Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROJEK

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA DISKRIT
POWER SUPPLY 4 OUTPUT

Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, M.Pd
NIP 196709102006041001
Sumber, SST, MT
NIP 197207082006041007

Disusun Oleh :
Rhendy Wisnu Syahputr P2783802303
Rheza Ilham Chusnul Arifin P27838023085
Revana Dhera Yustika P27838023084
Kelompok 5
1B2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini disusun berdasarkan pada defenisi awal power supply dan untuk
mendesain juga mengetahui cara mengukur serta menguji rangkain power supply. Materi ini
sangat dibutuhkan dalam pengenalan unsur utama dari bahan elektronika dasar. Sebagai
pengubah dari tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct
Current), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Power supply pada umumnya berupa kotak yang diletakan dibagian belakang atas
casing. Dalam kehidupan di zaman teknologi yang sekarang berkembang, hampir setiap dari
kita manusia memanfaatkan teknologi sebagai alat yang mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalah kita, membantu semua kegiatan dan aktivitas kita.
Perusahan Listrik Negara (PLN) hanya menyediakan energi listrik dalam bentuk AC
(tegangan bolak - balik), jadi disinilah diperlukan pengubah bentuk energi listrik bolak –
balik menjadi searah yang kita sebut dengan power supply. Power supply dapat
menghasilkan tegangan DC yang konstan, dan dapat disesuaikan dengan tegangan yang
dibutuhkan sebuah alat teknologi agar dapat beroperasi dengan baik. Dan alat tersebut akan
mudah rusak jika mendapatkan masukan tegangan DC yang tidak stabil. Untuk itu sangat
dibutuhkan power supply yang merupakan aplikasi dari rangkaian dioda dalam mengatasi
masalah tersebut. Untuk lebih mendalami pengetahuan kita tentang power supply, kami telah
membuat sedikit informasi yang mungkin dapat berguna untuk kita bersama.

1.2 Batasan Masalah


1. Mahasiswa mempelajari konsep dari power supply.
2. Mahasiswa mempelajari komponen yang diperlukan dalam membuat sebuah power
supply.
3. Mahasiswa mempelajari fungsi dan tujuan dari setiap komponen yang terdapat di power
supply.
4. Mahasiswa merakit power supply dari awal (proteus, schematic, layout, pcb dan sampai
ke pemasangan komponen ke pcb).
5. Mahasiswa dapat menjalankan atau menghidupkan power supply dengan tegangan yang
telah di tentukan (+5, -5, +12, -12 dan gnd).

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan power supply?
2. Apa fungsi dari power supply?
3. Bagaimana cara membuat power supply?
4. Bagaimana cara mengunci power supply?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu memahami setiap komponen yang terdapat di dalam power
supply.
2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari setiap komponen yang ada.

1.4.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu membuat sebuah power supply dari awal.
2. Mahasiswa mampu memperbaiki power supply yang rusak.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Umum
1. Mahasiswa dapat memahami setiap komponen yang terdapat di dalam power
supply.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari setiap komponen yang ada
1.5.2 Manfaat Khusus
1. Mahasiswa dapat membuat sebuah power supply dari awal.
2. Mahasiswa dapat memperbaiki power supply yang rusak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Power Supply


Secara umum, istilah “catu daya (power supply)” biasanya berarti suatu sistem filter
penyearah (rectifier-filter) yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC murni.
Banyak rangkaian catu daya yang berlainan yang dapat digunakan untuk pekerjaan
tersebut.komponen dasar yang digunakan untuk rangkaian yang lebih sederhana adalah
transformator, penyearah, resistor, kapasitor, lm78xx, lm79xx, dan transistor. Catu daya
yang diatur secara lebih kompleks dapat menambahkan transistor atau triode sebagai
pengontrol tegangan, ditambah dengan dioda zener atau tabung VR untuk menyediakan
tegangan acuan.
Secara sederhana, pengertian Power Supply adalah sebuah komponen yang digunakan
untuk memasok atau menyediakan daya listrik ke sebuah atau lebih perangkat. Power supply
saat ini telah dirancang sedemikian rupa untuk mampu mengubah bahan dasar energi semisal
energi matahari, angin, hingga kimia menjadi energi listrik.

