Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA DAN KIMIA SD

CUACA, IKLIM DAN MUSIM

Anggota Kelompok 5:
Fanesa Aulia 22129275
Nur Annisa 22129192
Nurul Qolbi 22129071
Satrio Ikhsan 22129223

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Zuryanty, M.Pd
Tiok Wijanarko, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan syukur atas kehadirat Tuhan yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Cuaca, Iklim Dan Musim” ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Tujuan kami dalam membuat makalah ini adalah guna melaksanakan tugas individu
yang diberikan oleh dosen kami yang mengajar pada Mata kuliah Konsep Dasar Bumi
Antariksa dan Kimia SD. Di sisi lain tujuan kami adalah guna menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan kami selaku penulis dan terkhusus bagi yang membaca makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dan sumber yang dapat digunakan
oleh para generasi lain yang ingin mempelajari tentang Cuaca, Iklim Dan Musim.
Kami juga ingin mengucapkan banyak terimakasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini baik itu yang membantu dari segi sumber, keuangan, perangkat
elektronik dan lain sebagainya. Terlebih lagi kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila kami Ibu Dra. Zuryanty, M.Pd dan Bapak Tiok
Wijanarko, M.Pd yang telah mengarahkan kami dalam penugasan pembuatan makalah ini.
Kami sebagai pihak penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan penulisan nama,
sumber, tempat, dan lain-lain pada makalah ini kiranya kami harap pembaca dapat
melaporkan kepada kami bila ada kesalahan fatal dalam makalah kami ini. kritik dan saran
sangat kami nantikan guna membangun diri kami mejadi lebih baik lagi. Izinkan kami
sekali lagi mengucapkan Terima kasih!

Penulis

Padang, 28 September 2023


Daftar Isi
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

Daftar Isi .............................................................................................................................. 3

BAB I ................................................................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 4

1.3 TUJUAN ............................................................................................................... 4

BAB II.................................................................................................................................. 5

2.1 CUACA ................................................................................................................. 5

2.2 IKLIM ................................................................................................................... 8

2.3 MUSIM ............................................................................................................... 17

BAB III .............................................................................................................................. 24

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................... 24

3.2 KRITIK dan SARAN .......................................................................................... 24

Referensi ............................................................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari-hari keadaan cuaca dan iklim sangat mempengaruhi
segala aktivitas manusia. Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah
gurun yang paling panas, tetapi tanpa atmosfir manusia hanya dapat bertahan
beberapa menit saja. Atmosfir terutama biosfir yang berada di sekeliling manusia
mempu- nyai karakteristik tertentu dalam hal suhu, kelembaban, kecepatan dan arah
angin, curah hujan dan sebagainya.
Cuaca merupakan keadaan udara pada saat tertentu dan wilayah tertentu yang
relatif sempit dan jangka waktu singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur-unsur
cuaca yang hanya beberapa jam saja. Misalnya keadaan udara pada pagi hari dapat
berubah pada siang hari, sore hari, dan malam hari. Iklim adalah keadaan cuaca rata-
rata dalam waktu yang relatif lama dan meliputi wilayah luas. Proses terjadinya cuaca
dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel atmosfir yang sama yang
disebut unsur-unsur iklim. Iklim beserta unsurnya adalah hal penting untuk diper-
hatikan, dipelajari, diantisipasi efeknya, karena pengaruhnya sering menimbulkan
masalah bagi manusia serta mahluk hidup lainnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan cuaca
b) Apa itu yang dimaksud dengan iklim
c) Bagaimana penjelasan tentang musim
1.3 TUJUAN
a) Mengetahui penjelasan mengenai cuaca
b) Mengetahui tenang bagaimana penjelasan tentang iklim
c) Mengetahui hal-hal tentang iklim
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CUACA

