor induction motor, delta coupling.
Simbol Indikator, Sinyal, Alarm, Sirine

Gambar 16

Macam-Macam Simbol Indikator, Sinyal, Alarm, Sirine

Sumber :

https://www.teknik-listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html

Simbol Simbol diatas merupakan Simbol kelistrikan dari Indicator, Alarm, Signal / Horn,
Yaitu:

1. Simbol Bell

2. Simbol Buzzer

3. Simbol Horn

4. Simbol Loud Speaker

5. Simbol Siren

6. Simbol Whistle / Peluit

7. Simbol Flashing indicator

8. Signal Indicator
Simbol Transformator

Gambar 17

Macam-Macam Simbol Transformator


Sumber :

https://www.teknik- 1. Diagram garis tunggal (Single Line


listrik.com/2020/02/Simbol- Diagram)
listrik.html 2. Diagram daya (Power Diagram)
3. Diagram kontrol (Kontrol Diagram)
Diatas merupakan gambar Simbol 4. Diagram pengawatan (Wiring Diagram)
dari Transformer atau Trafo: 5. Diagram pelaksanaan (Field Diagram)
Kelima diagram rangkaian sistem kontrol
1. Simbol 10p transformer tersebut berdasarkan urutan penggambaran
detail dan kelengkapan komponennya
2. Simbol 3 Fasa transformer YD dijelaskan sebagai berikut di bawah ini.
coupling

3. Simbol Autotransformer e. Diagram Garis Tunggal

4. Simbol Left dan Right current Diagram garis tunggal atau diagram satu garis
transformer atau single line diagram adalah penyederhanaan
notasi sistem tenaga listrik pada suatu sistem
5. Simbol Single Fasa transformer kelistrikan yang digunakan pada suatu jaringan.
6. Simbol Start-Delta Transformer Diagram satu garis penggambarannya relatif
sederhana karena pada dasarnya merupakan
7. Simbol Three Fasa transformer rangkaian gambar simbol, tidak terlalu detail dan
banyak digunakan untuk pedoman pelaksanaan di
lapangan sehingga hanya memuat garis-garis
C. GAMBAR KERJA besar dari instalasi yang dipasang.
Pada pengendalian instalasi Pada diagram satu garis, komponen-komponen
motor listrik, kita perlu memahami instalasi motor listrik dinyatakan dalam bentuk
beberapa macam diagram simbol-simbol dari setiap komponen. Simbol-
rangkaian yang akan simbol tersebut memberikan pengertian sifat-sifat
memudahkan dalam menganalisis dasar komponen sehingga diagram satu garis
prinsip kerja pengendalian pada menunjukkan lebih banyak informasi mengenai
sistem instalasi motor listrik. pengontrolan sistem tenaga listrik yang akan
dikontrol. Untuk keterangan banyaknya saluran
Suatu sistem instalasi motor
pada diagram satu garis, dapat dilihat pada
listrik dapat digambarkan dengan
gambar di bawah ini.
lima tipe diagram atau rangkaian,
yaitu :
Gambar 18
Simbol saluran

Sumber : Dokumen pribadi


Tata cara menggambar diagram garis tunggal adalah secara vertikal dari arah atas
ke bawah. Contoh diagram garis tunggal pada rangkaian motol listrik dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 19
Diagram Daya
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada penggambaran diagram garis tunggal, terdapat data komponen yang
digunakan, baik itu saluran, ukuran, jenis pengaman, dan beban dan lain-lain.

Sebuah gambar diagram garis tunggal harus memiliki data, antara lain :

1. Spesifikasi data motor listrik, misalnya tegangan, frekuensi, kapasitas arus,


tipe arus, dan data lain yang dianggap penting dan utama.
2. Data kemampuan hantar arus (KHA) atau Ampacity) pada saluran.
3. Data Sinyal koneksi trip pada relay proteksi dan pemutus.
4. Data ukuran kabel dan tipe kabel yang digunakan untuk sambungan saluran
dari sumber ke beban.
5. Data pengaman yang digunakan pada peralatan mesin listrik, dan lain
sebagainya.
Pada umumnya, diagram garis tunggal pada instalasi motor listrik digunakan untuk
penyederhanaan diagram daya. Penyederhanaan diagram daya menjadi diagram garis
tunggal dapat dilihat seperti pada Gambar 4.1 di bawah ini.
(a) Diagram Garis Tunggal (b) Diagram Daya

Gambar 20
Perubahan diagram garis tunggal menjadi diagram daya
Sumber : Dokumen pribadi

Diagram satu garis akan efektif jika dapat memberikan informasi sumber kelistrikan
terhubung, jalur-jalur saluran arus yang benar, sampai masuk ke setiap beban.

Diagram satu garis yang akurat juga harus memiliki informasi seperti:

1. Data kemampuan hantar arus (KHA).


2. Ukuran dan tipe saluran
3. Data komponen pengaman
4. Data beban
Di fasilitas kelistrikan, umumnya beban selalu akan bertambah atau mungkin
berkurang, terjadi ketika mulai kelebihan beban atau masalah lainnya. Pada tahap
pemeliharaan inilah diagram satu garis yang baik akan mampu menyediakan peta dari
fasilitas kelistrikan, memudahkan teknisi dalam menganalisa dan mengatasi
permasalahan.

Manfaat Diagram Satu-Garis

1. Membantu mengidentifikasi saat trouble-shooting dan menyederhanakan


pemecahan masalah
2. Diagram satu garis yang akurat akan lebih menjamin keselamatan kerja personel
3. Memenuhi kepatuhan pada regulasi dan standar yang berlaku
4. Menjamin pengoperasian fasilitas dengan lebih aman dan andal
f. Diagram Daya

Diagram daya adalah rangkaian utama dari instalasi motor listrik, dimana pada diagram
ini menggambarkan rangkaian keluaran atau beban motor yang akan dioperasikan, baik
itu, data komponen, cara pengoperasian, tahapan pengoperasian. Contoh diagram daya
dapat dilihat pada gambar 4...... di bawah ini.

Gambar 21
Diagram Daya

Sumber : Dokumen Pribadi


Komponen yang termasuk pada kelompok diagram daya antara lain :

 Pengaman arus : sekering / NFB, ELCB, MCCB, MCB, atau RCCB.


 Kontak-kontak utama kontaktor.
 Kontak-kontak utama pengaman beban lebih (TOR).
 Motor, baik motor 3 fasa ataupun motor 1 fasa.
 Terminal-terminal transformator. Terminal-terminal resistor.
 Terminal-terminal induktor.
 Terminal-terminal kapasitor kompensasi.
 Terminal-terminal belitan motor / beban lainnya.
g. Diagram Kontrol
Diagram kontrol merupakan diagram atau rangkaian yang digunakan untuk
memutus atau mengalirkan arus ke beban / motor melalui kontak bantu kontaktor.

Agar motor dapat dioperasikan, kontaktor harus dienergize atau mendapatkan


tegangan suplai agar kontak bantu kontaktor berubah posisi. Perubahan posisi ini dapat

dilakukan dengan cara menekan tombol START atau mengubah kontak bantu
kontraktor tipe NO menjadi terhubung dan kontak bantu tipe NC menjadi terbuka.

Demikian pula, operasional instalasi motor listrik dapat dihentikan dengan cara
menekan tombol STOP yang memutus aliran arus ke saluran utama atau saluran daya
dengan cara memutuskan aliran arus pada kontak bantu terlebih dulu.

Umumnya, sumber tegangan yang digunakan pada rangkaian kontrol adalah


tegangan satu fasa (220 V).

Komponen yang termasuk pada kelompok diagram kontrol antara lain :

 Pengaman : sekering / MCB satu fasa.

 Tombol Darurat (Emegency Button)

 Tombol tekan STOP.

 Tombol tekan START, atau tombol kunci START, dll.

 Sakelar (Switch), seperti : Sakelar pemilih, saklar pembatas, dsb.

 Kontak-kontak bantu kontaktor magnit tipe NO, NC.

 Koil Kontaktor.

