FADLY - Makalah Konsep Dasar Penelitian Kualitatif
FADLY - Makalah Konsep Dasar Penelitian Kualitatif
Makalah
Oleh:
Muhammad Fadly Ilyas
الرحـِيـْم
ـن هِ ّللا اله َرحْ َم
ِ ــــــــــم ه
ِ س
ْ ِبـ
1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’a.
2. Dr. St. Habibah, S.Ag.,M.Hum.,MA., selaku dosen pengampu Metode
Penelitian Pendidikan Kualitatif.
3. Teman-teman mahasiswa Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Al-
Furqan.
4. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik kepada semua pihak untuk
menambah wawasan keilmuan, sehingga bisa mengembangkan diri dengan lebih
luas khususnya dibidang pendidikan.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................... 14
iii
iv
BAB l
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud penelitian kualitatif?
2. Bagaimana rasionalisasi perlunya penelitian kualitatif?
3. Apa tujuan dan fungsi penelitian kualitatif?
4. Bagaimana proses penelitian kualitatif?
5. Apa saja keterbatasan penelitian kualitatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang penelitian kualitatif.
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang rasionalisasi perlunya penelitian
kualitatif.
3. Untuk mengetahui penjelasan tentang tujuan dan fungsi penelitian
kualitatif.
4. Untuk mengetahui penjelasan tentang proses penelitian kualitatif.
5. Untuk mengetahui penjelasan tentang keterbatasan penelitian kualitatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wahid Murni, Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim,
2017), hlm.4
3
5. Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam
pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan.
6. Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam
beberapa level.
7. Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan
pengalaman yang sama
2
Wahid Murni, Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim,
2017) hlm.9
4
6. Penentuan metode analisis data.
5
Selain sebab-sebab latar belakang diatas masih ada faktor-faktor yang
melatarbelakangi perlunya peneilitian pendidikan yaitu: Ungkapan yang
sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research.
Ungkapan ini menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam
suatu penelitian.3
C. Tujuan dan Fungsi Penelitian Kualitatif
1. Tujuan Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki tujuan, yang berhubungan dengan
memahami aspek-aspek kehidupan sosial, dan metode yang (pada
umumnya) menghasilkan kata-kata, bukan angka sebagai data untuk
analisis. Secara umum penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan yaitu,
“untuk menggambarkan dan mengungkap serta untuk menggambarkan
dan menjelaskan.”4 Kritik umum metode ini meliputi:
a) Sampel yang sedikit dan belum tentu mewakili populasi yang luas,
sehingga sulituntuk mengetahui seberapa hasil penelitian dapat
digeneralisasi.
b) Temuan penelitian dapat menjadi bias dikarenakan subjektifitas
peneliti.
3
http://penelitianpendidikannurhidayatullah.blogspot.com/2018/03/pengertian-rasionalisasi-
tujuan-fungsi.html
4
Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, cet
7, 2011), Hlm.96
6
Metode kualitatif umumnya berguna untuk menjawab pertanyaan
tentang 'apa', 'bagaimana' atau 'mengapa' dari sebuah fenomena daripada
'berapa banyak', yang dijawab oleh metode kuantitatif. Jika tujuannya
adalah untuk memahami bagaimana sebuah komunitas atau individu di
dalamnya melihat suatu isu tertentu, maka metode kualitatif dapat
digunakan.
2. Fungsi Penelitian
Secara rinci penelitian kualitatif memiliki beberapa kegunaan, yaitu:
a. Bagi pengembangan teori.
b. Sumbangan bagi penyempurnaan praktek.
c. Sumbangan bagi penentu kebijakan.
d. Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan sosial.
e. Sumbangan bagi studi-studi khusus.5
5
Ibid, hlm.101
6
Ditha Prasanti, Studi Kualitatif, Jurnal lontar l. 6 No. 1, (Januari:2018) hlm 16
7
tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks. Selain itu, dengan alasan-
alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang
berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan
keadaan sekolah. Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi
dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang
berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan
kemampuan potensi yang dimilikinya.
c. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan
penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu
kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya
dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan
dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui.
Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya
ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.
d. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajaki dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal
penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan partner
kerja sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi
banyak tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-
benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga
independen secara kepentingan penelitian.
e. Menyiapkan instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai
pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan.
8
Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan
dapat berupa kegiatan7:
1) Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan
sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang menggambarkan akan
terjadi. Sebagai metode ilmiah observasi (pengamatan) diartikan
sebagai pengamatan pencatatan sistematis dari fenomena-
fenomena yang diselidiki.
Dalam penelitian ini contoh metode observasi digunakan untuk
mengumpulkan data antara lain yaitu:
a) Mengamati keadaan siswa yang sedang belajar di dalam kelas
maupun aktivitas di luar kelas.
b) Mengamati guru bidang studi akhlak yang sedang mengajar,
bagaimana cara menyampaikan materi metodenya dan
sebagainya.
c) Mengamati lokasi penelitian dan lingkungan sekolah.
d) Mengamati santri melaksanakan Shalat berjama’ah.
e) Mengamati kegiatan pembinaan kepribadian santri.
7
Ditha Prasanti, Studi Kualitatif, Jurnal lontar Vol. 6 No. 1, (Januari:2018) hlm 18-20
9
lapangan. Isi catatan lapangan berupa peristiwa rutin, temporal,
interaksi.
2) Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data, dengan metode interview peneliti harus
memikirkan tentang pelaksanaanya. Memberikan angket kepada
responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah jika
dibandingkan dengan mengorek jawaban responden dengan
tatapmuka. Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
yang mewawancarai (Interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Hasil-hasil wawancara kemudian dituangkan
dalam struktur ringkasan, yang dimulai dari penjelasan ringkas
identitas, deskripsi situasi atau konteks, identitas masalah,
deskripsi data, dan ditutup dengan pemunculan tema.
3) Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen
rapat, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain,
maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi
bendamati. Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Para pakar selalu mengartikan dokumen
dalam dua pengertian, yaitu: pertama, sumber tertulis bagi
informasi sejarah sebagai kebalikan dari pada kesaksian lisan,
artefak, terlukis dan lain-lain. Kedua, diperuntukkan bagi surat
resmi dan surat negara seperti perjanjian, undang-undang, hibah
dan lainnya.
10
4. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan8:
1) Memahami latar penelitian, latar terbuka, dimana secara terbuka
orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar
tertutup dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan
orang.
2) Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan
budaya latar penelitian.
3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, bertindak netral
dengan peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan
subjek.
4) Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan
informasi yang dibutuhkan.
b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil
yang diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh untuk memenuhi
hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti
adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan data-data
kualitatif yang diperoleh.
3. Pengelolaan Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data.
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara berkesinambungan
dari awal sampai akhir penelitian, baik di lapangan maupun diluar
lapangan dengan memperguankan teknik seperti dibawah ini:
a. Reduksi data
Reduksi data adalah membuat abstraksi seluruh data yang diperoleh
dari seluruh catatan lapangan hasil observasi wawancara dan
8
Ditha Prasanti, Studi Kualitatif, Jurnal lontar Vol. 6 No. 1, (Januari:2018) hlm. 20
11
pengkajian dokumen. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
data yang menajamkan, mengaharapkan hal-hal penting,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak dibutuhkan
dan mengorganisasikan data agar sistematis serta dapat membuat
satu simpulan yang bermakna. Jadi, data yang diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan pengkajian dokumen dikumpulkan,
diseleksi, dan dikelompokkan kemudian disimpulkan dengan tidak
menghilangkan nilai data itu sendiri.
b. Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan
tindakan. Proses penyajian data ini mengungapkan secara keseluruhan
dari sekelompok data yang diperoleh agar mudah dibaca dan
dipahami, yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Kesimpulan dan verifikasi
Data yang sudah diatur sedemikian rupa (dipolakan, difokuskan,
disusun secara sistematis) kemudian disimpulkan sehingga makna
data dapat ditemukan. Namun, kesimpulan tersebut hanya bersifat
sementara dan umum. Dengan kegiatan mereduksi data, dan
penyimpulan terhadap hasil penelitian yang dilakukan memberikan
kemudahan pembaca dalam memahami proses dan hasil penelitian
E. Keterbatasan Penelitian Kualitatif
Berikut beberapa keterbatasan penelitian kualitatif, diantaranya 9:
1. Menciptakan data subjektif
Meskipun ada beberapa manfaat yang perlu dipertimbangkan ketika
menggunakan perspektif pribadi peneliti dalam metode penelitian
kualitatif, akan selalu ada kualitas subjektif dari data yang mereka
kumpulkan. Beberapa orang akan selalu percaya bahwa poin vital
9
Albi Anggito, Johan Setiawan., Metodologi Penelitian Kualittaif, (Sukabumi: CV. Jejak, 2018)
hlm 61-62
12
tertentu lebih penting untuk temuan mereka daripada yang lain. Kita
dapat menempatkan tiga peneliti di ruangan yang sama untuk mengamati
suatu peristiwa dan kemudian menerima tiga perspektif yang berbeda.
Kita dapat menerima informasi yang sangat rinci dengan opsi ini,
tetapi juga bisa sangat tidak akurat.
2. Butuh banyak waktu untuk mengumpulkan data
Salah satu keuntungan signifikan dari metode penelitian kualitatif
adalah menghasilkan banyak titik data potensial yang dapat digunakan
oleh para ilmuwan sosial. Proses ini juga menimbulkan kerugian yang
harus dipertimbangkan oleh para peneliti.
Ketika banyak informasi yang tersedia dari proses penelitian ini,
harus ada komitmen waktu untuk memilah-milah elemen untuk
menentukan apa yang dapat digunakan dan apa yang tidak. Ini adalah
elemen ketidakpastian yang tidak dapat dihilangkan saat kita melakukan
penelitian kualitatif.
3. Tidak menawarkan representasi statistic
Penelitian kualitatif tidak peduli dengan persentase atau statistik,
tapi ingin menemukan kesamaan. Hasil terbaik yang dapat dihasilkan
peneliti adalah perbandingan data yang dapat membantu mereka
memahami mengapa beberapa hal terjadi seperti yang mereka lakukan.
Jika suatu proses membutuhkan perspektif yang lebih luas, maka ini
bukanlah pilihan terbaik untuk dipilih.
4. Peneliti harus memiliki pengetahuan tentang apa yang mereka ulas.
Dalam penelitian kualitatif, jika pewawancara tidak terbiasa dengan
subjek yang terlibat, maka mereka tidak dapat mengajukan pertanyaan
relevan yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Setiap metode penelitian membutuhkan beberapa tingkat pengetahuan
pribadi dari mereka yang terlibat, tetapi kerugian ini dapat menyebabkan
pemborosan waktu bagi semua orang yang terlibat jika tidak ada yang
dapat menafsirkan tanggapan dengan benar.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Penelitian
kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian yang
nantinya akan menentukan metode pengumpulan data dan bagaimana
menganalisisnya.
Ada empat sebab yang melatarbelakangi rasionalnya suatu penelitian itu perlu
dilakukan yaitu:1) Penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan. 2) Penelitian dilakukan karena didorong oleh
pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu. 3) Penelitian dilakukan untuk pemecahan
masalah. 4) Pemenuhan pengembangan diri.
B. Saran
Makalah Penelitian Kualitatif ini masih memiliki banyak kekurangan baik
dari segi penjelasan dan pengambilan contoh-contoh dalam penerapannya. Oleh
karena itu dibutuhkan saran yang membangun untuk perbaikan makalah agar lebih
baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anggito, Albi, Johan Setiawan., Metodologi Penelitian Kualittaif, Sukabumi: CV. Jejak,
2018.
http://penelitianpendidikannurhidayatullah.blogspot.com/2018/03/pengertian-
rasionalisasi-tujuan-fungsi.html
Murni, Wahid, Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif, Malang: UIN Maulana Malik
Ibrahim, 2017.
15