I. Pengertian Cuaca
Kartoasapoetra dalam (Miftahuddin, 2016) menjelaskan cuaca adalah
keadaan atau kelakuan atmosfir pada waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah
dari waktu ke waktu. Udara mempunyai sifat yang sangat dinamis. Suhu dan
kelembaban udara akan berubah dari waktu ke waktu. Intensitas cahaya yang
diteruskan ke permukaan bumi setelah melalui lapisan atmosfir akan selalu
berubah pula, tergantung keadaan penyebaran dan ketebalan awan. Penjelasan
ini hampir sama dengan yang dijelaskan dalam (Retnawati, Ihwan, & Jumarang,
2013) bahwa cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit pada jangka waktu yang singkat.
Sementara itu Nasir dan Sugiarto menjelaskan cuaca merupakan keadaan
sesaat dari atmosfer selama suatu periode tertentu. Cuaca dan iklim merupakan
keadaan atau kondisi fisik atmosfer yang terbentuk melalui interaksi dari
berbagai unsur atau komponen yang disebut unsur-unsur cuaca dan iklim yang
saling berinteraksi satu dengan lainnya. (Lahiang, 2020)
Cuaca adalah nilai sesaat dari atmosfer, serta perubahannya dalam
jangka pendek di suatu tempat tertentu di permukaan bumi. Dengan kata lain
cuaca merupakan satu kasus kondisi atmosfer sesaat di suatu tempat.
(Koesmaryono & Askari, 2018) Dengan kata lain cuaca merupakan satu kasus
kondisi atmosfer sesaat di suatu tempat. Selain itu cuaca juga berarti suatu
keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat, termasuk perubahan,
perkembangan, dan menghilangnya suatu fenomena atau juga keadaan
variabel atmosfer secara keseluruhan di suatu tempat dalam selang waktu yang
pendek.
II. Kondisi Cuaca
Setiap hari, keadaan langit tidak selalu sama. Suatu saat, langit terlihat
biru bersih tanpa berawan, namun pada saat yang lain terlihat berawan. Jadi
cuaca itu bermacam-macam jenisnya, antara lain cuaca cerah, cuaca berawan,
cuaca panas, cuaca dingin dan cuaca hujan. Penjelasan mengenai macam-
macam kondisi cuaca yang disebutkan dalam (Tarigan, 2020) antara lain:
1. Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah cuaca yang menunjukkan langit dalam
kondisi terang, sinar matahari memancar terang tetapi tidak begitu
panas, terdapat awan yang berlapis-lapis tipis seperti bulu-bulu serat
sutra halus.
2. Cuaca Berawan
Cuaca berawan adalah cuaca yang menunjukkan bahwa di
langit banyak terdapat awan. Awan merupakan kumpulan uap air
yang terdapat di udara. Uap air ini berasal dari air sungai, air laut,
air danau serta air kolam yang naik ke atas dan bergabung dengan
udara karena pengaruh panas matahari.
3. Cuaca Panas
Matahari menyinari bumi dan menghangatkan udara di
sekeliling bumi. Beberapa tempat di bumi menerima lebih banyak
sinar matahari sehingga lebih panas daripada tempat lainnya. Daerah
tersebut sering disebut daerah khatulistiwa. Indonesia adalah salah
satu Negara yang terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu,
hampir setiap hari cuacanya selalu panas.
4. Cuaca Dingin
Kondisi cuaca dipengaruhi oleh kelembapan udara,
kecepatan angin dan suhu udara di suatu daerah pada waktu tertentu.
Bila kelembapan udara tinggi, angin bertiup kencang dan suhu udara
rendah, maka cuaca di daerah tersebut pada waktu itu dapat
dikatakan dingin.
5. Cuaca Berangin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara yang bergerak dari
daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Di
waktu siang hari, daratan lebih cepat panas daripada lautan, sehingga
tekanan udara diatas daratan lebih rendah daripada tekanan udara
diatas lautan. Akibatnya, angin akan bertiup dari laut menuju
kedaratan. Angin tersebut dinamakan angin laut.
6. Cuaca Hujan
Hujan berasal dari udara yang mengundang uap air. Udara
akan naik keatas dan membentuk awan. Makin keatas, suhu uap air
menjadi makin rendah. Pada suhu tertentu, uap air akan mengembun
menjadi titik-titik air. Titik-titik air akan berubah menjadi tetes-tetes
air. Makin lama tetes-tetes air itu makin berat dan akhirnya jatuh ke
bumi dalam bentuk hujan.

III. Unsur-unsur yang mempengaruhi Cuaca


Cuaca di suatu wilayang selalu berubah-ubah tergantung beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca adalah:
a) Suhu udara
b) Tekanan udara
c) Kelembaban udara
d) Curah hujan
e) Angin

IV. Pengaruh cuaca terhadap kegiatan manusia


Dalam (Tarigan, 2020) dijelaskan bahwa cuaca dapat mempengaruhi
kegiatan manusia. Untuk menghindari pengaruh cuaca yang buruk, manusia
harus melakukan kegiatan yang sesuai dengan keadaan cuaca tersebut. Pada
cuaca cerah manusia dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bepergian,
bekerja atau lainnya. Pada cuaca panas aktivitas manusia dapat dilakukan. Pada
saat cuaca berawan dan hujan aktivitas manusia sedikit terganggu.
Cuaca berpengaruh terhadap kegiatan manusia. Misalnya, mengapa
kebanyakan ibu menjemur pakaian di siang hari? karena matahari membantu
mengeringkan pakaian. Contoh lainnya saat hujan lebat nelayan tidak berlayar.
Begitu juga pilot dan nahkoda. Cuaca dapat mempengaruhi kegiatan petani di
ladang. Cuaca membatasi pertumbuhan tanaman di bumi. Petani menanam
jagung di waktu musim hujan. Tanaman jagung memerlukan air yang cukup agar
jagung bisa tumbuh dengan subur. Kemudian petani memanen jagung pada
musim kemarau. Ia membutuhkan sinar matahari.
Keadaan cuaca dapat mempengaruhi pakaian yang dikenakan manusia.
Pada umumnya manusia memakai pakaian yang tebal pada saat musim dingin
dan berpakaian yang tipis di musim panas. Cuaca sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia dan lingkungannya. Perbedaan cuaca dapat menyebabkan
perbedan tata cara dan kegiatan manusia yang tinggal di daerah pegunungan,
daerah pantai, dan daerah dataran rendah. Untuk mengetahui perbedaan tersebut,
perhatikan uraian berikut:

