Anda di halaman 1dari 56

UJIAN AKHIR SEMESTER 2022-2023

KELAS A
MATERI : ASPEK HUKUM DALAM BISNIS (AHDB)

PANDUAN
a. Materi soal ini terdiri dari dua bagian, yaitu :
1) soal tentang pemahaman terkait dengan kegiatan usaha / bisnis, dan
2) soal tentang konsentrasi saat mengikuti pelajaran.
b. Penyampaian soal dan penyerahannya melalui google classroom (GCR), untuk Kelas A dengan
alamat :
https://classroom.google.com/w/NTE2MDEzMzQ1Mzg1/tc/NjE0ODkyNjU0NDEx
c. Materi sudah dapat diambil / diupload peserta pada hari Senin tanggal 26 Juni 2023 jam 02:00
WIB. Sedangkan batas akhir penyerahan hasil jawaban, pada hari Selasa tanggal 27 Juni
2023 jam 18:00 WIB (peserta harus memastikan bahwa pengiriman hasil jawabannya sudah
sukses tersampaikan, jika tidak terkirim / melebihi batas waktunya dianggap tidak mengikuti
UAS).
d. Cara pengerjaan :
1) Wajib dikerjakan sesuai dengan panduan / penjelasan yang ditetapkan (jika tidak sesuai,
membawa akibat mempengaruhi penilaian).
2) Pengerjaan menggunakan word office, kemudian hasilnya diformat dalam bentuk pdf.
3) Pada baris awal pekerjaan, wajib mencantumkan data siswa dan judul pekerjaan
sebagaimana contoh :
4)

Nama : …………………………………..
NPM : ……………………………………
Kelas : ………………………………..
UAS 2022-2023, Aspek Hukum Dalam Bisnis

SOAL
A. SOAL TENTANG PEMAHAMAN KEGIATAN USAHA

Penjelasan :
a. Soal ini adalah menyangkut beberapa materi, mulai dari Kegiatan Usaha hingga Hak atas
Kekayaan Intelektual.
b. Jawaban dari soal No. 1 akan saling terkait (memiliki hubungan) dengan jawaban soal No. 2,
juga berkaitan dengan jawaban soal No. 3 dan seterusnya.
c. Dalam soal ini anda diposisikan sebagai “Pelaku Usaha”, yaitu orang yang melakukan suatu
kegiatan usaha (dengan kemungkinan melakukan kegiatannya sendiri / bersama orang lain).
Tentunya anda yakin mampu melakukan kegiatan usaha tersebut.
• Dalam kenyataannya alhamdulillah kegiatan yang anda lakukan berkembang dengan baik,
antara lain karena anda telaten dan serius serta dapat mengeterapkan pola yang menarik
bagi konsumen / mitra usaha.

1
• Selanjutnya untuk melindungi aktifitas bisnis anda supaya tidak ditiru oleh pelaku usaha lain
/ pesaing, timbul ide yaitu perlu adanya perlindungan Hak Cipta, Merek dan Desain Industrial
pada beberapa hal yang terkait / memiliki hubungan dengan kegiatan usaha anda tersebut.

Soal / tugas yang perlu dikerjakan (soal A.) :

No. Tugas Model Jawaban


1. Tentukan jenis kegiatan usaha anda tersebut tentang apa, 1. Kegiatan usaha : ……………
dan sebutkan ?
(misalnya di bidang produksi barang, gerai toko / mini
market, penjualan produk / makanan, jasa transaportasi /
bangunan, dan sebagainya).

2. Kemudian dari kegiatan usaha (No. 1) tersebut, bentuk 2. Jenis Badan Usaha : ………
atau jenis Badan Usaha apa yang anda pilih ?

3. Jika bentuk Badan Usaha yang anda pilih (No. 2) adalah 3. Alasannya :
Perseorangan atau Perusahaan Perdata, apa dasar alasan- (1) ………………………………
alasannya ? Demikian halnya jika bukan Perseorangan (2) ………………………………
atau Perusahaan Perdata, apa dasar alasan-alasannya ?
→ Sebutkan minimal dua alasan/pertimbang tersebut.

4. Andaikan ada sesuatu yang terkait dengan kegiatan usaha 4. (a) Tentang : ………………..
anda yang perlu didaftarkan untuk mendapat
perlindungan Hak Cipta. Sesuatu tersebut adalah (b) Pertimbangan : ………..
mengenai apa ? (uraikan secara luas dan relevan)

5. Andaikan ada sesuatu yang terkait dengan kegiatan usaha 5. (a) Tentang : ………………..
anda yang perlu didaftarkan untuk mendapat
perlindungan Hak Merek. Sesuatu tersebut adalah (b) Pertimbangan : ………..
mengenai apa ? (uraikan secara luas dan relevan)

Andaikan ada sesuatu yang terkait dengan kegiatan usaha 6. (a) Tentang : ………………..
anda yang perlu didaftarkan untuk mendapat
perlindungan Hak Desain Industri. Sesuatu tersebut (b) Pertimbangan : ………..
adalah mengenai apa ? (uraikan secara luas dan relevan)

2
B. SOAL TENTANG KONSENTRASI SAAT PELAJARAN

Penjelasan :
• Di semester ini terdapat tiga handout materi yang telah dibagikan sebelum jam pelajaran,
yaitu : Perangcanngan Perjanjian, Perlindungan Konsumen dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa.
• Seperti diketahui bahwa pada baris tulisan di beberapa handout materi dimaksud terdapat
kolom yang masih kosong dan belum terisi tulisan, dengan tujuan harus di isi / dilengkapi
sendiri oleh anda / peserta sesuai dengan materi yang saya / dosen terangkan disaat jam
pelajaran.
• Adapun total kolom kosong untuk ketiga handout tersebut yang saya sampaikan terlampir
adalahr sebanyak 161 kolom isian.

