Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATA KULIAH HUKUM AGRARIA

Pengertian Tanah & Agraria

Tanah : Permukaan bumi.

Tanah menurut UUPA pasal 4 ayat (1) : Bagian dari yang dapat di haki oleh setiap orang / badan
hukum.

Kata Agraria Dalam Berbagai Bahasa

Ager (latin) : Tanah / sebidang tanah.

Agraria (Indonesia) : urusan tanah pertanian / perkebunan

Agraria (UUPA) : Seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya wilayah RI sebagai karunia Tuhan adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia &
merupakan kekayaan nasional (pasal 1 ayat 2).

MACAM-MACAM HAK DAN HAK TANAH BARAT

1) . Hak milik (eigendom) pasal 570BW: Hak untuk menikmati kegunaan sesuatu kebendaan
dengan leluasa dan untuk berbuat bebas terhadap benda tersebut asal tidak bertentangan
dengan UU.
2) . Hak usaha (erfacht) pasal 720BW: Suatu hak kebendaan untuk menikmati sepenuhnya akan
kegunaan suatu barang tidak bergerak milik orang lain dengan kewajiban membayar upeti
kepada pemilik.

HAK MILIK

 Ketentuan mengenai hak milik disebutkan dalam pasal 16 ayat 1 huruf A UUPA
 Secara khusus diatur dalam pasal 20-pasal 27 UPPA

Pengertian Hak Milik (Pasal 20 ayat 1 UPPA) :

Hak turun temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat
ketentuan dalam pasal 6.

TURUN TEMURUN

Artinya hal milik atas tanah dapat berlangsung terus selama pemiliknya masih hidup dan pemiliknya
meninggal dunia, maka tak milik nya dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya sepanjang menemui syarat
sebagai subjek hak milik.
TERKUAT

Artinya hak milik atas tanah memberi wewenang kepada pemiliknya paling luas bila dibandingkan
dengan hak atas tanah yang lain, dapat menjadi induk bagi hak atas tanah yang lain, tidak berinduk
pada hak atas tanah yang lain, dan penggunaan tanah lebih luas bila dibandingkan dengan hak atas
tanah yang lain. ( HM > bisa di jadikan HGB/HGU).

TANAH JUAL BELI : Adanya kesempatan antara penjual dan pembeli (adanya transaksi jual beli).

WASIAT : Pesan pewaris kepada ahli waris yang ditulis sebelum dia meninggal.

WARISAN : Peralihan harta kekayaan waris dari pewaris kepada ahli waris.

HAK GUNA USAHA

Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara, dalam jangka waktu
sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna usaha perusahaan pertanian, perikanan, atau
peternakan. PP No. 40 tahun 1996 menambah guna perusahaan perkebunan (pasal 28 ayat 1 UUPA)

LUAS HAK GUNA USAHA

Perseorangan luas minimal 5 hektar dan luas maksimal 25 hektar.

Badan hukum luas minimal 5 hektar dan luas maksimal ditetapkan oleh kepala Badan pertanahan
nasional ( Pasal 28 ayat 2 UUPA jo. Pasal 5 PP No. 40 tahun 1996).

SUBJEK HAK GUNA USAHA

( Pasal 30 UUPA jo. Pasal 2 PP No. 40 tahun 1996).

 Warga negara Indonesia


 Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia ( badan hukum Indonesia).
ASAL TANAH HAK GUNA USAHA

Adalah tanah negara, terjadinya hak guna usaha dengan penetapan pemerintah.

JANGKA WAKTU HAK GUNA USAHA

Menurut pasal 29 UUPA

Pertama kali paling lama 35 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 25 tahun.

Menurut pasal 8 No. 40 tahun 1996

Pertama kali paling lama 35 tahun diperpanjang 25 tahun dan diperbaharui 25 tahun.

Kewajiban pemegang hak guna usaha (pasal 12 ayat 1 PP No. 40 tahun 1996)

Pemegang hak guna usaha berkewajiban untuk :

1) Membayar uang pemasukan kepada negara


2) Melaksanakan usaha pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan sesuai peruntukan
dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam pemberian keputusan pemberian haknya.
3) Mengusahakan sendiri tanah ham guna usaha dengan baik sesuai dengan kelayakan usaha
berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh instansi teknisi.
4) Membangun dan memelihara prasarana lingkungan dan fasilitas tanah yang ada dalam
lingkungan areal hak hak guna usaha. Misal : usaha perikanan agar kotoran tidak masuk ke
sungai.
5) Memelihara kesuburan tanah, mencegah kerusakan sumber daya alam dan menjaga
kelestarian kemampuan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Misal: jangan membakar sampah sembarangan karna menyebabkan polusi
udara.
6) Menyampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun mengenai penggunaan hak guna usaha.
7) Menyerahkan kembali tanah yang di berikan dengan hak guna usaha kepada negara sesudah
hak guna usaha tersebut hapus.

