Anda di halaman 1dari 10

Dasar-dasar Filosofis Pendidikan Islam :

ANTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI

MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Filsafat Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu : Dr. Sulfan, S.Phill., M.Ag

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Muhammad Fadly Ilyas

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-FURQAN
MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil”aalamin, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah

memberikn Rahmat serta karunianya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul

“Filsafat Pendidikan Islam”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw., Sahabat-

sahabatnya, Para Ulama, Para tabi’in serta seluruh Pengikutnya.

Rasa terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Kedua Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’a

2. Dr. Sulfan, S.Phill., M.Ag. Selaku dosen pengampu Filsafat Pendidikan Islam

3. Teman-teman mahasiswa pasca sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Al-Furqan.

4. Semua Pihak yang telah Berpartisipasi dalam penulisan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik kepada semua pihak untuk menambah wawasan luas

khususnya dibidang Pendidikan.

Makassar, 27 September 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... ii

Daftar isi ...................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................ Error! Bookmark not defined.


A. Latar Belakang Masalah ............................................ Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN A. Antologi....................... Error! Bookmark not defined.
B. Epistemologi ............................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Aksiologi ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III. PENUTUP ..................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ................................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Saran ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................... Error! Bookmark not defined.

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan,
seseorang dapat mengembangkan potensinya dan menjadi individu yang lebih baik. Namun,
meskipun pendidikan sangat penting, tetapi tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap
pendidikan yang berkualitas. Selain itu, banyak juga persoalan-persoalan kompleks dalam dunia
pendidikan, seperti masalah standar penilaian, kurikulum, dan metode pengajaran yang efektif.

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang mendalam dan komprehensif mengenai
pendidikan. Salah satu cabang ilmu yang membahas tentang pendidikan adalah Ilmu Pendidikan
Filsafat. Ilmu Pendidikan Filsafat membahas mengenai konsep-konsep dasar dan prinsip-prinsip yang
mendasari pendidikan, serta memperkenalkan pemikiran-pemikiran filosofis yang dapat digunakan
untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem pendidikan.

Dalam konteks Indonesia, Ilmu Pendidikan Filsafat juga sangat penting. Indonesia merupakan
negara yang memiliki beragam budaya dan nilai, sehingga perlu adanya pemahaman yang
komprehensif dan inklusif mengenai pendidikan yang dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Oleh
karena itu, penulisan makalah tentang Ilmu Pendidikan Filsafat dapat memberikan pemahaman yang
lebih dalam mengenai pendidikan dan kontribusinya bagi pembangunan pendidikan di Indonesia.

Ilmu Pendidikan Filsafat juga mengeksplorasi tujuan-tujuan pendidikan dan nilai-nilai yang
terkait dengan tujuan tersebut. Pemahaman mengenai nilai-nilai ini penting dalam membentuk
pandangan dan arah pendidikan di suatu negara. Selain itu, Ilmu Pendidikan Filsafat juga membahas
mengenai peran guru dan peserta didik, serta metodologi pengajaran yang dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah, pembelajaran umum maupun
agama khususnya Islam.

Di era saat ini sangat pentingnya pemahaman tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip
Filsafat Pendidikan Islam serta objek kajiannya. Kajian Filsafat Pendidikan Islam ini sangat penting
dalam pengembangan sistem pendidikan Islam karena memberikan landasan teoritis yang kuat bagi
pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai dengan ajaran Islam.

Selain itu, perkembangan zaman yang semakin cepat dan kompleks juga menuntut adanya
penyesuaian dalam pengembangan sistem pendidikan Islam agar dapat menghasilkan lulusan

1
khususnya pengajar yang kompeten dan mampu bersaing ditingkat global. Dalam hal ini, kajian
Filsafat Pendidikan Islam menjadi sangat relevan untuk diaplikasikan dalam pengembangan sistem
pendidikan Islam yang lebih baik dan berkualitas.

Makalah tentang Filsafat Pendidikan Islam juga dapat menjadi media untuk memperluas
pemahaman tentang pengaruh ajaran Islam terhadap pendidikan dan menginspirasi para akademisi,
praktisi pendidikan, dan masyarakat umum untuk lebih mendalami kajian Filsafat Pendidikan Islam.
Dengan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang Filsafat Pendidikan Islam, diharapkan
dapat terjadi pembaruan dan perbaikan dalam pengembangan sistem pendidikan Islam yang lebih
baik dan berkualitas.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Apa yang dimaksud Antologi ?