Soal / tugas yang perlu dikerjakan (soal B.) :

a. Sebutkan tulisan kata / kalimat yang seharusnya tertulis di masing-masing kolom kosong
tersebut ?
b. Dari 161 nomor kolom isian tersebut, setiap siswa cukup mengerjakannya sebanyak 25
nomor kolom isian saja. Adapaun nomor kolom yang dikerjakan, adalah mengikuti angka
akhir dari NPM (Nomor Pokok Mahasiswa) :

Kolom yang Total


Angka Akhir dikerjakan kolom
NPM Dari Sampai yang
No. No. dikerjakan

…1 1 25 25
…2 16 40 25
…3 31 55 25
…4 46 70 25
…5 61 85 25
…6 76 100 25
…7 91 115 25
…8 106 130 25
…9 121 145 25
…0 137 161 25
Sehingga :
Jika NPM 230039001 (atau angka terakhir dari NPM adalah 1), maka yang dikerjakan adalah
kolom No. 1 sampai dengan No. 25.
Demikian halnya untuk NPM 230039003, (atau angka terakhir dari NPM adalah 3), maka
yang dikerjakan adalah kolom No. 31 sampai dengan No. 55.

========================

3
Aspek Hukum Dalam Bisnis

Bab :
Perancangan Perjanjian
(lewat pendekatan anatomi perjanjian)

Oleh :
Achmad Jani, SE SH MM CCD
3
Perancangan Perjanjian
(dengan pendekatan anatomi Perjanjian)
bagian atas / awal perjanjian :
= Tubuh Manusia 1
1. judul perjanjian (………….)
2. kalimat pembuka (………..) 2
a. Kepala
(bagian paling awal) Pengenal orang = identitas :
3
3. ……………. → para pihak
b. Wajah (anatomi
pengenal seseorang)
Penghubung ke badan / ke inti tubuh :
c. Leher 4
4. …………. → keterangan pendahu-
(penghubung ke badan) luan (menuju ke inti)
d. Badan Bagian utama tubuh (perjanjian) :
(inti tubuh) 5
5. ………………. (yg diperjanjikan) →
Ketentuan Prestasi dan Persyaratan
Bagian terakhir (setelah isi perjanjian) :
6. Penutup Perjanjian (……………) 6
e. Kaki
(bagian bawah) Anatomi tangan dari para pihak :
7
7. ………………….
f. Tangan Penguat pijakan :
g. Penguat pijakan 8
8. ………, dan 9. Saksi-saksi
Anatomi Perjanjian
Kepala → bagian atas / awal perjanjian : Perjanjian Jual Beli
9
1. judul perjanjian (…………….) Perjanjian Sewa Menyewa

10
2. kalimat pembuka (…………….) Pada hari _______ tanggal ____ bulan
______tahun ________, (__,-__,-__,) yang
bertandatangan di bawah ini :

Atau (jika …………. & ……………. dibawah) :

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Wajah → Pengenal orang = identitas :
11
3. ………………. → para pihak
Fulan, pekerjaan swasta, beralamat di jalan
_____________, nomor KTP : ______________,,
Perhatikan :
12
unsur “…….……” & kedudukan
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pihak
13
para pihak (…………………..), juga Kesatu.
penulisan nama & data lainnya Naluf, pekerjaan _____________

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA untuk


selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para
Pihak” dan masing-masing disebut “Pihak”.
Anatomi Perjanjian
Atau (bentuk vertikal) :
I. Nama : _______
Nomor KTP : ______
Alamat : ________,
Wajah → Pengenal orang = identitas : No. HP : ________,
14
3. …………….. → para pihak Dalam hal ini berkedudukan sebagai
perseorangan (selanjutnya disebut “Pihak
Kesatu”)

Atau :

Fulan, pekerjaan swasta, beralamat di jalan


_____________, nomor KTP : ____________, dalam
hal ini bertindak sebagai kuasa dari XYZ,
pekerjaan swasta, beralamat di jalan __________,
nomor KTP : ______________, sesuai surat kuasa
khususnya dibawah tangan yang dibuat pada
15
………………….. tanggal ____________, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut Pihak Kesatu.
Anatomi Perjanjian
Bahwa para pihak selanjutnya …………
mengikat diri dalam perjanjian ini dengan
syarat dan ketentuan sebagai berikut :

Atau dalam bentuk lengkap :

Leher → Penghubung ke badan / ke inti tubuh : - Bahwa Pihak Pertama adalah pemilik persil
yang terletak di jalan ________________ sesuai
16
4. …………….. → keterangan pendahuluan
dengan data Surat Hak Milik nomor
(menuju ke inti)
__________________ (selanjutnya disebut
“Persil”) yang rencananya untuk disewakan
ke Pihak Kedua.
- Bahwa Pihak Kedua bermaksud menyewa
persil milik Pihak Kesatu tersebut.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, para
pihak .............. mengadakan Perjanjian Sewa
Menyewa berdasarkan ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut :
Anatomi Perjanjian
Badan → Bagian utama tubuh (perjanjian) :
5. Isi Perjanjian (yg diperjanjikan) →
Ketentuan Prestasi dan Persyaratan
• Contoh penulisan :
Urutan pertama : klausula ………17 / kausula 1) Pihak Kedua membeli satu unit sepeda
………….
18 motor milik Pihak Pertama dengan
• Tujuan perjanjian & Prestasi para
merk Yamaha type ____ tahun _____
pihak dan obyek yang diperjanjian,
nomor rangka ________ nomor mesin
berikut ruang lingkup, tata cara
pemenuhan prestasi & kontra ________ nomor kendaraan _____
prestasi. sesuai dengan data Buku Pemilik
• Obyek yg diperjanjikan, harus Kendaraan Bermotor nomor _______
sesuatu yang pasti atau dapat atas nama ________.
dipastikan. Dituangkan jelas, terang, 2) Sepeda motor tersebut dijual Pihak
detil (tanpa perlu lagi ada penafsiran Kesatu seharga Rp _____
tersendiri). (____________) yang telah dibayar
19
• Jangan lupa bagian “……….………..” lunas oleh Pihak Kedua secara tunai
(bagian utama dari perjanjian.harus ada, dan pembayarannya telah dterima
misalnya tentang “harga” di Perjanjian
Pihak Kesatu pada ________.
Jual Beli; tentang “jenis pekerjaan” di
Perjanjian Kerja) 3) Dsb.
Anatomi Perjanjian
Badan → Bagian utama tubuh (perjanjian) :
5. Isi Perjanjian (yg diperjanjikan) →
Ketentuan Prestasi dan Persyaratan
20
Urutan kedua : klausula …………….. / spesifik
• Berupa klausula yang berisi tentang hal-
Urutan ketiga : klausula …………………
21
hal khusus sesuai karakteristik masing-
masing perjanjian. • Merupakan klausula yang berisi
• Kelompok dari klasula ini adalah terkait pengaturan mengenai kemungkinan
dengan syarat-syarat prestasi / obyek, yang terjadi di kemudian hari
misalnya tentang : kondisinya harus berkenaan dengan kontrak.
bagus, diserahkan tepat waktu, tidak • Contoh kelompok klasula ini
rusak, wanprestasi, biaya-biaya, Dsb. misalnya : jangka waktu perjanjian,
rumah yang disewa harus dirawat,
pembayaran pajak, pengalihan hak
dan kewajiban, force majeure,
pilihan penyelesaian sengketa, Dsb.
Anatomi Perjanjian

