Skripsi Mella Musadi (F1B118003) New
Skripsi Mella Musadi (F1B118003) New
SKRIPSI
Oleh:
Mella Musadi
F1B1 18 003
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
pula shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya yang telah berjuang membawa kita menuju alam yang lebih
baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat
sarjana (S-1). Penulis berharap agar nantinya penelitian ini dapat memberi
manfaat dalam pengembangan ilmu fisika dan terapannya sesuai dengan Visi
Program Studi Fisika 2045 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo yaitu, menjadi salah satu program studi Fisika terdepan di
dunia dalam pengembangan ilmu Fisika dan terapannya untuk benua maritim,
bahwa berbagai kesulitan dan hambatan dalam menulis skripsi ini, sehingga
disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan. Oleh karena itu, melalui
iii
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
orang tua tercinta, Ayahanda Sadi Harjo dan ibunda Murtiningsih, serta kakanda
Ivan Musadi, S.Sos., atas limpahan cinta dan kasih sayang, serta dukungan yang
tak berhingga sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
H. M. Jahiding, S.Si., M.Si. selaku pembimbing I dan Bapak Dr. H. La Aba, S.Si.,
M.Si. selaku pembimbing II atas segala ilmu dan bimbingan yang begitu berharga
kepada penulis selama ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Muh. Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc., selaku Rektor
2. Bapak Dr Ida Usman M.Si., selaku Dekan FMIPA Universitas Halu Oleo
3. Ibu Lina Lestari, S.Pd., M.Si., selaku Penasehat Akademik dan Ketua Jurusan
4. Bapak Dr. Eng. La Agusu, M.Si., Ibu Lina Lestari, S.Pd., M.Si, dan Bapak
Adrian Rahmat Nur, S.Pd., M.Sc., selaku Penguji, yang telah memberikan
5. Kepala Laboratorium atas izin yang diberikan pada penulis untuk melakukan
penelitian.
6. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi FMIPA Universitas Halu Oleo
7. Terkhusus terima kasih kepada special person Sukma Kurniawan, S.M., yang
iv
senantiasa menemani penulis dari awal perkuliahan hingga selesai, yang
8. Teman yang paling setia : Fitriani Ayuningsih, Yuke Milen, Kadek Lisna dan
Novem yang selalu membantu dan menemani penulis dari awal pembuatan
9. Sahabat tercintaku : Indah, Erin, tiwi, dan yang lainnya yang selalu
10. Sahabat tempat mengadu nasib : Israyani, Unny dan Sukma Tayong yang
selalu menjadi tempat curhat terbaik dan selalu memberikan bantuan dalam
bentuk apapun.
11. Sahabat Rebahan : Ani, Aisya, Farhan, Wira, Nirwan, Ridwan, Kevin yang
12. Seluruh Keluarga besar Fisika-018 yang telah menjadi teman terbaik, yang
kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf serta mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari para pembaca, guna perbaikan dimasa yang
akan datang. Semoga hasil tugas akhir ini dapat memberikan faedah bagi semua
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHA ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xi
ABSTRAK xii
ABSTRACT xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
vi
4. Fixed carbon 29
F. Analisis Nilai Kalor 29
G. Diagram Alir Penelitian 31
V. PENUTUP
A. Kesimpulan 42
B. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA 43
LAMPIRAN 47
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
4 Dokumentasi Penelitian 57
x
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
xi
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI COKE HYBRID (PADUAN
TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN LIMBAH PLASTIK LOW
DENSITY POLYETHYLENE) MENGGUNAKAN METODE
CO-PIROLISIS
Oleh :
Mella Musadi
F1B1 18 003
ABSTRAK
Kata kunci : Tongkol Jagung, Low Density Polyethylene (LDPE), Coke Hybrid,
Co-pirolisis, Proximate, Nilai Kalor.
xii
FABRICATION AND CHARACTERIZATION OF COKE HYBRID
(CORN COB (Zea mays L.) ALLOY WITH LOW DENSITY
POLYETHYLENE PLASTIC WASTE USING CO-PYROLYSIS METHOD
by :
Mella Musadi
F1B1 18 003
ABSTRACT
Every year the use of fossil fuels has increased, which requires finding alternative
energy sources to replace fossil fuels. Corn cobs are abundant agricultural waste
and contain a lot of cellulose, hemicellulose and lignin. Mixing corn cobs with
raw materials that have a high calorific value such as Low Density Polyethylene
(LDPE) plastic is considered to be an alternative energy, namely coke hybrid.
