Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)


Abdul Kadir Jaelani

A. Judul Modul : AKIDAH AKHLAK


B. Kegiatan Belajar : KASIH SAYANG DAN KEKUASAAN ALLAH (KB 1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


a. Konsep Kasih Sayang dan Kekuasaan Allah dalam Islam

Dalam ajaran Islam, terdapat konsep penting mengenai


"Kasih Sayang" (rahmah) dan "Kekuasaan Allah" (qudrah)
yang menggambarkan sifat-sifat Allah yang agung. Berikut
beberapa istilah dan definisi terkait konsep ini:

1. Kasih Sayang (Rahmah)

Kasih Sayang (rahmah) adalah sifat ilahi yang merujuk


pada kelembutan, cinta, dan belas kasih Allah terhadap
seluruh ciptaan-Nya. Ini mencakup cakupan luas dari
rahmat Allah terhadap manusia, hewan, tumbuhan, dan
seluruh alam semesta. Allah dalam Islam sering disebut
"Ar-Rahman" dan "Ar-Rahim," yang berarti Sang
Pemurah dan Sang Penyayang. Konsep ini mengajarkan
Konsep (Beberapa istilah
1 umat Islam untuk mengasihi, memberi, dan berlaku baik
dan definisi) di KB
kepada sesama, menggambarkan cinta tanpa batas yang
Allah berikan kepada makhluk-Nya.

2. Kekuasaan Allah (Qudrah)

Kekuasaan Allah (qudrah) mengacu pada kekuasaan


mutlak dan kebijaksanaan-Nya dalam menciptakan,
mengatur, dan mengendalikan segala sesuatu dalam alam
semesta. Allah dijelaskan sebagai "Al-Qadir," yang
berarti Sang Maha Kuasa. Konsep ini menunjukkan
bahwa semua peristiwa dan tindakan yang terjadi di
dunia, baik alamiah maupun dari tindakan manusia, ada
di bawah kekuasaan dan kontrol Allah. Kekuasaan-Nya
ini juga menunjukkan kesempurnaan dan kebijaksanaan
dalam segala penciptaan-Nya.
3. Al-Musawwir dan Al-Wahhab

Dalam konteks kasih sayang dan kekuasaan Allah, dua


nama Allah yang relevan adalah "Al-Musawwir" dan
"Al-Wahhab." Al-Musawwir adalah Nama Allah yang
menggambarkan-Nya sebagai Pencipta yang membentuk
dan mengatur segala bentuk kehidupan dengan
kesempurnaan dan keindahan. Al-Wahhab adalah Nama
Allah yang menekankan bahwa Dia adalah Pemberi
karunia dan karunia-Nya melimpah kepada seluruh
makhluk.

4. Hubungan Antara Kasih Sayang dan Kekuasaan

Konsep kasih sayang dan kekuasaan Allah saling


berkaitan dalam ajaran Islam. Kasih sayang Allah
tercermin dalam kebijaksanaan-Nya dalam menciptakan
dan mengendalikan alam semesta. Kekuasaan Allah
menunjukkan bahwa segala kasih sayang yang diberikan
kepada makhluk-Nya berasal dari-Nya yang Maha
Kuasa. Hubungan ini mengajarkan umat Islam untuk
berserah diri kepada Allah dengan penuh keyakinan akan
kekuasaan-Nya yang berpadu dengan kasih sayang-Nya.

Dalam kesimpulan, konsep kasih sayang dan kekuasaan Allah


adalah dua aspek fundamental dalam Islam. Kasih sayang-Nya
yang tiada tara mencerminkan cinta dan belas kasih-Nya
terhadap ciptaan-Nya, sementara kekuasaan-Nya menegaskan
bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali-Nya yang
sempurna. Konsep ini membentuk dasar keyakinan,
penghormatan, dan keterikatan umat Islam dengan Allah dalam
segala aspek kehidupan.

Materi tentang "Kasih Sayang" (rahmah) dan "Kekuasaan


Allah" (qudrah) dalam konteks Islam bisa menjadi kompleks
dan mendalam. Berikut ini adalah beberapa konsep yang
mungkin sulit dipahami dalam pembahasan mengenai kasih
sayang dan kekuasaan Allah:
Daftar materi pada KB
2
yang sulit dipahami
1. Sifat-sifat Ilahi (Asma'ul Husna)

Pemahaman tentang berbagai sifat Allah seperti Ar-


Rahman (Yang Maha Pengasih), Ar-Rahim (Yang Maha
Penyayang), Al-Qadir (Yang Maha Kuasa), dan
sebagainya bisa menjadi rumit karena melibatkan dimensi
spiritual dan filosofis yang dalam.

