Anda di halaman 1dari 8

Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

PENELITIAN

Hubungan Keterampilan Klinis dan Kesiapan Praktik Lulusan Dokter


Fakultas Kedokteran UMSU
Anggy Akbar Tambunan1, Ratih Yulistika Utami2
1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2
Unit Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Email korespondensi: anggiakbartbn@gmail.com

Abstrak: Kemampuan keterampilan klinik merupakan keterampilan yang digunakan oleh


seorang dokter untuk mensintesis, menyimpulkan serta menginterpretasi setiap informasi klinis
yang telah didapat dari seorang pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
didapat. Kemampuan keterampilan klinik ini dikembangkan terus menerus dari setiap proses
pembelajaran di pendidikan dokter. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik korelatif
dengan desain cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 105 orang dokter lulusan Fakultas
Kedokteran Uiversitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling. Hasil: berdasakan uji analisis data dengan uji statistik Pearson
dijumpai nilai p 0,995 (p>0,05) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan. Kemudian dijumpai nilai r -0,01 yang menyatakan bahwa kekuatan korelasi yang
sangat lemah tetapi hubungan negatif yang berarti semakin tinggi keterampilan klinis mana
semakin rendah kesiapan praktin lulusan dokter FK UMSU. Kesimpulan: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan klinis
dan kesiapan praktik lulusan dokter FK UMSU.

Kata Kunci: Community-based education, Communication, Empathy, Medical student


undergraduate

PENDAHULUAN pengobatan yang salah atau tidak benar


Di Indonesia, istilah dari kata malpraktik yang mengakibatkan cedera pada pasien.
sudah sangat dikenal oleh para tenaga Saat ini, laporan kejadian malpraktik yang
medis yang disebut juga medical disangkakan kepada dokter meningkat. Hal
malpractice, yaitu kelalaian medis. tersebut diduga karena tindakan dokter
Malpraktik adalah penerapan praktik yang merugikan pasien akibat dokter
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
91
Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

kurang kompeten atau melakukan tindakan Kemampuan keterampilan klinik


medis di luar prosedur standar yang telah merupakan keterampilan yang digunakan
ditetapkan.1 Di antara 23 kasus malpraktik oleh seorang dokter untuk mensintesis,
yang telah diselesaikan, 10 (34%) yang menyimpulkan serta menginterpretasi setiap
tidak baik dalam dokumentasi, 7 (30%) informasi klinis yang telah didapat dari
tidak mencukupi informasi, 8 (35%) seorang pasien, pemeriksaan fisik, dan
melakukan kesalahan teknis dalam pemeriksaan penunjang yang didapat.
keteramplan klinis, 6 (26%) terkait dengan Kemampuan keterampilan klinik ini
kegagalan sistem, dan hanya 1 (4%) karena dikembangkan terus menerus dari setiap
kurangnya pengawasan terhadap proses pembelajaran di pendidikan dokter.9
2
mahasiswa. Malpraktik dan pelanggaran Pembelajaran keterampilan klinik dengan
etika lain menjadi tantangan bagi dokter pasien nyata tidak hanya membahayakan
dalam melakukan praktik. Hal ini juga keselamatan pasien tetapi juga dapat
menjadi ketakutan bagi lulusan dokter menimbulkan masalah etika.1, 10 Saat ini,
untuk melakukan praktik mandiri. Hal lain pembelajaran keterampilan klinis
yang juga mempengaruhi lulusan tenaga menggunakan manikin dan pasien simulasi
kesehatan tidak siap melakukan praktik yang sehat namun sudah dilatih sehingga
adalah tidak percaya diri terhadap mahasiswa dapat mengembangkan
keterampilan klinis yang dimiliki.3–5 keterampilan klinis dan meminimalkan
Penelitian lain juga menyatakan bahwa masalah etik.
lulusan tenaga kesehatan harus memiliki Perkembangan keterampilan klinis yang
keterampilan klinis yang mumpuni untuk sudah diajarkan selama pendidikan
menghadapi kebutuhan psikososial seperti dievaluasi dengan metode penilaian yang
keamanan dan kepercayaan diri.6 Untuk sesuai. Penilaian sangat penting dalam
menghadapi masalah-masalah tersebut proses pendidikan dokter, karena sarjana
maka institusi pendidikan harus pendidikan dokter akan langsung melayani
menyiapkan lulusannya mencapai standar masyarakat dan dituntut untuk menjadi
minimal kompetensi dokter sebagai upaya dokter yang professional. Salah satu metode
untuk mencegah dan mengurangi kejadian penilaian keterampilan klinis adalah
malpraktik. Salah satu kompetensi tersebut Objective Structured Clinical Examination
adalah kemampuan keterampilan klinis.7 (OSCE). OSCE banyak digunakan untuk
Keterampilan klinik sangat penting bagi ujian formal dan juga penilaian yang
setiap mahasiswa kedokteran sebagai formal.11 OSCE adalah metode penilaian
persiapan untuk menghadapi profesi dokter keterampilan klinis secara objektif dan
dalam komunikasi dan pemeriksaan untuk terstruktur dalam stase yang selalu berputar
pasien atau yang biasa disebut sebagai untuk tiap ruangan yang sudah ditentukan.
tindakan medis,8 Setiap peserta OSCE yang di dalam
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
92
Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

