Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengikuti test IQ( Intelligence Quetiont ) saat ini merupakan salah satu syarat
bagi seorang pelajar untuk bisa lulus dari sekolah menengah pertama. Hasil dari test
tersebut juga akan dijadikan acuan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
jurusan di sekolah menengah atas. Selain itu test ini juga dapat dijadikan tolak ukur
seberapa kecerdasan intelektual seseorang dan apa saja minat dan bakatnya.
Hasilnya akan dilampirkan pada sebuah kertas yang akan menampilkan angka serta
penjelasan minat dan bakat peserta test.
Sebenarnya hasil test IQ tidak terlalu berpengaruh terhadap jurusan yang akan
diambil di SMA/SMK nantinya. Test ini hanya sebagai pedoman tentang minat dan
bakat kita saja. Seberapa tinggi/rendahnya IQ tidak akan menentukan seseorang
akan sukses dikemudian hari atau tidak. Kecerdasan Intelektual juga harus diimbangi
dengan kecerdasan emosional ( EQ ) agar orang tersebut dapat mengontrol dan
mengatasi masalah yang akan terjadi di kemudian hari. Namun tidak sedikit orang
yang menganggap bahwa IQ adalah kunci dari kesuksesan seseorang. Padahal
beberapa peneliti mengatakan bahwa EQ lebih berpengaruh terhadap keberhasilan
hidup.
Kerap kali orang yang ber-IQ rendah dicap sebagai orang bodoh, bahkan segelintir
orang menyebut mereka dengan sebutan tidak pantas, seperti mengatakan "
monyet saja lebih cerdas dibanding kamu ". Padahal orang yang ber-IQ rendah
belum tentu bodoh. Bisa jadi EQ nya lebih tinggi. Perbedaan Nilai IQ itulah yang
menyebabkan adanya pengelompokan orang pintar dan bodoh, terutama disekitar
kita. Jadi perbedaan IQ begitu berpengaruh dalam kehidupan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas, maka kami akan menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi/rendahnya IQ seseorang dan cara untuk meningkatkan
IQ tersebut.

3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah IQ pada


seseorang
1
2) Untuk mengetahui cara meningkatkan IQ

4. Manfaat
1) Untuk menambah pengetahuan pembaca dan penulis tentang IQ

2) Untuk memberitahukan kepada masyarakat agar tidak ada lagi penggolongan


"sibodoh" kepada orang ber-IQ rendah.

2
BAB II
ISI
A. Pengertian IQ
Kecerdasan intelektual ( IQ ) adalah istilah umum yang digunakan untuk
menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti
kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak,
memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar.
Tingkat IQ seseorang terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain: 70–79
(tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental), 80–90 (tingkat IQ rendah yang
masih dalam kategori normal atau disebut Dull Normal), 91–110 (tingkat IQ
normal atau rata-rata), 111–120 (tingkat IQ tinggi dalam kategori normal atau
disebut Bright Normal), 120–130 (tingkat IQ superior), dan 131 atau lebih
(tingkat IQ sangat superior atau jenius).
Seseorang yang memiliki IQ tinggi akan memiliki keunggulan dalam
mengerjakan persoalan yang membutuhkan analisis data matematis. Skor IQ
masih berpotensi untuk terus ditingkatkan dengan mengasah kemampuan
seseorang atau melalui pendidikan formal.

B. Faktor Penyebab Perbedaan Skor IQ


1) Genetik
Kecerdasan intelektual sebenarnya juga dapat diturunkan, seperti halnya
sifat. Beberapa peneliti mengatakan bahwa Genetik merupakan pengaruh
terbesar terhadap kecerdasan seseorang. Dari hal tersebutlah dapat kita
simpulkan bahwa kecerdasan anak itu diturunkan dari orang tuanya. Anak
yang terlahir dari orang tua yang cerdas tentu akan memiliki kecerdasan yang
sama dengan catatan pola asuh yang diterapkan orang tuanya adalah pola
asuh yang tepat.

2) Pola Asuh
Pola asuh yang diterapkan juga mempengaruhi kecerdasan intelektual.
Anak-anak yang merasa aman, nyaman, mendapatkan kasih sayang yang
cukup akan cenderung memusatkan perhatiannya kepada pembelajaran
yang saat itu ia dapat dan ia akan lebih mampu menerapkan dalam
kehidupan. Contohnya pada pembelajaran matematika. Siswa yang diajar
3
menggunakan pola asuh yang tepat cenderung lebih berkonsentrasi dalam
pembelajaran.
Sedangkan anak yang kekurangan kasih sayang, broken home, merasa
tidak aman dan nyaman akan menyebabkan konsentrasi mereka terganggu.
Mereka sebenarnya butuh diperhatikan, tapi sebagian orang tua
mengabaikan hal tersebut, sehingga mereka akan memendam dan lama-
kelamaan akan menyebabkan stres. Waktu dan perhatian ekstra dari
orangtua juga dapat memengaruhi keterampilan intelektual anak dan juga
memberikan pesan kepada anak bahwa pendidikan sangat dihargai dan
penting. Ini memberikan keunggulannya dibandingkan dengan anak-anak
yang orangtuanya tidak dapat memberikan perhatian tersebut.