1. Kehidupan di daerah pegunungan


Penduduk yang hidup di daerah pegunungan biasanya membuat
rumah-rumah yang beratap rendah. Mata pencaharian mereka adalah
berkebun, berternak, dan bertani. Pakaian yang dikenakan biasanya tebal-
tebal. Pakaian ini berguna untuk melindungi tubuh mereka dari cuaca
dingin.
2. Kehidupan di daerah pantai
Penduduk yang tinggal di daerah pantai biasanya membuat rumah-
rumah yang beratap tinggi. Mata pencaharian mereka berhubungan dengan
laut, seperti menangkap ikan, membuat tambak, petani garam, dan industri
pengelolaan ikan laut. Pakaian yang dikenakan penduduk pantai biasanya
tipis karena cuaca di daerah pantai sangat panas.
3. Kehidupan di daerah dataran rendah
Di daerah dataran rendah kadang-kadang dijumpai sungai yang
berkelok-kelok. Mata pencaharian penduduknya antara lain berkebun,
berternak, dan bertani. Sementara di kawasan kota banyak dijumpai
industri-industri maju. Penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah
lebih senang mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal maupun terlalu
tipis. Keadaan ini disebabkan cuaca di daerah dataran rendah tidak terlalu
panas juga tidak terlalu dingin.

2.2 IKLIM
I. Pengertian Iklim
Tjasyono menjelaskan dalam (Prasetyo, Hidayat, Haryanto, &
Riama, 2021) Iklim dapat didefinsikan sebagai kondisi rata-rata suhu udara,
curah hujan, tekanan udara, arah angin, kelembapan udara, dan parameter
iklim lainnya dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini sesuai dengan
penjelasan BMKG bahwa iklim adalah kondisi rerata atmosfer (Cuaca) yang
relatif lama pada wilayah yang luas. (Timur, 2021)
Iklim yaitu rata-rata cuaca dalam waktu yang lama (dalam kurun
waktu 25-30 tahun) dan dalam tempat yang relatif luas. Sedangkan cuaca
merupakan segala fenomena yang terjadi di lapisan troposfer dalam
waktu singkat dan tempat yang sempit. Ilmu yang mempeajari tentang
iklim disebut klimatologi dan cuaca disebut meteorology. Badan resmi
yang mengurus informasi iklim dan cuaca Indonesia adalah BMKG
(Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika).

II. Unsur-unsur Iklim


1. Suhu
Suhu merupakan keadaan udara panas atau dingin suatu waktu
yang diperoleh dari hasil pengukuran harian dan dirata-ratakan setiap
bulan. Suhu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Lama Penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar,
semakin banyak panas yang diterima bumi.
2. Sudut datang sinar matahari, aitu sudut yang dibentuk oleh
permukaan bumidengan arah datangnya sinar matahari. Makin
kecil sudut datang sinarmatahari, semakin sedikit panas yang
diterima oleh bumi dibandingkan sudutyang datangnya tegak
lurus
3. Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas
yang diterimabumi. Makin banyak atau makin tebal awan, se-
makin sedikit panas yang diterima bumi
4. Perbedaan letak lintang
5. Relief permukaan bumi

2. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim
yang lain adalah tekananudara. Tekanan udara adalah suatu gaya
yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara.Besarnya
tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah.
Makin tinggi suatutempat dari permukaan laut, makin rendah
tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makinberkurangnya
udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan ba-
rometer dandinyatakan dengan milibar (mb).
Perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara.
Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan
mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan
udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga
terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.

3. Kelembapan Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan sam-
udra (sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-
danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin
tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya.
Hal ini berarti makin lembablah udara tersebut. Alat untuk men-
gukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau
psychrometer.
Ada dua macam kelembaban udara, yaitu:

a) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang


ter- dapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan
banyak- nya gram uap air dalam 1 m³ udara.
b) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah
uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah
uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara
tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam
persen (%).

4. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu.. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan
tahunan.Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun
padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada
peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah
hujan yang sama disebut Isohyet.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dapat dibedakan men-
jadi 3 yaitu sebagai berikut:
1. Hujan Konvektif (Konveksi), terjadi karena adanya
massa udara panas yang naik dari permukaan bumi,
kemudian berang- sur-angsur semakin tinggi dan menjadi
semakin dingin hingga akhirnya mencapai titik kondensasi.
2. Hujan Orografis, yaitu hujan yang jatuh disekitar kaki
daerah pegunungan yang terjadi karena adanya massa udara
yang ber- gerak horizontal yang terhalang oleh gunung atau
pegunungan sehingga waktu udara bergerak mengikuti
lereng kearah atas maka terjadilah kondensasi dan
menurunkan hujan diseki- tarnya.
3. Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi karena adanya
per- temuan massa udara panas dengan massa udara dingin.
Hujan frontal banyak terjadi pada daerah lintang
pertengahan.

5. Lama Penyinaran dan Panjang Hari


Lama penyinaran adalah periode (dalam jam) matahari ber- sinar
cerah. Faktor yang menentukan lama penyinaran adalah pe- nutupan
awan, semakin lama penutupan awan maka lama penyinaran berkurang.
Panjang hari adalah periode dari matahari terbit sampai ter-
benam yang juga dihitung dalam jam. Panjang hari tidak ditentukan oleh
penutupan awan seperti pada Lama penyinaran, melainkan kan dihitung
dari fungsi letak lintang dan julian date ( perhitungan waktu dari 1 Januari
= 1 sampai 31 Desember = 365 ).
Lama penyinaran menentukan jumlah energi radiasi surya,
sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui proses
fotosintesis. Sebaliknya, panjang hari menentukan proses perkem-
bangan tanaman melalui respon fotoperiodisme, yang tidak bergan- tung
pada intensitas energi radiasi surya melainkan periode pen- cahayaannya
mulai matahari terbit hingga terbenam.
6. Arah dan Kecepatan Angin
Angin adalah gerakan udara secara horizontal. Arah angin
adalah arah dari mana asal angin tersebut bertiup, dan bukan
menuju ke mana angin tersebut bertiup. Dalam hal ini, angin laut adalah
angin yang berasal dari laut (menuju ke daratan), sedangkan angin darat
adalah angin yang berasal dari darat (menuju ke Laut). Demikian juga,
arah angin Utara berarti angin berasal dari Utara menuju ke Selatan.

III. Karakteristik Iklim


Karakteristik iklim secara umum yang membedakannya dengan cuaca :
a) Berlaku untuk waktu yang lama
b) Meliputi daerah yang luas
c) Merupakan hasil rata-rata cuaca, bukan pencacatan baru
d) Iklim di suatu daerah berhubungan satu sama lainnya

Iklim disuatu tempat dipengaruhi oleh letak lintang, lereng, keting-


gian, serta seberapa jauh jarak tempat tersebut dari perairan dan juga
keadaan arus lautanya. Contoh sederhana jika kita merujuk pada dunia,
maka wilayah yang berada didekat garis ekuator bumi (derajat berlintang
rendah atau nol) disebut wilayah beriklim tropis, sementara itu,
wilayah dilintang menengah dan tinggi dikenal sebagai daerah
beriklim subtropis dan iklim kutub.
Setiap daerah memiliki iklim yang berbeda, perbedaan iklim terse-
but karena bumi berbentuk bundar sehingga sinar matahari tidak dapat
diterima serba sama oleh setiap permukaan bumi. Selain itu, permukaan
bumi yang beraneka ragam baik jenis maupun bentuk topografinya,
tidak sama dalam merespon radiasi matahari yang diterimanya.
IV. Macam-Macam Iklim

Klasifikasi iklim matahari diperhitungkan berdasarkan letak lintang


atau berdasarkan banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh bumi.
Berdasarkan klasifikasi iklim matahari, iklim di bumi dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
1. Iklim Tropis
Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti
“berputar”, karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis
balik dalam periode yang disebut tahun. Daerah tropis ini terletak pada
garis lintang 23,5° LU - 23,5° LS.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:

a) Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu


vertikal.
b) Umumnya suhu udara antara 20-23°C. Bahkan di
beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai
30°C.
c) Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa
antara 1-5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
d) Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara
perla- han dan beraturan
e) Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain
di dunia
2. Iklim Subtropis
Daerah Subtropis terletak antara 23,5° LU - 35° LU, dan
23,5° LS - 35°LS. Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara
dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara
dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan.
Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan
rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah
beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim
panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas
memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu maksimal, suhu
minimal, kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda.

Ciri-ciri Iklim Subtropis:


1. Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan
daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
2. Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan
semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin.
Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
3. Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin
4. Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim
dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim
Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim
dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.