ruangan mendapatkan soal yang HASIL


menginstruksikan keterampilanyang harus
dilakukan peserta ujian OSCE. OSCE Tabel 1. Gambaran Kesiapan Praktik Lulusan Dokter
FK UMSU berdasarkan jenis kelamin dan status
dilakukan pada akhir semester setelah mengikuti ujian OSCE UKMPPD
semua ujian blok berakhir. OSCE menuntut Siap Tidak siap
mahasiswa agar dapat mempraktekkan Jenis kelamin
semua yang telah didapat pada pendidikan Perempuan 72 0
dokter. Nilai OSCE menjadi komponen Laki-laki 32 0
Status mengikuti
penilaian prestasi belajar mahasiswa karena ujian
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor First taker 83 0
eksternal mempengaruhi lingkungan Retaker 21 0
keluarga, masyarakat dan Pendidikan. Total 104 0
Sedangkan faktor internal dapat
Pada penelitian ini terdapat 72 orang
mempengaruhi nilai OSCE berupa
responden berjenis kelamin perempuan dan
kecemasan, motivasi, kemampuan
12 32 orang laki-laki. Semua responden siap
kognitif.
untuk praktik mandiri. Berdasarkan status
Oleh karena itu peneliti menganggap
mengikuti ujian, terdapat 83 responden
penting untuk menganalisis hubungan
yang baru pertama kali mengikuti OSCE
keterampilan klinis terhadap kesiapan
Nasional dan lulus sedangkan 21 orang
praktik lulusan dokter FK UMSU.
telah mengikuti OSCE Nasional lebih dari
METODE satu kali baru dinyatakan lulus.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
Tabel 2. Gambaran kesiapan lulusan dokter FK
analitik korelatif dengan desain cross UMSU berdasarkan dimensi kesiapan
sectional penelitian ini dilakukan pada Dimensi Tentang Rerata
bulan November 2019 - Februari 2020 pada 1 Pengetahuan tentang 4,73
dokter lulusan Fakultas Kedokteran UMSU teori
2 Keterampilan klinis 5,08
sebanyak 105 dokter yang terdiri dari 54
3 Keterampilan praktis 4,30
pertanyaan dengan 8 dimensi yaitu 4 Keterampilan 4,95
pengetahuan tentang teori, keterampilan interpersonal
klinis, keterampilan praktis, keterampilan 5 Komunikasi dengan 5,05
interpersonal, komunikasi dengan kolega kolega dan profesional
lainnya
dan profesional lainnya, keterampilan 6 Keterampilan 4,95
mengatasi masalah, pembelajaran seumur mengatasi masalah
hidup, dan eetika serta tanggung jawab 7 Pembelajaran seumur 4,90
hukum. hidup
8 Etika dan tanggung 5,20
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
93
Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

