File Skripsi PDF Tri Supriyono
File Skripsi PDF Tri Supriyono
SKRIPSI
OLEH :
TRI SUPRIYONO
NIM. 2019206203144P
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2021
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI MEDITASI MENDENGARKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan
Sarjana Keperawatan
Diajukan Oleh :
TRI SUPRIYONO
NIM. 2019206203144P
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2021
ii
Kepustakaan : 36 (2005-2019)
iii
Tri Supriyono
Literature : 36 (2005-2019)
iv
Tahun 2021.
Nim : 2019206203144P
MENYETUJUI
PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
Skripsi oleh tri supriyono ini telah diperiksa dan dipertahankan di hadapan tim
penguji Skripsi dan dinyatakan lulus pada tanggal 05 September 2021
Ketua Program
Studi
Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
NPM : 2019206203144P
1. Skripsi yang saya buat tidak pernah atau belum pernah di buat oleh orang lain
2. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam larya tulis ilmiah
dipertanggung jawabkan.
Penulis
Tri Supriyono
vii
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan Hidayah- Nya
ini perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada yang terhormat :
Pringsewu.
Muhammadiyah Pringsewu.
3. Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep., Sp. Kep. Mat., selaku Ketua Program
kepada penulis.
yang lebih baik dan semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat.
Tri Supriyono
viii
NIM : 2019206203144P
Yang Menyatakan
Tri Supriyono
ix
Dengan segala kerendahan hati penulis menhatuskan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat serta hidayahnya. Skripsi ini penulis persembahkan
kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Ubak Syarifuddin dan Umak Husmawati yang
selama ini sudah memberikan kasih sayang dan membesarkanku hingga saat
ini, kedua kakangku Untuk kedua kakakku Nofri Kurniawan dan Azam Syah
Roni yang aku banggakan, yang telah menjagaku, yang telah memberikan
semangat, doa dan dukungan selalu terhadap diriku, semoga kelak aku dapat
mengikuti jejak kalian berdua dan untuk membahagiakan kedua orangtua
kita, Aamiin. Terimakasih pula untuk kedua kakak iparku Karmila Sari dan
Vivi Handayanti, dan ke empat malaikat kecil yg memberiku semangat yang
kuat Amelia Prisa, Ramadhan Al Rizki, Fatan Al Fatih, Dan Arsyila Afiqa
Azvi. Untuk seluruh keluarga besarku yang tidak dapat ku sebutkan satu-
persatu, terimakasih atas dukungan dan nasihat-nasihatnya kepadaku.
2. Seluruh dosen Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
yang telah memberikan ilmu dengan tulus dan maksimal, dan yg paling
khusus ibu Diny Vellyana dan bunda Nurfadhilah yg telah banyak membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Teman-teman seperjuanganku selama di kelas konversi A, B, dan C yg tak
dapat di sebutkan satu persatu, teman-teman alumni sewaktu di Prodi
Keperawatan Kotabumi, teman-teman tongkrongan DS ONE, dan teman-
teman yg lainnya terimakasih telah memberikan dukungan selama ini.
4. Semua pihak yang sangat mendukung dan membantu menyelesaikan skripsi
ini sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.
Tri Supriyono dilahirkan pada tanggal 20 Desember 1997, putra ketiga dari bapak
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SD N 1 Argomulyo (2004-2010)
Kotabumi (2016-2019)
xi
IDOLA
MOTIVASI
Bila Hidup Hanya Bermimpi Untuk Sukses, Itu Bukan Hidup Tetapi Hanya
Tertidur dan Bermimpi, Bangun Dari Tempat Tidur Ambil Resiko Besar Untuk
xii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
xiii
A. Hipertensi ........................................................................................ 9
B. Penatalaksanaan Hipertensi............................................................. 14
C. Lansia .............................................................................................. 22
F. Kerangka Teori................................................................................ 43
H. Hipotesis.......................................................................................... 44
C. Definisi Operasional........................................................................ 47
G. Instrumen Penelitian........................................................................ 52
xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
I. Metode Pengolahan Data ................................................................ 54
C. Pembahasan ..................................................................................... 61
BAB V
A. Kesimpulan...................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
Tabel 4.5 Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Intervensi .... 60
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR GAMBAR
xvi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan disabilitas (WHO, 2019). Hasil Riset Kesehatan Dasar yang di lakukan di
stroke (15,4%). Sementara itu, dari penelitian yang dilakukan oleh Badan
gaya hidup akibat era globalisasi yang juga di barengi dengan ketidaktahuan
meningkat secara kronis yang terjadi karena jantung bekerja lebih keras
Penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ lainnya seperti jantung dan
angkanya saat ini terus meningkat secara global dan diprediksi pada tahun
2018). Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan
2016).
