Anda di halaman 1dari 6

100 Harahap, Agustania dan Agustiar

ANALISIS KADAR AIR DAN MINYAK DALAM SAMPEL PRESS


FIBRE DAN KADAR ASAM LEMAK PADA CPO (CRUDE PALM OIL)
DI PMKS PT. X
Muhammad Ridwan Harahap1*, Annisa Amnur Agustania1, Sahri Agustiar
1
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

*E-mail: ridwankimia@ar-raniry.ac.id

Abstract: Fiber is palm oil waste that is produced from the squeezing of
palm fruit during the pressing process. CPO is one of Indonesia's plantation
products that is used as raw material for cooking oil. The aim is to find out
how much oil and water levels are still in the fiber and to determine the levels
of free fatty acids contained in CPO. This research begins with fiber and CPO
sampling at PMKS PT. X, analysis of oil and water content and determination
of free fatty acid content. The results showed that the oil loss was by the
quality standard, namely <0.40 g, while the water content obtained was not
following the quality standard, namely> 30%. The fatty acid content in CPO
has met the quality standard, which is <5.0% so that the CPO at PMKS PT. X
is suitable for use as a raw material for cooking oil.

Keywords: Fiber, CPO, Fatty Acid, Water, Oil.

Abstrak: Fiber merupakan limbah sawit yang dihasilkan dari hasil


pemerasan buah sawit pada saat proses press, CPO merupakan salah satu
produk perkebunan Indonesia yang digunakan sebagai bahan baku minyak
goreng. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa banyak kadar minyak
dan air yang masih ada di dalam fiber dan untuk mengetahui kadar asam
lemak bebas yang terkandung di dalam CPO. Penelitian ini diawali dengan
pengambilan sampel fiber dan CPO pada PMKS PT. X, analisis kadar minyak
dan air dan penentuan kadar asam lemak bebas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kehilangan minyak sudah sesuai dengan standar baku
mutu yaitu <0,40 g sedangkan kadar air yang didapat tidak sesuai dengan
standar baku mutu yaitu >30%. Kadar asam lemak pada CPO telah sesuai
dengan standar baku mutu yaitu <5,0% sehingga CPO pada PMKS PT. X
layak digunakan sebagai bahan baku minyak goreng.

Kata Kunci: Fiber, CPO, Asam Lemak Bebas, Air, Minyak.

PENDAHULUAN Segar (TBS), perontokan dan


pengepresan. CPO ini diperoleh dari
Crude Palm Oil (CPO) merupakan bagian mesokarp buah kelapa sawit yang
hasil olahan daging buah kelapa sawit telah melewati beberapa proses, yaitu
melalui proses perebusan Tandan Buah sterilisasi, pengepresan, dan klarifikasi.

AMINA 2(3) 2020 | Analisis kadar air dan minyak dalam sampel press fibre dan kadar asam lemak pada
CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. X
101 Harahap, Agustania dan Agustiar