3) ASI
Beberapa pendapat mengatakan bahwa pemberian ASI eksklusif dapat
mempengaruhi kecerdasan intelektual anak. Hal itu disebabkan nutrisi yang
tergantung pada ASI lebih tinggi dari pada susu formula. Tetapi hal tersebut
masih diteliti hingga saat ini.

4) Kondisi Ekonomi
Ekonomi seseorang ternyata juga berpengaruh terhadap IQ yang
dimilikinya. Hal tersebut terjadi lantaran orang dengan Ekonomi yang
memadai akan lebih mudah dalam memenuhi kebutuhannya, seperti pakaian
obat-obatan dan yang paling penting adalah akses pendidikan. Orang yang
berkecukupan cenderung akan menyekolahkan anaknya dimulai dari usia 2-3
tahun untuk memantau perkembangan kognitifnya sejak dini.

5) Kreatifitas
Seringkali tes IQ tidak selalu menilai komponen kreativitas pada seorang
anak. Namun tingkat kreativitas anak juga dapat turut berpengaruh pada
kecerdasannya. Hal ini karena anak yang memiliki tingkat kreativitas tinggi
memiliki kecenderungan untuk berpikiran terbuka dan senang belajar.

6) Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang juga bisa sangat mempengaruhi
intelegensi seseorang. Dengan usia yang cukup matang biasanya tingkat
4
intelegansi seseorang akan berbeda dengan anak yang belum memiliki
intelegensi yang belum matang. Sehingga keterkaitan umur atau usia bisa
dikatakan cukup memiliki pengaruh yang sangat penting dan juga berkaitan
erat.

C. Cara Meningkatkan Skor IQ


1) Bermain Catur
Dengan bermain catur, Anda bisa merangsang kedua sisi otak untuk
memperkuat korpus kalosum yang menghubungkan kedua belah otak.
Seseorang yang senang bermain catur selama 14 minggu cenderung
mengalami peningkatan IQ secara signifikan. Jadi dapat dikatakan bahwa
mereka yang sering dan suka bermain catur memiliki IQ lebih tinggi.

2) Berlari
Lari termasuk olahraga aerobik yang bisa meningkatkan hasil tes IQ lebih
banyak daripada bermain game online. Dalam salah satu studi di Swedia
membuktikan bahwa kebugaran kardiovaskulaer bisa meningkatkan
kecerdasan verbal hingga 50%. Kebugaran kardiovaskular lebih baik
berhubungan dengan skor kognitif.

3) Meditasi
Melakukan meditasi selama 15-20 menit kenyataannya mampu membuat
seseorang relaks dan bisa mengurangi stres. Hal tersebut akan membuat
suasana hatinya menjadi baik dan dapat mempengaruhi kecerdasan
intelektual seseorang.

4) Membaca Buku
Ketika membaca buku, Anda akan mengikuti alur cerita, memahami,
membayangkan dan mengambil kesimpulan dari apa yang sudah dibaca.
Membaca buku menjadi cara klasik untuk meningkatkan IQ, melatih berpikir
dan menjaga kesehatan fungsi otak.

5
5) Melatih Otak Menggunakan Sebuah Permainan
Melakukan permainan bisa mengasah otak misalnya dengan bermain
puzzle, sudoku atau bermain teka-teki silang. Sebab bermain bisa melatih
daya ingat, meningkatkan kecerdasan, kemampuan bernalar hingga
berbahasa.

6) Mengkonsumsi Senyawa Kreatinin


Mengkonsumsi kreatin seperti ikan salmon, telur, ikan tuna, daging ayam
dan susu sebanyak 5 gram setiap hari dalam waktu enam minggu bisa
meningkatkan IQ hingga 15 poin. Kreatin mampu memberikan manfaat
signifikan bagi kekuatan otak.

7) Istirahat Yang Cukup


Cukup istirahat selama 7-9 jam dalam sehari penting dilakukan agar bisa
mendukung fungsi otak bekerja secara optimal. Saat tidur, otak akan
memperkuat memori dan beragam hal yang dialami sepanjang sehari serta
mempersiapkan diri dalam mempelajari informasi baru saat bangun.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan :

1. Skor IQ bukanlah penentu kesuksesan seseorang

2. Kecerdasan Intelektual dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya

3. Pola asuh yang salah dapat menyebabkan IQ seseorang rendah

4. Memainkan sebuah permainan yang mengasah otak terbukti mampu


meningkatkan IQ seseorang

B. Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami.

Oleh karena itu kritik dan saran yang dibangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan makalah dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://dailysocial.id/post/contoh-penutup-makalah

https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-intelegensi-seseorang

https://www.alodokter.com/tes-iq-bukan-satu-satunya-penentu-kecerdasan

https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/jemima/faktor-yang-
memengaruhi-kecerdasan-intelektual-iq-anak

Anda mungkin juga menyukai