yang sangat tinggi, yaitu sebesar 25,8% (Ainiyah et al, 2019). Data
Riskesdas tahun 2018 penyakit tertinggi yang diderita lansia usia 55-64 tahun
mencapai 51%, dan pada usia lebih 65 tahun mencapai 65%. (Warjiman et al.,
2020).
dengan jumlah mencapai 85.167 pada tahun 2020 (Dinkes Kabupaten Way
Kanan, 2020).
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
3
(Taghadosi, 2017).
pasien hipertensi agar dapat terkontrol tekanan darahnya yaitu dengan terapi
hidup sehat yaitu diet rendah garam dan kolesterol, menghentikan pemakaian
BodyBased Method dan Energy Therapies. Terapi ini berupa terapi seni,
terapi tersebut terapi relaksasi merupakan terapi yang mudah dilakukan dan
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4
dapat dilakukan kapan saja tanpa efek samping yang merugikan. Terapi
relaksasi terdapat dua jenis relaksasi yang telah banyak digunakan dalam
intervensi penyakit hipertensi, yaitu terapi relaksasi otot progresif dan terapi
relaksasi meditasi.
Qur’an akan ada aspek-aspek yang dapat dikaji seperti aspek meditasi,
efek psiologis dalam tubuh klien antara lain tekanan darah, penurunan
metabolisme (Aprillia,2011).
murotal q.s. ar-rahman terhadap pola tekanan darah pada pasien hipertensi di
penelitian yang di lakukan selama 3 bulan terhitung sejak bulan mei sampai
juli 2013 didapatnya hasil nilai yang signifikan terhadap tekanan darah sistol
tekanan darah penderita hipertensi. Hal ini dapat dibuktikan oleh hasil nilai
rata-rata semula tekanan darah sistol pre intervensi sebesar 155,63 mmHg dan
6,5 mmHg. Sedangkan nilai rata-rata pada tekanan darah diastol pre
intervensi 89,22 mmHg dan nilai rata-rata post intervensi 83,74 sehingga
wilayah Kabupaten Way Kanan, berdasarkan hasil pra survey yang di lakukan
awal tahun 2021 di dapatkan 173 lansia datang ke poli umum untuk berobat
pengobatan hipertensi tidak hanya farmakologi, tetapi ada pula yang non-
B. Rumusan Masalah
baru jika lansia memiliki penurunan tingkat kesehatan. Dampak yang terjadi
beberapa jenis penyakit salah satu hipertensi. Terdapat cara pengobatan pada
berhenti merokok, mengatasi stress, dan terapi relaksasi meditasi, tetapi terapi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
quasi eksperimen. Tujuan dari metode ini ialah untuk menjelaskan hubungan-
(Notoatmodjo, 2010:15).
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Responden
b. Bagi Keluarga
c. Bagi Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
2. Klasifikasi Hipertensi
kerusakan atau gangguan dari alat atau organ lain. Tingkat tiga tekanan
Tabel 2.1
(mmHg) (mmHg)
Hipertensi
3. Etiologi
a. Hipertensi primer
b. Hipertensi sekunder
4. Manifestasi Klinis
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula di temukan perubahan pada
pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus
optikus).
urinasi pada malam hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea darah
pusat.
glomerolus.
kapiler.