Kaki → Bagian terakhir (setelah isi perjanjian) :

22
6. Penutup Perjanjian (……………) Demikian perjanjian ini dibuat dan
ditantangani oleh para pihak dalam
keadaan sadar dan tanpa tekanan dari
siapapun serta digunakan sesuai
ketentuan yang berlaku.

Atau jika locus dan tempus belum ada di bagian pembukaan :

Demikian perjanjian ini dibuat dan


ditantangani oleh para pihak di
____________ pada tanggal ___________
bulan _________ tahun _________..
Anatomi Perjanjian
Anatomi tangan dari para pihak :
23
7. ………………….
→ pembubuhan TTD para pihak di bagian akhir perjanjian (setelah kalimat penutup)
Hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan TTD :
a. Bentuk TTD harus konsisten sesuai yg dipakai
b. Dengan TTD sekaligus diartikan Ybs. telah menyetujui
c. Bentuk TTD seperti yg di data identitas Ybs

Hamparan → Penguat pijakan :


8. 24
…………….
25
Setiap TTD perjanjian harus dikenakan meterai Rp ……………… (aturan di UU Meterai).

26
9. ………………..
Diketahui oleh orang / saksi, turut TTD (di sisi pada bagian terakhir).
• fungsi saksi utk pekuat pembuktian bahwa telah ada hub. hukum yg terjadi
dgn buatnya perjanjian.
• Dalam hukum acara perdata diatur jumlah minimal saksi adalah dua orang
Materi
PERLINDUNGAN KONSUMEN

• Oleh :
• Achmad Jani, SE SH MM CCD
Perlindungan Konsumen
Dalam pembahasan Perlindungan Konsumen, ada 2 pihak yg terkait :

(1)
(2)

Al. harus mengetahui :


Al. harus mengetahui :
• kebutuhan konsumen, dan
• Hak & kewajibannya
• aturan hukumnya
sebagai konsumen
Perlindungan Konsumen :

Segala upaya yg 27
……………………………………………………………………………… adanya kepastian hukum
untuk memberi 28
………………………………………………………………………………………….. kepada konsumen.
29
…………………………………………………………………… :
Setiap “orang/pihak” yg menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

→ 30
“Orang/Pihak” : ..................................................... 31
/ ……………………………………………………………….. (berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yg didirikan &
32
berkedudukan dlm wilayah……………………………………………. ) yg melakukan
kegiatan baik sendiri maupun bersama-sama

→ Contoh : Produsen pabrikan, rekanan, agen, distributor, serta jaringan2


yg melaksanakan fungsi pendistribusian & pemasaran barang/jasa
kepada masyarakat luas selaku pemakai / penggunaan barang/jasa.

33
…………………………………………………………………. :
34
setiap orang ………………………………………….. 35 yg tersedia
dan /atau …………………………
dalam masyarakat
→ baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
Materi : PERLINDUNGAN KONSUMEN

Relevansi Materi bagi anda

36 37
Perlindungan Konsumen

HUBUNGAN PRODUSEN & KONSUMEN

38
…………………………… 39
/....................................... Penawaran 40
………………………

Pembelian

Pembayaran

Barang/Jasa

Hak-Hak
Konsumen
terpenuhi

Tujuan
Bisnis
SUKSES, Bisnis Konsumen
berkembang baik PUAS
(terjadi pembelian
tambahan)
Perlindungan Konsumen

HUBUNGAN PRODUSEN & KONSUMEN

…………………………… / ....................................... Penawaran ………………………………………………………

Pembelian

Pembayaran

Barang/Jasa

• Cacat
• Tidak sesuai “
• Dll
Berma
salah

41
………………… 42
………………………………….
(Tidak lagi ada
pembelian)
Globalisasi perdagangan & kemajuan IT membuat masyarakat mudah ditawari
macam2 barang & jasa.
Apalagi ditambah kemasan menarik, penggunaan kiat2 promosi & cara penjualan
yg menggiurkan.
→ ……………
43 44 .
konsumtif menjadi tinggi & konsumen jg sering kurang …………
→ Siapa yg diuntungkan?
Sering terjadi → Info yg disembunyikan :
• Umumnya yg disampaikan pelaku usaha adalah di segi daya tariknya saja
(yg kurang baik selalu tidak diinformasikan ke konsumen)
• Penjelasannya kadang sedikit berbohong
Pada beberapa sektor, juga adanya pola Monopoli :
sehingga komsumen tidak ada alternatif memilih. Serta penerapan perjanjian yg
dimungkinkan konsumen nantinya dirugikan
= yang akhirnya =
Kedudukan pelaku usaha dan konsumen
45
menjadi tidak seimbang & ……………………………………… berada pada posisi yg lemah
(terlebih kondisi tingkat kesadaran konsumen akan haknya masih rendah)
Pelaku Usaha hanya mementingkan keuntungan dirinya sendiri,
mengabaikan hak2 & kondisi konsumen
Pada akhirnya :
Timbul kesadaran & tuntutan masyarakat (sbg konsumen), sehingga
46
perlu adanya hukum / peraturan tentang ……………………………..………………………..
Konsumen selain objek aktifitas bisnis dari pelaku usaha, tetapi perlu
47
dijamin juga ………………………………………………………... .