 Kontak-kontak bantu timer NO, NC.

 Koil timer.

 Kontak-kontak bantu Thermal Overload Relay tipe NC dan NO,

 Lampu indikator (Pilot Lamp).

Arus yang mengalir pada rangkaian kontrol relatif kecil, karena beban listrik pada
rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja.

Contoh diagram kontrol dapat dilihat pada gambar 22 di bawah ini.


Gambar 22
Diagram Kontrol
Sumber : Dokumen Pribadi

h. Diagram Pengawatan

Diagram pengawatan atau diagram kerja atau wiring diagram merupakan gabungan
atau penyederhanaan antara rangkaian kontrol dan rangkaian daya.

Diagram pengawatan atau diagram kerja tidak umum digunakan di lapangan karena
penggambarannya dibuat secara lengkap. Diagram pengawatan merupakan gabungan
antara rangkaian utama dan pengendali. Jika kemungkinan terdapat kesalahan akan
menyulitkan korektor, sebab tidak ada yang baku dan bersifat lebih bebas. Perlu kita
ketahui bahwa untuk kebutuhan yang mendesak memahami diagram kerja ini
membutuhkan waktu relatif lama.

Diagram pengawatan sifatnya menunjukkan hubungan titik-titik terminal


berdasarkan acuan penomoran, baik itu terminal saluran masuk dari sumber ataupun
saluran keluar, pengaman, terminal kontak utama ataupun kontak bantu, tombol tekan,
lampu indikator dan beban. Diagram pengawatan dapat dilihat seperti pada Gambar 4....
Gambar 23
Diagram pengawatan
Sumber : Dokumen Pribadi
Manfaat Diagram Pengawatan

1. Mengetahui prinsip kerja suatu peralatan atau instalasi


2. Membantu pelaksanaan pemasangan suatu peralatan atau instalasi
3. Mempermudah dalam menelusuri, mengusut gangguan pada suatu peralatan
atau instalasi.

i. Diagram Pelaksanaan atau diagram tata letak (Lay Out Diagram)

Diagram pelaksanaan atau diagram tata letak (Lay Out Diagram) adalah merupakan
diagram sesuai bentuk fisik dan tata letak komponen instalasi motor listrik. Misalnya
komponen instalasi motor listrik tersebut diletakkan dalam panel, maka diagram
pelaksanaan pun menyesuaikan tata letak pada panel tersebut, baik pada bagian kotak
panel, ataupun pada bagian pintu panel. Melalui diagram pelaksanaan, instalatur,
teknisi, ataupun operator dapat menentukan dan memecahkan permasalahan yang
terjadi pada rangkaian instalasi motor tersebut.

Agar lebih memudahkan untuk melihat batasan ruang lingkup diagram kerja, maka
diagram pelaksanaan dibagi menjadi :

1. Diagram Pelaksanaan Rangkaian Daya

2. Diagram Pelaksanaan Rangkaian Kontrol

3. Diagram Pelaksanaan Rangkaian pada Pintu Panel

4. Diagram Pelaksanaan Rangkaian Input menuju terminal dan Output menuju beban.
Contoh beberapa diagram pelaksanaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 24

Diagram Pelaksanaan Rangkaian Daya

Sumber : Ortega (Tanpa Tahun)


Gambar 25

Diagram Pelaksanaan Rangkaian Kontrol

Sumber : Ortega (Tanpa Tahun)


Gambar 26

Tampilan Akhir Diagram Pelaksanaan dalam panel

Sumber : Ortega (Tanpa Tahun)


Gambar 27

Diagram Pelaksanaan Rangkaian pada Pintu Panel

Sumber : Ortega (Tanpa Tahun)


Gambar 28

Tampilan Pintu Panel

Sumber : Ortega (Tanpa Tahun)


Referensi Pustaka

Ortega, Daniel Amoros. (Tanpa tahun). Esquemas Y Cuadros Electricos. Bolivia: Peru

Prihatno, Eddy. 2000. Dasar Rangkaian Pengendali Listrik. Malang: PPGT-VEDC

Sumber Internet

Prasetyo, Aryo. 2015. Diagram Kawat (Wiring Diagram)

Diakses pada tanggal 1 Juni 2023, di laman :


https://electronicisfun.wordpress.com/2015/03/04/diagram-kawat-wiring-diagram/
Rakhman. (Tanpa Tahun). Simbol Listrik.

Diakses pada tanggal 1 Juni 2023, di laman : https://rakhman.net/electrical-id/simbol-


listrik/

Teknik Listrik, 2020. Simbol Listrik Standar Internasional Mesin Industri

Diakses pada tanggal 2 Juni 2023, di laman : https://www.teknik-


listrik.com/2020/02/Simbol-listrik.html
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TOPIK 2 (LKPD.02)

SIMBOL – SIMBOL LISTRIK DAN GAMBAR KERJA


A. SIMBOL – SIMBOL LISTRIK

TUGAS 1 : SOAL URAIAN

1. Uraikan menurut pendapat Ananda, apakah simbol listrik itu ?


2. Apa kepanjangan dan arti dari IEC.
3. Jelaskan perbedaan antara ANSI dan IEC.
4. Tuliskan minimal 6 kelompok simbol gambar listrik yang Ananda ketahui
5. Jelaskan arti simbol di bawah ini

TUGAS 2 : UNJUK KERJA

Petunjuk kerja :

 Kegiatan unjuk kerja dilakukan di dalam jam pembelajaran.


 Tugas dikerjakan pada buku milimeter blok, selanjutnya, apabila telah selesai
tempelkan hasil kerja Ananda pada buku double folio Ananda.
 Dalam kegiatan menggambar, Ananda tidak diperkenankan menggunakan tip eks.
Alat Kerja :

 Kertas milimeter blok


 Penggaris pelingkar
 2 Penggaris Segitiga Nomor 12
 Pena cair (Misalnya merek My Gel) Tiga Warna : Merah, Biru, Hitam
 Pensil dan penghapus
 Busur derajat

SOAL

1. Gambarkan simbol Kotak kontak 3 Fasa + Netral + Pentanahan menggunakan


peralatan dan etika gambar yang benar
2. Gambarkan simbol Tombol Emergency dengan tambahan kunci untuk mereset
tombol tersebut dengan kontak Normally Open (NO)
3. Gambarkan simbol ELCB 1 Fasa dan 3 Fasa
4. Gambarkan simbol RCCB 1 Fasa dan 3 Fasa
B. GAMBAR KERJA

TUGAS 3 : SOAL URAIAN

1. Sebutkan macam-macam diagram pada sistem instalasi motor listrik!


2. Jelaskan, data apa yang harus ada pada diagram satu garis ?
3. Berikan contoh diagram satu garis yang Ananda ketahui.
4. Jelaskan manfaat diagram satu garis.
5. Tuliskan komponen - komponen listrik yang termasuk pada kelompok diagram daya.

TUGAS 4 : UNJUK KERJA

Petunjuk kerja :

 Kegiatan unjuk kerja dilakukan di dalam jam pembelajaran.


 Tugas dikerjakan pada buku milimeter blok, selanjutnya, apabila telah selesai
tempelkan hasil kerja Ananda pada buku double folio Ananda.
 Dalam kegiatan menggambar, Ananda tidak diperkenankan menggunakan tip eks.

Alat Kerja :

 Kertas milimeter blok


 Penggaris pelingkar
 2 Penggaris Segitiga Nomor 12
 Pena cair (Misalnya merek My Gel) Tiga Warna : Merah, Biru, Hitam
 Pensil dan penghapus
 Busur derajat

Instruksi Kerja

1. Ubahlah diagram garis tunggal di bawah ini menjadi diagram rangkaian daya secara
lengkap
2. Buatlah diagram pengawatan dari kombinasi rangkaian daya dan rangkaian kontrol di
bawah ini.
REFLEKSI DIRI TOPIK
2

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK

 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah mempelajari simbol – simbol listrik ?
 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah mempelajari berbagai diagram
instalasi motor listrik 1 fasa ?
 Adakah saran atau masukan dari Ananda agar kegiatan pembelajaran berikutnya
hasilnya lebih maksimal?

