Anda di halaman 1dari 4

Nama: Aqil Abyan

Nim : 2110113004
Kelas : P.I.H 1.9

Eksistensi hukum lingkungan dalam pembangunan

A. Pentingnya hukum dalam peengelolaan lingkungan hidup

 Bersifat NORMATIF ---- norma yang mengatur perilaku manusia


Norma yang berisi perintah, larangan, keharusan, izin, dispensasi
 Bersifat preventif ---- Mencegah
Dapat dipaksakan berlakunya oleh lembaga yang berwenang
Memberikan sanksi bagi yang tidak taat atau tidak patuh atau yang
melanggar1

B. Hukum lingkungan menurut St. Munadjat Danusaputro

 Hukum Lingkungan Modern


Dalam hukum lingkungan modern, ditetapkan ketentuan dan norma-norma
guna mengatur tindak perbuatan manusia dengan tujuan untuk melindungi
lingkungan dari kerusakan dan kemerosotan mutunya untuk menjamin
kelestariannya agar dapat secara langsung terus-menerus digunakan oleh
generasi sekarang maupun generasi-generasi mendatang. Hukum
Lingkungan modern berorientasi pada lingkungan, sehingga sifat dan
waktunya juga mengikuti sifat dan watak dari lingkungan itu sendiri dan
dengan demikian lebih banyak berguru kepada ekologi. Dengan orientasi
kepada lingkungan ini, maka Hukum Lingkungan Modern memiliki sifat
utuh menyeluruh atau komprehensif integral, selalu berada dalam dinamika
dengan sifat dan wataknya yang luwes.

 Hukum Lingkungan Klasik


Sebaliknya Hukum Lingkungan Klasik menetapkan ketentuan dan norma-
norma dengan tujuan terutama sekali untuk menjamin penggunaan dan

1
Frenadin Adegustara , (2)_Ekst HL , hal 3
eksploitasi sumber-sumber daya lingkungan dengan berbagai akal dan
kepandaian manusia guna mencapai hasil semaksimal mungkin, dan dalam
jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. Hukum Lingkungan Klasik
bersifat sektoral, serta kaku dan sukar berubah. Mochtar Kusumaatmadja
mengemukakan, bahwa sistem pendekatan terpadu atau utuh harus
diterapkan oleh hukum untuk mampu mengatur lingkungan hidup manusia
secara tepat dan baik, sistem pendekatan ini telah melandasi perkembangan
Hukum Lingkungan di Indonesia. Drupsteen mengemukakan, bahwa Hukum
Lingkungan (Millieu recht) adalah hukum yang berhubungan dengan
lingkungan alam (Naturalijk milleu) dalam arti seluas-luasnya. Ruang
lingkupnya berkaitan dengan dan ditentukan oleh ruang lingkup pengelolaan
lingkungan. Mengingat pengelolaan lingkungan dilakukan terutama oleh
Pemerintah, maka Hukum Lingkungan sebagian besar terdiri atas Hukum
Pemerintahan (bestuursrecht).2

C. Hukum Lingkungan dalam Konteks Ilmu Hukum

Drupsteen, seorang sarjana berkebangsaan Belanda melihat hukum lingkungan


sebagai bidang studi hukum yang mengandung segi – segi hukum pemerintahan
(bestuur recht), hukum perdata, hukum pidana sehingga dikenal dengan adanya
hukum lingkungan perdata (privaatrechtelijk milieurecht) dan hukum
lingkungan pidana (straafrechtelijk milieurecht). Dua pakar hukum lingkungan
Indonesia, Koesnadi Hardjasoemantri dan Siti Sundari Rangkuti, mempunyai
pandangan yang sama dengan Drupsteen mengenai karakteristik hukum
lingkungan. Kedua pakar tersebut melihat substansi hukum lingkungan
mengandung unsur-unsur hukum administrasi negara, hukum perdata dan
hukum pidana.

Namun, jika dibandingkan segi hukum apakah yang paling dominan,


Drupsteen berpendapat bahwa segi hukum administrasi (bestuur recht) yang
paling berpengaruh dalam hukum lingkungan. Hal ini didasarkan pada fakta
bahwa pemerintah mempunyai peran penting dalam perumusan kebijakan
pengelolaan lingkungan hidup dan implementasi kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup. Selain hukum lingkungan nasional, terdapat juga hukum
lingkungan internasional. Hukum lingkungan internasional lahir dari perjanjian
2
Silontong, 6 Pengertian Hukum Lingkungan Menurut Para Ahli, Modern dan Klasik,
https://www.silontong.com/2018/05/09/pengertian-hukum-lingkungan/
– perjanjian internasional maupun deklarasi –deklarasi dan putusan – putusan
Mahkamah Internasional atau arbitrasi internasional.3

D. ATURAN HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP

1. UU
 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup – sebagai umbrella provision (payung bagi per-UU-an
lain berkaitan dengan lingkungan hidup) : (UU sebelumnya UU No.
4/1982 dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup)
 UU No. 2 Tahun 2011 tentang Cipta Kerja
 UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya
 UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
 UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air merupakan pengganti
 UU No. 7 Tahun 2004 tidak berlaku lagi
 UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang merupakan pengganti
UU No. 24 Tahun 1992 tidak berlaku lagi
 Hinder Ordonantie (HO) = UU Gangguan Stb 1926 No. 226

2. Peraturan Pemerintah

 PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha


Berbasis Resiko
 PP No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
 PP No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan PPLH
 PP No. 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan

3. Peraturan Menteri

 Permen LHK No. 3 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Lingkungan
Hidup Dan Kehutanan

3
Prof. Dr. Suhaidi S.H., M.H, Dr. Vita Cita Emia Tarigan S.H., L.LM, Riadhy Alhayyan S.H., M.Hum, HUKUM
LINGKUNGAN, (Medan, oktober 2021), hal 13-14
 Permen LHK No. 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup Atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
 Permen LHK No. 5 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penerbitan
Persetujuan Teknis Dan Surat Kelayakan Operasional Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
 Permen LHK No. 6 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun4

4
Frenadin Adegustara , (2)_Ekst HL , hal 9-12

Anda mungkin juga menyukai