CPO ini merupakan produk level pertama serendah mungkin atau bebas dari
yang dapat memberikan nilai tambah logam berat (Rifin, 2017)
sekitar 30% dari nilai jual tandan buah Fiber adalah limbah sawit yang
segar. dihasilkan dari hasil pengolahan
Asam lemak merupakan hasil pemerasan buah sawit pada saat proses
hidrolisa dari minyak sawit. Di dalam kempa (press) yang berbentuk pendek
minyak sawit terdapat berbagai macam seperti benang dan berwarna kuning
asam lemak, tetapi didalam perhitungan kecoklatan. Setiap pengolahan 1 ton TBS
asam lemak yang digunakan adalah asam menghasilkan 120 kg atau 12 % dari hasil
palmitat. Karena kandungan asam lemak pengolahan per ton (Siswanto, 2020)
yang terbanyak di dalam minyak sawit Salah satu hal yang dapat
adalah asam palmitat. mengurangi produktivitas pengolahan
Menurut Ifa dkk. (2018) minyak kelapa sawit yakni masih banyaknya
kelapa sawit mentah mengandung bahan kadar minyak atau kadar minyak yang
ikutan seperti asam lemak bebas, pospat, masih terikut di dalam fiber atau ampas
bau, air, dan sebagainya. Salah satu sisa hasil produksi. Salah satu
parameter yang digunakan sebagai penyebabnya adalah kurang optimalnya
standar kualitas minyak kelapa sawit cone hydraulic dalam memberikan
adalah kandungan asam lemak bebas. tekanan pada screw, sehingga proses
Komponen utama CPO adalah pengempaan fiber tidak maksimal. Limbah
trigliserida dengan kandungan sampai pabrik sawit yang berupa fiber dapat
93%. Kandungan trigliserida yang lain dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler
dalam CPO adalah digliserida 4,5% dan sebagai penghasil uap yang digunakan
monogliserida 0,9%. Selain itu CPO juga untuk menggerakkan turbin pembangkit
mengandung pengotor seperti asam tenaga listrik, juga sumber uap digunakan
lemak bebas dan gum dimana di untuk proses pengolahan dan perebusan
dalamnya terdapat phospolipid dan buah kelapa sawit (Wahyudi, 2012).
glikolipid. Komponen asam lemak bebas Limbah pabrik sawit yang berupa
utama penyusun CPO adalah palmitat (40 fiber dapat dimanfaatkan untuk bahan
– 45%) dan oleat (39 – 45%)(Rifin, 2017). bakar boiler sebagai penghasil uap yang
Ada beberapa faktor yang digunakan untuk menggerakkan turbin
menentukan standar mutu minyak kelapa pembangkit tenaga listrik, juga sumber
sawit adalah kandungan air dan kotoran uap digunakan untuk proses pengolahan
dari proses pengepresan seperti dan perebusan buah kelapa sawit
cangkang dan fibre di dalam minyak, (Parinduri,2006). Penelitian ini perlu
kandungan asam lemak bebas, warna dan dilakukan untuk mengetahui kadar air dan
bilangan peroksida. Faktor lain yang minyak, serta kadar asam lemak bebas
mempengaruhi standar mutu minyak pada CPO (Crude Palm Oil) apakah
kelapa sawit adalah titik cair dan memenuhi baku mutu pada PMKS PT. X
kandungan gliserida, refining loss,
plastisitas dan spreadibility, kejernihan
METODE
logam berat dan bilangan penyabunan.
Minyak kelapa sawit yang baik
Alat dan Bahan
mempunyai kandungan air kurang dari
0,1% dan kadar kotoran lebih kecil dari Alat yang digunakan pada
0,01%, kandungan asam lemak bebas penelitian ini adalah timbangan analitik,
serendah mungkin (kurang dari 2%), Erlenmeyer 250 mL, spatula, cawan,labu
bilangan peroksida di bawah 2%, bebas alas bulat, kertas saring, buret 25 mL
dari warna merah dan kuning (harus dengan ketelitian 0.05 mL, hot plate, gelas
berwarna pucat), tidak berwarna hijau, ukur 25 mL, oven Memmert UN55, dan
jernih dan kandungan logam berat ekstraktor soxhlet.

AMINA 2(3) 2020 | Analisis kadar air dan minyak dalam sampel press fibre dan kadar asam lemak pada
CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. X
102 Harahap, Agustania dan Agustiar