Bagi komputer dan beberapa perangkat elektronik, komponen power supply ini sangat
penting dan tidak dapat diremehkan. Dapat dipastikan bila komponen ini mengalami
permasalahan, maka perangkat tersebut tidak akan mungkin berfungsi secara normal. Saat
menghidupkan sebuah perangkat semisal komputer, maka seketika itu juga power supply
langsung melakukan semacam pemeriksaan serta tes sebelum sistem operasi pada komputer
tersebut dijalankan.

Jika tes atau pemeriksaan ini tidak bermasalah, maka power supply melakukan tugas
berikutnya yakni mengirim sinyal menuju mainboard bahwa sistem telah siap untuk
dioperasikan. Setelah itu, power supply akan beralih ke tugas selanjutnya yakni membagi
daya listrik pada setiap komponen yang ada pada komputer tersebut. Besar daya yang dibagi
disesuaikan dengan keperluan dan kemampuan dari tiap komponen.

2.2 Fungsi Power Supply


Power Supply sendiri berfungsi sebagai pengubah dari tegangan listrik AC
(Alternating Current) menjadi tegangan (Direct Current), karena hardware komputer
hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power supply pada umumnya berupa kotak yang
diletakan dibagian belakang atas casing. Besarnya listrik yang mampu ditangani power
supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
Daya power supply berkisar 150 watt sampai 350 watt. Untuk daya 150 watt sudah
jarang dijumpai karena hanya digunakan untuk komputer yang sederhana tanpa banyak
komponen tambahan. Sedangkan jika dalam sebuah komputer yang memilik beberapa
banyak komponen misal: CD-ROM, CD-RW, dan menggunakan banyak hard disk
direkomendasikan menggunakan power supply 300 watt atau lebih besar. Fungsi power
supply yang kurang baik/rusak dapat menghasilkan tegangan DC yang tidak rata dan
banyak riaknya (ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan
menyebabkan kerusakan pada komponen computer, misalnya Harddisk.

2.3 Jenis - Jenis Power Supply


2.3.1 Unregulated Power Supply
Unregulated power supply adalah power supply yang tegangan atau arus
listriknya dapat berubah ketika ada beban berubah atau sumber listriknya mengalami
perubahan. Sebuah AC bertenaga listrik yang tidak diatur biasanya menggunakan
transformator untuk mengkonversi tegangan dari stop kontak di dinding (induk) ke
tegangan, saat ini biasanya lebih rendah. Berbeda jika digunakan untuk menghasilkan
DC, sebuah penyearah digunakan untuk mengkonversi tegangan bolak – balik menjadi
tegangan langsung berdenyut, diikuti oleh sebuah filter, yang terdiri dari satu atau lebih
kapasitor,resistor, dan kadang-kadang induktor, untuk menyaring (halus) sebagian
besar pulsasi tersebut.

Gambar 2.1 Unregulated Power Supply


(sumber: https://www.multisim.com/)

2.3.2 Linear Regulated Power Supply


Linear PS adalah rangkaian elektronik yang dirancang untuk mengubah Supply DC
variabel menjadi supply. Rangkaian linier memiliki fungsi pembatas arus juga tegangan yang
dihasilkan oleh power supply yang tidak diaturkan bervariasi tergantung pada beban
dan variasi tegangan suplai AC. Untuk aplikasi elektronik kritis sebuah regulator linier
dapat digunakan untuk mengatur tegangan ke nilai yang tepat, stabil terhadap fluktuasi
tegangan masukan dan beban. Regulator ini juga sangat mengurangi riak dan
kebisingan di output arus searah. Regulator linier sering memberikan saat ini
membatasi, melindungi catu daya dan sirkuit yang terpasang dari arus lebih. Adjustable
pasokan daya linear adalah laboratorium layanan umum dan peralatan toko pengujian,
sehingga tegangan output akan disesuaikan dari berbagai. Sebagai contoh, sebuah
power supply bangku yang digunakan oleh desainer sirkuit bisadisesuaikan hingga 30
V dan sampai 5 ampere output. Beberapa dapat digerakkan oleh sinyal
eksternal,misalnya untuk aplikasi yang memerlukan output berdenyut.