HAK PEMEGANG HAK GUNA USAHA

 Berdasarkan pasal 14 PP No. 40 tahun 1996


 Pemegang hak guna usaha berhak menguasai dan mempergunakan tanah yang di
berikan dengan Hak Guna Usaha untuk melaksanakan usaha dibidang pertanian,
perkebunan, perikanan, atau peternakan.
HAPUSNYA HAK GUNA USAHA

a) Jangka waktunya berakhir


b) Dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuatu syarat tidak
dipenuhinya
c) Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir
d) Dicabut untuk kepentingan umum
e) Ditelantarkan
f) Tanahnya musnah
g) Ketentuan dalam pasal 30 ayat 2

HAK GUNA BANGUNAN: Tujuan PT/ perseorangan menyewa bangunan kepada pemerintah.

HAK MILIK: Hak milik ( sifatnya turun temurun kewenangannya).

LANDRE FORM INDONESIA

Landre : tanah

Form : perubahan

Perubahan atas tanah / bumi ( program pemerintah untuk membatasi tamah-tanah yang melebihi
batas). Kelebihan suatu tanah akan dikembalikan lagi milik negara.

HUKUM TANAH : Hak penguasaan atas tanah ( pasal 16 ayat 1 )

HUKUM AGRARIA : Bumi, air, udara serta kekayaan alam ( UUD 1945 pasal 33 ayat 3 ) UUPA pasal 1
ayat 2

AGRARIA REFROM : Perubahan dari bumi, air, udara, kekayaan alam.

RUMUS untuk daerah padat, cukup padat, kurang padat :

 Jika yang di lepaskan tanah kering maka : 120℅ x Luas sawah


 Jika yang akan dilepaskan sawah, maka : 5/8 x Luas tanah kering
RUMUS untuk daerah tidak padat :

 Jika yang akan dilepaskan kering, maka : 130℅ x Luas sawah


 Jika yang akan dilepaskan sawah, maka : 100/130 x Luas kering

RUMUS gadai ( biasa) :

 Uang tebusan : ( 7+½) – waktu gadai/7 x uang gadai


 Uang gadai : uang tebusan x 7/(7+½) – waktu gadai

RUMUS Gadai ( Emas) :

 Uang tebusan : + ( 7+½) – waktu gadai/7 x ( uang gadai + ½ selisih uang gadai)
 Uang gadai : uang tebusan x 7/( 7+½) – waktu gadai - ½ selisih uang gadai

Di daerah-daerah yang kepadatan penduduk tiap kilometer persegi

a) 0 sampai 50km
b) 51 sampai 250km
c) 251 sampai 400km
d) 401km ke atas

Di golongkan daerah

a) Tidak padat
b) Kurang padat
c) Cukup padat
d) Sangat padat

Sawah ha

a) 15 ha
b) 10 ha
c) 7,5 ha
d) 5 ha

Tanah kering ha

a) 20 ha
b) 12 ha
c) 9 ha
d) 6 ha
Contoh soal

1. Bapak budi tinggal di daerah kurang padat, ia mempunyai tanah kering seluas 6 ha
dan tanah sawah 7,5 ha.

Berapa luas tanah seluruhnya jika yang

a) Dilepaskannya tanah kering


b) Dilepaskannya tanah sawah

Jawab

Dik : Tk 1 = 7,5 ha } 13,5 ha -> kurang padat Dik = 6 ha}

Dit : LTK : Jika yang dilepaskan Tk

Jika yang di lepaskan Ts

A) Jika yang di lepaskan Tk


Tk 2 = 120/ 100 x Ts
= 120/100 x 7,5
= 9 ha
Lmaks = Tuk – jumlah maks
= 15 – 12
= 3 ha
Tka = Tk1 – Lmaks
=6–3
= 3 ha

Tuk = Tk1 + Tk2


=6+9
= 15 ha
Jumlah LTK = Tka + Ts1
= 3 + 7,5
= 10,5 ha

B) Jika yang dilepaskan Ts


Ts2 = 5/6 x Tk
= 5/6 x 6
= 5 ha
Tsk = Ts1 + Ts2
= 7,5 + 5
= 12,5 ha
Lmaks = Tkk – jumlah maks

= 5 ha
Jumlah LTE = Tsa + Tk1 = 5 + 6 = 11 ha .
2. Bapak tari tinggal di daerah tidak padat yang mempunyai tanah kering 6 ha dan
tanah sawah 12 ha. Berapa luas tanah keseluruhan jika :
a. Yang di lepaskan tanah kering
b. Yang di lepaskan tanah sawah.

