Klasifikasi Sumber Daya Alam
Klasifikasi Sumber Daya Alam
PENDAHULUAN
Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan sumber yang penting bagi
kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber daya alam menyediakan
sesuatu yang diperoleh dari lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia, sedangkan lingkungan merupakan tempat dalam arti luas bagi manusia dalam
melakukan aktifitasnya. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai profil Sumber Daya
Alam berdasarkan kriterianya dan keterkaitannya terhadap berapa lama dan dalam
kondisi apa kehidupan manusia berlangsung di bumi ini.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah adalah agar kami sebagai mahasiswa dan para
pembaca dapat memahami lebih mendalam mengenai pentingnya sumber daya alam
yang ada di bumi ini dan mengetahui klasifikasi atau penggolongannya.
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1 Exhaustability
Berdasarkan klasifikasi sumber daya alam, Exhaustability dibagi kedalam dua jenis
yaitu Exhaustability dan Inexhaustability.
a. Exhaustible resource
Adalah Sumber daya alam yang memiliki kuantitas terbatas, sehingga setiap laju
konstan ekstraksi harus digunakan dengan sebaik-baiknya. Karena kuantitasnya yang
sedikit dan proses pengolahannya relative mahal, maka pemanfaatan sumber daya
alam jenis ini dapat dikurangi atau dihentikan dalam konteks lebih lanjut sesuai
dengan keadaan yang berlangsung saat ini.
Jenis sumber daya alam yang termasuk exhaustible resources adalah :
penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar. Jumlah kayu yang terus berkurang, dan
lebih banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan industry mebel, membuat penggunaan
kayu bakar sebagai bahan bakar untuk kebutuhan memasak menjadi tidak efisien dan
dinilai sebagai pemborosan SDA. Munculnya gas LPG membuat kayu bakar tidak
lagi digunakan sebagai bahan bakar, karena selain tidak efisien juga menimbulkan
polusi bagi lingkungan. Sehingga penggunaannya bisa dihentikan
Apabila pemanfaatan terhadap exhaustible resources dapat diawasi dengan baik,
maka kehidupan manusia dipercaya dapat berlangsung lebih lama. Karena dengan
mengawasi penggunaan SDA tersebut mampu mendorong manusia untuk berfikir
kreatif mencari SDA yang lebih efisien baik dari segi produksi maupun
pemanfaatannya. SDA yang mahal dan kegunaannya tidak sebanding tidak akan
digunakan dan kemudian beralih ke SDA yang mudah pengolahannya serta siklus
pertumbuhannya cepat. Hal ini akan mendorong penghematan SDA yang tidak dapat
diperbaharui. Namun apabila penggunaan SDA jenis ini tidak diawasi dan malah
dihambur-hamburkan maka tidak menutup kemungkinan kondisi sseperti ini
membuat kehidupan manusia tidak berlangsung lama.
b. Inexhaustible resource
Adalah SDA yang tidak memiliki keterbatasan, baik dari kuantitas maupun cara
pengolahannaya. SDA jenis ini pemanfaatanya bisa berkelanjutan karena secara
ekonomis layak serta penggunaan SDA per satuan waktu relatif kecil. Karena
2
batasan dalam pemanfaatannya relative kecil maka SDA ini cenderung mudah
ditemui dan dipilih untuk menggantikan pemanfaatan SDA fosil.
Contoh SDA jenis inexhaustible resource adalah sinar matahari. Jumlahnya tidak
terbatas serta pemanfaatannya yang tiidak mahal membuat energy ini diminati.
Dalam aplikasinya saat ini mulai dikembangkan mobil tenaga sutya untuk
menggantikan mobil dengan bahan bakar bensin. Alternative ini dipilih karena lebih
ramah lingkungan dan dapat mengefisienkan penggunaan SDA yang tidak dapat
diperbaharui seperti minyak bumi.
Keterkaitan kondisi manusia di bumi dengan penggunaan SDA jenis ini misalnya
apabila dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan SDA inexhaustible resources
maka akan memperpanjang kondisi kehidupan di bumi, karena manusia dapat dengan
mudah memperoleh SDA untuk kepentingan dan kebutuhan hidupnya. Karena itu
penggunaan SDA jenis ini harus lebih di maksimalkan. Selain jumlahnya yang
banyak, secara ekonomis SDA ini juga dinilai layak untuk terus digunakan
3
SDA terpengaruh signifikan oleh kegiatan manusia :
Pulih disertai adanya daerah krisis: ternak,spesies tanaman, pemandangan alam,
kapasitas menyimpan air tanah
Pulih tidak disertai adanya daerah krisis: presipitasi, lokasi SDA dg kegunaan
tempat
SDA Tidak terpengaruh signifikan oleh kegiatan manusia:
Radiasi matahari
Gerak pasang air,
Angin.