3. Iklim Sinklon
Daerah iklim sedang terletak antara 35° LU - 66,5° LI 23,5°
dan 35° LS - 66,5° LS. Dalam geografi, garis lintang sedang atau tepi
dunia terletak di antara tropika dan lingkaran kutub.
Di daerah perbatasan ini ada banyak jenis iklim, yang secara
umum dikelompokkan dalam dua kategori: samudera dan benua.
Iklim samudra dipengaruhi oleh laut, yang membantu
menyeimbangkan temperatur stabil sepanjang tahun. Di zona sedang,
angin datang Dari barat, sehingga sisi barat benua sedang, selalu
merasakan iklim samudra ini. Beberapa wilayah termasuk Eropa
Barat, dan bagian barat Amerika Utara di garis lintang antara 40° dan
60° utara (65°U di Eropa).
Mayoritas luas penduduk dunia menetap di zona sedang,
terutama di belahan utara karena massa tanahnya. Orang-orang
keturunan Eropa dominan di sebagian zona sedang karena migrasi
besar 1700-an dan 1800-an, kecuali di daerah yang telah memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi (seperti Asia Timur)
Ciri-ciri iklim sedang, yaitu:
a) Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan
udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup
berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara
tiba-tiba.
b) Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu
harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada
daerah iklim tropis.

4. Iklim Dingin
Daerah iklim dingin terletak antara 66,50 LU – 900 LU dan
66,50 LS – 900 LS. Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di
daerah kutub. Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim
panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya
selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah
ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-
semak.
Ciri-ciri iklim dingin:

a) Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju


abadi
b) Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah
hijau) dan Antartika di kutub selatan.

V. Dampak Perubahan Iklim


1. Akan menyebabkan mencairnya sebuah bongkahan es yang ada di-
daerh kutub yang akhirnya mengakibatkan permukaan air laut naik
2. Terjadinya air laut naik akan menenggelamkan pulau dan
menghalangi mengalirnya air sungai ke laut yang pada akhirnya
akan menimbulkan banjir di dataran rendah
3. Suhu bumi yang panas akan menyebabkan mengeringnya per-
mukaan air, sehingga air menjadi langka
4. Akan berdampak pada meningkatnya risiko terjadinya kebakaran
hutan
5. Akan menimbulkan memanasnya suhu permukaan air laut yang be-
rada di pantai barat peru-Ekuador yang akan mengakibatkan
gangguan iklim secara global

VI. Perbedaan Cuaca dan Iklim

No Cuaca Iklim
1 Suatu kondisi fisik atmosfer Kondisi atmosfer umum yang
yang khas menunjukkan dan menggambarkan
karakteristik suatu wilayah
2 Nilainya senantiasa berubah Nilainya berbeda untuk setiap
dari suatu tempat ke tempat wilayah-wilayah luas yang berbeda
lain bahkan dalam lokasi
3 yang sempit
Nilainya berubah setiap saat Perubahannya memerlukan waktu
yang cukup lama
4 Nilai numerik cuaca yang Nilai numerik iklim yang sama
sama pada tempat yang pada tempat yang berbeda umumnya
berbeda umumnya menghasilkan karakter- istik iklim yang
menghasilkan karakteristik berbeda
5 Pertumbuhan, perkembangan, Pemilihan tanaman yang cocok di
cuaca yang sama
dan hasil tanaman ditentukan suatu tempat ditentukan berdasarkan iklim
oleh cuaca dalam suatu
musim di tempat tersebut
6 Menentukan perencanaan Menentukan perencanaan per-
pertanian dalam jangka tanian dalam jangka panjang
pendek terutama pada
kondisi cuaca yang
menyimpang
2.3 MUSIM
I. Pengertian Musim
Musim adalah salah satu pembagian cuaca utama tahun, biasanya
bedasarkan bentuk yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim,
yaitu: musim semi, musom panas, musim gugur danmusim dingin. Tetapi di
indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim
yaitu: musim hujan dan musim kemarau. (Mirnawati, 2020)
Musim merupakan salah satu dari peristiwa di bumi dalam jangka waktu
tahunan, pada umumnya berdasarkan pada perubahan waktu setahun berdasarkan
cuaca. Musim terjadi akibat rotasi tahunan Bumi mengelilingi Matahari dan
kecondongan sumbu Bumi atau rotasi. Musim merupakan hasil dari revolusi
tahunan bumi mengelilingi matahari dan kemiringan relatif sumbu bumi
terhadap bidang revolusi.
Musim adalah suatu peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
keadaan iklim serta berubah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam
setahun. Bagi negara yang beriklim subtropis akan mengalami pergantian musim
sebanyak empat kali. Sedangkan negara yang beriklim tropis mengalami pergantian
musim sebanyak dua kali.