LEMBAR PENILAIAN DIRI PESERTA

DIDIK Petunjuk :
Berilah tanda centang (✓) pada kolom YA atau TIDAK sesuai pilihan Ananda pada tiap-
tiap
kolom sesuai nomor.

N PILIHAN
O SOAL YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan simbol – simbol listrik dengan benar
2. Saya dapat menjelaskan fungsi – fungsi simbol – simbol
listrik dengan benar
3. Saya dapat membedakan berbagai diagram rangkaian motor
listrik
4. Saya dapat menggambar simbol – simbol listrik dengan benar
5. Saya dapat menggambar diagram rangkaian motor listrik
1 fasa dengan benar

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK GURU

 Apakah seluruh peserta didik merasa nyaman dengan kegiatan


pembelajaran yang dilaksanakan pada hari ini?
 Perbaikan apa saja yang diperlukan agar hasil pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dapat meningkat ?
TOPIK 3 :

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN PERENCANAAN INSTALASI 1


MOTOR LISTRIK 1 FASA DARI 1 TEMPAT SECARA MANUAL

Pertemuan Ketiga (6 JP x 45 menit) Langkah – Langkah Pembelajaran

🗹 Guru menjelaskan manfaat mengidentifikasi komponen biaya dan perencanaan


instalasi motor listrik 1 fasa dalam kehidupan sehari-hari
🗹 Guru meminta seluruh peserta didik agar dapat mempersiapkan diri dan
peralatan tulis, mengamati dan menyimak penjelasan guru terkait identifikasi
komponen biaya
🗹 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika ada hal –
hal yang belum dipahami, terkait identifikasi komponen biaya dan demonstrasi yang
dilakukan guru.
🗹 Guru menjelaskan langkah – langkah perencanaan instalasi motor listrik.
🗹 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika ada hal –
hal yang belum dipahami, terkait langkah – langkah perencanaan instalasi motor
listrik dan demonstrasi yang dilakukan guru.
🗹 Guru menayangkan infografis dalam bentuk slide presentasi dengan judul
“Kebutuhan Alat dan Bahan Perencanaan Instalasi 1 Motor Listrik 1 Fasa dari 1
Tempat Secara Manual” dan menjelaskan perencanaan kerja yang akan dilakukan
peserta didik.
🗹 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi identifikasi kebutuhan alat
dan bahan perencanaan instalasi 1 motor listrik 1 fasa dari 1 tempat secara manual.
Selanjutnya peserta didik mengajukan pendapat atau pertanyaan serta
mendiskusikan bagian yang belum dipahami.
🗹 Guru mengelompokkan peserta didik dengan mempertimbangkan hasil asesmen
awal bagi yang belum memahami dan memberikan penguatan bagi peserta didik
yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
🗹 Guru memilih beberapa peserta didik yang dianggap telah memahami materi untuk
disebar pada tiap kelompok yang dibentuk dan bertindak sebagai tutor sebaya.
🗹 Guru memberikan LKPD terkait materi kebutuhan alat dan bahan perencanaan
instalasi 1 motor listrik 1 fasa dari 1 tempat secara manual pada masing-masing
kelompok.
🗹 Peserta didik berdiskusi di dalam kelompok utuk mengidentifikasi,
mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan sehingga dapat menjabarkan
pembahasan utama terkait materi kebutuhan alat dan bahan perencanaan instalasi
1 motor listrik 1 fasa dari 1 tempat secara manual pada masing – masing kelompok.
🗹 Peserta didik pada masing-masing kelompok mulai bekerja sama dan berbagi
peran dalam melaksanakan unjuk kerja kebutuhan alat dan bahan perencanaan
instalasi 1 motor listrik 1 fasa dari 1 tempat secara manual.
🗹 Peserta didik mulai melaksanaan pekerjaan sesuai prosedur mengacu pada LKPD
yang telah disiapkan guru.
🗹 Apabila peserta didik telah selesai mengerjakan tugasnya, maka hasil pekerjaannya
tersebut didiskusikan dan diperiksa bersama dalam kelompok tersebut.
🗹 Selama kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta didik, guru melakukan
pengamatan, memantau, membimbing dan memfasilitasi peserta didik yang masih
mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas secara bergiliran pada masing –
masing kelompok.
🗹 Apabila telah selesai, maka masing – masing kelompok menyerahkan hasil
pekerjaannya kepada guru.
🗹 Guru mengevaluasi hasil pekerjaan peserta didik dan memberikan penguatan.
🗹 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika ada hal –
hal yang belum dipahami.
🗹 Peserta didik bersama – sama membuat simpulan pembelajaran.
🗹 Peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
🗹 Guru menyampaikan garis besar perencanaan topik pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Peserta didik diminta untuk membaca dan mempelajari materi tentang instalasi 1
motor listrik

1 fasa dari 1 tempat secara manual.


ASESMEN TOPIK
3

Indikator :
1. Kemampuan menjelaskan kebutuhan alat dan bahan perencanaan instalasi
motor listrik satu fasa dari satu tempat secara manual
2. Kemampuan merencanakan instalasi motor listrik satu fasa dari satu tempat secara
manual

KRITERIA
MULAI BERKEMBANG MAHIR
INDIKATOR BERKEMBANG
Kemampuan Mulai menjelaskan Mampu menjelaskan Mampu menjelaskan
menjelaskan kebutuhan alat dan kebutuhan alat dan kebutuhan alat dan

kebutuhan alat bahan bahan bahan


dan bahan perencanaan perencanaan perencanaan
perencanaan instalasi motor instalasi motor instalasi motor
instalasi motor listrik satu fasa listrik satu fasa listrik satu fasa
listrik satu fasa dari satu tempat dari satu tempat dari satu tempat
dari satu tempat secara secara secara
secara manual.
manual tetapi manual dan manual
belum mampu mampu dan
berargumen berargumen memberika
dengan n
dengan bahasa
sendiri dan bahasa sendiri argumentasi
masih dan masih menggunakan
memerlukan memerlukan bahasa sendiri.
bimbingan guru. bimbingan guru.

Kemampuan Mulai merencanakan Mampu Mampu

merencanakan instalasi motor merencanakan merencanakan


instalasi motor listrik satu fasa instalasi motor instalasi motor
dari satu tempat
listrik satu fasa secara listrik satu fasa listrik satu fasa
dari satu tempat dari satu tempat dari satu tempat
secara manual. manual tetapi secara secara
masih belum tepat
dan belum rapi. manual dengan manual dengan
tepat tepat
tetapi belum rapi. dan rapi.
LEMBAR PENGAMATAN (OBSERVASI) TOPIK 3

C. IDENTIFIKASI ALAT DAN BAHAN

IDENTIFIKASI ESTIMASI
NAMA ALAT DAN BIAYA
NO TOTAL
SISWA BAHAN
NILAI
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4
5
...

Kriteria Penilaian :

Identifikasi alat dan Bahan


4 = Mampu mengidentifikasi dan mampu menentukan spesifikasi
3 = Mampu mengidentifikasi tetapi belum mampu menentukan spesifikasi
2 = Belum mampu mengidentifikasi tetapi mampu menentukan spesifikasi
1 = Belum mampu mengidentifikasi dan belum mampu menentukan spesifikasi

Estimasi Biaya
4 = Mampu menentukan estimasi harga secara standar
3 = Mampu menentukan estimasi harga tetapi lebih tinggi
2 = Mampu menentukan estimasi harga tetapi lebih rendah
1 = Belum memiliki kemampuan menentukan estimasi harga

D. PERENCANAAN GAMBAR INSTALASI


TOTAL
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
NO NAMA SISWA K W K W K W K W K W K W K W K W K W
1.
2.
3.
4.
5.
...
Kerapian (K)
4 = Gambar rapi dan sesuai etika
3 = Gambar rapi dengan kekeliruan minor
2 = Gambar kurang rapi dengan kekeliruan mayor
1 = Gambar kurang rapi dengan kekeliruan mayor

Waktu Penyelesaian (W)

4 = Kurang dari batas waktu


3 = Sesuai batas waktu
2 = Lebih dari batas waktu
1 = Tidak Menyelesaikan

E. KINERJA KELOMPOK

TANGGUNG
JAWAB
KEAKTIFAN KERJA SAMA KETELITIAN
SKOR
NO NAMA PESERTA DIDIK
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 TOTAL

...

