Makalah Kelompok 5
Makalah Kelompok 5
Anggota Kelompok 5:
Fanesa Aulia 22129275
Nur Annisa 22129192
Nurul Qolbi 22129071
Satrio Ikhsan 22129223
DOSEN PENGAMPU :
Dra. Zuryanty, M.Pd
Tiok Wijanarko, M.Pd
Alhamdulillah kami panjatkan syukur atas kehadirat Tuhan yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Cuaca, Iklim Dan Musim” ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Tujuan kami dalam membuat makalah ini adalah guna melaksanakan tugas individu
yang diberikan oleh dosen kami yang mengajar pada Mata kuliah Konsep Dasar Bumi
Antariksa dan Kimia SD. Di sisi lain tujuan kami adalah guna menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan kami selaku penulis dan terkhusus bagi yang membaca makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dan sumber yang dapat digunakan
oleh para generasi lain yang ingin mempelajari tentang Cuaca, Iklim Dan Musim.
Kami juga ingin mengucapkan banyak terimakasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini baik itu yang membantu dari segi sumber, keuangan, perangkat
elektronik dan lain sebagainya. Terlebih lagi kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila kami Ibu Dra. Zuryanty, M.Pd dan Bapak Tiok
Wijanarko, M.Pd yang telah mengarahkan kami dalam penugasan pembuatan makalah ini.
Kami sebagai pihak penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan penulisan nama,
sumber, tempat, dan lain-lain pada makalah ini kiranya kami harap pembaca dapat
melaporkan kepada kami bila ada kesalahan fatal dalam makalah kami ini. kritik dan saran
sangat kami nantikan guna membangun diri kami mejadi lebih baik lagi. Izinkan kami
sekali lagi mengucapkan Terima kasih!
Penulis
BAB I ................................................................................................................................... 4
BAB II.................................................................................................................................. 5
Referensi ............................................................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN
I. Pengertian Cuaca
Kartoasapoetra dalam (Miftahuddin, 2016) menjelaskan cuaca adalah
keadaan atau kelakuan atmosfir pada waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah
dari waktu ke waktu. Udara mempunyai sifat yang sangat dinamis. Suhu dan
kelembaban udara akan berubah dari waktu ke waktu. Intensitas cahaya yang
diteruskan ke permukaan bumi setelah melalui lapisan atmosfir akan selalu
berubah pula, tergantung keadaan penyebaran dan ketebalan awan. Penjelasan
ini hampir sama dengan yang dijelaskan dalam (Retnawati, Ihwan, & Jumarang,
2013) bahwa cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit pada jangka waktu yang singkat.
Sementara itu Nasir dan Sugiarto menjelaskan cuaca merupakan keadaan
sesaat dari atmosfer selama suatu periode tertentu. Cuaca dan iklim merupakan
keadaan atau kondisi fisik atmosfer yang terbentuk melalui interaksi dari
berbagai unsur atau komponen yang disebut unsur-unsur cuaca dan iklim yang
saling berinteraksi satu dengan lainnya. (Lahiang, 2020)
Cuaca adalah nilai sesaat dari atmosfer, serta perubahannya dalam
jangka pendek di suatu tempat tertentu di permukaan bumi. Dengan kata lain
cuaca merupakan satu kasus kondisi atmosfer sesaat di suatu tempat.
(Koesmaryono & Askari, 2018) Dengan kata lain cuaca merupakan satu kasus
kondisi atmosfer sesaat di suatu tempat. Selain itu cuaca juga berarti suatu
keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat, termasuk perubahan,
perkembangan, dan menghilangnya suatu fenomena atau juga keadaan
variabel atmosfer secara keseluruhan di suatu tempat dalam selang waktu yang
pendek.
II. Kondisi Cuaca
Setiap hari, keadaan langit tidak selalu sama. Suatu saat, langit terlihat
biru bersih tanpa berawan, namun pada saat yang lain terlihat berawan. Jadi
cuaca itu bermacam-macam jenisnya, antara lain cuaca cerah, cuaca berawan,
cuaca panas, cuaca dingin dan cuaca hujan. Penjelasan mengenai macam-
macam kondisi cuaca yang disebutkan dalam (Tarigan, 2020) antara lain:
1. Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah cuaca yang menunjukkan langit dalam
kondisi terang, sinar matahari memancar terang tetapi tidak begitu
panas, terdapat awan yang berlapis-lapis tipis seperti bulu-bulu serat
sutra halus.