jawab hukum Tabel 5. Hubungan keterampilan klinis dan Kesiapan


Praktik Lulusan Dokter Fakultas Kedokteran UMSU
Berdasarkan tabel 2 menyatakan bahwa Variabel Nilai p Nilai r
nilai rata-rata paling tinggi pada dimensi 8 Keterampilan Klinis –
Kesiapan Praktik Lulusan 0,995 -0,01
dengan nilai rerata 5,20 berarti etika dan Dokter FK UMSU
tanggung jawab hukum lulusan dokter FK
UMSU memadai. Pada dimensi 2 mengenai
keterampilan klinis dijumpai nilai rerata Berdasarkan tabel di atas menyatakan
5,08 (memadai). Nilai rata-rata paling bahwa berdasakan uji analisis data dengan
rendah pada dimensi 3 mengenai uji statistik Pearson dijumpai nilai p 0,995
keterampilan praktis dengan nilai rerata (p>0,05) yang menyatakan bahwa tidak
4,30 (agak memadai). terdapat hubungan yang signifikan.
Kemudian dijumpai nilai r -0,01 yang
Tabel 3. Gambaran nilai OSCE UKMPPD lulusan menyatakan bahwa kekuatan korelasi yang
dokter FK UMSU berdasarkan Karakteristik sangat lemah tetapi hubungan negatif yang
Responden berarti semakin tinggi keterampilan klinis
Status mengikuti ujian Rerata Nilai OSCE mana semakin rendah kesiapan praktin
UKMPPD
First Taker 34,53
lulusan dokter FK UMSU.
Retaker 34,65
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 3 menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
gambaran nilai OSCE UKMPPD lulusan dokter tidak terdapat hubungan yang signifikan
FK UMSU pada fisrt taker dengan nilai rerata antara keterampilan klinis dan kesiapan
34,53 (86,87%) dan nilai rerata retaker 34,65
praktik lulusan dokter FK UMSU. Pada
(87,17%) dari nilai tertinggi 39,75.
penelitian ini, kesiapan lulusan dokter FK
Tabel 4. Gambaran nilai OSCE UKMPPD lulusan
UMSU memadai, begitu juga keterampilan
dokter FK UMSU berdasarkan Jenis Kelamin klinis lulusan dokter juga baik dengan nilai
Jenis kelamin Rerata Nilai OSCE rata-rata melamapui nilai batas lulus secara
UKMPPD nasional. Secara statistik kedua hal tersebut
Perempuan 34,50 tidak berhubungan karena kesiapan praktik
Laki-laki 34,67
tidak hanya dinilai dari kesiapan
Berdasarkan tabel 4 menyatakan bahwa keterampilan klinis saja melainkan juga
gambaran nilai OSCE UKMPPD lulusan pengetahuan, kemampuan komunikasi,
dokter FK UMSU pada perempuan dengan tanggung jawab, pembelajaran seumur
nilai rerata 34,50 dan pada laki-laki 34,67. hidup.
Analisis General Medical Council (GMC)
tentang kemajuan dokter dalam pelatihan
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
94
Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

dari Survei Pelatihan Nasional 2015 untuk memahami pengetahuan ilmu


menunjukkan bahwa banyak lulusan dokter kedokteran antara lain kemampuan berpikir
merasa tidak siap untuk memulai praktik kritis, menyelesaikan masalah untuk
klinis, melakukan manajemen awal pada membuat keputusan klinis pada situasi atau
pasien yang sakit dan keterampilan resep.13 kasus yang berbeda, serta kesadaran
Hal serupa juga dijumpai dari penelitian situasional. Kesadaran situasional adalah
sebelumnya tentang persepsi lulusan kemampuan untuk mengetahui keterbatasan
tentang kesiapannya melaksanakan praktik diri membedakan kondisi klinis dan
kedokteran menunjukkan 79% lulusan meminta bantuan bila dibutuhkan (Murray
merasa siap melaksanakan praktik et al., 2017).13
kedokteran. Hasil penelitian kualitatif Selain menyediakan basis pengetahuan dan
menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan keterampilan praktis, pendidikan
merasa siap. Beberapa lulusan merasa kedokteran harus mempersiapkan lulusan
belum siap karena khawatir terjadinya efek untuk segera memulai praktik sebagai
samping obat pada pasien dan dalam dokter yang berkualitas. Penelitian pada
pemberian dosis obat pada pasien anak. lulusan Inggris tentang kesiapsiagaan untuk
Namun semua lulusan merasa belum siap praktik klinis menemukan bahwa beberapa
jika menangani penyakit, kasus-kasus paparan diperlukan untuk peningkatan
kegawatdaruratan dan melakukan signifikan dalam kesiapsiagaan yang
keterampilan klinik karena kurang dirasakan. Pengalaman kehidupan nyata
14
pengalaman klinisnya. adalah prediktor kesiapan yang lebih baik
Penelitian lain menemukan lulusan dari daripada praktik simulasi. Format dan
kurikulum PBL merasa lebih siap daripada metode paparan mungkin perlu diperhatikan
lulusan dari sekolah kedokteran dengan untuk meningkatkan kualitas pengalaman
kurikulum tradisional.15,16 Relevansi mahasiswa.17
metode pembelajaran dan pengajaran Selain paparan, kepribadian seseorang turut
dengan bekerja sebagai dokter merupakan mempengaruhi kesiapan seseorang dalam
prediktor yang lebih besar dari perasaan praktik. Contohnya, orang yang percaya diri
siap.16 Kurikulum berbasis kompetensi dan lebih cenderung mengajukan diri untuk
metode PBL pada pendidikan dokter dapat mendapatkan paparan pengalaman praktik
memberikan gambaran profesi dokter. yang lebih baik.17 Kematangan mahasiswa
Melalui kurikulum tersebut, mahasisswa juga berperan penting terhadap kesiapan
dibekali dengan kemampuan kepemimpinan mahasiswa untuk praktik. Semua itu
dan kemampuan dalam mentransfer meliputi usia mahasiswa, pengalaman
keterampilan dan pengetahuan yang dicatat hidup, dan juga pengalaman praktik
untuk kesiapan praktik (Wolff et al., Kesehatan sebelumnya. Sementara Bowdin
2010a). Diperlukan kemampuan kognitif (2014) melihat bahwa mahasiswa yang
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
95
Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