This study aims to determine the effect of the mass ratio of corn cobs (Zea mays
L.) and the mass of Low Density Polyethylene (LDPE) plastic on the proximate
value and calorific value of coke hybrid. This study used the co-pyrolysis method
with a temperature of 600oC and the ratio of the mass used is 10:0, 9:1, 8:2. The
results show that, the increase in LDPE plastic mass affects the proximate
characteristics and calorific value of hybrid coke (a mixture of corn cobs and
LDPE plastic waste), where the greater the mass of LDPE plastic, the water
content and ash content decreases, while for volatile matter and fixed carbon the
higher . The results obtained with optimal quality at a mass ratio of 7:3 with a
water content of 3.11%, volatile matter 18.45%, ash content of 4.86% and fixed
carbon 73.58%. As for the results of the calorific value analysis, the greater the
mass of LDPE plastic, the higher the calorific value, where the highest calorific
value is at a mass ratio of 7:3 which is 7811.19 cal/g.
Keywords : Corn Cobs, Low Density Polyethylene (LDPE), Coke Hybrid, Co-
pyrolysis, Proximate, Calorific Value.
xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fosil merupakan salah satu sumber energi yang bersifat tak terbarukan yang
bahan bakar. Oleh karena itu, timbul sebuah pemikiran untuk menggunakan
energi alternatif. Energi alternatif merupakan salah satu istilah yang merujuk
kepada semua sumber energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk
benar habis, maka harus mencari sumber energi lainnya. Sumber energi ini
diperbarui dan dapat diproses menjadi bahan bakar yang berupa gas, cair dan
padat yang baik (Ridhuan et al., 2019). Biomassa berbentuk padatan yang
hybrid. Coke hybrid merupakan bahan bakar padat yang terdiri dari perpaduan
antara dua bahan yang berbeda, namun dengan tetap mempertahankan baik
sifat maupun karakteristik dari kedua unsur tersebut. Coke hybrid dikenal
1
2
memiliki nilai kalor yang tinggi dibandingkan dengan bio-coke yang hanya
terdiri dari satu bahan saja. Coke hybrid memiliki struktur yang hampir sama
dengan briket tetapi siklus pembuatannya lebih pendek. Briket adalah suatu
bahan perekat sehingga menjadi bahan yang solid (Sudiana et al., 2017).
gula dan lain sebagainya, sehingga tongkol jagung hanya dibuang sebagai
limbah rumah tangga dan pertanian. Tongkol jagung merupakan salah satu
merupakan salah satu jenis termoplastik yang dibuat dengan bahan baku
minyak bumi. LDPE adalah jenis plastik yang paling mudah dibentuk ketika
3
diberi perlakuan tekanan dan panas (Faizal et al., 2018). Plastik LDPE ini
memiliki nilai kalor yang sangat tinggi yaitu 11.758 kal/gram. Namun kadar
lebih cepat habis jika dibakar (Suryaningsih & pahleva, 2020). Untuk
memperoleh bioenergi dengan kualitas yang baik dan tidak cepat habis
terbakar, maka perlu dikombinasikan dengan bahan baku lain berupa biomassa
dengan kadar volatile matter yang rendah. Oleh sebab itu, pada penelitian ini
pemanasan tanpa adanya oksigen, sehingga dihasilkan char, gas dan tar
lebih dari satu bahan disebut co-pirolisis (Fikri, et al., 2013). Teknologi
berkualitas dan produksi char yang berpotensi memiliki nilai ekonomis tinggi.
bahwa plastik LDPE sangat berperan dalam peningkatan nilai kalor biobriket,
plastik LDPE dan kulit buah kapuk dengan metode pirolisis diperoleh
komposisi 85% kulit buah kapuk (KBK) dan 15% Plastik LDPE, diperoleh
nilai kalor sebesar 6985,35 kal/g, kadar karbon padat 51,12%, kadar air
lembab 4,65%, Kadar abu 4,23% dan kadar zat terbang 39%.
karbon, baik yang berasal dari tumbuhan maupun barang tambang dan
pada temperatur 500ºC terjadi dekomposisi lignin dan diatas temperatur 500°C
(Loppies, 2016).
