Anda di halaman 1dari 3

Mungkin kita semua sudah tidak asing lagi dengan nama Syaikh bin Baz.

Beliau merupakan seorang


ulama Saudi yang sohor, memiliki banyak murid dan meninggalkan banyak manfaat untuk ummat.
Nama lengkap beliau adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin baz biasa dipanggil dengan syekh bin Baz.
Syekh bin Baz lahir di Riyadh Saudi Arabia pada tahun 1909M/1330H dan meninggal pada tahun
1999.

Ada beberapa kisah tentang beliau rahimakumullah yang mungkin seseorang yang sering
mendengar nama beliau belum tentu tahu, berikut di antaranya:

1.Nasihat syekh bin Baz kepada DR. Abdurahim tentang mahasiswa baru dari Korea

Diceritakan oleh Dr. Abdurrahim bahwa saat di kelas ada mahasiswa baru dari Korea yang
bernama Qomaruddin. DR. Abdurrahim berbicara dengan mahasiswa itu dengan bahasa Inggris dan
menanyakan kabar tentang kaum muslimin di Korea.

Mahasiswa itu mengabarkan bahwa ada Masjid besar di Seoul yang dibangun oleh kerajaan
Arab Saudi. Mahasiswa dari Korea itu mengatakan sesuatu yang membuat DR. Abdurrahim resah, dia
mengatakan, “Kami bekerja di hari Jumat dan tidak melaksanakan sholat Jumat. Dan saya dengar di
masjid pada hari Ahad, dan diantara kami ada yang minum khamar di masjid, ngobrol-ngobrol dan
jika waktu sholat Dzuhur kami kembali sholat (untuk pengganti sholat Jumat).

Mendengar cerita dari mahasiswa Korea tersebut beliau langsung berdiri dan mendatangi
syekh bin Baz dengan gemetar dan cemas. Syekh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz kemudian
menenangkan DR. Abdurrahim. DR. Abdurrahim pun menceritakan cerita dari mahasiswa Korea
tersebut. Kemudian syekh bin Baz mengatakan, “Wahai Abdurrahim, bagaimanapun maksiat lebih
ringan dari kekufuran (syirik). Dulunya mereka kafir, lalu masuk Islam. Saat ini masih tersisa pada
mereka kemaksiatan, kelak mereka akan meninggal maksiat dengan ilmu dan pemahaman. Dan
insyaallah mereka akan istiqomah.”

Di sini kita bisa melihat kebijaksanaan dan keilmuan yang beliau miliki, tenang dalam
menghadapi masalah. Dan juga semua itu tidak lepas dari ketawakalan dan ketakwaan beliau kepada
Allah ‘azza wa jaala

Referensi: https://youtu.be/h4P4jGSntTg

2. Mimpi orang Sholeh tentang Syaikh bin Baz

Diceritakan oleh murid dari Syaikh Sholeh Ustaimin, Ustman Al Khamis bahwa ada seorang
yang Sholeh melihat Syaikh Ibnu Utsaimin rahimakumullah. Dan orang yang Sholeh itu menanyakan
tentang keadaannya. “Aku melihat Syaikh Ibnu Utsaimin lalu kumenanyakan kepadanya, ' Apa yang
Allah perbuat kepadamu?’ Beliau menjawab ‘Allah telah memberikanku nikmat dan memasukkanku
kedalam surganya’ Lalu dia bertanya 'Bagaimana dengan Syaikh bin Baz?’ Beliau menjawab ‘Beliau di
sana, di atas, di atas.’