II. Musim di Daerah Iklim Subtropis


Daerah yang beriklim subtropis membagi musim menjadi empat, yaitu
musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Penjelasan keempat
musim tersebut adalah:
1. Musim dingin
Musim dingin adalah musim yang adalah musim yang paling dingin
yang ada di bumi. Pada musim dingin, salju-salju akan turun sehingga
musim dingin pada daerah beriklim subtropis dikenal dengan sebutan
“musim salju”. Musim dingin yang terjadi pada belahan bumi bagian utara
terjadi mulai terjadi pada tanggal 21 Desember sampai 21 Maret.
Sedangkan, di belahan bumi bagian selatan, musim dingin akan terjadi pada
tanggal 21 Juni sampai 23 September.
Salju yang ada pada musim dingin terjadi karena uap air yang ada di
permukaan bumi berkumpul di atmosfer bumi. Uap air yang berkumpul
tersebut perlahan-lahan mendingin hingga akhirnya membentuk butiran-
butiran kecil seperti kristal. Butiran- butiran tersebut akan jatuh ke bumi.
2. Musim Semi
Musim semi adalah salah satu musim yang dimiliki oleh negara
dengan iklim subtropis. Terjadinya musim setelah musim dingin usai.
Musim semi yang terjadi pada belahan bumi bagian utara dan belahan bumi
bagian selatan berbeda. Belahan bumi bagian utara musim seminya terjadi
pada tanggal 21 Maret hingga 21 Juni. Sementara itu, di belahan
bumi bagian selatan musim seminya terjadi pada tanggal 23 September
hingga 21 Desember.
Pada saat musim semi terjadi, tumbuh-tumbuhan akan sege- ra
tumbuh subur kembali. Karena hal ini, maka musim semi juga dikenal
dengan sebutan “musim bunga”. Dengan kata lain, musim semi merupakan
waktu yang cocok bagi para petani untuk memu- lai bercocok tanam atau
berkebun.

3. Musim Panas
Musim panas adalah musim yang terjadi setelah musim semi
usai. Di belahan bumi bagian utara musim panas terjadi pada tanggal 21 juni
sampai dengan 23 September. Sementara itu, di be lahan bumi bagian
selatan musim panas terjadi pada tanggal 21 Desember sampai dengan 21
Maret.

4. Musim Gugur
Musim gugur adalah musim yang terjadi setelah musim panas serta
termasuk salah satu dari empat musim dengan daerah beriklim subtropis.
Pada musim ini banyak sekali tumbuhan yang berguguran. Musim gugur
yang terjadi di belahan bumi bagian utara ter- jadi pada tanggal 23
September sampai dengan 21 Desember. Se- dangangkan musim gugur
yang terjadi di belahan bumi bagian se- latan terjadi pada tanggal 21 Maret
sampai pada tanggal 21 Juni.
III. Musim di Daerah Iklim Tropis
1. Musim Hujan
Musim hujan adalah musim yang terjadi karena peningkatan curah
hujan yang terjadi di suatu wilayah. Musim hujan terjadi di daerah yang
beriklim tropis. Musim hujan terjadi setelah musim kemarau sudah usai.
Musim hujan di daerah tropis sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu
matahari.
Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim hujan terjadi pada bulan
Oktober sampai bulan Maret. Namun, karena adanya musim pancaroba, maka
terkadang musim hujan juga mengalami peralihan.

2. Musim Kemarau
Musim kemarau adalah musim yang terjadi karena adanya angin
muson. Banyak tumbuhan-tumbuhan yang mengering kare- na kekurangan
air, maka musim kemarau mempunyai sebutan lain yaitu musim kering.
Musim kemarau bisa dikatakan sebagai pasangan musim hujan. Apa
jadinya jika daerah beriklim tropis hanya memiliki satu musim saja. Tentunya
akan panas banget atau dingin banget. Dengan kata lain, musim kemarau dan
musim hujan adalah penyeimbang suhu di daerah dengan iklim tropis.
Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan April sampai bulan
September. Pada bulan-bulan itu biasanya tumbuhan- tumbuhan akan
mengering. Bahkan, terkadang musim kemarau juga mengalami waktu
yang lama. Musim kemarau dengan waktu yang tidak sebentar disebut
dengan musim kemarau panjang.
Daerah-daerah yang memiliki iklim tropis besar kemung- kinan akan
mengalami musim kemarau, seperti negara-negara Asia Tenggara, Asia
Selatan, Australia bagian timur laut, sebagian daerah di Amerika Selatan, dan
negara-negara di Afrika.

IV. Ciri-Ciri Musim


1. Musim Dingin
Ciri-ciri musim dingin yaitu:
• Adanya salju yang turun membuat tumbuhan mulai mengalami
kerontokan
• Banyak hewan-hewan akan berlindung di sarangnya untuk
melakukan hibernasi.
• Adanya badai salju.
• Turunnya salju.
• Suhu saat musim dingin terdiri dari 20% panas dan 80% dingin

2. Musim Semi
Ciri-cirinya yaitu:
• Suhu saat musim semi berkisar 40% dingin dan 60% panas.
• Adanya tunas-tunas baru pada tumbuh-tumbuhan.
• Hewan-hewan mulai keluar karena sudah selesai melakukan hi- bernasi.
• Setelah musim dingin berakhir, burung-burung akan kembali ke habitat
asalnya.
• Akan ada banyak sekali bunga yang bermekaran.