2.3.3 Switched-Mode Power Supply


Power supply switching adalah sebuah sistem power supply atau catu daya yang
menggunakan teknologi switching. Power supply jenis ini menggunakan sebuah
perangkat switching (sakelar) elektronik, dan biasanya power supply switching ini
terdapat pada rangkaian sumber daya utama sebuah peralatan elektronik. Nama lain
dari power supply switching adalah SMPS (Switched Mode Power Supply).
Pada SMPS tidak lagi menggunakan trafo inti besi yang berukuran besar sebagai
penurun tegangan, tetapi hanya menggunakan sebuah trafo yang berukuran lebih kecil
yang biasa disebut dengan trafo switching atau transformer switching. Switch Mode
Power Supply (SMPS) merupakan suatu jenis power supply yang digunakan untuk
mengubah arus listrik AC menjadi arus DC dengan efisiensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan power supply konvensional. SMPS memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan power supply konvensional.
Misalnya, ukuran yang lebih kecil, berat yang lebih ringan, dan lebih hemat
energi. SMPS bekerja dengan memanfaatkan prinsip kerja switching. Caranya, dengan
mengubah arus listrik AC menjadi arus DC dengan menggunakan transistor sebagai
switch dan sebuah induktor sebagai penyimpan energi.

Gambar 2.2 Switched-mode Power Supply


(Sumber: https://www.scribd.com/embeds/38999352)

2.3.4 Programmable Power Supply

Pasokan listrik programmable memungkinkan untuk remote control dari


tegangan output melalui sinyal input analog atau antar muka komputer seperti RS232
atau GPIB. Programmable power supply ini dibuat dengan tujuan untuk merancang
power supply yang dapat mengeluarkan tegangan secara otomatis. Programmable
power supply ini terdiri dari bagian power supply unit (PSU) dan control system unit.
Pada bagian PSU menggunakan trafo step down, rectifier, filter, voltage regulator, dan
current booster. Untuk bagian control system unit digunakan microcontroller, motor
servo, keypad, komunikasi RS232 dan solid state relay (SSR). Pengaturan tegangan
secara otomatis dari programmable power supply ini terletak pada pengendalian motor
servo oleh microcontroller untuk memutar potensiometer frictionless yang ada pada
bagian voltage regulator. Programmable power supply ini telah dilengkapi dengan
sistem perlindungan dari short circuit dan over temperature. Dari hasil pengujian
disimpulkan bahwa programmable power supply ini dapat mengeluarkan tegangan dari
0 sampai 20 VDC dengan error ± 0,1 VDC dan arus hingga 10

Gambar 2.3 Programmable power supply


(Sumber: https://www.scribd.com/embeds/38999352)

2.3.5 Fixed Power supply


Fixed Voltage Power Supply Catu daya tegangan tetap berguna dalam aplikasi
yang tidak memerlukan keluaran yang dapat disesuaikan. Suplai ini sederhana, namun
sangat fleksibel karena tegangan yang dihasilkannya hanya bergantung pada regulator
dan trafo yang Anda pilih. Arus keluaran maksimum adalah 1,5A.

Gambar 2.4 Fixed Power Supply


(Sumber: https://www.indiamart.com/)
2.4 Komponen Power Supply
2.4.1 Transformator
trafo atau transformator adalah komponen dalam bidang elektronika
(kelistrikan) yang berfungsi untuk memindahkan energi listrik di antara 2 buah
rangkaian listrik maupun lebih melalui proses induksi elektromagnetik. Umumnya,
transformator digunakan sebagai pengganti taraf tegangan arus listrik AC ke taraf
tegangan lainnya.
Transformator bekerja dengan menaikkan tegangan seperti tegangan 110 V arus
listrik AC menjadi 220 V AC dan juga menurunkan tegangan dari 220 V arus listrik
AC menjadi 110 V AC. Komponen transformator hanya bisa digunakan untuk
tegangan dengan jenis arus bolak-balik atau tegangan AC. Transformator berbentuk
kumparan dari kawat yang dililitkan pada suatu inti besi. Terdapat dua jenis kumparan,
kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kumparan primer adalah lilitan pada satu sisi inti besi dan menjadi tempat
masuknya arus listrik, sedangkan kumparan sekunder adalah lilitan sisi lainnya dari inti
besi dan menjadi tempat keluarnya arus listrik. .