lebih muda mudah dibentuk, sedangkan pendelegasian tugas, bertahan dengan


Evenson (1989) mengatakan bahwa keputusan yang telah dibuat, dan ketergasan
mahasiswa atau pelajar yang lebih tua lebih dalam menangani situasi dalam kekerasan
menyerap pembelajaran yang lebih secara verbal. Tantangan untuk
mendalam. Pillai (2014) menekankan mendapatkan pengalaman yang baik yaitu
bahwa mahasiswa atau pelajar yang lebih mahasiswa memiliki jumlah kecil
tua lebih terjamin kemampuannya dalam pembimbing untuk bimbingan
memecahkan masalah. Pengalaman hidup pembelajaran mereka dan mendapatkan
juga menjadi penunjang sebagai fasilitas dukungan dari anggota klinis yang ada dan
dalam kesiapan praktik.18 diberikan umpan balik oleh mahasiswa.20
Program sarjana seperti menjadi dosen dan
juga layanan masyarakat yang dibayar yang KESIMPULAN
sudah dirancang untuk mensosialisasikan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kemampuan ke dalam lingkungan baru tidak terdapat hubungan yang signifikan
sangat bermanfaat untuk kematangan sikap antara keterampilan klinis dan kesiapan
profesional dan keselamatan pasien.19 praktik lulusan dokter FK UMSU.
Faktor terakhir yang mempengaruhi Diperlukan paparan klinis pada kondisi
kesiapan mahasiswa untuk praktik adalah nyata yang cukup dengan pengawasan dan
kapasitas klinis, yaitu keterampilan yang umpan balik yang signifikan untuk
harus dimiliki untuk siap praktik. menyiapkan mahasiswa untuk praktik.
Keterampilan klinis untuk melakukan Diperlukan penelitian lanjutan untuk
penilaian klinis, komunikasi interpersonal mengeksolor mengenai factor-faktor yang
yang efektif, kerja sama, dan manajemen mempengaruhi kesiapan praktik lulusan
waktu. Hal tersebut penting untuk dokter.
menangani pasien.
Secara keseluruhan, setiap mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
1. Dasman, Hardisman. Pandangan
sangat percaya diri dalam keterampilan
Mahasiswa Terhadap Hambatan
komunikasi mereka dengan pasien dan Pada Pelaksanaan Skill Lab Di
keluarga dan juga dalam meminta bantuan Fakultas Kedokteran Universitas
dari masyarakat lainnya. Kepercayaan yang Andalas. Jurnal Pendidikan
paling besar bertujuan pada manajemen Kedokteran Indonesia. 2013 ; 2 (3):
keperawatan yaitu delegasi tugas, dapat 181.
melayani beberapa pasien, menanggapi 2. Febri Endra, Budi Setyawan.
Komunikasi Medis: Hubungan
perubahan kondisi dari pasien, dan mampu
Dokter-Pasien. Magna Medika
mengobati pasien yang sedang sekarat. Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Mahasiwa membutuhkan waktu untuk dan Kesehatan. 2017 ; 1 (4) : 51–
berlatih keterampilan manajemen mereka, 57. Diunduh Dari
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
96
Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php Frequently Overlooked Aspect of