Pedoman Pemberian Skor :

1 = Kurang baik jika peserta didik menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian
dalam pembelajaran.

2 = Cukup jika peserta didik menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten.

3 = Baik jika peserta didik menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten.

4 = Sangat baik jika peserta didik menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
INDIKATOR
Kemampuan
menjelaskan Kemampuan
kebutuhan alat dan merencanakan
bahan instalasi motor listrik
Nama Peserta perencanaan instalasi Rencana
satu fasa dari satu
No Didik motor listrik satu fasa Tindak
tempat secara
dari satu tempat manual. Lanjut
secara manual
RENCANA TINDAK LANJUT TOPIK 3

Rencana tindak lanjut dengan tujuan melihat perkembangan pembelajaran peserta


didik, serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya. Rekomendasi yang dapat
dilakukan terhadap pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

KRITERIA
MULAI
INDIKATOR BERKEMBAN BERKEMBANG MAHIR
Kemampuan G
Guru menjelaskan Guru meminta Guru meminta
menjelaskan dan membimbing peserta didik peserta didik untuk
kebutuhan alat kembali secara mempelajari mempresentasikan
dan bahan perlahan tentang kembali cara cara menentukan
perencanaan cara menentukan menentukan kebutuhan alat dan
instalasi motor kebutuhan alat dan kebutuhan alat dan bahan perencanaan
listrik satu fasa bahan bahan perencanaan instalasi motor
dari satu tempat perencanaan instalasi motor listrik satu fasa
secara manual. instalasi motor listrik satu fasa dari dari satu tempat
listrik satu fasa satu tempat lebih menggunakan
dari satu tempat seksama dan bahasa sendiri di
secara manual. meminta peserta depan kelas.
Selanjutnya, guru didik untuk
mengajukan menjelaskan secara
pertanyaan lisan lisan tanpa
kepada peserta bantuan buku
didik. ataupun bimbingan
guru.

Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik


merencanakan diberikan diberikan diminta
instalasi motor tambahan waktu sumber belajar merencanakan
listrik dan merencanakan instalasi motor
satu fasa dari melakukan instalasi motor listrik
satu tempat pendampingan satu fasa dari
secara manual. listrik satu fasa
kepada peserta satu tempat
dari satu tempat
didik dalam secara manual
secara
merencanakan yang dibuat
manual yang lebih
instalasi motor disederhanakan dengan rapi
listrik satu fasa oleh guru agar sesuai prosedur
dari satu tempat mudah dalam waktu yang
secara manual. melaksanakan lebih singkat.
pekerjaan secara
mandiri
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TOPIK 3 (LKPD.03)
IDENTIFIKASI KOMPONEN BIAYA DAN PERENCANAAN
INSTALASI MOTOR LISTRIK 1 FASA
DIOPERASIKAN DARI 1 TEMPAT SECARA MANUAL

Petunjuk

1. Tugas Mandiri ini adalah merupakan tugas yang tidak terpisahkan dari kegiatan
praktikum
2. Tugas menggunakan referensi gambar kerja yang telah disediakan (dalam bentuk
softcopy atau fotocopy) sesuai dengan tugas, dikerjakan sesuai etika gambar,
menggunakan warna yang sesuai. Jika telah selesai, gambar ditempelkan di buku
besar, sesuai urutan tugas.
3. Tabel dan dan seluruh bukti kerja dipindahkan ke buku besar sesuai urutan
tugas.

A. IDENTIFIKASI ALAT, BAHAN DAN BIAYA


Perhatikan gambar bagian – bagian rangkaian daya dan rangkan kontrol di bawah ini.
Identifikasi nama benda berdasarkan simbol – simbol yang ditunjukkan.

(a) (b) Rangkaian


Daya Rangkaian Kontrol Gambar 1

Rangkaian Daya dan Kontrol Instalasi 1 Motor Listrik 1 Fase

Dioperasikan Dari 1 Tempat

Sumber : Dokumen Pribadi


Tuliskan kebutuhan alat, bahan dan biaya pengadaan alat dan bahan tersebut pada
tabel di bawah ini. Salin dan lanjutkan bentuk tabel tersebut di buku besar Ananda,
selanjutnya isi dan lengkapi tabel tersebut dengan data yang benar. Gunakan media
internet, katalog harga atau situs belanja online untuk mendapatkan data harga
komponen tersebut.

HARGA HARGA
NO NAMA ALAT / BAHAN SPESIFIKASI JUMLA SATUAN
1 H

...

...

...

B. PERENCANAAN GAMBAR INSTALASI

1. Rangkaian Daya (Power Diagram)

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Pada kertas

milimeter blok, gambar ulang dan lengkapi saluran Rangkaian Daya, letak titik
sambungan terminal dan kodifikasi terminal secara lengkap Selanjutnya
tempelkan di buku besar.
Gambar 2
Rangkaian Daya
Sumber : Dokumen Pribadi

2. Rangkaian Kontrol (Kontrol Diagram)

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Pada kertas

milimeter blok, gambar ulang dan lengkapi saluran Rangkaian kontrol, letak titik
sambungan terminal dan kodifikasi terminal secara lengkap. Selanjutnya
tempelkan di buku besar.
Gambar 3

Rangkaian Kontrol

Sumber : Dokumen Pribadi

3. Jalur Sambungan Terminal

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Potong gambar

Terminal dan tempelkan di buku besar. Lengkapi dengan kode dan arah saluran
sesuai rangkaian daya dan rangkaian kontrol yang Ananda buat sebelumnya.
Lengkapi kodefikasi jalur koneksi pada gambar terminal yang telah disediakan
berdasarkan letak titik terminal pada rangkaian daya dan kontrol yang Ananda
buat di atas.
Gambar 4
Sambungan Terminal
Sumber : Dokumen Pribadi
4. Diagram Pengawatan (Wiring Diagram)

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Potong gambar

wiring diagram yang telah disediakan dan tempelkan di buku besar. Lengkapi
wiring diagram secara lengkap, baik rangkaian daya, rangkaian kontrol, letak
dan kode terminal serta kode komponen berdasarkan gambar acuan yang telah
diberikan di bawah.
Gamba
r5
Diagram
Pengawatan
Sumber : Dokumen Pribadi

5. Diagram Pelaksanaan Rangkaian Daya

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja anda. Potong gambar

panel dan peralatan diagram rangkaian daya secara lengkap dan tempelkan
pada buku besar. Selanjutnya, buatlah pengawatan lengkap rangkaian daya
mulai dari saluran terminal X1 bagian atas menuju MCB 3 Fasa hingga
menuju beban 1

Motor 1 Fasa.
Gambar 6

Diagram Pelaksanaan Rangkaian Daya

Sumber : Dokumen Pribadi


6. Diagram Pelaksanaan Rangkaian Kontrol dalam Panel

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Potong


gambar

panel dan peralatan rangkaian kontrol secara lengkap dan tempelkan


pada buku besar. Selanjutnya, buatlah pengawatan lengkap rangkaian
kontrol mulai dari titik sambungan input L3 menuju input MCB 1 Fasa
hingga menuju terminal X2 bagian atas.

Gambar 7
Diagram Pelaksanaan Rangkaian Kontrol pada Panel
Sumber : Dokumen Pribadi
7. Diagram Pelaksanaan Rangkaian Kontrol pada Pintu Panel

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Potong gambar

terminal X2 dan pintu panel secara lengkap dan tempelkan pada buku besar.
Selanjutnya buatlah wiring pelaksanaan dari terminal X2 bagian bawah menuju
komponen di pintu panel.