SDA menurut habitat :
Sumberdaya alam Terestris (daratan)
Adalah segala jenis kekayaan alam yang tersedia di daratan dan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhannya. Contoh SDA jenis ini adalah
tumbuhan dan hewan ternak
Sumberdaya alam Akuatik (perairan)
Adalah segala jenis kekayaan alam yang terkandung di air dan dapat
dimanfatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Pembangunan
seringkali dilakukan dengan usaha eksploitasi sumberdaya alam untuk
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Sumberdaya alam khususnya
sumberdaya hayati akuatik seringkali terancam oleh pemanfaatannya yang
dilakukan secara berlebihan tanpa memperhatikan faktor lestari dan
keseimbangan alam. Contoh SDAnya adalah : air, ikan serta hutan bakau.
6
efek positif secara ekonomi tetapi menimbulkan efek negatif bagi kelangsungan
kehidupan umat manusia.
Oleh karena itu pembangunan tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tetapi
juga memperhatikan aspek etika dan sosial yang berkaitan dengan kelestarian serta
kemampuan dan daya dukung sumber daya alam, namun juga mengelola sumber
daya alam (SDA) dan memelihara daya dukung serta upaya konservasi, rehabilitasi
dan penghematan penggunaan sumber daya alam yang menerapkan teknologi ramah
lingkungan. Menyeimbangkan kepentingan lingkungan hidup dengan kepentingan
sosial ekonomi masyarakat dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
7
ekonomi pada dekade sebelumnya tanpa memperhatikan pemerataan dan keadilan
bagi warga negara.
Kedua, dominannya pemerintah dengan memposisikan diri sebagai yang paling
menentukan arah pembangunan sehingga sentralisasi keputusan dan kebijakan
pemerintah menjadi hal yang lumrah saja, tidak perduli terhadap keberadaan
masyarakat lokal yang tergantung hidupnya dari sumber daya hutan. Tindakan
tersebut melahirkan berbagai mekanisme penaklukan sosial terhadap masyarakat
lokal.
Ketiga, lemahnya jaminan dan perlindungan formal negara terhadap hak-hak
masyarakat lokal atau adat dalam perundang-undang nasional. Kondisi tersebut
diperburuk oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat lokal tentang
hak-hak mereka dalam bingkai kebijakan dan peraturan yang dikembangkan oleh
pemerintah.
Eksploitasi sumber daya alam yang hanya berorientasi ekonomi hanya membawa
efek positif secara ekonomi tetapi menimbulkan efek negatif bagi kelangsungan
kehidupan umat manusia. Oleh karena itu pembangunan tidak hanya memperhatikan
aspek ekonomi tetapi juga memperhatikan aspek etika dan sosial yang berkaitan dengan
kelestarian serta kemampuan dan daya dukung sumber daya alam. Pembangunan sumber
daya alam dan lingkungan hidup menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor
pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam dan
lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pemanfaatan
sumber daya alam seharusnya memberi kesempatan dan ruang bagi peran serta
masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Peranan
pemerintah daerah sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan pengelolaan sumber
daya alam terutama dalam rangka perlindungan dari bencana ekologis. Sejalan dengan
otonomi daerah, kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan hal yang penting. Dengan demikian hak
dan kewajiban masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara keberlanjutan sumber
daya alam dan lingkungan harus dapat dioptimalkan. Kesalahan dalam pengelolaan dapat
berpotensi mempercepat terjadinya kerusakan sumber daya alam, termasuk kerusakan
hutan lindung, pencemaran udara, hilangnya keanekaragaman hayati, kerusakan
konservasi alam, dan sebagainya.
8
Dengan memperhatikan permasalahan dan kondisi sumber daya alam dan
lingkungan hidup dewasa ini, maka kebijakan di bidang sumber daya alam dan
lingkungan hidup ditujukan pada upaya:
(1) Mengelola sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak
dapat diperbaharui melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya,
(2) Memberdayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,
(3) Memelihara kawasan konservasi yang sudah ada dan menetapkan kawasan
konservasi baru di wilayah tertentu,
(4) Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya alam (SDA) memilki berbagai pengertian dan manfaat dilihat dari
klasifikasi dan penggolongannyha. Bagi masyarakat, sumber daya alam merupakan
faktor produksi utama yang tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, tetapi juga
dengan berbagai aspek seperti aspek sosial dan politik. Sumber daya alam mencakup
kandungan mineral, gas, lahan, hutan air, dll. Pentingnya SDA dalam kehidupan manusia
mengakibatkan terjadi kompleksitas hubungan (antara pihak-pihak yang berkepentingan)
menyangkut pengelolaannya.
3.2 Saran
Pentingnya Sumber Daya Alam (SDA) dalam kehidupan manusia mengakibatkan
terjadi kompleksitas hubungan (antara pihak-pihak yang berkepentingan) menyangkut
pengelolaannya. Sehingga perlu ada manajemen yang menyangkut pengelolaanya baik
itu dari segi ekonomi maupun social dan buadaya serta politik. Peranan pemerintah
daerah sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan pengelolaan sumber daya alam
terutama dalam rangka perlindungan dari bencana ekologis.
10
DAFTAR PUSTAKA
11