INSTRUKSI KERJA: AKSEPTOR KB SUNTIK

No.Dokumen: IK.OPR.07

No. Revisi: 00
SOP
Tanggal Berlaku: 23 September 2023

Halaman: 2 Hal

Disahkan oleh: Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., M.A.R.S.

NIP. 197111181999032001

1. Dasar 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014

Hukum tentang Keperawatan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan.

3. Permenkes RI Nomor 26 tahun 2019 Tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan.

2. Pengertian Pelayanan KB suntik adalah memberikan suntikan obat KB

pada klien dengan tujuan untuk menjarangkan kelahiran

3. Tujuan 1. Sebagai pedoman petugas dalam memberikan pelayanan

KB suntik yang berkualitas
2. Mencegah kehamilan

4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Depkes , 2003

5. Peralatan/ 1. Tempat cuci tangan

Perlengkapan
2. Timbangan berat badan

3. Tensimeter

4. Obat suntik KB

5. Spuit 3 cc
 6. Kapas alcohol 70 %

7. Tempat sampah medis

8. ATK

6. Pencatatan 1. Status rawat jalan

dan Pendataan
2. Kartu peserta KB

3. Buku register KB

4. Informed consent

7. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien dan mempersilakan untuk duduk

Pemberian
injeksi KB 2. Petugas memberi salam dan memperkenalkan diri

3. Petugas melakukan anamnesa dan identifikasi pasien

4. Petugas menjelaskan perasat apa yang akan dilakukan

5. Petugas melakukan konseling tentang kontrasepsi KB Suntik

6. Petugas Melakukan informed consent

7. Petugas Mencuci tangan

8. Petugas melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik:

a. Berat badan

b. Takanan darah

c. Pemeriksaan payudara

d. Pemeriksaan abdomen

9. Petugas memberitahu klien akan dilakukan penyuntikan

10. Petugas melakukan penyuntikan secara I.M

11. Petugas memberitahu pasien sudah dilakukan penyuntikan

12. Petugas mencuci tangan

13. Petugas memberitahu pasien kunjungan ulang 3 bulan lagi

 1. Petugas mencatat hasil dalam rekam medis

8. Hal-hal yang Jangan menggunakan kontrasepsi bila :

perlu
diperhatikan a. Hamil/ dicurigai hamil

b. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya

c. Bila klien tidak bisa menerima gangguan haid terutama

d. Penderita kangkerpayudara/ riwayat kanker payudara

e. Penderita diabetes dengan komplikasi