Gambar 8

Diagram Pelaksanaan Rangkaian Kontrol pada Pintu Panel

Sumber : Dokumen Pribadi


8. Diagram Pelaksanaan Input dan Output

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Potong gambar

terminal X1 dan motor 1 Fase secara lengkap dan tempelkan pada buku besar.
Selanjutnya buatlah wiring pelaksanaan dari saluran L, N, dan Pe pada terminal
X1 dan keluaran saluran L, N, dan Pe menuju beban Motor menuju komponen
di pintu panel.

Gambar 9

Diagram Pelaksanaan Input dan Output

Sumber : Dokumen Pribadi


9. Diagram Pelaksanaan Lengkap

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai acuan bekerja Ananda. Potong gambar

pada Lembar Gambar Pendukung sesuai kebutuhan dan tempelkan di kertas


millimeter blok sesuai susunan gambar pada tugas 9. Buatlah lebar kanal kabel
sebesar 3 cm. Gambarkan wiring diagram pelaksanaan secara lengkap
berdasarkan data tugas 5, 6, 7, dan 8 pada gambar yang telah disediakan.
Gunakan warna pena cair yang sesuai, HITAM untuk daya, MERAH untuk
rangkaian kontrol dan BIRU untuk rangkaian netral. Gunakan etika gambar,
tidak ada coretan atau tip eks. Selesai menggambar, tempelkan hasil gambar
Ananda dengan rapi di buku besar.

Gambar 10
Diagram Pelaksanaan Akhir
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar Pendukung untuk tugas 9.
REFLEKSI DIRI TOPIK
3

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK

 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah mempelajari dan melaksanakan


penugasan kebutuhan alat dan bahan perencanaan instalasi motor listrik satu
fasa dari satu tempat ?
 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah melaksanakan perencanaan
instalasi motor
listrik satu fasa dari satu tempat ?
 Adakah saran atau masukan dari Ananda agar kegiatan pembelajaran berikutnya
hasilnya lebih maksimal?

LEMBAR PENILAIAN DIRI PESERTA

DIDIK Petunjuk :
Berilah tanda centang (✓) pada kolom YA atau TIDAK sesuai pilihan Ananda pada tiap-
tiap
kolom sesuai nomor.

N PILIHAN
O SOAL YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan cara menentukan kebutuhan
alat dan bahan perencanaan instalasi motor listrik satu
fasa dari satu tempat dengan benar.
2. Saya dapat merencanakan instalasi motor listrik satu fasa
dari satu tempat dengan benar.
3. Saya dapat dapat menggambar perencanaan instalasi motor
listrik satu fasa dari satu tempat dengan rapi

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK GURU

 Apakah seluruh peserta didik merasa nyaman dengan kegiatan


pembelajaran yang dilaksanakan pada hari ini?
 Perbaikan apa saja yang diperlukan agar hasil pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dapat meningkat ?
TOPIK 4 :

PELAKSANAAN PEMASANGAN, PENGUJIAN, DAN PENGOPERASIAN


INSTALASI 1 MOTOR LISTRIK 1 FASA YANG DIOPERASIKAN DARI
SATU TEMPAT SECARA MANUAL

Pertemuan Keempat (6 JP x 45 menit) Langkah – langkah Pembelajaran

🗹 Guru mengaitkan pelaksanaan pemasangan, pengujian, dan pengoperasian instalasi


1 motor listrik 1 fasa yang dioperasikan dari satu tempat secara manual secara
ringkas dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
🗹 Guru menjelaskan manfaat mempelajari pengoperasian instalasi 1 motor listrik 1
fasa yang dioperasikan dari satu tempat secara manual dalam kehidupan sehari-
hari
🗹 Guru meminta seluruh peserta didik agar dapat mempersiapkan diri dan
peralatan tulis, mengamati dan menyimak infografis yang akan ditayangkan guru
dalam bentuk slide.
🗹 Guru menayangkan dan menjelaskan infografis dalam bentuk slide presentasi
dengan judul
“Instalasi 1 Motor Listrik 1 Fasa dari 1 Tempat Secara Manual”.
🗹 Peserta didik mengajukan pendapat atau pertanyaan terkait infografis yang disajikan
guru.
🗹 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi pelaksanaan pemasangan,
pengujian, dan pengoperasian instalasi 1 motor listrik 1 fasa yang dioperasikan dari
satu tempat secara manual serta mendiskusikan bagian yang belum dipahami.
🗹 Guru melakukan umpan balik terkait materi pelaksanaan pemasangan,
pengujian, dan pengoperasian instalasi 1 motor listrik 1 fasa yang dioperasikan dari
satu tempat secara manual melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab bersama
peserta didik.
🗹 Guru mengelompokkan peserta didik dengan mempertimbangkan hasil asesmen
awal bagi yang belum memahami dan memberikan penguatan bagi peserta didik
yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
🗹 Guru memilih beberapa peserta didik yang dianggap telah memahami materi untuk
disebar pada tiap kelompok yang dibentuk dan bertindak sebagai tutor sebaya.
🗹 Guru memberikan LKPD terkait materi pelaksanaan pemasangan,
pengujian, dan pengoperasian instalasi 1 motor listrik 1 fasa yang dioperasikan
dari satu tempat secara manual pada masing-masing kelompok.
🗹 Peserta didik berdiskusi di dalam kelompok utuk mengidentifikasi,
mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan sehingga dapat menjabarkan
pembahasan utama terkait materi pelaksanaan pemasangan, pengujian, dan
pengoperasian instalasi 1 motor listrik 1 fasa yang dioperasikan dari satu tempat
secara manual di dalam kelompok masing – masing.
🗹 Peserta didik pada masing-masing kelompok mulai bekerja sama dan berbagi
peran dalam melaksanakan unjuk kerja materi pelaksanaan pemasangan,
pengujian, dan pengoperasian instalasi 1 motor listrik 1 fasa yang dioperasikan dari
satu tempat secara manual
🗹 Peserta didik mulai melaksanaan urutan pekerjaan sesuai prosedur mengacu pada
LKPD yang telah disiapkan guru.
🗹 Guru melakukan pengamatan, memantau, membimbing dan memfasilitasi peserta
didik yang masih mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas secara bergiliran.
🗹 Apabila peserta didik telah selesai menguji dan memeriksa rangkaian, maka
peserta didik segera melaporkan hasil pekerjaan kelompoknya kepad guru mata
pelajaran.
🗹 Guru mengamati setiap tahapan proses pelaksanaan pemasangan,
pengujian, dan pengoperasian instalasi 1 motor listrik 1 fasa yang dioperasikan
dari satu tempat secara manual dengan cermat dan hati-hati setiap prosedur kerja
yang dilaksanakan masing – masing kelompok secara bergantian.
🗹 Peserta didik bekerja sesuai urutan kerja dalam LKPD dan mengerjakan tugas yang
diberikan dalam LKPD tersebut.
🗹 Apabila telah selesai diuji dan diperiksa hasil unjuk kerjanya oleh guru,
maka siswa melepaskan seluruh komponen praktikum dan mengembalikannya
seperti keadaan semula.
🗹 Setelah seluruh pekerjaan selesai, seluruh peserta didik duduk dalam kelompoknya
masing – masing.
🗹 Guru mengevaluasi hasil pekerjaan peserta didik dan memberikan penguatan.
🗹 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika ada hal –
hal yang belum dipahami.
🗹 Peserta didik bersama – sama membuat simpulan pembelajaran.
🗹 Peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
🗹 Guru menyampaikan garis besar perencanaan topik pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Peserta didik diminta untuk membaca dan mempelajari materi tentang kebutuhan
alat dan bahan perencanaan instalasi dua motor listrik satu fasa berurutan secara
otomatis.
ASESMEN TOPIK
4

Indikator :

5. Kemampuan menjelaskan prinsip kerja rangkaian instalasi motor listrik satu fasa
dari satu tempat secara manual
6. Kemampuan melaksanakan pemasangan instalasi motor listrik satu fasa dari
satu tempat secara manual
7. Kemampuan menguji pemasangan instalasi motor listrik satu fasa dari satu
tempat secara manual
8. Kemampuan mengoperasikan pemasangan instalasi motor listrik satu fasa dari
satu tempat secara manual
9. Kemampuan mengukur hasil pemasangan instalasi motor listrik satu fasa dari
satu tempat secara manual

KRITERIA
MULAI BERKEMBANG MAHIR
INDIKATOR BERKEMBANG
Kemampuan Mulai Mampu prinsip Mampu
menjelaskan menjelaskan kerja rangkaian menjelaskan
prinsip kerja prinsip kerja instalasi motor prinsip kerja
rangkaian rangkaian listrik satu fasa rangkaian instalasi
instalasi motor instalasi dari satu tempat motor listrik satu
listrik satu fasa motor listrik satu secara manual fasa dari satu
dari satu tempat fasa dari satu
secara dan mampu tempat secara
manual tempat secara berargumen manual dan
manual tetapi dengan bahasa memberikan
belum mampu sendiri dan masih argumentasi
berargumen dengan memerlukan menggunakan
bahasa sendiri dan bimbingan guru. bahasa sendiri.
masih memerlukan
bimbingan guru.