penelitian Univeristas Halu Oleo 2020–2024 pada bidang Energi Baru dan
Terbarukan pada tema riset tentang teknologi substitusi bahan bakar dengan
gasifikasi, densifikasi) serta bidang Material Maju pada tema riset tentang
B. Rumusan Masalah
dan massa plastik Low Density Polyethylene (LDPE) terhadap nilai kalor
coke hybrid?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
dan massa plastik Low Density Polyethylene (LDPE) terhadap nilai kalor
coke hybrid
D. Manfaat Penelitian
(paduan tongkol jagung (Zea mays L.) dengan limbah plastik Low Density
2. Dengan adanya produksi bahan bakar alternatif dari Tongkol jagung (Zea
mays L.) dan limbah plastik Low Density Polyethylene (LDPE) diharapkan
A. Biomassa
Saat ini biomassa telah menjadi sumber energi paling penting disetiap
wilayah dunia. Biomassa memiliki potensi untuk menjadi salah satu sumber
diperbaharui dan mampu diproses menjadi bahan bakar yang berupa gas, cair,
dan padat yang baik (Ridhuan et al., 2019). Biomassa dapat dimanfaatkan
sebagai sumber alternatif bahan baku untuk mengatasi persoalan saat ini
belerang dan nitrogen yang rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil, hal
ini sangat terkait dengan gas emisi berbahaya seperti gas nitrous dan sulfur
7
8
B. Tongkol Jagung
ditinjau dari aspek pengusahaan dan penggunaan hasilnya, yaitu sebagai bahan
baku pangan dan pakan. Kebutuhan jagung terus meningkat seiring dengan
pakan ternak unggas membutuhkan jagung sekitar 50% dari total bahan yang
Umumnya tongkol jagung dipergunakan sebagai pakan ternak sapi dan bahan
sebagai sumber energi, bahan pakan ternak dan sebagai sumber karbon bagi
Tongkol jagung mengandung serat kasar yang cukup tinggi yakni 33,3%
Tabel 2.1 Hasil analisis karakteristik bio-coke tongkol jagung pada suhu
600oC (Hasmawati, 2020)
Parameter Nilai Satuan
Kadar air 2,4 %
Volatile matter 29,38 %
Kadar abu 4,4 %
Fixed carbon 67,77 %
Nilai kalor 6.326,95 Kal/g
Karakteristik plastik yang memiliki ikatan kimia yang sangat kuat sehingga
banyak material yang dipakai oleh masyarakat berasal dari plastik. Namun
plastik merupakan material yang tidak bisa terdekomposisi secara alami (non
plastik akan menjadi sampah yang sulit diuraikan oleh mikroba tanah dan akan
banyak cabang sehingga memiliki gaya antermokelul yang lebih lemah tentu
dalam hal mudah dibentuk dan resisten terhadap air. Untuk itu LDPE banyak
bahan bakar, telah menjadi perhatian oleh banyak peneliti saat ini (Herliati et
al., 2019).
Plastik LDPE memiliki nilai kalor yang sangat tinggi: yaitu 11.758 kal/g.
yang cukup baik untuk dijadikan bahan bakar (Suryaningsih & Pahleva,
2020).
“Pembuatan Briket Dari Campuran Plastik LDPE Dan Kulit Buah Kapuk
kulit buah kapuk (KBK) dan 15% Plastik LDPE dimana diperoleh nilai kalor
sebesar 6985,35 kal/g, kadar karbon padat 51,12%, kadar air lembab 4,65%,
Kadar abu 4,23% dan kadar zat terbang 39%. penambahan plastik dalam bio-
coke diharapkan tidak terlalu banyak, kurang lebih sebanyak 30% agar tetap
memenuhi standar baku mutu emisi yang telah ditetapkan (Rusalinda et al., 2018).