2. Kebebasan Manusia dan Takdir

Menggabungkan pemahaman tentang kebebasan manusia


dalam membuat pilihan bebas dan pengaruh takdir Allah
dalam segala hal adalah konsep yang kompleks.
Bagaimana keduanya berinteraksi dalam kerangka kasih
sayang dan kekuasaan Allah bisa membingungkan.

3. Teodisi (Masalah Kejahatan dan Penderitaan)


Memahami bagaimana kasih sayang dan kekuasaan Allah
bisa koeksis dengan keberadaan kejahatan, penderitaan,
dan ketidakadilan di dunia adalah tantangan tersendiri.
Mengapa Allah mengizinkan hal-hal buruk terjadi dalam
ciptaan-Nya adalah pertanyaan filosofis yang rumit.
4. Hubungan Kasih Sayang dan Ketegasan

Bagaimana Allah yang mengasihi dan penyayang juga


memiliki ketegasan dalam memberikan hukuman atau
ujian kepada manusia adalah konsep yang memerlukan
pemahaman mendalam tentang tujuan di balik tindakan-
Nya.

5. Penghayatan Spiritual

Memahami dan merasakan kasih sayang dan kekuasaan


Allah sebagai pengalaman spiritual yang mendalam bisa
menjadi sulit bagi banyak orang karena melibatkan
dimensi batiniah yang abstrak.

6. Konteks Sejarah dan Sastra Islam

Pemahaman yang komprehensif tentang kasih sayang dan


kekuasaan Allah juga memerlukan pengetahuan tentang
konteks sejarah, sastra, dan penafsiran tradisional dalam
Islam.

7. Dinamika dalam Pelayanan dan Pengabdian

Bagaimana konsep ini mengarahkan individu dalam


pelayanan, pengabdian, dan etika sehari-hari bisa menjadi
kompleks dalam praktiknya.

8. Pemahaman tentang Kiamat dan Akhirat


Menggabungkan konsep ini dengan pandangan tentang
akhirat, Surga, dan Neraka serta penghakiman akhir
memerlukan pemahaman mendalam tentang sumber-
sumber agama dan tafsir.

Materi tentang "Kasih Sayang" (rahmah) dan "Kekuasaan


Allah" (qudrah) dalam Islam sering kali dapat menimbulkan
miskonsepsi atau pemahaman yang salah. Berikut ini adalah
beberapa materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam
pembelajaran mengenai kasih sayang dan kekuasaan Allah:

1. Kesalah pahaman tentang Kasih Sayang sebagai


Kelemahan

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa kasih sayang


Allah menunjukkan kelemahan atau terlalu lunak.
Padahal, kasih sayang Allah adalah manifestasi
kebesaran dan kebijaksanaan-Nya.

2. Tidak Dapat Menggabungkan Kebebasan Manusia


dengan Takdir

Konsep kebebasan manusia dan pengaruh takdir Allah


Daftar materi yang sering sering kali dianggap kontradiktif. Menggabungkan
3 mengalami miskonsepsi keduanya dalam konteks kasih sayang dan kekuasaan
dalam pembelajaran Allah bisa sulit dipahami.

3. Ketidakadilan Akibat Penderitaan

Miskonsepsi ini terkait dengan teodisi, yaitu mengapa


Allah mengizinkan penderitaan dan ketidakadilan
terjadi di dunia. Beberapa mungkin menganggap bahwa
hal ini bertentangan dengan kasih sayang dan keadilan
Allah.

4. Menyalahkan Allah atas Masalah Manusia

Beberapa orang mungkin merasa bahwa Allah


bertanggung jawab atas semua masalah atau kegagalan
dalam hidup mereka, mengabaikan konsep tanggung
jawab manusia dalam membuat pilihan dan tindakan.

5. Pemahaman Tentang Hukuman Allah


Konsep hukuman atau ujian dari Allah sering kali
disalahpahami sebagai bentuk kemarahan atau
keengganan-Nya memberikan kasih sayang. Ini
mengabaikan dimensi mendidik dan menguji dari
hukuman atau ujian-Nya.

6. Mengartikan Kekuasaan Allah sebagai Kendali


Mutlak

Beberapa mungkin berpikir bahwa kekuasaan Allah


berarti bahwa manusia tidak memiliki kebebasan dalam
membuat keputusan. Ini adalah pemahaman yang
kurang akurat tentang bagaimana Allah menghormati
kebebasan manusia.

7. Mengabaikan Konteks Sejarah dan Budaya


Miskonsepsi juga bisa muncul ketika materi diajarkan
tanpa mempertimbangkan konteks sejarah, budaya, dan
sosial yang mempengaruhi interpretasi dan pemahaman
konsep ini.
8. Pemahaman Berlebihan atau Berkurang tentang
Kekuasaan Allah

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa Allah campur


tangan dalam setiap detail kecil kehidupan mereka,
sementara yang lain mungkin mengabaikan kehadiran-
Nya dalam urusan dunia.

Anda mungkin juga menyukai