Bahan yang digunakan pada ditambahkan pelarut heksana : alkohol


penelitian ini adalah CPO (Crude Palm dengan perbandingan 2:3 sebanyak 25
Oil) hasil produksi dari PMKS PT. X, press mL (10 mL heksana dan 15 mL alkohol).
fibre berasal dari buah kelapa sawit yang Lalu dipanaskan dengan hot plate sampai
diperoleh dari perkebunan masyarakat di mendidih. Lalu ditambahkan 3 tetes
Aceh Tamiang, n – heksana, alkohol, fenolflatein dan dititrasi dengan larutan
fenolflatein, dan KOH 0,1055 N. KOH 0,1055 N sampai larutan berwarna
merah rose. Prosedur yang dikerjakan
sesuai dengan SOP (Standard Operating
Prosedur Kerja
Procedure) pada PMKS PT. X dan
dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
Analisis Kadar Air dan Minyak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis kadar air dan minyak
dengan cara ditimbang berat cawan Dilakukan analisis kadar air dan
kosong dan labu alas. Kemudian minyak pada sampel press fibre.
dimasukkan sampel press fibre kedalam Didapatkan hasil antara lain dapat dilihat
cawan. Lalu ditimbang sampel press fibre pada Tabel 1 dibawah ini.
dan dimasukkan kedalam oven pada suhu
103°C selama 4 jam. Kemudian dinginkan Tabel 1. Data Hasil Analisis Kadar Air dan
dan timbang beratnya hingga diperoleh Minyak
bobot konstan. Sampel press fibre
kemudian diukur kadar minyak dengan Sampel Air (%) Minyak (g)
cara soxhletasi. Sampel dibungkus
dengan menggunakan kertas saring. Press Fibre 1 38,09 0,2889
Kemudian masukkan kedalam soxhlet dan
pasang labu alas bulat ke soxhlet. Press Fibre 2 31,11 0,3323
Kemudian diekstraksi dengan heksana
Press Fibre 3 36,79 0,3495
selama 6 jam. Setelah di ekstraksi panas
kan labu alas bulat berisi minyak dalam Fibre Cyclone 28,85 0,2353
oven dengan suhu 103°C selama 1 jam.
Kemudian didinginkan dan ditimbang
berat labu alas bulat berisi minyak sesuai Salah satu cara untuk mengutip
data yang dihasilkan. Prosedur yang minyak kelapa sawit yaitu melalui stasiun
dikerjakan sesuai dengan SOP (Standard pengempaan. Screw press merupakan
Operating Procedure) pada PMKS PT. X alat yang sangat penting dalam pabrik
kelapa sawit, sebab apabila screw press
ini mengalami masalah, maka pengolahan
Pembakuan Larutan KOH 0,1055 N
pengepresan minyak CPO menjadi
Ditimbang padatan KOH sebanyak terganggu dan mengakibatkan hasil
5,9 g, kemudian larutkan padatan KOH di minyak CPO menjadi lebih sedikit dan
dalam beaker glass dengan sedikit air. pemisahan cangkang dan fibre tidak
Masukkan larutan tersebut kedalam labu maksimal (Hasballah & Siahaan, 2018).
takar 100 mL, lalu tambahkan air hingga Berdasarkan penelitian Yunita
tanda batas labu takar. (2018) menjelaskan bahwa tekanan screw
press yang paling tepat digunakan pada
stasiun screw press agar sesuai standar
Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas mutu (norma) perusahaan sebesar 3,90%,
Penentuan kadar asam lemak dari hasil perhitungan persen kehilangan
bebas dengan cara ditimbang sampel minyak pada ampas press dari kedelapan
CPO sebanyak 3 g. Kemudian sampel ampas press tujuh diantaranya

AMINA 2(3) 2020 | Analisis kadar air dan minyak dalam sampel press fibre dan kadar asam lemak pada
CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. X
103 Harahap, Agustania dan Agustiar

masih memenuhi standar perusahaan kerugian bagi perusahaan (Jaeba dkk.


tetapi tekanan yang paling tepat 2021).
digunakan untuk mengurangi kadar Fiber dapat bisa digunakan
kehilangan minyak adalah pada tekanan sebagai bahan bakar untuk boiler apabila
42 bar dengan kehilangan minyak 3,54% . jumlah nilai kadar air di dalam sampel <30
Kehilangan minyak pada sampel % karena hal ini sangat mempengaruhi
fiber pun sangat penting karena jika pada saat proses pembakaran. Semakin
kehilangan minyak rendah maka tinggi nilai kadar air pada fiber maka akan
randemen CPO yang dihasilkan akan menurunkan mutu bahan bakar karena
mengalami kenaikan. Kehilangan minyak dapat menurunkan mutu kalor dan
ini sangat dipengaruhi oleh proses memerlukan sejumlah kalor untuk
pengolahan dimulai dari perebusan penguapan menurunkan titik nyala,
hingga proses klarifikasi. Target memperlambat proses pembakaran dan
kehilangan minyak dalam setiap sampel menambah volume gas buang (Saragih,
fiber yaitu <0,40 g. Analisis fiber pada 2020).
mesin screw press 1, 2, dan 3 didapatkan Dari analisis di dapat bahwa fiber
hasil yaitu 0,2889 g, 0,3323 g, 0,3495 g. dari mesin screw press 1, 2, dan 3 nilai
Dari analisis tersebut kehilangan minyak kadar air yang di dapat masih >30 %.
pada fiber sudah sesuai baku mutu Hal ini dapat terjadi karena masih banyak
<0,40 g. Analisis pada fiber cyclone juga nya pengotor didalamnya seperti
didapatkan hasil kehilangan minyak yang cangkang dan nut buah. Proses
sesuai baku mutu yaitu 0,2353 g. pembakaran memakai bahan bakan yaitu
Pada proses pengepresan di unit fiber cyclone. Fiber cyclone yaitu fiber
pressan dengan menggunakan mesin yang telah bersih dari kotoran seperti
screw press, dapat diketahui bahwa cangkang dan nut dan biasanya fiber ini
semakin besar tekanan maka kerugian juga nilai kadar airnya rendah, dan nilai
minyak pada ampas pressan dapat kadar air yang didapatkan pada fiber
ditekan sekecil mungkin tetapi merugikan cyclone yaitu 28,85 %. Nilai kadar air
produksi kernel karena banyak biji sawit tersebut sudah memenuhi mutu sebagai
yang pecah. Sebaliknya semakin kecil bahan bakar.
tekanan maka produksi kernel akan Kehilangan minyak pada sampel
meningkat karena biji sawit banyak yang fibre pun sangat penting karena jika
utuh tetapi kerugian minyak kelapa sawit kehilangan minyak rendah maka
yang terikut pada ampas pressan semakin randemen CPO (Crude Palm Oil) akan
tinggi (Hasballah & Siahaan, 2018). mengalami kenaikan. Asam lemak bebas
Pada screw press hasil fibre itu dihasilkan oleh proses hidrolisis dan
tidak boleh terlalu basah dan tidak boleh oksidasi biasanya bergabung dengan
terlalu kering, karena jika fibre terlalu lemak netral. Hasil reaksi hidrolisa minyak
basah maka akan mengakibatkan oil kelapa sawit adalah gliserol dan ALB
losses yang tinggi sedangkan jika terlalu (Asam Lemak Bebas). Reaksi ini akan di
kering maka akan terjadi broken nut. percepat dengan adanya faktor-faktor
Salah satu permasalahan yang dihadapi panas, air, keasaman, dan katalis (enzim).
oleh perusahaan yaitu tingginya oil losses Semakin lama reaksi ini berlangsung,
fibre pada screw press dimana maka semakin banyak kadar ALB yang
ditemukannya fibre yang terlalu basah terbentuk. Terbentuknya ALB dalam buah
saat proses produksi berjalan. Jika proses sawit disebabkan proses hidrolisa
produksi dapat berjalan lancar maka trigliserida dari lemak dengan adanya
perusahaan dapat menghasilkan CPO enzim lipase pada kondisi yang sama
sebanyak 75 ton/jam, tetapi jika oil losses (Maulinda dkk. 2017). Setelah
meningkat dan tidak dapat dikendalikan dilakukannya uji penentuan kadar asam
maka hal ini akan mengakibatkan lemak bebas pada CPO (Crude Palm Oil).