Gambar 2.5 Transformator


(Sumber: https://seputarilmu.com/2019/11/transformator.html)

2.4.2 Dioda Bridge


Dioda Bridge (Bridge Diode) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Dioda Jembatan adalah jenis dioda yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik
(Alternating Current/AC) menjadi arus searah (Direct Current/DC). Dioda Bridge pada
dasarnya merupakan susunan dari empat buah Dioda yang dirangkai dalam konfigurasi
rangkaian jembatan (bridge) yang dikemas menjadi satu perangkat komponen yang
berkaki empat. Dua kaki Terminal dipergunakan sebagai Input untuk tegangan/arus
listrik AC (bolak balik) sedangkan dua kaki terminalnya lagi adalah terminal Output
yaitu Terminal Output Positif (+) dan Terminal Output Negatif (-). Diode Bridge yang
merupakan komponen untuk penyearah gelombang penuh (full wave rectifier) ini
adalah penyearah yang sering digunakan dalam rangkaian Pencatu Daya (Power
Supply) karena kinerjanya yang lebih baik dengan ukuran yang lebih kecil dan juga
biaya yang relatif murah dibanding dengan penyearah gelombang penuh yang
dihubungkan dengan transformator center tap (trafo CT).

Gambar 2.6 Dioda Bridge


(Sumber: https://cerdika.com/dioda-bridge/)

2.4.3 Kapasitor Elektrolit


Kapasitor elektolit merupakan salah satu jenis komponen elektronika pasif dari
keluarga kapasitor atau kondensator. Teknisi biasa menyebut komponen ini dengan
nama elco yang merupakan singkatan dari electronic condensator. Secara umum cara
kerja elco sama saja dengan jenis kapasitor lainnya. Hanya saja, kapasitor jenis ini
memiliki polaritas yang berbeda di kedua kakinya. Karena itu gambar simbol kapasitor
elektrolit berbeda dengan simbol jenis kapasitor non polar lainnya.
Kaki atau terminal elco mempunyai dua polaritas yang berbeda : positif dan
negatif. Dimana kaki positif kapasitor biasanya memiliki ukuran yang lebih panjang
dibandingkan dengan kaki negatif kapasitor. Usahakan agar jangan sampai salah dalam
memasang polaritas kedua kaki kapasitor elektrolit, karena dapat menyebabkan
kerusakan pada kapasitor tersebut.

Gambar 2.7 Kapasitor Elektrolit


(Sumber: https://www.wikikomponen.com/)

IC 7805,7905,7812 dan 7912


IC 78xx dan 79xx adalah IC regulator yang mengeluarkan tegangan DC yang
stabil dengan arus maksimal 1A. Keluarga IC ini banyak dibuat oleh berbagai
perusahaan besar, karena itu terdapat banyak label pada tulisan awal inisialnya. 78xx
mengeluarkan tegangan (+) positif yang relatif stabil pada jalur keluarannya (out)
dengan tinggi tegangan sebesar “xx”. Dengan adanya keluarga IC regulator 78xx dan
79xx pembuatan sebuah DC regulator dengan satu tegangan keluaran yang stabil
menjadi lebih praktis dan mudah, dibandingkan dengan membuat rangkaian regulator
yang melibatkan banyak komponen seperti transistor, dioda zener, resistor,
kondensator dan lain-lain. Akan tetapi ada persyaratan-persyaratan tertentu
sehubungan dengan penerapannya agar ia bisa berfungsi dengan baik sebagai DC
regulator. Berikut ini di antaranya 78xx atau 79xx memerlukan tegangan masukan (in)
setidaknya 2V lebih tinggi dari tegangan keluarannya (out). Persyaratan ini untuk
lebih menjamin agar IC mampu bekerja dengan baik. Contoh : 7809 memerlukan
tegangan masukan setidaknya +11V, 7812 memerlukan tegangan masukan setidaknya
+14V. 7915 memerlukan tegangan masukan setidaknya -17V, 7924 memerlukan
tegangan masukan setidaknya -26V, dan seterusnya.

Gambar 2.8 IC Regulator


(Sumber:https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/fungsi-ic-regulator/)

2.4.4 Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang
masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan
material konduktor untuk mengalirkan listrik.

Gambar 2.9 Dioda


(Sumber https://www.etsworlds.id/2020/01/dioda/)

2.4.5 Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam
fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain
sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling
banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa
hampir semua perangkat elektronik menggunakan transistor untuk berbagai kebutuhan
dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti
televisi, komputer, ponsel, audio amplifier, audio player, video player, konsol game,
power supply, dan lain-lainnya.

Gambar 2.10 Transistor


(Sumber:https://docplayer.info/73038560-Pengertian-transistor/)
2.4.6 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
rangkaian elektronika. Hampir setiap peralatan elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam
suatu rangkaian elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan hambatan atau tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan
hambatan atau resistansi resistor adalah OHM (Ω).
Gambar 2.11 Resistor
(Sumber: https://www.mahirelektro.com//)

2.4.7 LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan
keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan
oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Gambar 2.12 Resistor


(sumber: https://.unimma.ac.id/light-emitting-diode-led/)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat :
1. Solder
2. Tang potong
3. Tang cucut
4. Tang kombinasi
5. Baskom
6. Bor
7. Mata bor ukuran 1 mm dan 3 mm
8. Obeng + -
9. Multimeter
10. Penyedot timah
Bahan :
1. PCB
2. Koin
3. Mika plastik
4. Autan
5. Klorit
6. Spidol OPF
7. Air panas
8. Timah
9. Trafo CT
10. Dioda bridge
11. Kapasitor polar 2200uf & 1000uf
12. IC regulator 78xx
13. IC regulator 79xx
14. Dioda bridge 3A
15. Resistor 220 ohm
16. LED
17. Konektor sisir
18. Kabel male female
19. Steker
20. Kabel
3.2 Schematic Rangkaian Power Supply

Gambar 3.1 Schematic Power Supply

3.3 Cara Kerja Rangkaian Power Supply


Input tegangan AC masuk melewati transformator step down 220 volt AC menuju 12
dan 18 volt AC dengan masing - masing tegangan memiliki 2 keluaran yang sama. Setelah
dari trafo dengan tegangan 3A maka arus akan masuk connector kemudian arus mengalir ke
dioda bridge yang berfungsi sebagai penguat tegangan sebesar 3A kemudian setelah dari
dioda bridge arus akan menuju ke kapasitor polar 2200uF yang berfungsi sebagai filter atau
untuk menghaluskan noise. Setelah itu masuk ke IC Regulator digunakan sebagai pembatas
tegangan output dan juga menstabilkan tegangan output. Kemudian prosesnya akan menuju
ke kapasitor polar 1000uF, kemudian arus mengalir ke LED (menyala) ada resistor sebagai
pengaman indikator LED dan menghasilkan tegangan output 12V.

3.4 Blok Diagram

Diode Kapasitor IC 7812


Input Konektor
Brige dan IC
7912

Ground Kapasistor Diode Transistor

Resistor Output

LED

Gambar 3.2 Blok Diagram


3.5 Penjelasan Blok Diagram
Input tegangan AC masuk ke konektor, setelah itu arus akan mengalir pada kapasitor
lalu mengalir ke IC legulator, setelah masuk pada IC makan arus akan masuk ke dalam
kapasitor, diode dan transistor, ground nya pun menyambung pada kapasitpr, diode dan
transistor. Transistor akan menguatkan tegangan sehingga transistor akan terhubung dengan
resistor dan resistor terhubung dengan LED dan transistor terhubung dengan output.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim , “Pengertian Power Supply, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya,” [Online].
Available : https://www.dewaweb.com/blog/pengertian-power-supply/. [Accessed 30
Agustus 2023].
[2] Anonim, “7 Komponen Power Supply / Catu Daya Beserta Fungsinya,” 15 Oktober 2015.
[Online]. Available : https://www.autoexpose.org/2019/12/komponen-power-supply-catu-
daya.html. [Accessed 30 Agustus 2023].
[3] Anonim, “Mengenal Berbagai Macam Jenis Power Supply,” [Online]. Available :
https://www.promediacom.id/blog/mengenal-berbagai-macam-jenis-power-supply.
[Accessed 30 Agustus 2023].
[4] Anonim, “Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenis-Jenis Power Supply,”[Online].
Available : https://dudirudiawan8.wordpress.com/2014/10/14/241/. [Accessed 30 Agustus
2023].

Anda mungkin juga menyukai