5. Patofisiologi
aldosteron ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal dan
ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis
dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan
yang bergerak kebawah melalui saraf simaptis dan ganglia simaptis. Pada
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut
jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,
6. Komplikasi
sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi
berikut:
a. Jantung
b. Otak
c. Ginjal
d. Mata
B. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Penatalaksanaan farmakologi
a. Diuretik
dan air melalui ginjal. Hal ini mengurangi volume dan aliran balik
sedang.
d. Beta bloker
simpatik terstimulasi seperti seperti pada saat olah raga dan stres.
e. Alpha-I-Adrenegic bloker
Wijaya & Putri (2013), bertujuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi
a. Diet Hipertensi
c. Mengurangi merokok
tekanan darah.
d. Aromatherapi
e. Terapi message
Saat semua jalur energi terbuka 15 dan aliran energi tidak terhalang
f. Terapi relaksasi
pikiran, sistem saraf dan sistem kerja tubuh. Hal ini pula telah
dapat mengubah jalur saraf otot. Dengan ini, orang lebih kebal
lama. Beberapa menit per hari juga sudah cukup untuk membantu
g. Olah raga.
Olah raga atau latihan fisik untuk penderita hipertensi antara lain:
zona latihan.
3. Teknik Relaksasi
secara fisik maupun mental. Salah satu perubahan yang terjadi pada lanjut
usia dilihat dari segi fisik adalah perubahan pada sistem kardiovaskuler.
dinding aorta maupun katup jantung menebal dan menjadi kaku sehingga
dinding aorta maupun katup jantung menebal dan menjadi kaku sehingga
antaranya adalah:
i. Meningkatkan konsentrasi
C. Lansia
1. Definisi Lansia
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun. Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang
dapat mencapai usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan
ia dapat menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna
dan bahagia.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
Dalam Q.S Yasin/36:30 yang artinya “dan barang siapa yang Kami
Manusia dilahirkan dalam bentik bayi kecil, kemudian beranjak besar, lalu
menjadi seorang manusia dewasa. Setelah itu daia akan terkena pikun dan
menjadi tua hingga ajal yang telah ditentukan. Dari uraian ini dapat
memperbaiki diri.
menjadi 3 golongan:
a. Perubahan fisik
1) Sel
2) Sistem persyarafan
persyarafan menurun.
3) Sistem pendengaran
atau nada yang tinggi dan tidak jelas, sulit mengerti kata-kata
4) Sistem penglihatan
5) Sistem kardiovaskuler
perdarahan.
7) Sistem pernapasan
8) Sistem pencernaan
9) Sistem genitourinaria
atrovi vulva.
vulva, selaput lendir vagina menurun. Pada pria testis masih dapat
berangsur-angsur.
b. Perubahan psikososial
1) Kehilangan finansial.
2) Kehilangan status.
3) Kehilangan teman/kenalan/relasi.
4) Kehilangan pekerjaan.
ketulian.
yang benar.
diulang sebanyak 31 kali dalam surat Ar Rahman yaitu ayat 13, 16, 18,
21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59,
61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.
berikan.
memahami artinya diharapkan klien menjadi lebih rileks, lebih tenang yang
klien, terlebih pada ayat yang berbunyi Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban
a. Menurunkan kecemasan
terapi.
E. Relaksasi Meditasi
dan tubuh dari stressor hidup sehari-hari. Relaksasi yang berhasil dapat
f. Meningkatkan konsentrasi
jantung, atau merasa sensasi fisik yang berbeda, seperti santai pada
mantra, do’a, dzikir atau bacaan quran. Ada dua jenis meditasi
yang dikenal selama ini yaitu meditasi duduk seperti yoga dan
Purwanto, 2006:15).
jalur saraf otot. Dengan ini, orang lebih kebal terhadap stres.Untuk
per hari juga sudah cukup untuk membantu Anda menjadi lebih tenang.