2. Cuaca Berawan
Cuaca berawan adalah cuaca yang menunjukkan bahwa di
langit banyak terdapat awan. Awan merupakan kumpulan uap air
yang terdapat di udara. Uap air ini berasal dari air sungai, air laut,
air danau serta air kolam yang naik ke atas dan bergabung dengan
udara karena pengaruh panas matahari.
3. Cuaca Panas
Matahari menyinari bumi dan menghangatkan udara di
sekeliling bumi. Beberapa tempat di bumi menerima lebih banyak
sinar matahari sehingga lebih panas daripada tempat lainnya. Daerah
tersebut sering disebut daerah khatulistiwa. Indonesia adalah salah
satu Negara yang terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu,
hampir setiap hari cuacanya selalu panas.
4. Cuaca Dingin
Kondisi cuaca dipengaruhi oleh kelembapan udara,
kecepatan angin dan suhu udara di suatu daerah pada waktu tertentu.
Bila kelembapan udara tinggi, angin bertiup kencang dan suhu udara
rendah, maka cuaca di daerah tersebut pada waktu itu dapat
dikatakan dingin.
5. Cuaca Berangin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara yang bergerak dari
daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Di
waktu siang hari, daratan lebih cepat panas daripada lautan, sehingga
tekanan udara diatas daratan lebih rendah daripada tekanan udara
diatas lautan. Akibatnya, angin akan bertiup dari laut menuju
kedaratan. Angin tersebut dinamakan angin laut.
6. Cuaca Hujan
Hujan berasal dari udara yang mengundang uap air. Udara
akan naik keatas dan membentuk awan. Makin keatas, suhu uap air
menjadi makin rendah. Pada suhu tertentu, uap air akan mengembun
menjadi titik-titik air. Titik-titik air akan berubah menjadi tetes-tetes
air. Makin lama tetes-tetes air itu makin berat dan akhirnya jatuh ke
bumi dalam bentuk hujan.
2.2 IKLIM
I. Pengertian Iklim
Tjasyono menjelaskan dalam (Prasetyo, Hidayat, Haryanto, &
Riama, 2021) Iklim dapat didefinsikan sebagai kondisi rata-rata suhu udara,
curah hujan, tekanan udara, arah angin, kelembapan udara, dan parameter
iklim lainnya dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini sesuai dengan
penjelasan BMKG bahwa iklim adalah kondisi rerata atmosfer (Cuaca) yang
relatif lama pada wilayah yang luas. (Timur, 2021)
Iklim yaitu rata-rata cuaca dalam waktu yang lama (dalam kurun
waktu 25-30 tahun) dan dalam tempat yang relatif luas. Sedangkan cuaca
merupakan segala fenomena yang terjadi di lapisan troposfer dalam
waktu singkat dan tempat yang sempit. Ilmu yang mempeajari tentang
iklim disebut klimatologi dan cuaca disebut meteorology. Badan resmi
yang mengurus informasi iklim dan cuaca Indonesia adalah BMKG
(Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika).
2. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim
yang lain adalah tekananudara. Tekanan udara adalah suatu gaya
yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara.Besarnya
tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah.
Makin tinggi suatutempat dari permukaan laut, makin rendah
tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makinberkurangnya
udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan ba-
rometer dandinyatakan dengan milibar (mb).
Perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara.
Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan
mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan
udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga
terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.
3. Kelembapan Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan sam-
udra (sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-
danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin
tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya.
Hal ini berarti makin lembablah udara tersebut. Alat untuk men-
gukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau
psychrometer.
Ada dua macam kelembaban udara, yaitu:
4. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu.. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan
tahunan.Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun
padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada
peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah
hujan yang sama disebut Isohyet.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dapat dibedakan men-
jadi 3 yaitu sebagai berikut:
1. Hujan Konvektif (Konveksi), terjadi karena adanya
massa udara panas yang naik dari permukaan bumi,
kemudian berang- sur-angsur semakin tinggi dan menjadi
semakin dingin hingga akhirnya mencapai titik kondensasi.
2. Hujan Orografis, yaitu hujan yang jatuh disekitar kaki
daerah pegunungan yang terjadi karena adanya massa udara
yang ber- gerak horizontal yang terhalang oleh gunung atau
pegunungan sehingga waktu udara bergerak mengikuti
lereng kearah atas maka terjadilah kondensasi dan
menurunkan hujan diseki- tarnya.
3. Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi karena adanya
per- temuan massa udara panas dengan massa udara dingin.
Hujan frontal banyak terjadi pada daerah lintang
pertengahan.
3. Iklim Sinklon
Daerah iklim sedang terletak antara 35° LU - 66,5° LI 23,5°
dan 35° LS - 66,5° LS. Dalam geografi, garis lintang sedang atau tepi
dunia terletak di antara tropika dan lingkaran kutub.
Di daerah perbatasan ini ada banyak jenis iklim, yang secara
umum dikelompokkan dalam dua kategori: samudera dan benua.
Iklim samudra dipengaruhi oleh laut, yang membantu
menyeimbangkan temperatur stabil sepanjang tahun. Di zona sedang,
angin datang Dari barat, sehingga sisi barat benua sedang, selalu
merasakan iklim samudra ini. Beberapa wilayah termasuk Eropa
Barat, dan bagian barat Amerika Utara di garis lintang antara 40° dan
60° utara (65°U di Eropa).
Mayoritas luas penduduk dunia menetap di zona sedang,
terutama di belahan utara karena massa tanahnya. Orang-orang
keturunan Eropa dominan di sebagian zona sedang karena migrasi
besar 1700-an dan 1800-an, kecuali di daerah yang telah memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi (seperti Asia Timur)
Ciri-ciri iklim sedang, yaitu:
a) Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan
udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup
berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara
tiba-tiba.
b) Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu
harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada
daerah iklim tropis.
4. Iklim Dingin
Daerah iklim dingin terletak antara 66,50 LU – 900 LU dan
66,50 LS – 900 LS. Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di
daerah kutub. Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim
panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya
selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah
ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-
semak.
Ciri-ciri iklim dingin:
No Cuaca Iklim
1 Suatu kondisi fisik atmosfer Kondisi atmosfer umum yang
yang khas menunjukkan dan menggambarkan
karakteristik suatu wilayah
2 Nilainya senantiasa berubah Nilainya berbeda untuk setiap
dari suatu tempat ke tempat wilayah-wilayah luas yang berbeda
lain bahkan dalam lokasi
3 yang sempit
Nilainya berubah setiap saat Perubahannya memerlukan waktu
yang cukup lama
4 Nilai numerik cuaca yang Nilai numerik iklim yang sama
sama pada tempat yang pada tempat yang berbeda umumnya
berbeda umumnya menghasilkan karakter- istik iklim yang
menghasilkan karakteristik berbeda
5 Pertumbuhan, perkembangan, Pemilihan tanaman yang cocok di
cuaca yang sama
dan hasil tanaman ditentukan suatu tempat ditentukan berdasarkan iklim
oleh cuaca dalam suatu
musim di tempat tersebut
6 Menentukan perencanaan Menentukan perencanaan per-
pertanian dalam jangka tanian dalam jangka panjang
pendek terutama pada
kondisi cuaca yang
menyimpang
2.3 MUSIM
I. Pengertian Musim
Musim adalah salah satu pembagian cuaca utama tahun, biasanya
bedasarkan bentuk yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim,
yaitu: musim semi, musom panas, musim gugur danmusim dingin. Tetapi di
indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim
yaitu: musim hujan dan musim kemarau. (Mirnawati, 2020)
Musim merupakan salah satu dari peristiwa di bumi dalam jangka waktu
tahunan, pada umumnya berdasarkan pada perubahan waktu setahun berdasarkan
cuaca. Musim terjadi akibat rotasi tahunan Bumi mengelilingi Matahari dan
kecondongan sumbu Bumi atau rotasi. Musim merupakan hasil dari revolusi
tahunan bumi mengelilingi matahari dan kemiringan relatif sumbu bumi
terhadap bidang revolusi.
Musim adalah suatu peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
keadaan iklim serta berubah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam
setahun. Bagi negara yang beriklim subtropis akan mengalami pergantian musim
sebanyak empat kali. Sedangkan negara yang beriklim tropis mengalami pergantian
musim sebanyak dua kali.
3. Musim Panas
Musim panas adalah musim yang terjadi setelah musim semi
usai. Di belahan bumi bagian utara musim panas terjadi pada tanggal 21 juni
sampai dengan 23 September. Sementara itu, di be lahan bumi bagian
selatan musim panas terjadi pada tanggal 21 Desember sampai dengan 21
Maret.
