1.ejaan van ophuisjen 3.ejaan pembaharuan 4.Ejaan melindo
2. ejaan soewandi (1947- (1901-1947) (1956-1961) (melayu Indonesia) 1956) Ejaan van ophuisjen ini Prof.M.Yamin menyarankan 1961-1967 agar ejaan soewandi di menggunakan hururf latin dan Pembaharuan dari ejaan soewandi sempurnakan.diantaranya Ejaan melindo ini bertujuan system ejaan Bahasa belanda. terletak dalam penggunaan seperti membuat standar satu untuk menyeragamkan ejaan diftong(gabungan dua huruf vocal) Ciri ciri ejaan van ophuisjen fonem satu huruf,fan diftong yang digunakan kedua oe yang diganti u,dan dihapuskannya ai,au dan oi dieja menjadi negara.secara Indonesia dan j dalam penggunaan tanda apostrof. Contoh: ay,aw,dan oy.selain itu,tanda Malaysia Bahasa nya mirip tapi kata : jang ; sajang Jum’at jumat hubung tidak digunakan dalam sayangnya ejaan ini pun gagal oe dalam penggunaan Ra’yat rakyat kata berulang.akan tetapi diresmikan akibat ketegangan kata : kamoe ; oemoer ejaan ini tidak jadi diresmikan politik antara Indonesia dan dalam UUD. Malaysia pada saat itu.
7.ejaan Bahasa indonesia
(EBI) 2015 Perkembangan 5.ejaan LBK (1967)
Dalam ejaan ini terdiri dari :
I,u,e,o,a.dalam ejaan ini,istilah- Huruf diftong yang berlaku antara lain : ai,au,ei,oi Ejaan Bahasa Indonesia istilah asing sudah mulai di serap seperti: Lafal hurur “e” menjadi 3 jenis.contohnya seperti lafal : petak,kena,militer Extra ekstra Penulisan cetak kata tebal untuk menegaskan Qalb kalbu bagian tulisan yang sudah dicetak miring,dan 6.ejaan yang disempurnakan (EYD) Guerilla gerilya bagian karangan seperti judul,bab dan subbab Huruf kapital pada nama julukan seseorang 1972-2015 contohnya :Pak Haji Bahrudin Tanda elipsis (…) digunakan dalam kalimat yang Ejaan ini mengatur pemakaian kata ,pelafalan huruf tidak selesai dalam dialog “e”.penggunaan huruf kapital dan cetak miring. Ini merupakan perkembangan ejaan:
Ejaan Ejaan Ejaan yang
Van Soewandi disempurnakan ophuisjen tj Tj c dj dj j j j y Oe u u