negara, baik orang awam maupun ilmiah. Bahkan praktek meditasi telah
praktikpraktik perdukunan dan klinik. Untuk itulah dalam hal ini akan
kesadaran pada satu objek stimulasi yang tidak berubah pada waktu
meditasi dengan mantra atau sufistik. Berikut ini adalah rincian tentang
meditasi-meditasi tersebut:
2. Meditasi Pernafasan
3. Meditasi Suara
adalah suara, baik yang ada dalam diri maupun yang ada disekitar.
kepercayaannya.
mengelola sistem di otak. Ada tiga sistem yang bekerja di otak. Yang
pertama adalah sistem sensoris yang berkaitan dengan sel saraf yang
peraba, dan pengecap. Kedua adalah sistem motorik yang terdiri atas
organ tubuh seperti kaki, tangan dan lain-lain. Ketiga adalah sistem
segala sesuatu yang diperoleh dari apa yang telah dipelajari, dialami,
atau diingat. Ketiga sistem ini berada pada lapisan Cortex. Sel saraf
pada salah satu indera menerima rangsangan atau stimulus dari luar.
zat kimia oleh rasa kecap lidah. Dengan diterimanya stimulus yang
yang di derita.
4. Meditasi Visual
gelembung udara yang muncul dari air ketika air tersebut di beri
mengobservasi saja.
oleh orang. Mantra disini diartikan sebagai suatu 35 frasa atau kata
dan sebagainya.
a. Tahap Persiapan
1) Kondisi Ruangan
2) Kursi
ditempat tidur.
3) Pakaian
dahulu.
pasien.
3) Speaker .
5) Stetoskop.
c. Tahap Latihan
yang akan dilatih. Berikut ini adalah prosedur yang dapat dilakukan
antara lain:
setiap hari dan selama fase tengah atau fase lanjut dapat
dalam kehidupannya.
tersebut.
air, supaya dapat mengambang dia atas air dengan efektif, maka
secara berlebihan serta kurang konsumsi serat dari sayur atau buah. Gaya
hidup seperti aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan stres juga dapat
bosan untuk minum obat sebagai terapi utama dan minum jika merasa
pada lansia menjadi sangat penting agar tekanan darah dapat terkontrol
rileks, menutup mata dan pernafasan dalam yang teratur (Reny Yuli,
2014).
F. KERANGKA TEORI
2010)
yang berdasar pada teori dalam buku Brunner dan Suddarth Modifikasi
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Farmakologi Non
farmakologi
Relaksasi meditasi
G. KERANGKA KONSEP
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
PENGARUH TEKNIK
RELAKSASI MEDITASI PENURUNAN HIPERTENSI
MENDENGARKAN AYAT LANSIA DI DESA PASAR
SUCI AL-QURAN (AR- BANJIT TAHUN 2021
RAHMAN)
H. HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan
quasi eksperimen. Tujuan dari metode ini ialah untuk menjelaskan hubungan-
(Notoatmodjo, 2010:15).
pada waktu penelitian dan kelompok kontrol diukur tekanan darahnya pada
hari pertama dan terakhir diberi perlakuan dengan pemberian obat secara
atau pengaruh pada variabel ini. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan
teknik relaksasi dengan penurunan tekanan darah tinggi dan nyeri lansia.
45
B. Variabel penelitian
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
1. Variabel Independen
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Hipertensi
Tk1
TS: 140-159
mmHg
TD : 90-99
MmHg
Tk2
Ts: 160-179
mmHg
Td: 100-109
mmHg
Tk3
Ts: >180
mmHg
Td: > 110
mmHg
1. Populasi
dapatkan selama triwulan awal tahun 2021 di dapatkan 173 lansia datang
2. Sampel
a. Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
berlangsung .
b. Besarnya Sampel
Keterangan :
r = Jumlah replikasi
r≥15
post.
c. Teknik sampling
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
F. Etika Penelitian
Etika penelitian yaitu hak obyek penelitian dan yang lainnya harus
Consent).
alat ukur dan hanya menuliskan inisial pada lembar pengumpulan data
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
akan dilenyapkan
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen
2. Uji Validitas
3. Uji Reliabilitas
H. Pengumpulan Data
Notoadmodjo,2010).