3. Musim Panas
Ciri-ciri Musim Panas adalah Sebagai berikut:
• Daun-daun pada tumbuhan mulai layu dan kering
• Suhu musim panas terdiri dari 80% suhu panas dan 20% suhu dingin
• Cocok untuk berjemur
• Hewan-hewan sibuk mencari makan atau berburu

4. Musim Gugur

• Tumbuhan-tumbuhan mulai merontokkan daunnya.


• Suhu pada musim gugur berkisar 40% panas dan 60% dingin.
• Hewan-hewan menyimpan cadangan makanan untuk
menghadapi musim dingin yang akan datang.
• Burung-burung akan bermigrasi ke daerah yang lebih hangat.
• Daun-daun pada musim gugur akan berubah menjadi warna kuning.

5. Musim Kemarau

• Sinar matahari pada siang hari terasa terik dan panas karena tidak
adanya awan yang menutupi.
• Turunnya curah hujan di bawah dari 60 mm perbulan atau 20 mm per
dasarian secara berkala. Bahkan, lebih parahnya, musim kemarau bisa
membuat suatu daerah sama sekali tidak turun hujan.
• Adanya retakan pada tanah karena terus menerus mengering.
• Sulit menemukan tumbuhan yang tumbuh subur.
• Sumber air bersih banyak yang sudah mengering.

6. Musim Hujan
Ciri-cirinya yaitu:

• Intensitas hujan yang turun menjadi lebih sering.

• Matahari lebih sering bersembunyi dibalik awan.

• Langit yang mendung akan berlangsung lebih lama.

• Permukaan tanah akan basah dan cenderung becek.

• Sering terdengar suara halilintar.


V. Faktor penyebab Terjadinya Musim
1. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya yang mengitari
matahari. Bumi sendiri mempunyai kemiringan poros sekitar 23,5 derajat.
Selain itu, kemiringan yang ada di bumi mempunyai pengaruh dalam
pembentukan musim terutama ketika bumi mengelilingi matahari.
Musim panas yang biasanya terjadi pada bulan Juni disebabkan
karena kemiringan bumi, maka belahan bumi bagian utara mengarah ke
matahari. Musim dingin terjadi ketika belahan bumi bagian utara tidak
mengarah ke matahari. Musim dingin bi- asanya terjadi pada bulan Desember.

2. Pergeseran Semu Matahari


Pergeseran gerak semu matahari dapat menyebabkan ter- jadinya
musim di suatu daerah. Letak matahari di belahan bumi bagian selatan akan
lebih dekat dengan matahari, maka belahan bumi bagian selatan akan
mengalami musim panas.
Sedangkan, saat belahan bumi bagian utara menjauh dari matahari,
maka musim yang akan terjadi adalah musim dingin serta waktu malam hari
akan terasa lebih lama dibandingkan dengan waktu siang hari.
3. Letak Geografis
Letak geografis pada suatu daerah akan menentukan lamanya musim.
Misalnya, letak geografis kutub utara dan selatan akan mengalami musim
dingin yang lebih. Sedangkan daerah yang berada di garis ekuator akan
mendapatkan matahari sepanjang ta- hun sehingga suhu daerahnya akan lebih
panas.
Selain itu, daerah yang ada di dataran tinggi akan terasa lebih dingin
walaupun sedang terjadi musim panas. Dataran yang tinggi dapat
memengaruhi temperatur suhu dan cuaca menjadi lebih dingin. Begitu pun
sebaliknya, jika kita tinggal di daerah da- taran rendah, temperatur suhu dan
cuaca akan cenderung panas.

4. Pola Angin
Pola angin bisa menyebabkan terjadinya perubahan musim. Bukan
hanya menyebabkan terjadinya perubahan musim, tetapi po- la angin bisa
dijadikan sebagai tanda musim apa yang akan datang selanjutnya.
Di Indonesia, pola angin yang digunakan ada dua, yaitu muson timur
dan muson barat. Setiap tekanan udara yang berasal dari muson barat dan
muson timur akan mengikuti pergerakan ma- tahari setiap tahunnya.