2. Jelaskan Apa yang dimaksud Epistemologi ?

3. Jelaskan Apa Yang dimaksud Aksiologi ?

C. Tujuan

1. Untuk Memahami Antologi.

2. Untuk Memahami Epistemologi.

3. Untuk Memahami Aksiologi.

Untuk Mengetahui ruang lingkup dan bahasan filsafat pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ANTOLOGI
1. Pengertian Antologi
Antologi merupakan ilmu pengetahuan atau ajarah ihwal eksistensi1. Ontologi ilmu meliputi
apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang koheren menggunakan
pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana sebuah
kebenaran itu. Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, paham
dualisme, pluralisme menggunakan banyak sekali nuansanya, ialah paham ontologik yang pada
akhirya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan bagaimana
kebenaran itu ada sebagaimana manifestasi kebenaran kita cari.
Ontologi memiliki fungsi sebagai refleksi kritis dari objek, konsep, perkiraan dan postulat ilmu.2
antara lain merupakan dunia ini ada dan kita bisa mengatahui jikalau duania ini sahih adanya. Fungsi
lainya artinya ontologi membantu ilmu untuk menyusun suatu pandangan dunia integral,
konprehensif dan koheren. Serta fungsi yang ketiga ialah ontologi memberikan masukan berita buat
mengatasi konflik yang tidak mampu dipecahkan sang ilmu-ilmu spesifik.
Ilmu artinya aktivitas buat menvari sesuatu pengetahuan dengan jalan melalukan pengematan
ataupun penelitian, kemudian peneliti atau pengamat tadi berusaha membentuk penerangan
tentang akibat pengamatan atau penelitiannya tadi. dengan demikian, ilmu adalah suatu aktivitas
yang sifatnya operasional. Jadi terdapat runtut yang kentara asal mana suatu ilmu pengetahuan asal.3

B. EPISTEMOLOGI
1. Pengertian Epistemologi
Secara etimologi kata epistemologi vberasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku
kata, yaitu : Episteme dan Logos. Episteme berarti pengetahuan (Knowledge) dan Logos berarti teori.
Dengan deimikian epistemoloi berarti teori pengetahuan.4 Dengan memperhatikan beberapa
kutipan-kutipan tersebut diatas, Maka dapatlah diketahui bahwa epistemologi adalah sebuah wadah
atau semacam takaran yang dapat mengontrol keliru dan benarnya suatu pengetahuan.
Epistemology bagiab dari filsafat, induk pengetahuan. Karenanya epistemology memiliki cara kerja
sebagaimana cara kerja filsafat pada umunya. Salah satu cabgn filsafat yang jumlah pembahasannya

1
Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), Hal 11.
2
A.Susanto, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005). Hal 11
3
Jufri Naldo, Filsafat Ilmu Perspektif Wahdatul Ulum,(Medan:CV.Merdeka Kreasi Group, 2021), HL 17
4
Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), Hal 53.

3
hamper mencakup isi keseluruhan filsafat itu sendiri. Adalah epistemologi5. Sebab filsafat adalah
reflexi, dan setiap refleksi selalu bersifat kritis.

Secara terminology, epistemology dapat kiranya ditemukan berbagai corak rumusan satu
dengan lainnya, namun tampaknya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam buku pengantar
epistemology imam wahyudi, penulis merusmuskan epistemology secara singkat dapat dikatakan
bahwa epistemology merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah
hakikat Pengetahuan. Dengan kata lain, epistemology merupakan disiplin filsafat yang hendak
memperoleh pengetahuan tentang pengetahuan.6 Rumusan lain diberikan oleh antum suhono,
epistemology ialah teori mengenai hakikat ilmu pengetahuan, ialah bagian filsafat mengenai refleksi
manusia atas kenyataan. Menurut andi H.Baker, yang mempersamakan epistemology dengan
metodologi dalam penjelasannya sebagai berikut : metodologi dapat dipahami sebagai filsafat ilmu
pengetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan yang dimaksud ini menguraikan metode ilmiah sesuai
dengan hakikat pengertian manusia. Dapat ditemukan kategori-kategori umum yang hakiki bagi
segala pengertian, jadi berlaku pula bagi semua ilmu.7

C. AKSIOLOGI

1. Pengertian Aksiologi
Aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (Values) Bersifat normative pada hadiah makna terhadap
kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita menjelajahi aneka macam
tempat, mirip Kawasan sosial, daerah simbolik ataupun fisik material. Lebih asal itu nilai-nilai juga
ditunjukkan olehaksiologi ini sebagai suatu syarat (Condition) Wajib dipatuhi dalam aktivitas kita,
baik dalam melakukan penelitian juga di dalam menerapkan ilmu.

Aksiologi memiliki istilah asal dari axio mempunyai arti nilai sesuatu berharga, logos memiliki
arti logika. Maka axiologi dapat di artikan penyelidikan , teori nilai, berkaitan menggunakan kodrat,
kriteria dan status metafisik dari sebuah nilai.8

Dalam kajian aspek aksiologi lebih poly membahas wacana aspek manfaat atau kegunaan
asal ilmu itu sendiri, khususnya bagi kehidupan sosial, yang mencakup arti ilmu pengetahuan,
berukuran atau kriteria ilmu bermanfaat dan nilai praktis manfaat ilmu bagi kehidupan sosial.
Merupakan axiology adalah ilmu pengetahuan di umumnya hakikat nilai yang pada selidiki pada
sudut pandang filsafat. Dari Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct,
yaitu Tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusu, yakni etika. Kedua, esthetic expression,
yaitu ekspresi ekstetika, bidang ini melahirkan estetika (seni/keindahan). Ketiga, sosio political life,
yaitu kehidupan sosial politik yang akan melahirkan filsafat sosiopolitik. Jadi, aksiologi yaitu teori
perihal nilai-nilai ketiga aspek ini, yakni moral, keindahan serta sosial politik. 9