D. Bio-Coke
kepadatan dan kekuatan yang tinggi dibandingkan dengan bahan bakar bio
tekanan, seperti tungku peleburan baja. Ini telah dianggap berlaku untuk bahan
bakar alternatif untuk batubara di tungku peleburan baja dan bahan bakar
boiler untuk pertanian. Dan juga diharapkan dapat mengurangi emisi gas
yang merupakan bahan bakar fosil. Struktur kerangka bio-coke terdiri dari
(Mizuno, 2015).
tinggi dan pada suhu sedang. Bio-coke memiliki kekuatan mekanik yang
tinggi dan mampu menahan tekanan tekan pada blast furnace dan telah
terbukti berhasil menjadi alternatif potensial untuk kokas batubara. Briket bio-
13
coke dapat diproduksi dalam berbagai ukuran, juga dimensi besar dan dengan
keseluruhan yang lebih baik dari pada bahan bakar biomassa yang ada. Ada
sumber biomassa termasuk kayu, residu biomassa dan limbah biomassa. Oleh
karena itu, dapat dipasok dengan biaya rendah dari residu dan limbah dari
rumah tangga dan pabrik, atau bahkan gulma dapat digunaka sebagai sumber
yang relatif rendah karena nilai kalorinya yang tinggi volumetrik dan kekuatan
penelitian ini secara fisik besar dan memiliki kepadatan tinggi seperti yang
E. Pirolisis
gas, cairan organik (tar), dan padatan sisa (char). Pirolisis biasanya dipahami
sebagai dekomposisi panas yang terjadi pada kondisi bebas oksigen, tetapi
pirolisis yang oksidatif hampir selalu menjadi bagian yang terkaitan dari
proses pembakaran dan gasifikasi. Gas, cairan dan padatan hasil pirolisis dapat
digunakan sebagai bahan bakar, dengan atau tanpa pengolahan lebih lanjut dan
14
sebagai bahan baku dari industri kimia dan material. Bahan-bahan yang cocok
sebagai umpan proses pirolisis antara lain batu bara, biomassa, plastik, karet,
Pirolisis merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk merubah
biomassa menjadi produk yang bernilai ekonomis lebih tinggi. Pirolisis adalah
inert tanpa adanya udara atau oksigen. Proses ini menghasilkan padatan char
dan gas yang tak terkondensasi. Pirolisis dapat berlangsung lambat atau cepat
1. Temperatur
Material padatan akan menguap dan berubah menjadi gas sehingga berat
2. Waktu Reaksi
waktu reaksi yang proporsional. Dalam kondisi vakum, waktu reaksi yang
3. Ukuran Material
pada kebutuhan waktu reaksi yang pendek. Ukuran material yang besar
Hal ini akan menyebabkan proses penguapan material menjadi lebih lama
4. Laju Pemasaran
5. Kadar Air
kehilangan energi panas yang cukup besar untuk proses penguapan air
6. Kondisi Kerja
vakum dan secara atmosfir. Pada kondisi atmosfir, ketika bahan baku
pada kondisi vakum maka hasil dari uap ditahan dan terjadi reaksi yang
berkelanjutan.
7. Perlakuan Panas
1. Analisis Proximate
menentukan kadar air (moisture), zat terbang (volatile matter), kadar abu
persen berat dari fixed carbon, bahan mudah menguap, abu,dan kadar air.
Jumlah fixed carbon dan bahan yang mudah menguap secara langsung
dua bentuk, yaitu sebagai air bebas (freewater) yang mengisi rongga pori-
pori di dalam bahan bakar dan sebagai air terikat (bound water) yang
2017).
Keterangan :
1050C (gram)
b. Volatile matter
Dengan :
750oC (gram)
tersebut (Soolany & Aji, 2020). Perhitungan nilai kadar abu dapat dihitung
dengan rumus:
Keterangan :
700oC (gram).
d. Fixed carbon
2. Nilai Kalor
tepat. Nilai kalor bahan bakar padat seperti bio-coke yang bersumber dari
(Krisnayana, 2018).
(kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam
yang terpasang dalam tabung (Edie et al., 2018). Panas yang diserap dalam
Q = m . Cp . ΔT (2.6)
Dimana :
Gambar 2.5 Desain Alat Bomb Calorimeter : (1) tutup tabung kalorimeter, (2)
1. Waktu Penelitian
2022.
2. Tempat Penelitian
B. Jenis Penelitian
Tongkol Jagung (Zea mays L.) Dengan Limbah Plastik Low Density
metode eksperimen.
1. Alat Penelitian
berikut:
22
23
2. Bahan Penelitian
D. Prosedur Penelitan
1. Persiapan bahan
2. Preparasi sampel
e) Reaktor ditutup,
26
pada suhu kamar, dan coke hybrid dibuka dari dalam cetakan.
10:0 (blank).
Keterangan:
1. Pengatur suhu 8. Pipa kondensor (Spiral)
2. Elemen panas 9. Tempat keluarnya asap
3. Cetakan 10. Penampung tar
4. Heater 11. Kabel penghubung
5. Penutup reaktor 12. Air sirkulasi
6. Pipa tempat mengalirnya asap 13. Pompa air
7. Statif/penyangga 14.Lubang penutup heater
27
hybrid,
selama 15 menit,
cawan,
h) Cawan yang berisi coke hybrid kemudian dikeluarkan dari oven dan
persamaan (2.1).
28
2. Volatile Matter
dalam cawan,
d) Cawan yang berisi coke hybrid kemudian di keluarkan dari tanur dan
3. Kadar Abu
menit,
4. Fixed Carbon
Kadar karbon terikat adalah fraksi karbon dalam arang selain fraksi
abu, zat mudah menguap dan air (Husada, 2008). Fixed carbon ditentukan
dengan rapat dan benar (jangan sampai kawat niklin lepas dari sampel),
kemudian kran pembuka gas ditutup dengan benar jangan sampai gas
e) Tabung atau bejana pemanas diisi dengan air 2000 mL dengan tepat,
konstan),
30
Dimana :
Preparasi sampel
Analisis proximate:
Kadar Air Coke
Volatile Matter Analisis nilai kalor
hybrid
Kadar Abu
Fixed Carbon
Hasil
unsur karbon dan tidak dapat dipisahkan lagi antara tongkol jagung dan plastik
LDPE. Kualitas Coke hybrid yang dihasilkan dapat diketahui dengan melakukan
kualitas kadar air, volatile matter, kadar abu dan fixed carbon dari coke
hybrid.
dalam coke hybrid. Kadar air merupakan salah satu parameter dalam
menentukan kualitas coke hybrid dan juga merupakan salah satu faktor
hybrid. Banyaknya kadar air dalam suatu bahan dapat diketahui bila bahan
tersebut dipanaskan pada suhu 105°C, karena suatu bahan untuk dapat
agar dapat menghasilkan nilai kalor yang tinggi. Semakin rendah kadar air
suatu coke hybrid maka semakin tinggi pula nilai kalornya. Sebaliknya,
32
33
dengan adanya kadar air yang tinggi menyebabkan nilai kalor yang
dihasilkan akan menurun. Hal ini disebabkan energi yang dihasilkan akan
Selain nilai kalor, air juga mempengarui lama penyalaan bahan bakar
(Kuryani, 2017).
6
5.33
5
Kadar Air (%)
4.19
4 3.61
3.11
3
2
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara komposisi coke hybrid dengan kadar
air (%)
Gambar 4.1 menunjukan bahwa kadar air coke hybrid paduan tongkol
bahwa semakin banyak komposisi plastik LDPE maka kadar air pada coke
hybrid akan semakin rendah. Hal ini ini disebabkan karena plastik LDPE
hybrid maka air susah menyerap kedalam plastik sehingga kadar air pun
34
ukuran yang lebih besar dari pada partikel tongkol jagung sehingga
porositas coke hybrid lebih besar. Dengan porositas yang lebih besar,
maka lebih banyak air yang teruapkan pada proses pirolisis coke hybrid
Secara keseluruhan kadar air dari hasil penelitian coke hybrid tongkol
jagung dengan plastik LDPE relatif kecil dan telah memenuhi Standar
750°C, zat yang menguap pada suhu ini dapat berupa gas yang mudah
terbakar maupun gas-gas yang tidak mudah terbakar. Zat menguap terdiri
hybrid, maka coke hybrid akan semakin mudah untuk terbakar dan
20
19 18.45
Volatile Metter (%)
18 17.74
17.04
17
16 15.47
15
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
volatile matter pada coke hybrid akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan
Kadar volatile matter yang tinggi pada plastik LDPE inilah yang
yaitu 15-30% .
36
Abu merupakan bagian yang tersisa dari hasil pembakaran, dalam hal
ini abu yang dimaksud adalah abu sisa pembakaran coke hybrid. Salah satu
mengetahui seberapa besar kadar abu yang terdapat pada coke hybrid.
Persentase kadar abu pada coke hybrid akan mempengaruhi nilai kalornya,
semakin besar kadar abunya maka akan semakin kecil nilai kalor coke
hybrid begitu pula sebaliknya. Jumlah abu ini mempengaruhi mutu bahan
bakar, dimana semakin tinggi jumlah abu maka semakin rendah mutu
bahan bakar tersebut. Hal ini disebabkan oleh kandungan silika yang
terdapat pada abu akan memperlambat laju nyala suatu bahan bakar.
9 8.54
8
Kadar Abu (%)
7 6.58
6 5.46
4.86
5
4
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
kadar abu yang dihasilkan pada coke hybrid. Hal ini disebabkan karena
kandungan abu yang terdapat pada plasik LDPE sangat kecil sehingga
dapat menurukan kadar abu yang terdapat pada coke hybrid tongkol
jagung.
abu plastik LDPE sangat kecil yaitu 0,11%. Penambahan plastik LDPE
penelitian ini kadar abu pada coke hybrid yang memenuhi Standar
Kadar karbon terikat (fixed carbon) adalah fraksi karbon (C) yang
terikat di dalam coke hybrid selain fraksi air, abu dan volatile matter.
kadar air, abu dan kadar zat terbang. Kadar karbonnya akan bernilai tinggi
apabila kadar air, kadar abu dan kadar zat terbang coke hybrid tersebut
75
74 73.58
Fixed Carbon (%) 73.19
73
72.19
72
71 70.66
70
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara komposisi coke hybrid dengan fixed
carbon (%)
pada coke hybrid semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena plastik LDPE
coke hybrid yang diperoleh. Selain itu, semakin banyak komposisi plastik
LDPE yang terkadung di dalam coke hybrid maka kadar air dan kadar abu
akan semakin menurun, sehingga fixed carbon akan semakin tinggi. Hal
air, volatile matter dan kadar abu. Kadar fixed carbon yang tinggi
tongkol jagung dengan plastik LDPE telah memenuhi standar mutu Jepang
dan nitrogen. Nilai kalor sangat menentukan kualitas coke hybrid yang
dihasilkan, semakin tinggi nilai kalornya maka semakin tinggi juga kualitas
coke hybrid yang dihasilkan. Nilai kalor perlu diketahui untuk mengetahui
nilai panas pembakaran yang dapat dihasilkan oleh coke hybrid sebagai bahan
bakar. Besar kecilnya nilai kalor tergantung dari hasil analisis proximate
Coke hybrid dikatakan memiliki mutu yang baik apabila memiliki nilai
kalor yang tinggi, kadar air, kadar abu, zat menguap yang rendah, laju
8000
7811.19
Nilai Kalor (kal/g) 7800
7600 7511.48
7400 7326.14
7200
7000
6833.84
6800
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 : 3)
Komposisi Sampel
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara coke hybrid dengan nilai kalor
(kal/g)
Gambar 4.5 menunjukan nilai kalor pada coke hybrid paduan tongkol
diperoleh 6833,84 kal/g, 9:1 diperoleh 7326,14 kal/g, 8:2 diperoleh 7511,48
kal/g, dan 7:3 diperoleh 7811,19 kal/g. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan
semakin banyak komposisi plastik LDPE maka nilai kalor coke hybrid
semakin tinggi. Hal ini disebabkan nilai kalor yang dimiliki plastik LDPE
lebih besar dari pada nilai kalor yang dimiliki oleh tongkol jagung yaitu
bertambah rasio bahan baku plastik LDPE maka semakin meningkat nilai
41
kalor yang dihasilkan dari coke hybrid. Hal ini disebabkan karena semakin
bertambahnya rasio bahan baku plastik LDPE maka kadar air dan kadar abu
yang dihasilkan akan semakin rendah sehigga nilai kalor yang dihasilkan
akan semakin meningkat. Secara keseluruhan nilai kalor dari hasil penelitian
coke hybrid tongkol jagung dan plastik LDPE telah memenuhi Standar
A. Kesimpulan
kesimpulan yaitu:
1. Perbandingan massa tongkol jagung dengan massa plastik LDPE dari 10:0,
Semakin besar massa plastik LDPE maka nilai kadar air dan kadar abu
semakin tinggi.
2. Perbandingan massa tongkol jagung dengan massa plastik LDPE dari 10:0,
9:1, 8:2, dan 7:3 mempengaruhi nilai kalor coke hybrid. Semakin besar
massa plastik LDPE maka nilai kalor semakin tinggi, dimana nilai kalor
B. Saran
bahan baku lain yang dapat menurunkan kadar zat terbang (volatile
matter) pada pembuatan coke hybrid tongkol jagung dengan plastik LDPE.
seperti uji ultimate dan uji XRD agar karakteristik yang dimiliki oleh
42
DAFTAR PUSTAKA
Affandy, A. L., Samman, F. A., & Sadjad, R. S. 2017. Parameterisasi Kendali PID
pada Konverter DC/DC Penurun Tegangan dengan Kriteria Domain Waktu
dan Efisiensi Daya. Jurnal Penelitian Enjiniring. 33(1): 87-92.
Asip, Faisol, et al., 2014. Pembuatan Briket Dari Campuran Limbah Plastik
LDPE, Tempurung Kelapa Dan Cangkang Sawit. Jurnal Teknik Kimia.
2(21): 45-54.
Caturwati, K., Endang Suhendi & Eko Prasetyo. 2015. Alat Pirolisis Tempurung
Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Briket Biomassa. Jurnal Tekhnik Mesin.
1(1).
Djangu, Fiyoliyandi, Dedie Tooy, & Handry Rawung. 2017. Analisis Pembuatan
Briket Bioaranglimbah Tempurung Kenari (Canarium Indicum) Dengan
Bahan Perekat Tepung Tapioka. Jurnal teknik pertanian.
Edie, S. S., et al., 2018. The Effect Of Using Bomb Calorimeter In Improving
Science Process Skills Of Physics Students. In Journal of Physics:
Conference Series. 983(1).
Erzam S. Hasan, Muhammad Jahiding, J. A. 2017. Analisis proximate dan nilai
kalor briket hybrid (brown coal – kulit durian) dengan perekat liquid volatile
matter (lvm) yang di preparasi dengan metode pirolisis. Jurnal Aplikasi
Fisika. 13: 33–40.
Faizal, Muhammad, Achmad D. & Irwanto Sanjaya. 2018. Pembuatan briket dari
campuran limbah plastik LDPE dan kulit buah kapuk sebagai energy
alternatif. Jurnal Teknik Kimia. 1(24): 8-16.
Fikri, M., Prakasa, B., Rachiemoellah, H. M., & Zullaika, S. 2013. Co-Pirolisis
Batubara Kualitas Rendah (Low Rank) dan Tandan Kosong Kelapa Sawit.
Jurnal Teknik POMITS. 1-6.
Frida, E., Darnianti, D., & Noviyunida, N. 2018. Pembuatan Asap Cair Dari
Limbah Tongkol Jagung Dengan Metode Pirolisis Yang Digunakan Sebagai
Pengawet Pada Ikan. JUITECH: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas
Quality. 2 (1).
Gani, Abdul, et al. 2010. Kajian Mutu Arang Hasil Pirolisis Cangkang Kelapa
Sawit. 11(1): 77 – 86.
Hasmawati. 2020. Pembuatan Bio-coke dari Tongkol Jagung (Zea may L.)
Sebagai Bahan Bakar Alternative Menggunakan Metode fast Pirolisis.
[Skipsi]. FMIPA: Universitas Halu Oleo.
43
44
Herliati, Septian Bagus Prasetyo, & Yogi Verinaldy. 2019. Potensi limbah plastik
dan biomassa sebagai sumber energi terbarukan dengan proses pirolisis.
Jurnal Teknologi. 6(2): 85-98.
Maulina, S., & Putri, F. S. 2017. Pengaruh Suhu, Waktu, Dan Kadar Air Bahan
Baku Terhadap Pirolisis Serbuk Pelepah Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Kimia
USU. 6(2): 35-40.
Maulina, S. 2018. Pirolisis Pelepah Kelapa Sawit Untuk Menghasilkan Fenol
Pada Asap Cair. Jurnal Teknik Kimia Usu. 7(2): 12-16.
Mizuno, S., Ida, T., Fuchihata, M., Sanchez, E., & Yoshikuni, K. 2015. Formation
characteristics of bio-coke produced from waste agricultural biomass. ASME
2015 International Technical Conference and Exhibition on Packaging and
Integration of Electronic and Photonic Microsystems, InterPACK 2015,
45
Roki, N. 2013. Lao PDR The feasible study of Bio coke production and
distribution business ( BOP business promotion survey ) Final report
(Summary).
Sepfitra. 2016. Analisis Batu Bara Hasil Tambang Di Riau. Jurnal Sainsteks PTT
pekan baru. 1(4): 18-26.
Sofyanti, Astri. 2019. Enterpreneur Muda Berhasil Ubah Limbah Tongkol Jagung
Jadi Dolar dengan Ekspor.
46
Soolany, C., & Aji, D. O. P. 2020. uji perfomansi tungku drum kiln untuk proses
pembuatan arang dari kulit buah durian sebagai alternatif energi. jti-unugha
(jurnal teknologi industri-unugha). 2 (2).
47
48
Lampiran 1. Hasil analisis proximate coke hybrid paduan tongkol jagung dengan
plastik ldpe.
(3,9734 – 2,8416)
= x 100%
3,0017 gr
= 5,33%
Dengan cara yang sama dapat dicari kadar air untuk perbandingan massa
sampel yang lain, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Variasi
MS (gr) MCK (gr) MC + SP (105˚C) (gr) K.Air (%)
Perbandingan
10 : 0 3,0017 42,4438 45,2854 5,33
9:1 3,0013 46,4328 49,3083 4,19
8:2 3,0008 32,4239 35,3165 3,61
7:3 3,0004 38,5834 41,4906 3,11
49
6
5.33
5
Kadar Air (%)
4.19
4 3.61
3.11
3
2
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
(3,0017 gr 2,3773gr)
= x 100%
3,0017 gr
= 20,80%
= 20,80 % − 5,33%
= 15,47%
50
Dengan cara yang sama dapat dicari volatile matter untuk perbandingan
massa sampel yang lain, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
20
19 18.45
Volatile Metter (%)
17.74
18
17.04
17
16 15.47
15
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
0,2564 gr
= x 100%
3,0017 gr
= 8,54 %
Dengan cara yang sama dapat dicari kadar abu untuk perbandingan
massa sampel yang lain, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Variasi
MS (gr) MCK (gr) MC + SP (750˚C) (gr) K.Abu (%)
Perbandingan
10 : 0 3,0017 42,4438 42,7002 8,54
9:1 3,0013 46,4328 46,6302 6,58
8:1 3,0008 32,4239 32,5876 5,46
7:3 3,0004 38,5834 38,7192 4,86
9 8.54
8
Kadar Abu (%)
7 6.58
6 5.46
4.86
5
4
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
Perhitungan:
Dengan cara yang sama dapat dicari fixed carbon untuk perbandingan massa
sampel yang lain, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
75
74 73.58
Fixed Carbon (%)
73.19
73
72.19
72
71 70.66
70
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 :3)
Komposisi Sampel
Lampiran 2. Hasil analisis nilai kalor coke hybrid tongkol jagung dengan plastik
ldpe
8000
7811.19
7800
Nilai Kalor (kal/g)
7600 7511.48
7400 7326.14
7200
7000
6833.84
6800
(10 : 0) (9 : 1) (8 : 2) (7 : 3)
Komposisi Sampel
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Coke Hybrid dengan Nilai Kalor
(kal/g)
54
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 1. (a) Proses Penjemuran, (b) Pengayakan Tongkol Jagung, (c) Sampel
Tongkol Jagung Dan Plastik LDPE, (d) Cetakan yang Berisi Sampel
58
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2. (a) Masukan Cetakan Kedalam Tabung Reaktor, (b) Mengatur Suhu
Pirolisis, (c) Proses Pirolisis, (d) Hasil Pirolisi
59
(e) (f)
Gambar 5. Proses Analisis Proximate Kadar Air, Volatile Matter, Kadar Abu dan
Fixed Carbon (a). Proses penimbangan sampel menggunakan neraca digital (b).
Proses penimbangan cawan menggunakan neraca digital (c). Oven (d). Proses
Pemanasan sampel kedalam oven (e). Tanur (f). Proses Pemanasan sampel
Gambar 6. Proses Analisis Nilai Kalor Menggunakan DSC 4000 Perkin Elmer
(Differential Scanning Calorimeter)