VI. Peran Musim di Bumi


Musim memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Peran penting bisa kita lihat ketika musim hu- jan datang akan
membuat tanaman di sekitar kita menjadi subur. Namun, jika musim hujan terjadi
terus-menerus, maka hewan-hewan akan rentan terkena penyakit. Maka dari itu,
hadirlah musim kemarau.
Sedangkan dalam daerah iklim subtropis, musim dingin akan membuat
hewan-hewan berhenti untuk mencari makanan dan memilih berhibernasi. Setelah
musim dingin berakhir, maka akan muncul musim semi yang di mana hewan-
hewan mulai sibuk mencari makan. Pada perubahan iklim tersebut, ekosistem akan
berjalan dengan baik.
VII. Ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan cuaca, Iklim, dan musim
1. Al-A’raf ayat 130, Allah berfirman: "Dan sesungguhnya Kami te- lah
menghukum (Firaun dan) kaumnya dengan musim kemarau yang panjang
dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran."
2. QS. Al- Baqarah (2): 164: Allah berfirman: Sesungguhnya pada pencip-
taan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di
laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan
Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah
mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang,
dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi,
(semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-
orang yang mengerti.” (Al Baqarah (2) : 164)
3. QS. Az-Zumar Ayat 21, Allah berfirman: “Apakah kamu tidak mem-
perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka
diaturnya menjadi sumber-sumber air di Bumi kemudian di- tumbuhkan-
Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam- macam warnanya,
lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian
dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal,”
4. QS. Az-Zukhruf Ayat 11, Allah berfirman: “Dan Yang menurunkan air
dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air
itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam
kubur)”
5. QS. At-Thariq (86): 11, Allah berfirman: “Demi langit yang mengan- dung
hujan”
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi alam. Bagian alam yang
paling banyak berperan adalah kondisi cuaca di daerah tempat tinggalnya. Namun
selain cuaca ternyata masih ada Iklim dan Musim yang juga menjadi petunjuk cuaca
di daerah tersebut. Jika suatu wilayah terdapat di daerah tropis maka ia akan
mengalami 2 musim yang mana itu berisi cuaca hujan dan cuaca Panas. Namun di
daerah lain seperti di daerah yang terletak di wilayah Subtropis maka akan membuat
daerah tersebut memiliki 4 musim, yangmana musim tersebut tergantung cuaca
berupa cuaca dingin, panas, dan sedang.
Kondisi tersebut membuat cuaca, musim dan iklim saling berkaitan antara
satu dengan lainnya. Namun tetap berbeda. Masing masing iklim mempunyai
kelebihan tersendiri seperti jika di daerah tropis maka mayoritas tanahnya adalah
tanah yang subur karena keadaan musimnya yang tidak terlalu beragam.
Namun di daerah Subtropis juga memiliki kelebihan karena musim yang
beragam, dan menambah ketertarikan tersendiri dibanding dengan daerah yang hanya
memiliki 2 musim.
Tentang musim ini sudah banyak Allah jelaskan dalam Al-qur’an sebagai
pelajaran bagi para manusia bahwasanya Allah lah yang mengatur segala kondisi
dunia, dan agar manusia bersyukur dan semakin meningkatkan ketaqwaannya.

3.2 KRITIK dan SARAN


Dalam penulisan makalah ini tentu memiliki kesalahan baik dari segi materi,
penggunaan kata dan struktur penulisan yang tidak tepat. Maka dari itu kami
mengharap kepada pembaca makalah ini agar memberikan kritik dan sarannya agar
kami dapat memperbaiki kesalahan tersebut sekaligus menjadi pembelajaran bagi
kami. Selain itu kami juga berharap kepada pembaca agar dapat menyebarkan
makalah ini ke khalayak umum agar manfaat dari makalah ini dapat terus dibagikan
kepada orang yang sekiranya membutuhkan. Kami selaku penulis memohon maaf
bila materi yang kami uraikan tidak sesuai dengan yang diharapkan pembaca. Kami
juga berterimakasih kepada pembaca makalah ini karena telah memilih makalah kami
sebagai referensi dan acuan dalam pengetahuan pembaca. Semoga bermanfaat dan
terimakasih.
Referensi
Koesmaryono, Y., & Askari, M. (2018). Pengertian dan Ruang Lingkup Pertanian, dan
Pengaruh Atmosfer terhadap Kehidupan dan Pertanian, 2.
Lahiang, G. C. (2020). Pengamatan Laut dan Cuaca Menggunakan Automatic Weather Station
(AWS) BMKG Bitung di Km.Tilongkabila dalam Wilayah Perairan Gorontalo – Bitung,
7.
Miftahuddin. (2016). Analisis Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Melalui Uji Mann-Kendall
Multivariat, 27.
Mirnawati. (2020). Gaya Hidup Masyarakat Nelayan di Desa Tanjung Luar Kecamatan
Keruak dalam Mengantisipasi Pergantian Musim., 24.
Prasetyo, S., Hidayat, U., Haryanto, Y. D., & Riama, N. F. (2021). Variasi dan Trend Suhu
Udara Permukaan di Pulau Jawa, 60.
Retnawati, Ihwan, A., & Jumarang, M. I. (2013). Estimasi Keadaan Cuaca di Kota Pontianak
Menggunakan Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Algoritma Hopfield, 43.
Tarigan, E. L. (2020). Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia, 1-3.
Timur, B. S. (2021). Buku Saku Klimatologi Iklim dan Cuaca Kita, 31.

Anda mungkin juga menyukai