Referensi: https://youtu.be/wFASXgYaYJU

3. Kisah Syaikh bin Baz yang membebaskan para penuntut ilmu di Somalia

Diceritakan oleh Mustafa Abu Rayyan bahwa ada beberapa orang penuntut ilmu yang
dipenjara di Somalia oleh pemerintah yang dzolim. Beruntung teman-temannya yang ada di
Madinah mengetahui tentang hal tersebut, dan langsung meminta bantuan kepada seorang ulama
yaitu Syaikh bin Baz Rahimakumullah. Mereka berhasil menghubungi Syaikh bin Baz pada waktu
tengah malam. Pada saat itu Syaikh bin Baz menjabat sebagai Mufti besar Arab Saudi, beliau
rahimakumullah langsung menghubungi pangeran Arab Saudi saat itu yaitu pangeran Abdullah.
Syaikh bin Baz mendesak kerajaan untuk berbuat sesuatu. Pagi harinya pangeran Abdullah
menghubungi presiden Somalia. Beliau meminta agar memaafkan para penuntut ilmu tersebut.
Akhirnya setelah negosiasi panjang presiden Somalia membebaskan para penuntut ilmu tersebut
dengan ampunan penuh. Pada hari inipun para pemuda penuntut ilmu tersebut masih terlibat dalam
dakwah Islam, mengajak orang orang menuju jalan Allah

Referensi: https://youtu.be/oIJEYHuhhBI

4. Kisah ketawaduan Syaikh bin Baz Rahimakumullah

Diceritakan oleh ustadz Nizar Sa’ad Jabal LC, M,Pd. Ada salah seorang Mahasiswa asal Afrika
yang sudah menikah dan sedang kuliah di Riyadh. Mahasiswa ini sering menghadiri kajian Syaikh bin
Baz. Mahasiswa ini mempunyai niatan yang kuat untuk mengundang Syaikh bin Baz untuk makan
malam di rumahnya, namun dia kurang percaya diri apakah seorang ulama besar Arab Saudi mau
makan di rumahnya yang kecil?

Suatu hari dia memberanikan diri untuk mengundang Syaikh bin Baz makan malam. Sewaktu
kajian mahasiswa ini duduk di barisan paling depan. Dan setelah kajian mahasiswa ini langsung
menghampiri Syaikh bin Baz dan memperkenalkan diri kemudian mengundangnya untuk datang ke
rumahnya untuk makan malam, Syaikh bin Baz pun menyetujui.

Syaikh bin Baz menyetujui undangan tersebut tapi dengan satu syarat. Beliau
Rahimakumullah berkata “Saya akan menyetujui undanganmu dengan syarat istrimu tidak boleh
belanja, masak apa yang ada di dapurmu saja!” Keesokan harinya pada malam yang sama setelah
kajian Syaikh bin Baz, beliau berpamitan kepada jamaah yang ada di masjid karena tidak bisa
melayani, karena beliau diundang untuk makan malam.

Syaikh bin Baz menanyakan tentang mahasiswa yang kemarin mengundangnya dan
menyuruhnya untuk pergi bersamanya. Mahasiswa ini terus mengikuti Syaikh bin Baz sampai beliau
dibawa masuk ke mobil yang sangat mewah. Mahasiswa ini dibawa oleh Syaikh bin Baz ke istana
yang sangat mewah dan megah. Ternyata pada saat itu Syaikh bin Baz diundang makan malam oleh
raja Fahd. Syaikh bin Baz. Beliau Rahimakumullah memenuhi undangan raja Fahd mengobrol dengan
beliau, sampai pada akhirnya Syaikh bin Baz disuruh untuk makan oleh raja Fahd. Beliau
Rahimakumullah mengatakan, “Wahai raja saya minta maaf, saya sudah berjanji dengan orang yang
mengundang saya lebih dulu. Saya memenuhi undanganmu tapi saya tidak bisa makan.” Syaikh bin
Baz keluar dari istana tersebut menuju mobil pribadinya yang sederhana dan berangkat menuju
rumah mahasiswa itu dan makan di sana.

Referensi: https://youtu.be/8ySWWCavQE8

5. Kisah Syaikh bin Baz yang mengislamkan Jin Budha

Diceritakan langsung oleh Syaikh bin Baz. Beliau pernah diminta untuk mengklarifikasi
bahwa ada kabar tentang beliau yang mengislamkan Jin Budha. Beliau Rahimakumullah
membenarkan kabar tersebut.