/APKKM/article/download/3282/31 Professionalism Education.
02 Academic Medicine. 2011 ; 86 (3):
3. Romyn, D., Linton, N., Giblin, C., 366.
et al. Successful Transition of the 9. Heryanto, Bambang. Malpraktik
New Graduate Nurse. International Dokter Dalam Perspektif Hukum.
Journal of Nursing Education Jurnal Dinamika Hukum.2010;10
Scholarship. 2009; 6(1), pp. -. (2): 184.
Retrieved 20 Oct. 2019, from 10. Panggabean, Agnesia Feronika, and
doi:10.2202/1548-923X.1802 Nyimas Natasha A S. Gambaran
4. Fealy GM, McNamara MS. Guest Performa Instruktur Skill Lab
Editorial: Scholarship, Program Studi Kedokteran Di
interdisciplinarity and academic Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
identity. Journal Clinal Nurse. Ksehatan Universitas Jambi. JMJ.
2007;16(8):1393-1397. Available 2015; 4 (1): 16.
from doi:10.1111/j.1365- 11. Wijaya, Diani Puspa. Kemampuan
2702.2006.01898.x Clinical Reasoning Pada Ujian
5. Zinsmeister LB, Schafer D. The OSCE. JMJ. 2017; 5 (2): 96.
exploration of the lived experience 12. Rizwan Hasyim, Khadijah Qamar
of the graduate nurse making the et al. Role of Skill Laboratory
transition to registered nurse during Training in Medical Education-
the first year of practice. Journal Students Perspective. Journal of the
Nurses Staff Dev. 2009;25(1):28-34. College of Physicians and Surgeons
Available from Pakistan.2015; 26(3) : 195
doi:10.1097/NND.0b013e318194b5 13. Zeidner M. Test Anxiety, a state of
8c the art. Kluwer Academic Publisher.
6. Roger W. Commentary on Levett- New York. 1998.
Jones T & Lathlean J (2009) the 14. Nitko, A. & J, Brookhart, S. M.
Ascent to Competence conceptual Educational assessment of students.
framework: An outcome of a study 6th Edition; Boston: Pearson
of belongingness. Journal Clinical Education. 2011.
Nurse. 2009;18(20):2918-2919. 15. Schlickum M, Fellander-Tsai L,
Available from doi:10.1111/j.1365- Hedman L, Henningsohn L (2013)
2702.2008.02742.x Endourological simulator
7. Ginting, Vera Polina Br. performance in female but not male
Penanggulangan Malpraktek yang medical students predicts written
Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan. examination results in basic
Fakultas Hukum Universitas surgery. Scand J Urol 47:38–42.
Lampung: 1. 16. Enochsson L, Isaksson B, Tour R,
8. Hochberg, Mark S. et al. Kjellin A, Hedman L, Wred- mark
Perspective: Malpractice in an T, Tsai-Felländer L (2004)
Academic Medical Center: A Visuospatial skills and computer.
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
97
Vol 4 No 2 Bulan 2023

E-ISSN :2722-0877

17. Kolozsvari NO, Andalib A,


Kaneva P, Cao J, Vassiliou MC,
Fried GM, Feldman LS (2011) Sex
is not everything: the role of gender
in early performance of a
fundamental laparoscopic skill. Surg
Endosc 25:1037–1042.
18. Shane MD, Pettitt BJ, Morgenthal
CB, Smith CD (2008) Should
surgical novices trade their
retractors for joysticks? videogame
experience decreases the time
needed to acquire surgical skills.
Surg Endosc 22:1294–1297.
19. White MT, Welch K (2012) Does
gender predict performance of
novices undergoing fundamentals of
laparoscopic surgery (FLS)
training? Am J Surg 203:397–400.
20. General Medical Council. Progress
of Doctors in Training.

JURNAL IMPLEMENTA HUSADA


Jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH
98

Anda mungkin juga menyukai