Hukum Perlindungan Konsumen :


“ Keseluruhan asas2 & kaidah2 hukum yg mengatur & …………………………
48
…………………………….. dlm hubungan & masalahnya dgn para penyedia barang

dan/jasa konsumen”

49
= UU no. ……………….... 50 tentang Perlindungan Konsumen
Th ………………...
(mengatur hak & kewajiban konsumen serta pelaku usaha,
termasuk larangan & sanksinya)
51
……………………….……………….. perlindungan konsumen :
• Bagi Pelaku Usaha = Perlu suasana bisnis yg sehat
• Bagi Konsumen = Konsumen terlindungi dari perilaku bisnis yg tidak benar
• Ada sanksi (al. perdata & pidana) terhadap risiko yg membahayakan

a. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk


52
…………………………….
b. mengangkat harkat martabat konsumen dengan cara menghindarkan diri
53
………………………………………..……………………. dari konsumsi barang/jasa
c. meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan
54 sebagai konsumen
menuntut ………………………
d. menciptakan sistem perlindungan konsumen yg mengandung unsur kepastian
55
hukum & keterbukaan informasi serta akses untuk mendapat ……………………………
e. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha tentang pentingnya perlindungan
konsumen, sehingga tumbuh sikap jujur & …………………………………………..
56 dlm berbisnis.

f. meningkatkan kualitas barang/jasa yg menjamin kelangsungan usaha pro-


duksi barang/jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan & keselamatan konsumen.
57
…………………………………… UU Perlindungan Konsumen, bagi Konsumen :
✓ Mendapat ganti rugi atas kerugian yang diderita
✓ Melindungi konsumen lain agar tak alami kerugian yg sama (akibat
dari publikasi kekecewaan)
✓ Pelaku usaha supaya lebih memperhatikan kepentingan konsumen

Manfaat UU Perlindungan Konsumen, juga bagi ………………………………………


58 :
✓ tidak dimaksudkan untuk mematikan usaha para pelaku usaha
→ justru bisa mendorong iklim usaha yg sehat & mendorong
lahirnya perusahaan yg tangguh dalam menghadapi persaingan
yg ada, dgn menyediakan barang/jasa yg berkualitas.
✓ Menjamin kelangsungan usaha dengan membuat produk barang
/ jasa & berkegiatan usaha yg berkualitas (termasuk yg tidak
memberikan masalah kepada konsumen)
HAK & KEWAJIBAN KONSUMEN
59
……………………………………………… Konsumen
→ mendapat :
• 60
……….……………. , nyaman & selamat dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa
…………………………………….………………. & mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai

61
nilai tukar / kondisi yg dijanjikan
• 62
……………………………………………………….. yg benar, jelas, jujur mengenai kondisi & jaminan dari
barang/jasa yg diperoleh
…………………………………………. pendapat dan keluhan atas barang dan/jasa yg digunakan

63
• mendapatkan advokasi, perlindungan & …………………………………… 64 penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut
• mendapat ……………………………………………
65 dan pendidikan konsumen
• diperlakukan atau ……………………………………………….
66 secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
• mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang
67
dan/atau jasa yg diterima ………………………………………………….
Apa yang menjadi hak konsumen merupakan kewajiban bagi produsen.
Apa yg menjadi kewajiban konsumen merupakan hak bagi produsen
HAK & KEWAJIBAN KONSUMEN
Penting
diperhatikan
68
…………………………………………………………. Konsumen,
berupa :

• Membaca / mengikuti petunjuk informasi & prosedur pemakaian /


pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan &keselamatan
• Beritikad baik dlm melakukan transaksi pembelian barang dan/atau
jasa
• Membayar sesuai dgn nilai tukar yg disepakati
• Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut.

Apa yang menjadi hak konsumen merupakan kewajiban bagi produsen.


Sebaliknya apa yang menjadi kewajiban konsumen merupakan hak bagi produsen
HAK & KEWAJIBAN PRODUSEN
69
………………………………………………………………… Pelaku Usaha, mendapat :