AMINA 2(3) 2020 | Analisis kadar air dan minyak dalam sampel press fibre dan kadar asam lemak pada
CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. X
104 Harahap, Agustania dan Agustiar

Didapatkan hasil antara lain dapat dilihat palmitat (berat molekul 256). Kadar asam
pada Tabel 2 di bawah ini. yang tinggi dapat menyebabkan turunnya
mutu CPO misalnya menyebabkan
Tabel 2. Data Hasil Uji Kadar Asam Lemak ketengikan pada minyak, membuat rasa
Bebas tidak enak, terjadi perubahan warna dan
juga rendemen minyak menjadi turun.
Sampel Kadar Asam Lemak Bebas Analisis asam lemak ini bertujuan
CPO pengendalian kualitas yaitu terdapatnya
BS (g) V.KOH % peningkatan kepuasan konsumen, proses
(mL) produksi dapat dilaksanakan dengan
1 3,0271 4,1 3,69 biaya serendah – rendahnya serta selesai
2 3,0454 4,0 3,37 dengan waktu yang telah ditetapkan.
3 3,0454 4,0 3,37 Tujuan akhir dari pengendalian kualitas
adalah sebagai alat yang efektif dalam
pengurangan variabilitas produk (Elmas,
CPO merupakan salah satu 2017).
andalan produk perkebunan Indonesia
yang digunakan sebagai bahan baku KESIMPULAN
minyak goreng yang memiliki kandungan
β – karoten, tokoferol, dan tokotrienol. Kadar air dan minyak yang di
Selain itu CPO juga mengandung dapat pada analisis fiber pada PMKS
beberapa komponen non gliserida seperti PT.X yaitu nilai kadar air < 30 % pada
air, asam lemak bebas (ALB), serta fiber cyclone dan fiber pada mesin screw
beberapa unsur logam yang dapat press 1, 2 dan 3 masih >30 %. Nilai
mempengaruhi stabilitas minyak. Kadar kehilangan minyak pada seluruh sampel
ALB dalam konsentrasi tinggi yang terikat fiber < 0,40 g.
dalam CPO akan sangat merugikan. Kadar asam lemak yang didapat
Tingginya kadar ALB tersebut dapat pada CPO yaitu 3,69%, 3,70%. Standar
mengakibatkan penurunan rendemen kualitas minyak sawit pada PMKS PT. X
pada hasil olahan CPO (Dahlia, 2019). berdasarkan SNI 01-2901- 2006 dan SNI
Berdasarkan hasil penelitian 01-2901-1992 sudah memenuhi standar
Diniaty dkk. (2019) berdasarkan hasil dimana rata - rata kadar asam di bawah
histogram untuk kadar asam lemak bebas, 5,0%.
maka dapat dilihat bahwa rata- rata kadar
asam lemak bebas adalah 3,2%, dan tidak
terdapat data yang berada diluar batas DAFTAR RUJUKAN
normal berdasarkan standarisasi yang
ditetapkan oleh BSN yaitu kadar asam Dahlia, N., Winda R., dan Thamrin U.
lemak bebas maksimum 5%. Hasil (2019). Adsorpsi Asam Lemak
pengamatan pada Tabel 2 dan Pada Crude Palm Oil
perhitungan telah dapat diketahui hasil Menggunakan Zeolit
analisis kadar asam diproduksi minyak
(CPO) adalah 3,37 - 3,69%. Hal ini sesuai Teraktivitasi K2CO3.
dengan standar mutu ketentuan PMKS Indonesian Journal Of Pure and
PT. X Applied Chemistry. 2(3).
Pada analisis kadar asam di PMKS
Diniaty, D., Faridah H., dan Muhammad I.
PT. X menggunakan metode titrasi asam
basa. Terdapat berbagai macam asam H. (2019). Analisis
lemak dalam minyak kelapa sawit, tetapi Pengendalian Mutu (Quality
untuk perhitungan, kadar asam lemak Control) CPO (Crude Palm Oil)
minyak sawit dianggap sebagai asam pada PT. XYZ. Jurnal Hasil