5
Bahkan diungkapkan oleh Gallagher bahwa epistemology sama luasnya dengan filsafat. Lihat:
Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam Dari metode rasional Hingga metode keritik, (Jakarta:
Erlangga,2005),Hal 5.
6
Imam wahyudi, pengantar epistemology, (Yogyakarta: Faisal Fondation bekerja sama badan
penerbitan filsafat UGM,2007),Hal 1.
7
Andi Hasdiansyah, “epistemology ibnu Khaldun, situs resmi kompasiana.
http://www.kompaisana.com/andihasdiansyah.blogspot.com
8
Jufri Naldo, Hal. 19
9
Mukhtar Latif, 2020. Orientasi Ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu, Jakarta: Prenadamedia Group., hal. 229

4
Pembahasan aksiologi menyangkut problem nilai kegunaan ilmu. Ilmu tak bebas nilai.
Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu wajib disesuaikan menggunakan nilai-nilai budaya
dan moral suatu masyarakat, sehinggga nilai kegunaan ilmu itu dapat dirasakan oleh warga pada
usahanya mempertinggi kesejahteraan Bersama, bukan kebalikannya malahan mengakibatkan
bencana.

Jadi, aksiologi yaitu bagian berasal filsafat memberikan perhatian tentang baik serta jelek
(good and bad), sahih dan galat (right and wrong), ihwal cara serta tujuan (means and objective).
Aksiologi mencoba merumuskan suatu teori yang konsisten buat sikap etis. 10

Nilai suatu ilmu berkaitan menggunakan kegunaan. Guna suatu ilmu bagi kehidupan insan
akan mengantarkan hayati semakin tahu tentang kehidupan. Kehidupan itu ada serta berproses
membutuhkan rapikan hukum. Aksiologi menyampaikan jawaban buat apa ilmu itu digunakan. Ilmu
tidak akan menjadi sia-sia bila kitab isa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya serta dijalan yang
baik pula.11

10
Ibid, 230
11
Ibid, 230-231

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Pembahasan diatas, Dapat disimpulkan bahwa Antologi merupakan ilmu


pengetahuan atau ajarah ihwal eksistensi. Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat
kebenaran dan kenyataan yang koheren menggunakan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari
persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana sebuah kebenaran itu. Paham monisme yang terpecah
menjadi idealisme atau spiritualisme, paham dualisme, pluralisme menggunakan banyak sekali
nuansanya, ialah paham ontologik yang pada akhirya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita
masing-masing mengenai apa dan bagaimana kebenaran itu ada sebagaimana manifestasi kebenaran
kita cari. Sedangkan Secara etimologi kata epistemologi berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari
dua suku kata, yaitu : Episteme dan Logos. Episteme berarti pengetahuan (Knowledge) dan Logos
berarti teori. Dengan deimikian epistemoloi berarti teori pengetahuan, Dengan memperhatikan
beberapa kutipan-kutipan tersebut diatas, Maka dapatlah diketahui bahwa epistemologi adalah
sebuah wadah atau semacam takaran yang dapat mengontrol keliru dan benarnya suatu
pengetahuan. Epistemology bagiab dari filsafat, induk pengetahuan. Karenanya epistemology
memiliki cara kerja sebagaimana cara kerja filsafat pada umunya. Salah satu cabgn filsafat yang
jumlah pembahasannya hamper mencakup isi keseluruhan filsafat itu sendiri Adalah epistemology.
Sedangkan Aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (Values) Bersifat normative pada hadiah makna
terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita menjelajahi
aneka macam tempat, mirip Kawasan sosial, daerah simbolik ataupun fisik material. Lebih asal itu
nilai-nilai juga ditunjukkan olehaksiologi ini sebagai suatu syarat (Condition) Wajib dipatuhi dalam
aktivitas kita, baik dalam melakukan penelitian juga di dalam menerapkan ilmu.

B. Saran

Makalah Filsafat Pendidikan Islam ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi
penjelasan dan pengambilan contoh-contoh dalam penerapannya. Oleh karena itu dibutuhkan saran
yang membangun untuk perbaikan makalah agar lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005)

A.Susanto, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)

Jufri Naldo, Filsafat Ilmu Perspektif Wahdatul Ulum,(Medan:CV.Merdeka Kreasi Group, 2021)

Mukhtar Latif, 2020. Orientasi Ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu, Jakarta: Prenadamedia Group.

Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam Dari metode rasional Hingga metode keritik, (Jakarta:
Erlangga,2005).

Imam wahyudi, pengantar epistemology, (Yogyakarta: Faisal Fondation bekerja sama badan
penerbitan filsafat UGM,2007).

Andi Hasdiansyah, “epistemology ibnu Khaldun, situs resmi kompasiana.


http://www.kompaisana.com/andihasdiansyah.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai