Tugas Pertemuan 3 Lintang Nailashari 046
Tugas Pertemuan 3 Lintang Nailashari 046
Periode sejarah ini, yang mencakup akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ditandai dengan
semakin kuatnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia. Di bawah kepemimpinan
tokoh-tokoh seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam, gerakan perlawanan terhadap penjajahan
kolonial Belanda semakin menguat. Pada saat inilah gagasan tentang negara Indonesia yang
merdeka mulai mengemuka.
Tahap penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah Sumpah Pemuda yang
diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Pemuda-pemuda Indonesia bersumpah untuk memiliki
satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yang kemudian menjadi salah satu dasar pemikiran
untuk pembentukan Pancasila.
Panitia Sembilan, atau lebih dikenal sebagai "Komite Nasional Indonesia Pusat" (KNIP),
dibentuk pada tahun 1945 oleh Soekarno. Tujuan utamanya adalah merumuskan dasar negara
yang akan menjadi dasar bagi Republik Indonesia yang baru merdeka. Panitia ini terdiri dari
sembilan anggota, termasuk Soekarno, Hatta, dan para pemimpin nasionalis terkemuka lainnya.
Panitia Sembilan memainkan peran yang sangat penting dalam perumusan Pancasila. Mereka
mempertimbangkan berbagai pandangan dari berbagai golongan dan memetik nilai-nilai
universal yang sesuai dengan jiwa Indonesia. Hasilnya adalah rumusan Pancasila yang terdiri
dari lima sila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila resmi diumumkan kepada publik oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Ini adalah
momen bersejarah yang menandai kelahiran dasar negara Republik Indonesia yang merdeka.
Pancasila diterima oleh sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) dan kemudian oleh sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai
dasar negara Republik Indonesia. Hal ini diresmikan dalam Pembukaan UUD 1945 yang
mencantumkan Pancasila sebagai filsafat negara.
Dalam sejarah Indonesia, Panitia Sembilan memainkan peran sentral dalam perumusan
dan pengembangan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila menggambarkan komitmen
Indonesia terhadap nilai-nilai universal seperti kemerdekaan, keadilan, dan persatuan. Oleh
karena itu, Pancasila tetap menjadi pijakan moral dan ideologis dalam memandu negara
Indonesia hingga saat ini.