Kemampuan Mulai melaksanakan Mampu Mampu


melaksanakan pemasangan melaksanakan melaksanakan
pemasangan instalasi motor pemasangan pemasangan
instalasi listrik satu fasa instalasi instalasi
motor listrik satu dari satu tempat motor listrik satu motor listrik satu
fasa dari satu secara manual fasa dari satu fasa dari satu
tempat secara tetapi masih belum tempat secara tempat secara
manual tepat dan kurang manual manual
rapi. dengan tepat dengan tepat
tetapi kurang dan rapi.
rapi.
Kemampuan Mulai melaksanakan Mampu Mampu
menguji pengujian instalasi melaksanakan melaksanakan
pemasangan motor listrik satu pengujian instalasi pengujian instalasi
instalasi fasa dari satu motor listrik satu motor listrik satu
motor listrik satu
fasa dari satu tempat secara fasa dari satu fasa dari satu
tempat secara manual tetapi tempat secara tempat secara
manual
masih belum tepat manual manual
dan kurang rapi. dengan tepat dengan tepat
tetapi kurang dan rapi.
rapi.
Kemampuan Mulai Mampu Mampu
mengoperasika mengoperasika mengoperasika mengoperasika
n n n n
pemasangan pemasangan pemasangan pemasangan
instalasi motor instalasi motor instalasi motor instalasi motor
listrik satu fasa dari listrik satu fasa dari listrik satu fasa dari listrik satu fasa dari
satu tempat secara satu tempat secara satu tempat secara satu tempat secara
manual manual tetapi manual manual
masih belum tepat dengan tepat tetapi dengan tepat dan
dan kurang rapi. kurang rapi. rapi.

Kemampuan Mulai melaksanakan Mampu mengukur Mampu mengukur


mengukur instalasi pengukuran instalasi motor instalasi motor
motor listrik satu instalasi listrik listrik
fasa dari satu motor listrik satu satu fasa dari satu satu fasa dari satu
tempat secara fasa dari satu tempat secara tempat secara
manual
tempat secara manual dengan manual dengan
manual tetapi tepat tetapi kurang tepat dan rapi.
masih belum tepat rapi.
dan kurang rapi.
LEMBAR PENGAMATAN (OBSERVASI) TOPIK 4

A. PENGAMATAN TERHADAP PESERTA DIDIK SECARA INDIVIDU

MEMASA MEMASA MEMASA


HASIL
NG NG NG
MEMASA PEMBAC PENGOP
RANGKAI RANGKA INPUT
NG A AN
AN I AN DAN
RANGKAI ALAT E
N NAMA KONTRO KONTRO OUTPUT
A N DAYA UKUR
O SISW L DALAM L PADA PADA RASIAN
A PANEL PINTU TERMINA
PANEL L
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 TOT
1
2
3
4
5
...

Unsur yang diamati :

1. Prosedur Pemasangan

2. Penggunaan alat dan bahan

3. Kekencangan hasil pemasangan / sambungan

Pedoman pemberian skor :

1 = tidak ada satupun dari ketiga unsur yang dipenuhi

2 = hanya satu unsur yang dipenuhi

3 = hanya dua unsur yang dipenuhi


4 = ketiga unsur yang diamati telah dipenuhi
B. PENGAMATAN TERHADAP PESERTA DIDIK SECARA KELOMPOK

KEAKTIFAN KERJA KETELITIAN TANGGUNG SKOR


NAMA PESERTA SAMA JAWAB TOTA
N
O DIDIK 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 L

1
2
3
4
5
...

Pedoman Pemberian Skor :

1 = Kurang baik jika peserta didik menunjukkan sama sekali tidak ambil
bagian dalam pembelajaran.

2 = Cukup jika peserta didik menunjukkan ada sedikit usaha ambil


bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten.

3 = Baik jika peserta didik menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian
dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten.

4 = Sangat baik jika peserta didik menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Kemampuan
Kemampuan
menjelaskan Kemampuan Kemampuan mengukur
prinsip kerja melaksanakan menguji instalasi
rangkaian pemasangan pemasangan Kemampuan motor
instalasi motor instalasi motor instalasi motor mengoperasikan
instalasi motor listrik satu
Nama listrik satu listrik satu listrik satu Rencana
listrik satu fasa fasa dari
Peserta fasa dari satu fasa dari satu Tindak
No fasa dari satu dari satu tempat satu tempat
Didik tempat secara tempat Lanjut
tempat secara secara manual secara
manual manual secara manual manual
RENCANA TINDAK LANJUT TOPIK 4

Rencana tindak lanjut dengan tujuan melihat perkembangan pembelajaran peserta


didik, serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya. Rekomendasi yang dapat
dilakukan terhadap pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

KRITERIA
INDIKATOR MULAI
BERKEMBAN BERKEMBANG MAHIR
Kemampuan G
Guru menjelaskan Guru meminta Guru meminta
menjelaskan kembali secara peserta didik peserta didik untuk
prinsip kerja perlahan tentang mempelajari mempresentasikan
rangkaian instalasi prinsip kerja kembali materi prinsip kerja
motor listrik satu rangkaian instalasi prinsip kerja rangkaian instalasi
fasa dari satu motor listrik satu rangkaian instalasi motor listrik satu
tempat secara fasa dari satu motor listrik satu fasa dari satu
manual tempat secara fasa dari satu tempat secara
manual tempat secara manual
selanjutnya, guru manual lebih menggunakan
mengajukan seksama dan bahasa sendiri di
pertanyaan lisan meminta depan
kepada peserta peserta didik kelas.
untuk
didik. menjelaskan
secara lisan tanpa
bantuan buku
ataupun
bimbingan guru.

Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik


melaksanakan diberikan diberikan sumber diminta
pemasangan tambahan waktu belajar melaksanakan
instalasi motor dan melakukan melaksanakan pemasangan
listrik satu fasa dari pendampingan pemasangan instalasi motor
satu tempat secara kepada peserta instalasi motor listrik satu fasa dari
manual didik dalam listrik satu fasa dari satu tempat secara
melaksanakan satu tempat secara manual yang dibuat
pemasangan manual yang lebih dengan rapi sesuai
instalasi motor disederhanakan produr dalam
listrik satu fasa dari oleh guru agar waktu yang lebih
satu tempat secara mudah singkat.
manual melaksanakan
pekerjaan
secara mandiri
Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menguji diberikan diberikan sumber diminta
pemasangan tambahan waktu belajar menguji menguji
instalasi motor dan melakukan pemasangan pemasangan
listrik satu fasa dari pendampingan instalasi motor instalasi motor
satu tempat secara kepada peserta listrik satu fasa dari listrik satu fasa
manual didik dalam satu tempat secara dari satu tempat
menguji manual yang lebih secara
pemasangan disederhanakan manual yang
dibuat dengan
instalasi motor oleh guru agar rapi sesuai
listrik satu fasa dari mudah produr dalam
waktu yang lebih
satu tempat secara melaksanakan singkat.
manual pekerjaan
secara mandiri

Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik


mengoperasikan diberikan diberikan sumber diminta
pemasangan tambahan waktu belajar mengoperasikan
instalasi motor dan melakukan mengoperasikan instalasi motor
listrik satu fasa dari pendampingan instalasi motor listrik satu fasa
satu tempat secara kepada peserta listrik satu fasa dari satu tempat
manual didik dalam dari satu tempat secara
mengoperasikan secara manual yang
dibuat dengan
instalasi motor manual yang lebih rapi sesuai
listrik satu fasa disederhanakan produr dalam
waktu yang lebih
dari satu oleh guru agar singkat.
mudah
melaksanakan
tempat pekerjaan
secara secara mandiri
manual
Kemampuan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mengukur diberikan diberikan diminta mengukur
instalasi tambahan sumber instalasi
motor listrik satu waktu dan belajar pengukuran motor listrik satu
fasa dari satu melakukan instalasi motor fasa dari satu
tempat secara
manual pendampingan listrik satu fasa tempat secara
kepada peserta dari satu tempat manual yang dibuat
didik dalam secara dengan rapi sesuai
mengukur instalasi produr dalam
manual yang lebih
motor listrik satu disederhanakan waktu yang lebih
fasa dari satu oleh singkat.
tempat secara
guru agar
manual mudah
melaksanakan
pekerjaan
secara mandiri
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TOPIK 4
PELAKSANAAN INSTALASI MOTOR LISTRIK 1 FASA
DIOPERASIKAN DARI 1 TEMPAT SECARA MANUAL

Tujuan Praktikum :

Selama dan setelah praktikum, Peserta Didik dapat :

 Menerapkan prosedur keselamatan kerja selama proses pembelajaran sesuai SOP.


 Menggunakan peralatan dan bahan sesuai prosedur kerja.
 Melaksanakan instalasi motor listrik 1 fasa dioperasikan dari 1 tempat secara
manual sesuai prosedur.
 Menguji hasil instalasi motor listrik 1 fasa dioperasikan dari 1 tempat secara
manual
 Mengatasi permasalahan instalasi motor listrik 1 fasa dioperasikan dari 1 tempat
secara manual sesuai prosedur kerja.
 Mengoperasikan instalasi motor listrik 1 fasa dioperasikan dari 1 tempat secara
manual
 Mengukur tegangan listrik, arus listrik dan kecepatan putaran rotor instalasi
motor listrik 1 fasa dioperasikan dari 1 tempat secara manual
 Membuat laporan hasil praktikum

A. Teori Ringkas

Rangkaian direct online (DOL) merupakan rangkaian yang paling sederhana yang

digunakan untuk mengoperasikan dan mematikan motor induksi dari satu tempat
menggunakan satu tombol tipe push button ON untuk mengaktifkan motor dan satu
tombol tipe push button OFF untuk menghentikan operasional motor induksi.

Prinsip kerja rangkaian adalah, pada saat push button ON ditekan, maka arus
bolak- balik dari sumber akan mengalir melalui MCB menuju melalui kumparan magnet
kontraktor K dan menyebabkan kumparan magnet kontraktor aktif bekerja melalui
kontak utama yang dikontrol oleh kontak bantu NO dan NC. Sebelum mengalir menuju
motor induksi, arus melalui kontaktor terlebih dulu mengalir melalui pengaman beban
lebih TOR (Thermal Overload Relay). Untuk menghentikan operasional motor, dapat
dilakukan dengan cara menekan push button OFF.

Untuk melengkapi indikasi operasional motor digunakan lampu indikator yang


digunakan sebagai indikasi aliran arus yang bekerja pada rangkaian.

B. Keselamatan Kerja

1. Tidak menggunakan HP dalam pembelajaran


2. Peserta Didik wajib menggunakan seragam praktikum (wear pack), helm, google
glass, sarung tangan.
3. Tidak bersenda gurau dalam praktikum
4. Periksa terlebih dahulu kelayakan seluruh kondisi alat dan bahan.
5. Gunakan peralatan dengan benar sesuai fungsi peralatan tersebut.
6. Letakkan peralatan kerja pada posisi yang aman
7. Peserta Didik wajib melaporkan hasil pekerjaan kepada guru sebelum dilakukan
pengujian.
8. Urutan fase kabel dan warna kabel perlu diperhatikan.
9. Periksa kekencangan pemasangan pada setiap titik sambungan.
C. Gambar Rangkaian Kontrol dan Daya

Gambar 1

Diagram Daya dan Diagram Kontrol

Sumber : Dokumen Pribadi

D. Alat dan Bahan

Lengkapi kebutuhan alat dan bahan di bawah ini berdasarkan gambar 1

TABEL 1

No Nama Alat / Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan

1 Obeng Minus
2 Obeng Plus

3 Tang Pengupas kabel

4 Tang Crimping

5 Cable wrapper

6 Tespen

7 AVO meter

8 Tachometer
No Nama Alat / Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan

9 Kabel NYAF 1,5 mm (Hitam)


10 Kabel NYAF 1,5 mm (Biru)

11 Kabel NYAF 1,5 mm (Kuning-Hijau)

12 Kabel NYAF 0,75 mm (Cokelat)

13 Kabel NYAF 0,75 mm (Biru)

14 Skun Kabel NYAF 1,5 mm

15 Skun Kabel NYAF 0,75 mm

16 Terminal Strip

17 Rel Omega Strip Alumunium

18 Paku Skrup 3 mm, 12 mm

19 Fisher 12 mm

20 Canal Duck 30 mm x 30 mm

21 Steker 3P+N+Pe

22 Lampu Pilot (Merah)

23 Lampu Pilot (Kuning)

24 Lampu Pilot (Hijau)

25 Tombol Tekan Tipe NC

26 Tombol Tekan Tipe NO

27 Panel Box 20 x 40 x 60 cm

28 MCB 1 fasa

29 MCB 3 fasa

30 Kontaktor AC 3 fasa

31 Thermal Overload Relay (TOR)

32 Motor Listrik 1 fasa

E. Persiapan

1. Siapkan seluruh alat dan bahan dalam kondisi yang tepat

2. Periksa kembali kelayakan fungsi kerja seluruh alat dan bahan

3. Gunakan diagram rangkaian daya dan kontrol di atas sebagai acuan Ananda
dalam bekerja.

4. Pasang seluruh skun kabel sesuai ukuran kabel menggunakan tang pengupas
dan tang crimping.

F. Pelaksanaan Praktikum
Gambar 2

Tata Letak Komponen

Sumber : Dokumen Pribadi


a. Pemasangan Rangkaian Daya

1. Pasang MCB 3 Fasa, MCB 1 Fasa, Kontaktor, TOR pada rel omega sesuai
tata letak yang ditunjukkan pada gambar 2.

2. Hubungkan kabel daya dan kabel netral sesuai warna dari terminal X1 ke

terminal input MCB 3 Fasa.

3. Hubungkan kabel daya dan kabel netral sesuai warna dari terminal output

MCB 3 Fasa ke terminal input Kontaktor.

4. Hubungkan kabel daya dan kabel netral sesuai warna dari terminal output

TOR ke terminal X1.

b. Pemasangan Rangkaian Kontrol dalam Panel

1. Hubungkan kabel daya dari input MCB 3 Fasa ke terminal input MCB 1

Fasa

2. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output

MCB 1 Fasa ke terminal input 95

3. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output 96


ke terminal X2.1.

4. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal X2.2 ke A1

5. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal A2 ke


terminal input Netral MCB 3 Fasa

6. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal kontak


bantu kontaktor 13 ke terminal X2.3

7. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal kontak

bantu kontaktor 14 ke terminal X2.4

8. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal kontak


bantu kontaktor 13 ke terminal kontak bantu kontaktor 43

9. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal kontak


bantu kontaktor 43 ke terminal kontak bantu kontaktor 21

10. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal kontak
bantu kontaktor 43 ke terminal X2.5

11. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal kontak

bantu kontaktor 22 ke terminal X2.6

12. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal input 95
ke terminal input 97.

13. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output 98
ke terminal X2.7.

G. Pemasangan Rangkaian Kontrol pada Pintu Panel


1. Pasang seluruh lampu pilot dan seluruh tombol tekan sesuai tata letak
pada yang ditunjukkan pada gambar 2.

2. Hubungkan kabel netral NYAF 0,75 mm (biru) dari terminal output lampu
pilot (Hijau) ke terminal output lampu pilot (Kuning)

3. Hubungkan kabel netral NYAF 0,75 mm (biru) dari terminal output lampu

pilot (Kuning) ke terminal output lampu pilot (Merah)

4. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal X2.1 ke


terminal input tombol tekan NC

5. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output


tombol tekan S1 ke terminal input tombol tekan S2

6. hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output


tombol tekan S2 ke terminal XI.2

7. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output


tombol tekan S1 ke terminal XI.3

8. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output


tombol tekan S1 ke terminal X2.3

9. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal output


tombol tekan S2 ke terminal X2.4

10. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal input
lampu pilot (Hijau) ke terminal X2.5

11. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal input
lampu pilot (Merah) ke terminal X2.6

12. Hubungkan kabel kontrol NYAF 0,75 mm (cokelat) dari terminal input
lampu pilot (Kuning) ke terminal X2.7

13. Hubungkan kabel kabel netral NYAF 0,75 mm (biru) dari terminal output
lampu pilot (Hijau) ke terminal X2.8
H. Pemasangan Output dan Input

1. Hubungkan kabel daya NYAF 1,5 mm (Hitam) dari bagian fasa Steker ke
terminal XI.1

2. Hubungkan kabel daya NYAF 1,5 mm (Biru) dari bagian netral Steker ke

terminal XI.2

3. Hubungkan kabel daya NYAF 1,5 mm (Kuning-Hijau) dari bagian Pe Steker ke


terminal XI.3

4. Hubungkan kabel daya dari terminal XI.4 ke terminal input fasa motor

5. Hubungkan kabel daya dari terminal XI.5 ke terminal input netral motor

6. Hubungkan kabel daya dari terminal XI.6 ke terminal dudukan motor

I. Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi

1. Periksa kekencangan pemasangan komponen rangkaian pada tiap titik terminal.

Jika terdapat hasil pemasangan yang kurang erat, segera kencangkan kembali.

2. Kondisikan seluruh MCB dalam kondisi OFF

3. Laporkan hasil pekerjaan pemasangan instalasi yang telah Ananda selesaikan


kepada guru mata pelajaran

4. Didampingi guru mata pelajaran, hubungkan steker ke sumber arus listrik

5. ON kan MCB 1 Fasa. Amati lampu indikator mana saja yang menyala.

6. Tekan tombol S1. Amati komponen apa saja yang aktif.

7. Tekan tombol S2. Amati komponen apa saja yang aktif.

8. Tekan tombol trip TOR. Amati komponen apa saja yang aktif.

9. Tekan tombol reset TOR. Amati komponen apa saja yang aktif.

10. Perbaiki saluran rangkaian jika terdapat hasil operasional yang tidak sesuai.

J. Pengoperasian

1. Gunakan tabel 2 di bawah ini untuk mencatat data hasil pengamatan


pengoperasian.

2. ON-kan MCB 1 Fasa. Amati lampu indikator mana saja yang menyala.

3. ON-kan MCB 3 Fasa dan MCB 1 Fasa. Amati lampu indikator mana saja yang
menyala.

4. Tekan tombol S1. Amati komponen apa saja yang aktif.

5. Tekan tombol S2. Amati komponen apa saja yang aktif.

6. Tekan tombol trip TOR. Amati komponen apa saja yang aktif.
7. Tekan tombol reset TOR. Amati komponen apa saja yang aktif

8. OFF-kan MCB 3 Fasa dan MCB 1 Fasa. Amati lampu indikator mana saja yang
menyala.

TABEL 2

NO LANGKAH OPERASIONAL F1 F3 K F2 M H1 H2 H3

1 MCB 1F di-ON-kan
2 MCB 3F dan MCB 1F di-ON-kan

3 Tombol S2 ditekan

4 Tombol S1 ditekan

5 TOR dalam kondisi trip

6 TOR dalam kondisi reset


NO LANGKAH OPERASIONAL F1 F3 K F2 M H1 H2 H3

7 MCB 3F dan MCB 1F di OFF-kan

Keterangan Isi Tabel :

1 = ON / Aktif / Menyala / Beroperasi

0 = OFF / Pasif / Padam / Berhenti Beroperasi

Keterangan Simbol :

F1 = MCB 3 Fasa M = Motor


F3 = MCB 1 Fasa H1 = Pilot Lamp (Hijau)

K = Kontaktor H2 = Pilot Lamp (Merah)


F2 = TOR H3 = Pilot Lamp (Merah)

K. Data Pengukuran / Praktek (Salin kembali pada laporan praktikum)

Lakukan pengukuran dan catat hasil yang Ananda dapatkan pada bagian di bawah

ini :

1. Spesifikasi motor listrik / Nameplate

b. Seri : ................................................
c. Pabrik : ................................................
d. Jenis Motor : ................................................

e. Arus nominal : ............................................ Ampere (A)

f. Tegangan nominal : ............................................. Volt (V)

2. Sebelum rangkaian dioperasikan

a. arus fasa L : .................. Ampere.

b. Tegangan antara fasa dan netral : .................. Volt.

3. Saat rangkaian dioperasikan

a. arus fasa L : .................. Ampere.

b. Tegangan antara fasa dan netral : .................. Volt.

4. Kecepatan Putaran motor : .................. RPM.


L. Permasalahan dalam Praktikum

Catatlah permasalahan dan cara Ananda mengatasi permasalah tersebut pada tabel

3 di bawah ini.

TABEL 3

NO PERMASALAHAN CARA MENGATASI KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

M. Penutup

1. Selesai kegiatan praktikum, matikan sumber listrik.

2. Lepaskan terlebih dahulu seluruh kabel dari terminal

3. Lepaskan seluruh komponen dari panel

4. periksa kondisi seluruh peralatan sebelum diserahkan


5. Susun seluruh alat dan bahan

6. Serahkan dan laporkan kondisi alat dan bahan Ananda kepada guru.

7. Perbaiki dan rapikan laporan praktikum Ananda untuk di laporkan /

dipresentasikan pada pertemuan yang ditentukan oleh guru mata pelajaran.


REFLEKSI DIRI TOPIK
4

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK

 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah melaksanakan instalasi motor


listrik satu fasa dari satu tempat ?
 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah menguji instalasi motor listrik satu
fasa dari

satu
tempat ?

 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah mengoperasikan instalasi motor


listrik satu fasa dari satu tempat ?
 Apakah manfaat yang Ananda rasakan setelah mengukur instalasi motor listrik
satu fasa dari satu tempat ?
 Adakah saran atau masukan dari Ananda agar kegiatan pembelajaran berikutnya
hasilnya lebih maksimal?

LEMBAR PENILAIAN DIRI PESERTA

DIDIK Petunjuk :

Berilah tanda centang (✓) pada kolom YA atau TIDAK sesuai pilihan Ananda pada tiap-
tiap
kolom sesuai nomor.

PILIHAN
NO SOAL YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan prinsip kerja instalasi motor
listrik satu fasa dari satu tempat dengan benar
2. Saya dapat menyebutkan komponen-komponen instalasi
motor listrik satu fasa dari satu tempat dengan benar
3. Saya dapat memasang instalasi motor listrik satu fasa
dari satu tempat dengan benar
4. Saya dapat mengoperasikan instalasi motor listrik satu
fasa dari satu tempat dengan benar
5. Saya dapat mengukur instalasi motor listrik satu fasa
dari satu tempat dengan benar

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK GURU

 Apakah seluruh peserta didik merasa nyaman dengan kegiatan


pembelajaran yang dilaksanakan pada hari ini?
 Perbaikan apa saja yang diperlukan agar hasil pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dapat meningkat ?

Anda mungkin juga menyukai