Beliau menjawab “Ya, kabar itu benar, Abdul Abbas Ibnu Taimiyah menukilkan ijma ulama
tentang kemampuan jin merasuki tubuh manusia. Kasus ini sudah ada pada zaman Nabi dan
berlanjut sampai sekarang, bahkan sudah sejak sebelum Nabi. Orang yang mengingkari hal ini,
hanyalah karena ketidak tahuan kurang baca referensi dari kitab kitab ulama dan penjelasan mereka
tentang hal ini. Seorang wanita dan keluarganya telah hadir dikediamanku. Beberapa ulama juga
hadir saat itu wanita tersebut telah di rukyah oleh saudaraku Fillah, Abdullah bin Yusuf imam masjid
Ulya. Beliau telah mendakwahi jin yang ada di dalam tubuh wanita itu untuk masuk Islam. Beliau
menasihatinya, mendakwahi ya, dan memotivasi dalam kebaikan dan memperingatkan dari bahaya
ke dzoliman. Beliau juga mewasiatkan si jin agar keluar dari tubuh si wanita menjauhi wanita agar
tidak mengganggunya lagi. Si jin pun menerimanya, jin tersebut meminta kepada perukyah dan
keluarga si wanita untuk datang ke kediamanku untuk memeluk Islam. Mereka semua pun datang ke
kediamanku hadir juga beberapa kaum muslimin, dua saudaranya, bibinya, saudarinya, dan
beberapa orang penuntut ilmu. Si jin berbicara melalui lisan wanita dengan suara laki-laki tanpa
keraguan akan hal ini. Si jin bercerita tentang sebab sebab ia merasuki tubuh wanita tersebut. Ia
menyebutkan bahwa agamanya Budha dan ia adalah salah satu bangsa jin. Si jin mengatakan bahwa
dirinya puas dan menerima nasihat-nasihat dari perukyah, Abdullah bin Yusuf Al-Umari. Jin tersebut
diberi hidayah oleh Allah untuk menerima Islam. Jin tersebut mengumumkan keislamannya
kepadaku. Aku pun mengingatkannya agar berdakwah kepada kaumnya. Aku ingatkan dia agar
bersyukur atas keislamannya dengan berdakwah kepada kaumnya dan agar membimbing mereka
sebagaimana dia telah dibimbing oleh Allah. Di akhir perbincangan, jin tersebut berkata,
assalamualaikum, lalu ia keluar dari tubuh si wanita. Alhamdulillah si sehat dan selamat. Beberapa
waktu yang lalu, aku mengundang si wanita dan menanyakan keadaannya. Ia berkata, bahwa dirinya
sehat. Si jin tidak merasuki tubuhnya sejak ia keluar. Ia bercerita bahwa ia dirasuki jin tersebut
kurang lebih selama dua tahun. Selama itu pula ia mendapatkan banyak gangguan dan merasa berat.
Jin tersebut selalu membisiki hal-hal buruk dan mengajaknya agar masuk agama Budha. Saat itu ia
pun merasa condong dan membenarkan pemikirannya yang dibisikkan oleh si jin dan tentang agama
Budhanya. Sejak Allah menyelamatkan wanita tersebut, pikiran pikiran itu hilang dan ia kembali
seperti semula sebagaimana seorang muslimah. Intinya kejadian seperti ini memang benar-benar
terjadi. Bahkan juga telah dialami oleh ulama-ulama senior, semisal, Ahmad bin Hanbal,
Syaikhulislam Ibnu Taimiyah dan lain-lain. Para ulama telah menjelaskan hal ini, sehingga tidak perlu
diragukan.

Referensi: https://youtu.be/TyVfd0I8nQU

Anda mungkin juga menyukai