• menerima pembayaran yg sesuai dgn kesepakatan mengenai kondisi


& nilai tukar barang dan/atau jasa yg diperdagangkan
• mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yg beritikad
tidak baik
• melakukan pembelaan diri sepatutnya di dlm penyelesaian hukum
sengketa konsumen
• rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yg
diperdagangkan
HAK & KEWAJIBAN PRODUSEN
70
………………………………………………… Pelaku Usaha, berupa :
• Beritikad baik dlm melakukan kegiatan usahanya
• Memberi informasi yg benar, jelas & jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberI penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan
• Memperlakukan / melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif
• Menjamin mutu barang dan/atau jasa yg diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau
jasa yg berlaku
• Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau
mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta member jaminan dan/atau
garansi atas barang yg dibuat dan/atau yg diperdagangkan
• Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian :
- akibat resiko penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang
dan/atau jasa yg diperdagangkan
- bila barang dan/atau jasa yg dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai
dgn perjanjian
71
Perbuatan yang ………………………………………… bagi Pelaku Usaha, al. :
1. Memproduksi / memperdagangkan barang / jasa yg :
• Tidak memenuhi sesuai ……………………………………….
72 (ukuran/takaran/ komposisi
/ janji dan jaminan/ keistimewaan)
• 73
……………..……………. memasang label / penjelasan terhadap kondisi barang
(ukuran/ takaran/komposisi, dll), petunjuk penggunaan / efek
sampingan, atau data & alamat pelaku usaha
• Tidak mencamtumkan tanggal ………………………………….
74 untuk barang tertentu
• Tidak diproses secara ………………………………..
75 sebagaimana penyataan’halal’
yg dinyatakan
→ SAKSI = Menarik dari peredaran
2. Memperdagangkan produk yg rusak/cacat/bekas, dan tercemar tanpa
dinformasi lengkap & benar atau informasi kondisi2 tsb. disembunyikan.
76
→ SAKSI = …………………………………………………………
3. Menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu barang / jasa
secara tidak benar / seolah-olah kondisinya baik atau menjelaskan yg
tidak benar/bohong
77
→ SAKSI = …………………………………………………….
Perlindungan Konsumen

78
Perbuatan yang ………………………………………. bagi Pelaku Usaha, al. :
4. Penjualan dilakukan jika melalui cara obral atau lelang, tetapi
mengelabui/ menyesatkan konsumen dgn naikkan harga sebelum
melakukan obral
5. Tawarkan, promosikan/iklankan barang/jasa jika dgn harga khusus /
ada hadiah cuma2 dlm waktu & jumlah tertentu, namun tak bermaksud
melaksanakannya sesuai yang dinyatakan
6. Pemberian hadiah melalui undian tetapi melakukan penarikan hadiah
dan pemberian hadiah setelah batas waktu yang dijanjikan, tidak
mengumumkan hasilnya, atau mengganti hadiah yang tidak setara
79
7. Tawarkan barang/jasa yg dilarang dilakukan dgn cara …………………………… atau
cara lain yg menimbulkan gangguan fisik / psikis terhadap konsumen
8. Menawarkan barang / jasa melalui pesanan, tetapi tak tempati janji
80 / …………………………….
9. Memproduksi iklan yang ……………………… 81 tentang kondisi produk
yang disampaikan, mengeksploitasi kejadian / seseorang tanpa seizin
Ybs/berwenang dan melanggar etika/peraturan periklanan
82
…………………………………….. pencantuman KLAUSULA BAKU yg, al :
1. Pengalihan tanggung jawab pelaku usaha
2. Berhak menolak penyerahan kembali barang yg dibeli konsumen
3. pemberian kuasa konsumen ke pelaku usaha lakukan segala
tindakan sepihak
4. tunduknya konsumen pd peraturan baru / pengubah / tambahan /
lanjutan
5. memberi kuasa ke pelaku usaha utk pembebanan HT, gadai / hak
jaminan terhadap barang yg dibeli konsumen secara angsuran
6. mencantumkan klausula baku yg letak/bentuknya sulit terlihat/tak
terbaca jelas

83
Konsumen dapat …………………………………… perjanjian / pembelian tersebut
Sanksi-sanksi Pelaku Usaha
84
1. Sanksi ………………………………………… :
Ganti rugi dalam bentuk :
Pengembalian uang, Penggantian barang, Perawatan
kesehatan, Pemberian santunan
2. Sanksi ………………………………………………
85 :
a. Kurungan : s/d 5 tahun atau denda Rp. 2 milyar
b. Ketentuan pidana lain (di luar UUPK) jika konsumen luka
berat, sakit berat, cacat tetap atau kematian
86
3. Sanksi ………………………………………… , al : menarik barang, dilarang menjual,
pencabutan izin usaha
Perlindungan Konsumen

Resep Pelaku Usaha agar tak langgar sanksi & bisnisnya berkembang?
= Terapkan sifat utama Rasulullah SAW, sebagai perilaku pebisnis islami
→ Siddiq, Fathanah, Amanah, Tabligh

1)
87
……………………………………… : benar, jujur
• Berkegiatan yg benar (tidak melanggar ketentuan)
• Berperilaku jujur, tidak berbohong
2) 88
………………………….. : cerdik, intelektualitas, bijaksana
• Kreatif
• Update kemampuan
• kompetensi S iddiq
• luwes, ramah I khtiar
F athanah
3) 89 : tanggung jawab, dipercaya, kredibilitas, ikhtiar A amanah
…….………………..
• Sifat amanah memainkan peranan yg fundamental dlm berekonomi & bisnis, T abligh
sebab bila tanpa amanah kehidupan ekonomi & bisnis nantinya kan hancur

4) 90
…………………………………… : menyeru, mengajak, memberitahu
• cara & kemampuan berkomunikasi
• pemasaran
Fakultas Ekonomi & Bisnis

Penyelesaian
Sengketa Bisnis

OLEH :
ACHMAD JANI, SE SH MM CCD

1
Penyelesaian Sengketa Bisnis

Setiap orang sangat berkeinginan, bahwa transaksi


bisnis yang dilakukan :
91
▪ berjalan dgn lancar & aman, menghasilkan keuntungan / …………
sesuai harapan masing-masing pihak.
▪ tidak mengalami perselisihan / …………
92 → mengingat akan
membawa kerugian bagi masing-masing pihak.

Kontrak / Perjanjian merupakan ………………. 93 dalam pelaksanaan


bisnis, sebab kontrak dipakai sebagai aturan main yg membingkai suatu
transaksi bisnis.
✓ Oleh karenanya …………….94 Kontrak harus dibuat secara jelas & mudah
dipahami oleh semua pihak serta detil, agar tidak menimbulkan salah
penafsiran terhadap apa yg dikehendaki saat pelaksaaan kontrak.
✓ Dalam pelaksanaan Kontrak / pelaksanaan bisnis, juga harus didasari
dgn prinsip …….
95 baik dan rasa saling percaya dari masing-masing pihak.
2
Penyusunan Kontrak harus dibuat secara jelas & mudah dipahami
oleh semua pihak serta detil, agar tidak menimbulkan salah penafsiran
terhadap apa yg dikehendaki saat pelaksaaan kontrak.