Dik : Tk1 = 6 ha } 18 ha -> tidak dapat

Ts1 = 12 ha }

a. Di lepaskan Tk
Tk2 = 130/100 x Ts1
= 130/100 x 12
= 15,6 ha
Lmaks = Tkk – jumlah maks
= 21,6 – 20
= 1,6
Tka = Tk1 – jumlah Lmaks
= 6 – 1,6
= 4,4 ha
Tkk = Tk1 + Tk2
= 6 + 15,6
= 21,6 ha
Jumlah Ltk = Tka + Ts1
= 4,4 + 12
= 16,4 ha

b. Yang di lepaskan Ts
Ts2 = 100/130 x Tk1
= 100/130 x 6
= 4,6 ha
Tak = Ts1 + Ts2
= 12 + 4,6
= 16,6 ha
Lmaks = Tsk – jumlah maks
= 16,6 – 15
= 1,6 ha
Tsa = Ts1 – Lmaks
= 12 – 1,6
= 10,4
Jumlah LTs = Tsa + Tk1
= 10,4 + 6
= 16,4 ha

Contoh soal

1. Amir menggadai tanah tahun 1991 dengan uang gadai senilai 100 gram
emas, dimana pada saat itu harga per gram nya senilai 50.000. Jika pada
tahun 1994 Amir hendak menebus kembali tanahnya maka berapa jumlah
uang tebusan yang harus dia bayar, jika harga per gram nya 90.000.
2. Amir menggadaikan tanah tahun 1991 dengan uang gadai senilai 100 gram
emas dimana pada saat itu harga per gram nya senilai 100.000. Jika pada
tahun 1994 Amir hendak menebus kembali tanahnya, maka berapa jumlah
uang tebusan yang harus dia bayar jika harga per gram nya 200.000.

Jawab

 Tahun 1991
Uang gadai = 100 x 50.000
= 5.000.000
 Tahun 1994 – 1991 = 3 tahun
 Tahun 1994
Uang gadai = 100 x 90.000
= 900.000
 Selisih = uang gadai tahun 1994 – uang gadai tahun 1991
= 9.000.000 – 5.000.000
= 4.000.000

Uang tebusan = (7+½) – waktu gadai x uang gadai + ½ setengah uang

= (7+½) – 3 / 7 x (5.000.000 + 2.000.000)

= 7,5 – 3 / 7 x 7.000.000

= 4,5 x 1.000.000

= 4.5000.000

 Dik : tahun 1991 100 gram emas gram = rp. 100.000


Tahun 1994 100 gram emas gram = rp. 200.00

Dit : uang tebusan?

Jawab

 Tahun 1991
Uang gadai = 100 x 100.000
= 10.000.000
 Tahun 1994
Uang gadai = 100 x 200.00
= 20.000.000
 Tahun 1994 – 1991 = 3 tahun
 Selisih = uang gadai tahun : 1994 – uang gadai Tahun 1991
= 20.000.000 – 10.000.000
= 10.000.000
 Uang tebusan = (7+½) – waktu gadai / 7 x ( uang gadai + ½ setengah uang gadai).
= (7+½) – 3 / 7 x (10.000.000 + 5.000.000)
= 7,5 -3 / 7 x 15.000.000
= 4,5 / 7 x 15.000.00∅
= 45 / 7 x 1.500.000
= 6.7.500.00 / 7 = 9.642.857.

Gadai biasa

1. Amir menggadaikan tanah kepada budi dengan uang gadai sebesar 35 juta setelah 3 tahun
Amir bermaksud hendak menebus tanahnya kembali. Berapa uang tebusan yang harus dia
bayar?
2. Tuan ahmad pada tanggal 1 Agustus 2014 menggadaikan tanahnya seluas 200 bata kepada
bapak Sutawijaya sebesar 105 juta untuk keperluan anaknya kuliah di Fakultas ugj. Berapa
yang tebusan yang harus disiapkan jika pada tanggal 1 Agustus 2017 tuan ahmad akan
menebus tanahnya?

Jawaban

1. Dik : uang gadai rp. 35.000.000


Waktu gadai 3 tahun
Dit : uang tebusan

Rumus -> (7 + ½) – waktu gadai x uang gadai / 7

Jawab

Uang tebusan = (7 + ½) – 3/7 35.000.000

= 7,5 – 3 / 7 x 35.000.000

= 7,5 – 3 / 7 x 35.000.000

= 4,5 / 7 x 35.000.000 (5)

= 4,5 x 5.000.00∅

= 225.500.000

2. Dik : uang gadai = rp. 105.000.000


Waktu gadai = 3 tahun
Dit : uang tebusan?

Jawab

Uang tebusan = (7+½)– 3/7 x 105.000.00

= 7,5 – 3 x 105.000.000

= 4,5 /7 x105.000.000(15) = 45 x 1.5.00.000

= 4,5 x 15.000.00∅ = 67.500.000

Anda mungkin juga menyukai