Anda di halaman 1dari 2

Kejujuran Harus di Laksanakan

Suatu hari di perkotaan yang sangat megah dan padat akan penduduknya, tinggal lah seorang
anak muda yang hidup sendirian di rumah nya yang sederhana itu. Anak muda itu bernama
Arsya Prik atau biasa di panggil Arik. Ia bekerja sebagai seorang pengacara yang masih pemula.
Walau upah yang didapatkannya tidak terlalu banyak, tapi itu cukup baginya.
Tiap pagi, ia selalu bersemangat untuk memulai hari nya. Olahraga, sarapan, bekerja, makan
siang, membantu orang orang yang kesusahan, makan malam lalu tidur, itulah hal hal yang
sering Arik lakukan tiap harinya. Tapi ia tidak lupa untuk mandi dan selalu berdoa juga pada
Yang Maha Kuasa. Arik juga dikenal suka membantu orang orang di sekitarnya, walau
terkadang ada yang memaksa untuk memberikan upah kepada Arik, tetap saja ia menolak,
karena itu semua ia lakukan dengan ikhlas.
Suatu hari, Arik mendapatkan tugas untuk menjadi pengacara seorang bapak yang cukup tua. Ia
sangat senang dapat tugas itu. Arik pun mendengar semua masalahnya dan Arik merasa ada yang
aneh dalam cerita tersebut. Ia merasa bahwa bapak tua itu berbohong padanya sesuatu.
Arik pun mulai mencoba mencari hal hal dari bapak tua itu tanpa sepengetahuan bapak itu. Ia
menerima banyak informasi positif. Tapi ia masih merasa ada yang aneh dengan cerita yang
diceritakan oleh bapak tua itu dan orang orang yang ia tanya. Arik semakin curiga dengan bapak
tua ini.
2 hari sudah berlalu, tinggal 3 hari lagi akan diadakan sidang pada bapak tua ini. Arik semakin
tidak tenang dan tidak bisa tidur. Ia pun berpikir dan berpikir bagaimana caranya untuk mencari
informasi lagi tentang bapak tua ini. Akhirnya ia mendapatkan ide yang cemerlang.
Ia menyamar menjadi seorang supir di rumah bapak tua itu. Ia menunggu bapak tua itu datang.
Tak lama kemudian datanglah bapak tua itu dan memasuki dalam mobil dengan 1 koper hitam.
Arik pun memberatkan suaranya agar tidak ketahuan oleh bapak tua itu. Selama di dalam mobil,
bapak tua itu telepon dengan seseorang yang tidak ia kenal. Sampai dimana ada kata bahwa
bapak tua itu ternyata korupsi uang dari perusahaan yang bapak tua itu bekerja.
Arik pun akhirnya mendapatkan bukti yang sangat kuat. Ia percaya bahwa dengan bukti ini lah ia
bisa memberitahukan pada semua yang hadir pada saat sidang berlangsung.
Hari itu pun tiba, hari dimana Arik akan memberitahukan yang sebenarnya pada hakim dan
semua orang dalam sidang itu. Semua orang telah berkumpul termasuk hakim hakim dan bapak
tua itu serta orang yang telah dituduh oleh bapak tua itu. Setelah hakim telah berbicara panjang
lebar dan akhirnya Arik diberi kesempatan untuk berbicara, di saat itulah ia mulai berbicara.
"Saya pengacara dari bapak Suhafa ini akan memberitahukan bahwa bapak ini yang bersalah.
Mengapa? Karena ia lah yang telah melakukan semua hal yang ia tuduh pada orang tersebut."
ucap Arik tegas. Seketika semua yang mendengarnya terkejut dan heran. Bapak tua itu pun
berbisik pada pengacara itu dan berkata bahwa ia akan membayar Arik dengan sangat mahal,
kira kira 35 juta besarnya.
Tapi Arik menolak akan uang yang sangat menggiurkan itu. Ia harus menegakkan keadilan.
Hakim pun bertanya " Apa kamu mempunyai bukti yang kuat tentang ini ?". "Ya! Saya punya!
Saya merekam semua yang bapak Suhafa katakan saat ia bertelepon. Waktu itu saya menyamar
menjadi seorang supir bapak Suhafa karena saya merasa ada yang aneh dari cerita yang
diceritakan oleh bapak Suhafa ini, jadi saya mencari informasi dengan bertanya pada tetangga
nya, orang orang sekitarnya, dan mendapatkan informasi positif dan sedikit aneh bagi saya. Oleh
karena itu saya menyamar menjadi supir dan menyalakan perekam saat bapak Suhafa memasuki
dalam mobil. Ini pak hakim." jelas Arik dengan penuh percaya diri.
Perekam itu pun dinyalakan dan didengar oleh semua orang yang berada dalam ruangan itu.
Ternyata benar! Bapak tua ini lah yang bersalah dan pantas di penjarakan. Bapak tua ini pun di
penjarakan secara resmi dan telah disaksikan oleh banyak orang. Tapi sebelum ia di penjara,
bapak tua ini bertanya pada Arik.
"Mengapa kamu menolak tawaran saya tadi?". "Itu karena keadilan harus ditegakkan dan
kejujuran wajib di laksanakan. Saya bekerja sebagai pengacara untuk membela yang benar,
bukan yang salah." jawab Arik tersenyum. Bapak tua itu terkejut dan dibawa pergi oleh para
polisi tersebut. Arik pun merasa senang telah membela yang benar. Walaupun ia tidak mendapat
upah sedikit pun, tapi ia mendapatkan suatu gelar dan penghargaan bahwa ia telah menjadi
pengacara yang jujur dan berani.

Anda mungkin juga menyukai