4. Musim Gugur
Musim gugur adalah musim yang terjadi setelah musim panas serta
termasuk salah satu dari empat musim dengan daerah beriklim subtropis.
Pada musim ini banyak sekali tumbuhan yang berguguran. Musim gugur
yang terjadi di belahan bumi bagian utara ter- jadi pada tanggal 23
September sampai dengan 21 Desember. Se- dangangkan musim gugur
yang terjadi di belahan bumi bagian se- latan terjadi pada tanggal 21 Maret
sampai pada tanggal 21 Juni.
III. Musim di Daerah Iklim Tropis
1. Musim Hujan
Musim hujan adalah musim yang terjadi karena peningkatan curah
hujan yang terjadi di suatu wilayah. Musim hujan terjadi di daerah yang
beriklim tropis. Musim hujan terjadi setelah musim kemarau sudah usai.
Musim hujan di daerah tropis sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu
matahari.
Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim hujan terjadi pada bulan
Oktober sampai bulan Maret. Namun, karena adanya musim pancaroba, maka
terkadang musim hujan juga mengalami peralihan.
2. Musim Kemarau
Musim kemarau adalah musim yang terjadi karena adanya angin
muson. Banyak tumbuhan-tumbuhan yang mengering kare- na kekurangan
air, maka musim kemarau mempunyai sebutan lain yaitu musim kering.
Musim kemarau bisa dikatakan sebagai pasangan musim hujan. Apa
jadinya jika daerah beriklim tropis hanya memiliki satu musim saja. Tentunya
akan panas banget atau dingin banget. Dengan kata lain, musim kemarau dan
musim hujan adalah penyeimbang suhu di daerah dengan iklim tropis.
Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan April sampai bulan
September. Pada bulan-bulan itu biasanya tumbuhan- tumbuhan akan
mengering. Bahkan, terkadang musim kemarau juga mengalami waktu
yang lama. Musim kemarau dengan waktu yang tidak sebentar disebut
dengan musim kemarau panjang.
Daerah-daerah yang memiliki iklim tropis besar kemung- kinan akan
mengalami musim kemarau, seperti negara-negara Asia Tenggara, Asia
Selatan, Australia bagian timur laut, sebagian daerah di Amerika Selatan, dan
negara-negara di Afrika.
2. Musim Semi
Ciri-cirinya yaitu:
• Suhu saat musim semi berkisar 40% dingin dan 60% panas.
• Adanya tunas-tunas baru pada tumbuh-tumbuhan.
• Hewan-hewan mulai keluar karena sudah selesai melakukan hi- bernasi.
• Setelah musim dingin berakhir, burung-burung akan kembali ke habitat
asalnya.
• Akan ada banyak sekali bunga yang bermekaran.
3. Musim Panas
Ciri-ciri Musim Panas adalah Sebagai berikut:
• Daun-daun pada tumbuhan mulai layu dan kering
• Suhu musim panas terdiri dari 80% suhu panas dan 20% suhu dingin
• Cocok untuk berjemur
• Hewan-hewan sibuk mencari makan atau berburu
4. Musim Gugur
5. Musim Kemarau
• Sinar matahari pada siang hari terasa terik dan panas karena tidak
adanya awan yang menutupi.
• Turunnya curah hujan di bawah dari 60 mm perbulan atau 20 mm per
dasarian secara berkala. Bahkan, lebih parahnya, musim kemarau bisa
membuat suatu daerah sama sekali tidak turun hujan.
• Adanya retakan pada tanah karena terus menerus mengering.
• Sulit menemukan tumbuhan yang tumbuh subur.
• Sumber air bersih banyak yang sudah mengering.
6. Musim Hujan
Ciri-cirinya yaitu:
4. Pola Angin
Pola angin bisa menyebabkan terjadinya perubahan musim. Bukan
hanya menyebabkan terjadinya perubahan musim, tetapi po- la angin bisa
dijadikan sebagai tanda musim apa yang akan datang selanjutnya.
Di Indonesia, pola angin yang digunakan ada dua, yaitu muson timur
dan muson barat. Setiap tekanan udara yang berasal dari muson barat dan
muson timur akan mengikuti pergerakan ma- tahari setiap tahunnya.