→ ……....
96 atau Mentok ?

Kenapa
ada
beda
……. ?
97
→ 6 atau 9 ?

3
Penyelesaian Sengketa Bisnis

Definisi Sengketa :
98
“…………… antara dua pihak / lebih dimana ada pihak yag merasa
99
dirugikan oleh pihak lain, yang berawal dari persepsi ……….. tentang
suatu hak dan kewajiban masing-masing sehingga ……………. 100 akibat
hukum antara satu dengan yang lain”.

Sengketa Bisnis =
Sengketa yg timbul diantara …………….
101 yg terlibat dalam berbagai
macam kegiatan bisnis / perdagangan

4
Penyelesaian Sengketa Bisnis

Pada kegiatan bisnis, kadang pelaksanaannya tidak selalu berjalan dgn


baik, berujung pada perselisihan / timbul suatu persengketaan.

102
Dari sisi pihak yg terlibat sengketa, ……………. persengketaan bisa
saja terjadi dari :

103
a. Orang yg terikat dengan kontrak (…………..) :
utamanya terjadi karena salah penafsiran dalam aturan kontrak serta salah
satu pihak melakukan wanprestasi, juga faktor ketidaksepakatan dan
ketidakcocokan saat pelaksanaan.

b. Orang lain yang tidak terikat dalam kontrak (………….)104 :


antara lain karena persaingan bisnis (misalnya pembajakan, dsb)

5
Macam sengketa bisnis :
1. Sengketa ……………105
2. Sengketa perbankan
3. Sengketa ……………..
106
4. Sengketa Penanaman Modal
5. Sengketa Perindustrian
6. Sengketa HaKI
7. 107
Sengketa …………….
8. Sengketa Kontrak
9. Sengketa Pekerjaan
10. Sengketa ……………..
108
11. Sengketa Perusahaan
12. 109
Sengketa …….
13. Sengketa Property
6
Pilihan Sikap seseorang / pihak, terhadap adanya sengketa :
1. Lumping it
(menerima atau tidak menuntut, tidak mempermasalahkan)
2. Avoidance
(menghindar)
3. Coercion
(memaksa dengan menggunakan kekuatan pihak tertentu,
misalnya jasa penagihan hutang)
4. Negotiation
(negosiasi/ musyawarah)
5. Mediation
(mediasi/ musyawarah yang dibantu oleh mediator)
6. Arbitration
(arbitrase / menyerahkan kepada pihak ketiga sebagai pemutus
masalah)
7. Adjudication
7
(menggunakan jalur hukum)
BENTUK PENYELESAIAN SENGKETA

Ada 3 macam Opsi penyelesaian sengketa bisnis :


110
1. ………………… Untuk Mufakat / Kekeluargaan
Penyelesaian secara Kekeluargaan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat
→ merupakan cara terbaik dan yang paling diutamakan dalam hal terjadi suatu
perselisihan dalam berkontrak.

111
2. ……………….. (Penyelesaian Di Luar Peradilan)
Penyelesaian oleh para pihak melalui ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
yang didasarkan pada iktikad baik dengan MENGESAMPINGKAN LITIGASI di
Pengadilan.

3. ……………..
112 (Penyelesaian Di dalam Peradilan)
Penyelesain Melalui Pengadilan Jika tidak tercapai kata mufakat, para pihak dalam
kontrak dapat menempuh jalur litigasi melalui PENGADILAN.

8
Dalam penanganan pernyeleisaian perselisihan
/ sengketa bisnis :
❑ Langkah pertama yang diutamakan adalah
113 untuk menuju
pelaksanaan …………..
perdamaian oleh masing-masing pihak yang
bersengketa.
Bahkan media musyawarah untuk menuju
perdamainan ini, merupakah langkah pertama
yang ditempuh oleh hakim saat sidang awal
dalam penyeselesaian perkara ………… 114 melalui
pengadilan (Pasal 154 dalam hukum acara /
R.Bg).

❑ Langkah kedua penyelesaian sengketa


bisnis adalah memilih jalur non litigasi,
dibanding memilih penyelesaian lewat
115
pengadilan (litigasi) sebagai pilihan ……...
❑ Langkah ketiga : secara Litigasi /
………………
116
9
Para pihak cenderung menghindari dahulu melakukan penyelesaian lewat
117
pengadilan dan ……………….. non litigasi terlebih dahulu, karena :

❑ Penyelesaian lewat pengadilan masih dianggap belum mampu rangkul


118 solution”.
kepentingan bersama, karena hasilkan putusan “………..
Dengan adanya pihak yg menang (win) dan kalah (lose) tersebut :
• di satu pihak (yg menang) akan merasa puas, tapi
• di pihak lain (yg kalah) merasa tidak puas
sehingga acap kali timbulkan suatu persoalan baru di antara para pihak
yg bersengketa tersebut.

❑ Proses penyelesaian sengketa lewat pengadilan cenderung dianggap


119
lambat, memakan ……..…….., dan biaya yg relatif lebih mahal.