AMINA 2(3) 2020 | Analisis kadar air dan minyak dalam sampel press fibre dan kadar asam lemak pada
CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. X
105 Harahap, Agustania dan Agustiar

Penelitian dan Karya Ilmiah Parinduri, L. (2016). Analisis


dalam bidang Teknik Industri. Pemamnfaatan Biomassa Pabrik
5(2). Kelapa Sawit Untuk Sumber
Elmas, M. S. H. (2017). Pengendalian Pembangkit Listrik.
Kualitas dengan Menggunakan Rifin, A. (2017). Efisiensi Perusahaan
Metode Statisical Quality Crude Palm Oil (CPO) Di
Control (SQC) untuk IndonesiaJurnal Manajemendan
Meminimumkan Produk Gagal Agribisnis. 14(2). 104.
pada Toko Roti Barokah Saragih, G.M., Hadrah, dan Rahmat, A.
Bakery. Jurnal Penelitian Ilmu (2020). Analisis Pemanfaatan
Ekonomi WIGA. 7(1). Limbah Padat Pabrik Kelapa
Hasballah, T., dan Siahaan E.W. B. Sawit menjadi Bahan Bakar
(2018). Pengaruh Tekanan PLTU. Jurnal Daur Lingkungan.
Screw Press pada Proses 3(2).
Pengepresan Daging Buah Siswanto J, E. (2020). Analisis Limbah
Menjadi Crude Palm Oil. Jurnal Kelapa Sawit Sebagai Bahan
Darma Agung. 26(1). Bakar Boiler dengan
Ifa, L., Adil A., Muhammad F., dan N. Menggunakan Variasi Campuran
Nurjannah. (2018). Penurunan Antara Fiber dan Cangkang
Kadar Asam Lemak Bebas Buah Sawit. Journal of Electrical
Minyak Kelapa Sawit Power Control and Automation.
Menggunakan Absorben (Zeolit 3(1).
dan Bioarang Sekam Padi). Wahyudi, J., dan Renjani, R. A. (2012).
Journal Of Chemical Process Analisis Oil Losses Pada Fiber
Engineering .3(2). dan Broken Nut di Unit Screw
Jaeba, K. A., Ega T. L., dan Muhammad Press dengan Variasi Tekanan.
I. A. (2021). Oil Losses Pada Yunita, N. (2018). Analisis Tekana Pada
Fibre from Press Cake di PT. Stasiun Screw Press Terhadap
AMP Plantation Unit POM. Kehilangan Minyak Dalam
Jurnal Teknologi dan Informasi Ampas Press di PKS PTPN IV
Bisnis. 3(1). Unit Adolina-Perbaungan.
Maulinda, L., Nasrul ZA., dan Nurbaity. Medan: Politeknik Teknologi
(2017). Hidrolisis Asam Kimia Industri.
Lemak Dari Buah Sawit Sisa
Sortiran. Jurnal Teknologi
Kimia Unimal. 6(2).

AMINA 2(3) 2020 | Analisis kadar air dan minyak dalam sampel press fibre dan kadar asam lemak pada
CPO (Crude Palm Oil) di PMKS PT. X

Anda mungkin juga menyukai