1. Editing
lapangan yaitu pengecekan data tekanan darah klien dan ketepatan klien
2. Coding
3. Processing
Setelah semua isian SOP terisi dengan benar dan juga telah
4. Cleaning
J. Analisa Data
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
dengan interval waktu tiga kali dalam satu minggu. Uji statistik untuk
(alpha 0,05).
a. Bila P value lebih < dari 0,05 maka ada hubungan antara variabel
b. Bila P value lebih > dari 0,05 maka tidak ada hubungan antara
K. Jalannya penelitian
1. Langkah persiapan
S1 Keperawatan.
2. Langkah pelaksanaan
1. Letak Geografis
Banjit 600 Ha, Jumlah penduduk di Desa Pasar Banjit 1.379 jiwa dan 355
Kepala keluarga.
ibu balita, Bidan Pekon 1 orang dan bidan praktek mandiri 1 orang.
58
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Desa Pasar Banjit
Tahun 2021
adalah 63.12 Tahun, usia termuda responden adalah 61 Tahun dan usia
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin di Desa
Pasar Banjit Tahun 2021
2. Karakteristik Responden
Tabel 4.3
Rata-rata tekanan darah Responden sebelum mendengarkan Al-Quran
di Desa Pasar Banjit Tahun 2021
Tabel 4.4
Rata-rata tekanan darah Responden setelah mendengarkan Al-Quran di
Desa Pasar Banjit Tahun 2021
darah terendah adalah 134 dan tekanan darah tertinggi adalah 152
3. Bivariat
mendengarkan Al-Quran
Tabel 4.5
Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah klien hipertensi
mendengarkan Al-Quran di Desa Pasar Banjit Tahun 2021
C. Pembahasan
1. Analisa Univariat
darah terendah adalah 148 dan tekanan darah tertinggi adalah 171.
oleh Heni & Syifaa (2021) yang meneliti Pengaruh Terapi Murottal
152.00.
berbagai organ dan sistem yang ada didalam tubuh, yang akan
2011).
tekanan darah terendah adalah 134 dan tekanan darah tertinggi adalah
152.
frekuensi detak jantung. Terapi murotal ini bekerja pada otak, dimana
yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa
2. Analisa Bivariat
Tahun 2021.
Heni & Syifaa (2021) yang meneliti Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’An
PSTW Budi Luhur Kota Jambi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
gelombang suara yang akan diterima oleh auricular ekstrena atau telinga
2011).
darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada relaksasi atau
bekerja pada otak, dimana ketika didorong oleh rangsangan dari luar
(terapi musik Al Quran), maka otak akan memproduksi zat kimia yang
reseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan
adanya relaktivitas yang dihasilkan oleh murottal Al- Qur’an. Saat otak
frekuensi natural sel maka, sel akan beresonansi kemudian dapat aktif
A. Kesimpulan
158.47mmHg.
143.59 mmHg.
B. Saran
1. Responden
2. Bagi Keluarga
74
DAFTAR PUSTAKA
Cooper & Schindler (2014) Dalam Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains &
Teknologi (SNAST) 2014 Yogyakarta, 15 November 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan 2020 Pusat Data Dan Informasi
Kesehatan Kabupaten Way Kanan
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2020 Pusat Data Dan Infosmasi Kesehatan
Provinsi Lampung
Hoesny, R., Alim, Z., & Darmawati, D. (2020). The Effect of Deep Breathing
Therapy on the Blood Pressure of Hypertension Patients in Health Centre.
Journal of Health Science and Prevention.
Reny Yuli. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta : TIM
Susilo & Wulandari (2011). Cara jitu mengatasi hipertensi. Yogyakarta: Andi
Yonata, Ade And Pratama, Arif Satri Putra (2016) Hipertensi Sebagai Faktor
Pencetus Terjadinya Stroke. Jurnal Majority.
LAMPIRAN -LAMPIRAN
Kepada Yth:
Kepala Puskesmas Banjit
di
Tempat
Sehubungan dengan pelaksanaan penyusunan Skripsi mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas '
Muhammadiyah Pringsewu Lampung Program Studi S 1 Keperawatan Tahun Akademik
2020/2021, kami mohon kepada Kepala Puskesmas Banjit, untuk dapat memberikan izin
Penelitiankepada Mahasiswa tersebut dibawah ini :
Demikian surat pennohonan ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya yang
baik kami ucapkan terimakasih.
Yang bertanda tangan di bawah ini, ketua Komite etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu, setelah dilaksanakan pemeriksaan dan
penilaian usulan penelitian yang berjudul :
NIM : 2019206203144P
Dapat disetujui pelaksanaannya selama tidak bertentangan dengan nilai – nilai kemanusiaan
dan kode etik penelitian.
PENJELASAN PENELITIAN
NPM : 2019206203144P
2021” tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh antara
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi siapapun.
Untuk itu saya mohon kesediaan untuk menjadi responden penelitian ini, jika anda
Peneliti, 2021
Tri supriyono
81
PERSETUJUAN RESPONDEN
Nama :
Umur :
Alamat :
Desa Pasar Banjit Tahun 2021” maka saya menyatakan (bersedia/tidak bersedia)
Banjit, 2021
Responden
(......................)
82
PENGERTIAN :
TUJUAN :
PERSIAPAN :
PROSEDUR :
A. Pra interaksi
Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis.
Menyiapkan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman .
B. Orientasi
Menyapa pasien sesuai kultur atau budaya setempat.
Memperkenalkan diri.
Melakukan kontrak topik, waktu, dan tempat pertemuan.
Menanyakan keluhan utama pasien saat ini.
Memvalidasi masalah yang dialami pasien.
Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan.
83
D. Terminasi
Mengeksplorasi perasaan pasien setelah meditasi.
Mendiskusikan umpan balik setelah klien selesai meditasi.
Melakukan kontrak : topik, waktu, dan tempat untuk kegiatan meditasi
selanjutnya. (Politeknik Denpasar Jurusan Keperawatan , 2017).
84
C. Persiapan
1. Sampel
informed consent.
b. Speaker
d. Stetoskop
e. Lembar observasi
3. Penatalaksanaan
penelitian.
Data Responden
Sebelum Intervensi Setelah Intervensi
No Resp. Usia Jenis Kelamin
Sistole Diastole Sistole Diastole
1 Tn. P 62 Laki-laki 163 97 152 89
2 Ny. A 64 Perempuan 169 93 148 90
3 Tn. R 61 Laki-laki 152 93 147 89
4 Ny. S 66 Perempuan 153 95 139 89
5 Ny. H 65 Perempuan 148 101 138 92
6 Ny. H 63 Perempuan 150 96 134 87
7 Tn. F 62 Laki-laki 169 93 145 90
8 Ny. S 61 Perempuan 149 99 138 89
9 Tn. D 62 Laki-laki 156 97 143 88
10 Ny. S 62 Perempuan 149 98 138 87
11 Tn. M 66 Laki-laki 171 95 137 99
12 Ny. L 64 Perempuan 162 101 142 91
13 Tn. S 63 Laki-laki 159 98 145 88
14 Ny. S 64 Perempuan 171 96 152 86
15 Ny. S 62 Perempuan 159 98 148 88
16 Ny. N 61 Perempuan 162 97 150 87
17 Ny. A 65 Perempuan 152 98 145 89
87
Frequencies
Statistics
Usia
N Valid 17
Missing 0
Mean 63.12
Median 63.00
Minimum 61
Maximum 66
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 61 3 17.6 17.6 17.6
62 5 29.4 29.4 47.1
63 2 11.8 11.8 58.8
64 3 17.6 17.6 76.5
65 2 11.8 11.8 88.2
66 2 11.8 11.8 100.0
Total 17 100.0 100.0
Frequencies
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 11 64.7 64.7 64.7
Frequencies
Statistics
Frequency Table
Sistole_Sebelum
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 148 1 5.9 5.9 5.9
149 2 11.8 11.8 17.6
150 1 5.9 5.9 23.5
152 2 11.8 11.8 35.3
153 1 5.9 5.9 41.2
156 1 5.9 5.9 47.1
159 2 11.8 11.8 58.8
162 2 11.8 11.8 70.6
163
1 5.9 5.9 76.5
169
2 11.8 11.8 88.2
171
2 11.8 11.8 100.0
Total
17 100.0 100.0
Diastole_Sebelum
89
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 93 3 17.6 17.6 17.6
95 2 11.8 11.8 29.4
96 2 11.8 11.8 41.2
97 3 17.6 17.6 58.8
98 4 23.5 23.5 82.4
99 1 5.9 5.9 88.2
101 2 11.8 11.8 100.0
Total 17 100.0 100.0
Sistole_Sesudah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 134 1 5.9 5.9 5.9
137 1 5.9 5.9 11.8
138 3 17.6 17.6 29.4
139 1 5.9 5.9 35.3
142 1 5.9 5.9 41.2
143 1 5.9 5.9 47.1
145 3 17.6 17.6 64.7
147 1 5.9 5.9 70.6
148
2 11.8 11.8 82.4
150
1 5.9 5.9 88.2
152
2 11.8 11.8 100.0
Total
17 100.0 100.0
Diastole_Sesudah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 86 1 5.9 5.9 5.9
87 3 17.6 17.6 23.5
88 3 17.6 17.6 41.2
89 5 29.4 29.4 70.6
90 2 11.8 11.8 82.4
90
Explore
Descriptives
Statistic Std. Error
Sistole_Sebelum Mean 158.47 1.976
95% Confidence Interval for Lower Bound 154.28
Mean Upper Bound 162.66
5% Trimmed Mean 158.36
Median 159.00
Variance 66.390
Std. Deviation 8.148
Minimum 148
Maximum 171
Range 23
Interquartile Range 15
Skewness .298 .550
Kurtosis -1.337 1.063
Sistole_Sesudah Mean 143.59 1.345
95% Confidence Interval for Lower Bound 140.74
Mean Upper Bound 146.44
5% Trimmed Mean 143.65
Median 145.00
Variance 30.757
Minimum 134
Maximum 152
Range 18
Interquartile Range 10
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
*
Sistole_Sebelum .161 17 .200 .906 17 .087
*
Sistole_Sesudah .149 17 .200 .947 17 .411
Explore
Descriptives
Statistic Std. Error
Diastole_Sebelum Mean 96.76 .597
95% Confidence Interval for Lower Bound 95.50
Mean Upper Bound 98.03
5% Trimmed Mean 96.74
Median 97.00
Variance 6.066
Std. Deviation 2.463
Minimum 93
Maximum 101
Range 8
92
Interquartile Range 3
Skewness -.006 .550
Kurtosis -.439 1.063
Diastole_Sesudah Mean 89.29 .711
95% Confidence Interval for Lower Bound 87.79
Mean Upper Bound 90.80
5% Trimmed Mean 88.94
Median 89.00
Variance 8.596
Minimum 86
Maximum 99
Range 13
Interquartile Range 3
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Diastole_Sebelum .132 17 .200 .937 17 .285
Diastole_Sesudah .246 17 .007 .756 17 .001
T-Test
N Correlation Sig.
Pair 1 Sistole_Sebelum &
17 .530 .029
Sistole_Sesudah
Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Sistole_Sebelum -
14.882 7.017 1.702 11.275 18.490 8.745 16 .000
Sistole_Sesudah
T-Test
N Correlation Sig.
Pair 1 Diastole_Sebelum &
17 -.050 .848
Diastole_Sesudah
Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Diastole_Sebelum -
7.471 3.923 .951 5.454 9.488 7.852 16 .000
Diastole_Sesudah