Sebaliknya proses Non Litigasi, menghasilkan kesepakatan yang “win-win


solution” (melalui kesepakatan & musyawarah para pihak sehingga
hasilkan keputusan bersama yg diterima kedua belah pihak).
120
Persengketaan & Keputusan dapat dijamin ………….., karena tidak ada
proses persidangan yg terbuka untuk umum dan dipublikasikan.
10
Para pihak cenderung menghindari dahulu melakukan penyelesaian lewat
121
pengadilan dan ……………. non litigasi terlebih dahulu, karena :

❑ Kritik / alasan terhadap lembaga pengadilan :

a. ……..
122 (lama)
b. Biaya mahal (tidak efisien)
c. …………….
123 yg ketat (ribet)
d. Lawyer oriented (ketergantungan)
e. Ungkapan mengenai citra ……………… 124 (khawatir)
f. Kondisi kemampuan hakim
g. 125
Win – lose situation (ada yg ………………)
h. Hubungan ……………
126 (kawan berkurang)
i. Memicu konflik baru (sebab tidak terima)
j. Tuntutan Dunia ……………..127

11
Cara penyelesaian Sengketa Bisnis
1. Dari sudut pandang pembuat keputusan :
128 / Kompromi :
a. …………….
cara penyelesaian sengketa secara koperatif / kompromi untuk mencapai
penyelesaian yang bersifat win-win solution.
b. …………………..
129 :
penyelesaian yg ditandai dimana kewenangan pengambilan keputusan
pengambilan, dilakukan oleh pihak III dalam sengketa diantara para pihak.
c. …………..
130 Adjudikatif :
merupakan kombinasi antara unsur konsensual dan adjudikatif.

2. Dari sudut pandang prosesnya :


a. Litigasi :
merupakan mekanisme penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan
dengan menggunakan pendekatan hukum. Lembaga penyelesaiannya :
(1). Pengadilan Umum (2). Pengadilan Niaga
b. Non Litigasi :
mekanisme penyelesaian sengketa diluar pengadilan, baik melalui
musyawarah langsung (tidak menggunakan pendekatan hukum formal) 12 &

melalu Alternatif Penyelesaian Sengketa.


NON LITIGASI
(Penyelesaian Di Luar Peradilan)

Hukum Indonesia memberi alternatif penyelesaian sengketa di luar


131
pengadilan / “Out of court ……………….” (maksudnya = perdamaian antar
pihak berseteru dilakukan di luar jalur hukum yag ada)

Penyelesaian sengketa di luar pengadilan ini umumnya dinamakan


Alternative Dispute Resolution (……….).
132

Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) adalah “lembaga (resmi)”


penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yg
disepakati para pihak, yakni penyelesaian ………… 133 pengadilan dengan
cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli (Pasal 1
angka 10 UU. No. 30 tahun 1999).

134
Pengaturan Lembaga Penyelesaian Sengketa dalam ………………… di
Indonesia, diatur dalam Undang - Undang No. 30 Tahun 1999 tentang
arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa 13
Bentuk Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)

135
1. ……………………… :
tindakan yg bersifat personal antara satu pihak tertentu yg disebut dengan
Klien, dan pihak lain yg merupakan Konsultan yg memberikan pendapatnya
kepada Klien tersebut untuk memenuhi sesuai keperluan klien.
2. …………………..
136 :
proses penyelesaian sengketa dengan menyerahkan kepada Konsiliator atau
suatu komisi orang-orang yang bertugas menguraikan / menjelaskan fakta-
fakta, dan (biasanya setelah mendengar para pihak mengupayakan agar
mereka mencapai suatu kesepakatan) Konsiliator membuat usulan-usulan
untuk suatu penyelesaian namun keputusan tersebut tidak mengikat.
3. …………………………….
137 :
Penilaian ahli atau pendapat ahli adalah suatu keterangan yg dimintakan
oleh para pihak yg sedang bersengketa kepada seorang ahli tertentu yg
dianggap lebih memahami tentang suatu materi sengjeta yang terjadi.

14
Bentuk Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)
4. ……………………….:
138
Merupakan bentuk APS yang paling “simpel’ karena tidak melibatkan orang
ketiga atau pihak ketiga.
Tetapi pada saat para pihak tidak mampu berkomunikasi dgn baik, maka
dapat dipastikan negosiasi akan menemukan jalan buntu (dead lock), tidak
tertutup kemungkinan jika dipaksakan justru akan menimbulkan konflik &
sengketa baru yang jauh lebih kompleks, terutama bila para pihak
menganggap pihak lawannya sebagai musuh.
139
5. …………………… :
Pelaksanaan Negosiasi dengan bantuan Pihak III sebagai ‘penengah’. Yang
memainkan peran utama adalah pihak-pihak yang bertikai, sedang Pihak III
(mediator) berperan sebagai pendamping dan penasihat

140
Pada sistem pengambilan keputusan ajudikasi (pengadilan dan …………),
pihak pemenang akan mengambil segalanya (winner takes all).

Sedang dalam sistem APS, penyelesaian diusahakan sebisa mungkin


dilakukan secara ………………
141 (co-operative solution) sehinga penyelesaian
secara kooperatif di istilahkan sebagai “win-win soluton”, dimana semua
15
pihak merasa sama-sama menang
LITIGASI
(Penyelesaian Melalui Peradilan)
Suatu masalah hukum dalam kegiatan bisnis,
dapat diselesaikan di peradilan :

Peradilan Umum → perkara Perdata (& Pidana)

kepailitan, hak cipta


Peradilan Niaga → (HAKI), penundaan
kewajiban pembayaran
hutang
16
LITIGASI
(Penyelesaian Melalui Peradilan)
Suatu masalah hukum dalam kegiatan bisnis,
dapat diselesaikan diperadilan (peradilan umum dan peradilan khusus).

1. Peradilan umum :
❑ Apabila masalah bisnis yang dilakukan adalah bersifat perkara
perdata, maka ‘kompetensi relatif’ penyelesaiannya dilakukan di
pengadilan negeri ……………
142 (kecuali jika diawal diatur domisili
hukum)
❑ Apabila dalam bisnis tersebut terdapat unsur ……………,143 maka
penyelesaian hukumnya juga dilakukan diperadilan negeri
setempat (apakah domisili orangnya atau domisili perkaranya).
→ (Untuk perkara pidana ini tentu setelah adanya ………….. dari salah
144
satu rekan bisnis atau masyarakat bahwa bisnis tersebut ada
masalah atau unsur pidananya, setelah itu ada tindak lanjut dari
kepolisian dan ……………….. untuk melimpahkan perkara tersebut
ke pengadilan). 145
17
LITIGASI
(Penyelesaian Melalui Peradilan)

Suatu masalah hukum dalam kegiatan bisnis,


dapat diselesaikan diperadilan (peradilan umum dan peradilan khusus).

2. Peradilan Niaga (Peradilan …………………)


146 :
147
Sengketa bisnis yang terjadi ………….. dengan masalah : kepailitan,
hak cipta (HAKI), penundaan kewajiban pembayaran hutang.
→ lembaga peradilannya adalah menggunakan Peradilan Niaga
Lokasi Peradilan Niaga saat ini ada di 5 ………………..,
148 yaitu :
▪ Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (daerah hukum : DKI Jakarta, JaBar,
SumSel, Lampung dan KalBar).
▪ Pengadilan Negeri Ujung Pandang (SulSel, SulTra, SulTeng, SulUt, Maluku
dan Irian Jaya)
▪ Pengadilan Negeri Medan (SumUt, Riau, SumBar, Bengkulu, Jambi, dan
daerah Istimewa Aceh)
▪ Pengadilan Negeri Surabaya (JaTim, KalSel, KalTeng, KalTim, Bali, NTB, NTT)
▪ Pengadilan Negeri Semarang (JaTeng, DI Yogyakarta)
18
149 adalah suatu proses yang dijalankan di pengadilan yg berhubungan dengan
✓ ………….
tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara.
150 adalah badan atau instansi resmi yg melaksanakan sistem peradilan (memeriksa,
✓ ………….
mengadili, dan memutus perkara).
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Peradilan …………
151 menangani perkara Pidana dan Perdata secara umum.
Badan yg menjalani :
▪ Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat pertama (di Ibukota Kab. / Kota)
▪ Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding. (di Ibukota Provinsi)

Setiap lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung masih bisa dibentuk


152
…………….. Khusus untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tertentu.

153
Peradilan ……………
adalah suatu pengadilan yg diatur dengan UU tersendiri & secara eksplisit
ditetapkan sebagai pengadilan khusus serta menggunakan hukum acara
(prosedur berperkara & persidangan) yg berbeda satu sama lain. 19
Peradilan Khusus di bawah Pengadilan Umum
1. Pengadilan Anak :
Perkara yang dilakukan oleh anak rumur 12-17 tahun yg diduga melakukan suatu tindak pidana.
➔ UU No. 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

2. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi :


Perkara tindak pidana korupsi, dimana pekara yang diperkarakan adalah pekara yang tuntutannya
diajukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
➔ UU No. 30/2002 tentang KPK

3. Pengadilan Perikanan :
Proses peradilan yang berhubungan dengan tindak pidana di bidang perikanan.
➔ UU No. 31/2004 jo UU No. 45/2004 tentang Perikanan

4. Pengadilan HAM :
Proses peradilan yang berkaitan dengan pelanggaran HAM berat meliputi kejahatan genosida dan
kejahatan terhadap kemanusiaan.
➔ UU No. 26/2000 tentang HAM

5. Pengadilan Niaga :
Proses peradilan atas perkara pailit dan penundaan kewajibann pembayaran utang, kekayaan
intelektual, dan likuidasi
➔ UU UU No. 37/2004 tentang Kepailitan dan PKPU; UU No. 28/2014 tentang Hak Cipta, UU No. 20/2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis; UU No. 13/2016 tentang Paten; UU No. 24/2004 tentang LPS

6. Pengadilan Hubungan Industrial :


Proses peradilan atas perkara perselisihan hubungan industrial meliputi hak, kepentingan, PHK, dan
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan.
→ UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian PHI 20
Ada 5 bidang peradilan (sesuai kompetensi absolut) :
1. Peradilan Umum
menangani perkara pidana dan perdata secara umum

2. Peradilan Agama
menangani perkara perdata tertentu beragama Islam (kawin, cerai, warisan)

3. Peradilan Tata Usaha Negara


menangani gugatan terhadap pejabat administrasi negara akibat penetapan
tertulis yg dibuatnya merugikan seseorang / BH perdata
+ Peradilan khusus Pajak (sengketa Pajak)
4. Peradilan Militer
menangani perkara pidana & sengketa bagi kalangan militer

5. Peradilan Konstitusi
menangani pengujian kesesuaian isi UU Vs konstitusi (UUD ‘45) & sengketa
Pemilu

Peradilan umum, peradilan agama, peradilan tata usaha negara, dan peradilan militer (No.
1 s/d 4) berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai tahap upaya hukum tertinggi jika tak
puas dengan putusan pengadilan di bawahnya.

Peradilan konstitusi (No. 5) dijalankan oleh Mahkamah Konstitusi, yg berdiri terpisah


21

dengan sifat putusannya final.


154
Kewenangan / Kompetensi ……………
kewenangan pengadilan untuk mengadili suatu perkara
…………..
155 obyek, materi atau pokok sengketa.
→ Contoh :
▪ Perkara pidana masyarakat umum = di Pengadilan Umum
▪ Perkara pidana anggota militer = di Pengadilan Militer

Kewenangan / Kompetensi ………… 156


kewenangan lokasi wilayah hukum pengadilan …….., 157 untuk
mengadili suatu perkara
→ Sesuai lokasi Peristiwa atau domisili para pihak
22
LITIGASI
(Penyelesaian Melalui Peradilan)

Kondisi / konsekuensi jika melalui Pengadilan :


1) ……………
158 sangat formal
2) ………………
159 dibuat oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh negara
(hakim)
160
3) Para pihak tidak terlibat dalam …………… keputusan
4) Sifat keputusan memaksa dan mengikat (Coercive and binding)
5) Orientasi ke pada fakta hukum (mencari pihak yang ………….)
161
6) Persidangan bersifat terbuka

23
24

Anda mungkin juga menyukai